This page was exported from Universitas Lampung [ http://www.unila.ac.id ] Export date: Tue Jul 18 21:03:54 2017 / +0000 GMT Asisten III Pemprov Lepas 2.047 Mahasiswa KKN Unila (Unila): Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Elya Muchtar mewakili Gubernur Lampung M Ridho Ficardo secara simbolis melepas 2.047 mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Lampung (Unila) periode Januari-Maret 2015. Pelepasan dilakukan di Gedung Serbaguna Unila, Rabu (19/1). Pelepasan Mahasiswa KKN Unila bertajuk Implementasi Keilmuan dan Teknologi Tepat Guna dalam Pemberdayaan Masyarakat dan Pembentukan Karakter Bangsa melalui Penguatan Fungsi Keluarga (Posdaya) ini secara rinci akan disebar di tujuh kabupaten Provinsi Lampung. Yakni Kabupaten Tulangbawang sebanyak 753 mahasiswa, Waykanan 386 mahasiswa, Lampung Tengah 232 mahasiswa, Tulangbawang Barat 222 mahasiswa, Tanggamus 228 mahasiswa, Mesuji 111 mahasiswa, dan Pesisir Barat 115 mahasiswa. Pemberangkatan menuju lokasi KKN akan dilakukan selama dua hari mulai hari ini, Selasa (20/1) dan Rabu (21/1) mendatang. Elya Muchtar saat membacakan sambutan Gubernur Lampung mengatakan, KKN akan berjalan efektif manakala mahasiswa yang terlibat di dalamnya bersikap proaktif. Pihaknya juga menyampaikan beberapa pesan kepada seluruh mahasiswa KKN. Pertama, mahasiswa diharapkan menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, dan almamater. Mampun bersikap sopan santun dan rendah hati, jangan menganggap status mahasiswa lebih tinggi dari masyarakat. “Tunjukkan bahwa kunjungan anda memberi makna agar tidak sia-sia. Berdayakan potensi alam, adat istiadat, dan budaya setempat sebagai pengetahuan baru untuk mengembangkan wawasan. Koordinasikan dengan pemerintah setempat untuk program-program yang dapat memajukan pedesaan di wilayah tersebut,” imbaunya. Senada dengan itu, Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., dalam sambutannya mengatakan, wilayah perbatasan menjadi prioritas mahasiswa Unila dalam melaksanakan KKN. Untuk itu pihaknya melibatkan kepolisian daerah untuk meminimalkan terjadinya tindak kejahatan atau sekadar menjaga keamanan mahasiswa selama di lokasi pelaksanaan KKN. “Karena banyak orang tua mahasiswa yang khawatir anak-anaknya turun ke kabupaten. Tapi ini lah waktu di mana mahasiswa akan belajar, melihat, kondisi sebenarnya di lapangan. Karena itu kondisi pedesaan harus dicermati dan dibangun melalui tema-tema kegiatan yang sudah disinergikan dengan pemerintah setempat,” pungkas Sugeng.[] Inay Post date: 2015-01-20 09:17:41 Post date GMT: 2015-01-20 02:17:41 Post modified date: 2015-01-20 09:17:41 Post modified date GMT: 2015-01-20 02:17:41 Powered by [ Universal Post Manager ] plugin. MS Word saving format developed by gVectors Team www.gVectors.com