1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sangat berkembang secara pesat. Khususnya yang bergerak dalam bidang kesehatan masyarakat, oleh karena itu Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada selaku institusi yang bergerak di bidang kesehatan menyediakan suatu lembaga akademis keperawatan yang dapat bersaing di era globalisasi seperti sekarang ini. Era globalisasi telah menuntut terbukanya wawasan agar sumber daya manusia di bidang kesehatan dapat menjawab tuntutan tersebut. Oleh karena itu, Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada berupaya ikut serta dalam menjawab tuntutan masyarakat di era globalisasi ini dengan menyediakan tenaga keperawatan dan kesehatan yang berkualitas dalam memenuhi pelayanan masyarakat baik di dalam maupun luar negeri. Menurut peneliti dalam rangka mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dalam perusahaan yang bergerak di bidang jasa maka di perlukan suatu penerapan metode Balanced Scorecard untuk pengembangan operasional pada Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada. Agar dapat menghadapi persaingan dalam industri jasa kesehatan dan pelayanan masyarakat maka Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada perlu dilakukan peningkatan kinerja yang akan diteliti oleh penulis dalam hal ini dengan menggunakan metode 2 Balanced Scorecard beserta pendukung lainnya. Jika mengacu pada Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada yang berdiri pada 1994, yang beralamat di Jl Ciledug Raya No 9G Cipulir, Kebayoran Lama – Jakarta Selatan yang telah kami wawancarai dari beberapa staf pengajar dan karyawan yang ada di akademi tersebut maka dapat kami simpulkan bahwa perusahaan ini mempunyai beberapa permasalahan yang dihadapi, meliputi : 1. Kinerja Tenaga Pengajar dan staf yang sudah ada 2. Kondisi finansial. 3. Minimnya daya tampung yang dimiliki oleh Akademi tersebut yakni hanya dapat menampung 100 Mahasiswa per angkatan yang diterima. 4. Kepuasan pelanggan. 5. Belum menerapkan metode Balanced Scorecard bagi perusahaan yang dapat bermanfaat bagi peningkatan kinerja perusahaan secara keseluruhan baik pada staff ahli pengajar / dosen maupun bagi mahasiswa. Melihat permasalahan – permasalahan diatas, terlihat bahwa Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada belum memiliki alat atau metode pengukuran kinerja dan manajemen strategik yang bagus bagi keberlangsungan kinerja perusahaannya. Sementara, Robbins dan Coulter (2009: 213-214) menyatakan ada tiga alasan mengapa manajemen strategik sangat penting. Pertama, dapat membedakan seberapa baik kinerja perusahaan. Riset telah menemukan hubungan yang positif antara perencanaan strategik dan kinerja. 3 Dengan kata lain, terlihat bahwa organisasi yang menggunakan manajemen strategic mempunyai tingkat kinerja yang lebih tinggi. Kedua, berhubungan dengan fakta bahwa manajer di semua jenis dan ukuran organisasi terus menghadapi situasi yang berubah. Mereka menghadapi ketidakpastian dengan menggunakan prose manajemen strategik untuk memeriksa faktor – faktor yang relevan dan memutuskan tindakan apa yang akan diambil. Dan alasan ketiga, Organisasi bersifat kompleks dan beragam. Setiap bagian harus bekerja untuk mencapai tujuan organisasi : manajemen stratejik akan membantu melakukan hal ini. Robbins dan Coulter (2009:213-214) juga menjelaskan mengapa manajer perlu mengetahui tentang manajemen strategik, yaitu : Pertama, untuk memahami kemana arah perusahaan dan bagaimana hal ini akan tercapai. Kedua, untuk mengetahui pesan yang ingin disampaikan perusahaan kepada pelanggan dan kompetitor. Selama ini metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja ialah dengan metode tradisional yang hanya dilihat dari sisi keuangan saja, jika pengukuran kinerja hanya dilihat dari sisi keuangan saja biasanya hanya menuju pada orientasi perusahaan dalam jangka pendek, dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Kesuksesan suatu organisasi sekarang ini tidak hanya dilihat dari sisi keuangan saja, tetapi lebih mengutamakan pada sisi pertumbuhan perusahaan tersebut. 4 Akhirnya lahirlah sebuah metode penilaian kinerja yang dinamakan Balanced Scorecard yang diperkenalkan oleh Robert Kaplan (seorang professor dari Harvard Business School) dan David Northon (The Founder of Balanced Scorecard Collaborative, Inc.) pada awal tahun 1992 dan metode ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan. Pada awalnya pendekatan Balanced Scorecard diciptakan untuk mengatasi problem tentang kelemahan system pengukuran kinerja eksekutif yang berfokus pada aspek keuangan. Selanjutnya Balanced Scorecard mengalami pengembangan dalam implementasinya, tidak hanya digunakan untuk pengukuran kinerja saja juga digunakan untuk pendekatan penyusunan strategis dan menerjemahkannya dalam tindakan. Pendekatan ini mendukung perencanaan strategis dan implementasi dengan mengintegrasikan semua aktifitas organisasi di sekitar pemahaman umum, yaitu tujuan organisasi. Dengan penggabungan ukuran keuangan serta nonkeuangan dalam satu laporan yaitu Balanced Scorecard yang mempunyai tujuan untuk menyediakan informasi untuk para manajer yang lebih relevan tentang kegiatan mereka menngelola daripada yang disediakan oleh finansial saja. Balance scorecard memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan pandangan yang lebih komprehensif dari operasi mereka dan lebih cocok dengan semua operasi dan kegiatan investasi untuk jangka panjang dan sasaran strategis jangka pendek. Pendekatan Balance Scorecard menyediakan konsep yang jelas untuk apa perusahaan harus mengukur agar keseimbangan implikasi di semua bidang fungsional, yang timbul dari tujuan strategis. 5 Akademi yang kami teliti sebagai objek pada penelitian ini adalah Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada, yang berdiri pada tahun 1994 yang merupakan salah satu akademi keperawatan yang sudah lama berdiri. Sampai sejauh ini akademi keperwatan berkala widya husada sudah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di Indonesia dan luar negeri. Penelitian ini akan lakukan pada akademi keperawatan berkala widya husada karena banyaknya pesaing di jasa akademi keperawatan yang berkembang dan lebih modern dalam hal pembelajaran agar maemepermudah mahasiswa memperoleh informasi. Penelitian pada akademi keperawatan berkala widya husada akan sangat cocok dengan metode ini, karena metode Balance scorecard bisa dibilang sebagai metode yag lebih akurat dan terukur, karena metode ini tidak hanya melihat dari sisi finansial, tetapi juga dilihat dari sisi non-finansial. Dari latar belakang dan uraian tersebut, maka kami sebagai penulis akan melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN OPERASIONAL AKADEMI KEPERAWATAN BERKALA WIDYA HUSADA” 1.2 Identifikasi Masalah Bedasarkan latar belakang yang sudah di uraikan, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana langkah-langkah penerapan metode Balance scorecard pada Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada? 6 2. Bagaimana hasil pengukuran kinerja pada Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada 1.3 Tujuan Penelitian Bedasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan oleh penulis, tujuan dari penelitian ini ialah: 1. Mengetahui bagaimana cara merancang dan penerapan metode balance scorecard pada Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada. 2. Mengetahui hasil pengukuran kinerja pada Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada dilihat dari perspektif dalam balance scorecard. 1.4 Manfaat Penelitian Secara umum, manfaat penelitian ini adalah: Bagi perusahaan, agar penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam menetapkan standar operasional kinerja perusahaan, dan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja. Bagi penulis, agar penelitian ini dapat menambah wawasan penulis dalam penggunaan metode balance scorecard dalam penilaian kinerja dalam waktu yang akan datang. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan agar pembaca mengerti dan dapat menambah pengetahuan terutama bagaimana penerapan metode balance scorecard pada perusahaan berbentuk akademi keperawatan. 7