INFO PRODUK Kemoterapi Golongan Taxane Hastarita Lawrenti Medical Department, PT Kalbe Farma Tbk., Jakarta, Indonesia Paclitaxel dan docetaxel merupakan obat kemoterapi golongan taxane yang telah digunakan sejak 2 dekade terakhir sebagai anti-tumor yang efektif untuk berbagai keganasan, misalnya kanker ovarium, paru, payudara, kepala dan leher, dan sebagainya.1,2 Kedua obat tersebut telah banyak diteliti dan memiliki aktivitas praklinik, mekanisme kerja, dan spektrum aktivitas klinik yang serupa.3 SEJARAH TAXANE Kemoterapi golongan taxane merupakan sitostastika yang berasal dari produk natural.2 Yang pertama kali diidentifikasi sebagai kemoterapi adalah paclitaxel.2 Seorang ahli tanaman, Arthur S. Barclay mengumpulkan batang, ranting, dan daun pohon pinus pasifik (Taxus brevifolia) pada tahun 1962 sebagai bagian dari program National Cancer Institute.2 Pada sekitar tahun 1971, paclitaxel ditemukan memiliki efek sitotoksik terhadap tumor padat dan sel leukemik.2 Kemudian Schiff dkk. menemukan mekanisme kerja paclitaxel pada tahun 1979 dan peran paclitaxel mulai diperhitungkan dalam pengobatan kanker.3 Pada tahun 1992, produk inovator paclitaxel disetujui oleh US FDA untuk terapi kanker payudara, ovarium, dan sarcoma Kaposi terkait AIDS.2 Selain itu, paclitaxel kombinasi dengan cisplatin digunakan untuk terapi kanker ovarium dan NSCLC stadium lanjut.2 Selain produk inovator, pada tahun 1989 dikembangkan paclitaxel yang berasal dari Taxus chinensis dengan teknologi plant cell culture.4 Teknologi ini memungkinkan dihasilkannya paclitaxel dengan kemurnian tinggi, biaya purifikasi rendah, hasil yang konstan, dan tidak mengganggu lingkungan.4 Karena adanya kekuatiran bahwa paclitaxel berasal dari sumber yang dapat habis, maka dikembangkan analog paclitaxel yaitu docetaxel.2 Docetaxel berasal dari pohon pinus Eropa (Taxus baccata) dan dikembangkan dengan teknologi semi-sintetik.2 Obat ini disintesis pada tahun 1981 oleh Pierre Potier dan pada tahun 1992, seorang ahli kimia, 790 Robert A. Holton memperbaiki formulasinya.2 Docetaxel disetujui oleh US FDA untuk terapi kanker payudara, kepala & leher, prostat, gaster, dan NSCLC.2 fosforilasi onkoprotein yang menghambat apoptosis yaitu bcl-2.7 Diperkirakan bahwa fosforilasi bcl-2 menginaktivasi onkoprotein dan memicu terjadinya apoptosis.7 Struktur kimia docetaxel berbeda dari paclitaxel pada 10-position cincin baccatin dan 3’position di rantai samping.3 PACLITAXEL Paclitaxel tidak larut dalam air, oleh karena itu, paclitaxel diformulasikan dalam polyoxyethylated castor oil (cremophor) 50% dan ethanol 50%.1,8 Komponen cremophor ini dapat melarutkan DEHP (bahan plastik PVC), maka dalam pemberian paclitaxel, set infus yang digunakan adalah yang non-PVC.5,8 Obat ini diberikan setiap 3 minggu dengan dosis 175 mg/m2 atau setiap minggu dengan dosis 80 mg/m2.5,9 MEKANISME KERJA TAXANE Kemoterapi golongan taxane bekerja dengan berikatan pada tubulin subunit β, menginduksi polimerisasi tubulin dan menstabilkan mikrotubulus.1 Mikrotubulus yang dihasilkan dengan kemoterapi golongan taxane resisten terhadap penguraian.1 Hal ini mengakibatkan gangguan proses mitosis dan akhirnya mengakibatkan apoptosis atau kematian sel1. Kemoterapi golongan taxane bekerja pada siklus sel fase G2-M.5 Walaupun kedua golongan taxane ini berikatan pada tubulin subunit β, docetaxel memiliki afinitas lebih tinggi (1,9 kali) dibandingkan paclitaxel dan menginduksi polimerisasi tubulin pada konsentrasi yang lebih rendah (2,1 kali).6 Docetaxel juga tertahan lebih lama di dalam sel dibandingkan paclitaxel, hal ini yang menjelaskan bahwa docetaxel lebih poten dibandingkan paclitaxel dalam menginduksi sitotoksisitas secara in vitro dan pada tumor xenograft.6 Farmakokinetik Pada penelitian awal, paclitaxel yang diberikan secara infus menunjukkan farmakokinetik yang bersifat linear, namun penelitianpenelitian berikutnya menunjukkan bahwa farmakokinetik paclitaxel bersifat non-linear disebabkan kejenuhan distribusi, metabolisme, dan eliminasinya.3 Farmakokinetik bersifat non-linear ini terutama terlihat pada infus selama 3 jam.3 Karena sifatnya yang non-linear, tidak terdapat kaitan proporsional antara dosis dan AUC1. Paclitaxel berikatan dengan protein plasma (95%)1. Selain berikatan dengan tubulin, kemoterapi golongan taxane juga memiliki aktivitas Paclitaxel mengalami metabolisme di hati, yang diperantarai oleh cytochrome P450 isoform CYP2C8 dan CYP3A4 yang berperan minor5. Sebagian besar dosis paclitaxel Paclitaxel Docetaxel CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013 INFO PRODUK atau carboplatin dalam kombinasi dengan paclitaxel.15 Tabel 1 Perbandingan sifat paclitaxel dan docetaxel1,6 Parameter Paclitaxel Docetaxel Farmakokinetik Nonlinear Linear Hati Hati Metabolisme Mekanisme kerja Menginduksi polimerisasi tubulin dan menghambat penguraian mikrotubulus, inaktivasi bcl-2 Dosis 175 mg/m2 setiap 3 minggu 80 mg/m2 setiap minggu 75-100 mg/m2 setiap 3 minggu 40 mg/m2 setiap minggu Infus 3 jam 1 jam 1 jam 30 menit Dexamethasone 20 mg IV Diphenhydramine 50 mg IV Cimetidine 300 mg atau Ranitidine 50 mg IV 30-60 menit sebelum kemoterapi Dexamethasone oral 16 mg/hari (h-1, h, h+1) Neutropenia Neuropati perifer Bradikardi Neutropenia Retensi cairan Dermatologi Premedikasi Toksisitas yang dominan diekskresi melalui empedu, hanya sekitar 1-12% diekskresi melalui urin dalam bentuk utuh.5 Rerata waktu paruh eliminasi terminal paclitaxel sekitar 3-50 jam.5 Indikasi Paclitaxel telah menunjukkan aktivitas yang baik pada berbagai keganasan.1 Kemoterapi primer atau terapi adjuvan untuk stadium II-IV yang direkomendasikan guideline NCCN untuk kanker ovarium epitelial antara lain paclitaxel diikuti carboplatin sebanyak 6 siklus setiap 3 minggu dan paclitaxel dose dense/carboplatin sebanyak 6 siklus setiap 3 minggu.12 Sebagai terapi adjuvan/neoadjuvan, AC (doxorubicin/cyclophosphamide) dose dense diikuti paclitaxel setiap 2 minggu atau regimen FEC/FAC diikuti paclitaxel setiap minggu telah direkomendasikan dalam guideline NCCN untuk kanker payudara.10 Uji klinik yang membandingkan kemoterapi AC dengan atau tanpa paclitaxel sekuensial pada pasien kanker payudara node aksila (+) menunjukkan perbaikan disease-free rate atau overall survival (OS) pada penambahan paclitaxel.10 Uji klinik lain meneliti penggunaan kemoterapi konkuren vs sekuensial setiap 2 minggu dengan support filgrastim (dose dense) atau setiap 3 minggu (A T C dibandingkan dengan AC diikuti paclitaxel). Hasilnya tidak terdapat perbedaan bermakna antara regimen konkuren dan sekuensial tetapi regimen dosedense menunjukkan penurunan rekurensi sebesar 26% (p= 0,01) dan penurunan kematian sebesar 31% (p= 0,013).11 Dalam uji klinik, pasien kanker ovarium stadium III yang telah menjalani pembedahan mendapat paclitaxel/carboplatin atau paclitaxel/cisplatin;13 tidak terdapat perbedaan dalam hal progression free survival (PFS) atau OS.13 Paclitaxel/carboplatin memiliki toksisitas leukopenia dan saluran cerna yang lebih rendah serta lebih mudah diberikan.13 Uji klinik pada pasien kanker ovarium stadium lanjut menggunakan paclitaxel dose dense/carboplatin menunjukkan terdapat peningkatan PFS dan OS jika dibandingkan dengan terapi standar setiap 3 minggu. Tetapi regimen dose dense lebih bersifat toksik dan banyak pasien menghentikan terapinya.14 Untuk kanker ovarium epitelial rekuren, jika masih sensitif platinum, kombinasi paclitaxel/carboplatin dan paclitaxel weekly/ carboplatin termasuk yang direkomendasikan. Jika resisten platinum, paclitaxel (tunggal) setiap minggu adalah salah satu terapi yang direkomendasikan.12 Dalam update guideline NCCN terkini untuk kanker payudara, regimen paclitaxel setiap 3 minggu dihapus karena temuan yang baik dari uji klinik tersebut.10 Sementara untuk kanker payudara rekuren atau metastatik, paclitaxel tunggal atau dalam kombinasi dengan agen biologi (HER2 (+)) direkomendasikan.10 Pada pasien NSCLC, paclitaxel/carboplatin setiap 21 hari hanya diberikan sebagai kemoterapi adjuvan/neoadjuvan untuk pasien dengan komorbid atau tidak dapat mentoleransi cisplatin.15 Untuk stadium lanjut atau metastatik, salah satu terapi lini pertama yang direkomendasikan yaitu cisplatin CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013 Uji klinik yang membandingkan 4 regimen (paclitaxel/cisplatin, gemcitabine/cisplatin, docetaxel/cisplatin, dan paclitaxel/carboplatin) pada pasien NSCLC stadium lanjut menunjukkan tidak terdapat perbedaan dalam hal respon dan harapan hidup pada keempat kelompok terapi tersebut.16 Sarkoma Kaposi merupakan tumor yang paling sering dijumpai pada pasien dengan infeksi HIV.17 Penyakit ini sering melibatkan kulit walaupun hampir semua organ dapat terlibat.17 Uji klinik paclitaxel setiap 2 minggu pada pasien sarkoma Kaposi terkait AIDS stadium lanjut menunjukkan bahwa paclitaxel aktif dan ditoleransi dengan baik.17 Menurut guideline, NCCN paclitaxel juga memiliki aktivitas antara lain untuk kanker serviks, kepala dan leher, melanoma metastatik, gaster, kandung kemih, tiroid anaplastik, testis.18-24 Efek Samping Efek samping yang predominan pada pemberian paclitaxel adalah efek samping hematologi (neutropenia atau leukopenia) dan neuropati perifer.8 Efek samping lain antara lain mialgia dan artralgia, alopesia, diare, mukositis, dan beberapa abnormalitas jantung.3 Jika terjadi neutropenia berat atau neuropati perifer berat, dosis paclitaxel diturunkan 20% pada siklus berikutnya.5 Leukopenia, neutropenia, dan granulositopenia derajat 4 dijumpai pada pasien yang mendapat paclitaxel 135-250 mg/ m2, infus 24 jam.8 Insidens tersebut menurun jika paclitaxel diberikan bersama filgrastim atau paclitaxel 135-175 mg/m2 diberikan dengan infus 3 jam.8 Lamanya neutropenia umumnya berlangsung 3-10 hari.8 Trombositopenia dan anemia derajat 3-4 lebih jarang dijumpai.8 Sel-sel saraf mengandung sejumlah mikrotubulus, oleh karena itu lebih sensitif terhadap efek toksik paclitaxel.8 Neuropati yang dijumpai mengikuti pola ‘stocking and glove’ dan melibatkan manifestasi neurosensori seperti disestesia dan parestesia dengan menurunnya sensasi getar, proprioseptif, pinprick, dan suhu serta tidak adanya reflex tendon dalam.8 Neuropati perifer cenderung 791 INFO PRODUK lebih sering dijumpai pada pasien diabetes, dengan riwayat neuropati atau yang sebelumnya telah mendapat kemoterapi.8 Reaksi hipersensitivitas awalnya merupakan masalah penting dalam pemberian paclitaxel.8 Hal ini disebabkan kandungan cremophor sebagai pelarutnya.8 Peningkatan durasi infus dan pemberian premedikasi kemudian menurunkan insidens reaksi hipersensitivitas berat sampai kurang dari 5%.8 Kemudian pada perkembangannya, dilaporkan bahwa insidens reaksi hipersensitivitas berat sedikit lebih rendah jika paclitaxel diinfuskan selama 24 jam dibandingkan 3 jam (1% vs 1,6%) pada pasien yang mendapat premedikasi.8 Terdapat 2 macam cara premedikasi yaitu:5,25 • Dexamethasone oral 20 mg 12 dan 6 jam sebelum pemberian paclitaxel, diphenhydramine 50 mg IV dan cimetidine 300 mg atau ranitidine 50 mg IV 30-60 menit sebelum pemberian paclitaxel. • Dexamethasone 10 mg/20 mg, diphenydramine 50 mg, dan cimetidine 300 mg atau ranitidine 50 mg IV 30-60 menit sebelum pemberian paclitaxel. Toksisitas pada jantung pernah dilaporkan pada pemberian paclitaxel.6,8 Kejadiannya bersifat asimtomatik dan membutuhkan pemantauan kardiak secara kontinu.6 Kejadian yang pernah dilaporkan antara lain aritmia ventrikuler, bradikardi, hambatan konduksi atrioventrikuler, bundle branch block, dan iskemik jantung.8 Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan tanda-tanda vital (terutama pada jam pertama) selama infus paclitaxel.8 Kemoterapi Paclitaxel yang Masih dan Sedang Diteliti Untuk menghindari penggunaan cremophor, saat ini dikembangkan fomulasi paclitaxel non-cremophor yaitu nano albumin particle bound paclitaxel2 yang sudah disetujui oleh US FDA untuk kanker payudara dan NSCLC26 dan saat ini masih terus diteliti untuk berbagai indikasi, serta paclitaxel polymeric micelle yang sudah disetujui Korean FDA untuk kanker payudara dan NSCLC,27 yang sampai sekarang juga masih diteliti untuk berbagai indikasi. DOCETAXEL Sama seperti paclitaxel yang tidak larut air, docetaxel diformulasikan dalam polysorbate 80 (Tween 80).1,7 Komponen ini dilaporkan berpotensi menimbulkan retensi cairan.7 792 Docetaxel diberikan dengan dosis 75-100 mg/m2 setiap 3 minggu atau 40 mg/m2 setiap minggu.9 Dengan pemberian setiap minggu, profil keamanan docetaxel (toksisitas hematologi) lebih baik dibandingkan setiap 3 minggu.9 Kontak konsentrat docetaxel dengan plastik PVC tidak direkomendasikan dan untuk meminimalkan pajanan dengan plastic PVC, digunakan set infus non-PVC.28 Farmakokinetik Berlawanan dengan paclitaxel, farmakokinetik docetaxel bersifat linear.3,8 Perubahan AUC dan bersihan proporsional dengan perubahan dosis.1 Docetaxel berikatan dengan protein plasma (> 90%), dimetabolisme oleh enzim cytochrome P450.1,3 Sebagian besar dosis diekskresikan di feses dan sebagian kecil di urin (2-9%).28 Waktu paruh eliminasi terminal docetaxel sekitar 10-18 jam.28 Indikasi Docetaxel telah banyak diteliti pada berbagai keganasan1. Pada kanker payudara, regimen menggunakan docetaxel sebagai kemoterapi adjuvan/ neoadjuvan yang direkomendasikan yaitu TC (docetaxel dan cyclophosphamide), FEC diikuti docetaxel, atau TAC (docetaxel/doxorubicin/ cyclophosphamide).11 Uji klinik membandingkan TAC dengan FAC pada pasien kanker payudara node aksila (+) yang telah menjalani pembedahan menunjukkan bahwa TAC memperbaiki DFS dan OS.29 Dalam follow up, dilaporkan pula bahwa perbaikan DFS dan OS masih dipertahankan sampai 10 tahun.30 Kejadian gagal jantung derajat 3-4 dijumpai pada 3% pasien yang mendapat TAC dan 2% pasien yang mendapat FAC.30 Pada uji klinik yang membandingkan TC dengan AC pada pasien kanker payudara stadium dini, follow up selama 7 tahun menunjukkan bahwa TC superior dalam hal DFS dan OS. Pada TC lebih sering dijumpai demam neutropenia.31 Untuk kanker payudara rekuren atau metastatik, docetaxel tunggal, docetaxel/ capecitabine, dan docetaxel kombinasi dengan agen biologi telah direkomendasikan.11 Pada pasien NSCLC, docetaxel/cisplatin termasuk salah satu regimen yang direkomendasikan sebagai kemoterapi adjuvan/neoadjuvan.15 Untuk stadium lanjut atau metastatik, salah satu terapi lini pertama yang direkomendasikan yaitu cisplatin atau carboplatin dalam kombinasi dengan paclitaxel15. Docetaxel tunggal juga direkomendasikan sebagai terapi lini kedua setelah progresif dengan terapi lini pertama.15 Fossella dkk.32 membandingkan docetaxel/ cisplatin dengan vinorelbine/cisplatin pada pasien NSCLC stadium lokal lanjut atau rekuren atau metastatik. Hasilnya terdapat perbaikan ORR dan harapan hidup pada pasien yang mendapat docetaxel/cisplatin. Anemia, mual, dan muntah derajat 3-4 lebih sering dijumpai pada kelompok vinorelbine/cisplatin. Kemoterapi induksi pada kanker kepala dan leher dimaksudkan untuk mengurangi volume tumor lokal dan meminimalkan risiko terjadinya metastasis jauh.33 Kemoterapi induksi berbasis cisplatin yaitu cisplatin dan 5-FU telah menjadi terapi standar.33 Penambahan taxane pada kemoterapi induksi memperbaiki aktivitas kemoterapi induksi.33 Penambahan docetaxel pada cisplatin dan 5-FU memperbaiki PFS dan OS pada pasien dengan kanker kepala dan leher unresectable.34 Leukopenia dan neutropenia derajat 3-4 lebih sering dijumpai pada kelompok docetaxel/ cisplatin/5-FU.34 Kemoterapi induksi docetaxel/cisplatin/5-FU telah direkomendasikan untuk kanker kepala dan leher serta kanker nasofaring.19 Untuk jenis yang rekuren, metastatik, atau unresectable, docetaxel dikombinasikan dengan cisplatin atau carboplatin.19 Kanker prostat merupakan kanker yang paling sering dijumpai pada pria.35 Sebagian besar pasien didiagnosis pada stadium dini dan memiliki prognosis baik.35 Sebagian besar kanker prostat awalnya berespons terhadap terapi hormonal, namun pada pasien dengan penyakit metastatik, kanker prostat akan resisten dan menjadi kanker prostat refrakter hormon metastatik.35 Dalam suatu tinjauan sistematik oleh Loblaw dkk. (2013), disebutkan bahwa kemoterapi berbasis docetaxel masih merupakan terapi CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013 INFO PRODUK Tabel 2 Perbandingan efek samping paclitaxel dan docetaxel3 Efek Samping Neutropenia 3 jam Paclitaxel 24 jam Docetaxel 1 jam + ++ ++ Reaksi hipersensitivitas + + + Rambut rontok ++ ++ ++ Mukositis - + + Aritmia jantung + + - Artralgia/mialgia + + - Neurosensori + + +/- Edema kumulatif - - + Kulit/kuku - - + Ket: (-)= tidak ada, (+/-)= ringan, (+)= sedang, (++)= berat standar pada pasien kanker prostat refrakter hormon yang merupakan kandidat terapi sistemik paliatif.35 Guideline merekomendasikan kemoterapi lini pertama docetaxel setiap 3 minggu dan prednison berdasarkan data uji klinik fase III untuk pasien kanker prostat refrakter hormon simtomatik.36 Pada kanker gaster, regimen mengandung 2 sitostatika terpilih karena toksisitasnya lebih rendah.21 Regimen mengandung 3 sitostatika sebaiknya diberikan pada pasien dengan status performa baik dan dilakukan pemantauan berkala terhadap toksisitas.21 DCF (docetaxel, cisplatin, dan 5-FU) direkomendasikan sebagai salah satu terapi lini pertama kanker gaster.21 Docetaxel tunggal juga merupakan salah satu terapi lini kedua yang direkomendasikan.21 Efek Samping Efek samping yang sering dijumpai yaitu mielosupresi, reaksi hipersensitivitas, dan retensi cairan.6 Efek samping lain yang mungkin dijumpai antara lain toksisitas kulit, perubahan pada kuku, neuropati perifer, mialgia, stomatitis, muntah, dan diare.6,7 Efek toksisitas utama docetaxel yaitu neutropenia bersifat reversibel, nonkumulatif.6 Efek samping ini dilaporkan pada > 90% pasien yang mendapat docetaxel 100 mg/m2 setiap 3 minggu.7 Neutropenia terjadi dalam 5-12 hari setelah pemberian docetaxel dan lamanya rerata 7-8 hari7. CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013 Walaupun docetaxel tidak diformulasikan dalam cremophor, reaksi hipersensitivitas pernah dilaporkan pada 33% pasien yang mendapat docetaxel tanpa premedikasi.6 Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi selama 2 siklus pertama dan beberapa menit setelah terapi.6 Reaksi tersebut mengalami pemulihan dalam 15 menit setelah terapi dihentikan6. Untuk mengurangi insidens dan tingkat keparahan reaksi hipersensitivitas, diberikan premedikasi dexamethasone oral 16 mg/hari selama 3 hari - 1 hari sebelum kemoterapi, hari kemoterapi, dan 1 hari setelah kemoterapi.28 Retensi cairan yang ditandai dengan edema perifer dan peningkatan berat badan atau efusi pleura, ascites dapat dijumpai pada pemberian docetaxel.6,7 Hal ini mungkin disebabkan meningkatnya permeabilitas kapiler.7 Insidens retensi cairan meningkat tajam pada dosis kumulatif > 400 mg/m.2,7 Retensi cairan umumnya berangsur membaik setelah terapi dihentikan.6 Diuretika sering digunakan untuk mengatasi hal ini.6 Untuk mengurangi insidens dan tingkat keparahan, diberikan premedikasi (seperti untuk mengurangi reaksi hipersensitivitas).6 Interaksi dengan Obat Lain Pada pemberian paclitaxel dan cisplatin, neutropenia lebih sering dijumpai jika cisplatin diberikan terlebih dahulu.3 Peningkatan toksisitas ini berkaitan dengan penurunan bersihan paclitaxel sekitar 25-33% jika dibandingkan pada pemberian paclitaxel terlebih dahulu.3 Sedangkan pada pemberian docetaxel dan cisplatin, parameter farmakokinetik docetaxel dan cisplatin tidak dipengaruhi oleh urutan pemberian.3 Penggunaan Taxane Selama Kehamilan Penggunaan taxane selama kehamilan masih kontroversial. Dalam satu tinjauan sistematik,37 terdapat 16 studi (50 kehamilan) dengan rerata usia pasien kanker payudara 34,6 tahun. Hasilnya yaitu rerata usia kehamilan pada saat kelahiran adalah 35,9 minggu dan rerata berat badan bayi adalah 2.380 g. Pada 76,7% kasus, bayi dilahirkan sehat. Bayi lainnya dilaporkan prematur, hidrosefalus ringan, sepsis bakterialis, hiperbilirubinemia, apnea, sindrom gawat napas, dan refluks gastroesofageal, cairan amnion dengan meconium, neutropenia, stenosis pilorik. Pada median follow up selama 16 bulan, 90% anak ternyata sehat, anak yang lain mengalami otitis media rekuren, defisiensi Ig A dan konstipasi ringan, gangguan bicara. Peneliti menyimpulkan bahwa kemoterapi taxane memiliki peran yang menjanjikan dalam terapi optimal dan pilihan menggunakan kemoterapi tergantung pada usia kehamilan, stadium kanker payudara, pilihan terapi yang tersedia, dan harapan pasien. SIMPULAN Obat kemoterapi golongan taxane, paclitaxel dan docetaxel memiliki aktivitas yang baik untuk berbagai keganasan. Kemoterapi golongan taxane, dalam kombinasi dengan kemoterapi lain juga telah direkomendasikan untuk berbagai keganasan. Kedua obat kemoterapi ini tidak larut dalam air sehingga memerlukan pelarut khusus. Premedikasi diberikan sebelum pemberian paclitaxel untuk mengurangi insidens dan tingkat keparahan reaksi hipersensitivitas karena pelarutnya, sedangkan pada docetaxel diberikan untuk mengurangi insidens dan tingkat keparahan reaksi hipersensitivitas dan retensi cairan karena pelarutnya. Masing-masing kemoterapi golongan taxane memiliki efek samping dominan tertentu, maka pemberian kemoterapi golongan taxane sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pasien dan keganasan yang dijumpai. 793 INFO PRODUK DAFTAR PUSTAKA 1. Vaishampayan U, Parchment RE, Jasti BR, Hussain M. Taxanes: An overview of the pharmacokinetics and pharmacodynamics. Urology 1999;54:22-9. 2. Fauzee NJS, Dong Z, Wang YL. Taxanes: Promising anti-cancer drugs. Asian Pacific J Cancer Prev. 2011;12:837-51. 3. Eisenhauer EA, Vermorken JB. The taxoids: Comparative clinical pharmacology and therapeutic potential. Drugs 1998;55(1):5-30. 4. Kim HJ, Kim KH, Yun J, Kim SH, Kim HJ, Lee SC, et al. Phase II clinical trial of Genexol® (paclitaxel) and carboplatin for patients with advanced non-small cell lung cancer. Cancer Res Treat. 2011;43(1):19-23. 5. Paxus [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma Tbk; 2003. 6. Rowinsky EK. The development and clinical utility of the taxane class of antimicrotubule chemotherapy agents. Annu Rev Med. 1997;48:353-74. 7. Figgitt DP, Wiseman LR. Docetaxel: An update of its use in advanced breast cancer. Drugs 2000;59(3):621-51. 8. Spencer CM, Faulds D. Paclitaxel: A review of its pharmacodynamic and pharmacokinetic properties and therapeutic potential in the treatment of cancer. Drugs 1994;48(5):794-847. 9. Eniu A, Palmieri FM, Perez EA. Weekly administration of docetaxel and paclitaxel in metastatic or advanced breast cancer. The Oncologist 2005;10:665-85. 10. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Breast cancer. Version 3.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/breast.pdf 11. Citron ML, Berry DA, Cirrincione C, Hudis C, Winer EP, Gradishar WJ, et al. Randomized trial of dose-dense versus conventionally scheduled and sequential versus concurrent combination chemotherapy as postoperative adjuvant treatment of node-positive primary breast cancer: First report of Intergroup Trial C9741/Cancer and Leukemia Group B Trial 9741. J Clin Oncol. 2003;21:1431-9. 12. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Ovarian cancer. Version 2.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/ovarian.pdf 13. Ozols RF, Bundy BN, Greer BE, Fowler JM, Clarke-Pearson D, Burger RA, et al. Phase III trial of carboplatin and paclitaxel compared with cisplatin and paclitaxel in patients with optimally resected stage III ovarian cancer: A gynecologic oncology group study. J Clin Oncol. 2003;21:3194-200. 14. Katsumata N, Yasuda M, Takahashi F, Isonishi S, Jobo T, Aoki D, et al. Dose-dense paclitaxel once a week in combination with carboplatin every 3 weeks for advanced ovarian cancer: A phase 3, open-label, randomised controlled trial. Lancet 2009;374:1331-8. 15. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Non-small cell lung cancer. Version 2.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/nscl. pdf 16. Schiller JH, Harrington D, Pelani CP, Langer C, Sandler A, Krook J, et al. Comparison of four chemotherapy regimens for advanced non-small-cell lung cancer. N Engl J Med. 2002;346:92-8. 17. Gill PS, Tulpule A, Espina BM, Cabriales S, Bresnahan J, Ilaw M, et al. Paclitaxel is safe and effective in the treatment of advanced AIDS-related Kaposi’s sarcoma. J Clin Oncol. 1999;17:187683. 18. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Cervical cancer. Version 3.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/cervical.pdf 19. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Head and neck cancer. Version 2.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/headand-neck.pdf 20. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Melanoma. Version 1.2014 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/melanoma.pdf 21. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Gastric cancer. Version 2.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/gastric.pdf 22. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Bladder cancer. Version 1.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/bladder.pdf 23. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Thyroid carcinoma. Version 2.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/thyroid.pdf 24. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Testicular cancer. Version 1.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/testicular.pdf 25. Lebowitz PF, Zujewski JA. Breast cancer. In: Boyiadzis MM, Lebowitz PF, editors. Hematology-Oncology Therapy. New York: McGraw-Hill; 2007.p.41. 26. Abraxane [Internet]. 2013 [cited 2013 Aug 14]. Available from: http://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2013/021660s036lbl.pdf 27. Genexol PM [product information]. South Korea: Samyang. 28. Brexel [package insert]. Jakarta, Indonesia: PT Kalbe Farma, Tbk; 2007. 29. Martin M, Pienkowski T, Mackey J, Pawlicki M, Guastalla JP, Weaver C, et al. Adjuvant docetaxel for node-positive breast cancer. N Engl J Med. 2005;352:2302-13. 30. Mackey JR, Martin M, Pienkowski T, Rolski J, Guastalla JP, Sami A, et al. Adjuvant docetaxel, doxorubicin, and cyclophosphamide in node-positive breast cancer: 10-year follow-up of the phase 3 randomised BCIRG 001 trial. Lancet 2012 doi: 10.1016/S1470-2045(12)70525-9. 31. Jones S, Holmes FA, O’Shaughnessy J, Blum JL, Vukelja SJ, McIntyre KJ, et al. Docetaxel with cyclophosphamide is associated with an overall survival benefit compared with doxorubicin and cyclophosphamide: 7-year follow-up of US oncology research trial 9735. J Clin Oncol. 2009;27:1177-83. 32. Fosella F, Pereira JR, Von Pawel J, Pluzanska A, Gorbounova V, Kaukel E, et al. Randomized, multinational, phase III study of docetaxel plus platinum combinations versus vinorelbine plus cisplatin for advanced non-small-cell lung cancer: The TAX 326 study group. J Clin Oncol. 2003;21:3016-24. 33. Budach V. TPF sequential therapy: When and for whom? The Oncologist 2010;15:13-8. 34. Vermorken JB, Remenar E, Van Herpen C, Gorlia T, Mesia R, Degardin M, et al. Cisplatin, fluorouracil, and docetaxel in unresectable head and neck cancer. N Engl J Med. 2007;357:1695704. 35. Loblaw DA, Walker-Dilks C, Winquist E, Hotte SJ. Systemic therapy in men with metastatic castration-resistant prostate cancer: A systematic review. Clin Oncol. 2013 doi: 10.1016/j. clon.2013.03.002. 36. NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. Prostate cancer. Version 4.2013 [cited 2013 Aug 13]. Available from: http://www.nccn.org/professionals/physician_gls/pdf/prostate.pdf 37. Zagouri F, Sergentanis TN, Chrysikos D, Dimitrakakis C, Tsigginou A, Zografos CG, et al. Taxanes for breast cancer during pregnancy: A systematic review. Clinical Breast Cancer 2012 doi: 10.1016/j.clbc.2012.09.014. 794 CDK-209/ vol. 40 no. 10, th. 2013