UTS SIM siap - Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan Online

advertisement
SETTING TELEPON UNTUK PELAYANAN PENGKAJIAN
DI UNIT KEMOTERAPI
(SETTING UP A TELEPHONE ASSESSMENT SERVICE
IN A CHEMOTHERAPY DAY UNIT)
Disusun Sebagai Tugas Mata Ajar Sistem Informasi Manajemen
Koordinator: Rr.Tutik Haryati, MARs
DISUSUN OLEH:
DARYANI
NIM: 0906504606
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
1
SETTING TELEPON UNTUK PELAYANAN PENGKAJIAN
DI UNIT KEMOTERAPI
ABSTRAK: Perkembangan dunia tehnologi dan informasi saat ini dapat mempengaruhi
sisi kehidupan manusia. Termasuk dalam dunia kesehatan. Tehnologi dan informasi ini
dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya keperawatan. Pasien dengan
kemoterapi memerlukan persiapan yang matang untuk meminimalkan komplikasi setelah
tindakan. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan diantaranya yaitu pengkajian,
penilaian medis, pemeriksaan darah/laboratorium. Persiapan ini memerlukan waktu yang
lama,minimal dua hari sebelum pelaksanaan kemoterapi pasien harus sudah datang ke
rumah sakit untuk melakukan persiapan. Hal ini tentu saja akan menambah hari rawat,
beban biaya bagi pasien. Bagi perawat tentu saja akan menambah beban kerja.
Pengkajian awal melalui telepon pada pasien kemoterapi efektif diterapkan pada pasien
pre kemoterapi.
Sehingga metode ini
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan.
1.
Latar Belakang
Era globalisasi perkembangan dunia tehnologi dan informasi sangatlah pesat. Penggunaan
tehnologi hampir menyentuh semua sisi kehidupan manusia. Perubahan yang besar pada tata
cara hidup menusia terjadi karena adanya tehnologi informasi ini. Manusia mempunyai
kecenderungan menginginakan adanya kemudahan dan keekonomisan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya, termasuk dalammemenuhi kebutuhan kesehatannya. Sehingga dunia
kesehatan juga tak luput pemanfaatan tehnologi informasi dalam pelayanannya.
Sistem Informasi Kesehatan sangatlah penting dimana dengan SIMKES kita dapat
mengidentifikasi dan memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi dalam
merencanakan, mengimplementasikan serta mengevaluasi system dan manajemen informasi
kesehatan. Kita sebagai pemberi pelayanan kesehatan perlu memilki wawasan yang
komprehensif mengenai cakupan informatika kesehatan.
2
Dalam dunia kesehatan banyak profesi yang berperan serta untuk bersama – sama
meningkatkan kesehatan manusia, diantaranya yaitu perawat. Dalam dunia keperawatan
beberapa tahun terakhir ini juga mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan
dalam dunia tehnologi inilah yang menuntut perawat harus menyesuaikan diri dengan
tehnologi yang ada. Sesuai dengan fungsi perawat,tuntutan yang paling mendasar adalah
berhubungan dengan pelayanan yang profesinal, bermutu serta dapat dinikmati dengan baik
oleh masyarakat.
Pemberian pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, perawat dituntut untuk semakin
professional serta mengedepankan menggunakan perkembangan tehnologi informasi
kesehatan. Tehnologi informasi kesehatan ini harus dapat diaplikasikan ke berbagai
kalangan pasien dengan kondisi kesehatan yang berbeda-beda.
Pasien penderita kangker atau penyakit keganasan dalam penatalaksanaannya memerlukan
waktu yang lama. Penatalaksanaan terhadap penyakit kangker diantaranya yaitu
pembedahan, radioterapi serta kemoterapi. Program pengobatan itu bisa berjalan bersamaan.
Kemoterapi adalah terapi yang bertujuan untuk mengurangi metastase, mengurangi gejala
klinik serta meningkatan kwalitas hidup. Dalam hal pelaksanaan kemoterapi ini memerlukan
waktu yang lama, persiapan sebelum kemoterapi dilakukan serta perawatan post terapi.
Pasien dengan kemoterapi memerlukan persiapan dan pre assessment yng baik.
Perlu adanya inovasi baru untuk memperbaiki layanan pre kemoterapi sehingga pelayanan
keperawatan pada pasien meningkat, waktu hari rawat pendek, serta pencegahan efek
kemoterapi dapat diantisipasi dengan baik.
2. Tinjauan Teori
2.1 Teknologi Informasi
Menurut William dan Sawyer, 2003 mengungkapkan bahwa tehnologi informasi
adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video. (Akib Faisal,
2009). Sementara sumber lain menyebutkan bahwa teknologi informasi adalah
seperangkat alat yang membantu kita bekerja dengan informasi dan melakukan tugas3
tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Teknologi informasi tidak
hanya terbatas pada teknologi computer (perangkat keras dan linak) yang akan
digunakan untuk memproses informasi, melainkan juga teknologi komunikasi
menyebarkan/ mengirim informasi.
2.2
Sistem Informasi Managemen
Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub system informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu mentransformasikan data
sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktifitas
yang sesuai dengan gaya da sifat manajer. ( Ismail M, 2004)
Dari definisi diatas maka dapat diuraikan bahwa system informasi memiliki sub
system
informasi,
menyeluruh,
terkoordinasi,
terintegrasi
secara
rasional,mentranformasikan data kedalam informasi, meningkatkan produktifitas serta
dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari personal yang
akan mengguankannya.
Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Sistem Informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan
segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. informasi
adalah data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta
yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam
atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk
pengambilan keputusan melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami,
lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan. Penerapan Sistem Informasi di
dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang
dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan
manajemen.
4
Di dalam Sistem Informasi terdapat tiga unsur kegiatan utama yaitu: menerima data
sebagai masukan (input), melakukan pemprosesan
data dengan melakukan
penghitungan, penggabungan unsure data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain
(processing), dan memperoleh informasi sebagai keluaran keluaran (output). (Ismail
M,2009) Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi
untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan
menciptakan produk atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan
mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar
organisasi. Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk
yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas-aktivitas yang akan
menggunakan. Sistem Informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu
untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
2.3
Sistem Informasi Managemen Keperawatan
Jasson , 2009 menyebutkan bahwa Sistem Informasi Keperawatan merupakan
pemanfaatan teknologi jaringan komunikasi (network) dan sistem informasi secara
cepat, tepat, dan akurat dapat menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen keperawatan di rumah sakit untuk membantu perawat dalam pengelolaan
keperawatan dan pengolahan data, informasi, dan pengetahuan untuk mendukung
praktik keperawatan dan meningkatkan mutu perawatan. Sedangkan Swanburg, 2000
menyebutkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Keperawatan merupakan paket
perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk devisi pelayanan
keperawatan.
2.4
Rancangan Sistem Setting up a telephone assessment service in a chemotherapy day
unit.
5
Rancangan system informasi ini ditujukan kepada para pasien penderita kangker yang
mendapatkan terapi kemoterapi. Rancangan ini dibuat berdasarkan analisis sebuah
study kepustakaan menganalisis pekerjaan lain perawat yang bertugas di unit
kemoterapi sebelum pelaksanaan siklus pengobatan pada pasien. Keputusannya
adalah bahwa pasien harus hadir dua hari sebelum pelaksanaan kemoterapi untuk
persiapan dan pemeriksaan medis. Mereka memerlukan waktu yang lebih banyak
serta biaya rumah sakit yang mahal untuk mempersiapkan kemoterapi. Sehingga
dicarilah solusi dengan menggunakan fasilitas telepon untuk melakukan pengkajian
pre kemoterapi pada pasien. Kriteria pasien yang dapat mengikuti program ini adalah
pasien kemoterapi kasus harian, menerima neo adjuvans, ajuvans dan terapi paliatif,
menerima antibody monoclonal dan biphosphonates, mendapat kemoterapi oral, pada
uji klinik pasien membuat buku catatan yang harus diperlihatkan ke dokter untuk
memenuhi persyaratan klinis. Sedangkan kriteria pasien yang tidak dapat dilakukan
pengkajian lewat telepon adalah pasien mendapat fluorouracil dan perlu dilakukan
transfusi darah.
Rancangan ini dibuat berdasarkan pada komputerisasi, yang digunakan oleh perawat
onkologi dalam melakukan pengkajian pada pasien sebelum melakukan kemoterapi.
Kriteria perawat yang diperbolehkan melakukan pengkajian melalui telepon adalah
perawat onkologi yang sudah terlatih, memiliki latar belakang kemoterapi dan sudah
bekerja dilapangan lebih dari 3 tahun.
2.5
Langkah dalam pelayanan pengkajian yang dilakukan perawat sebelum kemoterapi
diberikan.
2.5.1
Penilaian Awal
Langkah kegiatan yang dilakukan pada Setting up a telephone assessment
service in a chemotherapy day unit adalah:
1.
Mengidentifikasi permasalahan yang ada yaitu tidak efektifnya persiapan
pre kemoterapi yang harus dijalani oleh pasien.
2. Mempelajari struktur organisasi system yang terkait dalam mengatasi
masalah yang ada.
6
3. Mengusulkan alternative pemecahan masalah.
4. Dari segi bisnis, pertimbangan keuntungan dan biaya .
2.5.2 Analisis Sistem
Berdasar data yang telah terkumpul, analis sistem bersama dengan pasien
yang akan melaksanakan kemoterapi maka ditentukanlah peranan tehnologi
informasi yang sesuai dan relevan untuk meningkatkan pelayanan pada pasien
kemoterapi. Didalam layanan ini dipelajari fungsi – fungsi manajemen serta
aspek bisnis yang berhubungan dengan pengaruh terhadap proses desain,
kontruksi serta pelaksanaannya.
Langkah menetapkan rencana proyek ini berdasarkan analisis beban kerja
perawat yang bertugas diunit kemoterapi. Kebutuhan informasi tersebut
sangat perlu untuk mengidentifikasi masalah, agar pengolahan data sesuai
dengan kebutuhan. Hal ini tidak dapat terlepas dari pendefinisian kriteria
kinerja sistem.
Kebutuhan jajaran pengelola kangker
adalah mendapatkan fasilitas yang
tepat, mudah sehingga tanpa pasien satu atau dua hari sebelum pelaksanaan
kemoterapi, pengkajian dan pemeriksaan pre kemoterapi telah dapat
dilaksanakan. Disini digunakan pengkajian menggunakan telepon yang
dilakukan oleh perawat senior yang telah memenuhi criteria.
2.5.3. Analisis Sistem
Sistem dianalisa bersama antara provider dengan user (pengelola kangker )
menetapkan rencana penilaian sistem terkait sistem yang akan digunakan dan
mengorganisasikan tim proyek. Kebutuhan informasi perlu diidentifikasi agar
informasi yang diinginkan oleh user sesuai dengan kebutuhan.
7
Selanjutnya analis sistem dibantu dengan programmer menyiapkan usulan
rancangan sistem, analisis aliran data dengan kemungkinan dan dampak risiko
serta potensinya, serta pilihan alternatif solusi yang direkomendasikan.
Rancangan ini akan disampaikan kepada manajer pengelola kangker
agar
dipertimbangkan apakah akan menyetujui atau menolak rancangan proyek
pengembangan sistem tersebut
2.5.4.Design Sistem
Design system dari
setting up a telephone assessment service in a
chemotherapy day unit adalah
dengan menggunakan data base berbasis
komputerisasi. Format pengkajian telah terprogram didalam komputer. Saat
perawat yang melakukan pengkajian melalui telepon pada pasien yang akan
dilakukan kemoterapi tinggal mengikuti alur yang telah diprogramkan.
8
Gambar.1. Design Sistem a telephone assessment
2.5.6
Pengembangan Sistem
2.5.6.1.
Pengembangan perangkat lunak
berupa pengembangan
software Sistem Informasi manajemen keperawatan
2.5.6.2. Pengadaan perangkat keras berupa perangkat computer, telepon.
Pengadaannya dapat dengan Up grade yang sudah ada atau
dengan pembelian baru
9
2.5.6.3. Pengujian sistem
Perlu dilakukan uji coba system untuk mengetahui kelemahan
atau gangguan yang mungkin terjadi. Setelah periode uji coba,
dilakukan
evaluasi
untuk
mendiskusikan
kelebihan
dan
kekurangan dari system yang sudah di rancang, sehingga dapat
dilakukan perbaikan dan pemecahan masalahnya.
2.5.7. Implementasi
Dalam mengaplikasi setting up a telephone assessment service in a
chemotherapy day perlu mempertimbangkan berbagai hal diantaranya yaitu
kesiapan sistem organisasi yang menunjang dalam hal ini adalah jajaran
pengelola kangker, kesiapan SDM ( perawat yang akan menggunakannya)
dan pendanaan, kematangan perencanaan, komitmen user dan penentu
kebijakan
Jika pertimbangan di atas dinilai
mendukung penerapan setting up a
telephone assessment service in a chemotherapy day di rumah sakit dapat
diimplementasikan dengan baik. Implementasi yang disarankan adalah
phases approach yang artinya bahwa system baru diterapkan secara bertahap
dalam jangka waktu tertentu.
3.
Kesimpulan dan Rekomendasi
3.1 Kesimpulan
Dengan sistem informasi dengan memanfaatkan kemajuan IT
dalam bentuk
komputer dan telepon dapat memberikan kemudahan bagi pemberi layanan kesehatan
ataupun pasien karena dapat meningkatkan layanan keperawatan, mengurangi hari
rawat serta menekan biaya pengobatan. Perawat dapat melakukan pengkajian pada
pasien tanpa pasien tersebut datang ke rumah sakit untuk persiapan pelaksanaan
kemoterapi.
10
3.2 Rekomendasi
Tenaga perawat dapat kompeten dan percaya diri dalam mengaplikasikan kemajuan
tehnologi informasi yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan. Hal ini
memacu perawat untuk terus maju dan mengikuti perkembangan IT ini.
Perawat yang melakukan pengkajian pre kemoterapi adalah perawat yang sesuai
dengan criteria yang sudah ditetapkan sehingga hal ini dapat memacu perawat untuk
selalu berkompetisi baik dalam bidang ilmu pengetahuan tentang onkologi,
kemoterapi ataupun tehnologi informasi.
Perawat dapat sejajar dengan profesi lain dalam hal penguasaan tehnologi informasi
dan dapat menunjukan peran baru pada dunia keperawatan khususnya dalam hal ini
adalah perawatan klien dengan kemoterapi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2006. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Faisal Akib. 2009. Definisi Teknologi
Informasi. http://teknik-informatika.com/teknologi-
informasi/
Jasson. 2009. ImplementSistem Informasi Keperaasi watan.
http://nursinginformatic.wordpress.com/2009/11/22/implementasi-sistem-informasikeperawatan-bag-1/
Kaminsky E, Rosenqvist U & Holmstro”MI (2009), Telenurses’ understanding of work: detective
or educator? Journal of Advanced Nursing 65(2), 382–390 doi: 10.1111/j.13652648.2008.04877.x diunduh 10 Oktober 2010
Karen Noonan-Shearer and Tina Peacock, Setting up a telephone assessment service in a
chemotheraphy day unit. http://ebscohost.com/ehost diunduh tanggal 10 oktober 2010
Mutia Ismail. 2004. Konsep Sistem Informasi Manajemen.
library.usu.ac.id/download/fe/akuntansi-mutia. Diunduh 24 Maret 2010
Program helps patients adhere to regimen, http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer, diunduh
tanggal 10 Oktober 2010
Swanburg. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan untuk Perawat Klinis.
Alih bahasa Suharyati Samba. EGC. Jakata.
Teknologi Informasi | Sistem Informasi | Ilmu Komputer | ICT. Diunduh 12 Oktober 2010
Telenurses' experiences of working with computerized decision support: supporting, inhibiting
andquality,improvinghttp://proquest.umi.com/pqdweb?index=6&did=1673446271&Srch
12
Mode=1&sid=4&Fmt=2&VInst=PROD&VType=PQD&RQT=309&VName=PQD&TS=
1288453114&clientId=45625 diunduh 10 Oktober 2010
Telehealth Takes Center Stage Crisis During the Economic
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer. diunduh tanggal 10 Oktober 2010.
Wikipedia
Bahasa
Indonesia.
2010.
Sistem
Informasi
Manajemen.
http://
Wikipedia/org/system/wiki Diunduh 24 Maret 2010
13
Download