Mengapa anda memeluk islam? 1. Islam bersumber dari Allah (rabbaniyah) 2. Islam itu insaniyah (jasmani, akal, hati, perasaan)menikah 3. Islam itu agama syumul (universal)untuk seluruh manusia 4. Wasthiyah (unggul) 5. Waqi’iyyah (kontekstual)sesuai kondisi zaman 6. Islam agama yang rasional (aqul) Mengapa anda berpuasa? Karena saya seorang muslim 3 hal tidak pernah kembali 1. waktu 2. Kata-kata 3. kesempatan 3 hal tidak pernah kita tahu 1. Umur 2. Rizki 3. Jodoh 3 hal tidak pernah pasti 1. Harta dan kekayaan 2. Kesuksesan 3. Mimpi 3 hal yang pasti 1. Tua 2. Tua 3. Mati Dipetik dari kitab Ihya Ulumuddin – Imam Al-Ghazali Created by Toto Usprianto, completed by Sukamta MARHABAN YA RAMADHAN Sambutlah Ramadhan dengan suka-cita Berkah datangnya bulan Ramadhan adalah turunnya Rahmat di permulaannya, lalu di pertengahannya terdapat ampunan Allah dan di penghujung Ramadhan dijauhkan dari neraka. Saat Ramadhan tiba, apakah kita mampu mendengarkan SUARA yang memanggil di setiap malam hari? Ruhut talbiyah Ruhul ‘ibadah lil ‘ibadah Ruhul tadiyah NILAI SHAUM SHAUM SEPARUH SHABAR Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ash-Shaumu nishfush-shabri” = “Shaum itu setengah sabar” (HR: At-Tirmidzi, Ibnu Majah) SABAR SEPARUH IMAN Sabda Beliau SAW: “Ash-Shabru nishful iimaan” = “Sabar itu setengah iman” (HR Abu Na’im dari Ibnu Mas’ud) Ibadah Shaum menghasilkan kedudukan yang istimewa Dengan disandarkan kepada Allah Ta’ala, bila dibandingkan dengan rukun-rukun Islam lainnya. Karena firman Allah Ta’ala, menurut yang diceritakan Nabi SAW: “Kullu hasanatin bi-‘asyri amtsaalihaa ilaa sab-‘i-mi-‘ati dli’-fin illa-sh-shiyaamu fa innahuu lii wa ana ajzii bihi” = ”Tiap-tiap perbuatan baik, pahalanya sepuluh kali, sampai kepada tujuh ratus kali, selain dari pada shaum. Maka shaum itu adalah diperuntukan bagi-Ku dan Aku akan membalasnya (langsung)”. (HR: Bukhari & Muslim) Berfirman Allah Ta’ala: perhitungan dengan tanpa pahala mereka orang-orang yang sabar disempurnakan Sungguh hanyalah ”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa hisab.” (QS Az-Zumar 10) Jelaslah di sini, bahwa Shaum adalah separuh shabar. Maka pahalanya melampaui ketentuan dan formulasi pahala yang ditetapkan. Bau busuk mulut orang melaksanakan shaum, nilainya lebih tinggi dari aroma parfume kesturi Rasulullah SAW, bersabda: Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ْ َ صا ِئ ِم أ ِ َّ َب ِع ْند ِِ ْْ اَّلل تَعَالَى ِم ْن ِريحِ ْال ِم ُ َطي َّ وف فَ ِم ال ُ ُلَ ُخل “Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak misk.” (HR. Bukhari no. 1894 dan Muslim no. 1151) Ibadah Shaum orang beriman, hanyalah untuk Allah Ta’ala Rasulullah SAW, bersabda: ”Sesungguhnya orang yang shaum itu menahan hawa nafsu, meninggalkan makanan dan minuman karena-Ku. Maka shaum itu untuk-Ku dan Aku akan membalasinya” (HR: Bukhari & Muslim) Ar-Rayyan, adalah salah sebuah pintu surga yang diperuntukkan orang yang shaum. Rasulullah SAW, bersabda: ”Surga itu mempunyai sebuah pintu, yang dinamakan ArRayyan, yang tidak memasuki pintu itu, selain orang-orang yang melaksanakan shaum.” (HR: Bukhari & Muslim) Dua kesenangan ibadah Shaum bagi umat Muhammad SAW, saat berbuka. Rasulullah SAW, bersabda: Dalam hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman, وفرحة عند لقاء ربه، فرحة عند فطره،للصائم فرحتان “Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi) Shaum adalah pintunya Ibadah Rasulullah SAW, bersabda: “ Li kulli Syaiin Babun, wa Babul Ibadah as Shaumu”,(Setiap segala sesuatu itu ada pintunya, dan pintu ibadah adalah puasa). (H.R. Ibn Al-Mubarak dalam Azzuhud ) Fungsi pintu : a. Penjaga Sekuritas/privasi b. Akses keluar masuk c. Sirkulasi udara ”Tidur orang yang beribadah shaum itu ibadah” Rasulullah SAW, bersabda: ِ َّ ْو ُل .ْهُ ت َ ْْ ِبيح ُ َََصائِ ِم ِعبَادٌَ َو ن ُ قَا َل َر َّ اَّلل ص ن َْو ُم ال Rasûlullâh saw telah berkata, "Tidur orang yang shaum itu ibadah dan nafasnya tasbîh." Ketika masuk bulan Ramadhan Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda: ”Apabila masuk bulan Ramadhan, maka terbukalah segala pintu surga dan terkuncilah segala pintu neraka dan dirantaikan segala setan. Dan berserulah seorang penyeru, ’Wahai orang yang ingin berbuat kebajikan! Marilah kamu! Wahai orang yang ingin berbuat kejahatan! Hentikanlah dari kejahatan itu!” (HR: At-Tirmidzi) Berkata Waki tentang firman Allah Ta’ala: dengan apa yang dengan penuh kepuasan tela lalu hari-hari dan minumlah pada Makanlah kalian lalui/ sediakan =” (kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu". telah lalu = hari-hari shaum, karena mereka telah meninggalkan padanya makan dan minum. Allah Ta’ala membanggakan orang beribadah shaum yang meninggalkan hawa-nafsunya Rasulullah SAW, bersabda: ”Bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala membanggakan pada para malaikat-Nya dengan seorang pemuda yang beribadah banyak dengan firman-Nya, ’Wahai pemuda yang meninggalkan hawa nafsunya karena-Ku, yang menyerahkan waktu mudanya bagi-Ku! Engkau pada sisi-Ku adalah seperti sebahagian para malaikat-Ku.” (HR: Ibnu Uda dari Ibnu Mas’ud dengan sanad dha’if) Bersabda Nabi SAW tentang orang yang shaum: ”Berfirmanlah Allah ’Azza wa Jalla, ’Lihatlah wahai para malaikat-Ku kepada hamba-Ku yang meninggalkan hawa nafsunya, kesenangannya dan makan minumnya demi Aku.’” Allah Ta’ala melebihkan ganjaran orang berpuasa dari untuk mereka mereka kerjakan disembunyikan adalah mereka apa yang dengan apa yang jiwa seseorang mengeta - hui Maka tidak pembalasan pandang an mata menyejukkan = ”tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai Balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” As-Sajadah 17 Esensi ayat Allah di atas adalah: ”Seseorangpun tidak ada yang mengetahui cahaya mata yang disembunyikan untuk mereka, sebagai pembalasan apa yang telah mereka kerjakan”. Yang mana ’amalan yang telah dikerjakan’ adalah shaum, pembalasannya oleh Allah dilebihkan dengan kelebihan di luar batas takaran, seperti yang difirmankan-Nya dalam QS Az-Zumar 10. Dengan demikian, benarlah adanya bahwa shaum adalah ibadah yang memiliki keutamaan dibandingkan dengan ibadah lainnya. Karena shaum adalah untuk-Nya. Meski pun ibadah itu seluruhnya untuk-Nya, sebagaimana dimuliakan sebuah rumah (al-bait), dengan disangkutkan kepada-Nya (baitullah), pada hal bumi seluruhnya, adalah untuk-Nya, adalah karena dua pengertian: Pertama: bahwa shaum itu mencegahkan dan meninggalkan. Dan pada shaum itu sendiri ada rahasia. Tak ada padanya perbuatan yang terlihat. Sedang segala amalan ta’at adalah dengan dipersaksikan dan dilihat oleh orang ramai. Dan shaum itu tiada yang melihatnya selain Allah ’Azza wa Jalla. Dari itu, shaum adalah amalan pada batin dengan kesabaran semata-mata. Kedua: bahwa puasa itu adalah paksaan bagi musuh Allah ’Azza wa Jalla. Sesungguhnya jalan bagi setandikutuk oleh Allah dia kiranya-ialah hawa-nafsu. Dan hawa nafsu itu kuat dengan makan dan minum. Karena itulah, Nabi SAW bersabda: ”Inama-sy-syaithaana layajri min ibni Aadama majrad-dami fadlayyiquu majaariyahu bil-juu’.” = ”Bahwa setan berjalan pada diri anak Adam pada seiring dengan tempat jalan darahnya. Maka sempitkanlah jalannya itu dengan lapar. (HR: Bukhari & Muslim) Tatkala shaum itu khususnya adalah pencegahan bagi setan, penghambatan bagi tempat-tempat yang dilaluinya, penyempitan bagi tempat-tempat yang ditempuhnya, maka berhaklah shaum itu dikhususkan penyangkutannya kepada Allah ’Azza wa Jalla. Maka di dalam upaya mencegah musuh Allah itu, sama halnya dengan menolong (agama) Allah SWT. Dan menolong agama Allah Ta’alla adalah berujung kepada menolong-Nya. kalian menolong jika telapak kaki/ kedudukan kalian beriman Orangorang yang Wahai dan Dia akan Dia akan Allah meneguhkan menolong kalian =”Kalau kamu menolong Allah (agama-Nya) tentu Allah akan menolong kamu pula dan mengokohkan pijakanmu”. QS Muhammad 7 Maka permulaanya, adalah dengan perjuangan dari hamba dan pembalasan dengan petunjuk daripada Allah ’Azza wa Jalla. Karena itulah, berfirma Allah Ta’ala: Sungguh kami akan menunjukkan mereka Dalam kami Orang-orang yang berbuat baik Mereka berjuang Dan orangorang tang Benar- Allah Dan Jalan-jalan benar sungguh kami beserta =””dan orang-orang yang berjihad di dalam Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat ihsan.” (Al –Ankabut 69) Nabi SAW bersabda: ”Jikalau tidaklah setan-setan itu berkeliling di atas hati anak Adam, niscaya anak-anak Adam itu melihat ke alam Malakut yang tinggi” (HR: Ahmad dari Abu Hurairah) Maka dari segi ini, jadilah shaum itu pintu ibadah dan benteng. Dan apabila besar kelebihannya sampai kepada batas ini, maka tidak boleh tidak daripada menerangkan syarat-syarat, yang dhahir dan yang batin dengan menyebutkan rukun-rukun, sunatsunat dan syarat-syaratnya yang batin. ( tobe continued, Insya-Allah )