(Lampiran Tabel 3) Klasifikasi status kesehatan, evaluasi kebugaran kerja, dan isi dari tindakan pasca-pemeriksaan (menurut Pasal 18) 1. Klasifikasi status kesehatan Kode Klasifikasi status kesehatan A Sehat atau dengan sedikit masalah C1 C C2 Dapat berkembang menjadi penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan sehingga pengamatan lebih lanjut dibutuhkan namun tidak cukup untuk dikategorikan sebagai golongan C2 Dapat berkembang menjadi penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan sehingga pengamatan lebih lanjut dibutuhkan D1 Dugaan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan dan membutuhkan perawatan kesehatan D2 Mengidap penyakit yang bukan diakibatkan oleh pekerjaan dan membutuhkan perawatan kesehatan R Dugaan kasus penyakit pada pemeriksaan kesehatan umum dan membutuhkan pemeriksaan sekunder. ※ Kode ‘U’ diterapkan kepada karyawan yang telah diberitahu untuk melakukan tes tambahan item uji selektif dari pemeriksaan kesehatan khusus, namun tidak dapat dikategorikan karena ketidakpraktisan dari tes, seperti pengunduran diri. 2. Muatan dari tindakan pasca-pemeriksaan Isi manajemen kesehatan(1) Kode 0 Tidak dibutuhkan 1 2 Konsultasi kesehatan ( Menggunakan perlengkapan pelindung ( 3 Tes Pelacakan (2) Tes dibutuhkan pada ( 4 5 6 Perawatan selama jam kerja Pengurangan jam kerja ( Berganti pekerjaan ( 7 Pembatasan dan larangan untuk bekerja ( ) 8 Menyediakan informasi mengenai diagnosis dan kompensasi dari penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan (3) 9 Lain-lain ( ) tanggal ) ) ) untuk item tes ( ) ) ) ※ (1) Tindakan pasca-pemeriksaan dapat diputuskan beberapa kali untuk karyawan yang sama. (2) Kemungkinan berkembangnya penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan (C1) atau dugaan kasus penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan (D1) diputuskan dengan tes pelacakan oleh pemeriksa medis harus dilakukan pelacakan-terinspeksi pada tanggal yang ditetapkan untuk item tes yang ditetapkan oleh dokter. (3) Di antara dugaan kasus penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan (D1), karyawan yang membutuhkan verifikasi atas apa yang dibutuhkan untuk kompensasi akan diinstruksikan dalam rangka mempersiapkan surat permohonan pemulihan kesehatan dari kecelakaan kerja, dan dianjurkan untuk mengajukan the surat permohonan ke cabang yang berwenang dari Labor Welfare Corporation (Badan Kesejahteraan Buruh). 3. Klasifikasi dari kebugaran untuk bekerja kode Standar evaluasi a Bekerja sangat memungkinkan berdasarkan kondisi sekarang. b Bekerja saat ini memungkinkan berdasarkan kondisi tertentu(perbaikan lingkungan kerja, menggunakan peralatan pelindung pribadi, mempersingkat interval pemeriksaan medis) c Kemungkinan dibutuhkannya cuti sementara (kembali bekerja setelah merawat kesehatan atau kondisi kerja jika memungkinkan) d Kemungkinan memburuknya status kesehatan atau cacat permanen dapat mencegah kembali bekerja. ※ Pemeriksa kesehatan harus memutuskan kebugaran untuk bekerja untuk penyakit bukan akibat pekerjaan (D2) dan dugaan kasus penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan (D1). (Formulir Lampiran 5) (Halaman depan) Grafik pemeriksaan Kesehatan Pribadi □ Pra-penempatan □ Khusus □ seperti yang dibutuhkan □ Sementara Faktor Berbahaya: Nomor pendaftaran warga Nama Umur ____Tahun Jenis Kelamin No. Karyawan Alamat karyawan No. Telepon Nama usaha Jenis pekerjaan Sifat dari pekerjaan saat Departemen saat ini Kantor buruh setempat ini Tanggal pemindahan Tanggal masuk kerja Durasi paparan ke pekerjaan saat ini Work Masa kerja Proses Waktu paparan per hari Durasi Mata Riwayat penyakit Telinga, hidung Pemerik Riwayat pekerjaan saan dan tenggorokan Pemeriksaan Riwayat fisik keluarga Kulit Hubungan dalam Gigi pekerjaan Penanganan bahan Gejala saat ini/subyektif atau obyektif Golongan Item pemeriksaan kesehatan umum Tinggi (cm) Item Berat (kg) Nilai rujukan Ketajaman Pendengaran (1,000 Hz) Ketajaman penglihatan Tingkat kegemuka n (%) Kiri Kanan Kiri (dB) (dB) Kanan Visi warna darah < 110 Tekanan darah (mmHg) Maks. Min. <= 139 <= 89 Tes urin Tes anemia Kadar gula urin Protein urin Darah samar pH urin Hematokrit Hemoglobin (-) (-) (-) 5.5 -7.5 Pria: 41-53% Wanita 3647% Pria: 13-18 g/dl Wanita: 12-16 g/dl Gula darah (puasa) (mg/dl) Total kolesterol (mg/dl) 70-105 130-230 Hasil tes Tes fungsi ginjal (IU/L) Item SerumG SerumGP OT T Nilai rujukan 8-40 Pria: 061.7 Wanita: 036.8 5-35 Tes sinar-X dada (metode Langsung / Tidak langsung) Nomor Kasus: Elektrokardiogram Gama GPT Normal Hasil tes Temuan pada gigi Dokter gigi Tanda tangan Item pemeriksaan kesehatan Item tes Hasil tes Nilai rujukan (Tahun) (Tahun) Klasifikasi status kesehatan Keputusan Tanggal pemeriksaan kesehatan Pemberi kerja Temuan Manajemen Pasca-pemeriksaan (BB/HH/TT) . . Evaluasi kebugaran untuk bekerja Institut pemeriksaan . kesehatan Tanda tangan 210mm×297mm,(Kertas komputer (sangat bagus) 45 g/m2) Manajer kesehatan Tanda tangan Faktor Berbahaya Status kesehatan Pemeriksa medis Tanda tangan Karyawan Tanda tangan 1. Klasifikasi status kesehatan, tindakan pasca-pemeriksaan, dan evaluasi kebugaran untuk bekerja belakang) Manajemen tindak-lanjut pasca pemeriksaan Klasifikasi status kesehatan A 0 Sehat atau dengan sedikit masalah C₁ C C₂ D₁ D₂ R Dapat berkembang menjadi penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan sehingga pengamatan lebih lanjut dibutuhkan namun tidak cukup untuk dikategorikan sebagai golongan C2 1 2 3 4 Dapat berkembang menjadi penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan sehingga pengamatan lebih lanjut dibutuhkan 5 Dugaan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan dan membutuhkan perawatan kesehatan 6 7 Mengidap penyakit yang bukan diakibatkan oleh pekerjaan dan membutuhkan perawatan kesehatan 8 Tidak dibutuhkan Konsultasi kesehatan Menggunakan perlengkapan pengaman Tes pelacakan Perawatan selama jam kerja Pengurangan jam kerja Berganti pekerjaan Pembatasan dan larangan untuk bekerja Menyediakan informasi mengenai diagnosis dan kompensasi dari penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan (oleh institut pemeriksaan kesehatan) Lain-lain (halaman Kebugaran untuk Bekerja (untuk dugaan kasus penyakit) a Bekerja sangat memungkinkan berdasarkan kondisi sekarang. Bekerja saat ini memungkinkan berdasarkan kondisi tertentu(perbaikan lingkungan kerja, menggunakan peralatan pelindung pribadi, mempersingkat interval pemeriksaan medis) Kemungkinan dibutuhkannya cuti sementara (kembali bekerja setelah merawat kesehatan atau kondisi kerja jika memungkinkan) Kemungkinan memburuknya status kesehatan atau cacat permanen dapat mencegah kembali bekerja. b c d Dugaan kasus penyakit pada pemeriksaan kesehatan umum dan membutuhkan tes sekunder. 9 ※ Kode ‘U’ diterapkan kepada karyawan yang telah diberitahu untuk melakukan tes tambahan untuk item uji selektif dari pemeriksaan kesehatan khusus, namun tidak dapat dikategorikan dikarenakan ketidak praktisan dari tes, seperti pengunduran diri. 2. Panduan kesehatan untuk faktor-faktor berbahaya Faktor Berbahaya Senyawa organik Merkuri Timah . Timah 4alkyl Efek kesehatan Tindakan pencegahan - Iritasi selaput lendir pada mata, kulit dan sistem pernafasan - Narkosis variabel tergantung dari konsentrasi. Kejadian inkremental pusing, sakit kepala, euforia, keletihan, mengantuk, mual, disorientasi, dan sesak pada dada, dan mengakibatkan ketidaksadaran pada peningkatan tingkat penyerapan - Kelelahan kronis yang mengakibatkan gangguan sistem saraf seperti indera perasa atau fungsi gerak menjadi abnormal, berkurangnya daya ingat, kelelahan, rasa cemas dan gelisah. - Wadah senyawa organik harus ditutup saat tidak digunakan. - Merokok atau mengkonsumsi makanan harus dicegah di tempat kerja. Ganti pakaian dan cuci wajah setelah bekerja. - Perhatian khusus harus diberikan untuk mencegah larutan organik yang menguap terserap oleh tubuh. Masker wajah, sarung tangan dan baju pelindung untuk menangani larutan organik harus digunakan. - Gejala-gejala seperti anoreksia, sakit kepala, tidak enak badan, menggigil, gelisah, sesak - Wadah harus tertutup rapat. bernafas, pneumonia yang diakibatkan bahan kimia, bibir pucat, mual, diare, gangguan mental, - Perlengkapan pelindung harus digunakan selama bekerja termasuk masker alergi pada kulit, hilang daya ingat dan depresi serta keracunan akibat penyerapan melalui kulit. wajah, masker gas, baju pelindung, celemek yang tidak menyerap, sarung tangan dan sepatu bot pelindung. - Gejala awal dari penyerapan bahan timah ke tubuh: Kelelahan, insomnia, sakit pada anggota tubuh, dan kehilangan nafsu makan. Meningkatnya penyerapan timah untuk jangka waktu tertentu menimbulkan gejala seperti sakit pada tulang belakang yang akut, sakit pada sendi, pusing dan kelumpuhan pada anggota badan. - Timah 4-alkyl lebih kuat dari senyawa timah anorganik yang ada pada toksisitas, dan terserap melalui organ pernafasan yang umumnya berakibat pada sistem saraf pusat dan mengakibatkan gangguan pada hati, sumsum, ginjal dan otak. - Gejala akut: Tidak seperti timah anorganis, timah 4-alkyl mengakibatkan gejala yang signifikan pada sistem saraf pusat. Dalam beberapa hari setelah terpapar, beragam gejala akan terjadi seperti gelisah, keracunan, kejang pada otot, berhalusinasi, dan hipotensi, kelelahan dan denyut nadi rendah. - Hindari diet tidak seimbang, merokok, minuman keras, dan jaga kondisi tubuh dengan olah raga secara teratur. - Jaga kondisi kebersihan individu secara menyeluruh (mencuci tangan dan wajah sebelum makan, mengenakan masker wajah, dan membersihkan pakaian), serta cegah kemungkinan terjadinya penyerapan timah ke dalam tubuh. - Hindari mendekati kerangka. (Avoid approaching to frame) - Periksa kebocoran setiap hari. - Kerja bergiliran harus dilakukan untuk mengurangi durasi paparan dalam satu hari hingga ke tingkat terendah. - Perlengkapan pelindung harus digunakan selama bekerja termasuk masker wajah, masker gas, baju, sarung tangan dan sepatu bot pelindung. - Paparan kronis mengakibatkan gejala-gejala seperti gangguan ginjal, penyakit sistem pernafasan obstruktif, empisema, dan gangguan pada sistem muskuloskeletal dan sistem kardiovaskular. - Gejala-gejala lain seperti: batuk, dahak, ingus, anosmia, hilang nafsu makan, diare, turun berat badan, dan pewarnaan berbentuk bulat pada gigi depan, taring atau gusi. - Konsentrasi kadmiun di tempat kerja harus dijaga agar tetap rendah, dan tempat kerja harus tetap dijaga kebersihannya. - Jangan pernah makan atau merokok di tempat kerja, dan sering-seringlah mengganti pakaian. - Perlengkapan pengaman yang tepat (masker wajah, dan sarung tangan pengaman) harus digunakan. Bahan logam Kadmium 1. - Perlengkapan pengaman harus selalu digunakan. - Ventilasi yang baik harus disediakan. - Air mata berlebihan, rinitis, faringitis, bronkitis, asma, sakit pada dada, pneumonitis, edema - Peraturan di tempat kerja harus dipatuhi. 5-vanadium paru, dan ekzema - Jangan pernah menugaskan karyawan untuk pekerjaan yang terkait, jika ia oxide menderita penyakit pada sistem pernafasan atau sistem saraf, hepatitis, atau gangguan ginjal. - Kanker paru-paru, kanker rongga hidung, iritasi pada mata, keringat berlebihan, mual, pusing, Nikel kejang-kejang dan gangguan mental Mangan Faktor kimia Asam dan alkali Bahan-bahan berupa gas Asbes Bahan yang membutuhkan perijinan - Iritasi akut pada sistem pernafasan yang mengakibatkan sesak dan batuk sesaat - Sakit yang akut pada kulit - Luka bakar - Paparan berlebih dapat mengakibatkan korosi pada gigi, dan inflamasi kronis sistem pernafasan - Masker wajah harus digunakan. - Pakaian anti air, sarung tangan karet dan celemek harus digunakan untuk mencegah kulit bersentuhan dengan bahan-bahan. - Kacamata pelindung harus digunakan. - Pada kebanyakan kasus, bahan-bahan berupa gas terserap tubuh melalui sistem pernafasan hingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Lebih lanjut, terdapat beberapa bahan yang terserap tubuh melalui kulit dan mulut hingga mengakibatkan gangguan saraf (kemampuan untuk merasa) dan dermatitis. - Paparan secara besar-besaran dalam durasi yang pendek mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, kulit, dan selaput lendir. - Hindari mendekati kerangka. (Avoid approaching to frame) - Gas membuat, pakaian dan sarung tangan pelindung harus digunakan untuk mencegah penyerapan gas, asap, dan partikel, dan sanitasi kesehatan individu harus dengan ketat diawasi dengan mencuci tangan dan wajah, dan mandi. - Bahan-bahan berbahaya harus disimpan dan dikelola dengan benar untuk mencegah adanya kebocoran. - Bahan ini dijelaskan sebagai bahan karsinogenik yang dapat menimbulkan gejala-gejala - Masker wajah dan kacamata pelindung harus digunakan. seperti asbestosis pulmonum, bronkitis seperti batuk dan dahak, sulit bernafas, tremor cordis, - Mandi setelah bekerja. kanker paru-paru, dan mesotelioma. - Seragam dikenakan hanya selama bekerja saja. Ganti pakaian setelah bekerja. - Karyawan yang menangani asbes tidak boleh merokok. - Bronkiolitis, pneumonitis, dermatitis kontak, batuk, sulit bernafas, dan granuloma di paru-paru menurut Pasal 30 dari ketetapan pelaksanaan - Insomnia, gangguan perilaku, neurosis dan ucapan yang tidak jelas Berilium Arsenik 2. Partikel Bising Getaran 3. Faktor fisik Sinar ultraviolet Tekanan yang abnormal - Dermatitis kontak, nekrosis pada membran mukosa pada septum polineuroradikulitis (radang pada ganglia tulang belakang dan sistem saraf) hidung - Perlengkapan pengaman harus selalu digunakan. - Ventilasi yang baik harus disediakan. - Peraturan di tempat kerja harus dipatuhi. - Jangan pernah menugaskan karyawan untuk pekerjaan yang terkait, jika ia dan menderita penyakit pada sistem pernafasan atau sistem saraf, hepatitis, atau gangguan ginjal. - Partikel mineral: Gejala subyektif dan obyektif dari pneumokoniosis (pengendapan debu di paru-paru) dengan gejala lain seperti sulit bernafas, batu dan dahak yang berlebihan dari sistem pernafasan, sakit di dada, dahak berdarah, dan kelelahan - Partikel kapas: Gejala subyektif khusus dari Monday disease (penyakit hari Senin atau karena meningkatnya zat nitrogen dalam urin) termasuk tekanan pada toraks, sakit pada dada, sulit nafas dan batuk. Gejala-gejala ini akan terasa khususnya pada hari Senin, dan akan menurun pada akhir pekan (saat paparan partikel kapas tidak terjadi pada hari Senin). - Proses pembangkit partikel basah, menetapkan dan melaksanakan metode penekanan partikel. - Menutup, mengisolasi dan menyegel sumber partikel. - Menggunakan masker wajah. - Kebisingan dapat mengakibatkan keadaan yang tidak mengenakan dan kelelahan mental hingga mengakibatkan meningkatnya kecelakaan dan menurunnya keefisienan kerja, atau gangguan pendengaran. - Terdapat dua jenis gangguan pendengaran; ketulian sementara dan permanen. Ketulian permanen (ketulian yang diakibatkan oleh pekerjaan) merupakan salah satu ketulian telinga bagian dalam yang tidak dapat disembuhkan yang diakibatkan dari paparan kebisingan pada periode yang lama, dan juga menimbulkan efek pada ucapan. - Ganti atau isolasikan mesin atau alat yang menghasilkan suara bising yang keras. - Pasang ruang anti bising (seperti partisi) untuk sumber kebisingan. - Gunakan alat pencegah kebisingan seperti penyumbat dan penutup telinga. - Getaran lokal yang langsung terkena pada jari dapat mengakibatkan resonan mekanik pada - Gunakan sarung tangan penyerab kebisingan. pembuluh darah dan persendian jari, hingga mengakibatkan gangguan periferal, dan - Peralatan perawatan yang baik harus disediakan. mengganggu sistem saraf pusat dan perifieral dan artikulasi. Gejala-gejala lain termasuk - Kurangi jam kerja. kepucatan dan rasa abnormal pada jari, sakit kepala dan sensitisasi. - Gejala-gejala yang mungkin terjadi termasuk bintik merah, pigmentasi, edema kornea dan nekrosis, dan kanker kulit - Sinar ultraviolet dari pekerjaan mengelas mengakibatkan keratokonjungtivitis dan gangguan pada kulit yang terpapar; dan gas lebam atau pancaran logam dari pekerjaan mengelas menghasilkan sinar ultraviolet kuat yang dapat mengakibatkan terbakarnya mata dan kulit. - Isolasikan sumber sinar radioaktif. Gunakan lencana film atau dosimeter saku untuk mengukur paparan untuk mencegah terhamburnya kebocoran sinar. - Gunakan pakaian, kacamata, sarung tangan dan topi pelindung (untuk mengatasi panas). - Gas, khususnya nitrogen, jika terlarut dalam darah pada tekanan tinggi dapat menimbulkan gelembung udara dalam pembuluh darah dan jaringan yang mengakibatkan gatal pada kulit, mialgia, arthralga, sulit bernafas, gangguan penglihatan, dan hemiplegia pada penurunan tekanan yang cepat. - Pembatasan durasi berada di dalam air yang beragam tergantung dari kedalaman air, dan metode pengurangan tekanan yang benar harus diobservasi. - Jangan pernah menugaskan pekerjaan ini kepada orang yang tidak mampu berada dalam lingkungan dengan tekanan tinggi seperti manula, pasien organ pernafasan yang kronis, dan pasien penyakit sistem kardiovaskular, sinus paranasal kronis, otitis media, dan osteoartritis. (Formulir Lampiran 6) Grafik pemeriksaan kesehatan umum pribadi Periode pemeriksaan kesehatan [. . - . . .] Name perusahaan Klasifikasi industri Lama Departemen saat ini Alamat perusahaan Riwayat kerja sebelumnya Nomor Nama karyawan Alamat karyawan di (bulan) No. Telepon □ Pria Jenis Kelamin pendaftaran warga bekerja departemen Tanggal masuk kerja □ Wanita No. Karyawan (tanggal) □ Administrasi/ □ Lain-lain Kategori pekerjaan Tes posisi Urinalisis Ketajaman penglihatan (kiri/kanan) Kelas Tinggi Nilai rujukan Tingkat kegemuka n Mata telanjang Berat Jangkauan normal Pandangan yang diperbaiki Kiri Tekanan darah Kanan < 110 (tanggal) Hasil Ketajaman pendengaran (tanggal) Hasil tes (cm) (kg) % / / / / / / Sistolik Diastolik < 139 < 89 ㎜ Hg Kadar gula urin Protein urin Darah samar pH urin Negatif Negatif Negatif 5.5-7.5 ㎜ Hg Tes darah Tes hepatitis B Sinar-X Kelas Pemeriksaan Hematokrit Nilai rujukan Hemoglobin kesehatan pertama Jangkauan normal Total kolesterol 70-110 <= 230 Pria: 13.0-16.5 Wanita: 12.015.5 Pria: 41-53 Wanita: 36-47 □ Tidak langsung/□ Sinar-X Gula darah (puasa) SerumGO T Serum GTP Gama GTP Antigen permukaan Antibodi permukaan Langsung Hasil tes Nomor <= 40 Pria: 11-63 Wanita: 835 <= 35 Negatif Negatif/positif Imun Tuberkulosis paru-paru normal/tidak aktif (tanggal) Hasil (tanggal) Hasil tes % ㎎/ℓ g/ℓ ㎎/ℓ U/ℓ U/ℓ U/ℓ Pemeriksaan klinis Pertimbangan dari diagnosis kesehatan primer Riwayat penyakit Temuan pertama sebelumnya Kebiasaan hidup Manajemen tindak-lanjut Klasifikasi manajemen kesehatan Pemeriksa medis Temuan Gejala Tanggal keputusan pertama (tanggal) No. Lisensi Nama Tanda tangan Penyakit kardiovaskular Tes Diabetes Melitus Kelas Hipertensi Tekanan darah Nilai rujukan Jangkauan normal Hiperlipidemia Fundoskopi Maks. Min. <= 139 <= 89 Elektrokardiogram Normal Total kolesterol KolesterolHDL Trigleserida <= 230 Pria: 30-70 Wanita: 35-80 40-200 Normal Gula darah Gula darah Fundosko pi HbA1C Puasa Pasca 2 jam 70-110 <= 120 Normal (tanggal) Hasil (tanggal) Hasil tes ㎜ Hg ㎜ Hg ㎎/ℓ ㎎/ℓ ㎎/㎗ ㎎/ℓ ㎎/㎗ ㎎/㎗ Penyakit hati Kelas Tes fungsi hati Bilirubin Nilai rujukan Albumin Pem eriks Jangkauan normal aan kese Total albumin 3.5-5.0 6.0-8.0 Fosfatase alkali Total Langsung 0.2-1.2 <= 0.5 Tes hepatitis B Anhidrase laktat 30-115 Alfa-feto protein SerumGOT SerumGPT Gama GTP Antigen permukaan Antibodi permukaan Hasil tes Negatif <= 40 <= 35 Pria: 11-63 Wanita: 8-35 Negatif Negatif/positif Imun Serum Besi Total kapasitas pengikat besi (T.I.B.C) (tanggal) Hasil (tanggal) Hasil tes g/㎗ ㎎/㎗ g/㎗ ㎎/㎗ U/ℓ U/ℓ U/ℓ U/ℓ U/ℓ hatan Penyakit ginjal Anemia seku Kelas Mikroskop endapan urin nder Nilai rujukan Protein urin Red blood cell Nitrogen urea kreatinin Asam urat Hematokrit Lain-lain penyakit Tahun Leukosit Hemoglobin Jumlah sel darah merah Jumlah leukosit Kulit penyakit Jangkauan normal (tanggal) Hasil (tanggal) Hasil tes Penyakit paru-paru (metode langsung) Kelas Nilai rujukan No. Foto: Jangkauan normal (tanggal) Hasil Pakar radiologi (tanggal) No. Lisensi Nama Tanda tangan No. Lisensi Hasil tes Nama Institut pemeriksaan kesehatan Perwakilan dari Institut Manajemen tindak-lanjut (tanggal) Tuberkulosis paru-paru normal/tidak aktif (tanggal) Keputusan dari pemeriksaan kesehatan sekunder Klasifikasi manajemen kesehatan Tanda tangan Pemberi kerja Hasil keputusan Tanggal keputusan akhir Pemeriksa kesehatan Manajer kesehatan No. Lisensi Nama Karyawan Tanda tangan Tanda tangan Klasifikasi status kesehatan dan manajemen tindak-lanjut pasca pemeriksaan kode A Klasifikasi status kesehatan Manajemen tindak-lanjut pasca pemeriksaan Sehat atau dengan sedikit masalah Tidak ada manajemen tindak-lanjut yang dibutuhkan B Sehat namun membutuhkan manajemen pribadi dan tindakan pencegahan seperti perbaikan kebiasaan diet dan lingkungan kerja. C Dapat berkembang menjadi penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan sehingga pengamatan lebih lanjut dibutuhkan Tindakan medis berdasarkan temuan dokter D₁ Dugaan penyakit yang diakibatkan membutuhkan perawatan kesehatan dan Permohonan pemulihan, pergantian tempat kerja, pemindahan ke tempat kerja lain dan perawatan saat bekerja berdasarkan temuan dokter D₂ Mengidap penyakit yang bukan diakibatkan oleh pekerjaan dan membutuhkan perawatan kesehatan Pengurangan jam kerja, penugasan pekerjaan baru, cuti, perawatan selama bekerja, dan tindakan medis lain menyusul temuan dokter R Dugaan penyakit pada pemeriksaan membutuhkan tes sekunder. Orang yang menjadi subjek dari diagnosis kesehatan sekunder (dilaksanakan dalam waktu 10 hari setelah pemberitahuan diagnosis kesehatan sekunder) oleh pekerjaan kesehatan umum dan ※ Mengaculah pada langkah-langkah tersebut pada setiap diagnosis untuk perlindungan dan kemajuan kesehatan Anda. Penyakit Tindakan-tindakan - Tingkatkan kesehatan dengan latihan yang baik dan diet yang seimbang. - Konsumsi nutrisi yang cukup. - Hindari daerah yang terkontaminasi atau lingkungan kerja yang tercemar. Phthisis - Berhenti merokok. (Penyakit paru- Temui dokter jika batuk, demam ringan atau dahak yang terusparu) menerus. - Berhati-hati untuk tidak terkena penyakit sistem pernafasan lain (flu, bronkitis atau pneumonia). Jika sakit, serega obati penyakit Anda. - Jangan lupa untuk minum obat, dan jaga masa pengobatan. - Hindari makan dengan kadar lemak dan manis tinggi. - Ikuti penyembuhan dengan diet seperti pengendalian konsumsi lemak. - Hindari kegemukan. Penyakit sistem - Jaga nutrisi yang seimbang. peredaran - Berhenti merokok. - Lakukan latihan yang ringan dan sesuai. - Lakukan latihan yang menuntut tekanan yang konsisten. - Hindari penyakit ginjal atau diabetes. Penyakit hati Penyakit Tindakan-tindakan Anemia - Jika mengalami gejala-gejala umum dari anemia (cth., pusing, pucat, sakit kepala, dan jantung berdebar), temui dokter. - Periksa apakah pendarahan atau memar sering terjadi. - Hindari diet tidak seimbang, dan konsumsi makan yang kaya akan zat besi, asam folat dan vitamin. - Untuk wanita, konsumsi makanan dengan kandungan kalori tinggi (khususnya, komponen zat besi) selama dibutuhkannya konsumsi komponen zat besi yang tinggi seperti menstruasi, menyusui, melahirkan dan masa kehamilan. - Hindari bersentuhan dengan penyakit parasit. - Hindari bekerja berlebihan. Diabetes - Hindari minuman keras kekenyangan, dan berhenti merokok. - Kendalikan konsumsi gula. - Ikuti penyembuhan dengan diet yang diinstruksikan oleh dokter Anda. - Jika Anda mengalami gejala diabetes (cth., kehausan dan minum minuman yang banyak hingga meningkatkan volume urin), temui dokter Anda. - Jika Anda menderita pankreatitis, segera obati penyakit Anda. - Perhatikan kesehatan Anda jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes. - Hindari bekerja berlebihan, beristirahatlah dan tidur yang cukup. - Konsumsi makan dengan kandungan albumin yang tinggi. - Ikuti penyembuhan dengan diet yang diinstruksikan oleh dokter Anda. - Berhenti minum minuman keras dan merokok. - Hindari obat-obatan selain dari yang diresepkan oleh dokter Anda. - Hindari mengkonsumsi obat herbal atau antibiotik yang membebani hati Anda. Jika Anda didiagnosis menderita hepatitis, perhatikan untuk tidak menulari anggota keluarga Anda. Penyakit toraks lain - Jika Anda mengalami piuria, hematuria, atau berkurangnya volume urin, temui dokter. - Jika Anda menderita infeksi saluran urin, segera obati penyakit Anda. - Lakukan tes rutin untuk tuberkulosis dan diabetes. Penyakit ginjal - Hindari makanan yang mengandung garam. - Ikuti penyembuhan dengan diet yang diinstruksikan oleh dokter Anda. - Hindari mengkonsumsi obat herbal atau antibiotik yang membebani fungsi hati Anda. - Hindari daerah berdebu atau mengandung banyak serbuk sari. - Hindari bahan kimia beracun. - Berhenti merokok. - Hindari latihan fisik yang berlebih hingga membebani organ pernafasan atau jantung. - Jika Anda mengalami kesulitan bernafas, dahak atau batuk setelah melakukan latihan, temui dokter. - Hindari bekerja berlebihan atau lingkungan yang terkontaminasi yang dapat memperburuk penyakit Anda. - Segera obati penyakit Anda untuk mencegahnya berkembang menjadi penyakit paru-paru kronis.