Pendahuluan - Irma Cahayani

advertisement
1. Pendahuluan
Perkembangan dunia bisnis yang semakin cepat saat ini telah mendorong
perusahaan untuk tetap kompetitif di dalam persaingan industri bisnisnya. Untuk
tetap kompetitif maka perusahaan dituntut untuk menciptakan strategi yang
diharapkan dapat membantu perusahaan untuk menciptakan inovasi-inovasi baru
dalam proses bisnisnya. Inovasi-inovasi tersebut termasuk cara pengelolaan rantai
bisnis perusahaan.
E-business dan e-commerce menjadi hal yang sangat penting dalam rangka
mendorong pertumbuhan bisnis suatu perusahaan. Integrasi teknologi informasi dan
komunikasi atau lebih dikenal dengan ICT mempunyai kaitan yang sangat erat
terhadap perusahaan dan hubungan antara perusahaan dengan perorangan ang terlibat
dalam proses bisnisnya. Secara khusus penggunaan ICT akan menambah
produktifitas perusahaan, mendorong partisipasi konsumen yang lebih besar,
disamping mengurangi biaya.
Perkembangan e-business saat ini nampaknya lebih marak dibandingkan
dengan e-commerce, karena perkembangan alat-alat elektronik dan digital yang
mendukung perkembangan e-business lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan
cara yang sama untuk melakukan transaksi perdagangan atau jual beli. Hal ini
berakibat pada makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang mengaplikasikan ebusiness dalam manajemen perusahaan mereka untuk membantu pengelolaan
komunikasi, kolaborasi dan kerjasama digital yang terjadi pada backoffice. Banyak
program untuk mendukung backoffice seperti e-Procurement, e-Supply Chain dan
ERP yang pada prinsipnya digunakan untuk meningkatkan kualitas komunikasi
diantara divisi-divisi dalam perusahaan maupun komunikasi antara perusahaan
dengan mitra-mitra bisnisnya.
E-business sendiri merupakan suatu bentuk bisnis yang memanfaatkan
internet atau memanfaatkan internet untuk meningkatkan produktifitas dan
profitabilitas dari satu kegiatan bisnis, atau bisa juga diartikan suatu kegiatan bisnis
yang memanfataatkan teknologi komputer. E-business membantu perusahaan untuk
melakukan efisiensi untuk memotong biaya perasionalnya secara nyata dan dengan
memanfaatkan e-business dalam bentuk e-procurement maka akan membantu
perusahaan untuk melakukan penelusuran dan pengelolaan terhadap proses-proses
pembelian perusahaan.
2. Tinjauan Pustaka
E-business merupakan praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis
utama yang meliputi perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan dan penyediaan pelayanan melalui
penggunaan teknologi komunikasi, komputer dan data yang telah terkomputerisasi.
E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar perusahaan
maupun internal perusahaan tersebut.
Banyak perusahaan yang beralih menggunakan teknologi informasi untuk
mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan yang terintegrasi, yang melintasi
berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan
meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaan.
Aplikasi-aplikasi e-business yang banyak digunakan perusahaan adalah aplikasi yang
dapat terintegrasi lintas fungsi perusahaan, contohnya adalah perencanaan
sumberdaya perusahaan (Enterprise resources planning atau ERP), manajemen
hubungan dengan pelanggan (customer relationship management atau CRM), dan
manajemen rantai pasokan (supply chain management atau SCM).
Enterprise Resource Planning
Enterprise resource planning atau ERP merupakan tulang punggung bagi bisnis
karena ERP merupakan sistem lintas fungsi yang mengintegrasikan dan
mengotomatisasi banyak dari proses bisnis internasional dari suatu perusahaan,
terutama proses dalam fungsi produksi, logistik, distribusi dan akuntansi, keuangan
dan sumberdaya manusia. ERP juga berfungsi sebagai tulang punggung dalam
perusahaan yang membantu perusahaan untuk mencapai efisiensi, kelincahan dan
responsivitas yang dibutuhkan untuk berhasil dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Software ERP biasanya terdiri dari modul-modul yang terintegrasi yang mampu
memberikan tampilan lintas fungsi secara real-time pada perusahaan atas prosesproses bisnis inti seperti produksi, proses pesanan, penjualan. Selain itu ERP juga
menyajikan informasi atas berbagai sumberdaya seperti kas, bahan baku, kapasitas
produksi dan manusia. Kendala yang seringkali muncul adalah saat implementasi
sistem ERP dalam suatu sistem perusahaan karena akan membutuhkan biaya yang
mahal bagi beberapa perusahaan dan ketepatan aplikasi.
Customer Relationship Management
Customer Relationship Management dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai
Manajemen Hubungan Pelanggan. CRM merupakan strategi pemasaran yang saat ini
marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang menginginkan pelanggan atau
konsumen mereka tetap membeli produk atau memakai jasa mereka. Dalam
perkembangannya, CRM bisa didefinisikan sebagai berikut :

CRM adalah sebuah istilah industri TI untuk metodologi, strategi, perangkat
lunak (software) dan atau aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah
perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan.

CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan
dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon,
e-mail, masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing.

CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dalam suatu perusahaan yang
memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan
dengan para pelanggan.
CRM (Customer Relationship Management) merupakan sebuah strategi bisnis
yang berorientasi pada customer, dengan tujuan akhirnya memaksimalkan profit
perusahaan dan kepuasan customer. Ada empat hal yang utama dimana sistim CRM
sangatlah penting dan berguna bagi perusahaan, antara lain :

Karena tingkat persaingan global antar perusahaan kian besar.

Fakta bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru bisa 10 kali biaya untuk
menjaga pelanggan yang sudah ada.

Tren bisnis saat ini yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan loyalitas
pelanggan ke perusahaan kita.

Banyaknya konsumen yang menginginkan pelayanan purna jual.
Fungsi CRM terbagi-bagi untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan,
seperti: Penjualan/Sales, Marketing, Customer Service, Training, HRD dan
seterusnya. Jelaslah bahwa ciri sebuah CRM adalah mengintegrasikan bagian-bagian
yang memiliki mata rantai dengan customer. Persaingan bisnis saat ini tidak hanya
dapat mengandalkan produk semata, di dorong dengan semakin ketatnya kompetisi,
juga dikarenakan kemajuan informasi teknologi itu sendiri, kebutuhan akan sistem
CRM akan semakin terasa hari demi hari.
Secara operasional, CRM mendukung proses bisnis front office seperti
penjualan, marketing, ataupun service dan jika dierhatikan maka kegiatan-kegiatan
tersebut berinteraksi dan sangat berhubungan erat dengan customer. Seluruh kegiatan
tersebut tersimpan secara historikal pada database membentuk suatu knowledgebase, dan staf pengguna CRM di dalam perusahaan dapat mengambil informasi yang
diperlukan.
Strategi dan sistem CRM sangat beragam, baik dari sisi kompleksitasnya
maupun ruang lingkup, tetapi secara garis besar sistem CRM akan berusaha
mendapatkan, meningkatkan, dan mempertahankan customer. Produk CRM yang
ternama adalah SAP CRM, yang merupakan salah satu dari lima aplikasi enterprise di
dalam Business Suite SAP. Contoh vendor lainnya adalah Salesforce.com, aplikasi
CRM dari Oracle, Siebel Systems, PeopleSoft, dan lain sebagainya.
Selain itu, juga tersedia CRM open source seperti SugarCRM. Saat ini
SugarCRM tersedia dalam tiga versi, yaitu Sugar Community Edition (versi gratis),
Sugar Profesional, dan Sugar Enterprise. Sering kali implementasi CRM melibatkan
profesional CRM yang menyediakan jasa konsultasi dan implementasi. Tentunya para
profesional tersebut memiliki kualifikasi berkaitan dengan elemen-elemen yang
diperlukan dalam implementasi CRM. Beberapa produk CRM bahkan tersedia dalam
bentuk CRM on demand, artinya pengguna CRM tidak harus membeli produk CRM,
tetapi dapat menyewanya dengan ketentuan yang disepakati. Penyedia CRM on
demand yang popular adalah Salesforce.com.
Supply Chain Management
Supply chain management (SCM) atau lebih dikenal dengan manajemen
rantai pasokan. Pengertian manajemen rantai pasokan menurut Russel dan Taylor
(2000) adalah koordinasi dari seluluh aktifitas rantai pasokan sehingga konsumen
mendapatkan produk berkualitas tinggi dengan cepat dan pelayanan yang
terpercaya pada biaya yang serendah mungkin. SCM berperan didalam jaringan bisnis
perusahaan dimana SCM merupakan sistem lintas fungsi yang mengintegrasikan dan
mengotomatisasi jaringan dari berbagai proses bisnis serta hubungan antara
perusahaan dengan para pemasok, distributor dan mitra bisnis yang lain. Tujuan dari
penggunaan SCM adalah untuk membantu perusahaan mencapai kelincahan dan
responsivitas dalam memenuhi permintaan pelanggan dan pemasok. SCM
memungkinkan bagi perusahaan untuk mendesain, membangun dan menjual
produknya melalui penggunaan jaringan yang cepat, efisien dan berbiaya rendah dari
para mitra bisnisnya, terkait dengan proses dan hubungannya atau rantai pasoknya.
SCM seringkali dibagi lagi menjadi aplikasi perencanaan rantai pasokan, seperti
perkiraan permintaan dan pasokan, serta aplikasi pelaksanaan rantai pasokan seperti
manajemen
persediaan,
manajemen
logistic
dan
manajemen
gudang.
Mengembangkan rantai pasokan yang efektif dan mencapai tujuan bisnis dari SCM
telah terbukti menjadi tantangan yang sulit dan rumit bagi banyak perusahaan.
3. Pembahasan
Perkembangan bisnis global telah mendorong perkembangan e-business di
Indonesia saat ini sangat cepat. Hal ini juga didukung adanya program-program yang
telah mendukung implementasi e-bussiness di beberapa perusahaan. Tujuan utama
dari penerapan e-business adalah untuk mendukung efisiensi dan integritas
pengelolaan data di dalam perusahaan yang meliputi data-data sumberdaya manusia
(karyawan), keuangan, supply chain atau logistik.
Perusahaan berharap bahwa dengan menerapkan e-business dalam sistem
manajemen mereka maka dapat meningkatkan kinerja operasional perusahaan,
meningkatkan peluang akses ke pasar, pendanaan dan pemasok serta meningkatkan
efisiensi perusahaan. Selain itu juga dengan penerapan e-business diharapkan mampu
mempererat hubungan dengan pelanggan dan mengetahui respon pelanggan terhadap
perusahaan tersebut.
Pemanfaatan web, internet dan teknologi e-business sangat menjanjikan bagi
sebuah perusahaan karena memungkinkan adanya transformasi cara-cara perusahaan
berbisnis dan berkompetisi. Pada kenyataannya internet mampu membuka peluang
bisnis bagi perusahaan yang secara mendasar dapat mempengaruhi transaksi bisnis
perusahaan dan menciptakan cara atau strategi baru bagi perusahaan untuk
menjalankan bisnisnya. Internet mampu menciptakan pemberdayaan individu, tipetipe komunitas baru dan cara-cara baru untuk menghadapi isu-isu sosial. Sebagai
contoh e-marketplace mampu menjanjikan perubahan yang dinamis didalam industri.
Di Indonesia saat ini telah banyak perusahaan yang mengaplikasikan ebusiness dalam manajemen mereka. Banyak perusahaan yang telah mengadopsi
sistem ERP tetapi belum bisa terintegrasi. Kebanyakan dari perusahaan tersebut
menggunakan secara terpisah dan belum terintegrasi ke dalam proses bisnis
perusahaan.
Pada gambar 7.2 menggambarkan proses bisnis perusahaan lintas fungsi.
Banyak perusahaan mengembangkan sistem lintas fungsi yang terintegrasi utnuk
mengatasi batas bisnis tradisional sehingga dapat merekayasa ulang dan
meningkatkan proses bisnis penting di semua lintas fungsi perusahaan. Sebagai
contoh adalah PT. BASF Indonesia telah menggunakan program e-business dan
mengembangkan sistem lintas fungsi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan
tersebut telah mengintegrasikan proses bisnis mereka ke dalam program e-business.
Proses bisnis dari pemasaran, riset dan pengembangan juga aktifitas produksi telah
terintegrasi dalam satu sistem.
Disamping perkembangan positif penggunaan e-business di dalam manajemen
suatu perusahaan maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi
keberhasilan penggunaan e-business dalam perusahaan. Faktor-faktor tersebut yang
mempengaruhi keberhasilan penerapan e-business dalam suatu perusahaan adalah
tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas keseluruhan strategi
perusahaan. Selain itu keberhasilan penerapan e-business juga dipengaruhi oleh
adanya kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga
karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis yaitu validitas, integritas
dan validasi. Selain itu juga perlu diperhatikan adanya komitmen dari manajemen
puncak di perusahaan yang akan menjadi pendorong keberhasilan penerapan ebusiness dalam suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Andam,
Z.R.
2003.
e-commerce
and
e-business.
http://www.apdip.net/publications/iespprimers/eprimer-ecom.pdf
O’Brien, J.A. 2005. Pengantar Sistem Informasi: Perspektif Bisnis dan Manajerial.
Penerbit Salemba Empat.
Steven Alter. 2002. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall
Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill
Westermeier, J.T dan Plave L.J. 2004. E-business: The E-business Legal Survival
Kit. http://www.bbbonline.org/eexport/doc/PlavePiperEComEBusLegalKit.pdf
Ujian Tengah Triwulan (Take Home Test)
Sistem Informasi Manajemen
Penerapan e-Business di Indonesia
Dosen:
Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)
Oleh :
IRMA CAHAYANI
P056100242.35E
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS
SEKOLAH PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
Download