Langkah-langkah pembelajaran kontekstual dalam menulis puisi

advertisement
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL)
(Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X Albasyariah Kabupaten Bandung)
JURNAL
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana pendididkan
Oleh
Rizky Agustian Anthony
09210145
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SISLIWANGI BANDUNG
2013
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING (CTL)
Rizky Agustian Anthony
092.10.145
[email protected]
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung
ABSTRAK
Permasalahan pokok yang terjadi dalam penelitian ini adalah menulis Puisi dengan menggunakan metode
contextual teaching and learning. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode .
Beberapa masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah keterampilan menulis
Puisi sebelum tindakan perbaikan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL), Apakah melalui
penerapan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) keterampilan menulis puisi meningkat.
Sedangkan hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar
menulis Puisi tahun pelajaran 2012/2013 setelah menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL).
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh hasil menulis Puisi dan penulis mengambil sampel siswa
yang berjumlah 22 orang siswa yang terdiri atas 8 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.
Setelah melakukan penelitian diperoleh hasil pembelajaran dari hasil pretes diperoleh nilai rata-rata 5,75
(lima koma tujuh lima), dan dari hasil postes doperoleh nilai rata-rata7,43 (tujuh koma empat tiga). Dengan hasil
ini,maka terlihat adanya peningkatan hasil pembelajaran dan dengan data ini,maka hipotesis yang penulis
kemukakan terjawab.
Hasil akhir dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis Puisi dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) efektif digunakan.
Kata Kunci: Contextual Teaching and Learning, Menulis Puisi.
PENDAHULUAN
Permasalahan pendidikan selalu muncul
bersamaan dengan berkembang serta meningkatnya
kemampuan siswa, situasi, kondisi lingkungan,
pengaruh informasi maupun kebudayaan, serta
berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi.
Permasalahan pendidikan terjadi dalam semua mata
pelajaran tidak terkecuali pembelajaran bahasa
Indonesia. Permasalahan pendidikan terkait dengan
peningkatan kemampuan berkomunikasi siswa.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
berkomunikasi. Nazar (2006: 2) mengatakan “bahasa
Indonesia merupakan alat komunikasi untuk
menyebarluaskan informasi tentang kegiatan ilmiah
dalam berbagai bidang ilmu, baik ilmu-ilmu sosial,
kemanuasiaan,
sains,
maupun
teknologi”.
Kemampuan dikembangkan dalam pembelajaran
bahasa adalah daya tangkap makna, peran, daya
tafsir, menilai, serta mengekspresikan diri dengan
berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi
kebahasaan, pemahaman, maupun penggunaan.
Salah satu tujuan pengajaran bahasa
Indonesia secara umum adalah agar siswa memiliki
disiplin dalam berpikir serta berbahasa. Kebiasaan
seseorang berpikir logis akan sangat membantu
dalam pengajaran bahasa Indonesia.
Tarigan (2008: 1) mengatakan ”dalam pengajaran
bahasa dikenal adanya empat keterampilan berbahasa
yang perlu dicapai siswa, yaitu keterampilan
mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan
membaca, serta keterampilan menulis”.
Tarigan (2008: 22) mengatakan “menulis
adalah menurunkan atau melukiskan lambanglambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa
yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain
dapat membaca lambang-lambang grafik itu”. Dalam
kegiatan menulis, penulis haruslah terampil
memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa
kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang
secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan
praktek yang banyak dan teratur. Dalam kehidupan
modern ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat
dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila
dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan
suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang
terpelajar. Sehubungan dengan urgensitas kegiatan
menulis.
Pada pembelajaran menulis puisi kali ini
saya sebagai penulis mencoba menggunakan
pendekatan
kontekstual.
Karena
pendekatan
kontekstual dapat diterapkan dalam mata pelajaran
apa saja tidak terkecuali pada pembelajaran menulis.
Kontekstual merupakan konsep belajar yang
membantu para guru mengaitkan materi yang
diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan
konsep itu hasil pembelajaran berlangsung alamiah
dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,
bukan transfer pengetahuan dari guru kepada siswa
proses pembelajaran lebih dipentingkan dari pada
hasil.
Berdasarkan
hal
tersebut,
penulis
mengangkat judul pembelajaran menulis puisi dengan
menggunakan metode contextual teaching and
learning (CTL).
KAJIAN TEORI DAN METODE
1. Kajian Teori
1.1 Pengertian Pembelajaran
Knirk dan Gustafson (2005) menjelaskan
bahwa pembelajaran merupakan setiap kegiatan yang
dirangcang oleh guru untuk membantu seseorang
mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang
baru dalam suatu proses yang sistematis melalui
tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam
konteks kegiatan belajar mengajar.
Dimyati dan Mudjiono (2005) menjabarkan
bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain intruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif yang
menyenangkan pada penyediaan sumber belajar.
Dari pembahasan pengertian pembelajaran
diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai
pembelajaran, bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dan sumber belajar pada
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan,
kemahiran dan tabi’at, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
1.2 Menulis
Keterampilan
menulis
dapat
kita
klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang
berbeda. Sudut pandang tersebut adlah kegiatan atau
aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis
dan hasil dari produk menulis itu. Klasifikasi
keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang
kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau
empat kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi,
deskripsi, dan argumentasi. Di berikut ini akan di
jelaskan satu persatu dan Menulis merupakan cara
berinteraksi dengan orang lain. Hal ini sesuai dengan
pendapat Harmer (2002:92) yang menyatakan bahwa
munulis adalah suatu cara berinteraksi sosial dengan
orang lain,dan kita menulis untuk menyampaikan
sesuatu kepada seseorang dengan tujuan tertentu
dengan kata lain,kita menulis menyelesaikan sesuatu
pada seseorang dengan tujuan tertentu dengan kata
lain, kita menulis untuk menyelesaikan sesuatu hal
ini didukung oleh syamsudin (1994). Menulis adalah
slah satu jenis keterampilan berbahasa yang dimiliki
dan digunakan oleh manusia sebagai alat komunikasi
tidak langsung antara mereka. Mengenai hakikat
menulis harusnya lebih dalam lagi, dengan
menyatakan bahwa wujud pengutaraan secara tesusun
dengan mempergunakan bahasa disebut karangan.
Jadi karangan adalah susunan bahasa sebagai
pengutaraan pikiran, perasaan, pendirian, khayalan,
kehendak, keyakinan dan pengalaman kita (1978:1).
Simpulan dari beberapa pendapat diatas bahwa
menulis adalah kegiatan berkomunikasi atau interaksi
dengan bahasa tulisan dengantujuan mengutarakan
pikiran, perasaan,pendirian, khayalan, kehendak,
keyakinan dan pengalaman dengan memperhatikan
aturan-aturan dan konvensi yang berlaku.
1.3 Puisi
Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa
yunani berasal dari poasis yang artinya berati
penciptaan. Dalam bahasa inggris, padanan kata puisi
ini adalah poerty yang erat dengan –poet dan –poem.
Mengetahui kata poet, Coulter (dalam Taringan,
1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari
Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam
bahasa yunani sendiri, kata poet berarti orang yang
mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampirhampir menyerupai dewa atau yang amat suka
kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang
berpenglihatan tajam, orang suci, yang merupakan
filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menembak
kebenaran yang tersembunyi Menurut Djago Tarigan
(1981:11) puisi adalah seperangkat kalimat yang
tersusun logis sistematis yang merupakan satu
kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan
mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam
keseluruhan puisi. Sedangkan menurut Ramlan
(1993:1) menyatakan bahwa puisi dapat dijelaskan
sebagai bagian dari suatu karangan atau tuturan yang
terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan
satuan informasi
pengendalinya.
dengan
ide
pokok
sebagai
1.4 Pendekatan contextual teaching and learning
(CTL)
Sampai saat ini, pendidikan di indonesia masih di
dominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai
utama pengetahuan, sehingga ceramah akan menjadi
pilihan utama dalam menentukan strategi belajar.
Sehingga sering mengabaikan pengetahuan awal
siswa. Untuk itu perlukan suatu pendekatan belajar
yang memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan
yang memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan
yang memberdayakan siswa adalah pendekatan
kontektual (CTL)
CTL di kembangkan oleh the Washington
State Concortium for Contextual Teacing and
Learning, yang melibatkan 11 perguruan tinggi, 20
sekolah dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam
dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu
kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan
kepada guru-guru dari enam propinsi di indonesia
untuk belajar pendekatan kontektual di amerika
serikat, melalui Direktorat SLTP Depdiknas
Pendekatan kontektual atau Contextual
Teacing and Learning (CTL) merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkanan antara
materi yang di ajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang di milikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat (US Departement
of Education, 2001) dalam konteks ini siswa perlu
mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam
status apa mereka dan bagaimana mencapainya.
Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang
mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti.
Sehingga, akan membuat mereka memposisikan
sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal
yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa
akan berusaha untuk menggapainya.
Tugas
guru
dalam
pembelajaran kontektual adalah membantu siswa
dalam mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih
berurusan dengan strategi dari pada memberi
informasi. Guru hanya mengelola kelas sebagai
sebuah tim yangbekerja sama untuk menemukan
suatu yang baru bagi siswa. Proses belajar mengajar
lebih di warnai Student centered dari pada teacher
centered.
Menurut
Depdiknas
guru
harus
melaksanakan bebrapa hal sebagai berikut: 1)
Mengkaji konsep atau teori yang akan di pelajari oleh
siswa. 2) Memahami latar belakang dan pengelaman
hidup hidup siswa melalui proses pengkajian secara
seksama. 3) mempelajari lingkungan sekolah dan
tempat tinggal siswa yang selanjutnya memilih dan
mengkaitkan dengan konsep atau teori yang akan di
bahas dalam pembelajaran kontekstual. 4) merancang
pengajaran dengan mengkaitkan konsep atau teori
yang di pelajari dengan mempertimbangkan
pengalaman yang di miliki siswa dan lingkungan
hidup mereka. 5) melaksanakan penilaian terhadap
pemahaman siswa, dimana siswa hasilnya nanti di
jadikan bahan refleksi terhadap rencana pembelajaran
dan pelaksanaanya dan Contextual teaching and
learning (CTL) adalah sistem pembelajaranyang
cocok dengan otak, untuk menyusun pola-pola yang
mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan
muatan akademis dengan konteks kehidupan seharihari peserta didik. CTL disebut pendekatan
kontekstual karena konsep belajar yang membantu
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membantu hubungan antara pengetahuan yang
dimilinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sebagai anggota masyarakat.
Langkah-langkah pembelajaran kontekstual
dalam menulis puisi yaitu sebagai berikut:
a. Menulis puisi dilakukan melalui proses yang
dilaksanakan pada tahap-tahap tertentu secara
runtun.(konstruktivisme).
b. Pengembangan ide atau pengetahuan/pengalaman
yang dimilikinya (inkuiri).
c. Tanya jawab (Questioning).
d. Kerja sama antar siswa dalam kelompok belajar
(masyarakat belajar).
e. Menulis puisi dilakukan dengan memperhatikan
model atau contoh yang diberikan guru
(pemodelan).
f. Melakukan refleksi pada setiap proses menulis
puisi mulai dari tahap penetapan topik sampai
kegiatan revisi atau perbaikan (refleksi).
g. Menilai kemampuan menulis puisi (antar siswa)
dan kemampuan sendiri secara objektif (penilaian
autentik).
2. Metode
Dalam penulisan ini penulis menggunakan
metode deskriptif “karena apabila peneliti bermaksud
mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan
bagaimana, berapa banyak dan sejauh mana, dan
sebagaimana maka penelitian ini bersipat deskriptif
yaitu menjelaskan atau menerangkan suatu peristiwa”
(Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan
praktik, (1998:25).
Adapun teknik pengumpulan data yang
penulis dipergunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
Yaitu suatu metode penelitian dengan cara
menghimpun sejumlah data melalui usaha
mempelajari bahan-bahan bacaan atau buku-buku
yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang
dibahas dalam skripsi ini.
Studi kepustakaan ini melalui cara sebagai berikut:
a) Studi literatur
Studi literatur digunakan untuk mengumpulkan
teori-teori dan informasi yang ada hubungannya
dengan masalah-masalah yang sedang diteliti.
b) Studi dokumentasi
Data yang diperoleh melalui kajian dokumentasi
ini dapat dipandang sebagai narasumber yang
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
peneliti. Jadi dengan cara studi dokumentasi ini,
penulis dapat memperkuat data hasil observasi
dan wawancara yang telah dilaksanakan tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan masalah,
tujuan, fungsi dan sebagainya. Studi dokumentasi
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan kajian dokumen untuk memperoleh
data yang berhubungan dengan permasalahan
yang sedang diteliti. Arikunto (1998:236)
menjelaskan bahwa:
“metode dokumentasi merupakan salah satu cara
mencari data mengenai hal-hal atau variabel
berupa buku, majalah, ,dan sebagainya.”
b. Studi Lapangan
Yaitu pengumpulan data dan informasi yang
dilakukan secara langsung pada objek yang
sedang diteliti yaitu antara lain dengan cara:
a) Wawancara
Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis untuk memperoleh
informasi dan data yang faktual mengenai peranan
guru bahasa indonesia, dengan cara mengajukan
pertanyaan yang ada dalam pedoman wawancara
melalui kegiatan tanya jawab secara langsung
mengenai kegiatan yang ada kaitannya dengan
masalah yang diteliti.
Berkaitan dengan hal ini atas Moleong (2003:135)
mengungkapkan bahwa:
“wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak
yaitu pewawancara(interviewer) yang mengajukan
pertanyaan, dan yang diwawancarai(interviewee)
yang memberikan jawaban pertanyaan itu.”
b) Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data
dengan cara penulis mengadakan pengamat secara
langsung terhadap objek yang akan diteliti. Akan
lebih baik jika informasi yang diperoleh selama
proses observasi semakin banyak dikumpulkan,
hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (1996:58)
yang menyatakan bahwa:
“dalam observasi kita tidak hanya mencatat suatu
kejadian atau peristiwa, akan tetapi juga segala
sesuatu atau sebanyak mungkin hal-hal yang
diduga ada kaitannya”
c) Tes
Hamdani (2008:155) mengatakan “tes merupakan
alat mengukur data berharga dalam penelitian. Tes
adalah seperangkat stimuli yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud mendapatkan jawabanjawaban yang dijadikan penetapan skor angka.”
Tes yaitu dengan memberikan tugas kepada siswa
untuk menulis puisi sebelum ataupun sesudah
adanya tindakan
perbaikan penggunakan
pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini penulis menentukan kriteria
penilaian berdasarkan:
a. Isi gagasan yang dikemukakan/letak kalimat
utama
b. Organisasi isi
c. Diksi
d. Gaya pilihan struktur dan kosa kata
e. Ejaan dan tanda baca
Berikut ini adalah beberapa hasil yang
diperoleh pada tes awal: Pada aspek isi gagasan yang
dikemukakan/letak kalimat utama yang didapat dari
keseluruhan siswa yaitu berjumlah 59 dengan ratarata 2,68. Pada aspek organisasi isi yang didapat dari
keseluruhan siswa yaitu berjumlah 52 dengan ratarata 2,36. Kemudian, pada aspek diksi yang didapat
dari keseluruhan siswa yaitu berjumlah 27 dengan
rata-rata 2,09. Pada aspek gaya pilihan struktur dan
kosakata yang didapat dari keseluruhan siswa yaitu
berjumlah 27 dengan rata-rata 2,18 dan pada aspek
ejaan dan tanda baca yang didapat dari keseluruhan
siswa yaitu berjumlah 27 dengan rata-rata 2,18.
Jumlah skor yang diperoleh dari keseluruhan siswa
yaitu berjumlah 27 dengan rata-rata 11,5. Sedangkan
nilai akhir yang didapat dari keseluruhan siswa yaitu
berjumlah 27 dengan rata-rata 5,75.
Berikut ini adalah beberapa hasil yang
diperoleh pada tes akhir: Pada aspek isi gagasan yang
dikemukakan/letak kalimat utama yang didapat dari
keseluruhan siswa yaitu berjumlah 27 dengan ratarata 3,36. Pada aspek organisasi isi yang didapat dari
keseluruhan siswa yaitu berjumlah 27 dengan ratarata 3,04. Kemudian, pada aspek diksi yang didapat
dari keseluruhan siswa yaitu berjumlah 27 dengan
rata-rata 2,86. Pada aspek gaya pilihan struktur dan
kosakata yang didapat dari keseluruhan siswa yaitu
berjumlah 61 dengan rata-rata 2,77 dan pada aspek
ejaan dan tanda baca yang didapat dari keseluruhan
siswa yaitu berjumlah 27 dengan rata-rata 2,82.
Jumlah skor yang diperoleh dari keseluruhan siswa
yaitu berjumlah 27 dengan rata-rata 14,86.
Sedangkan nilai akhir yang didapat dari keseluruhan
siswa yaitu berjumlah 163,5 dengan rata-rata 7,43.
SIMPULAN
Simpulan ini penulis susun berdasarkan
rumusan masalah, hipotesis dan evaluasi yang
diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Adapun
simpulan yang dikemukakan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
a) Pembelajaran
menulis
puisi
sebelum
menggunakan pendekatan kontekstual dengan
nilai rata-rata 5,75 maka hipotesis pertama
terjawab bahwa pembelajaran menulis puisi
sebelum tindakan perbaikan menggunakan metode
Contextual Teaching and Learning
(CTL)
tergolong kurang baik.
b) Keterampilan menulis siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan metode
Contextual Teaching and Learning
(CTL)
mengalami peningkatan.hal ini dapat dilihat dari
perbedaan nilai tes awal dan tes akhir, nilai ratarata tes awal adalah 5,75 dan nilai tes akhir adalah
7,43 maka hipotesis kedua adalah pembelajaran
menulis puisi setelah tindakan perbaikan
menggunakan metode Contextual Teaching and
Learning (CTL) tergolong baik.
c) Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
tes menulis puisi sebelum dan sesudah
menggunakan metode Contextual Teaching and
Learning (CTL). Hal ini terbukti dari hasil tes
awal dengan nilai 5,75 dan hasil dari tes awal
dengan nilai 7,43 maka hipotesis yang penulis
rumuskan terjawab , bahwa hasil menulis puisi
melalui pendekatan Contextual Teaching and
Learning (CTL) menunjukan adanya peningkatan
hasil belajar yang signifikan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhaidah, Sabarti. 2003. pembinaan kemampuan
menulis bahasa indonesia. Jakarta: erlangga
Arikunto, suharismi. 2006. prosedur penelitian suatu
pendekatan praktik. Jakarta: PT. Asdi Mahastya
Arikunto, Suharismi. 2007. manajemen penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Metodelogi
Pembelajaran.
Departemen Pendidikan Nasional Bahasa dan Sastra
Indonesia SMA dan MA kelas XII Program
IPA-IPS.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Aktif dan
Kreatif Berbahasa Indonesia.
Johnson, Elaine B. 2007 Contextual Teaching and
Learning: Menjadikan kegiatan Belajar –
Mengajar Mengasyikan dan Bermakna: Mizan
Media Utama
Tarigan, Djago dan HG Tarigan. 1986. Teknik
Pengajaran Keterampilan berbahasa. Bandung:
Angkasa
Tarigan, Djago. 2009. Membina keterampilan
Menulis puisi dan Pengembangannya.bandung:
Angkasa.
Download