Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja

advertisement
Teori Ekonomi Keynes: Pasar
Uang dan Pasar Tenaga Kerja
Pertemuan Ke-4
Dr. Muh. Yunanto, MM.
Uang berperan sebagai penyimpan nilai, unit
hitung, dan media pertukaran. Kemudahan uang
dikonversi menjadi sesuatu yang lain seperti
barang dan jasa—kadang disebut likuiditas uang.
Uang atas-unjuk (Fiat money) adalah
uang menurut dekrit pemerintah dan tidak
memiliki nilai intrinsik.
Uang komoditas (Commodity money)
adalah uang yang punya nilai intrinsik.
Jika orang menggunakan emas sebagai uang,
perekonomian dikatakan menggunakan
standar emas (gold standard).
Pasar Uang (Keynes)


Pasar Uang adalah pertemuan antara permintaan
akan uang (MD) dengan penawaran uang (MS). MD
adalah kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk
menunjang kegiatan ekonominya. MS adalah jumlah
uang yang disediakan oleh pemerintah dan bankbank, yaitu seluruh uang Kartal dan uang Giral yang
beredar.
Sumber permintaan uang, 3 macam kebutuhan akan
uang:

Kebutuhan transaksi,

Kebutuhan berjaga-jaga,

Kebutuhan berspekulasi,
Persamaan kuantitas adalah suatu identitas : definisi dari empat
variabel membuatnya benar. Jika satu variabel berubah, satu atau
lebih yang lain harus juga berubah untuk mempertahankan identitas.
Persamaan kuantitas kita gunakan dari sekarang adalah jumlah uang
beredar (M) dikali perputaran uang transaksi (V) yang sama dengan
harga (P) dikali jumlah transaksi (T):
Uang  Perputaran = Harga  Transaksi
M 
V
= P 
T
V dalam persamaan kuantitas disebut perputaran uang transaksi
(transactions velocity of money). Ini menyatakan berapa kali uang
berpindah tangan dalam periode waktu tertentu.
…

Permintaan uang untuk transaksi ditentukan
oleh:
 Volume output yang ditransaksikan (yaitu GDP
riil), dan
 Tingkat harga umum.
MD = k.P.Q
Keynes tidak berbeda dengan Klasik. Permintaan
uang untuk berjaga-jaga relatif kecil dan dalam
analisis bisa diabaikan.
…

Permintaan untuk spekulasi (yang membedakan
teori keynes dengan teori kuantitas) adalah
permintaan akan uang tunai untuk tujuan
memperoleh keuntungan. Caranya adalah dengan
“berspekulasi” dalam pasar obligasi (surat
berharga). Apabila harga obligasi diharapkan untuk
naik untuk naik di masa mendatang, maka orang
akan membeli obligasi dengan uang tunainya hari
ini. Ini berarti uang tunai yang saat ini untuk
berspekulasi akan berkurang. Sebaliknya, apabila
harga obligasi diharapkan turun, maka
permintaannya akan uang tunai saat ini akan
bertambah (obligasi dijual).
K = i.P
atau
P = K/i
…



Hubungan antara harga obligasi dan tingkat bunga yang
berlaku adalah berkebalikan. Harga obligasi naik sama
saja artinya dengan tingkat bunga turun. Sebaliknya,
harga obligasi turun berarti tingkat bunga naik.
Bila harga obligasi diharapkan naik, ini berarti bahwa
harga obligasi saat ini dianggap terlalu rendah. Bila harga
obligasi diharapkan turun, ini berarti bahwa harga obligasi
saat ini dirasa terlalu tinggi.
Keynes mengatakan bahwa permintaan akan uang untuk
spekulasi saat ini tinggi apabila tingkat bunga saat ini
(dirasa) rendah dan permintaan untuk spekulasi saat ini
rendah apabila tingkat bunga untuk spekulasi mempunyai
hubungan yang berkebalikan dengan tingkat bunga (saat
ini). Ini adalah inti teori moneter Keynes.
…

Permintaan masyarakat total akan
uang MD akan uang tunai adalah
permintaannya untuk transaksi
ditambah permintaannya untuk
spekulasi.
i
MS
M’S
MD = P [k.Q + Ls.i]
Permintaan uang untuk berjaga-jaga i0
i1
diabaikan

Permintaan total ini disebut “Liquidity
Preference”. Di Pasar Uang, Liquidity
Preference bertemu dengan
0
penawaran akan uang dan
menentukan “harga” dari penggunaan
uang, yaitu Tingkat Bunga
MD = (Q,r)
M
Para ekonom menyebut tingkat bunga yang bank bayar
sebagai tingkat bunga nominal dan kenaikan daya beli
Anda sebagai tingkat bunga riil.
r=i-π
Ini menunjukkan hubungan antara tingkat bunga nominal
dan tingkat inflasi, di mana r adalah tingkat bunga riil, i
adalah tingkat bunga nominal dan p adalah tingkat inflasi,
dan ingat bahwa p hanyalah persentase perubahan
tingkat harga P.
Fisher Equation menunjukkan perbedaan antara
tingkat bunga riil dan nominal.
Persamaan Fisher:
Hubungan satu-untuk-satu
i
=
r
+
p
antara tingkat dan
tingkat bunga nominal
disebut Efek Fisher.
Tingkat bunga nominal aktual Tingkat bunga riil
Inflasi
(pasar)
Ini menunjukkan bahwa bunga nominal dapat berubah karena
dua hal : karena tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat
inflasi berubah.
…


Tingkat bunga merupakan penghubung utama antara
pasar uang dengan pasar barang, sebab tingkat
bunga menentukan berapa pengeluaran investasi
yang direncanakan oleh investor dan selanjutnya
pengeluaran investasi ini menentukan tingkat
permintaan agregat.
Penghubung lain antara kedua pasar ini adalah
tingkat harga (P) dan output (Q), karena variabel ini
mempengaruhi Liquidity Preference (MD). Jadi
hubungan antara kedua pasar tersebut adalah timbal
balik.
Pasar
Barang
Tingkat Bunga (i)
Harga & Kuantitas output (P,Q)
Pasar
Uang
Pasar Tenaga Kerja (Keynes)


Pasar Tenaga Kerja mengikuti pasar barang
apabila output (Q) naik maka jumlah orang yang
mendapat pekerjaan atau tingkat employment (N)
juga naik. Sebaliknya, N turun apabila Q turun.
Keynes menekankan bahwa proses makro
adalah proses menuju keseimbangan umum
(general ekuilibrium). Apabila terjadi suatu
perubahan (misalnya, I atau G atau MS berubah),
maka akan mempunyai pengaruh berantai
terhadap semua pasar.
…
P
E
S0
S1
G
F
Z0
Z1
Q1 QF
0
Q
Perekonomian akan menyesuaikan diri (terhadap perubahan
ini) sehingga tercapai posisi keseimbangan umum yang baru.
Posisi keseimbangan umum diartikan sebagai posisi semua
pasar ada dalam posisi keseimbangannya secara bersamasama (simultan). Suatu perekonomian akan selalu bergerak
menuju posisi keseimbangan umumnya.
Proses Teori Makro Keynes

Saling keterkaitan dan mempengaruhi diantara
macam-macam pasar untuk menuju
keseimbangan umum (general ekuilibrium).
Q
Z
Q = Produksi (GDP)
Y = Pendapatan
Y
Z = Pengeluaran/permintaan
agregat
Pendekatan IS-LM



Analisis keseimbangan umum pada pasar
barang dan pasar uang, pada teori makro
Keynes, Oleh John Hicks (1937).
Keseimbangan Pasar Barang (Model IS),
variabel-variabel ekonomi terdiri; Y, C, I, G, X, M,
i, Tx, Tr.
Keseimbangan Pasar Uang )Model LM), terdiri
variabel-variabel ekonomi; Lt, Lj, Ls, i, Liquidity,
M (JUB), Uang Kartal, Giral dan Uang Quasi.
Kurva IS

Kurva IS berslope negatif, sebab pada tingkat
bunga (i) tinggi maka investasi (I) rendah
sehingga permintaan agregat (Z) rendah maka
P dan Q juga rendah. Atau sebaliknya.
i
i1
i2
in
0
IS
Q1
Q2
Qn
Q atau Y
Kurva LM

Kurva LM berslope positif, melalui mekanisme
“pasar uang” diketahui adanya hubungan searah
antara output produksi (Q) dengan tingkat bunga
(i).
i
LM
i1
i2
in
0
Qn
Q2 Q1 Q atau Y
Keseimbangan umum IS - LM

Merupakan titik pertemuan IS dan LM yang
menggambarkan keseimbangan pasar barang
dan pasar uang secara bersama-sama
(simultan).
i
ie
LM
E
IS
0
Qe
Q atau Y
Soal-Soal Tugas Individual
1.
2.
Apakah perbedaan mendasar regulasi
perekonomian dari pandangan ekonomi
klasik dengan ekonomi modern?
Bagaimana mekanisme keseimbangan
perekonomian yang dicapai pada setiap
bentuk pasar? Terangkan keseimbangan
pada pasar barang, pasar uang, pasar
tenaga kerja dan pasar luar negeri.
3.
4.
Bagaimana mekanisme keseimbangan yang
menunjukkan hubungan keseimbangan
perekonomian pada model ekonomi klasik?
Menghadapi krisis ekonomi dunia pada tahun
1930, peranan teori ekonomi dituntut mampu
mengatasi masalah perekonomian di Negaranegara di dunia. Apakah yang menjadi kritikkritik terhadap teori ekonomi klasik tentang
tuntutan mengatasi masalah perekonomian?
Sehingga pada masa itu muncul paham
ekonomi modern atau teori Keynes.
5.
6.
Jelaskan peran kebijakan ekonomi makro
pemerintah yang ditujukan untuk
mempengaruhi pada sisi permintaan
(aggregate demand) disebut juga pengeluaran
agregat serta pada sisi penawaran (aggregate
supply).
Bagaimana pandangan teori ekonomi modern
(Keynes) tentang keseimbangan umum pada
perekonomian tertutup?
7.
Suatu perekonomian pada tahun tertentu dengan model
fungsi konsumsi, C = 200 + 0,75Y; I1 = 40; I2 = 60 dan
G = 50. Berikan analisis kuantitatif berdasarkan data
tersebut:

Bagaimana model fungsi saving?

Berapakah pendapatan nasional ekuilibirum pada I1?

Berapakah pendapatan nasional ekuilibrium setelah
adanya I2?

Bagaimana koefisien angka pengganda investasi
(multiplier), tentukan berapa ∆I dan ∆Y?

Bagaimana model fungsi konsumsi setelah terjadi
pertumbuhan investasi menjadi sebesa I2?

Gambarkan analisis grafiknya.
Download