pengembangan kecerdasan logika matematikamelalui kartu angka

advertisement
PENGEMBANGAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKAMELALUI
KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK
ABA 1 GADEN KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN
KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013
ARTIKEL ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai derajat Sarjana S-1
Pendidikan Guru Anak Usia Dini
SRI SUMARMI
A53B090201
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
ABSTRAK
PENGEMBANGAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA MELALUI
KARTU ANGKA PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK
ABA 1 GADEN KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN
KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013
Sri Sumarmi. A53B090201. Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan kecerdasan logika matematika
melalui kartu angka pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak ABA 1 Gaden
Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012-2013.
Jenis peneliti ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Objek penelitian adalah
anak kelompok B Taman Kanak-kanak ABA 1 Gaden Kecamatan Trucuk, Kabupaten
Klaten Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 23 anak. Penelitian dilakukan
dalam dua siklus, tiap siklus terdiri tiga pertemuan. Setiap siklus terdapat empat
kegiatan yaitu: Perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
diskriptif kritis dan analisis kualitatif komparatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan perkembangan kecerdasan logika matematika
melalui kartu angka pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak ABA 1 Gaden
Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012-2013. Kriteria
keberhasilan adalah 80% dari 23 anak menjadi cerdas dalam proses pembelajaran.
Hasil penelitian pra siklus menunjukkan bahwa kecerdasan logika matematika anak
masih rendah. Persentase pencapaian ketuntasannya adalah 21,7% (5 anak). Setelah
dilakukan tindakan dengan menggunakan kartu angka pada siklus I, persentase
pencapaian ketuntasan anak berkembang menjadi 47,8% (11 anak). Demikian pula
setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada tindakan siklus II, semakin
mengembangkan kecerdasan logika matematika anak. Persentase pencapaian
ketuntasan berkembang menjadi 82,6% (19 anak).
Hasil penelitian tindakan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang
menyatakan “melalui kartu angka dapat mengembangkan logika Matematika anak
pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak ABA 1 Gaden Tahun Pelajaran 20122013” terbukti dan dapat diterima kebenarannya.
Kata kunci: Kecerdasan logika matematika, Kartu angka.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
yang
menitikberatkan
pada
peletakan
dasar
kearah
pertumbuhan
dan
perkembangan baik koordinasi motorik (halus dan kasar), kecerdasan emosi,
kecerdasan jamak (multiple intelligences), maupun kecerdasan spiritual.
Menurut Gardner (Musfiroh, 2010: 1.5) multiple intelligences dapat
didefinisikan sebagai keamampuan yang mempunyai
tiga komponen utama,
yakni: 1) kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam
kehidupan nyata sehari-hari, 2) kemampuan untuk menghasilkan persoalanpersoalan baru yang dihadapi untuk diselesaikan, 3) kemampuan untuk
menciptakan sesuatu atau menawarkan jasa yang akan menimbulkan penghargaan
dalam budaya seseorang. Kecerdasan dalam multiple intelligences meliputi
kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan visualspasial, kecerdasan musikal, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal,
kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial.
Kecerdasan logika matematika pada anak usia dini dapat dikembangkan
dengan berbagai cara, meliputi kegiatan bermain, proyek, bercerita, teka-teki,
brainstorming, tanya jawab, mengamati, mencocokkan, memasangkan, menyanyi,
dan latihan. (Musfiroh, 2010: 3.15).
Pembelajaran matematika diberikan secara integrasi pada program
pengembangan dasar, sesuai dengan surat edaran Direktur Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor 6205/C/DS/1969
tanggal 27 Juli 1999. Keterampilan matematika bukan merupakan tujuan utama di
Taman Kanak-kanak dan dilakukan melalui “bermain”, oleh karena itu untuk
kecerdasan logika matematika, menghitung dan membilang tidak diberikan secara
klasikal. Guru harus mampu menandai anak yang telah siap untuk menerima
pengajaran, dari kecerdasan yang lebih tinggi dan cerdas yang bersifat individu
atau kelompok kecil, agar tidak merugikan perkembangan anak selanjutnya. Maka
dari itu peneliti harus membahas masalah tentang kecerdasan logika matematika
anak. Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal 1
Gaden.
Hasil pengamatan kondisi awal di Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul
Athfal 1 Gaden menunjukkan kecerdasan logika matematika sebagian besar anak
kelompok B Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Gaden masih
rendah. Hal tersebut bisa dilihat dari observasi yang telah dilakukan oleh peneliti,
dari beberapa indikator, yaitu: 1) kecerdasan membilang atau menyebut lambang
bilangan ditanyakan masih rendah, 2) kecerdasan membuat urutan bilangan
dengan simbol yang melambangkannya masih rendah, dan 3) kecerdasan
mengenal konsep bilangan dengan benda-benda masih rendah.
Berdasarkan pengamatan dapat diketahui bahwa rendahnya kecerdasan
logika matematika pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak „Aisyiyah
Bustanul Athfal 1 Gaden disebabkan karena beberapa faktor. Diantaranya adalah
kurangnya sarana dan prasarana pendidikan, alat peraga yang digunakan dalam
proses pembelajaran kurang sesuai, dan pemilihan pendekatan pembelajaran yang
kurang efektif.
Maka dari itu dalam penelitian untuk pengembangan kecerdasan logika
matematika pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul
Athfal 1 Gaden Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran
2012/2013 peneliti akan menggunakan kartu angka. Dalam menggunakan kartu
angka ini, lingkungan dan pengalaman anak akan menjadi sumber permainan
anak. Kartu angka ini tidak hanya memfokuskan pada pengembangan
kemampuan saja, tetapi dapat juga mengembangkan seluruh kecerdasan logika
matematika anak dan juga kecerdasan intelektual serta motorik anak.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan
logika matematika pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak „Aisyiyah
Bustanul Athfal 1 Gaden. Tujuan Khusus penelitian ini adalah 1) untuk
mengetahui pengembangan kecerdasan logika matematika kartu angka pada anak
kelompok B Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Gaden, dan 2)
untuk mengetahui sebesar besar persentase penggunaan kartu angka dalam
pengembangan kecerdasan logika matematika pada anak kelompok B Taman
Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Gaden.
B. KAJIAN TEORI
Menurut Surtikanti, dkk (2012: 53) kecerdasan logiko matematis adalah
kemampuan mengerjakan operasi-operasi matematika, tertarik memanipulasi
lingkungan, cenderung suka menerapkan strategi coba ralat, mampu mengolah
angka, kemahiran menggunakan logika, sering bertanya tentang sesuatu kejadian
apapun yang asing dibuatnya. Menyukai permainan maze, menghitung bendabenda, timbang menimbang, permainan sebab akibat, dan permainan klasikal.
Menurut Musfiroh (2010: 1.13) kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan
pada pola-pola logis dan memiliki kemampuan mencerna pola-pola tersebut,
termasuk juga numerik serta mampu mengolah alur pemikiran yang panjang.
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam
hal: menghitung dan menganalisis hitungan, menemukan fungsi-fungsi dan
hubungan, memperkirakan, memprediksi, bereksperimen, mencari jalan keluar
yang logis, menemukan adanya pola, induksi dan deduksi, mengorganisasikan/
membuat garis besar, membuat langkah-langkah, bermain permainan yang perlu
strategi, berpikir abstrak dan menggunakan simbol abstrak, dan menggunakan
algoritma.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan logika matematika adalah kemampuan manusia dalam berfikir
rasional, kritis, lurus, tepat, metodis dan koheren serta meningkatkan kemampuan
manusia dalam berfikir secara abstrak, cermat dan obyektif dan juga
meningkatkan kemampuan manusia untuk berfikir secara tajam dan mandiri baik
secara induktif (penjabaran ilmiah dari umum ke khusus) maupun deduktif
(penjabaran ilmiah dari khusus ke umum).
Sedangkan kecerdasan logika matematika pada anak usia dini adalah
kemampuan atau kecakapan seorang anak dalam menalar, kemampuan
menggunakan
bilangan
atau
angka
yang
diajarkan
melalui
berhitung,
membedakan bentuk dan bermain dengan benda-benda yang ada di sekitar anak,
cerdas dalam hal sains dan juga menangani pemikiran logis.
Menurut Surtikanti, dkk (2012: 53) stimulasi yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan kecerdasan logika matematika adalah memberikan materi-
materi permainan percobaan, permainan membandingkan, permainan yang
membutuhkan pemecahan masalah.
Kecerdasan matematis-logis memiliki proses yang khas (Musfiroh, 2010:
3.4). Proses tersebut meliputi:
1. Kategorisasi,
yakni
penyusunan
berdasarkan
kategori,
penggolongan
berdasarkan kriteria tertentu;
2. Klasifikasi, yakni penggolongan berdasarkan kaidah atau standar tertentu;
3. Pengambilan kesimpulan;
4. Generalisasi, yakni penyimpulan umum dari suatu kejadian, hal, atau
menghitung; dan
5. Pengujian hipotesis, yakni kegiatan memeriksa dan mencoba sesuatu untuk
mengetahui kebenaran dari perkiraan atau dugaan.
Kecerdasan majemuk dipengaruhi oleh dua faktor utama yang saling terkait,
yaitu faktor keturunan (bawaan, genetik) dan faktor lingkungan (kebutuhan fisikbiologis: terutama untuk pertumbuhan otak, sistem sensori dan motor. Dan
“emosi, kasih sayang, seoang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan
jika mempunyai faktor keturunan dan dirangsang oleh lingkungan terus menerus”
(http://tkinsancita.blogspot.com)
Flash Card atau Education Card adalah kartu-kartu bergambar yang
dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman. Gambar-gambar
pada flash card dikelompok-kelompokkan antara lain: seri binatang, buahbuahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk, angka, dan sebagainya. Gambar-gambar
yang ada pada flash card merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan
keterangan setiap gambar yang dicantumkan dibawahnya. Flash card hanya cocok
untuk kelompok kecil anak tidak lebih dari 30 orang anak. (Sari, 2010: 36).
Media kartu angka yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu dari
kertas karton yang digunting dengan ukuran yang sama (10 cm x 8 cm) yang
diberikan tulisan angka beserta keterangan di bawahnya. Kartu angka berisikan
tulisan angka dari 1 sampai 10, 1 sampai 50. Biasanya permainan ini
dimanfaatkan oleh anak berusia 5 sampai 6 tahun, meskipun anak di bawah usia 5
tahun juga bisa menggunakan tapi sebatas sampai angka 10 dulu.
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang dianggap dapat dijadikan
suatu jawaban dari suatu permasalahan yang timbul. Berdasarkan permasalahanpermasalahan yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis tindakan yang diajukan
dalam penelitian ini, adalah: “Melalui kartu angka dapat mengembangkan logika
Matematika anak pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul
Athfal 1 Gaden Tahun Pelajaran 2012/2013”.
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul
Athfal 1 Gaden yang terletak di desa Gaden kecamatan Trucuk kabupaten Klaten.
Lokasi Taman Kanak-kanak „Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Gaden berada di dukuh
Bancang desa Gaden dan mudah dijangkau. Taman Kanak-kanak „Aisyiyah
Bustanul Athfal 1 Gaden sudah terakreditasi dengan nilai B dari badan Akreditasi
Nasional. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Desember
2012-Februari 2013.
Subjek penelitian adalah anak kelompok B di Taman Kanak-kanak
„Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Gaden yang berjumlah 23 anak. Yang terdiri dari 12
anak perempuan dan 11 anak laki-laki. Selain anak, subjek dalam penelitian ini
adalah guru dan kepala sekolah.
Prosedur atau langkah-langkah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilaksanakan peneliti terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari
empat
komponen
yaitu
perencanaan
tindakan,
pelaksanaan
tindakan,
pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi (Arikunto, dkk, 2009: 74).
Jenis data adalah data kualitatif yaitu data yang berbentuk kalimat, kata atau
gambar. Data dalam penelitian ini diambil dari hasil wawancara, peserta didik,
guru kelas, buku harian, dokumen (catatan tentang hasil belajar), dan lembar
observasi. Penulis menggunakan teknik validasi triangulasi untuk memperoleh
data yang objektif, valid dan reliabel. Adapun teknik triangulasi adalah kroscek
atau membandingkan dengan berbagai data sehingga data yang diperoleh menjadi
valid. (Moleong,2008: 330).
Menurut Rubiyanto (2009: 77) analisis data dibagi menjadi dua macam,
yaitu 1) analisis non statistik/analisis kualitatif dan 2) analisis statistik. Analisis
non statistik dilakukan jika datanya bersifat kualitatif. Sedangkan analisis statistik
dilakukan jika data bersifat kuantitatif/angka. Dalam hal ini penulis menggunakan
analisis non statistik/analisis kualitatif. Analisis data kualitatif dilakukan melalui
tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan.
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
pengembangan kecerdasan logika matematika melalui kartu angka pada anak
kelompok B Taman Kanak-kanak„Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Gaden Kecamatan
Trucuk, Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013 dianggap berhasil jika
80% dari 23 anak menjadi cerdas dalam proses pembelajaran.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama 6 kali pertemuan dari
siklus I dan siklus II, bahwa anak-anak di kelompok B dapat mengenal lambang
bilangan 1-20, membilang/menyebut (mengenal konsep bilangan, dengan bendabenda) sampai 20, membuat urutan bilangan 1-20 dengan benda-benda, meniru
lambang bilangan 1-20, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan
benda-benda sampai 20 dengan baik yang disertai dengan media kartu angka lebih
jelas daripada dengan kata-kata saja dan sangat membantu mempercepat
pemahaman dan pengertian anak. Hal tersebut bisa dijadikan cara agar anak
semakin cerdas dalam logika matematika karena dengan penggunaan media kartu
angka dapat mengaktifkan dan memusatkan perhatian anak dengan melibatkan
berbagai indera dalam pembelajaran.
Dari
hasil
penelitian
tersebut
diatas,
dapat
diketahui
adanya
perkembangankecerdasan logika matematika anak setelah diberi tindakan. Hal ini
dilihat dari persentase pencapaiankecerdasan logika matematika anak semakin
berkembang. Tabel berikut menunjukkan hasil pengamatan yang telah dilakukan
oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas Taman Kanak-kanak ABA 1
Gaden.
Tabel 1. Perbandingan Kecerdasan Logika Matematika Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II
Tingkat Pencapaian
Kondisi
Sudah Mencapai
%
Belum Mencapai
%
Pra Siklus
5
21,7
18
78,3
Siklus I
11
47,8
12
52,2
Siklus II
19
82,6
4
17,4
Sumber: Data diolah
Hasil dari pengamatan dan perbandingan tersebut memperlihatkan adanya
perubahan jumlah anak yang memiliki kecerdasan logika matematika yang
berkembang dengan baik.Perbandingan jumlah anak yang sudah mencapai pada
tabel di atas dapat diperlihatkan melalui diagram batang sebagai berikut.
20
18
16
14
12
10
8
19
18
Belum Mencapai
Sudah Mencapai
6
12 11
4
2
5
4
0
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Sumber: Data diolah
Gambar 1. Diagram Batang Perbandingan Jumlah Anak pada Pra Siklus, Siklus I, dan
Siklus II
Perbandingan persentase pencapaian kecerdasan logika matematika anak
kelompok B di Taman Kanak-kanak ABA 1 Gaden pada setiap siklus dapat
dilihat melalui diagram di bawah ini.
90%
80%
82.6%
78.3%
70%
60%
52.2%
47.8%
50%
Belum Mencapai
40%
30%
Sudah Mencapai
21.7%
17.4%
20%
10%
0%
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Sumber: Data diolah
Gambar 2. Diagram Batang Perbandingan Persentase Pencapaian Anak pada Pra Siklus
Siklus I, dan Siklus II
Pada pra siklus pencapaian hanya 21,7%, setelah diberi tindakan siklus I
pencapaian 47,8% dan pada siklus II pencapaian 82,6%. Perkembangan
pencapaian kecerdasan logika matematika anak melalui kartu angka dari sebelum
tindakan sampai siklus II mencapai perkembangan sebesar 60,9%.
Berdasarkan hasil tersebut terbukti bahwa penelitian pembelajaran melalui
kartu angka dapat mengembangkan kecerdasan logika matematika anak-anak
kelompok B Taman Kanak-kanak ABA 1 Gaden. Hal ini disebabkan karena kartu
angka cocok dijadikan media dalam pembelajaran kognitif, sehingga anak-anak
lebih tertarik dan dapat membantu mempercepat pemahaman atau pengertian
anak, memusatkan perhatian anak dengan melibatkan berbagai indera dalam
pembelajaran.
Sehingga hal ini membuktikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan
penulis dapat membuktikan hipotesis tindakan yaitu melalui kartu angka dapat
mengembangkan logika matematika anak pada anak kelompok B Taman Kanakkanak „Aisyiyah Bustanul Athfal 1 Gaden Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan
perkembangan lebih dari 80%.
E. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat
disimpulkanbahwa: kecerdasan logika matematika pada anak kelompok B di
Taman Kanak-kanak ABA 1 Gaden semakin baik. Melalui penggunaan media
kartu angka dapat mengembangkan kecerdasan logika matematika anak kelompok
B Taman Kanak-kanak ABA 1 Gaden. Peningkatan kecerdasan logika
matematika ini terlihat dari kondisi awal dengan persentase pencapaian sebesar
21,7%, pada siklus I persentase pencapaian meningkat menjadi 47,8% dan pada
siklus II proses pembelajaran dengan kartu angka, kartu gambar dan papan flannel
semakin mengembangkan kecerdasan logika matematika dengan persentase
pencapaian sebesar 82,6%.
Pengembangan
kecerdasan
logika
matematika
yang
dialami
anak
sebagaimana yang telah diuraikan pada hasil penelitian dan pembahasan, terbukti
bahwa penggunaan kartu angka dinilai berhasil dan dapat mengembangkan
kecerdasan logika matematika pada anak kelompok B Taman Kanak-kanak ABA
1 Gaden.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Moleong, J. Lexy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Musfiroh, Tadkiroatun. 2010. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Rubiyanto, Rubino. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP-UMS.
Sari, Siti Nurlaela. 2010. “Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Dengan
Metode Bercerita Menggunakan Media Flashcard Terhadap siswa Kelompok B
di Taman Kanak-Kanak Ashfiya Kecamatan Rancasari Kota Bandung”. Skripsi
S1. (http://repository.upi.com). Diakses Selasa, 22 Januari 2013 pukul10.45 WIB.
Sawerigading. 2012. “Kecerdasan Logiko Matematika”. (http://tkinsancita.
blogspot.com). Diakses Senin, 3 Februari 2012 pukul 14.35 WIB.
Surtikanti, dkk. 2012. Pedagogi Khusus Bidang PAUD. Surakarta: FKIP-UMS.
Download