ABA (Absisic Acid) Pertama dikenal : Dormin (daun Sycamore), selanjutnya didapat abscisin II - Absisic Acid. Fungsi utama: -Menginduksi lapisan absisi daun (daun gugur) berhubungan dgn produksi etilen. -Penutupan stomata -Berpengaruh pada perpanjangan sel/batang. ABSCISIC ACID: a plant hormone C15H20O4 that is a sesquiterpene widespread in nature and that typically promotes leaf abscission and dormancy, also has an inhibitory effect on cell elongation. Hormon asam abisat (Abscisic acid, ABA), yang dihasilkan pada tunas terminal, akan memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan primordial daun untuk berkembang menjadi sisik yang akan melindungi tunas yang dorman pada musim dingin. Hormon tersebut juga menghambat pembelahan sel kambium pembuluh. Dengan demikian, ABA tersebut membantu mempersiapkan tumbuhan untuk menghadapi musim dingin dengan cara menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder. Tahapan lain dalam kehidupan suatu tumbuhan yang menguntungkan apabila pertumbuhan dihentikan pada saat permulaan dormansi biji, dan kemungkinan asam abisatlah yang bertindak sebagai penghambat pertumbuhan. Biji akan berkecambah ketika ABA dihambat dengan cara membuatnya tidak aktif, atau dengan membuangnya atau melalui peningkatan aktivitas giberelin. Rasio ABA terhadap giberelin akan menentukan apakah biji itu akan tetap dorman atau berkecambah. Selain peranannya sebagai penghambat pertumbuhan, asam abisat bertindak sebagai hormon “cekaman”, yang membantu tumbuhan menghadapi kondisi yang buruk. Contoh, ketika suatu tumbuhan mulai layu, ABA akan terakumulasi di daun dan menyebabkan stomata menutup, mengurangi transpirasi dan kehilangan air lebih banyak. Fungsi ini bergantung pada ABA yang berasal dari akar. Pada beberapa kasus yg khusus, kekurangan air dapat memberi cekaman pada sistem akar sebelum menekan sistem tunas, dan ABA yang di angkut dari akar ke daun bisa berfungsi sebagai “sistem peringatan dini”