EMPLOYEES RISING: Manfaatkan Peluang dari Aktivis Seizing the Opportunity in Karyawan Employee Activism Asia Edition EdisiPacific Asia Pasifik Para pemimpin perusahaan kinirightfully begitu terfokus kepada kepuasan Today’s corporate leaders are laser-focused on dan pelibatan karyawan (employee satisfaction and engagement). employee satisfaction and engagement. Employee engagement Pelibatan (engagement) karyawan begitu penting bagi kesuksesan is central to company success and isdasar the underlying foundation suatu perusahan dan menjadi fondasi atas tingginya kinerja for high-performing companies. perusahaan. Dalam survei Employee Rising:the Seizing the Opportunity in Employee In Employees Rising: Seizing Opportunity in Employee Activism, Weber Shandwick meneliti gerakan karyawan aktivis untuk Activism, Weber Shandwick explores the employee activist membantu perusahaan-perusahaan mengerti bagaimana mereka movement to helppeluang organisations understand it takes dapat menangkap munculnya karyawanwhat aktivis. Weberto catch the rising tide of employee activism. Weber Shandwick, Shandwick bekerja sama dengan KRC Research dalam survei global yang melibatkan 2.300 karyawan di 15 negara diaseluruh in partnership with KRC Research, conducted global dunia. online1.075 karyawan Asia employees Pasifik merupakan bagian diantaranya. Hasil survei survey of di 2,300 covering 15 markets worldwide. terlihat di bawah ini. 1,075 employees in Asia Pacific were included, the results for whom are presented below. Kunjungi www.webershandwick.asia/employees–rising untuk melihat Olehtokarena itu for untuk tenaga kerja di masa Yet prepare themempersiapkan future workforce, employers will need mendatang, perusahaan perlu menyiapkannya berdasarkan to build upon engagement and acknowledge and embrace pelibatan dan pengetahuan mengenai karyawan serta merangkul employee activism. Employee activists make their engagement karyawan-karyawan aktivis. Karywan aktivis membuat keterlibatan mereka terlihat, melindungi visible, defend their dapat employers from criticismperusahaan and act as active dari kritik dan bertindak sebagai pendukung perusahaan baik di advocates, online and off. Many employee activists already ranah online maupun offline. Perusahaan tidak boleh kehilangan exist today. Employers can’t afford to miss the open window kesempatan untuk memanfaatkan gerakan ini. of opportunity to lean in and capitalise on this movement. laporan lengkapnya. Please visit www.webershandwick.asia/employees-rising to view the full report. KETIDAKIN PASTIAN DI TEMPAT KERJA UNREST THE WORKFORCE 85% dari karyawan diemployees Asia Pasifik of Asia Pacific telahrecently mengalami perubahanan have experienced internal perusahaan employer change event (e.g., (seperti pergantian struktur leadership change, crisis, etc.) kepemimpinan, dsb.) 54% hanya only dari karyawan di employees Asia Pasifik of Asia Pacific melindungi perusahaan are on the defence — mereka dari kritikan they've defended their employer from criticism 32% hanya only dari karyawan Asia pasifik of Asia Pacificdiemployees can dapat mendeskripsikan describe to others what their kepada pihak lain mengenai employer does identitas perusahaan 27% dari karyawan Asia Pasifik of Asia Pacificdiemployees terikat secara mendalam are deeply engaged with dengantheir perusahaan mereka employer THE WORKFORCE ACTIVISM SPECTRUM© Dengansegmentation menggunakan model segmentasi (segmentation modeling), semua responden survei diurutkan berdasarkan tindakan dan Using modeling, all respondents were sorted by their reported actions toward their employers — pendapat yang mereka berikan mengenai perusahaan mereka – baik itu yang bersifat mendukung maupun yang tidak. Model Weber both supporting and detracting. The model identified six distinct segments of employees. In Asia Pacific, Shandwick Workforce Activism Spectrum™ mengidentifikasi enam segmen karyawan yang berbeda. Di Asia Pasifik, karyawan employees are classified as follows… diklasifikasian sebagai berikut… InActives ProActivists Melapor sedikit atau tidak mendukung Report little or no employer support perusahaan. semua yang tidak or detractionHampir behaviors. Almost as dilibatkan cenderung menjadi detractor unengaged as Detractors. Are the (tidak mendukung). least likely to put aTidak greatmencoba deal of untuk berusaha dalam pekerjaan effort into their jobs and few can mereka dan sangat sedikit yang bisa explain to others what their employer menjelaskan ke pihak lain mengenai does. Little motivates them to do a identitas perusahaan mereka. Memiliki good job,yang evenrendah pay increases. motivasi untuk melakukan pekerjaan yang baik, walaupun gaji naik. 22% 27% Perwujudan dari karyawan aktivis. The embodiment of employee Melakukan hal-hal yang palingpositive activism. Conduct the most positif dengan hampir tidak ada actions with nearly no negative hal-hal negatif. Mempunyai tingkat actions. Have the highest level of keterlibatan dengan perusahaan employer engagement. Highly social. tertinggi. Sangat sosial PreActivists Detractors Melakukan hal-halactions negatif All take negative kepada perusahaan. against their employer. Karakter yangengaged paling and Are the least sedikit dan are the dilibatkan most distrustful of penuh kecurigaan leadership. Not social, so terhadap pemimpin damage is contained offline. perusahaan. Melakukan hal-halactions positifbut All take positive namun tidak not nearly assesering many positive ProActivists. Dapat actions as ProActivists. melakukan hal-hal negatif Engage in more negative lebih dari ProActivists. actions than ProActivists. Tidak sesosial ProActivists. Actions are not as social as Tingkat keterlibatan dengan those of ProActivists. Have an perusahaan average level of engagement. 19% 11% 13% 8% ReActivists HyperActives Secara umum melakukan Mostly take positive hal-hal positif namun actions but also havemasih a high mempunyai kecenderungan propensity for detraction. untukan menjadi Detractors. Have average level of Mempunyai rasa keterlibatan engagement. Are critical dengan perusahaan pada level of workplace conditions. menengah. Kritis terhadap Highly kondisisocial. lingkungan pekerjaan. Karakter teraktif dari karyawan aktivis. The wildcard of employee activism. Have Mempunyai potensi terbesar untuk membantu the most potential to both help and damage namun juga merusak reputasi perusahaan. employer’s reputation. Half of them have Setengah dari mereka telah mem-posted posted something online about their employer sesuatu secara online mengenai perusahan that they regret. Are the most engaged next to mereka yang kemudian mereka sesali. ProActivists. have a job that entails Lebih terlibat Two-thirds dengan perusahaan dari social media so highlymempunyai social. ProActivists. Duaare pertiga pekerjaan yang menggunakan media sosial dan sangat sosial. Sangat sosial. THE EMPLOYEE ACTIVIST IS NOW AMONGST US KARYAWAN AKTIVIS KINI DITENGAH-TENGAH KITA Setidaknya Approximately 1 5 in dari karyawan di Asia Pacific Asia Pasifik is a employees adalah ProActivist Dalam lingkungan In a workforce pekerjaan yang berisikan 5.000 karyawan of 5,000 that’s 1,000 1,000 employees karyawan antusias untuk menunjukan enthusiastically bahwa mereka dari perusahaan showing theybagian are behind their employer ProActivist WHAT DRIVES EMPLOYEEKARYAWAN ACTIVISM?AKTIVIS? APA YANG MENDORONG Kepemimpinan Leadership isadalah most hal terpenting untuk important for influencing mempengaruhi karyawan employee activism, but aktivis, namun tidak sampai not to the exclusion of memutuskan komunikasi internal communications, internal, kebijakan Human HR policies, employee , perkembangan Resource development and karyawan dan corporate corporate social social responsibility responsibility. (CSR). Leadership Internal HR Corporate Kepemimpinan Komunikasi Kebijakan Corporate Social Internal Resources Social Communications Human Policies Responsibilities Responsibility (CSR) MEDIA SOSIAL MEMICUEMPLOYEE AKTIVISMEACTIVISM KARYAWAN SOCIAL MEDIA IGNITES DariAsia karyawan di Asia Pasifik Of Pacific dalam studi kami… employees in our study… 59% mengirim pesan, post messages, pictures gambar atau video di or videos in social media media sosial mengenai mereka aboutperusahaan employer 19% have shared criticism telah memberikan kritikanor atau komentar negatif negative comments online mengenai perusahaan about employer mereka di dunia online 45% have shared praise or telah memberikan pujian atau positive comments online komentar positif mengenai about employer perusahaan mereka 20% 89 % % have posted something about their employer in social media telah mengirim sesuatu mengenai perusahaan mereka di media sosial that they wish they hadn’t yang sebenarnya mereka sesali use at menggunakan least one social setidaknya satu situs media siteuntuk for media sosial penggunaan personal pribadi use SOME EMPLOYERS HAVE JOINED THE MOVEMENT BEBERAPA PERUSAHAAN TELAH BERGABUNG DALAM GERAKAN Para karyawan di Employees in Asia Asia Pasifik yang Pacific whose perusahaannya mendorong companies encourage mereka untuk berbagi social sharing are informasi secara sosial 40% perusahaan of employers encourage their mendorong para Asia Pacificuntuk karyawan employees to use menggunakan social tountuk mediamedia sosial share news and berbagi informasi information mengenai about their work or perusahan. employer 54% 54% setidaknya more likely to recommend their lebih berpotensi untuk company's products merekomendasikan or services to others produk-produk ataupun layanan perusahaan mereka kepada pihak lain. THE EMPLOYEE ACTIVISM TIP SHEET ProActivists HyperActives Detractors Leverage and empower Mendukung aktivisme their activism Handle care: Tanganiwith dengan hati-hati. Upgrade menjadi to ProActivists ProActivists Brace for and Antisipasi dandefuse kendalikan PreActivists ReActivists InActives Dorong aktivisme Ignite their activism: mereka: menjadi UpgradeUpgrade to ProActivists ProActivists Arahkantountuk hal-hal Attend internal yang bersifat internal matters Fokus kepada pelibatan, Focus on engagement, bukan aktivisme not activism Untuk informasi lebihabout lanjutEmployees mengenaiRising: Employees Rising: Seizing theinOpportunity in Employee Activism, For more information Seizing the Opportunity Employee Activism, please contact: mohon hubungi: Tim Sutton Chairman, Asia Pacific Weber Shandwick [email protected] Renee Austin Co-Lead, Global Employee Engagement & Change Management Weber Shandwick [email protected] Tyler Kim Head of Corporate & Crisis, Asia Pacific Kate Bullinger Co-Lead, Global Employee Weber Shandwick Engagement & Change Management [email protected] Weber Shandwick [email protected] Leslie Gaines-Ross Chief Reputation Strategist Weber Shandwick [email protected]