pertemuan-9 paap

advertisement
PERTEMUAN – 9
LALU LINTAS
PEMBAYARAN
Buku referensi:
Malayu S.P. Hasibuan, 2011, Dasar-Dasar Perbankan,
Bumi Aksara. (MH) ;Hermansyah, 2013, Hukum
Perbankan Nasional Indonesia, Kencana Prenada Media
(H) ; Peter S. Rose, 2005, Commercial Bank
Management, McGraw-Hill. (PR), Finny Redjeki, 2013,
Lalu Lintas Pembayaran Dalam Negeri dan Luar Negeri,
CV Septatech
PERTEMUAN – 9
LALU LINTAS
PEMBAYARAN
Mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan penting nya LLP
dalam dan luar negeri (LC dan
Bank Garansi) MH Bab 6
Menurut Finny Redjeki dalam bukunya
berjudul “ Lalu Lintas Pembayaran Dalam
Negeri dan Luar Negeri “ menyatakan
bahwa :
definisi Lalu Lintas Pembayaran (LLP) adalah
suatu proses pemindahan dana yang terjadi
dalam wilayah suatu negara atau antar negara
(cross border), dari pihak pengirim dana/
applicant kepada pihak penerima dana/
beneficiary atas dasar suatu transaksi ekonomi
yang melibatkan instansi /lembaga terkait
dalam suatu mekanisme sistem pembayaran.
Berbicara lalu lintas pem
bayaran berarti kita berbicara
SISTEM PEMBAYARAN , ada
3 (tiga) komponen dalam
Sistem Pembayaran yaitu :
1. Alat pembayaran
2. Aturan dan Mekanisme
Sistem Pembayaran
3. Lembaga yang terlibat
dalam sistem pembayaran
Penting nya LLPDNLN
&
Peranan LLPDNLN :
Sebagai sarana pendukung
kelancaran penyelesaian pem
bayaran (settlement) atas
transaksi ekonomi baik di
pasar lokal maupun di pasar
global
guna
mendukung
perluasan
pasar
(market
share) perdagangan.
1 Lalu Lintas Pembayaran Dalam Negeri (LLP-DN)
1
LALU LINTAS PEMBAYARAN
berdasarkan pasarnya dibagi
menjadi 2 (dua), yaitu :
2
2 Lalu Lintas Pembayaran Luar Negeri (LLP-LN)
Alat Pembayaran
1. UANG
LOGAM
1. BERDASARKAN
MATERIALNYA
2. UANG
KERTAS
UANG
2.
BERDASARKAN
NILAINYA
1. FULL
BODIED
MONEY
3. UANG
PLASTIK
2. REPRESENTATIVE
FULL BODIED MONEY
1.LOCAL
CURRENCY
3. BERDASARKAN
CURRENCY
2.FOREIGN
CURRENCY
Mekanisme / Tatacara sistem pembayaran
Dalam Negeri
Berikut ini adalah penjelasan jenis mekanisme
sistem pembayaran dalam negeri :
Finny Redjeki dalam bukunya “Lalu Lintas Pembayaran Dalam Negeri &
Luar Negeri” bahwa mekanisme lalu lintas pembayaran, secara otomatis
berbicara mengenai Tatacara Pembayaran, yaitu sbb :
MEKANISME
SISTEM
PEMBAYARAN
/TATACARA
PEMBAYARAN
DALAM
NEGERI
TUNAI
WITHOUT
1.OPEN ACCOUNT
SKBDN
2. ADVANCE
PAYMENT
NON-TUNAI
WITH
SKBDN
3.COLLECTION
4.CONSIGNMENT
DLL
Mekanisme sistem pembayaran Dalam Negeri
SETTLEMENT
YANG
DILAKUKAN
ATAS
MEKANISME
SISTEM
PEMBAYARAN
TUNAI
1. PENCAIRAN TUNAI –
INSTRUMENT SETTLEMENT YG
DIGUNAKAN ADALAH UANG
KARTAL & UANG GIRAL ( KARTU
DEBIT & KARTU KREDIT)
1. PEMINDAH BUKUAN- INSTRUMENT
SETTLEMENT YG DIGUNAKAN ADALAH
UANG GIRAL (BILYET GIRO ATAU DG CROSS
CEK)
NONTUNAI
2. KLIRING – INSTRUMENT SETTLEMENT YG
DIGUNAKAN ADALAH UANG GIRAL , NOTA
DEBIT, NOTA KREDIT
3. TRANSFER- INSTRUMENT SETTLEMENT
YG DIGUNAKAN ADALAH PESAN PERINTAH
PEMBAYARAN
4. INKASO- INSTRUMENT SETTLEMENT YG
DIGUNAKAN ADALAH UANG GIRAL,
BANKER’S DRAFT, BENEFICIARY DRAFT
Mekanisme sistem pembayaran Dalam Negeri
Mekanisme sistem pembayaran Tunai
Berikut ini adalah gambar mekanisme sistem
Pembayaran tunai :
Mekanisme sistem pembayaran Dalam Negeri
MEKANISME SISTEM PEMBAYARAN TUNAI – TRANSAKSI
TERJADI DI SATU NEGARA (INDONESIA)
2 PAYMENT
1 KESEPAKATAN
SELLER/
BENEFICIARY
BUYER/
APPLICANT
JAKARTA
JAKARTA
2 GOODS
Mekanisme sistem pembayaran Non-Tunai
Without SKBDN
Berikut ini adalah penjelasannya:
MEKANISME SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI
WITHOUT SKBDN - OPEN ACCOUNT – TRANSAKSI TERJADI DALAM 1
NEGARA (INDONESIA)
3
PAYMENT
3.2.
DEPOSITORY
CORRESPONDENT
DARI BENEFICIARY’S
BANK
DEPOSITORY
CORRESPONDENT
DARI APPLICANT’S
BANK
BENEFICIARY’S
BANK
APPLICANT’S
BANK
3.1
.
3.3
3.4.
1
SALES CONTRACT
BUYER/ JAKARTA
APPLICANT
GOODS 2
BALI
SELLER/
BENEFICIARY
1. Open Account/ Pembayaran kemudian
Yaitu Tatacara pembayaran yang dilakukan
kemudian oleh pihak pembeli (applicant)
setelah menerima barang dari pihak penjual
(beneficiary).
Keterangan gambar Open Account :
1. Kesepakatan antara penjual (beneficiary) dengan
pembeli (applicant) yg dituangkan dalam sales
contract.
2. Dilakukan pengiriman barang oleh pihak penjual
(beneficiary) kepada pihak pembeli (applicant)
3. Setelah barang diterima oleh applicant, applicant
melakukan penyelesaian pembayaran (settlement)
melalui applicant’s bank.
MEKANISME SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI WITHOUT SKBDN
ADVANCE PAYMENT – TRANSAKSI TERJADI DI SATU NEGARA
(INDONESIA)
2
PAYMENT
2.2.
DEPOSITORY
CORRESPONDENT
DARI APPLICANT’S
BANK
DEPOSITORY
CORRESPONDENT
DARI BENEFICIARY’S
BANK
BENEFICIARY’S
BANK
APPLICANT’S
BANK
2.1
2.3
2.4
1
SALES CONTRACT
BUYER/ JAKARTA
APPLICANT
GOODS 3
BALI
SELLER/
BENEFICIARY
2. Advance Payment/ Pembayaran dimuka
Yaitu Tatacara pembayaran yang dilakukan
dimuka oleh
pihak pembeli (applicant)
sebelum barang dikirimkan pihak penjual
(beneficiary).
Keterangan gambar Advance Payment :
1. Kesepakatan antara penjual (beneficiary) dengan
pembeli (applicant) yg dituangkan dalam sales
contract.
2. Dilakukan penyelesaian pembayaran (settlement)
oleh pembeli (applicant) kepada penjual
(beneficiary) melalui applicant’s bank.
3. Setelah menerima pembayaran barang dikirimkan
kepada pembeli (applicant) oleh penjual
(beneficiary).
MEKANISME SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI WITHOUT SKBDN
COLLECTION – TRANSAKSI TERJADI DI SATU NEGARA (INDONESIA)
4
PAYMENT
4.2
DEPOSITORY
CORRESPONDENT
DARI APPLICANT’S
BANK
DEPOSITORY
CORRESPONDENT
DARI BENEFICIARY’S
BANK
BENEFICIARY’S
BANK
APPLICANT’S
BANK
4.1
3
4.4.
DITAGIHKAN/ DI-COLLECT
SALES CONTRACT
BUYER/ JAKARTA
APPLICANT
4.3.
GOODS 2
1
BALI
SELLER/
BENEFICIARY
3. Collection/ Tagihan
Yaitu Tatacara pembayaran yang dilakukan
oleh pembeli (applicant) setelah menerima
tagihan dari pihak penjual
(beneficiary)
atas barang yang telah
diterimanya.
Keterangan gambar Collection :
1. Kesepakatan antara penjual (beneficiary) dengan
pembeli (applicant) yg dituangkan dalam sales
contract.
2. Dilakukan pengiriman barang oleh pihak penjual
(beneficiary) kepada pihak pembeli (applicant)
3. Setelah barang dikirimkan, penjual (beneficiary)
melakukan penagihan (collection) kepada pembeli
(applicant) dengan menggunakan instrument
penagihan berupa beneficiary’s draft dan dapat
disertakan dengan dokumen pendukung lainnya.
4. Atas dasar point 3, pembeli (applicant) melakukan
penyelesaian pembayaran (settlement) melalui
applicant’s bank.
MEKANISME SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI WITHOUT SKBDN
CONSIGNMENT/ KONSINYASI- TRANSAKSI TERJADI DI-1 NEGARA
(INDONESIA)
4
PAYMENT
4.2.
DEPOSITORY
CORRESPONDENT
DARI APPLICANT’S
BANK
DEPOSITORY
CORRESPONDENT
DARI BENEFICIARY’S
BANK
APPLICANT’S
BANK
4.1
.
3
PEMBAYARAN DILAKUKAN , BILA
BARANG SUDAH LAKU TERJUAL
SALES CONTRACT
BUYER/ JAKARTA
APPLICANT
GOODS 2
4.3.
4.4.
1
BALI SELLER/
BENEFICIARY
4. Consignment/ konsinyasi
Yaitu Tatacara pembayaran yang dilakukan
setelah barang terjual.
Keterangan gambar Consignment/ Konsinyasi :
1. Kesepakatan antara penjual (beneficiary) dengan
pembeli (applicant) yg dituangkan dalam sales
contract.
2. Dilakukan pengiriman barang oleh pihak penjual
(beneficiary) kepada pihak pembeli (applicant)
3. Setelah barang terjual , pembeli (applicant)
melakukan penyelesaian pembayaran (settlement)
4. Pembeli (applicant) melakukan settlement kepada
beneficiary melalui applicant’s bank.
Mekanisme sistem pembayaran Non-Tunai
With SKBDN
Berikut ini adalah penjelasannya:
Finny Redjeki dalam bukunya yang berjudul “ Dasar &
Pemahaman Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri
(SKBDN) “ menjelaskan bahwa Definisi SKBDN sebagai
berikut :
Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri atau SKBDN
adalah “Surat janji bayar bersyarat yang diterbitkan
oleh Bank Penerbit (Issuing Bank) atas permintaan
Pembeli (Applicant) kepada Penjual (Beneficiary)
melalui Bank Koresponden, dan pembayaran dapat
direalisasikan oleh Nominated Bank / Negotiating Bank
kepada Penjual(Beneficiary) sesuai jangka waktu yang
ditetapkan apabila Penjual (Beneficiary) dapat
melakukan “presentasi yang sesuai”(Complying
presentation).
SKBDN adalah Letter of Credit
(LC)Lokal , yang hanya berlaku di
Indonesia
TRANSAKSI TERJADI DI INDONESIA
MEKANISME SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI WITH SKBDN
Step - 1
3
SKBDN ISSUANCE & ADVICE
ADVISING BANK/
NEGOTIATING BANK
ISSUING BANK
Dgn penerbitan SKBDN
2
1
BUYER/
APPLICANT JAKARTA
1.SALES CONTRACT
4
1
SELLER/ BALI
BENEFICIARY
Keterangan Gambar :
1. Adanya kesepakatan antara applicant
dan
beneficiary yang dituangkan dalam
“SALES CONTRACT”
2. Applicant mengajukan permohonan pembukaan
SKBDN kepada banknya yg berperan sebagai
“Issuing Bank”.
3. Issuing Bank akan merealisasikan penerbitan
SKBDN setelah semua persyaratan dipenuhi oleh
applicant.
SKBDN
yang
diterbitkan
diteruskan/diadvisekan
kepada
bank
korespondennya (asumsi, banknya beneficiary
memiliki hubungan koresponden dengan Issuing
Bank, sehingga banknya beneficiary dapat
berperan sebagai Advising Bank sekaligus dapat
berperan sebagai negotiating bank.
Keterangan Gambar :
4. Banknya beneficiary yang berperan sebagai
advising bank melakukan authentifikasi atas
SKBDN yang diterimanya setelah dipastikan
keaslian dari SKBDN tsb , advising bank akan
meneruskan SKBDN kepada beneficiary utk
mendapat tindaklanjut. Advising bank akan
menyimpan original SKBDN dan copy SKBDN
diserahkan kepada beneficiary.
TRANSAKSI TERJADI DI INDONESIA
MEKANISME SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI WITH SKBDN
Step - 2
Document delivery + payment claim
7
ADVISING BANK/
NEGOTIATING BANK
ISSUING BANK
7
Dgn penerbitan SKBDN
5
BUYER/
APPLICANT JAKARTA
3.GOODS
6
5
SELLER/ BALI
BENEFICIARY
Keterangan Gambar :
5. Beneficiary akan mempersiapkan pengiriman
barang kepada applicant , serta memenuhi semua
dokumen yang dipersyaratkan pada SKBDN.
6. Setelah dokumen dilengkapi dan sesuai
persyaratan SKBDN , semua dokumen diserahkan
kepada banknya beneficiary yang berperan
sebagai negotiating bank untuk memperoleh
pembayaran.
7. Negotiating bank akan mengecek kesesuaian
dokumen dengan syarat SKBDN, bila dokumen
“clean” atau telah sesuai dgn persyaratn SKBDN
(tidak
ada
discrepancy(ies)/
tidak
ada
penyimpangan dokumen, negotiating akan
menga-ambil-alih dokumen dan melakukan
pembayaran kepada beneficiary melalui pengkreditan rekening.
Keterangan Gambar :
7. Pada hari yang sama negotiating bank
mengirimkan semua dokumen yang telah
diambil-alih kepada issuing bank sekaligus
melakukan “reimbursement claim”/ menagih
kembali pembayaran yang telah dilakukannya
kepada beneficiary.
TRANSAKSI TERJADI DI INDONESIA
MEKANISME SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI WITH SKBDN
Depository
correspondent
issuing bank
Step - 3
10
payment
10
10
ISSUING BANK
9
Depository
correspondent
negotiating bank
8
BUYER/
APPLICANT JAKARTA
Dgn penerbitan SKBDN
ADVISING BANK/
NEGOTIATING BANK
10
SELLER/ BALI
BENEFICIARY
Keterangan Gambar :
8. Issuing bank melakukan pengecekkan ulang
atas dokumen yang diterimanya, dan sesegera
mungkin meng-informasikan kondisi dokumen
kepada applicant.
Keterangan Gambar :
9. Applicant menerima informasi bahwa
dokumen telah tiba dan bila kondisi dokumen
telah sesuai dgn syarat SKBDN, applicant
memberikan persetujuan kepada issuing bank
untuk melakukan pembayaran atas semua
kewajibannya dengan cara pendebit-an
rekening. Applicant akan segera meminta
/mengambil dokumen clean sebagai dasar
dikeluarkannya barang di pelabuhan bongkar.
10. Atas dasar persetujuan applicant dan telah
terselesaikannya semua kewajiban applicant
kepada
issuing
bank,
issuing
bank
merealisasikan
pembayaran
kepada
negotiating
bank
melalui
bank
korespondennya/ Depository Correspondent
MEKANISME SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI WITH SKBDN
Depository
Correspondent
payment
Depository
Correspondent
10
10
7
ISSUING BANK
9
10
3
Document delivery + payment claim
SKBDN ISSUANCE & ADVICE
ADVISING BANK/
NEGOTIATING BANK
8
7
2
Goods delivery
BUYER/
APPLICANT
Sales contract
1
5
Sales contract
4
6
SELLER/ BALI
BENEFICIARY
Mekanisme sistem pembayaran Luar Negeri
Berikut ini adalah penjelasan jenis mekanisme
sistem pembayaran luar negeri :
WITHOUT
MEKANISME
SISTEM
PEMBAYARAN
/TATACARA
PEMBAYARAN
LUAR
NEGERI
OPEN ACCOUNT
LC
ADVANCE
PAYMENT
NON-TUNAI
WITH
LC
COLLECTION
CONSIGNMENT
DLL
Mekanisme sistem pembayaran Luar Negeri
PERSAMAAN LC
&
SKBDN
1. SURAT
JANJI
BAYAR 2. INSTRUMENT BANK YANG
BERSYARAT
YANG
DIPERGUNAKAN DALAM
DITERBITKAN
OLEH
TATACARA PEMBAYARAN
ISSUING BANK ATAS
NON-TUNAI
PERMINTAAN APPLICANT
KEPADA
BENEFICIARY
MELALUI
BANK
KORESPONDENNYA.
PERSAMAAN LC
3. DIPERGUNAKAN DALAM
TATACARA PEMBAYARAN
TRANSAKSI PERDAGANG
AN.
&
SKBDN
4. MEMINIMALISIR POTENSI
RISIKO BAIK BAGI PIHAK
PENJUAL (SELLER/ BENEFI
CIARY)
DAN
PIHAK
PEMBELI
(BUYER/APPLI
CANT) KARENA ADANYA
KEPASTIAN PEMBAYARAN
DAN KEPASTIAN WAKTU
DITERIMANYA BARANG.
PERSAMAAN LC
5.
ADANYA
JAMINAN
PEMBAYARAN
DARI
ISSUING BANK KEPADA
BENEFICIARY
APABILA
KONDISI DOKUMEN YANG
DIPRESENTASIKAN “CLEAN”
ATAU TIDAK TERDAPAT
PENYIMPANGAN
/DISCREPANCY(IES).
6.
&
SKBDN
ADANYA
SYARAT
“PRESENTASI
YANG
SESUAI”/
COMPLYING
PRESENTATION
ATAS
DOKUMEN
YANG
DIPRESENTASIKAN
KEPADA BANK.
PERSAMAAN LC
7.COMPLYING
PRESEN
TATION/
PRESENTASI
YANG SESUAI MERUPA
KAN
DASAR
DAPAT
DILAKUKANNYA
PEM
BAYARAN OLEH PIHAK
BANK KEPADA PENJUAL/
BENEFICIARY
&
SKBDN
8. JANGKA
WAKTU
PEMBAYARAN
ATAS
INSTRUMENT
L/C
MAUPUN
SKBDN
DIBEDAKAN MENJADI 2
(DUA) YAITU : 1. SIGHT
BASIS DAN 2. USANCE
BASIS.
PERBEDAAN LC
BERDASARKAN
&
LETTER OF CREDIT
1. PASAR PENG
GUNA
1. PASAR GLOBAL/
COUNTRY TO
COUNTRY MARKET.
2. CURRENCY
2. VALUTA ASING
3. DASAR
TRANSAKSI
3. UCPDC PUBLICATION
NO.600 REVISION
2007
SKBDN
SKBDN
1. PASAR LOKAL/ IN
HOUSE COUNTRY,
HANYA BERLAKU DI
INDONESIA , TIDAK
BERLAKU DI NEGARA
LAIN
2. RUPIAH & VALUTA
ASING
3. PERATURAN BANK
INDONESIA
NO.5/6/PBI/2003
TENTANG SKBDN
PERBEDAAN LC
BERDASARKAN
&
LETTER OF CREDIT
SKBDN
SKBDN
4.
BAHASA
YANG
DIPERGUNA
KAN
4 BAHASA INGGRIS
(SBG BAHASA
INTERNASIONAL)
4 BAHASA
INDONESIA DAN
BAHASA INGGRIS
5.
BANK YANG
MENANGANI
5. BANK DEVISA
5 BANK DEVISA DAN
NON-DEVISA
DAN LAIN SEBAGAINYA
Download