BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Onassis Wisata Cemerlang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada industri travel dan sedang berencana untuk membuka jasa baru yang masih berkaitan dengan bisnis travel yaitu bisnis penyewaan kendaraan (car rent). Beralamat di Jl. Tanjung Duren Timur VI no 431 – D, Grogol, Jakarta Barat dan di Bali. Permasalahan yang saat ini terjadi pada PT Onassis Wisata Cemerlang menurut hasil wawancara dengan Ibu Riama Chaidir selaku manajer pada PT Onassis Wisata Cemerlang adalah ingin mengembangkan bisnis baru yang masih berkaitan dengan jasa travel, namun pihak perusahaan belum mengetahui apakah jasa baru tersebut akan bertahan untuk jangka waktu panjang atau sebaliknya, akan mendatangkan kerugian yang lebih besar bagi perusahaan. Alasan dari pembukaan jasa rental mobil adalah dikarenakan menurut pihak perusahaan saat ini PT Onassis Wisata Cemerlang mulai kehilangan pelanggan diakibatkan persaingan yang terlalu tinggi dari perusahaan kompetitor dan daur hidup jasa travel yang mulai lesu dikarenakan banyaknya kejadian-kejadian yang membuat kepercayaan masyarakat untuk berpergian keluar kota mulai mengalami pernurunan seperti kecelakaan pesawat dan transportasi darat lainnya. Persaingan yang semakin ketat dikarenakan makin banyak bisnis travel, orang dapat membeli sendiri tiket online dan lebih murah. 4.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi dari PT. Onassis Wisata Cemerlang adalah: Biro jasa perjalanan wisata yang terdepan dan terpercaya Berupaya untuk menempatkan diri sebagai penyedia layanan jasa tiket pesawat, tour dan voucher hotel Menjadi rekan/partner kerja yang dapat diandalkan baik sekarang maupun dimasa akan datang. Misi PT. Onassis Wisata Cemerlang adalah: Selalu berusaha menyediakan/memberikan pelayanan terbaik dari yang lebih baik dan berkomitmen membuat perjalanan wisata yang unik dan menarik. 36 Memberikan pelayanan cepat/akurat disegala jenis produk seperti: Transportasi, hotel dan paket wisata. Membangun kinerja yang memuaskan untuk pelanggan reservasi hotrl maupun pemesanan tiket pesawat serta tour. 4.3 Struktur Organisasi Struktur Organisasi pada PT Onassis Wisata Cemerlang dapat dijabarkan sebagai berikut: Direktur Utama : Riama Chaidir Manager Ticketing : Natalia Timotius Manager Tour : Nathanael Manager Hotel Reservation : Stella Magdalena Transport : Didi Supono Visa & Pasport : Nur Samsudin Direktur Utama Manager Ticketing Manager Tour Manager Hotel Reservation Transport, Visa & Pasport Sumber : PT. Onassis Wisata Cemerlang Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Onassis Wisata Cemerlang 4.4 Analisis Kelayakan Bisnis Dalam kelayakan bisnis ini, ada beberapa aspek yang akan diteliti baik internal maupun eksternal. Dalam segi internal perusahaan, yang akan diteliti adalah aspek sumber daya manusia, aspek operasional dan teknologi, aspek keuangan 37 sedangkan dari segi eksternal, aspek pasar dan pemasaran, aspek hukum dan aspek pesaing. 4.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran Kelayakan aspek pasar dan pemasaran dalam pembukaan bisnis rental mobil ini akan difokuskan pada analisi pasar yaitu dengan menganalisis segmenting, targeting dan positioning perusahaan dan aspek pemasaran dengan menformulasikan strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. 4.4.1.1 Kelayakan Aspek Pasar Tabel 4.1 Hasil Analisa Aspek Pasar Indikator Segmenting Kriteria Jika perusahaan mampu Keputusan Layak mengidentifikasikan variable segmentasi dan segmentasi pasar, dan mengembangkan bentuk segmen yang menguntungkan. Targeting Jika perusahaan mampu mengevaluasi Layak daya tarik masing-masing segmen dan memilih segmen-segmen sasaran. Positioning Jika perusahaan mampu mengembangkan Layak dan mendomunikasikan konsep positioning yang dipilih. Sumber: Hasil Analisa Peneliti. Untuk meneliti aspek pasar, dikarenakan bisnis yang akan dijalankan berbeda dari bisnis sebelumnya, maka perusahaan perlu mengetahui segmentasi, target dan posisi bisnis Rental Mobil ini dimata konsumen. 1. Segmenting Bisnis rental mobil ini akan dibuka oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang ini terbagi atas dua segmen yaitu segmen geografis dan segmen psikografis. Secara geografis, yang menjadi segmen rental mobil adalah warga Negara asing (WNA) yang datang ke Denpasar (Bali) untuk pariwisata. 38 Secara Psikografis, segmen pasar yang harus dicapai adalah individu yang memiliki gaya hidup menengah ke atas. 2. Targeting Target pasar yang harus dicapai dalam pembukaan rental mobil ini adalah wisatawan asing yang datang ke Bali untuk berlibur dan tidak mempunyai kendaraan selama berlibur di Bali. 3. Positioning Positioning bisnis rental mobil ini lebih difokuskan pada positioning menurut harga dan pesaing yang selanjutnya akan membuat konsumen akan mengutamakan jasa rental mobil ini dibandingkan jasa rental mobil lainnya. Dari harga, posisi perusahaan lebih murah dibandingkan dengan pesaing (lihat table 4.1) sehingga konsumen akan memiliki penilaian mengenai jasa rental mobil yang akan di buka oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang sebagai jasa rental mobil yang murah. Dari pesaing, jasa yang akan ditawarkan adalah setiap mobil tersedia GPS untuk memudahkan wisatawan untuk mencari alamat dan berlibur sehingga konsumen akan memiliki penilaian mengenai jasa rental mobil yang akan dibuka oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang sebagai jasa rental mobil yang lengkap. 4.4.1.2 Kelayakan Aspek Pemasaran Tabel 4.2 Hasil Analisa Aspek Pemasarsan Indikator Product Kriteria Perusahaan mampu dalam menjual produk yang Keputusan Layak bersifat tidak terlihat atau intangible. Price Perusahaan dapat bersaing dalam membuka harga Layak sesuai dengan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. Promotion Advertising, Personal Selling, Public Relation, Layak Sales Promotion Place Perusahaan bias menyediakan lokasi usaha yang Layak mempermudah konsumen. People Karyawan atau tenaga kerja yang memenuhi Layak 39 kriteria. Sumber: Hasil Analisa Peneliti Menurut Stanton dalam Suliyanto (2010:83), dijelaskan dalam menganalisi aspek pasar dan pemasaran, tidak lepas dari analisis bauran pemasaran. Dalam proyeksi bisnis ini, bauran pemasaran yang akan digunakan adalah bauran pemasaran jasa meliputi: 1. Product Pada bisnis rental mobil yang akan dijalankan oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang ini, produk yang di tawarkan lebih bersifat tidak terlihat atau intangible karena bisnis yang akan dijalankan lebih menawarkan jasa. 2. Price Tabel 4.3 Perbandingan Tarif Sewa Rental Mobil Menurut Kompetitor dan menurut Perusahaan No Kompetitor Jumlah Sewa Rental Mobil Avanza Innova Mitzubishi 1 Kompetitor A 215.000 300.000 425.000 2 Kompetitor B 235.000 305.000 450.000 3 Kompetitor C 225.000 310.000 475.000 4 PT Onassis Wisata Cemerlang 250.000 325.000 400.000 Sumber: Hasil survei penulis dengan beberapa perusahaan rental mobil di Denpasar. Pada table di atas dapat di lihat perbandingan harga dari kompetitor yang telah di wawancara oleh penulis. Pada kolom harga PT. Onassis Wisata Cemerlang terlihat harga yang diterapkan sedikit lebih mahal dari kompetitor yang ada karena fasilitas yang disediakan oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang sedikit berbeda dengan apa yang disediakan competitor. Diantaranya mobil yang disewakan disediakan GPS ( Global Positioning System ), kendaraan yang disewakan juga keluaran terbaru, pengantaran tepat waktu. 40 3. Promotion Alternatif strategi promosi menurut Kotler dalam suliyanto (2010:90) meliputi: Advertising, merupakan strategi promosi dengan menggunakan beberapa media cetak meliputi radio, televise, surat kabar, dan majalah Personal Selling, merupakan strategi promosi dengan menggunakan tenaga penjualan perorangan yang membujuk konsumen untuk melakukan transaksi meliputi penjualan tatap muka. Public Relation atau publitas adalah suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung di mana produk atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi tanpa disponsori oleh perusahaan meliputi berita disurat kabar dan sebagainya. Sales Promotion adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk membantu mendapatkan konsumen dengan peragaan, pameran dan demonstrasi. Dari keseluruhan alternatif strategi promosi yang telah diuraikan di atas, maka strategi yang direkomendasikan kepada PT. Onassis Wisata Cemerlang melihat jenis usaha yang akan dijalankan adalah dengan menggunakan strategi advertising melalui flyer, media sosial dan brosur. 4. Place Dalam menentukan lokasi untuk membuka bisnis rental mobil ini PT. Onassis Wisata Cemerlang mencari wilayah yang dekat dengan bandara sehingga mudah di jangkau oleh pendatang atau penyewa. Sehingga hal ini mempermudah para penyewa untuk mendapatkan lokais penyewaan mobil setelah dari bandara dan ingin ke bandara. 5. People Pada bisnis rental mobil yang akan dijalankan oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang, karyawan yang harus dipenuhi untuk memenuhi aspek pemasaran diuraikan tersendiri pada aspek sumber daya manusia 41 Tabel 4.4 Kriteria Karyawan Karyawan Kriteria Sopir Berpengalaman dalam mengemudi kendaraan bermotor Maintenance (operasional) Mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) Memahami tentang masalah / kendala kendaraan bermotor Keuangan Keamanan Bagian Umum Mahir dalam service kendaraan Lulusan SMA Jujur, ramah, dan bijaksana Berpengalaman dalam menjaga keamanan Memiliki sertifikat agen keamanan Melayani pelanggan Membuat laporan keuangan Sumber : Penulis 4.4.2 Kelayakan Aspek Sumber Daya Manusia Tabel 4.5 Hasil Analisa Aspek Sumber Daya Manusia. Indikator Job Analysis Kriteria Perusahaan menganalisis jabatan yang Keputusan Layak diperlukan untuk menyelesaikan jenis pekerjaan tertentu. Job Specification Perusahaan menentukan persyaratan dan Layak kualifikasi yang diperlukan untuk mengisi suatu jabatan. Struktur Organisasi Menyusun struktur pertanggung jawaban. Layak Job Description Uraian pekerjaan yang menjelaskan Layak tentang pekerjaan teknis anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu. Sistem Kompensasi Menguraikan struktur penggajian secara Layak 42 lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis struktural dan fungsional, dan sesuai Upah Minimun Regional (UMR). Pengembangan Menyusun rencana pendidikan dan Karyawan pelatihan untuk mengembangkan Layak keterampilan, pengetahuan, produktifitas, dan kinerja karyawan secara keseluruhan. Sumber: Hasil Analisa Peneliti. Dalam analisis aspek Sumber Daya Manusia tentunya PT. Onassis Wisata Cemerlang harus memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya masing-masing sehingga dapat memaksimalkan proses berjalannya bisnis rental mobil. Karyawan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis rental mobil tersebut teridiri dari sopir, karyawan operasional, satpam, dan kasir. Selanjutnya, untuk mencapai kelayakan bisnis rental mobil yang akan dijalankan, ada beberapa syarat dan kuantitas sumberdaya manusiayang perlu dilengkapi oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang sebagai berikut: Tabel 4.6 Proyeksi Sumber Daya Manusia Jabatan Sopir Jumlah 14 Gaji per Orang Rp. 1.850.000 s/d Lulusan SMA Deskripsi Rp. 1.900.000 Bertugas untuk mengantar tamu kemana tujuan tamu pergi. Memberikan petunjuk kepada tamu. Maintenan 2 Rp. 1.750.000 SMA ce Bertugas memperbaiki mobilmobil yang bermasalah (operasion Mencuci mobil al) Memonitori mobil-mobil yang terpinjam dan dikembalikan Keuangan 1 Rp. 1.800.000 SMA Bertugas dalam proses pembayaran dan keuangan. 43 Melaporkan transaksi harian dan bulanan kepada atasan. Keamanan 2 Rp. 2.000.000 Agen Keamanan Bertugas menjaga keamanan daerah usaha. Membantu karyawan operasional dalam hal memarkir mobil. Bagian 2 Rp. 1.800.000 S.1 Umum Bertugas membuat laporan keuangan Bertugas melayani pelanggan Sumber : Penulis Dari table di atas, terlihat bahwa seluruh gaji pegawai telah diberikan sesuai Upah Minimum Regional sebesar Rp. 1.800.000 dan hal ini diterapkan untuk menjaga kesejahteraan pegawai. Untuk pegawai operasional, unutk mendorong dan memotivasi pegawai makan pegawai akan diberikan kompensasi bonus per minggu jika karyawan tersebut masuk penuh seminggu atau selama hari kerja. 4.4.3 Kelayakan Aspek Teknis dan Operasional Tabel 4.7 Hasil Analisa Aspek Teknis dan Operasional Indikator Lokasi Bisnis Kriteria Jika perusahaan mempunyai Keputusan Layak lokasi usaha yang mudah dijangkau oleh konsumen Waktu Efisiensi waktu Layak Peralatan teknis Jika perusahaan dapat Layak menggunakan peralatan yang memudahkan konsumen untuk melakukan aktivitas. Sumber: Hasil Analisa Peneliti 44 Berdasarkan tabel 4.7 hasil analisa aspek Teknis dan Operasional perusahaan PT. Onassis Wisata Cemerlang diproyeksikan layak untuk menjalankan bisnis ini dilihat dari aspek Teknis dan Operasional. Dalam bisnis ini aspek Teknologi yang digunakan oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang agar kendaraan yang disewakan aman dan termonitor PT. Onassis Wisata Cemerlang menggunakan system GPS (Global Positioning System), yang dimana alat tersebut berfungsi sebagai penunjuk jalan untuk penyewa dan sebagai alat keamanan untuk perusahaan mengetahui posisi mobil rental tersebut. Dari Aspek Operasional, PT Onassis Wisata Cemerlang dilihat dari efektifitas waktu pengantaran dan pengembalian mobil pada saat penyewa menggunakan jasa rental mobil. Dengan efektifitas waktu yang dijalankan PT. Onassis Wisata Cemerlang maka hal ini akan mempengaruhi kepuasan pelanggan. 4.4.4 Kelayakan Aspek Hukum Tabel 4.8 Hasil Analisa Aspek Hukum. Indikator Surat-surat Kriteria Suatu perusahaan Keputusan Layak dikatakan layak menjalankan suatu bisnis jika telah mempunyai surat-surat izin usaha seperti (surat izin usaha, akte pendirian usaha, surat keterangan domisili, NPWP, dan merek yang terdaftar) Sumber: Hasil Analisa Peneliti Berdasarkan tabel 4.8 Hasil analisa Aspek Hukum PT. Onassis Wisata Cemerlang diproyeksikan layak untuk menjalan bisnis baru ini jika di lihat dari aspek Hukum. 45 Untuk membuka bisnis baru PT. Onassis Wisata Cemerlang akan mengurus surat perizinan seperti: a. Surat Izin Usaha b. Akte Pendirian Usaha c. Surat Keterangan Domisili d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) e. Merek yang terdaftar Dengan menggunakan bantuan pihak ketiga, surat-surat perizinan NPWP, Surat Izini Tempat Usaha dan Surat Izin Usaha dapat dibuat dengan beberapa persyaratan antara lain: a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) b. Kartu Keluarga (KK) c. Surat atau sertifikat Bangunan Selanjutnya untuk keamanan kendaraan yang dipinjamkan atau disewakan, PT. Onassis Wisata Cemerlang mengasuransikan kendaraannya secara keseluruhan. 4.4.5 Kelayakan Aspek Pesaing Tabel 4.9 Hasil Analisa Aspek Pesaing Indikator Hasil analisa Keputusan 5 Force M. Porter - perseteruan perusahaan Tinggi sejenis - Kemungkinan masuknya Berdasarkan 5 Force M. Kuat Wisata Cemerlang pesain baru - Potensi Pengembangan Kuat Lemah konsumen - kekuatan tawar menawar diproyeksikan layak bisnis ini dilihan dari aspek produk subtitusi - kekuatan tawar menawar Porter, PT. Onassis Kuat / tinggi supplier Sumber: Hasil Analisa Peneliti pesaing. 46 Dalam proyeksi bisnis ini, aspek pesaing akan diteliti menggunakan peta kekuatan M. Porter. Dalam bisnis rental mobil yang akan dijalankan ini, sifat persaingan dalam industri rental mobil akan dilihat berdasarkan gabungan dari 5 kekuatan (5 Force M. Porter) sebagai berikut: 1. Perseteruan antara perusahaan sejenis Melihat dari perusahaan sejenis yang telah hadir terlebih dahulu di Bali tidak terdapat perusahaan sejenis yang bergerak di bisnis rental mobil yang berlokasi dekat dengan bandara dan selengkap fasilitas yang disediakan oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang, maka dapat dipastikan posisi bisnis rental mobil yang akan dijalankan PT. Onassis Wisata Cemerlang dilihat dari persaingan perusahaan sejenis berada pada posisi kuat. 2. Kemungkinan masuknya pesaing baru Untuk kemungkinan masuknya pesaing baru dapat dinyatakan sedikit karena menurut survey penulis di Denpasar, Bali, sangat jarang bisnis rental mobil yang resmi dan kendaraan yang disewakan milik perusahaan. Kebanyakan rental mobil di Denpasar, Bali merupakan rental mobil yang illegal. 3. Potensi pengembangan produk subtitusi Jasa rental mobil merupakan jasa penyewaan mobil dan hingga saat ini, subtitusi yang dapat menjadi alternatif konsumen lebih tertuju pada sistematis waktu pengambilan dan pengembalian. 4. Kekuatan tawar menawar konsumen Kekuatan tawar menawar konsumen dalam industri jasa rental mobil memang sangat kuat dikarenakan konsumen memiliki banyak pilihan jasa rental mobil selain jasa rental mobil yang akan dijalankan oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang, namun secara geografis, konsumen yang datang dari bandara dapat dipastikan lebih mudah mengakses ke tempat PT. Onassis Wisata Cemerlang. 5. Kekuatan tawar menawar supplier Kekuatan tawar menawar supplier jasa rental mobil yang akan dijalankan oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang berada pada posisi yang kuat dikarenakan PT. Onassis Wisata Cemerlang memiliki alternatif supplier yang dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. 47 4.4.6. Kelayakan Aspek Keuangan 4.4.6.1. Deskripsi Rencana Investasi Rental Mobil Keputusan investasi bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang diperoleh dari investor tersebut, dimana dapat menutup biaya yang dikeluarkan dari investor. Penerimaan investor yang akan diterima berasal dari proyeksi keuntungan dari investasi tersebut. Untuk menganalisa keputusan usaha investasi atau proyek investasi apabila suatu usaha investasi tersebut layak atau tidak untuk dilakukan maka konsep yang digunakan adalah konsep aliran kas. Untuk lebih jelasnya akan disajikan rencana investasi yang dapat diperincikan sebagai berikut : 1) Biaya investasi bangunan dan garasi mobil Besarnya biaya investasi bangunan dan garasi mobil dapat diperincikan sebagai berikut : a. Pembelian tanah = Rp. 250.000.000,- b. Pembangunan gedung kantor dan garasi mobil = Rp. 765.254.500,- Biaya investasi bangunan dan garasi mobil = Rp. 1.015.254.500,- 2) Biaya perizinan Besarnya biaya perizinan adalah sebesar Rp. 6.250.000,3) Peralatan kantor Besarnya biaya pembelian peralatan kantor yang akan dikeluarkan oleh PT. Onassis Wisata Cemerlang dapat diperincikan sebagai berikut : a. Meja dan kursi kantor (10 unit x Rp. 2.500.000) = Rp. 2.500.000,- b. Ac merek mitzubishi (3 unit x Rp.4.000.000) = Rp. 12.000.000,- c. Lemari kantor (5 unit x Rp.1.251.500) = Rp. 6.257.500,- d. Komputer ( 3 unit x Rp.3.500.000) = Rp. 10.500.000,- e. Printer merek Canon ( 3 unit x Rp.1.251.500) = Rp. 3.754.500,- f. Pesawat telepon dan Fax ( 1 unit x Rp.1.450.000) = Rp. 1.450.000,- = Rp. 58.962.000,- Biaya peralatan kantor 4) Mobil Besarnya pembelian mobil dapat diperincikan sebagai berikut : a. Mobil Toyota Avansa ( 3 unit x Rp.198.100.000) = Rp. 990.500.000,- b. Toyota Innova (4 unit x Rp.218.000.000) = Rp. 872.000.000,- c. Mobil minibus Mitsubishi (5 unit x Rp.164.500.000)= Rp. 822.500.000,Biaya pembelian mobil = Rp.2.685.000.000,- 48 Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan tersebut di atas dapat disajikan melalui tabel berikut ini : Tabel 4.10 Besarnya Kebutuhan Investasi Usaha Rental Mobil Jenis investasi Jumlah investasi (Rp) A. Biaya investasi bangunan kantor dan garasi mobil a. Pembelian tanah 250.000.000 b. Pembangunan bangunan 765.254.500 kantor c. Pembangunan garasi mobil Jumlah biaya investasi bangunan dan garasi mobil 1.015.254.500 B. Biaya perizinan a. Biaya akte notaris 1.250.000 b. Biaya pengurusan izin usaha 5.000.000 Jumlah biaya perizinan 6.250.000 C. Biaya peralatan kantor a. Meja dan kursi kantor 25.000.000 b. AC merek mitsubishi 12.000.000 c. Lemari kantor d. Komputer 6.257.500 10.500.000 e. Printer merek canon 3.754.500 f. Pesawat telepon dan fax 1.450.000 Biaya peralatan kantor 58.962.000 D. Mobil a. Mobil toyota avansa 990.500.000 b. Mobil toyota innova 872.000.000 c. Mobil minibus isuzu ELF 822.500.000 Jumlah pembelian mobil Total 2.685.000.000 3.765.466.500 Sumber : Data diolah dari PT. Onassis Wisata cemerlang 49 Berdasarkan tabel 4.10 yakni tingkat kebutuhan investasi dalam usaha rental mobil, maka tingkat kebutuhan investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp.3.765.466.500,- sedangkan sumber dana yang digunakan oleh perusahaan adalah seringkali menggunakan modal sendiri sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan ditetapkan sebesar 15%. 4.4.6.2. Analisis Proyeksi Pencdapatan dan Biaya a) Analisis Proyeksi Pendapatan Usaha Rental Mobil Berdasarkan hasil analisis data mengenai tingkat kebutuhan investasi dalam usaha jasa rental mobil dan sumber dana yang digunakan dalam membiayai tingkat kebutuhan investasi, sebelum akan dilakukan analisis kelayakan investasi jasa rental mobil maka terlebih dahulu akan dilakukan analisis tingkat pendapatan yang akan diperoleh dalam usaha jasa rental mobil, maka harga atau tarif sewa mobil dari setiap jenis mobil dapat disajikan melalui tabel 5.2 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.11 Tarif Sewa Mobil Perhari dari Setiap jenis Mobil tahun 2015 No. Jenis Mobil Tarif Sewa Mobil Perhari (Rp) 1. Avanza 250.000 2. Innova 325.000 3. Minibus 400.000 Sumber : Data diolah dari PT. Onassir Wisata Cemerlang, tahun 2015 Berdasarkan data tarif sewa rental mobil, maka pendapatan sewa rental mobil per bulan dapat dihitung sebagai berikut : 1) Jenis mobil Avanza Estimasi pendapatan sewa per bulan untuk jenis mobil Avanza, dimana jumlah mobil avanza yang akan disewakan sebesar 5 unit sehingga pendapatan sewa mobil per tahun (tahun 2016) dapat dihitung sebesar Rp.456.250.000 (365 hari x 5 unit x Rp.250.000) 2) Jenis mobil Innova Besarnya estimasi pendapatan sewa mobil untuk jenis mobil innova dengan 4 unit mobil yang akan disewakan dalam 1 tahun ( hari kerja = 365 hari setahun) dengan tarif sewa sebesar Rp.325.000, sehingga estimasi pendapatan sewa mobil 50 yang akan diterima pertahun adalah sebesar Rp.474.500.000,- (365 hari x 4 unit x Rp.325.000) 3) Jenis mobil minibus Besarnya estimasi pendapatan sewa mobil dengan 5 unit mobil minibus yang disewakan dengan hari kerja 365 hari pertahun, dan tarif sewa mobil perhari adalah sebesar Rp.400.000, sehingga estimasi pendapatan sewa yang diterima sebesar Rp.730.000.000,Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan tersebut di atas akan disajikan melalui tabel berikut ini : Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Estimasi Pendapatan Usaha Rental Mobil Tahun 2016 Tarif sewa mobil Hari kerja Perhari (Rp) dalam setahun Pendapatan sewa Per tahun Perbulan (Rp) (Rp) 250.000 365 456.250.000 38.020.833 325.000 365 474.500.000 39.541.667 400.000 365 730.000.000 60.833.333 1.660.750.000 138.395.833 Total pendapatan sewa Sumber : Hasil pengolahan data Kemudian untuk tahun 2016 s/d tahun 2020 perusahaan menawarkan 10% pertahun untuk pendapatan usaha rental mobil, alasannya karena setiap tahun terjadi inflasi, sehingga hasil proyeksi pendapatan untuk tahun 2016 s/d tahun 2020 dapat disajikan melalui tabel 4.12 yaitu sebagai berikut: 51 Tabel 4.13 Proyeksi Pendapatan Sewa Mobil Tahun 2016 s/d 2020 Tahun Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 Pendapatan jasa a. Mobil Avansa 456.250.000 501.875.000 552.062.500 607.268.750 667.995.625 b. Mobil Innova 474.500.000 521.950.000 574.145.000 631.559.500 694.715.450 c. Mobil Mitsubishi 730.000.000 803.000.000 883.300.000 971.630.000 1.068.793.000 1.660.750.000 1.826.825.000 2.009.507.500 2.210.458.250 2.431.504.075 Total estimasi pendapatan Sumber : Hasil pengolahan data 4.4.6.3. Analisis Estimasi Biaya Operasional Berdasarkan hasil proyeksi pendapatan usaha rental mobil, sebelum dilakukan proyeksi laba rugi, terlebih dahulu akan dilakukan proyeksi biaya operasional yang dapat dihitung sebagai berikut : a) Gaji Sopir Besarnya estimasi biaya gaji sopir yang dikeluarkan oleh perusahaan pertahun dapat dihitung sebagai berikut : - Biaya gaji sopir mobil Avanza (5 orang x Rp.1.850.000 x 12 bulan) - Biaya gaji sopir mobil Innova (4 orang x Rp.1.900.000 x 12 bulan) - = Rp. 111.000.000,- = Rp. 91.200.000,- Biaya gaji sopir mobil Minibus (5 orang x Rp.1.900.000 x 12 bulan) = Rp. 114.000.000,- Jumlah biaya gaji sopir = Rp. 316.200.000,- b) Gaji Bagian Operasional Besarnya estimasi gaji bagian operasional per tahun dapat ditentukan sebagai berikut : - Gaji bagian keuangan (2 orang x Rp.1.750.000 x 12 bulan) = Rp. 42.000.000,- 52 - Gaji bagian Umum (3 orang x Rp.1.800.000 x 12 bulan) - = Rp. 64.800.000,- Gaji bagian Maintenance (2 orang x Rp.2.000.000 x 12 bulan) = Rp. 48.000.000,- Jumlah gaji Bagian Operasional = Rp. 154.800.000,- c) Biaya reparasi dan pemeliharaan mobil Besarnya biaya reparasi dan pemeliharaan mobil pertahun dapat dihitung sebagai berikut : - Biaya pemakaian olie mesin = Rp. 15.091.250,- - Biaya pemakaian olie gardan dan persneling = Rp. 17.098.300,- - Biaya penggantian saringan olie mesin = Rp. - Biaya penggantian ban = Rp. 21.064.500,- - Biaya penggantian kampas roda = Rp. 11.020.350,- - Biaya penggantian aki = Rp. Jumlah biaya reparasi dan pemeliharaan mobil = Rp. 82.456.250,- 9.091.350,- 9.090.500,- d) Biaya asuransi mobil Besarnya premi asuransi mobil per unit mobil selama 1 tahun sebesar Rp.4.500.000, sehingga besarnya biaya premi asuransi mobil ditetapkan sebesar Rp.63.000.000,- (14 unit x Rp.4.500.000) e) Biaya pemakaian bahan bakar Besarnya biaya pemakaian bahan bakar yang dikeluarkan oleh perusahaan pertahun dapat dihitung sebagai berikut : - Mobil Avanza = 5 unit x Rp.1.500.000 x 12 bulan = Rp. 90.000.000,- - Mobil Innova = 4 unit x Rp.1.750.000 x 12 bulan = Rp. 84.000.000,- - Mobil Mitsubishi = 5 unit x Rp.1.800.000 x 12 bulan = Rp. 108.000.000,Jumlah biaya pemakaian bahan bakar = Rp. 282.000.000.- f) Biaya STNK Besarnya biaya STNK yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dihitung sebagai berikut : - Mobil Avanza = 5 unit x Rp.3.250.000,- = Rp. 16.250.000,- - Mobil Innova = 4 unit x Rp.3.500.000,- = Rp. 14.000.000,- - Mobil Mitsubishi = 5 unit x Rp.3.600.000,- = Rp. 18.000.000,- Jumlah biaya STNK = Rp. 48.250.000,- 53 g) Biaya listrik dan telepon Besarnya biaya listrik dan telepon yang dikeluarkan oleh perusahaan per bulan sebesar Rp.561.250, sehingga biaya listrik dan telepon dapat ditentukan sebesar Rp.6.735.000,h) Biaya penyusutan aktiva tetap Besarnya biaya penyusutan aktiva tetap per tahun dapat dihitung sebagai berikut : 1. Biaya penyusutan bangunan gedung Menurut data perusahaan bahwa harga perolehan bangunan gedung sebesar Rp.2.500.000.000,- dengan nilai residu sebesar Rp.1.350.000.000 dengan umur ekonomis 20 tahun, sehingga biaya penyusutan dengan metode garis lurus yaitu : Rp. 1.015.254.500 – Rp. 350.000.000 Biaya penyusutan bangunan = gedung 20 tahun = Rp.33.262.725,- 2. Biaya penyusutan peralatan kantor Menurut data perusahaan bahwa harga perolehan peralatan kantor sebesar Rp.58.962.000,- dengan nilai residu sebesar Rp.26.532.900 dan umur ekonomis 5 tahun, sehingga biaya penyusutan : Rp. 58.962.000 - Rp.26.532.500 Biaya penyusutan = 4 tahun = Rp. 6.485.820,- 3. Biaya penyusutan mobil Menurut data perusahaan harga perolehan sebesar Rp.2.685.000.000 dengan nilai residu sebesar Rp.1.150.000.000,- sedangkan umur ekonomis 4 tahun, sehingga biaya penyusutan yaitu : Rp. 2.685.000.000 - Rp.450.000.000 Biaya penyusutan = 5 tahun = Rp. 307.000.000,- Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan biaya penyusutan aktiva tetap dapat disajikan melalui tabel berikut ini : 54 Tabel 4.14 Besarnya Biaya Penyusutan Aktiva Tetap No. Jenis Aktiva Tetap Biaya Penyusutan Aktiva Tetap (Rp) 1. Bangunan gedung 2. Peralatan kantor 3. Mobil sewa 33.272.725 6.485.820 447.000.000 Jumlah 486.748.545 Sumber : Data diolah dari PT. Onassis Wisata Cemerlang i) Biaya ATK Besarnya biaya ATK yang dikeluarkan oleh perusahaan per bulan sebesar Rp.253.500, sehingga biaya ATK yang dikeluarkan oleh perusahaan pertahun sebesar Rp.3.042.000,j) Biaya promosi Besarnya biaya promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan perbulan sebesar Rp.5.922.375 per bulan, sehingga biaya promosi pertahun sebesar Rp.78.068.500,Sehingga dari hasil perhitungan tersebut di atas maka akan dilakukan proyeksi biaya operasional untuk 4 tahun (tahun 2017 s/d 2020) diperoleh informasi dari perusahaan bahwa biaya operasional selain biaya penyusutan untuk setiap tahun meningkat sebesar 5 % pertahun. Dalam hubungannya dengan uraian tersebut di atas maka dapat disajikan proyeksi biaya operasional melalui tabel berikut ini : Tabel 4.15 Proyeksi Biaya Operasional Tahun 2016 s/d 2020 Uraian Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 Gaji sopir 316.200.000 332.010.000 348.610.500 366.041.025 384.343.076 Gaji karyawan kantor 154.800.000 162.540.000 170.667.000 179.200.350 188.160.368 82.456.250 86.579.063 90.908.016 95.453.416 100.226.087 63.000.000 66.150.000 69.457.500 72.930.375 76.576.894 282.000.000 296.100.000 310.905.000 326.450.250 342.772.763 48.250.000 50.662.500 53.195.625 55.855.406 58.648.177 6.735.000 7.071.750 7.425.338 7.796.604 8.186.435 486.748.545 486.748.545 486.748.545 486.748.545 486.748.545 3.042.000 3.194.100 3.194.100 3.194.100 3.194.100 71.068.500 74.621.925 78.353.021 82.270.672 86.384.206 1.514.300.295 1.565.677.883 1.619.464.644 1.675.940.744 1.735.240.649 Biaya reparasi dan pemeliharaan mobil Biaya asuransi mobil Biaya pemakaian bahan bakar Biaya STNK Biaya listrik dan telepon Biaya penyusutan aktiva tetap Biaya ATK Biaya promosi Biaya operasional Sumber : Hasil pengolahan data Berdasarkan data tersebut di atas, maka akan disajikan proyeksi laba rugi pada PT. Onassis Wisata Cemerlang yang dapat disajikan pada tabel 4.11 yaitu sebagai berikut : 55 56 Tabel 4.16 Proyeksi Laba Rugi dan Cash Flow Tahun 2016 s/d 2020 Uraian Pendapatan usaha Beban usaha Gaji sopir Gaji karyawan kantor Biaya reparasi dan pemeliharaan mobil Biaya asuransi mobil Biaya pemakaian bahan bakar Biaya STNK Biaya listrik dan telepon Biaya ATK Biaya promosi Beban operasional Laba bersih sebelum pajak Pajak penghasilan Laba bersih setelah pajak (EAT) Penyusutan aktiva tetap Cash fllow 2016 1.660.750.000 2017 1.826.825.000 Tahun 2018 2.009.507.500 316.200.000 154.800.000 332.010.000 162.540.000 348.610.500 170.667.000 366.041.025 179.200.350 384.343.076 188.160.368 82.456.250 86.579.063 90.908.016 63.000.000 66.150.000 69.457.500 282.000.000 296.100.000 310.905.000 48.250.000 50.662.500 53.195.625 6.735.000 7.071.750 7.425.338 3.042.000 3.194.100 3.194.100 71.068.500 74.621.925 78.353.021 1.027.551.750 1.078.929.338 1.132.716.099 633.198.250 747.895.663 876.791.401 158.299.563 186.973.916 219.197.850 474.898.688 560.921.747 657.593.550 486.748.545 486.748.545 486.748.545 961.647.233 1.047.670.292 1.144.342.095 Sumber : Hasil pengolahan data 95.453.416 72.930.375 326.450.250 55.855.406 7.796.604 3.194.100 82.270.672 1.189.192.199 1.021.266.051 255.316.513 765.949.538 486.748.545 1.252.698.083 100.226.087 76.576.894 342.772.763 58.648.177 8.186.435 3.194.100 86.384.206 1.248.492.104 1.183.011.971 295.752.993 887.258.978 486.748.545 1.374.007.523 2019 2.210.458.250 2020 2.431.504.075 57 Berdasarkan tabel 4.16 yang menunjukkan bahwa laba yang diperoleh dalam usaha rental mobil untuk setiap tahun meningkat, sehingga dapat dilakukan analisis kelayakan investasi, hal ini bertujuan untuk menilai kelayakan investasi yang terjadi dalam perusahaan. 4.4.6.4. Analisis Kelayakan Investasi Pentingnya masalah investasi dalam kelayakan usaha pada suatu perusahaan, perlu dilakukan penilaian kelayakan investasi. Penilaian kelayakan investasi dalam suatu perusahaan bertujuan untuk dapat menentukan layak atau tidaknya suatu investasi dilakukan. Masalah penilaian kelayakan investasi dalam suatu perusahaan berperan dalam pengambilan keputusan keuangan, sebab kegagalan dalam pengambilan keputusan akan mengakibatkan kerugian perusahaan. Oleh karena itulah maka perlu dilakukan penilaian investasi. Dalam kaitannya dengan uraian tersebut di atsa, setelah dilakukan proyeksi laba rugi dan cash flow pada perusahaan rental mobil PT. Onassir Wisata Cemerlang, maka selanjutnya akan dilakukan analisis kelayakan investasi yang dapat disajikan sebagai berikut : 1. Net Present Value Net present value adalah selisih antara nilai sekarang dari cashflow dengan nilai sekarang dari investasi. Dengan menggunakan NPV, baik aliran kas masuk dan aliran kas keluar diukur dengan nilai uang sekarang. Nilai sekarang suatu proyek dapat dihitung dengan mengurangi nilai sekarang aliran kas keluar dari nilai sekarang aliran kas masuk. Analisis kelayakan investasi dengan metode Net present value dapat ditentukan sebagai berikut : 58 Tabel 4.17 Besarnya NPV atas Kelayakan Investasi Tahun 2016 s/d tahun 2020 Tahun Proceed’s DF (15 %) *) PV dari Proceed’s 2016 961.647.233 0,870 836.214.985 2017 1.047.670.292 0,756 792.189.257 2018 1.144.342.095 0,658 752.423.503 2019 1.252.698.083 0,572 716.234.195 2020 1.374.007.923 0,497 683.124.575 Total PV Cash Flow 3.780.186.514 PV Investasi 3.765.466.500 (-) 14.720.014 Sumber : Hasil pengolahan data *) = Tingkat return yang diharapkan Berdasarkan tabel tersebut di atas dengan tingkat return sebesar 15%, maka jumlah investasi dari tahun 2016 s/d tahun 2020 menghasilkan NPV sebesar + Rp. 14.720.014 yang berarti Net Present Value positif. Hal ini berarti bahwa investasi rental mobil menguntungkan (feasible) untuk dilaksanakan. 2. Internal Rate of Return Internal rate of return adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan PV of cashflow dengan PV of investment. Menghitung IRR untuk anuitas lebih mudah daripada untuk aliran kas bersih operasi campuran. Besarnya internal rate of return dengan tingkat return sebesar 16% adalah dimaksudkan untuk menentukan NPV negatif dalam perhitungan IRR yang dapat ditentukan melalui tabel 4.11 yaitu sebagai berikut : 59 Tabel 4.18 Besarnya NPV dengan DF 16% Tahun 2016 s/d 2020 Tahun Proceed’s DF (16%) PV dari Proceed’s 2016 961.647.233 0,862 829.006.235 2017 1.047.670.292 0,743 778.589.694 2018 1.144.342.095 0,641 733.131.545 2019 1.252.698.083 0,552 691.854.000 2020 1.374.007.573 0,476 654.182.865 Total PV Cash Flow 3.686.764.338 PV Investasi 3.765.466.500 NPV - 78.702.162 Sumber : Hasil pengolahan data Dalam kaitannya dengan tabel tersebut di atas, akan disajikan perhitungan IRR yang dapat dilihat melalui perhitungan berikut ini : NPV rk IRR = rk + x (rb - rk) TPV rk - TPV rb Keterangan : IRR = Internal Rate of Return rk = Tingkat bunga yang kecil rb = Tingkat bunga yang besar Yang kriteria penilainya : - Apabila IRR < DF maka investasi dinyatakan tidak layak - Apabila IRR > DF maka investasi dinyatakan layak Oleh karena itu maka besarnya IRR dapat ditentukan sebagai berikut : 14.720.014 r = 15% + x (16% - 15%) 3.780.186.514 – 3.686.764.338 14.720.014 r = 15% + (1% ) 93.422.176 r = 15% + 0,15756 r = 15,16% 60 Berdasarkan hasil perhitungan internal rate of return di atas maka IRR > DF atau 15,16 > 15% maka proyek investasi rental mobil layak untuk dilaksanakan. Dengan penjelasan 15% dan 16% adalah ketentuan untuk perhitungan NPV yang tertulis dibuku yang dikarang oleh Husein Umar. 3. Profitability Index (PI) Besarnya profitability index (PI) yang dicapai dalam usaha rental mobil dapat ditentukan sebagai berikut : 3.780.186.514 Profitability Index = 3.765.466.500 = 1,004 4. Payback period Payback period merupakan kriteria yang biasa digunakan untuk mengevaluasi proposal investasi. Keuntungan payback period : a) Perhitungannya mudah dan sederhana. b) Mempertimbangkan aliran kas dan bukan laba secara akuntansi. c) Sebagai alat pertimbangan resiko, karena makin pendek payback period semakin rendah resiko kerugian. Sedangkan kerugian payback period adalah : a) Payback period tidak dapat secara khusus menentukan maksimalisasi kekayaan perusahaan. b) Tidak memperhatikan nilai waktu dai uang. c) Tidak dapat mengenali aliran kas yang terjadi setelah payback period. Besarnya payback period dapat ditentukan sebagai berikut : Investasi awal = 3.765.466.500 Proceed’s tahun 1 = 961.647.233 2.803.819.268 Proceed’s tahun 2 = 1.047.670.292 1.756.148.976 Proceed’s tahun 3 = 1.144.342.095 611.806.886 PB = 3 + 611.806.886 1.252.698.083 PB = 3,49 tahun 61 Untuk lebih jelasnya dapat disajikan hasil perhitungan kelayakan penambahan investasi yang dapat dilihat melalui tabel 5.10 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Kelayakan Investasi Berdasarkan Aspek Keuangan No. Indikator Nilai Kriteria Keputusan 1. NPV + Rp. 14.720.014 NPV : > = + (positif) Layak 2. IRR 15,16% IRR > cost of capital Layak 3. Profitability index 1,004 PI > 1 Layak 4. Payback period 3,49 tahun PP < 5 tahun Layak Sumber : Hasil pengolahan data Berdasarkan tabel 4.19 yakni hasil perhitungan kelayakan usaha rental mobil khususnya pada PT. Onassis Wisata Cemerlang yang menunjukkan bahwa untuk net present value (NPV) yang memberikan hasil positif sebesar + Rp. 14.720.014, sedangkan IRR telah di atas dari 15% yakni sebesar 15,16% dan profitability index yang lebih besar dari 1,004. Sedangkan payback period yang menunjukkan bahwa masa pengembalian investasi sebesar 3,49 tahun. Dari hasil analisis mengenai kelayakan usaha rental mobil maka dapat disimpulkan bahwa layak dilakukan karena memenuhi kriteria yang ditentukan. 4.4.6.5. Analisis Break Even Point (BEP) Analisis break even point yaitu suatu analisis untuk menentukan besarnya pendapatan jasa rental mobil agar perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus : FC BEP (Rp) = 1 - VC S Sebelum dilakukan analisis BEP, terlebih dahulu akan disajikan besarnya biaya variabel dan biaya tetap khususnya pada PT. Onassir Wisata Cemerlang selama tahun 2016 yang dapat disajikan melalui tabel 5.11 yaitu sebagai berikut : 62 Tabel 4.20 Data Proyeksi Biaya Tetap Tahun 2016 No. Jenis Biaya Tetap Besarnya Biaya Tetap (Rp) 1. Gaji Sopir 316.200.000 2. Gaji karyawan kantor 154.800.000 3. Biaya asuransi mobil 63.000.000 4. Biaya STNK 48.250.000 5. Biaya listrik/telepon 6.735.000 6. Biaya ATK 3.042.000 7. Biaya penyusutan aktiva tetap Jumlah biaya tetap 486.748.545 1.078.775.545 Sumber : Hasil pengeolahan data Kemudian akan disajikan data proyeksi biaya variabel selama tahun 2016 melalui tabel berikut ini : Tabel 4.21 Data Proyeksi Biaya Variabel Tahun 2016 No. Jenis Biaya Variabel Besarnya Biaya Variabel (Rp) 1. Gaji Bahan Bakar 2. Biaya reparasi dan pemeliharaan 282.000.000 82.456.250 mobil 3. Biaya promosi 71.068.500 Jumlah 435.524.750 Sumber : Hasil pengolahan data Berdasarkan tabel 4.15 dan tabel 4.16 maka akan disajikan proyeksi laba rugi dengan pendekatan variabel costing selama tahun 2016 yang dapat disajikan pada tabel berikut ini : 63 Tabel 4.22 Proyeksi Laba Rugi dengan Pendekatan Variabel Costing Tahun 2016 - 2019 Pendapatan jasa rental mobil Rp. 1.660.750.000 Biaya variabel Rp. Laba kontribusi Rp. 1.225.775.545 Biaya tetap Rp. 146.449.705 Laba bersih sebelum pajak Rp. 146.449.705 435.524.750 Sumber : Hasil pengolahan data Sehingga besarnya BEP dalam usaha rental mobil untuk tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 yaitu sebagai berikut : 1. Tahun 2016 Besarnya hasil perhitungan BEP dalam usaha rental mobil untuk tahun 2016 dapat ditentukan sebagai berikut : Rp. 1.078.775.545 BEP (Rp) = Rp. 435.524.750 1 Rp. 1.660.750.000 Rp. 1.078.775.545 BEP (Rp) = 0,738 = Rp.1.462.242.544 2. Tahun 2017 Besarnya hasil perhitungan BEP dalam usaha rental mobil untuk tahun 2017 dapat ditentukan sebagai beirkut : Rp. 1.108.376.895 BEP (Rp) = Rp. 457.300.988 1 Rp. 1.826.825.000 Rp. 1.108.376.895 BEP (Rp) = 0,750 = Rp.1.478.477.634 64 3. Tahun 2018 Besarnya hasil perhitungan BEP dalam usaha rental mobil untuk tahun 2018 dapat ditentukan sebagai berikut : Rp. 1.139.298.608 BEP (Rp) = Rp. 480.166.037 1 Rp. 2.009.507.500 Rp. 1.139298.608 BEP (Rp) = 0,761 = Rp.1.497.003.221 4. Tahun 2019 Besarnya hasil perhitungan BEP dalam usaha rental mobil untuk tahun 2019 dapat ditentukan sebagai berikut : Rp. 1.171.766.406 BEP (Rp) = Rp. 504.174.339 1 Rp. 2.210.458.250 Rp. 1.171.766.406 BEP (Rp) = 0,772 = Rp.1.518.001.020 Tabel 4.23 Hasil Perhitungan BEP Indikator Hasil Pehitungan Keputusan Rp. 1.139.298.608 BEP BEP (Rp) = Rp. 480.166.037 1 Rp. 2.009.507.500 Rp. 1.139298.608 BEP (Rp) = 0,761 = Rp.1.497.003.221 Layak 65 4.5 Bahasan Tabel 4.24 Implikasi Hasil Kelayakan. Aspek Aspek Keuangan Hasil kelayakan Berdasarkan hasil perhitungan NPV, IRR, PP, PI maka PT. Onassis Wisata Cemerlang dinyatakan layak untuk menjalankan bisnis jasa rental mobil ini karena dari aspek keuangan memunuhi kriteria kelayakan. Aspek Pesaing Berdasarkan hasil analisa 5 Force M. Porter maka PT. Onassis Wisata Cemerlang dinyatakan laya unutk menjalankan bisnis jasa rental mobil karena memenuhi kriteria kelayakan. Aspek Hukum Berdasarkan hasil analisa aspek keuangan maka PT. Onassis Wisata Cemerlang dinyatakan layak menjalankan bisnis jasa rental mobil ini karena mempunyai surat-surat izin usaha untuk menjalankan usaha ini. Aspek Sumber Daya Manusia Berdasarkan hasil analisa aspek sumber daya manusia melalui Job Analysis, Job Specification, struktur organisasi, Job Description, sistem kompensasi, dan sistem pengembangan karyawan maka PT. Onassis Wisata Cemerlang diproyeksikan layak untuk menjalankan bisnis jasa rental mobil ini. Aspek Teknis & Operasional Berdasarkan hasil analisa aspek Teknis dan Operasional maka PT. Onassis Wisata Cemerlang dinyatakan layak menjalankan bisnis jasa rental mobil ini karena telah memenuhi kriteria kelayakan. Aspek Pasar & Pemasaran Berdasarkan hasil analisa aspek Pasar yang menggunakan STP (segmenting, positioning, dan targeting) maka PT. Onassis Wisata Cemerlang dinyatakan layak menjalankan bisnis jasa rental 66 mobil ini. Lalu berdasarkan hasil analisa aspek Pemasaran yang menggunakan 5P (product, price, promotion, place, people) maka PT. Onassis Wisata Cemerlang dinyatakan layak untuk menjalankan bisnis jasa rental mobil ini karena memenuhi kriteria kelayakan. BEP Investasi BEP pada tahun ketiga adalah Rp.1.497.003.221. Sumber: hasil analisa peneliti