arti lambang daerah kabupaten badung

advertisement
BUPATI BADUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG
NOMOR 15 TAHUN 2010
TENTANG
LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG,
Menimbang
: a. bahwa nilai sosial budaya masyarakat daerah antara lain dapat
direfleksikan dalam lambang daerah yang menggambarkan potensi
daerah, harapan masyarakat daerah, dan semboyan yang melukiskan
semangat untuk mewujudkan harapan tersebut;
b. bahwa telah terjadi pemisahan Kabupaten Badung dengan Kota
Denpasar, dan Ibu Kota Kabupaten Badung yang semula berada
diwilayah Kota Denpasar telah dipindahkan ke Mangupura
diwilayah Kabupaten Badung;
c. bahwa dengan Wilayah dan Ibu Kota yang baru, Kabupaten Badung
perlu menyesuaikan lambang daerahnya dengan lambang daerah
yang baru sebagai tanda identitas daerahnya;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b dan huruf c, maka perlu membentuk Peraturan
Daerah tentang Lambang Daerah Kabupaten Badung;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437),
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang–Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang Lambang
Daerah ( Lembanran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4790 );
2
5. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pemindahan
Ibu Kota Kabupaten Badung dari Wilayah Kota Denpasar ke
Wilayah Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Provinsi Bali
( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5081);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BADUNG
dan
BUPATI BADUNG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERATURAN DAERAH
KABUPATEN BADUNG.
TENTANG
LAMBANG
DAERAH
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Badung.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Badung.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Badung.
5. Lambang Daerah adalah Panji kebesaran dan simbul kultural bagi
masyarakat daerah yang mencerminkan kekhasan daerah dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
KETENTUAN ARTI LAMBANG
Pasal 2
(1) Lambang Daerah berbentuk segi lima sama sisi dengan warna dasar
biru laut dengan garis pinggir hitam.
(2) Motto : “Çūra Dharma Rakşaka” yang berarti berani membela
kebenaran.
3
(3) Di dalam segi lima sama sisi terdapat gambar dengan unsur-unsur
sebagai berikut :
a. Segi lima sama sisi ;
1. Bentuk dasar segi lima melambangkan Pancasila sebagai
dasar falsafah hidup bangsa Indonesia.
2. Warna dasar biru laut melambangkan wilayah Kabupaten
Badung berbataskan gunung dan laut yang merupakan
lambang kesuburan dan kenyamanan.
b. Meru tumpang 11 (sebelas);
1. Meru berarti gunung yang melambangkan alam semesta atau
bhuwana lambang kedamaian dan kemakmuran.
2. Tumpang 11 (sebelas) melambangkan tingkat alam yang
tertinggi dari semua arah ( eka dasa dhik lokapala ).
c. Keris ;
1. Keris adalah pusaka suci (pajenengan) melambangkan
keberanian, kekesatriaan dan mencerminkan semangat
Puputan Badung.
2. Luk tiga pada keris melambangkan “Tri Kisinanggeh Satria“,
yaitu tiga hal yang mewujudkan sifat kesatriya :
a. arta yang berarti benda atau kekayaan materiil;
b. otot yang berarti kekuatan pisik/kesehatan tubuh; dan
c. kepradnyan yang berarti ilmu pengetahuan.
d. Padi dan Kapas yang diikat dengan 11 (sebelas) kali gulungan
tali.
1. Padi dan Kapas melambangkan sandang dan pangan.
2. Padi sebanyak 16 (enam belas) butir, Tali pengikat sebanyak
11 ( sebelas) gulungan, dan Kapas sebanyak 9 ( sembilan)
lembar, melambangkan tanggal 16 Nopember 2009, sebagai
hari ditetapkannya Mangupura sebagai ibu kota Kabupaten.
Pasal 3
(1) Ketentuan warna pada lambang daerah adalah :
a. Dasar Lambang berwarna biru laut.
b. Meru tumpang 11 (sebelas) berwarna putih.
c. Keris berwarna hitam.
d. Gagang keris berwarna kuning cendana.
e. Buah padi berwarna kuning emas.
f. Bunga kapas berwarna putih dengan daun berwarna hijau.
g. Tali pengikat padi kapas berwarna hitam.
h. Dasar tulisan pada pita berwarna putih.
i. Motto “ Çūra Dharma Rakşaka ” berwarna merah.
(2) Arti warna pada lambang daerah adalah :
a. Warna dasar biru laut mengandung arti sumber kesejahteraan.
b. Warna putih mengandung arti kesucian.
c. Warna hitam mengandung arti kekuatan, ketegasan,
dan
keteguhan.
d. Warna kuning emas mengandung arti keluhuran/keagungan.
e. Warna kuning cendana mengandung arti kemakmuran.
f. Warna hijau mengandung arti kesuburan.
g. Warna merah mengandung arti keperwiraan/keberanian.
4
Pasal 4
(1) Perbandingan ukuran Lambang Daerah antara wadah dan gambar di
dalamnya serasi antara satu sisi dengan sisi lainnya.
(2) Gambar Lambang Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini
yang tidak terpisahkan dan merupakan bagian dari Peraturan Daerah
ini.
BAB III
PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH
Pasal 5
(1) Lambang Daerah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah
ini digunakan di :
a. gedung-gedung yang untuk dan/atau dipergunakan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Badung;
b. ruang kerja Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, para
pimpinan SKPD, Direktur BUMD, Perbekel dan Kepala Sekolah
di Kabupaten Badung;
c. ruang Ketua, Wakil Ketua DPRD dan ruang alat kelengkapan
DPRD;
d. ruang pertemuan dan ruang sidang DPRD;
e. bendera, pataka, panji-panji, lencana, stempel, kop surat, papan
nama Instansi dan kelengkapan seragam dinas Pemerintah
Daerah Kabupaten Badung.
(2) Jika di tempat-tempat atau benda dimaksud dalam ayat (1), menurut
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku harus memakai
Lambang Negara, penempatan Lambang Daerah tidak lebih tinggi
atau sejajar dengan Lambang Negara.
Pasal 6
Diluar Penggunaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1),
penggunaan Lambang Daerah tidak diperkenankan, kecuali mendapat
izin dari Bupati.
Pasal 7
(1) Lambang Daerah dalam bentuk Pataka menggunakan dasar Kuning
Emas .
(2) Lambang Daerah dalam bentuk Pataka hanya digunakan dalam
upacara-upacara resmi yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Kabupaten Badung.
5
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah
Kabupaten Badung Nomor 16 / DPRD-GR / 1971 tentang Lambang
Daerah Kabupaten Badung dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Badung.
Ditetapkan di Mangupura
pada tanggal 31 Desember 2010
BUPATI BADUNG,
ANAK AGUNG GDE AGUNG
Diundangkan di Mangupura
pada tanggal 31 Desember 2010
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BADUNG,
KOMPYANG R. SWANDIKA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010 NOMOR 15
6
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG
NOMOR
: 15 TAHUN 2010
TANGGAL : 31 DESEMBER 2010
TENTANG : LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG
BUPATI BADUNG,
ANAK AGUNG GDE AGUNG
7
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG
NOMOR 15 TAHUN 2010
TENTANG
LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG
I. UMUM
Pelestarian nilai sosial budaya masyarakat daerah antara lain direfleksikan dalam
lambang daerah sebagai tanda identitas daerah dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sebagai tanda identitas, lambang daerah menggambarkan potensi daerah,
harapan masyarakat daerah dan semboyan yang melukiskan semangat untuk mewujudkan
harapan dimaksud.
Wilayah Kabupaten Badung sebagaimana Undang-Undang Nomor 69 Tahun
1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tk. I
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1655), pada saat ini telah berubah
dengan pembentukan Kota Denpasar sebagaimana yang ditetapkan dengan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II
Denpasar (Lembaran Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 9, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3465). Dengan pemisahan ini, maka pusat
pemerintahan Kabupaten Badung yang semula ada di kota Denpasar, dipindahkan ke
Mangupura melalui Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pemindahan
Ibu Kota Kabupaten Badung dari Wilayah Kota Denpasar ke Wilayah Kecamatan
Mengwi Kabupaten Badung.
Kabupaten Badung dengan wilayah dan ibukotanya yang baru, tentu memerlukan
lambang daerah yang baru sesuai dengan kondisi Kabupaten Badung pada saat sekarang
ini. Lambang Daerah Kabupaten Badung sebelumnya tertuang dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Badung, yakni Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung
Nomor 16/DPRD-GR/1971 tentang Lambang Daerah Kabupaten Badung ternyata telah
tidak sesuai dengan kondisi Kabupaten Badung pada saat sekarang ini. Oleh karenanya
dibentuklah Lambang Daerah Kabupaten Badung yang baru sebagai tanda identitas
Kabupaten Badung yang berfungsi sebagai pengikat kesatuan sosial budaya masyarakat
daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian pentingnya keberadaan Lambang Daerah ini, sehingga pemerintah
daerah menuangkannya dalam peraturan daerah.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Ayat (1)
Cukup jelas
8
Ayat (2)
Berani membela kebenaran sebagaimana dimaksud dalam motto “Çūra
Dharma Rakşaka”, dimaksudkan bahwa baik Pemerintah maupun
masyarakat Kabupaten Badung berkewajiban untuk berani dalam
menegakkan kebenaran.
Ayat (3)
huruf a
Cukup jelas
huruf b
Meru artinya gunung, dan gunung diyakini sebagai tempat suci
tempat berstananya para dewa dan tempat para orang suci mencari
kedamaian, dan juga tempat umat berkumpul memohon kedamaian
dan kemakmuran.
Dengan lambang Meru ini, melambangkan pula bahwa Wilayah
Kabupaten Badung dilindungi dan disinari Sad Kahyangan, yaitu
Pura Luhur Pucak Mangu di bagian utara dan Pura Luhur Uluwatu
di bagian selatan. Pelinggih pokok di kedua pura itu adalah Meru
sebagai lambang pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa.
Eka dasa dhik lokapala, sebagai tingkatan alam yang tertinggi dari
semua arah sebagai lambang bahwa Pemerintah wajib mengayomi
seluruh isi wilayahnya.
huruf c
Cukup jelas
huruf d
Padi dan Kapas lambang kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Kabupaten Badung.
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15
Download