Political Ethics (sometimes called political morality or public ethics) is the practice of making moral judgments about political action, and the study of that practice (International Encyclopedia of Ethics). Etika Politik bertujuan menjelaskan mana tingkah laku politik yang baik dan sebaliknya. Standar baik dalam konteks politik adalah bagaimana politik diarahkan untuk memajukan kepentingan umum (Sri Sultan Hamegku Buwono, Sebagai suatu ranah studi, Etika politik terbagi kedalam dua cabang disiplin ilmu dengan permasalahan – permasalahan khusus, perbedaan pemikiran, dan literatur yang saling tumpang tindih (International Encyclopedia of Ethics). Etika Proses Fokus pada pejabat publik dan (Etika Jabatan) metode yang mereka gunakan. Etika Politik Etika Fokus pada pertimbangan Kebijakan kebijakan dan hukum Prinsip – prinsip etika yang mengatur jabatan politik berbeda dari prinsip – prinsip yang mengatur moral dalam kehidupan secara lebih umum (Hampshire, 1978; Thimpson, 1987) Ethics requires political leaders to avoid harming the innocent, but it may also obligate them to sacrifice innocent lives for the good of the nation. Suatu tindakan tertentu dari pemerintah mungkin merupakan suatu tindakan yang sangat tepat untuk dilakukan dalam hubungannya dengan masyarakat luas, dan membuat orang yang melakukan tindakan tersebut merasa berdosa karena melanggar moral (Michael Welzer, 1973). Permasalahan kunci dalam etika kebijakan bukanlah konflik antara “akhir” dan “cara/alat”, atau antara proses dan outcome, tetapi lebih kepada nilai akhirnya atau outcome itu sendiri. Beberapa isu yang menonjol dalam etika kebijakan digerakkan oleh dorongan umum antara tuntutan atau kewajiban yang bersifat “netral” dan “memihak”. Yunani Kuno Treatise of Virtue of Aristotle Examines the good of the individual Ethics “Philosophy of human affairs” Mutually Complementary Politics Examines the good of the city-state Treatise of Virtue Yunani Kuno Aristoteles (384-322 SM) Politics Politics As a way/mean/ tool Welfare of the Society