GEOPOLITIK INDONESIA Dr. H. ANWAR MA’RUF, M.Kes., drh FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNAIR Sedumuk bathuk, senyari bumi, pecahing dada, wutahing ludira, sun labuhi taker pati Anderson, 2000 : xxxvii GEOPOLITIK INDONESIA Pengantar Geopolitik & Implementasi Geopolitik Indonesia Perkembangan Geopolitik & Geostrategi Upaya Menghadapi Geopolitik & Geostrategi Negara Jiran Perenungan Menghadapi Masa Depan Harapan Pengantar Soekarno : Orang dan tempat tinggal tidak dapat dipisahkan F. Ratzel : Perkembangan negara seperti teori biologi Darwin (Darwinisme sosial) A.T. Mahan : Kekuatan negara tidak tergantung pada luas wilayah daratan, tetapi juga tergantung pada akses ke laut PENGANTAR Negara Berdasarkan Geografi Bentuk Negara Negara Daratan (Land Lock Country) Negara Berbatasan dengan laut Negara Pantai (Coastal archipelago) Negara Pulau (Oceanic archipelago) Negara Kepulauan (Archipelago) PENGANTAR Negara Berdasarkan Geografi Asas Negara Kepulauan (UNCLOS ps 46) Merupakan suatu kesatuan utuh wilayah, yang batas-batasnya ditentukan oleh laut, dalam lingkungan mana terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau Atau Merupakan gugusan pulau-pulau dengan perairan diantaranya dan angkasa di atasnya sebagai kesatuan utuh, dengan unsur air sebagai penghubung. GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI GEOPOLITIK POLITIK GEOGRAFI TUJUAN NASIONAL •Geopolitik : Pengetahuan tentang geomorfologi (konstalasi geografi) untuk menyelenggarakan pemerintahan nasional •Geomorfologi (ciri khas) : bentuk, luas, letak/posisi, iklim dan sumber daya alam GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI Geostrategi Geostrategi : merupakan pelaksanaan dari geopolitik LINGKUNGAN STRATEGIS POLITIK TUJUAN NASIONAL KEMITRAAN STRATEGIS GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI Penerapan Geopolitik s/d PD II Inggris : Wawasan Ralieght “the British Rules the Waves” Jerman : Wawasan Haushoffer “Lebensraum” (macht und erde) Jepang : Wawasan Haushoffer “Fukoku Kyohei” (rich country strong army) USA : Wawasan Spijkman dgn utamakan kekuatan laut Sunardi, 2002 : 175 GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI (Implementasi Pasca PD II) Pelajaran yang dapat ditarik : Kekuatan nyata sesasat belum menjamin kemenangan akhir Kekuatan ekonomi & industri tanpa dukungan SDA tidak menentukan kemenangan perang Kesedian SDA sangat tergantung pada luas wilayah Faktor kesadaran BN sangat berpengaruh “partisan” Perkembangan Iptek pengaruhi bangsa mengembangkan wawasan (geopolitik) Untuk memelihara kekuatan mil. harus didukung faktor alamiah : geografi, sda & penduduk (hanya USA & US) Terjadi Bi Polar : Blok Barat (Sekutu/Liberal) >< Blok Timur (Sosialis) Implementasi Geopolitik (Pasca Perang Dunia II) Amerika Serikat Wawasan Maritim untuk kuasan daerah bulan sabit agar Uni Soveyet tidak keluar dari benua. Gagasan membendung Uni Sovyet agak terlambat karena mengutamakan pengahcuran Jerman Uni Sovyet Wawasn Buana : untuk tetap mejaga wilayah Upaya gerakan di daerah panas (Afghanistan, Ethiopia, Congo), kurang berhasil kecuali Cuba & Vietnam GEOPOLITIK INDONESIA Latar Belakang Ciri Khas Indonesia : diapit 2 samudera (India & Pasifik) dan 2 benua (Asia & Australia), dibawah orbit Geostationary Satelite Orbit Negara Nusantara (kepulauan) nusa diantara air Benua Maritim Indonesia Geopolitik Indonesia = Wawasan Nusantara GEOPOLTIK INDONESIA Konsepsi Dasar Wawasan Nasional SEJARAH DIRI BANGSA B A N G S A KONSTITUSI UUD BUDAYA FALSAFAH IDIOLOGI LINGKUNGAN (GEOGRAFI) W A W A S A N A S P I R A S I N A S I O N A L DRIVES MOTIVE TUJUAN NASIONAL GEOPOLITIK INDONESIA Wawasan Nusantara (secara skematis) Sejarah Tujuan ke dalam: Perjuangan Bangsa Aspirasi Bangsa Lingkungan Geopolitik Geostrategi Mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan alamiah: Wawasan Nusantara Trigatra: Geografi, Sumber daya alam, Penduduk Sosial: Pancagatra Ipoleksosbudhankam Tujuan Keluar: Ikut serta mewujudkan kebaha-giaan, ketertiban perdamaian seluruh umat manusia Tujuan Nasional Cita-cita nasional GEOPOLITIK INDONESIA Peranan Wawasan Nusantara Mewujudkan persatuan & kesatuan yang serasi & selaras segenap aspek kehidupan nasional Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional Merentang hubungan internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian dunia GEOPOLITIK INDONESIA (tantangan dari dalam) Geopolitik Indonesia : Wawasan Nusantara Memahami Deklarasi Juanda asas negara kepulauan FahamiTanah Air negara kepulauan/benua maritim Indonesia Hakekat laut dipahami Faham TZMKO 442/1934 (contour pulau) harus dihilangkan Tinjau UU Otoda ps 18 ayat (4) dan (5) PAD >< Kerusakan Lingkungan RTRW Pusat >< Daerah GEOPOLITIK INDONESIA (Tantangan dari luar) Indonesia menjadi Entity yang besar : 4 macam negara yang harus dihadapi : Negara-negara ASEAN termasuk Australia Negara-negara yang berkepentingan terhadap perikanan Negara-negara maritim yang memiliki armada niaga besar Negara maritim besar dalam rangka mencapai global strategi Kusumaatmadja. 2002 : 26 GEOPOLITIK INDONESIA Wajah Wawasan Nusantara Merupakan gambaran situasi & kondisi yang dihadapi : Landasan konsepsi Geostrategi Wawasan Pembangunan Nasional Wawasan Pertahanan dan Keamanan Wawasan Kewilayahan GEOPOLITIK INDONESIA Wawasan Kewilayahan Woerjaningrat : = Bekas Hindia Belanda M. Yamin : Nusantara (dalam arti luas termasuk Malaya, Timor, Seluruh Kalimantan, Papua dan Tumasek) Soekarno : Tanah-air (tanah dan air satu kesatuan) tidak dapat dipisahkan dengan orang Setneg RI, tt : 66 GEOPOLITIK INDONESIA (Hakekat Laut) Bebas, merdeka dan bergerak Relatif tetap & tidak mudah dirusak Datar tidak dapat dipakai sembunyi Tidak dapat dikuasai secara mutlak Tidak dapat dikapling sulit diberi tanda Alat angkut volume besar Sebagai macam-macam medium GEOPOLITIK INDONESIA Hukum Kewilayahan (Hukum Laut) KONSEP KLASIK (TRADISIONAL/ KUNO) KONSEP HUKUM (INTERNATIONAL) KONSEP PERANG LAUT (SEA DENIAL–SEA ASSERTION) •Mare Leberum (Hugo Grotius) • ABSOLUTE CONTROL •HIGH SEAS •Common Heritage of Mankind • DISPUTING CONTROL •EEZ •Res Nulius tak ada pemilik • EXERCISING CONTROL •CONTINENTAL SHELF •Res Communis Omnium hak bersama •First Come First Serve •Sea is a whole in one •CONTIGUOUS ZONE •ARCHIPELAGIC WATERS •TERRITORIAL SEA •INTERNAL WATER GEOPOLITIK INDONESIA Sejarah Hukum Laut • Konsep berkembang setelah teknologi kapal & pelabuhan Inggris & Belanda mengungguli teknologi perkapalan Spanyol & Portugal • Res Nullius >< Res Communis • Hugo Grotius >< John Selden • C. Bijenkerschoek 3 mil garis pantai saast pasang surut • Indonesia 12 mil berdasarkan point to point theory ALKI-III ALKI-I ALKI-II C B A Rep. Timor Leste PERAIRAN NUSANTARA PERAIARAN ZEE PETA WILAYAH R.I MENURUT UNCLOS’82 (UU No. 6/1996) PERAIRAN KEPULAUAN PERAIRAN PEDALAMAN LAUT TERITORIAL ZONA TAMBAHAN 12 MIL DARATAN 24 MIL ZEE LANDAS CONTTNEN 200 S/D 350 MIL LAUT BEBAS GEOPOLITIK INDONESIA Hukum Kewilayahan (Hukum Dirgantara) STATUS HUKUM RUANG DIRGANTARA RUANG ANTARIKSA (WILAYAH KEPENTINGAN) RUANG UDARA BEBAS RUANG UDARA WILAYAH KEDAULATAN DARATAN 12 NM RUANG UDARA BEBAS LEO = 100 – 450 KM MEO = 45 – 34.000 KM HEO = 34.000 – 36.000 KM GEOPOLITIK INDONESIA Hukum Kewilayahan (Hukum Dirgantara) DEKLARASI BOGOTA 1976 12,82% 33.979,07KM GSO Indonesia + 35.871KM AA Ket: A = Ruang Udara Nasional Indonesia B = Ruang Udara Bebas/ Negara lain 5.140KM E Y D C B BUMI A,B,C, = Atmosfir Bumi D, E = Ruang Angkasa (Bebas untuk kemanusiaan dan milik bersama) Y = Orbit Geostarioner (GSO) Y Y GEOPOLITIK INDONESIA Otonomi Daerah Sentralisasi : Pemerintah diatur dari pusat Desentralisasi : Pelayanan langsung kepada rakyat Filosofi Pemda ada, ada rakyat yang dilayani Rakyat beri legitimasi Output Public goods & Public regulation Dekonsentrasi : tidak semua tugas2 teknis dapat dilaksanakan Pemda GEOPOLITIK INDONESIA Otonomi Daerah Tidak semua pemimpin daerah—termasuk politisi—yang menyadari filosofi tersebut Berusaha memperbesar PAD Pemekaran wilayah Wilayah terisolasi—dari akses nyata & maya—menjadi hinterland Frontier : hinterland di perbatasan dengan negeri jiran GEOPOLITIK INDONESIA Otonomi Daerah Beranda Depan (Daerah Frontier) Ekonomi kemudahan mendapatkan kebutuhan hidup Sosial Budaya kesamaan subkultur & kemudahan social security Politik kepastian hukum dapat terjadi tuntutan referendum Sunardi. 2002 ; 175 NO NAMA PULAU 1 P. RONDO Kab. Sabang NAD 2 P. BERHALA Kab. Serdang Bedagai Sumatera Utara 3 P. SEKATUNG Kab. Natuna Kepulauan Riau 4 P. NIPA Kota Batam Riau 5 P. MANORE Kab. Sangihe Sulawesi Utara 6 P. MIANGAS Kab. Talaud Sulawesi Utara 12 PULAU TERLUAR RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA SPESIFIKASI Tdk ada Penduduk Penjaga Mercusuar NEGARA TETANGGA India RAWAN Illegal Fishing Tdk ada Penduduk Luas : + 2,5 km2 Malaysia Illegal Fishing Effektive Occupation Tdk ada Penduduk Luas : + 0,3 km2 Vietnam Illegal Fishing Tdk ada Penduduk Luas : + 60 ha, 80% karang, 20% Pasir Penduduk + 640 jiwa Luas : + 214,49 km2 Singapura Tenggelam Pelayaran Internasional Filipina Check Point Border Crossing Area Filipina Dari Filipina 48 mil Dari Kecamatan 145 mil Illegal Fishing Penduduk + 678 jiwa Luas : + 3,15 km2 ada Listrik Penyeludupan Terrorisme Mata Uang Peso 12 PULAU TERLUAR RAWAN DIKUASAI NEGARA JIRAN 12 PULAU TERLUAR RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA NO NAMA PULAU SPESIFIKASI NEGARA TETANGGA RAWAN 7 P. MARAMPIT Kab. Talaud Sulawesi Utara Penduduk + 1436 jiwa Luas : + 12 km² Filipina Belum ada sarana Illegal Fishing Effective Occupation 8 P. FANI Kab. Raja Ampat Papua Ada penduduk Luas : + 9km² Palau 220 km² dari Sorong 35 jam pelayaran Illegal Fishing Effective Occupation 9 P. FANILDO Kab. Biak Numfar Papua Tak ada penduduk Luas : + 9 km² Palau 280 km dari Kabupaten Illegal Fishing Effective Occupation 10 P. BRAS Kab. Biak Numfor Papua Penduduk + 50 jiwa Luas : + 3.375 km Republik Palau Jarak dari Kab 280 km dari P. Supriori 240 km Illegal Fishing Effective Occupation 11 P. DANA Kab. Kupang Nusa Tenggara Timur Tak Ada Penduduk Dari P. Rote 4 km Dari Kupang 120 km Australia Pintu masuk ALKI III Illegal Fishing Effective Occupation 12 P. BATEK Kab. Kupang Nusa Tenggara Timur Tak ada Penduduk Luas : + 25 ha Tempat Penyu bertelur Migrasi Lumba-lumba Timor Leste Sebelah Utara ALKI III Illegal Fishing Effective Occupation KETERSEBARAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR INDONESIA NEGARA TETANGGA NAD 6 India Sumut 3 Malaysia 17 Kep Riau 20 Singapura 4 Sumbar 2 Vietnam 3 Bengkulu 2 Filipina 11 Lampung 1 Australia 27 Banten 1 Timor Leste 6 Jabar 1 Palau 7 Jateng 1 Papua Niugini 1 Jatim 3 Thailand 9 NTB 1 NTT 5 Kaltim 4 Sulteng 3 Sulut Maluku Utara 11 1 Maluku 18 Papua 9 6 GEOPOLITIK INDONESIA GEOPOLITIK INDONESIA Otonomi Daerah Penataan Ruang (filosofi yang mendasari) Pemanfaatan ruang untuk kepentingan semua orang secara terpadu, efektif, efisien, serasi, selaras, & berkelanjutan Keterbukaan, persamaan, keadilan & perlindungan hukum GEOPOLITIK INDONESIA Otonomi Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW harus melalui Perda Standarisasi penataan RTRW selama ini mengacu pada negara kontinen Pengaturan wilayah pantai kurang jelas (belum ada marine cadastre) Kerusakan lingkungan tidak terhindar GEOPOLITIK INDONESIA (Marine cadastre) Banyak pulau yang belum bernama Dokumentasi nasional Pendaftaran ke PBB Kasus Sipadan-Legitan jangan terjadi lagi Pembagian wilayah akan lebih akurat Jangan sampai kita merasa kehilangan tetapi tidak tahu apa yang hilang PERKEMBANGAN GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI Negara (kecil & maju) cenderung menerapkan teori Ratzel & Haushoffer Malaysia : membangun daerah perbatasan lebih baik dari negara tetangga, silent occupation Singapura : upaya reklamasi pantai & jasa perekonomian dunia Filipina : pengaruh sosial, budaya dan ekonomi, silent occupation Palau : silent occupation Papua Nugini : pengaruh sosial, sosial dan eko-nomi Australia : Australian Maritime Indentification Zone Timor Leste : tidak mustahil meniru Malaysia Peta AMIZ (dari Kompas) PERKEMBANGAN GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI Q.Wrights : dunia menyempit, percepatan jalan sejarah memicu dunia tanpa batas. Benturan budaya. NM : perangi terorisme internasional Q.Wrights Kebangkitan demokrasi perang fisik di NSB. Teknologi informatika merupakan “imperialisme” baru (tidak melalui perang fisik). UPAYA MENGHADAPI GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI NEGARA JIRAN Perebutan wilayah melalui effective occupation BPN Marine cadastre ? Perairan gugusan pulau : potensi perikanan & biota laut rawan pencurian ikan Perlu menggalakkan transmigrasi nelayan, paling tidak mendirikan pos pengamat & tempat istirahat nelayan Bandingkan upaya Cina mendirikan pos di Kep. Spraetlly UPAYA MENGHADAPI GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI NEGARA JIRAN Pendudukan & mendirikan pos di pulau terpencil tingkatkan kewaspadaan Mercusuar tidak dirusak Nelayan tidak larut dgn keinginan pihak asing Keberadaan nelayan akan merupakan aspek kekuatan maritim Bgs Indonesia harus mengenal geomorfologi negara kepulauan diantara 2 lautan & 2 benua Bgs Indonesia harus memaknai arti BMI UPAYA MENGHADAPI GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI NEGARA JIRAN Mengadapi ASEAN & Australia - Waspadai “silent occupation” - Pemantapan & pembinaan kek. maritim - AMIZ kita harus inventarisasi pulau2 - Waspadai “Five Power Defence Arrangement” - Kunjungan Presiden/Wapres ke perbatasan sangat perlu UPAYA MENGHADAPI GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI NEGARA JIRAN Menghadapi negara yang berkepentingan dengan perikanan Meningkatkan kemampuan nelayan (nelayan pantai nelayan laut) Pembangunan desa pantai Nelayan menjadi monitor terhadap pengganggu negara kita thd : pencurian ikan, pencemaran lingkungan, perusakan alat navigasi UPAYA MENGHADAPI GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI NEGARA JIRAN Armada angkutan laut negara besar Negara besar tetap ingin berperan dalam era globalisasi ALKI tidak perlu ditambah (permintaan IMO sebaiknya tidak disetujui) ALKI diinformasikan lebih intensif kepada masyarakat maritim Masyarakat maritim proaktif mengawasi Konflik daerah banyak terjadi di tempat yang dilalui ALKI UPAYA MENGHADAPI GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI NEGARA JIRAN Amerika Serikat & Rusia (sebelum pecah) Negara-negara ini semula menentang konsep negara Nusantara Usul/meminta ALKI diperbanyak negara nusantara menjadi terbuka Pengupayaan Inner water menjadi high seas tetap ditolak (memudahkan gerakan AL neg. adidaya) PERENUNGAN MENGHADAPI MASA DEPAN Tidak terbuai slogan “bangsa serumpun”, “sesama Muslim”, “solidaritas ASEAN” Slogan “bangsa serumpun” hanya dipakai untuk memantapkan konsep ketahanan regional Mensosialisasikan makna “tanah air”, Nusantara, Benua Maritim Indonesia. Mendorong generasi muda “cinta laut” & ikut mengelola laut PERENUNGAN MENGHADAPI MASA DEPAN Pengisian dan pembinaan pulau-pulau tidak berpenghuni, terutama di daerah perbatasan dengan lebih intensif. Pembangunan desa pantai dipercepat untuk mewujudkan Benua Maritim Indonesia Pulau dibina, tidak ditelantarkan, bahkan untuk tempat sampah B-3 dari LN Meninjau kembali UU no 32/2004 khusus ps 18 Pembagian dan pemberian kewenangan kepada wilayah tidak mengarah ke “etnik sentris cegah The Ottoman Heritage jilid II PERENUNGAN MENGHADAPI MASA DEPAN Konsep RTRW yang meliputi tanah & laut pedalaman disusun dgn lugas dan tepat Super power menghendaki kita lebih terbuka Membangun kekuatan armada laut (TNI, niaga, perikanan, industri, prasarana maritim) Meningkatkan kemampuan nelayan agar tidak tersesat dan mampu membaca peta HARAPAN Menyadarkan anak didik dan masyarakat pentingnya pengetahuan geopolitik Geopolitik untuk membangkitkan semangat cinta tanah air Semangat cinta tanah air akan membangkitkan karakter nasional Karakter nasional, salah satu elemen kekuatan nasional Naskah Rujukan UU no. 6/1996 ttg Perairan Indonesia UU no.23/1996 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup UU no.32/2004 ttg Pemerintahan Daerah UU no.33/2004 ttg Perimbangan Keuangan Anta Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Anderson, Benedict. 2002. Imagined Communities. Yogyakarta : Insist Basrie, Chaidir, Drs, MSi, 1995, Wawasan Nusantara, Serpong : LIH ITI Ditjen Dikti, 2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran MPK Dik Kewarganegaraan. Jakarta : Ditjen Dikti Dep Dik Nas Djalal, Hasjim. 1995, Indonesia and the Law of the Sea, Jakarta : CSIS • Hardjasumantri, Kusnadi, 1989,Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta : UGM Pres • Huntington, Samuel P.,1996, The Clash of Civilization and the Remaking of the World Order. London : Touchtone Kusumatmadja, Prof. DR. Mochtar, SH, LLM.,2003, Konsepsi Hukum Negara Nusan• tara Pada Konferensi Hukum Laut III, Bandung : Alumni • Roberts, J.M., 2002, The New Pinguin History of the World, London, UK : Pimguin Sekretariat Negara RI, TT, Himpunan Risalah Sidang-sidang BPUPKI dan PPKI yang berhubungan Penyusunan UUD 45. Jakarta : Setneg RI Soemiarno, S, 2005, Ambalat dan Konflik Kepentingan (naskah Seminar), Semarang : UNES Sunardi, RM, 2004, Pembinaan Ketahanan Bangsa Dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan NKRI. Jakarta : PT Kuaternita Adidarma Wright, Quincy, 1942, Study of War. Chicago Ill. : The University of Chicago Press Zen, M.T., 2005, System Pertahanan Untuk Ketahanan Nasional,(naskah pertemuan Menhan dgn Forum Rektor, Jakarta, Dep Han. Geopolitik & Geostrategi Perang Dunia I : Imperium Inggris, Perancis Kecilkan Austria, Hongaria & Rusia Sponsor kemerdekaan Yunani dari Turki. Men”cegah” negara bangsa di Balkan. Geopolitik & Geostrategi Pasca Perang Dunia I “The Ottoman Heritage” dibagi untuk Perancis & Inggris sebagai mandataris. Rusia ingin memerdekakan negara jajahan dicegah dgn sistem “Negara Mandat”. Upaya tetap negara Modern Liberal dengan eksklusifan teritorial = perdamaian internal, legitimasi dinasti, sistem perdagangan. Geopolitik & Geostrategi Pasca Perang Dunia I Jerman bangkit dan berkoalisi dengan Jepang dang Itali. Pembagian wilayah negara Axis Sosial & Liberal berseteru Situasi Geostrategi Kini Pasca PD II Dunia seolah-olah dibagi dua Timbul Negara Dunia III (NSB) Geostrategi Negara Pemenang Perang global strategi Negara Pemenang perang mencari “mitra” negara nasional baru. Berkembang teori domino bagi Barat. Kedua Blok berusaha persuasi negara baru untuk masuk Blok. Situasi Geostrategi Kini Dua Aksioma Q.Wrights memicu dunia tanpa batas. Teknologi informatika maju apa yang terjadi di wilayah lain ditiru? Teknologi informasi merupakan “imperialisme” baru (tidak melalui perang fisik. Terjadi benturan budaya. Situasi Geostrategi Kini Pesawat terbang angkutan masal Dunia terasa sempit. Perjalanan manusia tidak jelas, muncul Biro Wisata Angkutan barang maju agen tunggal “hapus”. Muncul hypermarket oleh MNC Situasi Geostrategi Kini Dampak Positif & Negatif Globalisasi SDM mahir menerapkan Iptek yang berlaku pada masa GLOBALISASI. Timbul kecemburuan bila tidak dapat mengakses informasi dis-integrasi Kecemburuan karena adanya gap info pada daerah terpencil (frontier) berpaling ke negara jiran karena masalah sosial, budaya, ekonomi