GEOPOLITIK dan GEOSTRATEGI

advertisement
GEOPOLITIK
INDONESIA
Dr. H. ANWAR MA’RUF, M.Kes., drh
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNAIR
Sedumuk bathuk, senyari bumi,
pecahing dada, wutahing ludira,
sun labuhi taker pati
Anderson, 2000 : xxxvii
GEOPOLITIK INDONESIA
Pengantar
Geopolitik & Implementasi
Geopolitik Indonesia
Perkembangan Geopolitik & Geostrategi
Upaya Menghadapi Geopolitik & Geostrategi Negara Jiran
 Perenungan Menghadapi Masa Depan
 Harapan





Pengantar
 Soekarno : Orang dan tempat tinggal
tidak dapat dipisahkan
 F. Ratzel : Perkembangan negara seperti
teori biologi Darwin
(Darwinisme sosial)
 A.T. Mahan : Kekuatan negara tidak tergantung pada luas wilayah daratan,
tetapi juga tergantung pada akses
ke laut
PENGANTAR
Negara Berdasarkan Geografi
Bentuk Negara
 Negara Daratan (Land Lock Country)
 Negara Berbatasan dengan laut
Negara Pantai (Coastal archipelago)
Negara Pulau (Oceanic archipelago)
Negara Kepulauan (Archipelago)
PENGANTAR
Negara Berdasarkan Geografi
Asas Negara Kepulauan (UNCLOS ps 46)
 Merupakan suatu kesatuan utuh wilayah,
yang batas-batasnya ditentukan oleh laut,
dalam lingkungan mana terdapat pulau-pulau
dan gugusan pulau-pulau
Atau
 Merupakan gugusan pulau-pulau dengan
perairan diantaranya dan angkasa di atasnya
sebagai kesatuan utuh, dengan unsur air
sebagai penghubung.
GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI
GEOPOLITIK
POLITIK
GEOGRAFI
TUJUAN NASIONAL
•Geopolitik : Pengetahuan tentang geomorfologi (konstalasi
geografi) untuk menyelenggarakan pemerintahan nasional
•Geomorfologi (ciri khas) : bentuk, luas, letak/posisi, iklim dan
sumber daya alam
GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI
Geostrategi
Geostrategi : merupakan pelaksanaan dari geopolitik
LINGKUNGAN
STRATEGIS
POLITIK
TUJUAN
NASIONAL
KEMITRAAN
STRATEGIS
GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI




Penerapan Geopolitik s/d PD II
Inggris : Wawasan Ralieght  “the
British Rules the Waves”
Jerman : Wawasan Haushoffer 
“Lebensraum” (macht und erde)
Jepang : Wawasan Haushoffer  “Fukoku
Kyohei” (rich country strong army)
USA : Wawasan Spijkman  dgn
utamakan kekuatan laut
Sunardi, 2002 : 175
GEOPOLITIK & IMPLEMENTASI
(Implementasi Pasca PD II)
Pelajaran yang dapat ditarik :
 Kekuatan nyata sesasat belum menjamin kemenangan
akhir
 Kekuatan ekonomi & industri tanpa dukungan SDA tidak
menentukan kemenangan perang
 Kesedian SDA sangat tergantung pada luas wilayah
 Faktor kesadaran BN sangat berpengaruh  “partisan”
 Perkembangan Iptek pengaruhi bangsa mengembangkan
wawasan (geopolitik)
 Untuk memelihara kekuatan mil. harus didukung faktor
alamiah : geografi, sda & penduduk (hanya USA & US)
 Terjadi Bi Polar : Blok Barat (Sekutu/Liberal) >< Blok
Timur (Sosialis)
Implementasi Geopolitik
(Pasca Perang Dunia II)
Amerika Serikat
 Wawasan Maritim untuk kuasan daerah bulan
sabit agar Uni Soveyet tidak keluar dari benua.
 Gagasan membendung Uni Sovyet agak terlambat
karena mengutamakan pengahcuran Jerman
Uni Sovyet
 Wawasn Buana : untuk tetap mejaga wilayah
 Upaya gerakan di daerah panas (Afghanistan,
Ethiopia, Congo), kurang berhasil kecuali Cuba &
Vietnam
GEOPOLITIK INDONESIA
Latar Belakang
 Ciri Khas Indonesia : diapit 2 samudera
(India & Pasifik) dan 2 benua (Asia &
Australia), dibawah orbit Geostationary
Satelite Orbit
 Negara Nusantara (kepulauan)  nusa
diantara air
 Benua Maritim Indonesia
 Geopolitik Indonesia = Wawasan Nusantara
GEOPOLTIK INDONESIA
Konsepsi Dasar Wawasan Nasional
SEJARAH
DIRI BANGSA
B
A
N
G
S
A
KONSTITUSI
UUD
BUDAYA
FALSAFAH
IDIOLOGI
LINGKUNGAN
(GEOGRAFI)
W
A
W
A
S
A
N
A
S
P
I
R
A
S
I
N
A
S
I
O
N
A
L
DRIVES
MOTIVE
TUJUAN
NASIONAL
GEOPOLITIK INDONESIA
Wawasan Nusantara (secara skematis)
Sejarah
Tujuan ke dalam:
Perjuangan Bangsa
Aspirasi Bangsa
Lingkungan
Geopolitik
Geostrategi
Mewujudkan kesatuan
segenap aspek kehidupan
alamiah:
Wawasan
Nusantara
Trigatra:
Geografi, Sumber daya alam,
Penduduk
Sosial: Pancagatra
Ipoleksosbudhankam
Tujuan Keluar:
Ikut serta mewujudkan
kebaha-giaan, ketertiban
perdamaian seluruh umat
manusia
Tujuan
Nasional
Cita-cita
nasional
GEOPOLITIK INDONESIA
Peranan Wawasan Nusantara
 Mewujudkan persatuan & kesatuan yang serasi &
selaras segenap aspek kehidupan nasional
 Menumbuhkan rasa tanggung jawab atas
pemanfaatan lingkungan
 Menegakkan kekuasaan guna melindungi
kepentingan nasional
 Merentang hubungan internasional dalam upaya
ikut menegakkan perdamaian dunia
GEOPOLITIK INDONESIA
(tantangan dari dalam)
 Geopolitik Indonesia : Wawasan Nusantara
 Memahami Deklarasi Juanda  asas negara
kepulauan
 FahamiTanah Air  negara kepulauan/benua
maritim Indonesia
 Hakekat laut  dipahami
 Faham TZMKO 442/1934 (contour pulau) harus
dihilangkan
 Tinjau UU Otoda  ps 18 ayat (4) dan (5)
 PAD >< Kerusakan Lingkungan
 RTRW Pusat >< Daerah
GEOPOLITIK INDONESIA
(Tantangan dari luar)




Indonesia menjadi Entity yang besar : 4 macam
negara yang harus dihadapi :
Negara-negara ASEAN termasuk Australia
Negara-negara yang berkepentingan terhadap
perikanan
Negara-negara maritim yang memiliki armada
niaga besar
Negara maritim besar dalam rangka mencapai
global strategi
Kusumaatmadja. 2002 : 26
GEOPOLITIK INDONESIA
Wajah Wawasan Nusantara
Merupakan gambaran situasi & kondisi
yang dihadapi :
Landasan konsepsi Geostrategi
Wawasan Pembangunan Nasional
Wawasan Pertahanan dan Keamanan
Wawasan Kewilayahan
GEOPOLITIK INDONESIA
Wawasan Kewilayahan
Woerjaningrat : = Bekas Hindia Belanda
M. Yamin : Nusantara (dalam arti luas
termasuk Malaya, Timor, Seluruh
Kalimantan, Papua dan Tumasek)
Soekarno : Tanah-air (tanah dan air satu
kesatuan) tidak dapat dipisahkan dengan
orang
Setneg RI, tt : 66
GEOPOLITIK INDONESIA
(Hakekat Laut)







Bebas, merdeka dan bergerak
Relatif tetap & tidak mudah dirusak
Datar tidak dapat dipakai sembunyi
Tidak dapat dikuasai secara mutlak
Tidak dapat dikapling  sulit diberi tanda
Alat angkut volume besar
Sebagai macam-macam medium
GEOPOLITIK INDONESIA
Hukum Kewilayahan (Hukum Laut)
KONSEP KLASIK
(TRADISIONAL/ KUNO)
KONSEP HUKUM
(INTERNATIONAL)
KONSEP PERANG LAUT
(SEA DENIAL–SEA ASSERTION)
•Mare Leberum (Hugo Grotius)
• ABSOLUTE CONTROL
•HIGH SEAS
•Common Heritage of Mankind
• DISPUTING CONTROL
•EEZ
•Res Nulius tak ada pemilik
• EXERCISING CONTROL
•CONTINENTAL SHELF
•Res Communis Omnium
hak bersama
•First Come First Serve
•Sea is a whole in one
•CONTIGUOUS ZONE
•ARCHIPELAGIC WATERS
•TERRITORIAL SEA
•INTERNAL WATER
GEOPOLITIK INDONESIA
Sejarah Hukum Laut
• Konsep berkembang setelah teknologi kapal &
pelabuhan Inggris & Belanda mengungguli
teknologi perkapalan Spanyol & Portugal
• Res Nullius >< Res Communis
• Hugo Grotius >< John Selden
• C. Bijenkerschoek  3 mil garis pantai saast
pasang surut
• Indonesia  12 mil berdasarkan point to point
theory
ALKI-III
ALKI-I
ALKI-II
C
B
A
Rep. Timor Leste
PERAIRAN NUSANTARA
PERAIARAN ZEE
PETA WILAYAH R.I MENURUT UNCLOS’82 (UU No. 6/1996)
PERAIRAN
KEPULAUAN
PERAIRAN
PEDALAMAN
LAUT
TERITORIAL
ZONA
TAMBAHAN
12 MIL
DARATAN
24 MIL
ZEE
LANDAS
CONTTNEN
200 S/D 350 MIL
LAUT
BEBAS
GEOPOLITIK INDONESIA
Hukum Kewilayahan (Hukum Dirgantara)
STATUS HUKUM RUANG DIRGANTARA
RUANG ANTARIKSA
(WILAYAH KEPENTINGAN)
RUANG
UDARA
BEBAS
RUANG UDARA
WILAYAH KEDAULATAN
DARATAN
12 NM
RUANG
UDARA
BEBAS
LEO = 100 – 450 KM
MEO = 45 – 34.000 KM
HEO = 34.000 – 36.000 KM
GEOPOLITIK INDONESIA
Hukum Kewilayahan (Hukum Dirgantara)
DEKLARASI BOGOTA 1976
12,82%
33.979,07KM
GSO Indonesia
+ 35.871KM
AA
Ket:
A = Ruang Udara Nasional Indonesia
B = Ruang Udara Bebas/ Negara lain
5.140KM
E
Y
D
C B
BUMI
A,B,C, = Atmosfir Bumi
D, E = Ruang Angkasa (Bebas untuk kemanusiaan
dan milik bersama)
Y = Orbit Geostarioner (GSO)
Y
Y
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
 Sentralisasi : Pemerintah diatur dari pusat
 Desentralisasi : Pelayanan langsung kepada
rakyat
Filosofi  Pemda ada, ada rakyat yang dilayani
 Rakyat beri legitimasi
Output  Public goods & Public regulation
 Dekonsentrasi : tidak semua tugas2 teknis
dapat dilaksanakan Pemda
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
 Tidak semua pemimpin daerah—termasuk
politisi—yang menyadari filosofi tersebut
 Berusaha memperbesar PAD
 Pemekaran wilayah
 Wilayah terisolasi—dari akses nyata &
maya—menjadi hinterland
 Frontier : hinterland di perbatasan
dengan negeri jiran
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Beranda Depan (Daerah Frontier)
 Ekonomi  kemudahan
mendapatkan kebutuhan hidup
 Sosial Budaya  kesamaan subkultur & kemudahan social security
 Politik  kepastian hukum  dapat
terjadi tuntutan referendum
Sunardi. 2002 ; 175
NO
NAMA PULAU
1 P. RONDO
Kab. Sabang
NAD
2 P. BERHALA
Kab. Serdang Bedagai
Sumatera Utara
3 P. SEKATUNG
Kab. Natuna
Kepulauan Riau
4 P. NIPA
Kota Batam
Riau
5 P. MANORE
Kab. Sangihe
Sulawesi Utara
6 P. MIANGAS
Kab. Talaud
Sulawesi Utara
12 PULAU TERLUAR
RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA
SPESIFIKASI
Tdk ada Penduduk
Penjaga Mercusuar
NEGARA TETANGGA
India
RAWAN
Illegal Fishing
Tdk ada Penduduk
Luas : + 2,5 km2
Malaysia
Illegal Fishing
Effektive Occupation
Tdk ada Penduduk
Luas : + 0,3 km2
Vietnam
Illegal Fishing
Tdk ada Penduduk
Luas : + 60 ha,
80% karang, 20% Pasir
Penduduk + 640 jiwa
Luas : + 214,49 km2
Singapura
Tenggelam
Pelayaran Internasional
Filipina
Check Point
Border Crossing Area
Filipina
Dari Filipina 48 mil
Dari Kecamatan 145 mil
Illegal Fishing
Penduduk + 678 jiwa
Luas : + 3,15 km2
ada Listrik
Penyeludupan
Terrorisme
Mata Uang Peso
12 PULAU TERLUAR RAWAN DIKUASAI NEGARA JIRAN
12 PULAU TERLUAR
RAWAN DI KUASAI NEGARA TETANGGA
NO
NAMA PULAU
SPESIFIKASI
NEGARA TETANGGA
RAWAN
7
P. MARAMPIT
Kab. Talaud
Sulawesi Utara
Penduduk + 1436 jiwa
Luas : + 12 km²
Filipina
Belum ada sarana
Illegal Fishing
Effective Occupation
8
P. FANI
Kab. Raja Ampat
Papua
Ada penduduk
Luas : + 9km²
Palau
220 km² dari Sorong
35 jam pelayaran
Illegal Fishing
Effective Occupation
9
P. FANILDO
Kab. Biak Numfar
Papua
Tak ada penduduk
Luas : + 9 km²
Palau
280 km dari Kabupaten
Illegal Fishing
Effective Occupation
10
P. BRAS
Kab. Biak Numfor
Papua
Penduduk + 50 jiwa
Luas : + 3.375 km
Republik Palau
Jarak dari Kab 280 km
dari P. Supriori 240 km
Illegal Fishing
Effective Occupation
11
P. DANA
Kab. Kupang
Nusa Tenggara Timur
Tak Ada Penduduk
Dari P. Rote 4 km
Dari Kupang 120 km
Australia
Pintu masuk ALKI III
Illegal Fishing
Effective Occupation
12
P. BATEK
Kab. Kupang
Nusa Tenggara Timur
Tak ada Penduduk
Luas : + 25 ha
Tempat Penyu bertelur
Migrasi Lumba-lumba
Timor Leste
Sebelah Utara ALKI III
Illegal Fishing
Effective Occupation
KETERSEBARAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
INDONESIA
NEGARA TETANGGA
NAD
6
India
Sumut
3
Malaysia
17
Kep Riau
20
Singapura
4
Sumbar
2
Vietnam
3
Bengkulu
2
Filipina
11
Lampung
1
Australia
27
Banten
1
Timor Leste
6
Jabar
1
Palau
7
Jateng
1
Papua Niugini
1
Jatim
3
Thailand
9
NTB
1
NTT
5
Kaltim
4
Sulteng
3
Sulut
Maluku Utara
11
1
Maluku
18
Papua
9
6
GEOPOLITIK INDONESIA
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Penataan Ruang
(filosofi yang mendasari)
Pemanfaatan ruang untuk kepentingan
semua orang secara terpadu, efektif,
efisien, serasi, selaras, & berkelanjutan
Keterbukaan, persamaan, keadilan &
perlindungan hukum
GEOPOLITIK INDONESIA
Otonomi Daerah
Rencana Tata Ruang Wilayah
 RTRW harus melalui Perda
 Standarisasi penataan RTRW  selama
ini mengacu pada negara kontinen
 Pengaturan wilayah pantai kurang jelas
(belum ada marine cadastre)
 Kerusakan lingkungan tidak terhindar
GEOPOLITIK INDONESIA
(Marine cadastre)






Banyak pulau yang belum bernama
Dokumentasi nasional
Pendaftaran ke PBB
Kasus Sipadan-Legitan jangan terjadi lagi
Pembagian wilayah akan lebih akurat
Jangan sampai kita merasa kehilangan tetapi
tidak tahu apa yang hilang
PERKEMBANGAN GEOPOLITIK &
GEOSTRATEGI







Negara (kecil & maju) cenderung menerapkan teori
Ratzel & Haushoffer
Malaysia : membangun daerah perbatasan lebih baik
dari negara tetangga, silent occupation
Singapura : upaya reklamasi pantai & jasa perekonomian dunia
Filipina : pengaruh sosial, budaya dan ekonomi, silent
occupation
Palau : silent occupation
Papua Nugini : pengaruh sosial, sosial dan eko-nomi
Australia : Australian Maritime Indentification Zone
Timor Leste : tidak mustahil meniru Malaysia
Peta AMIZ (dari Kompas)
PERKEMBANGAN GEOPOLITIK &
GEOSTRATEGI
Q.Wrights : dunia menyempit, percepatan
jalan sejarah memicu dunia tanpa batas.
Benturan budaya.
NM : perangi terorisme internasional
Q.Wrights Kebangkitan demokrasi
perang fisik di NSB.
Teknologi informatika merupakan “imperialisme” baru (tidak melalui perang fisik).
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Perebutan wilayah melalui effective occupation
 BPN  Marine cadastre ?
 Perairan gugusan pulau : potensi perikanan &
biota laut  rawan pencurian ikan
 Perlu menggalakkan transmigrasi nelayan, paling
tidak mendirikan pos pengamat & tempat
istirahat nelayan
 Bandingkan upaya Cina mendirikan pos di Kep.
Spraetlly
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Pendudukan & mendirikan pos di pulau terpencil
 tingkatkan kewaspadaan
 Mercusuar tidak dirusak
 Nelayan tidak larut dgn keinginan pihak asing
 Keberadaan nelayan akan merupakan aspek
kekuatan maritim
 Bgs Indonesia harus mengenal geomorfologi
negara kepulauan diantara 2 lautan & 2 benua
 Bgs Indonesia harus memaknai arti BMI
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Mengadapi ASEAN & Australia
- Waspadai “silent occupation”
- Pemantapan & pembinaan kek. maritim
- AMIZ  kita harus inventarisasi pulau2
- Waspadai “Five Power Defence
Arrangement”
- Kunjungan Presiden/Wapres ke perbatasan sangat perlu
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Menghadapi negara yang berkepentingan dengan
perikanan
 Meningkatkan kemampuan nelayan
(nelayan pantai  nelayan laut)
 Pembangunan desa pantai
 Nelayan menjadi monitor terhadap pengganggu negara kita thd : pencurian ikan, pencemaran lingkungan, perusakan alat navigasi
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Armada angkutan laut negara besar
 Negara besar tetap ingin berperan dalam era
globalisasi
 ALKI tidak perlu ditambah (permintaan IMO
sebaiknya tidak disetujui)
 ALKI diinformasikan lebih intensif kepada
masyarakat maritim
 Masyarakat maritim proaktif mengawasi
 Konflik daerah banyak terjadi di tempat
yang dilalui ALKI
UPAYA MENGHADAPI
GEOPOLITIK & GEOSTRATEGI
NEGARA JIRAN
 Amerika Serikat & Rusia (sebelum pecah)
 Negara-negara ini semula menentang
konsep negara Nusantara
 Usul/meminta ALKI diperbanyak 
negara nusantara menjadi terbuka
 Pengupayaan Inner water menjadi high
seas tetap ditolak (memudahkan gerakan AL
neg. adidaya)
PERENUNGAN MENGHADAPI
MASA DEPAN
 Tidak terbuai slogan “bangsa serumpun”,
“sesama Muslim”, “solidaritas ASEAN”
 Slogan “bangsa serumpun” hanya dipakai
untuk memantapkan konsep ketahanan
regional
 Mensosialisasikan makna “tanah air”,
Nusantara, Benua Maritim Indonesia.
 Mendorong generasi muda “cinta laut” &
ikut mengelola laut
PERENUNGAN MENGHADAPI
MASA DEPAN
 Pengisian dan pembinaan pulau-pulau tidak
berpenghuni, terutama di daerah perbatasan
dengan lebih intensif.
 Pembangunan desa pantai dipercepat untuk
mewujudkan Benua Maritim Indonesia
 Pulau dibina, tidak ditelantarkan, bahkan untuk
tempat sampah B-3 dari LN
 Meninjau kembali UU no 32/2004 khusus ps 18
 Pembagian dan pemberian kewenangan kepada
wilayah tidak mengarah ke “etnik sentris 
cegah The Ottoman Heritage jilid II
PERENUNGAN MENGHADAPI
MASA DEPAN
 Konsep RTRW yang meliputi tanah & laut
pedalaman disusun dgn lugas dan tepat
 Super power menghendaki kita lebih
terbuka
 Membangun kekuatan armada laut (TNI,
niaga, perikanan, industri, prasarana
maritim)
 Meningkatkan kemampuan nelayan agar
tidak tersesat dan mampu membaca peta
HARAPAN
 Menyadarkan anak didik dan masyarakat
pentingnya pengetahuan geopolitik
 Geopolitik untuk membangkitkan
semangat cinta tanah air
 Semangat cinta tanah air akan
membangkitkan karakter nasional
 Karakter nasional, salah satu elemen
kekuatan nasional
Naskah Rujukan
 UU no. 6/1996 ttg Perairan Indonesia
 UU no.23/1996 ttg Pengelolaan Lingkungan Hidup
 UU no.32/2004 ttg Pemerintahan Daerah
 UU no.33/2004 ttg Perimbangan Keuangan Anta Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
 Anderson, Benedict. 2002. Imagined Communities. Yogyakarta : Insist
 Basrie, Chaidir, Drs, MSi, 1995, Wawasan Nusantara, Serpong : LIH ITI
 Ditjen Dikti, 2002. Modul Acuan Proses Pembelajaran MPK Dik Kewarganegaraan.
Jakarta : Ditjen Dikti Dep Dik Nas
 Djalal, Hasjim. 1995, Indonesia and the Law of the Sea, Jakarta : CSIS
• Hardjasumantri, Kusnadi, 1989,Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta : UGM Pres
• Huntington, Samuel P.,1996, The Clash of Civilization and the Remaking of the
World Order. London : Touchtone
 Kusumatmadja, Prof. DR. Mochtar, SH, LLM.,2003, Konsepsi Hukum Negara Nusan•
tara Pada Konferensi Hukum Laut III, Bandung : Alumni
• Roberts, J.M., 2002, The New Pinguin History of the World, London, UK : Pimguin
 Sekretariat Negara RI, TT, Himpunan Risalah Sidang-sidang BPUPKI dan PPKI yang
berhubungan Penyusunan UUD 45. Jakarta : Setneg RI
 Soemiarno, S, 2005, Ambalat dan Konflik Kepentingan (naskah Seminar), Semarang :
UNES
 Sunardi, RM, 2004, Pembinaan Ketahanan Bangsa Dalam Rangka Memperkokoh Keutuhan NKRI. Jakarta : PT Kuaternita Adidarma
 Wright, Quincy, 1942, Study of War. Chicago Ill. : The University of Chicago Press
 Zen, M.T., 2005, System Pertahanan Untuk Ketahanan Nasional,(naskah pertemuan
Menhan dgn Forum Rektor, Jakarta, Dep Han.
Geopolitik & Geostrategi
 Perang Dunia I : Imperium Inggris,
Perancis
 Kecilkan Austria, Hongaria & Rusia
 Sponsor kemerdekaan Yunani dari
Turki.
 Men”cegah” negara bangsa di
Balkan.
Geopolitik & Geostrategi
Pasca Perang Dunia I
“The Ottoman Heritage” dibagi untuk
Perancis & Inggris sebagai mandataris.
Rusia ingin memerdekakan negara
jajahan dicegah dgn sistem “Negara Mandat”.
Upaya tetap negara Modern Liberal
dengan eksklusifan teritorial =
perdamaian internal, legitimasi dinasti,
sistem perdagangan.
Geopolitik & Geostrategi
 Pasca Perang Dunia I
 Jerman bangkit dan berkoalisi
dengan Jepang dang Itali.
 Pembagian wilayah negara Axis
 Sosial & Liberal berseteru
Situasi Geostrategi Kini
Pasca PD II
Dunia seolah-olah dibagi dua
Timbul Negara Dunia III (NSB)
Geostrategi Negara Pemenang Perang 
global strategi
Negara Pemenang perang mencari “mitra”
negara nasional baru.
Berkembang teori domino bagi Barat.
Kedua Blok berusaha persuasi negara
baru untuk masuk Blok.
Situasi Geostrategi Kini
Dua Aksioma Q.Wrights memicu dunia
tanpa batas.
Teknologi informatika maju  apa yang
terjadi di wilayah lain ditiru?
Teknologi informasi merupakan
“imperialisme” baru (tidak melalui perang
fisik.
Terjadi benturan budaya.
Situasi Geostrategi Kini
Pesawat terbang angkutan masal
Dunia terasa sempit.
Perjalanan manusia tidak jelas, muncul
Biro Wisata
Angkutan barang maju  agen
tunggal “hapus”.
Muncul hypermarket oleh MNC
Situasi Geostrategi Kini
 Dampak Positif & Negatif Globalisasi
SDM mahir menerapkan Iptek yang
berlaku pada masa GLOBALISASI.
Timbul kecemburuan bila tidak dapat
mengakses informasi  dis-integrasi
Kecemburuan karena adanya gap info
pada daerah terpencil (frontier)
berpaling ke negara jiran karena masalah
sosial, budaya, ekonomi
Download