No.36/07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI Selama Juni 2017, Inflasi Sebesar 0,76 Persen Dari 82 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 79 kota mengalami inflasi sementara 3 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 4,48 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Singaraja sebesar 0,64 persen. Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,76 persen, menempati urutan ke-17 inflasi tertinggi di Kawasan Sulampua dan ke-47 secara nasional. Kenaikan indeks harga yang tertinggi terjadi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (3,10 persen), diikuti oleh perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (1,12 persen), sandang (0,49 persen), kesehatan (0,39 persen), pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,25 persen), serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,05 persen). Sementara pada periode yang sama kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,74 persen. Laju inflasi tahun kalender sampai dengan Juni 2017 sebesar 3,94 persen, sedangkan inflasi year on year (Juni 2017 terhadap Juni 2016) di Kota Palu adalah sebesar 5,23 persen. Selama Juni 2017, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,76 persen yang dipengaruhi oleh naiknya indeks harga pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (3,10 persen), diikuti oleh perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (1,12 persen), sandang (0,49 persen), kesehatan (0,39 persen), pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,25 persen), serta makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,05 persen). Sementara pada periode yang sama kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,74 persen. Pada bulan yang sama, inflasi year on year Kota Palu sebesar 5,23 persen. Kenaikan indeks year on year tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 9,29 persen, sedangkan yang terendah terjadi pada kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 3,05 persen. Inflasi Kota Palu sebesar 0,76 persen berasal dari andil kelompok pengeluaran transpor, komunikasi, dan jasa keuangan (0,570 persen), perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar (0,265 persen), sandang (0,027 persen), kesehatan (0,016 persen), pendidikan, rekreasi, dan olahraga (0,016 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,011 persen). Sementara Berita Resmi Statistik No.36/07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 1 kelompok bahan makanan memberikan andil negatif sebesar 0,145 persen. Tabel 1 Perkembangan Inflasi/Deflasi Kota Palu Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Juni 2017 Laju Inflasi Indeks Harga Konsumen Inflasi Juni 2017* Kelompok Pengeluaran Juni 2016 Des 2016 Mei 2017 Juni 2017 tahun Kalender Inflasi Year on Year *** Andil Inflasi [9] 2017 ** [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] U m u m 125,53 127,09 131,11 132,10 0,76 3,94 5,23 0,760 1 Bahan Makanan 129,59 131,65 134,60 133,60 -0,74 1,48 3,09 -0,145 2 Makanan Jadi, minuman, Rokok, dan Tembakau 138,82 140,68 142,98 143,05 0,05 1,68 3,05 0,011 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 117,69 118,53 127,19 128,62 1,12 8,51 9,29 0,265 4 Sandang 107,09 109,56 110,10 110,64 0,49 0,99 3,31 0,027 5 Kesehatan 116,48 118,34 119,58 120,05 0,39 1,44 3,06 0,016 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga 121,77 127,25 127,30 127,62 0,25 0,29 4,80 0,016 7 Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 126,55 126,48 130,68 134,73 3,10 6,52 6,46 0,570 *) Perubahan IHK bulan Juni 2017 terhadap IHK bulan Mei 2017 **) Perubahan IHK bulan Juni 2017 terhadap IHK bulan Desember 2016 ***) Perubahan IHK bulan Juni 2017 terhadap IHK bulan Juni 2016 Grafik 1 Inflasi/Deflasi Bulanan dan Andil Inflasi Kota Palu Juni 2017 Inflasi/Deflasi Bulanan Andil Inflasi 3,50 3,10 3,00 2,50 2,00 1,50 1,12 1,00 0,76 0,49 0,50 0,05 0,011 0,00 0,570 0,39 0,265 0,25 0,027 0,016 0,016 -0,145 -0,50 -1,00 -0,74 Beberapa komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi antara lain tarif angkutan udara (0,54 persen), tarif listrik (0,28 persen), tomat buah (0,11 persen), cabai rawit (0,05 persen), telur ayam Berita Resmi Statistik No.36/07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 2 ras (0,04 persen), bayam (0,04 persen), ikan kakap merah (0,03 persen), kacang panjang (0,03 persen), kangkung (0,03 persen), dan beras (0,03 persen). Tabel 2 Andil Inflasi/Deflasi Sepuluh Komoditas Utama Kota Palu, Juni 2017 Komoditas 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. Tarif Angkutan Udara Tarif Listrik Tomat Buah Cabai Rawit Telur Ayam Ras Bayam Ikan Kakap Merah Kacang Panjang Kangkung Beras Inflasi (%) 0,54 0,28 0,11 0,05 0,04 0,04 0,03 0,03 0,03 0,03 Komoditas 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. Ikan Cakalang Ikan Ekor Kuning Ikan Layang Bawang Putih Besi Beton Ikan Teri Bawang Merah Ikan Kembung Ikan Selar Seng Deflasi (%) 0,26 0,21 0,13 0,05 0,04 0,04 0,03 0,02 0,02 0,02 Sedangkan beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi antara lain ikan cakalang (0,26 persen), ikan ekor kuning (0,21 persen), ikan layang (0,13 persen), bawang putih (0,05 persen), besi beton (0,04 persen), ikan teri (0,04 persen), bawang merah (0,03 persen), ikan kembung (0,02 persen), ikan selar (0,02 persen), serta seng (0,02 persen). I. Perkembangan Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Selama Juni 2017, hasil pantauan terhadap perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat Kota Palu dirinci menurut tujuh kelompok pengeluaran sebagai berikut : 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan selama Juni 2017 mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,74 persen yakni dari 134,60 pada Mei 2017 menjadi 133,60 pada Juni 2017. Secara keseluruhan kelompok bahan makanan memberikan andil negatif terhadap inflasi sebesar 0,145 persen. Penurunan indeks harga terjadi pada subkelompok ikan segar (10,74 persen), ikan diawetkan (2,91 persen), bumbu-bumbuan (0,21 persen), serta lemak dan minyak (0,01 persen). Sedangkan kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok sayur-sayuran (18,06 persen), buah-buahan (7,92 persen), telur, susu, dan hasil-hasilnya (2,02 persen), daging dan hasil-hasilnya (1,60 persen), padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya (0,72 persen), kacang-kacangan (0,37 persen), serta bahan makanan lainnya (0,09 persen). Berita Resmi Statistik No.36/07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 3 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Dibandingkan bulan sebelumnya, kelompok ini mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,05 persen dari 142,98 pada Mei 2017 menjadi 143,05 pada Juni 2017. Andil kelompok ini secara keseluruhan terhadap inflasi sebesar 0,011 persen. Kenaikan indeks harga terjadi pada subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,51 persen, sementara subkelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,46 persen. Sedangkan subkelompok makanan jadi relatif tidak mengalami perubahan. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,12 persen, yakni dari 127,19 pada Mei 2017 menjadi 128,62 pada Juni 2017. Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,265 persen. Selama Juni 2017, subkelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 5,15 persen serta penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,09 persen, sementara subkelompok biaya tempat tinggal mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,14 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan rumah tangga relatif stabil. 4. S a n d a n g Kelompok sandang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,49 persen, yakni dari 110,10 pada Mei 2017 menjadi 110,64 pada Juni 2017. Secara keseluruhan, andil kelompok sandang terhadap inflasi adalah sebesar 0,027 persen. Selama Juni 2017 subkelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni subkelompok sandang anak-anak sebesar 2,11 persen, barang pribadi dan sandang lain sebesar 0,19 persen, serta sandang laki-laki sebesar 0,04 persen. Sementara indeks harga subkelompok sandang wanita selama Juni 2017 mengalami penurunan indeks harga sebesar 0,11 persen. 5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,39 persen dari 119,58 pada Mei 2017 menjadi 120,05 pada Juni 2017. Andil kelompok kesehatan terhadap inflasi secara keseluruhan sebesar 0,016 persen. Subkelompok yang mengalami kenaikan indeks harga selama Juni 2017 yakni obat-obatan serta perawatan jasmani dan kosmetika masing-masing sebesar 0,64 persen dan 0,61 persen. Sementara subkelompok jasa kesehatan serta subkelompok jasa perawatan jasmani selama Juni 2017 relatif stabil. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Dibandingkan bulan sebelumnya, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,25 persen, dari 127,30 pada Mei 2017 menjadi 127,62 pada Juni Berita Resmi Statistik No.36/07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 4 2017. Secara keseluruhan, andil kelompok ini terhadap inflasi umum sebesar 0,016 persen. Dari lima subkelompok pengeluaran dalam kelompok ini, subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan menjadi satu-satunya yang mengalami kenaikan indeks harga sebesar 1,98 persen. Sementara empat subkelompok pengeluaran lainnya selama Juni 2017 tidak mengalami perubahan indeks harga. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami kenaikan indeks harga sebesar 3,10 persen, yakni dari 130,68 pada Mei 2017 menjadi 134,73 pada Juni 2017. Secara keseluruhan, kelompok ini memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,570 persen. Subkelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga yakni subkelompok transpor sebesar 4,44 persen. Sementara subkelompok komunikasi dan pengiriman, sarana dan penunjang transpor, serta jasa keuangan selama Juni 2017 terpantau relatif stabil. II. Perkembangan Inflasi/Deflasi Selama Tiga Tahun Terakhir Dalam tiga tahun terakhir, inflasi Kota Palu bulan Juni 2017 sebesar 0,76 persen merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan periode Juni 2015 dan Juni 2016 masing-masing sebesar 0,03 persen dan 0,63 persen. Sementara laju inflasi tahun kalender hingga Juni 2017 telah mencapai 3,94 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2015 sebesar 0,21 persen dan tahun 2016 sebesar 0,25 persen. Inflasi year on year pada Juni 2017 sebesar 5,23 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2016 sebesar 4,21 persen, namun masih lebih rendah dibandingkan periode Juni 2015 yang sebesar 6,00 persen. Grafik 2 Perkembangan Inflasi/Deflasi Bulanan Kota Palu Tahun 2015 -2017 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 -0,50 -1,00 -1,50 -2,00 -2,50 Jan 2015 0,12 2016 -0,41 2017 1,32 Feb -1,84 -0,61 0,29 Mar -0,68 0,38 0,25 Apr 0,37 -0,53 0,46 Mei 2,24 0,8 0,81 Jun 0,03 0,63 0,76 Jul 1,32 0,39 Ags -0,75 -0,41 Sep 0,12 0,59 Okt 0,78 -0,95 Nov 0,47 0,49 Des 1,96 1,15 Berita Resmi Statistik No.36/07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 5 III. Perbandingan Inflasi/Deflasi Nasional dan Kawasan Sulampua Selama Juni 2017, inflasi secara nasional Grafik 3. Inflasi Kawasan Sulampua Bulan Juni 2017 sebesar 0,69 persen, sementara laju inflasi sebesar 2,38 persen. Sedangkan inflasi year on year sebesar 4,48 3,58 4,37 persen. Dari 82 kota pantauan IHK nasional, 2,91 sebanyak 79 kota mengalami inflasi sementara 3 2,32 1,83 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi 1,82 1,73 terjadi di Kota Tual sebesar 4,48 persen, sedangkan 1,55 deflasi tertinggi terjadi di Kota Singaraja sebesar 1,39 1,33 0,64 persen. Kota Palu mengalami inflasi sebesar 1,23 0,76 persen, menempati urutan ke-17 inflasi 1,15 1,03 tertinggi di Kawasan Sulampua dan ke-47 secara 1,02 0,99 nasional. 0,84 0,76 0,12 Tabel 3 Perbandingan Indeks Harga dan Tingkat Inflasi/Deflasi Beberapa Kota di Kawasan Sulampua Juni 2017 Kota IHK Inflasi (%) Laju Inflasi (%) YoY [1] [2] [3] [4] [5] 1 Tual 150,91 4,48 7,69 9,67 2 Kendari 128,17 3,58 5,33 6,17 3 Ambon 129,63 2,91 3,00 5,45 4 Bau-Bau 131,62 2,32 2,13 2,67 5 Watampone 126,06 1,83 4,81 5,52 6 Gorontalo 126,14 1,82 3,58 3,69 7 Manokwari 124,32 1,73 1,61 4,73 8 Ternate 133,49 1,55 2,47 3,92 9 Palopo 127,41 1,39 2,93 3,88 10 Pare-Pare 124,60 1,33 2,06 3,38 11 Bulukumba 134,85 1,23 3,54 5,18 12 Manado 128,77 1,15 2,49 3,59 13 Sorong 128,92 1,03 1,64 3,68 14 Jayapura 131,07 1,02 1,88 2,57 15 Mamuju 128,92 0,99 2,71 4,19 16 Makassar 129,79 0,84 2,65 4,53 17 Palu 132,10 0,76 3,94 5,23 18 Merauke 135,57 0,12 2,61 4,58 Berita Resmi Statistik No.36/07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 6 Di tingkat nasional, beberapa kota yang mengalami inflasi tertinggi selama Juni 2017 yakni Tual (4,48 persen), Kendari (3,58 persen), Ambon (2,91 persen), Bau-Bau (2,32 persen), Tarakan (1,89 persen), Tanjung Pandan (1,83 persen), Watampone (1,83 persen), Gorontalo (1,82 persen), Manokwari (1,73 persen), Ternate (1,55 persen), Palopo (1,39 persen), Balikpapan (1,38 persen), Tanjung (1,33 persen), Pare-Pare (1,33 persen), Pontianak (1,28 persen), Bulukumba (1,23 persen), dan kota lainnya di bawah 1,20 persen. Sementara itu, tiga kota yang mengalami deflasi yakni Singaraja (0,64 persen), Pematang Siantar (0,07 persen), dan Denpasar (0,01 persen). Dari 18 kota di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua), selama bulan Juni 2017 keseluruhannya tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual (4,48 persen), diikuti Kendari (3,58 persen), Ambon (2,91 persen), Bau-Bau (2,32 persen), Watampone (1,83 persen), Gorontalo (1,82 persen), dan kota lainnya di bawah 1,80 persen. Sedangkan yang mengalami inflasi terendah adalah Kota Merauke sebesar 0,12 persen, diikuti oleh Palu (0,76 persen), Makassar (0,84 persen), dan Mamuju (0,99 persen). Sementara kota-kota lainnya mengalami inflasi di atas 1,00 persen. Berita Resmi Statistik No.36/07/72/Th.XX, 03 Juli 2017 7