rumah botol ridwan kamil - E

advertisement
FISIKA BANGUNAN II
TUGAS 1
KAJIAN BANGUNAN IKLIM TROPIS TERHADAP ASPEK
PERANCANGAN DARI SISI SAINS ARSITEKTUR
“RUMAH BOTOL RIDWAN KAMIL”
DI SUSUN OLEH :
ABDUL KHANIF (1351010010)
DANIEL ADIPRAJA (1251010035)
SASTIKA CHANDRA AGINANTI (1351010014)
IZZUDIN AL-QASSAMY (1351010005)
INGGRID ANDHINI (1351010044)
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya sehingga saya telah dapat menyusun Artikel Ilmiah untuk mengisi nilai tugas MK Fisika
Bangunan II.
Kajian bangunan iklim Tropis terhadap aspek
perancangan dari sisi Sains Arsitektur
Seiring dengan perkembangan lingkungan, iptek, serta sosial budaya yang begitu
kompleks, artikel ini disusun agar dapat membantu sebagai pengetahuan dan mampu
berperan serta dalam setiap perkembangan di era globalisasi. Saya menyadari bahwa
tersusunnya artikel ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak dan sumber-sumber tertentu.
Semoga portofolio ini dapat memberi kontribusi bagi kemajuan pendidikan dan
peradaban dalam masyarakat serta bagi perkembangan umumnya. Akhirnya segala kritik dan
saran terhadap portofolio ini sangat saya harapkan, demi untuk perbaikan pada penyusunan
berikutnya nanti.
Hormat kami,
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................1
Daftar Isi............................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................4
1.3 Tujuan...........................................................................................4
1.4 Deskripsi Obyek...........................................................................4
BAB II. KAJIAN MATERI
2.1 Pengertian Bangunan/Arsitektur Tropis.......................................7
2.1.1 Pengertian Iklim Tropis......................................................7
2.1.2 Ciri-ciri Iklim Tropis..........................................................7
2.1.3 Strategi Perancangan Iklim Tropis Lembab.......................8
BAB III. PEMBAHASAN
3.1 Pengendalian Sinar Matahari (Penyusun Izzudin Al-Qassamy)....9
3.1.1 Analisa Pengendalian Sinar Matahari
Pada Rumah Botol………………………………..............10
3.1.2 Analisa Termal pada Rumah Botol………………............13
3.2 Insulasi (Penyusun Daniel Adipraja).......................................14
3.2.1 Energi Panas……...……………………………….............14
3.2.2 Insulasi Termal…………………………………….............15
3.2.3 Analisa Insulasi pada Rumah Botol…………....................16
3.3 Ventilasi (Penyusun Abdul Khanif)..........................................19
3.3.1 Analisa Ventilasi pada Rumah Botol……………................20
3.4 Pembayangan (Penyusun Inggrid Andhini)...............................23
3.4.1 Analisa Pembayangan pada Rumah Botol………............…23
3.5 Material Bangunan (Penyusun Sastika Chandra Aginanti)..........29
3.5.1 Material Botol Bekas……………………………............….29
3.5.2 Kaca Bening………………………………………..............32
3.5.3 Conwood…………………………………………...............33
3.5.4 Beton Ekspos……………………………………….............35
3.5.5 Cat Rumah………………………………………….............36
3.5.6 Kalsi Board pada Plafon……………………………............38
3.5.7 Kayu Meranti……………………………………….............39
3.6 Pengaturan Bentuk dan Ruang (Penyusun Abdul Khanif)...........41
BAB IV. KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan...........................................................................44
4.1.1 Pengendalian Sinar Matahari……………………..............44
4.1.2 Insulasi…………………………………………................44
4.1.3 Ventilasi…………………………………………..............45
4.1.4 Pembayangan……………………………………..............45
4.1.5 Material…………………………………………...............45
4.1.6 Pengaturan Bentuk dan Ruang…………………................45
4.2 Saran....................................................................................46
Daftar Pustaka.............................................................................47
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kondisi bumi yang semakin hari semakin memburuk akibat ulah manusia mulai
menyadarkan akan pentingnya berbagai kegiatan yang mendukung pemeliharaan bumi.
Hal ini juga terjadi pada bidang pembangunan khususnya arsitektur. Perencanaan
pembangunan yang dihadapkan pada kondisi iklim yang ekstrim pada saat ini seharusnya
lebih bisa memberi respon desain dengan lebih baik. Perencanaan pembangunan yang
pada beberapa waktu tidak memperhatikan kondisi lingkungan, perlahan mulai
menerapkan respon yang baik terhadap lingkungan.
Salah satu langkah dalam perencanaan pembangunan demi terwujudnya kenyamanan
adalah dengan memperhatikan kondisi iklim sekitarnya sehingga respon desain yang
muncul akan berbeda-beda serta lebih memperdulikan lingkungan sekitar. Aspek fisika
bangunan yang diterapkan dalam proses perancangan seperti : pengendalian sinar
matahari, insulasi, ventilasi, pembayangan, penggunaan material yang lebih ramah
lingkungan serta pengaturan ruang dan bentuk pada kenyataannya dapat menghasilkan
bangunan yang lebih ramah lingkungan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun makalah berjudul “Kajian
Bangunan Iklim Tropis terhadap Aspek Perancangan dari Sisi Sains Arsitektur : Rumah
Botol Ridwan Kamil” untuk mengetahui seberapa dalam peran aspek fisika bangunan
untuk menghasilkan bangunan yang lebih memperhatikan lingkungannya.
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang muncul adalah
:
1. Apa saja aspek fisika bangunan yang dapat mempengaruhi kenyaman termal pada
suatu bangunan tropis?
2. Bagaimana pengaruh aspek fisika bangunan pada perencanaan bangunan sehingga
dapat menghasilkan kenyamanan termal pada Rumah Botol ?
1.3 TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :

Untuk mengetahui aspek fisika bangunan yang berpengaruh pada kenyamanan
termal pada bangunan tropis

Untuk mengetahui bagaimana aspek fisika bangunan berpengaruh dalam
perencanaan Rumah Botol Ridwan Kamil.
1.4 DESKRIPSI OBYEK
RUMAH BOTOL RIDWAN KAMIL
Arsitek merupakan seseorang yang bekerja dalam mendesain rumah agar cantik dan
sesuai fungsinya. Lantas, bagaimana jika seorang arsitek mendesain rumahnya sendiri.
Ridwan Kamil misalnya, Pria jebolan University of California, Berkeley ini membangun
rumah pribadinya lain dari yang lain. Rumah botol, begitu rumah itu disebut, dibangun pada
2005, dan selesai pada 2007. Saat ini sudah hampir enam tahun Ridwan tinggal di rumah
eksentrik yang beralamat di Jalan Cigadung Selatan Nomor VII/a28 Bandung.
Selain unik karena sebagian dinding rumah terbuat dari botol bekas minuman berenergi,
rumah itu memiliki kelebihan lain, yakni hemat energi sekaligus mempraktekan konsep
ramah lingkungan.
Akibat kelebihan ini, rumah botol disebut future art. Bahkan pada 2009, rumah botol
meraih Green Design Award dari Asia Building Construction Information (BCI) Asia. Dalam
ajang penghargaan ini, rumah botol berhasil menyingkirkan rumah-rumah future art lainnya
dari berbagai negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan lainnya.
Ridwan Kamil menjelaskan, rumah dua lantai itu tidak memerlukan cahaya lampu
pada siang hari. Sumber cahaya rumahnya cukup dari cahaya matahari yang menembus
dinding-dinding botol. Malah pada siang hingga sore hari, Ridwan sering menikmati
permainan cahaya matahari yang memantul pada botol-botol. Cahayanya berpendar-pendar,
4
ada cahaya matahari yang masuk botol, ada yang masuk ke celah-celah botol, dan ada cahaya
yang terpantul-pantul botol.
Bentuk rumah rumah botol didesain memiliki dua sayap, yakni sayap depan dan
belakang, serta di bagian tengah rumah terdapat sebuah taman. Desain ini sengaja untuk bisa
menangkap sinar matahari lebih banyak. Akibatnya cahaya matahari bisa masuk dari tiga sisi
rumah.
Bentuk bangunan yang memiliki dua sayap juga membuat udara mengalir bebas.
Sehingga rumah tersebut lebih mengandalkan udara alami daripada AC. Udara panas di luar
juga tidak membuat gerah di dalam rumah. Karena udara panas tersebut akan terperangkap di
dalam botol-botol bekas yang menjadi dinding rumah.
RUMAH BOTOL
Jalan Cigadung
Selatan 7/28
Bandung
Gambar 1
Sumber : google maps
Lokasi rumah botol Ridwan Kamil
Gambar 2
Sumber : google maps
Fasade Rumah Botol
Gambar 3
Sumber : google maps
Tampak Rumah Botol
5
Gambar 4
Sumber : google images
Interior Rumah Botol
Gambar 6
Sumber : google images
Penggunaan material botol bekas
Gambar 5
Sumber : google images
Interior Rumah Botol
Gambar 4
Sumber : google images
Penggunaan material botol bekas
6
BAB II
KAJIAN MATERI
2.2 PENGERTIAN ARSITEKTUR TROPIS
Arsitektur Tropis pengertian umumnya adalah sebuah konsep desain yang beradaptasi
dengan lingkungannya. Tetapi bukan berarti melupakan sisi estetika, hanya disini hal yang
paling utama adalah sebuah respon positif dari efek iklim tropis itu sendiri. Tentunya ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dari segi material, sirkulasi udara, dan pencahayaan
alami. Karena lingkungan yang tropis memiliki iklim dengan panas yang menyengat,
pergerakan udara, dan hujan yang cukup tinggi.
2.2.1 PENGERTIAN IKLIM TROPIS
Tropis dapat didefinisikan sebagai daerah yang terletak di antara garis isoterm di sebelah
bumi utara dan selatan atau daerah yang terdapat di antara 23½° lintang utara dan 23½°
lintang selatan. Pada dasarnya wilayah yang termasuk iklim tropis dapat dibedakan menjadi
daerah tropis kering yang meliputi padang pasir, stepa, dan savana kering dan daerah tropis
lembap yang meliputi hutan tropis, daerah-daerah dengan angin musim dan savana lembap.
2.2.2 CIRI – CIRI IKLIM TROPIS
Adapun ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
a)
Letaknya di bagian bumi antara 23½°LU - 23½° LS.
b)
Suhu udararata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara
20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
c)
Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan
ampitudo hariannya lebih besar.
d)
Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
e)
Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
f)
Di daerah iklim tropika tidak mengenal musim dingin.
g)
Tempat gerakan-gerakan aliran udara konveksi.
7
2.2.3 STRATEGI PERANCANGAN IKLIM TROPIS LEMBAB
Karakter iklim tropis lembab mempunyai derajat kelembaban dan curah hujan yang
tinggi. Dampak kondisi tersebut adalah banyak terdapat bukaan dan naungan berupa sosoran.
Sepanjang tahun mempunyai temperatur rata-rata yang tinggi, sehingga mempengaruhi
bangunan mempunyai bukaan yang memprtimbangkan aliran udara.
Tujuan dari perancangan di daerah tropis lembab adalah mereduksi temperatur
internal, memaksimalkan ventilasi untuk efektifitas evaporasi, proteksi terhadap sinar
matahari, hujan dan serangga. Beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam iklik tropis
lembab antara lain.
-
Temperatur dalam ruangan diusahakan tidak lebiih tinggi dari temperatur luar,
potensi tersebar adalah dengan memaksimalkan shading.
-
Memperbesar volume ventilasi untuk menghalang panas dalam ruangan
-
Bangunan diusahakan mempunyai bahan light weigth untuk mempercepat
-
pendinginan dimalam hari.
Elevasi timur dan barat dihindari sebesar mungkin. Dinding bersifat reflektif dan
mempunyai insulasi yang baik.
-
Orientasi utara dan selatan diusahakan mempunyai bukaan besar untuk ventilasi.
Rungan didalam bangunan diusahakan agar mendorong tejadinya croos ventilasi.
-
Bukaan dibuat untuk proteksi terhadap matahari, hujan, serangga
-
Terdapat ruang-ruang yang dapat mengoptimalkan masuknya udara segar.
Orientasi bangunan sebaiknya mempertimbangkan adanya aliran udara dingin
yang masuk bangunan.
-
Untuk bangunan tunggal sebainya lebih banyak mempertimbangkan aliran
udara segar.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PENGENDALIAN SINAR MATAHARI
Disusun oleh Izzudin Al-Qassamy 1351010005
Pengaturan sinar matahari yang masuk kedalam bangunan merupakan langkah utama
yang harus dilakukan dalam proses pendinginan
secara pasif. Modulasi sinar matahari dalam
proses pengaturan ini dapat dicapai dengan
memperhatikan (Santamouris dkk,1996) :
- Orientation dan aperture geometry
- Shading devices
- Property of opaque dan transparent surfaces.
Orientasi dan bukaan jendela merupakan
aspek yang selalu berkaitan erat dalam mengendalikan radiasi matahari yang masuk
bangunan. Bangunan dengan kebutuhan sinar matahari untuk menghangatkan ruangan
membutuhkan bukaan dan arah orientasi menuju sinar matahari. Sebaliknya bangunan
dengan tingkat kebutuhan radiasi panas yang rendah membutuhkan bukaan dan arah
orientasi yang menghindari bertatapan langsung dengan sinar matahari.
Pencahayaan di bagi menjadi 2, yaitu :
Pencahayaan alami
Sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.Sinar alami mempunyai
banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman.
Pencahayaan buatan
Pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami.
Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari.Sinar
alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat
membunuh kuman.
9
3.1.1 ANALISA PENGENDALIAN SINAR MATAHARI PADA RUMAH
BOTOL RIDWAN KAMIL
Rumah botol karya Ridwan Kamil ini sendiri memiliki berbagai keuntungan
dalam seriap penataan ruang, mulai dari ruang yang membutuhkan pasokan sinar
matahari yang banyak hingga yang tidak terlalu membutuhkan pasokan sinar matahari
tersebut. Sementara pada denah lantai 1 menunjukkan fasad bangunan atau pintu masuk
utama menghadap ke arah barat, sedangkan untuk bagian pintu masuk garasi atau mobil
menghadap ke arah timur.
Keterangan :
Arah panah berwarna oren, sinar matahari pada waktu sore hari
Arah panah berwarna kuning, sinar matahari pada waktu pagi hingga siang hari
DENAH LANTAI 1
Fasad bangunan yang terkena sinar matahari
pada sore hari
DENAH LANTAI 2
Fasad bangunan yang terkena sinar matahari
pada pagi hari
10
Sedangkan dampak positif yang didapatkan pada ruang – ruang yang sangat
membutuhkan pasokan sinar matahari adalah terangnya ruang – ruang yang membutuhkan
penerangan yang lebih seperti ruang baca, ruang tamu, kamar tidur dan sebagainya.
Diperlukannya pencahayaan yang lebih atau sinar matahari yang masuk selain mengurangi
pemakaian listrik yang banyak dan boros, juga bisa mengurangi kelembaban pada ruang yang
memiliki suhu udara yang kurang, selain itu juga dapat membunuh kuman.
ruang baca
Ruang Keluarga
Ruang Baca
Detail penataan botol ruang makan
Kamar Tidur Utama
11
denah lt. 1
denah lt. 2
Tabel pengukuran kuat penerangan / tingkat cahaya
Dari
No.
Lokasi Pengukuran
TUU (Lux)
1
Zona A (Ruang Tamu)
73
2
Zona B (Ruang Keluarga)
93
3
Zona C (Tempat Wudhu)
150
4
Zona D (Toilet)
200
5
Zona E (Musholla)
122
6
Zona F (Dapur Bersih)
132
data
yang
diperoleh
setelah
dilakukannya observasi, maka dapat disimpulkan
bahwa pada umumnya, hampir seluruh ruangan di
dalam Rumah Botol berada pada kategori hangat
nyaman.Pengendalian Termal dan Visual pada
bangunan Rumah Botol juga, dibantu dengan
adanya Inner Court dan kolam renang pada area
tengah bangunan. Inner Court yang ditempatkan
pada area tengah bangunan dapat membantu
masuknya cahaya matahari ke dalam bangunan.
inner court
12
3.1.2 ANALISA TERMAL PADA RUMAH BOTOL
Untuk standar kuat penerangan dan suhu pada setiap ruangan didalam rumah
botol ini sendiri didapatkan data sebagai berikut :
No.
Jenis kegiatan
Lux
1.
Penerangan
untuk daerah yang
terus menerus
dipergunakan
20
50
Contoh
daerah sirkulasi di
dalam ruangan
100
200
2.
Penerangan untuk
terus menerus
350
bekerja dalam
ruangan
perkantoran, pertokoan,
membaca, menulis
400
3.
Penerangan
setempat untuk
pekerjaan yang
teliti
750
1000
2000
Syarat kondisi ruang agar tercapai kenyamanan Thermal, untuk iklim tropis
lembab dibagi menjadi 4 jenis, yaitu kriteria Sejuk Nyaman, berada pada
temperatur efektif 20,50oC~22,80oC. Untuk temperatur Nyaman Optimal, berada
pada temperature efektif 22,80oC~25,8 oC. Untuk temperatur Hangat Nyaman,
berada pada temperatur efektif 25,80oC~27,10oC. Sedangkan untuk temperatur
Ambang Atas, berada pada temperatur efektif 27,10oC~31oC. Untuk dapat
mengetahui tingkat kenyamanan termal dan visual di dalam Rumah Botol,
diperlukan observasi untuk pengukuran langsung kondisi di lapangan. Baik
pengukuran kuat penerangan di dalam ruangan, maupun pengukuran suhu
ruangan.
13
3.2. INSULASI
Disusun oleh Daniel Adipraja 12510100
3.2.1 ENERGI PANAS
Energi terwujud dalam berbagai bentuk dan sebagian besar bentuk dipergunakan pada
berbagai bangunan, energy yang berbentuk panas dibagi menjadi 3 bagian,yaitu:
1. Panas yang dapat dirasakan /terukur (sensible heat) atau dapat diukur dengan
termometer.
Sensible heat adalah pergerakan beberapa molekul secara acak merupakan
bentuk energi. Sebuah benda yang memiliki gerakan molekul secara acak yang
lebih besar dapat dinyatakan menjadi lebih panas dan memiliki lebih banyak
udara panas.
2. Panas terpendam (latent heat) perubahan wujud atau perubahan fase sebuah
materi.
Latent heat tidak diukur dengan alat pengukur. Semisal dalam pencairan es
atau penguapan air, panas yang dapat diukur berubah menjadi panas yang
terpendam. Latent heat merupakan sebuah bentuk padat dan tidak
menyusahkan untuk penyimpanan dan perpindahan panas.
3. Panas terpancar (radiant heat) sebuah bentuk radiasi magnetic listrik.
Radiant heat merupakan spectrum magnit elektro yang disebut inframerah.
Semua bahan yang sudah panas akan menghilangkan panas dengan radiasi
karena mereka mengeluarkan energy lebih banyak disbanding dengan yang
diserap.
Radiant flow dari benda yang lebih panas menuju benda yang lebih dingin.
14
3.2.2 INSULASI TERMAL
Kita telah mengetahui bahwa panas / kalor merupakan salah satu bentuk energi
dan dapat berpindah apabila terdapat perbedaan suhu. Secara alami kalor berpindah
dari zat yang suhunya tinggi ke zat yang suhunya rendah. Bagaimana kalor dapat
berpindah? Apabila ditinjau dari cara perpindahannya, ada tiga cara dalam
perpindahan kalor yaitu:
1. konduksi (hantaran),
2. konveksi (aliran), dan
3. radiasi (pancaran).
Konduksi
Cobalah membakar ujung besi dan ujung besi lainnya kita pegang, setelah
beberapa lama ternyata ujung besi yang kita pegang lama kelamaan terasa
semakin panas, tetapi molekul-molekul besi yang menghantarkan kalor tidak
ikut berpindah. Perpindahan kalor seperti ini dinamakan perpindahan
kalor secara hantaran atau konduksi.
15
Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis
dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang diikuti oleh perpindahan partikelpartikel zatnya disebut konveksi/aliran. Peristiwa konveksi kalor melalui
penghantar gas sama dengan konveksi kalor melalui penghantar air. Kegiatan
tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan prinsip terjadinya angin darat
dan angin laut.
Radiasi
Bagaimanakah energi kalor matahari dapat sampai ke bumi? Telah kita
ketahui bahwa antara matahari dengan bumi berupa ruang hampa udara,
sehingga kalor dari matahari sampai ke bumi tanpa melalui zat perantara.
Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara atau medium ini disebut
radiasi/hantaran. Contoh perpindahan kalor secara radiasi, misalnya pada waktu
kita mengadakan kegiatan perkemahan, di malam hari yang dingin sering
menyalakan api unggun. Saat kita berada di dekat api unggun badan kita terasa
hangat karena adanya perpindahan kalor dari api unggun ke tubuh kita secara
radiasi. Walaupun di sekitar kita terdapat udara yang dapat memindahkan kalor
secara konveksi, tetapi udara merupakan penghantar kalor yang buruk (isolator).
Jika antara api unggun dengan kita diletakkan sebuah penyekat atau tabir,
ternyata hangatnya api unggun tidak dapat kita rasakan lagi. Hal ini berarti tidak
ada kalor yang sampai ke tubuh kita, karena terhalang oleh penyekat itu.
3.2.3 ANALISA INSULASI PADA RUMAH BOTOL RIDWAN KAMIL
Dalam rumah botol Ridwan Kamil ini material menggunakan botol-botol
bekas yang dipergunakan sebagai dinding. Dan konsep menggunakan bahan dari
botol karena udara panas tersebut akan terperangkap di dalam botol-botol bekas
yang menjadi dinding rumah.
16
Data Observasi.
Insulasi pada rumah botol ini terletak pada fasade dindingnya yang terbentuk dari susunan
botol-botol. Dinding tersebut berfungsi sebagai ;
*.Menghadapi alam luar dan dalam:
-Radiasi sinar cahaya dan sinar kalor dari matahari.
-Radiasi sumber-sumber kalor dari dalam.
-isolasi atau penghalang kalor yang datang dari luar.
17

Botol-botol bekas yang terletak pada dinding bangunan berfungsi sebagai insulasi
terhadap radiasi panas matahari. Sifat botol pada bangunan ini adalah sebagai
penahan panas/ radiasi kalor matahari ke bangunan karena udara panas tersebut
akan terperangkap di dalam botol-botol bekas yang menjadi dinding rumah.Dan
botol kaca ini dipergunakan sebagai dinding fasade karena sifat dari botol ini
memiliki ketahanan panas yang kuat dikarenakan sifat alami materialnya.

Insulasi pada bangunan ini juga terletak pada bagian tengah bangunan yaitu
adanya elemen air (kolam renang) yang bersidat sebagai penghawaan udara ke
dalam bangunan. Uap air yang terkena hembusan angina akan ikut masuk kedalam
bangunan menjadikan menjadikan bangunan terasa sangat sejuk walaupun kondisi
cuaca diluar sangat panas.

Batu bata plester dengan dilapisi keramik berperan sebagai insulasi pada dinding,
karena batu bata dapat menyimpan suhu dingin, serta sifat keramik yang keras dan
dingin.

Penggunaan kaca atau fenetrasi pada bangunan akan memberikan perolehan panas
yang lebih besar terhadap bangunan tersebut. Insulasi pada kaca atau fenetrasi
dapat dilakukan dengan:
1.Pemilihan Orientasi bangunan dan orientasi jendela, serta ukuran jendela.
2.Penggunaan kaca khusus.
3.Penggunaan alat peneduh.
Ridwan kamil mendesain bangunan telah melihat dan merancang titik
kenyamanan termal yang baik.Yaitu dengan pemilihan kaca khusus dan setiap bukaan
selalu ada peneduh sebagai penghambat radiasi matahari mengenai bangunan.
18
3.3 VENTILASI
Disusun oleh Abdul Khanif 1351010010
Ventilasi adalah bukaan pada bangunan yang umumnya berfungsi sebagai tempat
untuk proses pergantian udara ruangan oleh udara segar dari luar ruangan. Sesuai
fungsinya maka ventilasi harus dirancang dengan konfigurasi tertentu agar terjadi angin
atau aliran udara. Terutama jika terdapat aliran udara dingin yang dapat membantu
penurunan temperatur ruangan. Penempatan ventilasi yang tepat akan meberikan kualitas
ruangan yang lebih baik aliran udaranya, sehingga adanya ventilasi dalam sebuah
bangunan itu sangat diperlukan. Arah angin juga menentukan tata letak ventilasi yang ada
pada sebuah bangunan, ada 3 sirkulasi dalam bangunan, sirkulasi bawah bangunan,
sirkulasi tengah bangunan, dan sirkulasi atas bangunan.
Ventilasi
atas
melepaskan
udara panas yang biasanya
terjebak di atas.
Ventilasi tengah memberikan
/ melepaskan udara kepada
tubuh manusia
Ventilasi bawah melepaskan
udara lembab yang terjebak
di bawah ruangan
19
3.3.1 ANALISA VENTILASI PADA RUMAH BOTOL RIDWAN KAMIL
Pada rumah botol Ridwan kamil terletak di Kota Bandung, Jawa Barat, Kita
tahu bawah letak kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan.
Iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk
karena dikelilingi oleh pegunungan.Dengan posisi bandung yang seperti ini sangat
kaya akan udara segar dan sejuk yang bisa dimasukkan kedalam sebuah bangunan
sebagai penghawaan alami. Arah angin kota Bandung berhembus dari arah tenggara,
Rumah botol ini sangat merespon akan arah angin yang ada sehingga pada arah
tenggara pada bangunan ini banyak terdapat ventilasi agar angin dari luar bangunan
bisa masuk kedalam bangunan untuk proses pergantian udara.
Arah Angin dari Tenggara
Ventilasi pada bangunan Rumah
Botol ini sangat unik karna berbeda dengan
ventilasi pada bangunan umum lainnya
ventilasi hanya berbentuk jendela saja.
Pada rumah botol ini ventilasi tidak hanya
berbentuk jendela saja tetapi juga dari
tatanan botol bekas yang juga berfungsi
sebagai dinding dari bangunan tetapi juga
sebagai ventilasi.
20
A. PENERAPAN VENTILASI PADA LT.1
Pada lantai 1, yaitu pada Ruang Tamu (Main-Entrance), botol bekas
digunakan sebagai dinding partisi sekaligus menjadi celah ventilasi, dimana fungsi
botol bekas ini untuk menyaring cahaya matahari sore yang masuk ke dalam
ruangan, serta dapat menyalurkan udara untuk masuk ke dalam ruangan karena
terdapatnya celah-celah ventilasi di antara susunan botol tersebut.
Botol bekas ini memiliki jenis material kaca bening/murni. Kaca murni
mampu untuk menghangatan ruangan. Kaca murni juga baik untuk pencahayaan,
sehingga mampu menghemat penggunaan
penggunaan daya listrik (lampu) pada
siang hari.
B. PENERAPAN VENTILASI PADA LT.2
Pada lantai 2, Botol Bekas digunakan sebagai Secondary Skin yang
melindungi kaca bening pada dinding dari intensitas cahaya matahari berlebih.
Secondary Skin dipasang secara bermodul dan disusun secara silang. Karena pada
lantai 2 adalah zona ruangan privat seperti, ruang keluarga, ruang makan, dan kamar
tidur, maka di butuhkan pengaturan bukaan sirkulasi udara. Sirkulasi udara pada lantai
2, dapat diatur melalui jendela yang ada di belakang Secondary Skin tersebut.
21
Secondary Skin dipasang secara acak pada
dinding lantai 2 guna memperhatikan intensitas
cahaya matahari yang akan masuk ke dalam
bangunan, serta untuk memperhatikan bukaan
untuk sirkulasi udara yang masuk ke dalam
bangunan
Pemberian
jendela
pada
belakang
Secondary Skin berguna untuk mengatur
udara yang masuk kedalam bangunan
yang melewati cela-cela dari Secondary
Skin .
22
3.4 SISTEM PEMBAYANGAN
Disusun oleh Inggrid Andhini 1351010044
Salah satu ciri bangunan tropis yaitu dapat melindungi dinding bangunan dari
radiasi sinar matahari langsung, karena radiasi sinar matahari langsung pada dinding
bangunan dapat merambatkan panas kedalam ruang, sehingga menaikan suhu dalam
ruangan. Radiasi sinar matahari langsung pada dinding bangunan dapat ditanggulangi
dengan pembayangan dari tritisan pada dinding bagunan sehingga radiasi sinar matahari
tidak langsung merambatkan panas pada dinding bangunan. Radiasi sinar matahari
langsung pada bangunan juga dipengaruhi oleh orientasi fasade bangunan terhadap arah
lintasan matahari, jadi fasade bangunan yang menghadap kearah timur dan barat
mendapatkan intensitas radiasi sinar matahari yang lebih banyak.
3.4.1 ANALISA PEMBAYANGAN PADA RUMAH BOTOL
Orientasi bangunan Rumah Botol ini mengarah ke arah Utara dan Selatan
sehingga radiasi panas matahari langsung memapari bagian Timur bangunan pada
pagi hari dan bagian Barat bangunan pada sore hari. Cahaya matahari sore yang
menjadi kendala pada bangunan ini dapat disikapi dengan baik, dengan
penggunaan modul botol bekas pada dinding area Barat. Karena penggunaan botol
bekas dengan jenis kaca rayban sebagai elemen dinding, mampu untuk menyaring
panasnya radiasi dari cahaya matahari sore yang masuk ke dalam bangunan.
Sehingga kondisi kenyamanan termal dan visual di dalam ruangan tetap terasa
nyaman meski intensitas cahaya matahari sore yang mengenai bangunan pada sisi
Barat cukup tinggi.
23
D1
Gambar 8. Arah Gambar
radiasi matahari
sore hari
Sumber : google images
Arah radiasi matahari sore hari
Permainan cahaya dan pembayangan sinar matahari sangat penting sebagai
sumber pancahayaan alami dan efek pembayangan pada tampilan rumah. Dengan
penggunaan material botol bekas dengan jenis kaca rayban, unsur cahaya dapat
dimaksimalkan untuk pencahayaan alami ruang pada siang hari.
Gambar D2
Sumber : google images
Interior rumah botol
Cahaya dan ruang intensitas cahaya dapat memberikan inspirasi sesuatu yang
tetap. Sehingga dapat memberikan dan memperkuat pengaruh visual permukaanpermukaan geometri, tekstur, hirarki, ruang, dan hubungan ruang dalam desain
minimalis. Natural (alami) yang dipertimbangkan dan menentukan letak bukaan dan
penutupan sebuah ruang adalah pusat pandangan dan orientasinya.
24
Gambar D3
Sumber : google images
Pembayagan di kamar
Gambar D4
Sumber : google images
Bukaan-bukaan
Idealnya sebuah rumah dapat terbayangi secara optimal dari pukul 10.00 – 15.00,
karena pada jam-jam tersebut radiasi matahari lansung pada dinding dapat menambahkan
panas dalam ruangan. Oleh karena itu digunakan lima waktu pengukuran, yaitu pukul
09.00 dan 10.00 untuk pagi hari, pukul 13.00 pada siang hari, dan pukul 15.00 dam 16.00
untuk sore hari. Sedangkan untuk menentukan tanggal pengukuran, digunakan tanggal 21
Juni dan 21 Desember.
Pemilihan pengukuran pada tanggal 21 Juni karena pada tanggal tersebut
matahari beredar pada bumi bagian utara. Sedangkan pada tanggal 21 Desember dipilih
karena matahari beredar pada bagian selatan bumi. Untuk fasad bangunan yang
menghadap utara, hanya digunakan pada tanggal 21 Juni. Karena pada tanggal 21
desember, matahari berada pada bagian selatan bangunan, jadi fasade bangunan yang
menghadap utara akan terbayangi seluruhnya. Sedangkan untuk fasad bangunan yang
menghadap selatan, hanya digunakan pada tanggal 21 Desember. Karena pada tanggal 21
Juni, matahari berada pada bagian utara bangunan, jadi fasade bangunan yang
menghadap selatan akan terbayangi seluruhnya. Untuk fasad bangunan yang menghadap
timur digunakan pada pagi hari saja (pukul 09.00 dan 10.00), karena pada siang hari
(pukul 13.00) dan sore hari (pukul 15.00 dan 16.00) bangunan akanterbayangi
seluruhnya. Sedangkan untuk bangunan yang menghadap barat digunakan pada siang
hari (pukul 13.00) dan sore hari (pukul 15.00 dan 16.00), sedangkan pada pagi hari
25
(pukul 09.00 dan 10.00) tidak dipergunakan, karena pada pagi hari bangunan akan
terbayangi. Kesimpulannya adalah dinding akan menjadi panas apabila tidak terlindungi
dari radiasi matahari dan akan meneruskan panas ini kedalam ruangan.
Jadi pembayangan dinding sangat dibutuhkan untuk mengurangi panas yang
disebabkan radiasi matahari yang merambat kedalam bangunan dari dinding maupun
bidang transparan yang tidak terbayangi. Beberapa hal yang mempengaruhi
pembayangan dinding pada bangunan antara lain Fasade Rumah dan Orientasi bangunan.
Dinding utara dan selatan tidak begitu banyak menerima radiasi matahari secara
langsung, karena sudut jatuh sinar matahari cukup besar, jadi dinding yang menghadap
utara maupun selatan lebih memerlukan penonjolan bidang vertikal untuk menghasilkan
pembayangan yang lebih baik. Sedangkan dinding yang menghadap timur pada pagi
sampai siang hari dan barat pada siang sampai sore hari mendapatkan beban panas yang
lebih besar sehingga diperlukan perlindungan matahari berupa tritisan maupun shading
pada bagian tersebut. Fasad bangunan yang menghadap utara hanya mendapatkan radiasi
matahari secara langsung pada tanggal 21 Juni, karena matahari pada tanggal tersebut
beredar pada bumi bagian utara. Sedangkan pada tanggal 21 Desember, fasad bangunan
yang menghadap utara tidak mendapatkan radiasi matahari secara langsung karena
matahari beredar pada bumi bagian selatan, sehingga dinding bagian utara dapat
terbayangi seluruhnya. Fasad angunan yang menghadap timur mendapatkan radiasi
matahari langsung pada pagi hari, karena pada pagi hari matahari berada pada bagian
timur. Sedangkan pada siang hari fasad bangunan yang menghadap timur tidak
mendapatkan radiasi matahari secara langsung. Hal ini berlangsung sepanjang tahun
tidak seperti bangunan yang menghadap ke utara yang tidak mendapatkan radiasi
matahari secara langsung sepanjang tahun. Untuk fasad bangunan yang menghadap
selatan hanya mendapatkan radiasi matahari secara langsung pada tanggal 21 Desember,
karena matahari pada tanggal tersebut beredar pada bumi bagian selatan. Sedangkan pada
tanggal 21 juni fasad bangunan yang menghadap selatan tidak mendapatkan radiasi
matahari secara langsung karena matahari beredar pada bumi bagian utara, sehingga
dinding bagian selatan dapat terbayangi seluruhnya. Fasad bangunan yang menghadap
barat mendapatkan radiasi matahari langsung pada siang sampai sore hari (pukul 12.00 16.00), karena pada siang sampai sorehari matahari berada pada bagian timur.
26
Sedangkan pada pagi hari fasad bangunan yang menghadap barat tidak
mendapatkan radiasi matahari secara langsung. Hal ini berlangsung sepanjang tahun
tidak seperti fasad bangunan yang menghadap ke utara maupun selatan yang tidak
mendapatkan radiasi matahari secara langsung sepanjang tahun. Fasad bangunan yang
menghadap utara akan mendapatkan radiasi matahari secara langsung lebih lama
dibandingkan bangunan yang menghadap selatan. Sistem pembayangan dinding yang
baik untuk bangunan yang berorientasi utara dan selatan seperti Rumah Botol ini yaitu
bentuk sirip vertikal. Karena sirip vertikal lebih optimal untuk menangkal radiasi sinar
matahari langsung yang berasal dari sisi bangunan.
A. VEGETASI
Penempatan vegetasi sebagai pembayangan pada daerah dinding yang
menghadap timur pada pagi sampai siang hari dan barat pada siang sampai sore hari
mendapatkan beban panas yang lebih besar dapat menanggulangi radiasi sinar
matahari.
Gambar D5
Sumber : google images
Vegetasi pada eksterior bangunan
27
Gambar D6
Sumber : google images
Vegetasi di bagian timur bangunan
Gambar D7
Sumber : google images
Innercourtyard di dalam hunian
Pada bagian fasad rumah yang menghadap arah barat terdapat pohon dan tanaman lain
sebagai vegetasi guna menanggulangi radiasi sinar matahari sebagai pembayangan pada
rumah botol.
28
3.5. MATERIAL BANGUNAN
Disusun oleh Sastika Chandra Aginanti 1351010014
Pemanfaatan limbah atau pemakaian barang bekas (Reuse) untuk mengurangi
pemakaian barang baru atau penghematan kebutuhan untuk mengurangi proses daur
ulang (Recycle) menjadi alternatif untuk mengurangi (Reduse) exploitasi sumber
daya alam, sehingga energi tak terbarukan berupa minyak, gas, batu bara, uranium
dapat
ditekan, sekaligus dapat menjadi salah satu
alternatif material yang tidak hanya
fungsional
namun juga estetis.
Penggunaan
dan
pemilihan
material
pada
suatu bangunan baik secara bentuk maupun warna,
harus dilakukan secara cermat dengan pertimbangan dari aspek klimatologis,
orientasi bangunan, serta massa bangunan itu sendiri, dengan komponen material yang
bervariasi. Karena nantinya akan mempunyai dampak pada masalah kenyamanan
terhadap termal dari akitifitas pengguna bangunan (manusia) yang menghasilkan
konduksi, radiasi, evaporasi, dan pengaruh, serta tanggapan terhadap visualisasi
manusia pada lingkungan luar dan dalam bangunan terhadap kenyamanan visual,
yaitu cahaya alami, cahaya buatan dan bunyi dari penggunaan material apabila tidak
dilakukan dengan cermat.
3.5.1
MATERIAL BOTOL BEKAS
Dalam Rumah Botol milik Ridwan Kamil, salah satu objek
yang diobservasi
yaitu Material botol bekas (reuse) sebagai elemen dinding, Penerapan botol
bekas terhadap kenyamanan, Orientasi masa bangunan yang akan mempengaruhi
penempatan/penggunaan material. 60 % bagian Rumah Botol dibalut oleh 30.000
botol kaca bekas minuman berenergi yang semula adalah sampah botol kaca yang
berserakan.
29
Gambar E1
Sumber : google images
Penerapan material botol bekas sebagai fasad bangunan
Botol kaca bekas pada Rumah Botol ini menggunakan botol kaca bekas
minuman berenergi dengan jenis kaca jenis Rayban. Botol kaca ini digunakan
pada dua jenis bukaan yang ada.
Jenis material kaca rayban
Gambar E2
Sumber : google images
Detail material botol bekas
A. ANALISIS MATERIAL KACA RAYBAN PADA BOTOL BEKAS
Kaca Absorber mampu membatasi pandangan dari salah satu arah, sehingga
baik untuk di jadikan sebagai material fasade pada bangunan, khususnya
bangunan rumah tinggal yang membutuhkan privasi. Kaca Rayband yang memang
masuk dalam kriteria jenis kaca absorber juga mampu untuk mengurangi efek
sinar matahari dan panas yang masuk ke dalam ruangan. Kemampuan nya
menyaring intensitas cahaya, tergantung dari tebalnya kaca tersebut.
30
Kaca rayban mampu menahan panas dan sinar matahari
sampai 55%, sehingga mengurangi beban pendingin ruangan
dan menjaga privasi penghuninya. Untuk menambah tingkat
kegelapannya, kaca rayban bisa dilapisi sampai beberapa
kali. Kaca rayban tidak hanya berwarna hitam, tetapi juga
warna biru gelap, biru kehijauan, abu-abu gelap, tembaga,
dan hijau gelap.
Jadi botol bekas minuman berenergi yang dipakai untuk
Rumah Botol mampu menahan panas dan sinar matahari karena
jenisnya yang merupakan kaca rayban. Selain itu warnanya yang
gelap mampu menjaga privasi penggunanya serta dapat memberikan
efek saat cahaya mengenai botol sehingga cahaya yang masuk ke
dalam ruang dapat bervariasi efeknya.
(http://www.archipidi.net/mengenal-macam-macam-jenis-danukuran-kaca/)
B. PENGAPLIKASIAN BOTOL BEKAS PADA RUMAH BOTOL
Pada pintu masuk, botol bekas
digunakan sebagai dinding partisi
PINTU
MASUK
Gambar E3
Sumber : google images
Main entrance Rumah Botol
Pada lantai 1,
yaitu pada Ruang Tamu
(Main-Entrance),
botol
bekas
digunakan
sebagai dinding partisi sekaligus menjadi
celah ventilasi, dimana fungsi botol bekas
ini untuk menyaring cahaya matahari sore
yang masuk ke dalam ruangan, serta dapat
Gambar E4
Sumber : google images
Ruang Tamu Rumah Botol
menyalurkan udara untuk masuk ke dalam
ruangan
karena
terdapatnya
celah-celah
ventilasi di antara susunan botol tersebut.
31
Sedangkan pada lantai 2, Botol Bekas
digunakan sebagai Secondary Skin
yang melindungi kaca bening pada
dinding dari intensitas cahaya
matahari berlebih. Secondary Skin
dipasang secara bermodul dan
disusun
secara
silang,
guna
memperhatikan
intensitas cahaya
matahari yang akan masuk ke
dalam
bangunan,
serta
untuk
memperhatikan bukaan
untuk
sirkulasi udara yang masuk ke
dalam bangunan.
3.5.2
Gambar E5
Sumber : google images
Penggunaan botol bekas pada lantai 2
KACA BENING
Kaca Bening merupakan kaca murni. Kaca murni
mampu untuk menghangatkan ruangan. Kaca murni juga
baik untuk pencahayaan, sehingga mampu menghemat
penggunaan daya listrik (lampu).
A. PENGAPLIKASIAN KACA BENING PADA RUMAH BOTOL
Penggunaan kaca bening di ruang
santai membuat ruangan menjadi
lebih terang
Gambar E6
Sumber : google images
Kaca bening pada ruangan
32
Kaca bening digunakan sebagai
jendela/ sirkulasi udara
KETERANGAN
Kaca bening
Gambar E7
Sumber : google images
Kaca bening sebagai secondary skin
Pada lantai 2, kaca bening digunakan sebagai dinding dibeberapa bagian serta jendela
sebagai bukaan. Karena
pada lantai
2 adalah zona ruangan privat seperti, ruang
keluarga, ruang makan, dan kamar tidur, maka di butuhkan pengaturan bukaan sirkulasi
udara. Sirkulasi udara pada lantai 2, dapat diatur melalui jendela yang ada di belakang
Secondary Skin.
3.5.3 CONWOOD
Material conwood merupakan material
alternatif
pengganti
kayu
yang
ramah
lingkungan, dibuat dari campuran serat fiber
dan semen Portland berkualitas, dan dengan
bentuk yang seindah kayu asli.
“CONWOOD
mudah
diaplikasikan
dengan cepat dan memiliki kualitas tampilan kayu alami, mulai dari tampilannya
hingga teksturnya. Dibandingkan dengan material kayu, Conwood memiliki berbagai
keunggulan antara lain lebih tahan terhadap api, tahan air, tahan cuaca, anti rayap,
awet, dan ramah lingkungan. Ramah lingkungan karena Conwood tidak menggunakan
kayu asli sehingga membantu proses pelestarian alam dan lingkungan sekitar.
33
Proses pemasangannya mudah, Conwood berbentuk bilah panjang yang
mudah dipotong atau digergaji, serta memiliki presisi yang tinggi karena diproduksi
proses pabrikasi yang berteknologi tinggi dengan quality control ketat.
(http://conwood.co.id/conwood-seminar-an-inovating-beautiful-planet-inovasi-materialpengganti-kayu)
A. PENGAPLIKASIAN CONWOOD PADA RUMAH BOTOL
Penggunaan conwood pada kamar tidur
memberi kesan hangat pada ruangan
ditambah adanya pantulan cahaya yang
masuk dari sela sela botol di dinding.
Gambar E8
Sumber : google images
Penggunaan material conwood pada interior
kamar tidur
Penggunaan conwood
pada ruang tamu yang
dipasang
diagonal
sehingga menimbulkan
efek
“gerak”
saat
berpindah ke ruang
berikutnya
yang
didukung
penataan
ruang asimetris.
Gambar E9
Sumber : google images
Penggunaan material conwood pada ruang tamu
Material ini digunakan pada rumah botol sebagai pelapis lantai. Dapat dilihat
bahwa penggunaan material conwood pada rumah botol menjadikan kesan rumah dan
ruang di dalamnya menjadi lebih hangat dan terkesan alami.
34
3.5.4 BETON EKSPOS
Beton
ekspos
sekarang
sudah banyak digunakan baik untuk
rumah huni maupun untuk restoran
dan ruang publik lainnya. Material
beton yang diekspos memberikan
kesan industrial yang modern dan tampilan unik. Kesan ‘belum selesai’ juga menjadi
kelebihannya
tersendiri
karena
semakin
memperkuat
tampilan
modern
kontemporernya.
Beton ekspos sebenarnya adalah semen yang menjadi material utama untuk
plesteran dan acian dinding yang dibiarkan apa adanya. Warna abu-abu dari semen
yang telah mengering inilah yang disebut dengan beton ekspos karena warnanya yang
mengingatkan akan material beton. Keuntungan menggunakan material ini tentu saja
adalah penghematan, karena Anda tak perlu lagi mengeluarkan biaya banyak
untuk finishing seperti cat dinding atau wallpaper. Beton ekspos sendiri bisa menjadi
daya tarik menonjol yang Anda perlukan.
(http://arsitektur.me/2015/03/plus-minus-arsitektur-rumah-beton-ekspos/)
A. PENGAPLIKASIAN BETON EKSPOS PADA RUMAH BOTOL
Penggunaan
beton ekspos
pada eksterior
bangunan
Gambar E10
Sumber : google images
Penggunaan material conwood pada eksterior
Penggunaan beton ekspos pada eksterior Rumah Botol memunculkan kesan
gaya modern yang unik seperti tidak selesai dan bertekstur. Selain itu, penggunaan
beton ekspos mempunyai pengaruh untuk lebih memunculkan warna-warna perabot
dan tumbuhan disekitarnya.
35
Beton eskpos dirasa lebih ramah karena biaya yang dikeluarkan tidak terlalu besar untuk
finishing serta perawatannya yang lebih mudah.
3.5.5 CAT RUMAH
Cat dapat diaplikasikan untuk interior atau
eksterior bangunan. Di sektor interior, selain
untuk
mempercantik
tampilan
rumah,
cat
berfungsi sebagai pelindung dari cuaca misalnya
panas matahari atau hujan serta mengurangi
dampak perembesan dan menimbulkan noda
hitam pada dinding bagian dalam.
Sedangkan di interior, cat lebih menonjolkan
nilai seni agar Nampak menawan dan serasi
dengan konsep interior hunian.
Ada faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan cat rumah, sehingga efek
yang dihasilkan sesuai dengan keinginan yaitu :

Bahan
Cat yang aman untuk diaplikasikan didalam ruangan adalah yang tidak
mengandung zat kimia lead chromate (untuk cat kuning, merah dan hijau),
chromium (kuning, hijau dan orange) dan cadmium (orange, hijau, merah dan
kuning). Logam berat berbahaya bagi kesehatan, jadi usahakan menggunakan
warna netral agar tidak terpapar bahan kimia berbahaya.

Ketahanan terhadap cuaca
khususnya untuk eksterior. Ada cat tahan air dan tahan sinar matahari.

Warna
Untuk esterior, sebaiknya hindari cat warna merah karena tidak tahan terhadap
paparan langsung sinar mahatari.
(http://www.jasagypsumjakarta.com/2014/06/cat-rumah-fungsi-dan-faktorpenting.html)
36
A. PENGAPLIKASIAN CAT PADA RUMAH BOTOL
Interior rumah botol
Interior ruang tamu menggunakan
aplikasi cat berwarna netral seperti
putih, karena dinding yang lebih
dominan dari dinding botol.
Warna putih lebih menetralkan
ruangan.
Gambar E11
Sumber : google images
Interior ruang tamu
Interior ruang kerja menggunakan
aplikasi cat berwarna netral seperti
putih, Warna putih digunakan agar
pengguna ruangan yang sedang
bekerja tidak merasa tertekan.
Gambar E12
Sumber : google images
Interior ruang kerja
Interior ruang makan juga berwarna
putih sehingga menimbulkan kesan
ruang yang lebih luas serta dominasi
warna cokelat dari botol akan
memberikan efek permainan cahaya
yang masuk ke dalam ruang.
Gambar E13
Sumber : google images
Interior ruang makan
37
Eksterior rumah botol
Gambar E14
Sumber : google images
Eksterior Rumah botol
Eskterior rumah botol menggunakan cat khusus eksterior yang tahan air serta
tahan panas matahari. Pemilihan warna dingin menjadi perhitungan untuk menahan
pengaruh cuaca yang ada.
3.5.6 KALSI BOARD PADA PLAFON
Bangunan rumah tinggal umumnya memilih plafon kalsiboard, karena
pertimbangan kemungkinan terjadi kebocoran digentengnya. Selain itu, plafon
kalsiboard juga lebih gampang pemeliharaannya. Jika plafon kena air, noda bekas air
itu cukup diamplas dan langsung dicat
kembali. Bahan dasar kalsiboard ada unsur
semen, serat selulosa, semen, dan pasir silica.
Karena itu, kalsiboard lebih tahan air,tidak
lapuk, tidak dimakan rayap, dan tidak
terbakar oleh api.
Kelemahannya,
jika
plafon
mau
dibuka, tidak bisa rapi, pasti ada retak
rambutnya. Penyebab retak rambut ini, karena kalsiboard memiliki kembang susut
tinggi. Saat musim hujan mengembang, dan musim kemarau menyusut. Saat
menyusut inilah kelihatan retak rambutnya. Misalkan pada sambungan, pemakaian
plafon kalsiboard akan kelihatan pecah. Kalsiboard memiliki ketebalan 3,5 mm, 4,5
mm, 6 mm, 8 mm, 10 mm, 12 mm, dan 20 mm.
(http://xenecorp.blogspot.co.id/2012/09/pilih-plafon-gypsum-atau-kalsiboard.html)
38
A. PENGAPLIKASIAN KALSI BOARD PADA RUMAH BOTOL
Gambar E15
Sumber : google images
Kalsi board pada ruang tamu
.
Gambar E16
Sumber : google images
Kalsi board pada teras
3.5.7 KAYU MERANTI
Nama saintifiknya shorea laevis. Kayu ini dapat digunakan untuk konstruksi ringan
dan untuk perabot rumah tangga. Kekuatan kayu termasuk kelas II sampai dengan lV dan
keawetannya kelas II sampai dengan III.

Terdapat 2 jenis, yaitu: meranti merah dan meranti putih.

Pada umumnya kayunya lunak.

Paling tahan diantara kayu lokal lainnya, seperti durian, nangka, dan rengas.
(http://kampuzsipil.blogspot.co.id/2011/11/mengenal-jenis-dan-ciri-kayu-yang.html)
39
A. PENGAPLIKASIAN KAYU MERANTI PADA RUMAH BOTOL
Kayu meranti digunakan sebagai
kisi-kisi dinding pada rumah botol
dengan sifatnya yang ringan dan
lebih lunak. Penggunaan kisi-kisi
kayu sebagai material dinding
juga memungkinkan sirkulasi
angin lebih bebas masuk.
Gambar E17
Sumber : google images
Kalsi board pada teras
40
3.6 PENGATURAN BENTUK DAN RUANG
Disusun oleh Abdul Khanif 1351010010
Pengaturan bentuk / ruang dalam bangunan mempunyai potensi dalam
mengendalikan penerimaan panas dalam sebuah bangunan. Bila sebuah bangunan
berada pada sebuah iklim Tropis-lembab maka bentuk dari sebuah bangunan harus
menyesuaikan sebuah iklim, karna akan berpengaruh terhadap masalah kenyamanan
termal/suhu dalam bangunan. Ada beberapa aspek yang dapat mempengaruhi
kenyamanan termal : 1. Suhu udara 2. Kelembaban udara 3. Kecepatan aliran angin 4.
Radiasi matahari 5. Ventilasi yang baik 6. Perancangan plafond yang tinggi 7.
Penanaman vegetasi di sekitar bangunan. Sebuah bangunan harus memiliki aspek –
aspek termal agar terciptanya bangunan yang nyaman dan sejuk. Untuk mencapai
sebuah kenyamanan termal maka bentuk bangunan harus menyesuaikan iklim
setempat. Beberapa rekomendasi bentuk/ruang pada iklim Tropis –lembab :
•
Bentuk bangunan memanjang arah timur-barat dengan bidang timur dan barat sekecil
mungkin.
•
Mengurangi pemanasan matahari.
•
Memanfaatkan angin agar terjadi pendinginan karena penguapan.
•
Sebaiknyamemasangkisipeneduhmatahari pada jendela dan ruang outdoor
A. PENGATURAN BENTUK RUMAH BOTOL
Bentuk bangunan rumah botol ini
memanjang ke arah Timur dan Barat, bentuk
bangunan seperti ini sangat di sarankan pada
iklim
Tropis
-
lembab
dikarenakan
meminimalisir akses matahari langsung
kedalam bangunan. Tidak hanya faktor
cahaya matahari tetapi juga faktor angin.
Aliran udara kota Bandung bergarak dari
arah tenggara ini sangat menguntungkan
bila bangunan menghadap ke selatan karena akan memudahkan
aliran angin untuk masuk kedalam bangunan. Pemberian
vegetasi atau tanaman pada sisi barat bangunan di fungsikan
agar pada sisi barat permukaan bangunan tidak terkena panas
matahari sore secara langsung, sehingga hanya cahaya mathari
41
yang mengenai permukaan / yang masuk
kedalam bangunan.
Pemberian
vegetasi
pada
area
selatan di fungsikan untuk mengendalikan
arah angin dari tenggara agar masuk ke
area ruang tamu. Hampir seluruh ruangan
di dalam Rumah Botol berada pada
kategori hangat nyaman.
Arah Angin dari Tenggara
Pengendalian
Termal
pada
bangunan Rumah Botol juga, dibantu
dengan adanya Inner Court dan kolam
renang pada area tengah bangunan. Inner
Court yang ditempatkan pada area
tengah
bangunan
dapat
membantu
masuknya cahaya matahari ke dalam bangunan, serta berfungsi juga sebagai pendistribusian
aliran udara ke dalam bangunan. Kolam renang yang di tempatkan pada daerah Inner Court,
juga dapat membantu penghawaan udara kedalam bangunan. Uap air yang terkena hembusan
angin akan ikut masuk ke dalam bangunan, menjadikan bangunan terasa sangat sejuk
walaupun kondisi cuaca di luar panas.
B. PENGATURAN RUANG RUMAH BOTOL
Lantai 1
Pengaturan
botol
di
kebutuhan
ruang pada
rumah
sesuaikan
dengan
termal
atau
tingkat
kenyamanan. Pada lantai 1 Ruang
tamu, Ruang apiteater (Tangga),
Mussollah di letakkan pada sisi
Barat dan Utara agar ruang-ruang
tersebut mendapatkan aliran udara
dari
sisi
tenggara
dan
agar
mendapat sinar matahari dari Inner Court yang berada di area tengah bangunan. Berbeda
dengan Carport, Ruang garasi, Ruang supir, Kamar mandi di posisikan pada posisi timur dan
42
utara karena ruang-ruang tersebut merupakan area service dan tidak terlalu membutuhkan
aliran udara yang banyak untuk masuk kedalam ruangan.
Lantai 2
Pengaturan ruang pada lantai 2 Ruang
Kamar Tidur dan koridor (balkon)
berada di posisi Barat kareana ruangan
tersebut
memperlukan
udara
untuk
masuk kedalam tidak hanya faktor udara
tetapi juga pada saat pagi hari posisi
matahari berada di sisi timur dari
ruangan tersebut. Pada posisi pagi hari panas/cahaya matahari itu cukup baik dibandingkan
pada saat siang/sore hari. Ruang-ruang kamartidur/balkon diletakkan pada posisi barat agar
mendapatkan panas/cahaya matahari pagi. Berbeda dengan Rung keluarga, Ruang makan,
Dapur diletakkan di posisi Timur karena tidak membutuhkan panas matahari pagi dan hanya
membutuhkan cahaya matahari serta aliran udara.
43
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa fisika bangunan pada Rumah Botol milik Ridwan Kamil, maka
dapat disimpulkan bahwa :
4.1.1 Pengendalian Sinar Matahari
Dapat disimpulkan bahwa material dari botol bekas itu sendiri menggunakan
jenis kaca riben berwarna gelap, sehingga dapat berkontribusi untuk menyerap
panas dan besarnya intensitas cahaya matahari sore yang masuk ke dalam
bangunan. Ditinjau dari aspek kenyaman thermal dan visual, untuk lantai 1, Sinar
matahari masuk ke dalam ruangan melalui celah-celah ventilasi yang terdapat
pada susunan botol bekas. Sedangkan pada lantai 2, penggunaan material botol
bekas sebagai secondary skin menimbulkan kenyamanan secara visual, karena
dapat menyerap intensitas cahaya matahari berlebih yang masuk ke dalam
bangunan.
4.1.2 Insulasi
Berdasarkan pengolahan data dan analisa maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Penggunaan botol bekas sebagai fasade atau dinding berguna sebagai
penahan radiasi kalor matahari ke bangunan.

Orientasi bangunan yang paling sedikit menerima radiasi matahari adalah
jika bangunan membujur timur ke barat. Atau dengan lain cara memperkecil
luas jendela serta penggunaan kaca khusus dan alat peneduh.
4.1.3 Ventilasi
Sebuah ventilasi dalam bangunan sangatlah penting peranannya terutama di
iklim tropis yang banyak akan udara. Sebaiknya ventilasi yang berada di sebuah
bangunan itu harus merespon dengan baik terhadap keadaan iklim setempat,
sehingga fungsi dari sebuah ventilasi itu bekerja dengan baik didalam sebuah
bangunan. Memahami sebuah iklim yang berada di sebuah bangunan merupakan
hal yang sangat penting karena dengan memahami iklim tersebut kita bisa
bermain dalm bentuk/peletakan sebuah ventilasi dalam bangunan.
44
4.1.4 Pembayangan
Kesimpulannya adalah radiasi sinar matahari langsung pada dinding bangunan
dapat ditanggulangi dengan pembayangan dari tritisan pada dinding bagunan
sehingga radiasi sinar matahari tidak langsung merambatkan panas pada dinding
bangunan. Radiasi sinar matahari langsung pada bangunan juga dipengaruhi oleh
orientasi fasade bangunan terhadap arah litasan matahari, jadi fasade bangunan
yang menghadap kearah timur dan barat mendapatkan intensitas radiasi sinar
matahari yang lebih banyak. Dinding utara dan selatan tidak begitu banyak
menerima radiasi matahari secara langsung, karena sudut jatuh sinar matahari
cukup besar, jadi dinding yang menghadap utara maupun selatan lebih
memerlukan penonjolan bidang vertikal untuk menghasilkan pembayangan yang
lebih baik. Sedangkan dinding yang menghadap timur pada pagi sampai siang
hari dan barat pada siang sampai sore hari mendapatkan beban panas yang lebih
besar sehingga diperlukan perlindungan matahari berupa tritisan maupun shading
dan vegetasi sepeti pohon pada bagian tersebut.
4.1.5 Material
Material yang mempunyai persentase paling besar sebesar 60% pada rumah
botol Ridwan Kamil adalah botol bekas minuman berenergi yang mana
merupakan material bekas sehingga menjadikan rumah ini rumah ramah
lingkungan. Selain itu material lain yang digunakan pada Rumah Botol juga
sudah merupakan material yang cenderung lebih ramah lingkungan.
4.1.6 Pengaturan Bentuk dan Ruang
Sebuah bentuk bangunan harus menyesuaikan dengan keadaan iklim yang ada,
karena iklim merupakan sebuah hal yang pasti dan tentu keadaannya sehingga
kita tidak bisa menolak akan hal tersebut. Bentuk dari rumah botol ini sangat
merespon dengan iklim yang ada bentuk bangunan yang memanjang ke arah
Timur-Barat
bentuk bangunan seperti itu sangat disarankan pada iklim tropis lembab. Serta
penataan ruang yang di sesuaikan dengan kebutuhan akan kenyamanan sebuah
ruang, sehingga penataan ruang menyesuaikan iklim setempat.
45
4.2 SARAN
Bangunan tropis dibangun dengan beberapa pertimbangan berdasarkan adaptasi iklim
tropis. Hal ini tentunya memunculkan berbagai aspek dari luar dan dalam bangunan
untuk terciptanya kenyamanan. Salah satu aspek yang sangat berperan dalam
membangun bangunan daerah tropis agar tercipta kenyamanan adalah dengan
memperhatikan aspek fisika bangunan yang kemudian memunculkan respon desain
sesuai dengan lingkungan tempat bangunan itu berada. Desain yang merespon aspek
lingkungan lebih bisa diterima dan lebih kreatif. Jadi saran untuk mahasiswa atau arsitekarsitek muda, mulai awal perancangan harus memperhatikan aspek-aspek lingkungan
dengan baik agar tercipta desain yang sesuai dan cocok dengan lingkungan sekitarnya.
46
DAFTAR PUSTAKA


Ilmu Fisika Bangunan. Penerbit Kanisius & Penerbit Universitas Soegijapranata:
Semarang. Lippsmeier, Georg. 1980.
BangunanTropis. Erlangga: Jakarta. Poerbo, Hartono. 2005. Utilitas Bangunan.
Penerbit Djambatan: Jakarta. Szokolay, S.V. 1980.
Environmental Science Handbook for Architects and Builders. The Construction
Press. Inggris.
http://www.archipidi.net/mengenal-macam-macam-jenis-dan-ukuran-kaca/
http://conwood.co.id/conwood-seminar-an-inovating-beautiful-planet-inovasimaterial-pengganti-kayu
http://arsitektur.me/2015/03/plus-minus-arsitektur-rumah-beton-ekspos/
http://www.jasagypsumjakarta.com/2014/06/cat-rumah-fungsi-dan-faktorpenting.html
http://xenecorp.blogspot.co.id/2012/09/pilih-plafon-gypsum-atau-kalsiboard.html
http://www.archipidi.net/mengenal-macam-macam-jenis-dan-ukuran-kaca/
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja
&uact=8&ved=0CEAQFjAJahUKEwjcuPvZ5KPIAhWPco4KHZbqCl4&url=http%3
A%2F%2Fjadiberita.com%2F1210%2Funiknya-rumah-botol-bekas-solusi-tumpukansampah.html&usg=AFQjCNFGAK5WDRGmqq8CRnEvLXHhUnCiw&sig2=9yWcDUSy_T6qs5KZcpSEYw
http://ayosebarkan.com/rumah-botol-karya-arsitek-indonesia-ridwan-kamil/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ridwan_Kamil
http://www.berkuliah.com/2014/11/ridwan-kamil-sosok-walikota-bandung-yangmenginspirasi.html
BadanstandarNasional Indonesia;1996 ;
PetunjukPelaksanaanKonservasiEnergiuntukSistemPencahayaanPadaBangunanGedun
g ;Jakarta;BSNI
http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi.
http://abebe08.blogspot.com/2010/10/dampak-cahaya-terhadap-efektifitas.html
http://ghozyal.blogspot.com/2013/12/rumah-botol-ridwan-kamil.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Ridwan_Kamil

https://IKLIM TROPIS ~ RED KOPITE GEOGRAPHY.htm

https://materiarsitektur.blogspot.com/2015/02/ventilasi.html
















47
Download