Nasar Radfan, Djumahir, Tita Hariyanti Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu JAM 13, 2 Diterima, Maret 2014 Direvisi, Juni 2014 Desember 2014 Maret 2015 Disetujui, April 2015 Nasar Radfan Rumah Sakit Paru Batu Djumahir Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Tita Hariyanti Program Magister Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Abstract: Background: Researchers want to know the effect of the mix marketing towards the patients’ loyalty who seeks treatment at Pulmonary Hospital Batu. This research conducted with cross-sectional approach in 100 patients in the Hospital Pulmonary Batu. Sampling was non random sampling. Independent variables are product, price, place, promotion, people, processes, and physical evidence while the dependent variable is the patients’ loyalty who is seeking treatment at the Hospital Pulmonary Batu, as measured by the questionnaire instrument. Validity test of the instrument uses the product moment correlation and test reliability uses Cronbach alpha method. Data were analyzed using multiple linear regression analysis test. The results show that not all elements influence the mix marketing of patients ‘ loyalty which is seeking treatment in the Hospital Pulmonary Batu. All elements of the mix marketing of physical evidence (66.1%) and price (18.1%) have a dominant influence among the other elements of the mix marketing, product and place loyalty have no positive effect on patients’ loyalty in pulmonary clinic Batu, the effect of sequentially is physical evidence (66.1%), price (18.1%), promotion (13.5%), process (11%), people (0.7%), place (0.117%), product (0.11%). All elements of the mix marketing (product, price, place, promotion, personnel, processes, and physical evidence) not all elements influence patients’ loyalty. Variable products and place has no effect on the patients’ loyalty, while the other variables such as price, promotion, personnel, processes and physical evidence have an influence on the patients’ loyalty which is seeking treatment at the Polyclinic Pulmonary Batu. Elements of price and physical evidence have the most dominant effect on patients’ loyalty among the other elements in the mix marketing. Keywords: mix marketing, patients’ loyalty, Hospital Pulmonary Batu Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 13 No 2, 2015 Terindeks dalam Google Scholar Alamat Korespondensi: Nasar Radfan , Rumah Sakit Paru Batu 220 Abstrak: Peneliti ingin mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas pasien yang berobat di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional terhadap 100 pasien di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu. Pengambilan sampel secara non random sampling. Variabel bebasnya adalah produk, harga, tempat, promosi, petugas, proses, dan bukti fisik sedangkan variabel tergantungnya adalah loyalitas pasien yang berobat di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu, yang diukur dengan instrumen quesioner. Pengujian terhadap validitas instrumen menggunakan korelasi product moment dan uji reliabilitasnya menggunakan metode alpha cronbach. Data dianalisis menggunakan uji analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua elemen bauran pemasaran berpengaruh positip terhadap loyalitas pasien yang berobat dipolikinik paru Rumah JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME220 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Pasien di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu Sakit Paru Batu. Dari seluruh elemen bauran pemasaran bukti fisik (66,1%) dan harga (18,1%) mempunyai pengaruh paling dominan diantara elemen bauran pemasaran yang lain, produk dan tempat tidak mempunyai pengaruh positip terhadap loyalitas pasien di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu, sedang pengaruh secara berurutan adalah bukti fisik (66,1%), harga (18,1%), promosi (13,5%), proses (11%), petugas (0,7%), tempat ( 0,117%), produk (0,11%). Dari seluruh elemen bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, petugas, proses, dan bukti fisik) tidak semua elemen mempengaruhi loyalitas pasien. Variabel produk dan tempat tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien, sedangkan variabel lain yaitu harga, promosi, petugas, proses dan bukti fisik mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien yang berobat di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu. Elemen harga dan bukti fisik mempunyai pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pasien diantara elemen yang lain dalam bauran pemasaran. Kata Kunci: Bauran pemasaran, loyalitas pasien, Rumah Sakit Paru Batu Bauran pemasaran adalah alat perusahaan untuk memperoleh respon yang diinginkan dari pasar sasaran, tetapi yang terlebih penting lagi bagaimana memahami bauran pemasaran dari sudut pandang atau persepsi pelanggan1. Dari kacamata atau sudut pandang pasien bauran pemasaran merupakan jalan keluar bagi masalah pasien, biaya yang harus dikeluarkan oleh pasien, memperoleh pelayanan yang menyenangkan, nyaman dan komunikasi yang baik dari rumah sakit terhadap pelanggan2. Loyalitas pelanggan merupakan salah satu inti yang harus diupayakan oleh perusahaan termasuk rumah sakit. Hal ini karena peningkatan loyalitas pelanggan dapat memberi keuntungan jangka panjang. Pelanggan merupakan seseorang yang secara terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama memuaskan keinginannya dengan membeli suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut3. Peranan bauran pemasaran produk yang dibuat oleh perusahaan sangat penting bagi pelanggan. Kualitas yang baik dan memuaskan bisa membuat pelanggan tertarik untuk melakukan pembelian dan akhirnya menimbulkan loyalitas dan tidak beralih ke produk lain4. Menurut Bitner (2003), salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas adalah produk dan harga dimana konsumen akan loyal terhadap suatu produk apabila produk tersebut memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan5. Promosi menjadi faktor kunci untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pelanggan akan menjadi loyal apabila produk-produk tersebut ditawarkan (dipromosikan) dengan baik (Dharmesta,1999)3. Rumah Sakit Paru Batu merupakan rumah sakit pemerintah yang menjadi pusat rujukan paru sesuai dengan tujuan dari pendirian rumah sakit ini. Angka kunjungan yang tidak optimal dari unit paru terutama di bagian rawat jalan menjadi perhatian utama terutama rumah sakit ini yang pada awalnya adalah rumah sakit khusus paru dan berkembang menjadi rumah sakit umum. Salah satu strategi utama dalam meningkatkan angka kunjungan pasien di unit paru dengan menerapkan konsep bauran pemasaran (Marketing mix). Harapannya dengan strategi pemasaran yang handal dapat meningkatkan angka kunjungan pasien paru yang nantinya dapat meningkatkan pendapatan rumah sakit sehingga juga dapat memperlancar biaya operasional rumah sakit. Melihat kondisi di atas maka penting bagi Rumah Sakit Paru Batu mempunyai suatu strategi yang tepat dengan melakukan program-program pemasaran yang dapat meningkatkan mutu layanan, sehingga dengan mutu layanan yang baik dan memuaskan pelanggan akan loyal kepada Rumah Sakit Paru Batu. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti tentang Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu. Bauran Pemasaran Jasa Bauran pemasaran merupakan tool atau alat bagi pemasar yang terdiri dari berbagai elemen. Suatu program pemasaran perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan posisioning yang ditetapkan dapat berjalan sukses.6 TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 221 Nasar Radfan, Djumahir, Tita Hariyanti Menurut Kotler (2002), bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasarannya. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan jangka pendek.7 Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan unsur-unsur yang saling terkait, dibaurkan dan digunakan dengan tepat sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan pemasaran yang efektif dan memuaskan kebutuhan konsumen. Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali oleh Jerome Mc Carty yang merumuskan menjadi 4 P (Product, Price, Promotion, dan Place).8 Dalam sektor jasa, bauran pemasaran berkembang menjadi 7 P dengan menambahkan People, Proses dan Physical Evidence.9 Sebagai suatu bauran elemenelemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan.10 Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dalam penelitian ini digunakan konsep bauran pemasaran yang terdiri dari kombinasi variabel-variabel yang meliputi Produk/Product, Harga/Price, Tempat/ Place, Promosi/Promotion, Petugas/People, Proses/ Process dan Bukti Fisik/Physical evidence.11 Produk Produk pelayanan jasa rawat jalan di rumah sakit yang diinginkan oleh pengguna jasa, perlu dipahami seperti manfaat produk (pelayanan poli umum, poli spesialis, penunjang medis, medical check up, dan lain sebagainya).12 Jika penyedia jasa pelayanan memahami produk yang ada sekarang dan berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan, bila hal tersebut terpenuhi akan mendapatkan respon yang positif dari pengguna jasa sehingga akan membantu pengguna jasa dalam membuat keputusan.13 Tempat/Lokasi Pelayanan (Place) Menurut Rowlan dan Rowlan (1984), pengertian place di rumah sakit meliputi tempat pelayanan, waktu 222 yang dihabiskan, konsep rujukan dan lain-lain. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan menentukan penting dan tidaknya lokasi atau tempat.14 Promosi (Promotion) Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, apabila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan membelinya.15 Dengan mengubah pola pikir lama dimana hanya berfokus pada konsumen maka perusahaan dapat meraih:16 (a) Meningkatkan penerimaan dengan menghubungkan kebutuhan kesehatan masyarakat dengan layanan yang diberikan oleh rumah sakit dan dokter. (b) Membangun hubungan yang dapat memberikan dampak positif terhadap tujuan rumah sakit. (c) Mempengaruhi perusahaan setempat yang setiap tahun dapat membuat keputusan membeli layanan kesehatan. (d) Meningkatkan hubungan kemitraan dengan masyarakat. (e) Mendukung terus marketing dalam strategi yang accountable dan produktif. Harga (Price) Strategi penentuan harga (price) sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategik seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran diantara berbagai kelompok pelanggan.17 Harga merupakan elemen penting dalam bauran pemasaran karena akan berhubungan dengan kelangsungan hidup organisasi. Pengertian harga (price) tidak hanya berupa berapa tarif untuk satu jenis pemeriksaan atau tindakan, tetapi keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit.18 Petugas (People) People merupakan petugas yang mengerjakan semua kegiatan mendeliver produk sampai ke tangan konsumen. Orang-orang yang mengerjakan ini harus memiliki semangat dan gairah dalam melakukan bisnis. JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Pasien di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka petugas yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan.19 Untuk mencapai kualitas yang terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari kepentingan pekerjaan mereka. Hal ini berhubungan dengan seleksi, training, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya people dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal yaitu suatu interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dalam suatu perusahaan sebagai konsumen internal dan penyedia layanan internal. Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong petugas dalam kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen.12 jukkan bahwa keputusan untuk membeli mungkin dilakukan oleh lebih dari satu orang. Pada kasus demikian, keputusan pembelian dapat menunjukkan kompromi yang dilakukan seseorang dalam unit dan dapat menjelaskan mengapa ia terkadang tidak loyal pada produk atau jasa yang paling disukainya. Dapat disimpulkan bahwa loyalitas pelanggan merupakan sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan pembelian produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan didalamnya. Loyalitas tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa, tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap yang positif terhadap perusahaan yang menawarkan produk/ jasa tersebut. Proses (Process) HIPOTESIS Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Proses pada kegiatan pelayanan jasa rumah sakit dimulai dari pemberian informasi kepada pelanggan, pendaftaran, pemeriksaan, pemeriksaan penunjang, pembayaran dan rujukan.12 Untuk kepentingan tersebut dalam penelitian ini akan melihat pengaruh bauran pemasaran yang mengacu pada pendapat Zeitthaml dan Bitner (2000), yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, petugas, proses dan bukti fisik terhadap loyalitas pasien.3 Kerangka konsep yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagaimana gambar 1. Produk Sarana Fisik (Physical Evidence) Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa menilai suatu jasa sebelum mengkonsumsinya. Untuk mengurangi resiko yang dipersepsikan konsumen dalam mengambil keputusan, maka sarana fisik merupakan salah satu unsur penting dalam bauran pemasaran. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya paket pelayanan medical check up, penampilan staf yang rapi dan sopan, seragam petugas, ruang tunggu yang nyaman dan lain-lain.12 Harga Tempat Loyalitas Pasien Promosi Petugas Pengertian Loyalitas Seorang pelanggan yang loyal memiliki prasangka spesifik mengenai apa yang akan dibeli dan dari siapa. Pembeliannya bukan merupakan peristiwa acak. Selain itu, loyalitas menunjukkan kondisi dari durasi waktu dan mensyaratkan bahwa tindakan yang dilakukan lebih dari dua kali.4 Terakhir, untuk pengambilan keputusan menun- Proses Bukti Fisik Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 223 Nasar Radfan, Djumahir, Tita Hariyanti Dengan dasar gambar 1 maka pada penelitian ini hipotesis yang ditetapkan adalah sebagai berikut: H 1 : Produk berpengaruh terhadap loyalitas pasien di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu. H 2 : Harga berpengaruh terhadap loyalitas pasien di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu. H 3 : Tempat berpengaruh terhadap loyalitas pasien di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu. H 4 : Promosi berpengaruh terhadap loyalitas pasien di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu. H 5 : Petugas berpengaruh terhadap loyalitas pasien di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu. H 6 : Proses berpengaruh terhadap loyalitas pasien di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu. H 7 : Bukti fisik berpengaruh terhadap loyalitas pasien di poliklinik paru Rumah Sakit Paru Batu. METODE Populasi dan Kerangka Sampel Populasi yang akan diteliti pada penelitian ini adalah pasien yang pernah berobat di poliklinik paru di Rumah Sakit Paru Batu yaitu berjumlah 2435 pasien periode 2009–2011.15 Sampel Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah pasien melakukan kunjungan ulang lebih dari 2x di poliklinik paru dan pasien merupakan penyakit paru yang perlu kunjungan ulang (asma, TB paru, penyakit paru obstruksi menahun dan efusi pleura). Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan rumus Slovin perkiraan sampel yang diperlukan adalah 100 sampel (pembulatan dari 98,82). Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah dilakukan pengujian validitas diperoleh keseluruhan item variabel penelitian mempunyai r hitung > r tabel yaitu pada taraf signifikan 95% ( = 5%) dan n = 100 diperoleh r tabel = 0,195 sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan item variabel penelitian adalah valid untuk digunakan sebagai instrumen dalam penelitian atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. 224 Dari hasil uji reliabilitas item pertanyaan dari masing-masing variabel yang diteliti dapat disajikan pada tabel 1. HASIL dan PEMBAHASAN Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas pasien pada Rumah Sakit Paru Batu digunakan regresi linier berganda. Dari persamaan tersebut diketahui bahwa variabel bukti fisik memberikan pengaruh yang paling besar atau paling dominan terhatap loyalitas pasien Rumah Sakit Paru Batu, disamping seluruh variabel bauran pemasaran terkait dalam penelitian ini. Loyalitas pasien Rumah Sakit Paru Batu jika tidak dipengaruhi oleh variabel bauran pemasaran akan sebesar 0,661 atau sebesar 66,1%. Namun jika dipengaruhi oleh variabel bauran pemasaran variabel bukti fisik dan variabel harga memberikan pengaruh paling dominan diantara variabel lain terhadap loyalitas pasien di Rumah Sakit Paru Batu. Hal ini disebabkan bahwa dalam melakukan pengobatan tentunya kenyamanan dalam hal kebersihan rumah sakit, ketersediaan alat-alat pengobatan dan kenyaman kondisi rumah sakit tentunya menjadi perhatian utama bagi pasien. Hal kedua yang menjadi pemikiran pasien dalam berobat itu adalah harga, diharapkan ada kepantasan antara harga yang harus dibayarkan dengan fasilitas, alat dan pelayanan yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukti fisik memberikan pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pasien di Rumah Sakit Paru Batu diantara variabel lain dalam bauran pemasaran (p=0,047) sedang pengaruh variabel lain secara berurutan adalah harga (p=0,038), proses (p=0,035), petugas (p=0,023), tempat (p=0,022), promosi (p=0,012) dan produk (p=0,005). Dari hasil penelitian diketahui bahwa semua elemen dalam bauran pemasaran memberikan pengaruh terhadap loyalitas pasien untuk menggunakan kembali jasa pada Rumah Sakit Paru Batu. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Zeithaml dan Bitner bahwa semua elemen dalam bauran pemasaran (produk, harga, petugas, promosi, tempat, proses dan bukti fisik) mempengaruhi loyalitas pelanggan. Konsep pemasaran yang berorientasi pada pelanggan berusaha memuaskan pelanggan melalui pemahaman perilaku konsumen secara menyeluruh. JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Pasien di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu No 1 Variabel Produk (X 1) 2 Harga (X 2) 3 Tempat (X 3) • • • • • • • • 4 Promosi (X 4) 5 Orang (X 5) 6 Proses (X 6) 7 Bukti fisik (X 7) 8 Loyalitas pelanggan (Y) • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Indikator Produk/jasa berupa diagnosis Produk/jasa berupa pengobatan Produk/jasa pelayanan lain berupa gizi konseling. Sumber Aditama (2007) Keseluruhan biaya perawatan Potongan harga Harga masing-masing pelayanan terjangkau Lokasi rumah sakit mudah dijangkau sarana transportasi umum Waktu yang digunakan untuk mencapai lokasi rumah sakit Kenyamanan maupun tempat parkir yang luas Informasi rumah sakit (brosur, leaflet) Periklanan Artikel rumah sakit Rambu petunjuk rumah sakit Ketrampilan petugas Keramahan petugas dengan pasien Komunikasi petugas dengan pasien Perhatian petugas terhadap pasien Sistem administrasi yang mudah dan cepat Ketepatan waktu pelayanan Prosedur yang mudah dipahami Ruangan yang bersih Ketersediaan peralatan Tata ruang yang nyaman Komitmen untuk berobat kembali jika sedang sakit. Daya tolak terhadap kompetitor Menggunakan jasa lain selain jasa yang biasa digunakan di rumah sakit Rekomendasi pada pihak lain Aditama (2007) Tabel. Hasil Uji Reliabilitas Item X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 Y Alpha 0,719 0,718 0,783 0,815 0,797 0,828 0,801 0,799 Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Produk menunjukkan pengaruh yang sangat kecil terhadap variabel loyalitas, hal ini menunjukkan bahwa produk pada pelayanan jasa di Rumah Sakit Paru Batu perlu ditingkatkan. Menurut Rowlan dan Rowlan, pengertian produk adalah jenis pelayanan yang diberikan, Aditama (2007) Aditama (2007) Aditama (2007) Aditama (2007) Aditama (2007) Griffin (2003) baik dalam bentuk preventif, diagnostik, terapeutik dan lain-lain. Produk pelayanan jasa rawat jalan di rumah sakit yang diinginkan oleh pengguna jasa, perlu dipahami seperti manfaat produk (pelayanan poli umum, poli spesialis, penunjang medis, medical check up, dan lain sebagainya). Pasien yang berobat di poliklinik paru perlu diberikan informasi tentang pentingnya kepatuhan minum obat, memperhatikan regimen obat yang diberikan dan juga mengingatkan pasien untuk melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan untuk keberhasilan pengobatan melalui telepon atau sms untuk meningkatkan angka kesembuhannya. Harga memberikan pengaruh yang besar terhadap loyalitas pasien hal ini sesuai dengan teori, bahwa harga merupakan elemen penting dalam bauran TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 225 Nasar Radfan, Djumahir, Tita Hariyanti pemasaran karena akan berhubungan dengan kelangsungan hidup organisasi. Menurut Supriyanto dan Ernawati, harga (price) tidak hanya berupa berapa tarif untuk satu jenis pemeriksaan atau tindakan, tetapi keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan pasien untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Manajemen Rumah Sakit Paru Batu perlu melakukan suatu terobosan untuk meningkatkan angka kunjungan di poliklinik paru dengan memanfaatkan momen-momen khusus untuk memberikan diskon/ potongan harga. Hari kesehatan nasional, hari kemerdekaan, hari ulang tahun rumah sakit merupakan momen yang tepat untuk memberikan potongan harga kepada pasien. Tempat memberikan pengaruh yang kecil terhadap loyalitas pasien, hal ini mungkin disebabkan karena rumah sakit ini menjadi rumah sakit rujukan paru sehingga banyak pasien yang datang dari luar Batu dan Malang. Perlu adanya petunjuk yang jelas tentang lokasi rumah sakit bisa berupa petunjuk arah maupun sarana yang lain sehingga memudahkan pasien untuk berobat ke Rumah sakit Paru Batu. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Rowlan dan Rowlan, pengertian place di rumah sakit meliputi tempat pelayanan, waktu yang dihabiskan, konsep rujukan dan lainlain. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan menentukan penting dan tidaknya lokasi atau tempat. Promosi memberikan pengaruh yang positif terhadap loyalitas pasien di Rumah Sakit Paru Batu karena model promosi yang saat ini diterapkan sudah baik bagi kelangsungan perkembangan Rumah Sakit Paru Batu. Hal ini sesuai dengan teori Rowlan dan Rowlan, konsep promosi di rumah sakit adalah bagaimana pasien tahu tentang jenis pelayanan yang ada di rumah sakit, bagaimana mereka termotivasi untuk menggunakannya, bagaimana mereka benar-benar menggunakannya, lalu menggunakan secara berkesinambungan dan menyebarkan informasi itu kepada rekan-rekannya. Selama ini media promosi yang digunakan oleh Rumah Sakit Paru Batu sudah cukup mengena bagi para pasien baik berupa brosur maupun artikel di rumah sakit. Petugas memberikan pengaruh yang positip terhadap loyalitas pasien di Rumah Sakit Paru Batu, hal ini menunjukkan bahwa keterampilan dan skill yang dimiliki oleh petugas rumah sakit dapat memberikan 226 kepuasan terhadap pasien. Sesuai dengan teori yang ada bahwa: ”Untuk mencapai kualitas yang terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menunjang keterampilan mereka sehingga dapat memberi kepuasan pada konsumen”. Hal ini berhubungan dengan seleksi, training, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya petugas dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal yaitu suatu interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dalam suatu perusahaan sebagai konsumen internal. Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong petugas memberikan kepuasan kepada konsumen. Proses memberikan pengaruh yang positip terhadap loyalitas pasien pada Rumah Sakit Paru Batu, menurut Supriyanto dan Ernawati bahwa proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Proses pada kegiatan pelayanan jasa rumah sakit dimulai dari pemberian informasi kepada pelanggan, pendaftaran, pemeriksaan, pemeriksaan penunjang, pembayaran dan rujukan. Bukti fisik memberikan pengaruh yang paling dominan di antara variabel yang lain, hal ini menunjukkan bahwa bukti fisik yang saat ini ada sudah sangat baik di mata para pasien Rumah Sakit Paru Batu. Bukti fisik ini meliputi tata ruang, kebersihan ruangan dan ketersediaan alat untuk diagnosa penyakit pasien, disamping itu juga tanggapan dan pelayanan yang baik dari pihak karyawan yang berinteraksi terhadap pasien. Bukti fisik merupakan elemen yang sangat penting bagi konsumen karena bukti fisik merupakan elemen yang langsung dapat dirasakan oleh pasien. Saat ini pemasaran telah bergeser menjadi pemasaran dengan pendekatan yang komprehensif dalam memuaskan kebutuhan pasien. Apabila ini dilakukan maka akan menimbulkan kepuasan yang pada akhirnya akan membentuk loyalitas pasien. Hubungan antara pasien dengan penyedia layanan kesehatan yang baik akan meningkatkan loyalitas, kerjasama dan partisipasi terhadap penyedia layanan kesehatan. Namun dari seluruh variabel bauran pemasaran 7P yang diteliti ini tidak ada elemen yang lebih penting dari elemen lainnya. Semua elemen mempunyai tingkatan yang sama dan saling berhubungan, sehingga merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015 Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Pasien di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu dapat diperoleh beberapa kesimpulan bahwa seluruh elemen bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, petugas, proses, dan bukti fisik) tidak semua elemen berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien. Variabel produk dan tempat tidak mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien, sedangkan variabel lain yaitu harga, promosi, petugas, proses dan bukti fisik mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pasien yang berobat di Poliklinik Paru Rumah Sakit Paru Batu. Elemen bukti fisik dan harga mempunyai pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pasien diantara elemen yang lain dalam bauran pemasaran. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat dikemukakan pada jurnal ini adalah: (1) Rumah Sakit Paru Batu bisa memberikan potongan harga (antara 25%–30%) pada momen-momen tertentu (ulang tahun rumah sakit atau hari kemerdekaan dsb), sehingga dapat meningkatkan angka kunjungan di poliklinik paru. Hal ini sebagai perbaikan dari variabel harga. (2) Pasien yang berobat di poliklinik paru perlu diberikan informasi tentang pentingnya kepatuhan minum obat, memperhatikan regimen obat yang diberikan dan juga mengingatkan pasien untuk melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan untuk keberhasilan pengobatan melalui telepon atau sms untuk meningkatkan angka kesembuhannya. Hal ini sebagai perbaikan dari variabel produk. (3) Rumah Sakit Paru Batu mempunyai kantong parkir yang dapat memuat 40 mobil, tetapi pada hari-hari jam sibuk dapat memuat 70 mobil hal tersebut dapat diatasi tukang parkir dengan menggunakan cara mendorong maju dan mundur kendaraan yang akan keluar dan masuk sehingga cara ini tidak nyaman bagi pengunjung. Perlu perluasan lahan disamping rumah sakit untuk kenyamanan tempat parkir. Hal ini sebagai perbaikan dari variabel tempat. (4) Petunjuk arah yang jelas dari lokasi Rumah Sakit Paru Batu perlu ditempatkan di lokasi-lokasi yang strategis (pertigaan Karanglo, jembatan pendem, pertigaan masuk kota Batu) untuk memudahkan pasien berobat ke Rumah Sakit Paru Batu. Hal ini sebagai perbaikan dari variabel tempat. (5) Petugas medis hendaknya lebih meningkatkan komunikasi dengan pasien untuk mendukung kesembuhan mereka baik mengenai pengobatan yang diberikan maupun keluhan-keluhan pasien selama pengobatan. Hal ini bisa dilakukan oleh petugas medis dengan cara menghubungi lewat telepon atau alat komunikasi lain secara aktif. Hal ini sebagai perbaikan dari variabel petugas. DAFTAR RUJUKAN Aditama, T.Y. 2007. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: UI Press. Brown, S.A. 2000. Customer Relationship Marketing: a Strategic Imperative in the World of Business. Canada: John Wiley & Sons Ltd. Dharmesta, B.S. 2009. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi kedua. Jogjakarta: Liberty. Dharmesta, B.S. 1999. Loyalitas Pelangan Sebuah Kajian Konseptual sebagai Panduan bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 14 pp 73–78. Dharmayanti, D. 2006. Analisis Dampak Service Performance dan Kepuasan sebagai Moderating Variabel terhadap Loyalitas Nasabah. Jurnal manajemen Pemasaran Vol 1 pp:35–43. Griffin, J. 2003. Customer Loyality. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler, P., Armstrong, G. 2002. Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 1, Edisi 12, Alih Bahasa Bob Sabran. Jakarta: Erlangga. Kotler, P., Keler, K.L. 2008. Managemen Pemasaran. Jilid 2, Edisi 13, Alih Bahasa Bob Sabran. Jakarta: Erlangga. Lupiyoadi, R., Hamdani, A. 2006. Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Longford, H., Corenzo, A. 1998. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT Indeks. Rini, E.S. 2009. ’Menciptakan Pengalaman Konsumen dengan Experiental Marketing’, Jurnal Manajemen Bisnis, vol 2, hal 7–14. Rowland, H.S., Rowland, B. 1984. Hospital Administration Handbook. Aspen Publication. Rekam Medis RS Paru Batu 2009, 2010, 2011, Laporan Kegiatan. Supriyanto, S., Ernawati. 2010. Pemasaran Industri Jasa Pelayanan Kesehatan. Yogjakarta: Andi. Swastha, B., Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Jogjakarta: Liberty Offset. Tjiptono, F. 2004. Manajemen Jasa. Jogjakarta: Penebit Andi. TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 227 Nasar Radfan, Djumahir, Tita Hariyanti Tjiptono. F. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Weirich, H., Koontz, H. 1994. Social Marketing for Public Health. NewYork: McGrowhill. 228 Zeithaml, V., Bitner, M. 1996. Service Marketing. Singapura: The Mc.Graw Hill. JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 13 | NOMOR 2 | JUNI 2015