Pemerintah Kabupaten Donggala

advertisement
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
BAB II
PROFIL DAERAH
A.
GAMBARAN UMUM WILAYAH
1. Letak Geografis dan Batas Wilayah
Kabupaten Donggala terletak antara 0°,30” Lintang Utara dan 2°,20” Lintang
Selatan serta 119°,45”- 121°,45” Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai
berikut :

Sebelah Utara
=
berbatasan dengan Kabupaten Toli-toli

Sebelah Timur
=
berbatasan
dengan
Kabupaten
Parigi
Muotong,
Kabupaten Sigi dan Kota Palu

Sebelah Selatan
=
berbatasan
dengan
Propinsi
Sulawesi
Barat,
Kabupaten Sigi dan Kota Palu

Sebelah Barat
=
berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Barat dan Selat
Maassar.
Berdasarkan letak geografis, kondisi sosio kultur, potensi sumber daya dan
infrastrukturnya Kabupaten Donggala dapat dipetakan sebagai berikut :
Pantai Barat, meliputi
Kecamatan Labuan, tanantovea, Sindue, Sindue
Tombusabora, Sindue Tobata, Sirenja, Balaesang, Balaesang Tanjung, Damsol,
Sojol dan Sojol Utara yang merupakan daerah pantai dan memiliki lahan yang
relatife kurang subur. Potensi yang menonjol adalah perikanan, pertambangan,
peternakan dan perdagangan. Wilayah ini memiliki potensi tambang yang cukup
besar khususnya galin C dan emas.
Banawa, meliputi kecamatan Banawa, Banawa Tengah, Banawa Selatan,
Pinembani dan Rio Pakava yang merupakan daerah yang relatife subur. Khusus
Kecamatan Banawa sebagai ibukota Kabupaten Donggala, infrastrukturnya sudah
mulai tertata dengan baik sehingga dapat menunjang kegiatan pemerintah dan
masyarakat. Potensi pariwisata juga sudah mulai ditata. Bagian terbesar dari
struktur ekonomi adalah pertanian, perkebunan dan perikanan
Kabupaten Donggala sebelum adanya pemekaran Kabupaten sesuai
dengan Undang-Undang No. 27 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi
mempunyai luas wilayah 1.047.171 Ha yang terbagi atas 30 Kecamatan dengan
302 Desa dan 9 Kelurahan. Dengan terbentuknya Kabupaten Sigi, maka
Kabupaten Donggala saat ini memiliki wilayah seluas 527.569 Ha yang terbagi
atas 15 Kecamatan 149 Desa dan 9 Kelurahan. Di Tahun 2013, terjadi pemekaran
Kecamatan yang semula 15 Kecamatan menjadi 16 Kecamatan dengan 169 Desa
dan 9 Kelurahan. Sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 5
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Tabel 2.1. Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Kecamatan
Rio pakava
Pinembani
Banawa
Banawa Selatan
Banawa tengah
Labuan
Tanantovea
Sindue
Sindue tombusabora
Sindue tobata
Sirenja
Balaesang
Balaesang tanjung
Damsol
Sojol
Sojol utara
Total
Keterangan
Sumber
:
:
Desa/Kelura
han
14
9
14
19
8
7
10
13
6
6
14
13
8
14
9
5
169
Luas Wilayah
(km2)
872,16
402,61
99,04
430,67
74,64
126,01
302,64
177,19
211,55
211,92
286,94
314,23
188,85
732,76
705,41
139,07
5.5275,69
Persentase
(%)
16,53
7,63
1,88
8,16
1,41
2,39
5,74
3,36
4,01
4,02
5,44
5,96
3,58
13,89
13,37
2,64
100,00
Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
2. Keadaan Topografi
Kondisi Topografi Kabupaten Donggala cukup beragam, mulai dari dataran
yang rendah, dataran yang berbukit hingga pengunungan. Dataran rendah
tersebar di sepanjang pesisir Kabupaten Donggala yang berhadapan langsung
dengan Selat Makassar dimana sebagian besar berada di wilayah Pantai Barat.
Wilayah perbukitan dan pegunungan sebagian besar berada pada wilayah
perbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong dengan ketinggian yang bervariasi
mulai dari ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut hingga mencapai
ketinggian di atas 2500 meter di atas permukaan laut.
Tabel 2.2. Kondisi Topografi Berdasarkan Luas Wilayah
No.
1
2
3
4
Rentang
Tingkat
kemiringan
0–3°
3 – 15 °
Kondisi
Datar
Landai sampai
berombak
15 – 40 °
Berombak sampai
bergelombang
˃ 40 °
Bergelombang sampai
berbukit
Total
Keterangan
Sumber
:
:
Luas Wilayah
(Ha)
Persentase
(%)
123.094
12.506
23,33
2,37
95.075
18,02
296.894
56,28
527.569
100,00
Kajian Potensi Sumberdaya yang terkait dengan investasi di Kabupaten
Donggala Tahun 2012
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 6
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
3. Keadaan Geologi
Tatanan geologi wilayah Kabupaten Donggala merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan geologi regional Pulau Sulawesi. Bentuk pulau yang khas
ini didasari oleh dinamika tektonis yang sangat kompleks merupakan implikasi dari
interaksi lempeng Euroasia di bagian Timur laut, Indo-Australia dibagian selatan
dan Pasifik sendiri di bagian timur. Interaksi ini menimbulkan proses geologi yang
kompleks, Berdasarkan struktur geologinya, wilayah Kabupaten Donggala didasari
oleh sejumlah formasi
Keadaan geologi Kabupaten Donggala secara umum tidak sama untuk
setiap kecamatan. Jenis tanah Alluvial terdapat dilembah Palu dan kecamatan
Sirenja, sedangkan batuan sedimen, laterit dan alkali terdapat pada dataran yang
menonjol kelaut (tanjung) di Balaesang Tanjung. Secara umum geologi tanah di
kabupaten Donggala bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung berapi,
batuan terobosan yang tidak membeku, batuan-batuan metamorphosis dan
sedimen. Dataran-dataran yang cocok untuk pertanian intensif adalah sebagai
berikut :
a) Dataran Monto – Balukang
Dataran ini mempunyai geologi tanah yang terdiri dari alluvia baru yang
berasal dari sedimen-sedimen yang telah membeku dan yang lebih tua.
Tanahnya kemungkinan bertekstur sedang dengan drainase yang agak lebih
baik, topografi dari datar hingga berombak.
b) Dataran Bambamua – Tanah Mea
Geologi dataran ini terdiri dari endapan-endapan pantai dan alluvial baru yang
berasal dari sedimen tua. Tanahnya bertekstur sedang dengan drainase yang
agak lebih baik, topografi dari datar hingga berombak. Dataran-dataran yang
lebih kecil terdapat dipesisir yaitu pesisir pantai barat seperti dataran sabang,
palada, malei, tanjung padang, sibayu dan dataran towia.
4. Keadaan Tanah
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Donggala adalah ultisol, alfisol,
entisol dan histosol. Jenis tanah tersebut menyebar dari daerah pantai sampai
pada daerah ketinggian. Namun secara umum jenis tanah didominasi ultisol.
a) Histosol
Histosol atau tanah gambut tersebar di kecamatan Banawa dan damsol.
Histosol terbentuk akibat produksi dan penimbunan yang lebih besar dari
mineralisasinya. Keadaan demikian terdapat ditempat-tempat yang selalu
digenangi air sehingga sirkulasi oksigen sangat lambat.
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 7
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
b) Entisol
Entisol adalah jenis tanah yang baru berkembang yang banyak ditemukan
disekitar Lambah Palu dan kecamatan Banawa. Jenis tanah ini banyak
digunakan masyarakat untuk usaha pertanian.
c) Ultisol
Jenis tanah ini merupakan bagian terluas dari lahan kering yang ada dan
dapat ditemukan hampir semua kecamatan. Ultisol adalah jenis tanah yang
tingkat perkembangannya sudah sangat lanjut dan miskin unsur hara akibat
seringnya terjadi pelindian/pencucian.
B.
SUMBERDAYA
1. Sumber Daya Alam (SDA)
a) Energi
Kebutuhan energi untuk Kabupaten Donggala selama ini masih
disuplai oleh PLN. Sebagian diantaranya merupakan distribusi dari fasilitas
pembangkit yang berada di wilayah Kota Palu, yaitu PLTD Silae dan PLTU
PJPP. Gambaran pembangkit dan pusat tenaga listrik tergambar pada tabel
berikut:
Tabel 2.3. Pembangkit Tenaga Listrik dan Pusat Tenaga Listrik Menurut Unit
PLN
Tenaga Listrik
Pembangkit
Beban
No.
Unit PLN
Tenaga
Terpasang
Mampu
Puncak
Listrik
(kw)
(kw)
(kw)
1
PLTD Silae*)
Diesel
42.240
25.200
22.985
2
PLTU PJPP
PLTU
30.000
25.000
25.240
Donggala
Labuan
Toaya
Tompe
Kulawi
Tambu
Sabang
3
Sistem Palu diluar PLTD Silae
Wuasa
PLTD Wuasa
850
530
510
Bariri
PLTD Bariri
100
100
53
Siboang
PLTD Siboang
1.202
525
515
Total
74.210
51.355
49.303
Keterangan
:
Sumber
:
*) PLTD Silae, melayani sistem kelistrikan Kota Palu, Kab. Donggala dan
Kab. Sigi
PLN Wilayah VII Cabang Palu
b) Mineral
Potensi kandungan mineral yang terdapat di wilayah Kabupaten
Donggala terbagi atas logam, non logam, dan geotermal. Ketiga jenis
mineral tersebut tersebar di beberapa kecamatan, dan saat ini sebagian
besar sudah dalam tahap eksplorasi dan eksploitasi oleh berbagai
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 8
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
perusahaan lokal dan nasional. Secara lengkap gambaran potensi mineral di
Kabupaten Donggala tersaji pada tabel 2.1 pada Bab II, yang terdiri atas
sumber daya emas,biji besi, tembaga, batu bara, gabro, granit, pasir flesparkwarsa, diorite dan andesit, lampung dan tanah liat serta potensi panas
bumi.
Tabel 2.4. Potensi Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala
Jenis
No.
Deposit
Lokasi
Keterangan
Sumberdaya
1
Emas
5.000 Ha Kec. Balaesang
(IUP) Tahap
Tanjung
Eksplorasi
16.626 Ha Kec. Labuan
Tahap
Eksplorasi
10.008 Ha Kec. Balaesang
(IUP) Tahap
Eksplorasi
4.289 Ha Kec. Sirenja
(IUP) Tahap
Eksplorasi
9.357 Ha Kec. Banawa
(IUP) Tahap
Eksplorasi
42.229 Ha Kec. Rio Pakava
(IUP) Tahap
Eksplorasi
2
Biji Besi
10.022 Ha Kec. Sojol
(IUP) Tahap
Eksplorasi
3.005 Ha Kec. Damsol
(IUP) Tahap
Eksplorasi
4.642 Ha Kec. Sindue
(IUP) Tahap
Eksplorasi
1.142 Ha Kec. Sindue
Tahap
Tombusabora
Eksplorasi
5.953 Ha Kec. Banawa
(IUP) Tahap
tengah
Eksplorasi
3
Tembaga
4.632 Ha Kec. Tanantovea
(IUP) Tahap
Eksplorasi
4.966 Ha Kec. Pinembani
(IUP) Tahap
Eksplorasi
3
4
Batu bara
0,331 Juta M Kec. Sindue
(IUP) Tahap
Eksplorasi
5
Gabro
10.000 Ha Kec. Damsol
(IUP) Tahap
(gabbro)
Eksplorasi
4.966 Ha Kec. Pinembani
(IUP) Tahap
Eksplorasi
3
6
Granit
12,31 Milyar M Kec. Sojol
3
8,43 Milyar M Kec. Balaesang
3
240 Milyar M Kec. Sirenja
3
7
Pasir Felspar
15,90 Juta M Kec. Damsol
- Kwarsa
3
22,30 Juta M Kec. Balaesang
3
0,51 Juta M Kec. Sirenja
8
Diorit &
30 Ha Kec. Tanantovea
Andesit
120 Ha Kec. Labuan
500 Ha Kec. Banawa
50 Ha Kec. Sindue
25 Ha Kec. Sindue
Tobata
40 Ha Kec. Sindue
Tombusabora
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 9
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
9
75 Ha
3
5,10 Juta M
Lampung &
Tanah Liat
3
10
24,40 Juta M
3
0,60Juta M
48.000 Ha
600 Ha
Panas Bumi
Keterangan
Sumber
:
:
Kec. Sirenja
Kec. Banawa
-
Kec. Damsol
Kec. Sirenja
Kec. Sindue
Kec. Balaesang
-
Kajian Potensi Sumberdaya yang terkait dengan investasi di Kabupaten
Donggala Tahun 2012
2. Sumber Daya Manusia (SDM)
a) Pendidikan
Penduduk Kabupaten Donggala tergolong penduduk muda, berarti
pada umumnya penduduknya masih berada pada usia sekolah (sekitar 40
%).
Dalam
termaktub
rangka
dalam
mencerdaskan
Pembukaan
kehidupan
bangsa
Undang-Undang
sebagaimana
Dasar
1945
maka
dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, terutama
dalam rangka menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar
9
tahun. Secara lengkap gambaran jumlah sekolah, murid dan guru di
Kabupaten Donggala tersaji pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.5. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kabupaten Donggala Tahun
2012
Tingkatan
Jumlah
No.
Murid
Guru
Rasio
Sekolah
Sekolah
1
TK
155
3.914
629
6
2
SD
340
43.169
1.949
22
3
SLTP/MTs
102
13.783
1.428
10
4
SLTA/MA
25
5.740
192
30
5
SMK
12
2.662
140
19
Total
634
69.268
4.338
87
Keterangan
Sumber
:
:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
b) Kesehatan
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan
merata. Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah
banyak
dilakukan
oleh
pemerintah
antara
lain
dengan
melakukan
penyuluhan kesehatan, menambah tenaga kesehatan dan penyediaan
fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu, pos obat desa serta
penyediaan sarana air bersih. Sehubungan dengan penambahan fasilitas
tersebut juga diikuti oleh penambahan tenaga kesehatan mulai dari dokter,
perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya.. sebagai gambaran tersaji
pada tabel dibawah ini:
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 10
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Tabel 2.6. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Donggala Tahun 2012
Rumah
Rumah
Puskesmas Toko
No. Kabupaten
Puskesmas
Sakit
Bersalin
Pembantu
Obat
1
Kabupaten
1
14
74
10
Donggala
Total
1
14
74
10
Keterangan
Sumber
:
:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
1
Kabupaten
Donggala
Total
Keterangan
Sumber
C.
:
:
SPPH/Sanitaria
S2
Perawat
S1
SPK/SPR
Gigi
Kabupaten
Umum
No
.
Spesial
Tabel 2.7. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Donggala Tahun 2012
Sarjana
Dokter
Kesehatan
2
42
5
62
10
49
10
28
2
42
5
62
10
49
10
28
Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
GAMBARAN UMUM KOMODITAS
Pembangunan di bidang ekonomi yang dilakukan pemerintah dalam tahapan
pembangunan yang dilaksanakan diarahkan pada sektor industri dengan didukung
oleh sektor pertanian yang tangguh. Perkembangan di sektor pertanian menjadi lebih
penting lagi disebabkan jumlah penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih
sangat besar. Gambaran mengenai keadaan pertanian di Kabupaten Donggala
disajikan pada bab ini.
1. Pertanian Tanaman Pangan
Berdasarkan angka tetap (ATAP) Tahun 2012 BPS diketahui bahwa luas
tanam padi selama Tahun 2012 mencapai 25.998 ha dengan produksi sebesar
118.568 ton. Sedangkan untuk tanaman palawija untuk jagung dengan luas
tanam 2.624 ha dengan produksi 7.784 ton, tanaman kedelai dengan luas tanam
557 ha dengan produksi 181 ton, tanaman kacang tanah dengan luas tanam 472
ha dengan produksi 861 ton, tanaman kacang hijau dengan luas tanam 157 ha
dengan produksi 134 ton, tanaman ubi kayu dengan luas tanam 312 ha dengan
produksi 6.173 ton, serta tanaman ubi jalar dengan luas tanam 136 ha dengan
produksi 1.617 ton, Gambaran mengenai keadaan pertanian di Kabupaten
Donggala disajikan pada tabel dibawah.
Tabel 2.8. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi dan
Palawija di Kabupaten Donggala Tahun 2012
Luas
Luas
Produksi
No.
Jenis Tanaman
Tanam
Panen
(Ton)
(Ha)
(Ha)
1
Padi
25.998
25.143
118.568
2
Jagung
2.624
12.176
7.784
3
Kedelai
557
138
181
4
Kacang tanah
472
482
861
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 11
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
5
6
7
Kabang hijau
Ubi kayu
Ubi jalar
Total
Keterangan
Sumber
:
:
157
312
136
30.254
160
310
149
28.558
134
6.173
1.617
135.318
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Donggala Tahun 2013
2. Perkebunan
Subsektor perkebunan merupakan salah satu andalan Kabupaten
Donggala. Sebagian besar masyarakatnya berusaha di sektor ini. Pada Tabel
berikut disajikan data luas tanam dan produksi beberapa komoditas perkebunan
yang dihasilkan oleh Kabupaten Donggala pada Tahun 2012.
Tabel 2.9. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan di
Kabupaten Donggala Tahun 2012
Luas
Luas
Produksi
No.
Jenis Tanaman
Tanam
Panen
(Ton)
(Ha)
(Ha)
1
Kelapa
27.257
26.572
30.058
2
Kelapa Sawit
6.568
6.459
82.435
3
Kakao
29.681
29.451
20.388
4
Cengkeh
4.537
4.467
1.422
5
Kopi
666
655
356
6
Lada
242
241
57
7
Jambu Mente
1.404
1.397
157
8
Pala
23
23
3
9
Vanili
404
402
9
10 Kapuk
77
76
44
Total
70.859
69.743
1.970
Keterangan
Sumber
:
:
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Donggala Tahun 2013
3. Peternakan
Populasi ternak besar dan kecil yang terdiri dari kerbau, sapi, kuda,
kambing, domba, dan babi di Kabupaten Donggala pada Tahun 2012 adalah:
kerbau (43 ekor), sapi (35.309 ekor ), kuda (75 ekor ), kambing (27.713 ekor),
domba (188 ekor) dan babi (6.469 ekor).
Populasi ternak unggas untuk jenis ayam ras broiler, ayam ras petelur,
ayam buras dan itik adalah: ayam ras broiler 140.689 ekor, ayam ras petelur
38.741 ekor, ayam buras 205.756 ekor dan itik populasinya sebanyak 12.580
ekor
Tabel 2.10. Populasi Ternak di Kabupaten Donggala Tahun 2012
Ternak Besar
Ternak Kecil
No. Kabupaten
Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing Domba
1
Kabupaten
35.309
43
75
27.713
188
Donggala
Total
35.309
43
75
27.713
188
Keterangan
Sumber
:
:
Babi
6.469
6.469
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Donggala Tahun 2013
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 12
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
Tabel 2.11. Populasi Unggas di Kabupaten Donggala Tahun 2012
Ayam
Ayam
Ayam
No.
Kabupaten
kampung petelur
pedaging
1
Kabupaten Donggala
140.689
38.741
205.756
Total
140.689
38.741
205.756
Keterangan
Sumber
:
:
Itik
12.580
12.580
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten
Donggala Tahun 2013
4. Perikanan
Potensi perikanan laut di Kabupaten Donggala adalah di Kecamatan
Banawa, Banawa Selatan, Labuan, Tanantovea, Sindue, Sirenja, Balaesang,
Balaesang Tanjung, Damsol, Sojol dan Sojol Utara. Sedangkan untuk perikanan
darat merata di semua kecamatan, kecuali Kecamatan
Pinembani dan
Kecamatan Rio Pakava. Secara lebih jelas produksi ikan menurut jenis usaha
dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 2.12. Produksi Menurut jenis Usaha Perikanan di Kabupaten
Donggala Tahun 2012
Perikanan
Perikanan
Budidaya
No.
Kabupaten
laut (Kg)
Umum (Kg)
(Kg)
1
Kabupaten Donggala
17.778.516
22.100
1.088.274
Total
17.778.516
22.100
1.088.274
Keterangan
Sumber
:
:
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Donggala Tahun 2013
5. Kehutanan
Berdasarkan
data Kabupaten Donggala Dalam Angka Tahun 2011
tercatat luas kawasan hutan sekitar 527.569 ha, maka luas kawasan hutan
negara tercatat sebesar 302.257 ha serta hutan rakyat sebesar 225.312 ha.
Sedangkan untuk kawasan budidaya tercatat sebesar 166.168 ha, yang terdiri
atas lahan sawah sebesar 14.055 ha, lahan perkebunan 70.943 ha, tambak
3.635 ha, ladang 28.412 ha serta lahan yang tidak diusahakan 26.868 ha.
Perkembangan produksi hasil hutan menurut jenisnya tahun 2008-2010 adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.13. Perkembangan Produksi Hasil Hutan Menurut Jenisnya di
Kabupaten Donggala Tahun 2011
No.
Jenis Hasil Hutan
Satuan
2009
2010
2011
1
Kayu bulat/log
m3
9.836
9.108
9.622
2
Kayu gergajian
m3
2.093
4.895
5.662
3
Rotan
ton
1.582
1.400
1.320
4
Meranti
m3
1.453
1.797
5
Kayu manis
ton
2.959
7.716
Total
13.511
19.815
26.117
Keterangan
Sumber
:
:
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Donggala Tahun 2013
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 13
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
D.
GAMBARAN EKONOMI MAKRO
1. Perkembangan PDRB
Kemajuan perekonomian suatu daerah diukur dari besarnya nilai Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan atau berlaku, tingkat
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, besar jumlah pendapatan perkapita
pertahun, Laju insflasi dan perkembangan jumlah penduduk.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Donggala tahun
2013 bahwa total PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2012
berjumlah Rp. 5.238.652,- juta dengan kontribusi sektor pertanian 36,45 %
Penggalian 7,02 %, industri pengolahan 3,56 %, listrik 0,30 %, bangunan 9,82 %,
perdagangan, hotel dan restoran 13,21 %, angkutan dan komunikasi 6,76 %,
keuangan, persawahan dan jasa perusahaan 2,18 %, dan 20,69 % disumbangkan
oleh sektor jasa.
Tabel 2.14. Perkembangan PDRB (Atas Dasar Harga Berlaku) Menurut
Lapangan Usaha di Kabupaten Donggala Tahun 2012
Jutaan Rupiah
No.
Jenis Lapangan Usaha
2010
2011
2012
1
Pertanian
1.542.817
1.721.581
1.909.739
2
Penggalian
193.501
263.030
367.779
3
Industri pengolahan
158.992
173.440
186.469
4
Listrik dan air bersih
10.986
13.237
15.862
5
Bangunan
300.358
387.599
514.250
6
Perdagangan, hotel dan
495.805
588.802
692.241
restoran
7
Angkutan dan komunikasi
253.067
298.337
354.370
8
Keuangan, persewaan dan
83.888
100.292
114.274
jasa
9
Jasa-jasa
710.857
883.791
1.083.667
Total
3.750.271
4.430.109
5.238.652
Keterangan
Sumber
:
:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
2. Pertumbuhan Ekonomi
Selanjutnya tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata selama 3 (tiga) tahun
(2010 s/d 2012) terus mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2010 sebesar
7,54 %, tahun 2011 sebesar 8,81%, dan pada tahun 2012 naik lagi sebesar 8,95
%.
Lebih jelasnya perkembangan laju pertumbuhan masing-masing lapangan
usaha (sektor) disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.15. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha di
Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2012
Pertumbuhan
No.
Jenis Lapangan Usaha
2010
2011
2012
1
Pertanian
1,49
4,85
5,23
2
Penggalian
17,37
15,48
16,03
3
Industri pengolahan
2,03
1,62
1,47
4
Listrik dan air bersih
11,38
11,93
10,39
5
Bangunan
18,75
17,57
18,72
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 14
Pemerintah Kabupaten Donggala
Badan Lingkungan Hidup Daerah
6
7
8
9
Perdagangan, hotel dan
restoran
Angkutan dan komunikasi
Keuangan, persewaan dan
jasa
Jasa-jasa
Total
Keterangan
Sumber
:
:
8,79
8,94
7,96
14,02
11,31
8,91
9,09
10,11
8,02
12,80
7,54
13,64
8,81
12,32
8,95
Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
3. Inflasi
Berdasar angka pertumbuhan mengalami peningkatan pada tahun 2012
sebesar Rp. 18.438.621 dibanding dengan pada 2 tahun sebelumnya, pada tahun
2010 jumlah pendapatan perkapita sebesar Rp 13.347.823 naik menjadi Rp
15.667.825 pada tahun 2011. Untuk melihat kenaikan pendapatan perkapita
selama 3 tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.16. Pendapatan regional dan Angka Perkapita di Kabupaten
Donggala Tahun 2010 - 2012
Pertumbuhan
No.
Jenis Lapangan Usaha
2010
2011
2012
1
Pertanian
3.750.271
4.430.109
5.238.652
2
Penggalian
185.638
219.290
259.313
3
Industri pengolahan
3.564.633
4.210.818
4.979.339
4
Listrik dan air bersih
52.503
62.021
73.341
5
Bangunan
3.512.129
4.148.797
4.905.998
6
Perdagangan, hotel dan
280.965
282.752
284.113
restoran
7
Angkutan dan komunikasi
13.347.823 15.667.825 18.438.621
Keterangan
Sumber
:
:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013
Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013
II - 15
Download