Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah BAB II PROFIL DAERAH A. GAMBARAN UMUM WILAYAH 1. Letak Geografis dan Batas Wilayah Kabupaten Donggala terletak antara 0°,30” Lintang Utara dan 2°,20” Lintang Selatan serta 119°,45”- 121°,45” Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara = berbatasan dengan Kabupaten Toli-toli Sebelah Timur = berbatasan dengan Kabupaten Parigi Muotong, Kabupaten Sigi dan Kota Palu Sebelah Selatan = berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Sigi dan Kota Palu Sebelah Barat = berbatasan dengan Propinsi Sulawesi Barat dan Selat Maassar. Berdasarkan letak geografis, kondisi sosio kultur, potensi sumber daya dan infrastrukturnya Kabupaten Donggala dapat dipetakan sebagai berikut : Pantai Barat, meliputi Kecamatan Labuan, tanantovea, Sindue, Sindue Tombusabora, Sindue Tobata, Sirenja, Balaesang, Balaesang Tanjung, Damsol, Sojol dan Sojol Utara yang merupakan daerah pantai dan memiliki lahan yang relatife kurang subur. Potensi yang menonjol adalah perikanan, pertambangan, peternakan dan perdagangan. Wilayah ini memiliki potensi tambang yang cukup besar khususnya galin C dan emas. Banawa, meliputi kecamatan Banawa, Banawa Tengah, Banawa Selatan, Pinembani dan Rio Pakava yang merupakan daerah yang relatife subur. Khusus Kecamatan Banawa sebagai ibukota Kabupaten Donggala, infrastrukturnya sudah mulai tertata dengan baik sehingga dapat menunjang kegiatan pemerintah dan masyarakat. Potensi pariwisata juga sudah mulai ditata. Bagian terbesar dari struktur ekonomi adalah pertanian, perkebunan dan perikanan Kabupaten Donggala sebelum adanya pemekaran Kabupaten sesuai dengan Undang-Undang No. 27 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi mempunyai luas wilayah 1.047.171 Ha yang terbagi atas 30 Kecamatan dengan 302 Desa dan 9 Kelurahan. Dengan terbentuknya Kabupaten Sigi, maka Kabupaten Donggala saat ini memiliki wilayah seluas 527.569 Ha yang terbagi atas 15 Kecamatan 149 Desa dan 9 Kelurahan. Di Tahun 2013, terjadi pemekaran Kecamatan yang semula 15 Kecamatan menjadi 16 Kecamatan dengan 169 Desa dan 9 Kelurahan. Sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut : Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 5 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Tabel 2.1. Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Kecamatan Rio pakava Pinembani Banawa Banawa Selatan Banawa tengah Labuan Tanantovea Sindue Sindue tombusabora Sindue tobata Sirenja Balaesang Balaesang tanjung Damsol Sojol Sojol utara Total Keterangan Sumber : : Desa/Kelura han 14 9 14 19 8 7 10 13 6 6 14 13 8 14 9 5 169 Luas Wilayah (km2) 872,16 402,61 99,04 430,67 74,64 126,01 302,64 177,19 211,55 211,92 286,94 314,23 188,85 732,76 705,41 139,07 5.5275,69 Persentase (%) 16,53 7,63 1,88 8,16 1,41 2,39 5,74 3,36 4,01 4,02 5,44 5,96 3,58 13,89 13,37 2,64 100,00 Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013 2. Keadaan Topografi Kondisi Topografi Kabupaten Donggala cukup beragam, mulai dari dataran yang rendah, dataran yang berbukit hingga pengunungan. Dataran rendah tersebar di sepanjang pesisir Kabupaten Donggala yang berhadapan langsung dengan Selat Makassar dimana sebagian besar berada di wilayah Pantai Barat. Wilayah perbukitan dan pegunungan sebagian besar berada pada wilayah perbatasan dengan Kabupaten Parigi Moutong dengan ketinggian yang bervariasi mulai dari ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut hingga mencapai ketinggian di atas 2500 meter di atas permukaan laut. Tabel 2.2. Kondisi Topografi Berdasarkan Luas Wilayah No. 1 2 3 4 Rentang Tingkat kemiringan 0–3° 3 – 15 ° Kondisi Datar Landai sampai berombak 15 – 40 ° Berombak sampai bergelombang ˃ 40 ° Bergelombang sampai berbukit Total Keterangan Sumber : : Luas Wilayah (Ha) Persentase (%) 123.094 12.506 23,33 2,37 95.075 18,02 296.894 56,28 527.569 100,00 Kajian Potensi Sumberdaya yang terkait dengan investasi di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 6 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah 3. Keadaan Geologi Tatanan geologi wilayah Kabupaten Donggala merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan geologi regional Pulau Sulawesi. Bentuk pulau yang khas ini didasari oleh dinamika tektonis yang sangat kompleks merupakan implikasi dari interaksi lempeng Euroasia di bagian Timur laut, Indo-Australia dibagian selatan dan Pasifik sendiri di bagian timur. Interaksi ini menimbulkan proses geologi yang kompleks, Berdasarkan struktur geologinya, wilayah Kabupaten Donggala didasari oleh sejumlah formasi Keadaan geologi Kabupaten Donggala secara umum tidak sama untuk setiap kecamatan. Jenis tanah Alluvial terdapat dilembah Palu dan kecamatan Sirenja, sedangkan batuan sedimen, laterit dan alkali terdapat pada dataran yang menonjol kelaut (tanjung) di Balaesang Tanjung. Secara umum geologi tanah di kabupaten Donggala bahwa formasi geologinya terdiri dari batuan gunung berapi, batuan terobosan yang tidak membeku, batuan-batuan metamorphosis dan sedimen. Dataran-dataran yang cocok untuk pertanian intensif adalah sebagai berikut : a) Dataran Monto – Balukang Dataran ini mempunyai geologi tanah yang terdiri dari alluvia baru yang berasal dari sedimen-sedimen yang telah membeku dan yang lebih tua. Tanahnya kemungkinan bertekstur sedang dengan drainase yang agak lebih baik, topografi dari datar hingga berombak. b) Dataran Bambamua – Tanah Mea Geologi dataran ini terdiri dari endapan-endapan pantai dan alluvial baru yang berasal dari sedimen tua. Tanahnya bertekstur sedang dengan drainase yang agak lebih baik, topografi dari datar hingga berombak. Dataran-dataran yang lebih kecil terdapat dipesisir yaitu pesisir pantai barat seperti dataran sabang, palada, malei, tanjung padang, sibayu dan dataran towia. 4. Keadaan Tanah Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Donggala adalah ultisol, alfisol, entisol dan histosol. Jenis tanah tersebut menyebar dari daerah pantai sampai pada daerah ketinggian. Namun secara umum jenis tanah didominasi ultisol. a) Histosol Histosol atau tanah gambut tersebar di kecamatan Banawa dan damsol. Histosol terbentuk akibat produksi dan penimbunan yang lebih besar dari mineralisasinya. Keadaan demikian terdapat ditempat-tempat yang selalu digenangi air sehingga sirkulasi oksigen sangat lambat. Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 7 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah b) Entisol Entisol adalah jenis tanah yang baru berkembang yang banyak ditemukan disekitar Lambah Palu dan kecamatan Banawa. Jenis tanah ini banyak digunakan masyarakat untuk usaha pertanian. c) Ultisol Jenis tanah ini merupakan bagian terluas dari lahan kering yang ada dan dapat ditemukan hampir semua kecamatan. Ultisol adalah jenis tanah yang tingkat perkembangannya sudah sangat lanjut dan miskin unsur hara akibat seringnya terjadi pelindian/pencucian. B. SUMBERDAYA 1. Sumber Daya Alam (SDA) a) Energi Kebutuhan energi untuk Kabupaten Donggala selama ini masih disuplai oleh PLN. Sebagian diantaranya merupakan distribusi dari fasilitas pembangkit yang berada di wilayah Kota Palu, yaitu PLTD Silae dan PLTU PJPP. Gambaran pembangkit dan pusat tenaga listrik tergambar pada tabel berikut: Tabel 2.3. Pembangkit Tenaga Listrik dan Pusat Tenaga Listrik Menurut Unit PLN Tenaga Listrik Pembangkit Beban No. Unit PLN Tenaga Terpasang Mampu Puncak Listrik (kw) (kw) (kw) 1 PLTD Silae*) Diesel 42.240 25.200 22.985 2 PLTU PJPP PLTU 30.000 25.000 25.240 Donggala Labuan Toaya Tompe Kulawi Tambu Sabang 3 Sistem Palu diluar PLTD Silae Wuasa PLTD Wuasa 850 530 510 Bariri PLTD Bariri 100 100 53 Siboang PLTD Siboang 1.202 525 515 Total 74.210 51.355 49.303 Keterangan : Sumber : *) PLTD Silae, melayani sistem kelistrikan Kota Palu, Kab. Donggala dan Kab. Sigi PLN Wilayah VII Cabang Palu b) Mineral Potensi kandungan mineral yang terdapat di wilayah Kabupaten Donggala terbagi atas logam, non logam, dan geotermal. Ketiga jenis mineral tersebut tersebar di beberapa kecamatan, dan saat ini sebagian besar sudah dalam tahap eksplorasi dan eksploitasi oleh berbagai Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 8 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah perusahaan lokal dan nasional. Secara lengkap gambaran potensi mineral di Kabupaten Donggala tersaji pada tabel 2.1 pada Bab II, yang terdiri atas sumber daya emas,biji besi, tembaga, batu bara, gabro, granit, pasir flesparkwarsa, diorite dan andesit, lampung dan tanah liat serta potensi panas bumi. Tabel 2.4. Potensi Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala Jenis No. Deposit Lokasi Keterangan Sumberdaya 1 Emas 5.000 Ha Kec. Balaesang (IUP) Tahap Tanjung Eksplorasi 16.626 Ha Kec. Labuan Tahap Eksplorasi 10.008 Ha Kec. Balaesang (IUP) Tahap Eksplorasi 4.289 Ha Kec. Sirenja (IUP) Tahap Eksplorasi 9.357 Ha Kec. Banawa (IUP) Tahap Eksplorasi 42.229 Ha Kec. Rio Pakava (IUP) Tahap Eksplorasi 2 Biji Besi 10.022 Ha Kec. Sojol (IUP) Tahap Eksplorasi 3.005 Ha Kec. Damsol (IUP) Tahap Eksplorasi 4.642 Ha Kec. Sindue (IUP) Tahap Eksplorasi 1.142 Ha Kec. Sindue Tahap Tombusabora Eksplorasi 5.953 Ha Kec. Banawa (IUP) Tahap tengah Eksplorasi 3 Tembaga 4.632 Ha Kec. Tanantovea (IUP) Tahap Eksplorasi 4.966 Ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap Eksplorasi 3 4 Batu bara 0,331 Juta M Kec. Sindue (IUP) Tahap Eksplorasi 5 Gabro 10.000 Ha Kec. Damsol (IUP) Tahap (gabbro) Eksplorasi 4.966 Ha Kec. Pinembani (IUP) Tahap Eksplorasi 3 6 Granit 12,31 Milyar M Kec. Sojol 3 8,43 Milyar M Kec. Balaesang 3 240 Milyar M Kec. Sirenja 3 7 Pasir Felspar 15,90 Juta M Kec. Damsol - Kwarsa 3 22,30 Juta M Kec. Balaesang 3 0,51 Juta M Kec. Sirenja 8 Diorit & 30 Ha Kec. Tanantovea Andesit 120 Ha Kec. Labuan 500 Ha Kec. Banawa 50 Ha Kec. Sindue 25 Ha Kec. Sindue Tobata 40 Ha Kec. Sindue Tombusabora Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 9 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah 9 75 Ha 3 5,10 Juta M Lampung & Tanah Liat 3 10 24,40 Juta M 3 0,60Juta M 48.000 Ha 600 Ha Panas Bumi Keterangan Sumber : : Kec. Sirenja Kec. Banawa - Kec. Damsol Kec. Sirenja Kec. Sindue Kec. Balaesang - Kajian Potensi Sumberdaya yang terkait dengan investasi di Kabupaten Donggala Tahun 2012 2. Sumber Daya Manusia (SDM) a) Pendidikan Penduduk Kabupaten Donggala tergolong penduduk muda, berarti pada umumnya penduduknya masih berada pada usia sekolah (sekitar 40 %). Dalam termaktub rangka dalam mencerdaskan Pembukaan kehidupan bangsa Undang-Undang sebagaimana Dasar 1945 maka dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, terutama dalam rangka menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Secara lengkap gambaran jumlah sekolah, murid dan guru di Kabupaten Donggala tersaji pada tabel dibawah ini: Tabel 2.5. Jumlah Sekolah, Murid dan Guru di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Tingkatan Jumlah No. Murid Guru Rasio Sekolah Sekolah 1 TK 155 3.914 629 6 2 SD 340 43.169 1.949 22 3 SLTP/MTs 102 13.783 1.428 10 4 SLTA/MA 25 5.740 192 30 5 SMK 12 2.662 140 19 Total 634 69.268 4.338 87 Keterangan Sumber : : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013 b) Kesehatan Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah banyak dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan, menambah tenaga kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu, pos obat desa serta penyediaan sarana air bersih. Sehubungan dengan penambahan fasilitas tersebut juga diikuti oleh penambahan tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya.. sebagai gambaran tersaji pada tabel dibawah ini: Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 10 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Tabel 2.6. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Rumah Rumah Puskesmas Toko No. Kabupaten Puskesmas Sakit Bersalin Pembantu Obat 1 Kabupaten 1 14 74 10 Donggala Total 1 14 74 10 Keterangan Sumber : : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013 1 Kabupaten Donggala Total Keterangan Sumber C. : : SPPH/Sanitaria S2 Perawat S1 SPK/SPR Gigi Kabupaten Umum No . Spesial Tabel 2.7. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Sarjana Dokter Kesehatan 2 42 5 62 10 49 10 28 2 42 5 62 10 49 10 28 Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013 GAMBARAN UMUM KOMODITAS Pembangunan di bidang ekonomi yang dilakukan pemerintah dalam tahapan pembangunan yang dilaksanakan diarahkan pada sektor industri dengan didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Perkembangan di sektor pertanian menjadi lebih penting lagi disebabkan jumlah penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih sangat besar. Gambaran mengenai keadaan pertanian di Kabupaten Donggala disajikan pada bab ini. 1. Pertanian Tanaman Pangan Berdasarkan angka tetap (ATAP) Tahun 2012 BPS diketahui bahwa luas tanam padi selama Tahun 2012 mencapai 25.998 ha dengan produksi sebesar 118.568 ton. Sedangkan untuk tanaman palawija untuk jagung dengan luas tanam 2.624 ha dengan produksi 7.784 ton, tanaman kedelai dengan luas tanam 557 ha dengan produksi 181 ton, tanaman kacang tanah dengan luas tanam 472 ha dengan produksi 861 ton, tanaman kacang hijau dengan luas tanam 157 ha dengan produksi 134 ton, tanaman ubi kayu dengan luas tanam 312 ha dengan produksi 6.173 ton, serta tanaman ubi jalar dengan luas tanam 136 ha dengan produksi 1.617 ton, Gambaran mengenai keadaan pertanian di Kabupaten Donggala disajikan pada tabel dibawah. Tabel 2.8. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi dan Palawija di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Luas Luas Produksi No. Jenis Tanaman Tanam Panen (Ton) (Ha) (Ha) 1 Padi 25.998 25.143 118.568 2 Jagung 2.624 12.176 7.784 3 Kedelai 557 138 181 4 Kacang tanah 472 482 861 Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 11 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah 5 6 7 Kabang hijau Ubi kayu Ubi jalar Total Keterangan Sumber : : 157 312 136 30.254 160 310 149 28.558 134 6.173 1.617 135.318 Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala Tahun 2013 2. Perkebunan Subsektor perkebunan merupakan salah satu andalan Kabupaten Donggala. Sebagian besar masyarakatnya berusaha di sektor ini. Pada Tabel berikut disajikan data luas tanam dan produksi beberapa komoditas perkebunan yang dihasilkan oleh Kabupaten Donggala pada Tahun 2012. Tabel 2.9. Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Luas Luas Produksi No. Jenis Tanaman Tanam Panen (Ton) (Ha) (Ha) 1 Kelapa 27.257 26.572 30.058 2 Kelapa Sawit 6.568 6.459 82.435 3 Kakao 29.681 29.451 20.388 4 Cengkeh 4.537 4.467 1.422 5 Kopi 666 655 356 6 Lada 242 241 57 7 Jambu Mente 1.404 1.397 157 8 Pala 23 23 3 9 Vanili 404 402 9 10 Kapuk 77 76 44 Total 70.859 69.743 1.970 Keterangan Sumber : : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Donggala Tahun 2013 3. Peternakan Populasi ternak besar dan kecil yang terdiri dari kerbau, sapi, kuda, kambing, domba, dan babi di Kabupaten Donggala pada Tahun 2012 adalah: kerbau (43 ekor), sapi (35.309 ekor ), kuda (75 ekor ), kambing (27.713 ekor), domba (188 ekor) dan babi (6.469 ekor). Populasi ternak unggas untuk jenis ayam ras broiler, ayam ras petelur, ayam buras dan itik adalah: ayam ras broiler 140.689 ekor, ayam ras petelur 38.741 ekor, ayam buras 205.756 ekor dan itik populasinya sebanyak 12.580 ekor Tabel 2.10. Populasi Ternak di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Ternak Besar Ternak Kecil No. Kabupaten Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba 1 Kabupaten 35.309 43 75 27.713 188 Donggala Total 35.309 43 75 27.713 188 Keterangan Sumber : : Babi 6.469 6.469 Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala Tahun 2013 Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 12 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah Tabel 2.11. Populasi Unggas di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Ayam Ayam Ayam No. Kabupaten kampung petelur pedaging 1 Kabupaten Donggala 140.689 38.741 205.756 Total 140.689 38.741 205.756 Keterangan Sumber : : Itik 12.580 12.580 Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Donggala Tahun 2013 4. Perikanan Potensi perikanan laut di Kabupaten Donggala adalah di Kecamatan Banawa, Banawa Selatan, Labuan, Tanantovea, Sindue, Sirenja, Balaesang, Balaesang Tanjung, Damsol, Sojol dan Sojol Utara. Sedangkan untuk perikanan darat merata di semua kecamatan, kecuali Kecamatan Pinembani dan Kecamatan Rio Pakava. Secara lebih jelas produksi ikan menurut jenis usaha dapat dilihat pada table berikut: Tabel 2.12. Produksi Menurut jenis Usaha Perikanan di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Perikanan Perikanan Budidaya No. Kabupaten laut (Kg) Umum (Kg) (Kg) 1 Kabupaten Donggala 17.778.516 22.100 1.088.274 Total 17.778.516 22.100 1.088.274 Keterangan Sumber : : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Donggala Tahun 2013 5. Kehutanan Berdasarkan data Kabupaten Donggala Dalam Angka Tahun 2011 tercatat luas kawasan hutan sekitar 527.569 ha, maka luas kawasan hutan negara tercatat sebesar 302.257 ha serta hutan rakyat sebesar 225.312 ha. Sedangkan untuk kawasan budidaya tercatat sebesar 166.168 ha, yang terdiri atas lahan sawah sebesar 14.055 ha, lahan perkebunan 70.943 ha, tambak 3.635 ha, ladang 28.412 ha serta lahan yang tidak diusahakan 26.868 ha. Perkembangan produksi hasil hutan menurut jenisnya tahun 2008-2010 adalah sebagai berikut: Tabel 2.13. Perkembangan Produksi Hasil Hutan Menurut Jenisnya di Kabupaten Donggala Tahun 2011 No. Jenis Hasil Hutan Satuan 2009 2010 2011 1 Kayu bulat/log m3 9.836 9.108 9.622 2 Kayu gergajian m3 2.093 4.895 5.662 3 Rotan ton 1.582 1.400 1.320 4 Meranti m3 1.453 1.797 5 Kayu manis ton 2.959 7.716 Total 13.511 19.815 26.117 Keterangan Sumber : : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Donggala Tahun 2013 Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 13 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah D. GAMBARAN EKONOMI MAKRO 1. Perkembangan PDRB Kemajuan perekonomian suatu daerah diukur dari besarnya nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan atau berlaku, tingkat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun, besar jumlah pendapatan perkapita pertahun, Laju insflasi dan perkembangan jumlah penduduk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Donggala tahun 2013 bahwa total PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada tahun 2012 berjumlah Rp. 5.238.652,- juta dengan kontribusi sektor pertanian 36,45 % Penggalian 7,02 %, industri pengolahan 3,56 %, listrik 0,30 %, bangunan 9,82 %, perdagangan, hotel dan restoran 13,21 %, angkutan dan komunikasi 6,76 %, keuangan, persawahan dan jasa perusahaan 2,18 %, dan 20,69 % disumbangkan oleh sektor jasa. Tabel 2.14. Perkembangan PDRB (Atas Dasar Harga Berlaku) Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Donggala Tahun 2012 Jutaan Rupiah No. Jenis Lapangan Usaha 2010 2011 2012 1 Pertanian 1.542.817 1.721.581 1.909.739 2 Penggalian 193.501 263.030 367.779 3 Industri pengolahan 158.992 173.440 186.469 4 Listrik dan air bersih 10.986 13.237 15.862 5 Bangunan 300.358 387.599 514.250 6 Perdagangan, hotel dan 495.805 588.802 692.241 restoran 7 Angkutan dan komunikasi 253.067 298.337 354.370 8 Keuangan, persewaan dan 83.888 100.292 114.274 jasa 9 Jasa-jasa 710.857 883.791 1.083.667 Total 3.750.271 4.430.109 5.238.652 Keterangan Sumber : : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013 2. Pertumbuhan Ekonomi Selanjutnya tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata selama 3 (tiga) tahun (2010 s/d 2012) terus mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2010 sebesar 7,54 %, tahun 2011 sebesar 8,81%, dan pada tahun 2012 naik lagi sebesar 8,95 %. Lebih jelasnya perkembangan laju pertumbuhan masing-masing lapangan usaha (sektor) disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 2.15. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2012 Pertumbuhan No. Jenis Lapangan Usaha 2010 2011 2012 1 Pertanian 1,49 4,85 5,23 2 Penggalian 17,37 15,48 16,03 3 Industri pengolahan 2,03 1,62 1,47 4 Listrik dan air bersih 11,38 11,93 10,39 5 Bangunan 18,75 17,57 18,72 Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 14 Pemerintah Kabupaten Donggala Badan Lingkungan Hidup Daerah 6 7 8 9 Perdagangan, hotel dan restoran Angkutan dan komunikasi Keuangan, persewaan dan jasa Jasa-jasa Total Keterangan Sumber : : 8,79 8,94 7,96 14,02 11,31 8,91 9,09 10,11 8,02 12,80 7,54 13,64 8,81 12,32 8,95 Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013 3. Inflasi Berdasar angka pertumbuhan mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar Rp. 18.438.621 dibanding dengan pada 2 tahun sebelumnya, pada tahun 2010 jumlah pendapatan perkapita sebesar Rp 13.347.823 naik menjadi Rp 15.667.825 pada tahun 2011. Untuk melihat kenaikan pendapatan perkapita selama 3 tahun dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.16. Pendapatan regional dan Angka Perkapita di Kabupaten Donggala Tahun 2010 - 2012 Pertumbuhan No. Jenis Lapangan Usaha 2010 2011 2012 1 Pertanian 3.750.271 4.430.109 5.238.652 2 Penggalian 185.638 219.290 259.313 3 Industri pengolahan 3.564.633 4.210.818 4.979.339 4 Listrik dan air bersih 52.503 62.021 73.341 5 Bangunan 3.512.129 4.148.797 4.905.998 6 Perdagangan, hotel dan 280.965 282.752 284.113 restoran 7 Angkutan dan komunikasi 13.347.823 15.667.825 18.438.621 Keterangan Sumber : : Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala Tahun 2013 Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Donggala 2013 II - 15