DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) Fr 4.1. 4.1.1. A. TAHUN 2009 BBA ABB IIV V A AN NA ALLIISSA A IISSU U--IISSU U SSTTR RA ATTEEG GIISS ISU-ISU POKOK DAERAH ISU SUMBER DAYA MANUSIA Masalah Kualitas Sumberdaya Manusia Kualitas sumberdaya manusia yang pada umumnya masih rendah utamanya pada aspek pendidikan dan penguasaan teknologi. Permasalahan sistem pengelolaan pendidikan baik formal maupun non formal yang selaras dengan perkembangan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, penguatan budi pekerti, dan akhlak untuk masyarakat maju dan kompetitif harus dioptimalkan. Juga di sisi lain, rendahnya derajat kesehatan serta masih kurangnya sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga medis merupakan permasalahan dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sehingga menimbulkan beban dan tekanan bagi masyarakat luas utamanya masyarakat yang berpenghasilan rendah, untuk memperoleh pelayanan perlu dilakukan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. B. Masalah Kemiskinan dan Kesejahteraan Jumlah keluaraga miskin yang masih cukup besar, mengindikasikan masih adanya masalah kesejahteraan sosial yang cukup serius dan masih adanya kesenjangan sosial. Anak terlantar, masalah kenakalan remaja dan masalah gender, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 101 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 merupakan potensi menjadi masalah tersendiri dalam bidang kesejahteraan sosial ekonomi. Juga peningkatan kemampuan masyarakat perdesaan dan perkotaan untuk memperbaiki kehidupannya secara mandiri dan dalam usaha pemberdayaan sosial ekonomi rakyat sehingga rakyat mampu menyelesaikan permasalahannya secara mandiri. Beberapa masalah pokok yang perlu mendapat penanganan serius berkaitan dengan kemiskinan antara lain : 1) Kerawanan Pangan dan kurangnya penanganan masalah gizi kurang dan rendahnya kemampuan daya beli masyarakat. 2) Terbatasnya akses atas kebutuhan dasar terutama pendidikan, kesehatan dan infrastruktur dasar. 3) Belum maksimalnya implementasi pelaksanaan tersusunnya sistim perlindungan sosial yang memadai. 4) Rendahnya perluasan kesempatan kerja dan berusaha. 4.1.2. A. ISU SUMBER DAYA ALAM, NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING DAERAH Sumber Daya Alam dan Nilai Tambah Peningkatan sistem pertanian secara luas yang berbasis keragaman produksi, pengembangan mutu produktivitas serta pengembangan pertanian secara luas belum semua dapat berakses pada peningkatan nilai tambah ekonomi yang dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat petani di Kabupaten Donggala. Disamping itu masalah lainnya adalah: 1) Luas pemilikan lahan sempit dan tidak memenuhi skala ekonomi; 2) Modal terbatas, sehingga pemberdayaan sumberdaya belum optimal; 3) Rendahnya produktivitas dan mutu hasil komoditi pertanian, menyebabkan rendahnya daya saing; 4) Kurangnya SDM terdidik dibidang pertanian dalam pelaksanaan usaha pertanian yang profesional; 5) Penerapan teknologi tepat guna, spesifik lokasi, effisiensi dan ramah lingkungan masih belum optimal; 6) Sistem pemasaran dan distribusi hasil pertanian belum effisien; 7) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 102 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 Penanganan panen ditingkat petani belum dilakukan dengan baik, dan teknologi pengolahan hasil pertanian belum berkembang merata disetiap desa/kecamatan. Masalah nilai tambah di bidang pertanian lainnya dapat diuraikan sebagai berikut: Sektor Perikanan dan Kelautan : 1). Perda yang mendukung tentang pelaksanaan penarikan retribusi izin dari nelayan, petani dan pengolahan ikan belum ada; 2) Struktur armada penangkapan ikan yang masih didominasi skala kecil/tradisional, karena kemampuan nelayan memanfaatkan teknologi masih rendah; 3) Masih rendahnya kemampuan nelayan dalam penanganan dan pengolahan hasil perikanan sesuai dengan permintaan konsumen dan standard mutu; 4) Keterbatasan fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Balai Benih Ikan (BBI) yang ada; 5) Adanya praktek illegal fishing, unregulated, unreported fishing yang terjadi karena pelaksanaan penegakan hukum di laut masih lemah. Sektor Perkebunan: 1) Komoditas Kakao: Mutu produksi kakao rakyat umumnya masih rendah dikarenakan sifat klon dari benih yang ditanam kurang baik dan proses panen (pengeringan) kurang optimal, harga jual produksi biji kako masih rendah, tingginya prosentase kehilangan produksi karena serangan hama dan penyakit terutama hama penggerek buah kakao, penerapan teknologi pemulihan tanaman kakao dengan cara okulasi masih terkendala oleh keterbatasan bahan entries dari klonal tanaman yang baik, Terbatasnya permodalan dalam usaha pengembangan kakao. 2) Komoditi Kelapa: Mutu benih kurang berkualitas akibat keterbatasan modal membeli benih bersertifikat, Langkanya ketersediaan pupuk yang dibutuhkan, Harga jual setempat pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan harga di daerah lain. 3) Cengkeh: Mutu produksi masih rendah, harga jual yang relatif murah. Sektor Peternakan: 1) Mutu genetik ternak masih rendah, 2) kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam agrobisnis peternakan, 3) masih dijumpai kasus penyakit hewan ternak, dan 4) terbatasnya akses permodalan antara peternak dengan lembaga permodalan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 103 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 Sektor Kehutanan: Luas hutan dan penutupan hutan meliputi 57,29 persen dari total luas wilayah Kabupoaten Donggala. Kondisi kawasan hutan saat ini mengalami degradasi tetapi masih diatas angka minimal 30 persen (UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan). Degradasi disebabkan antara lain: adanya tekanan masyarakat terhadap kawasan hutan; pemahaman masyarakat terhadap fungsi hutan sebagai sistem penyangga kehidupan masih rendah; jumlah personil polisi kehutanan masih kurang dibanding dengan luas kawasan hutan keseluruhan kabupaten Donggala, sarana prasana polisi kehutanan untuk pengawasan dan pengamanan hutan belum memadai. Sektor Sumber Daya Mineral dan Energi Potensi Sumberdaya Alam khususnya Sumberdaya Mineral dan Energi dalam kurun waktu 4 Tahun terakhir sejak Tahun 2007 – 2009 menjadi fokus perhatian dari kalangan investor maupun stakeholders lainnya. Issu-issu penting yang berkembang diantaranya : 1). Frekuensi kunjungan investor di bidang pertambangan mineral dan industry terus berjalan kontinu bahkan pada Tahun 2008 terjadi peningkatan terhadap permintaan data potensi Sumberdaya Mineral dengan sejumlah permohonan kegiatan penyelidikan umum. 2). Trend wilayah kerja pertambangan (WKP) secara nasional yang digunakan pemerintah pusat. 3). Pengeboran minyak lepas pantai yang diarahkan ke Kawasan Timur Indonesia, oleh Pemerintah Pusat di kawasan Blok Surumana dan Blok Manimbaya termasuk dalam wilayah Kabupaten Donggala. 4). Perkembangan energi untuk memenuhi kebutuhan listrik daerah sejak Tahun 2006 menjadi trend tersendiri survey dan pengembangan PLTM dan PLTS merupakan alternative yang perlu mendapat perhatian. 5). Target peningkatan PAD Sektor Galian C yang meningkat setiap tahun perlu disinkronisasikan dengan prinsip konservasi wilayah kerja mineral. 6). Maraknya kegiatan pertambangan rakyat pada pertambangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 104 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) biji emas, disamping meningkatkan pendapatan TAHUN 2009 masyarakat, juga menimbulkan dampak lingkungan. B. Daya Saing Daerah Pada saat sekarang ini kita sedang berpacu dengan waktu. Arus gelombang globalisasi dan pasar bebas, krisis global serta pelaksanaan otonomi daerah, akan merupakan tantangan sekaligius peluang bagi jajaran Pemerintah Daerah. Apabila ditinjau dari segi SDM atau SDA. potensi yang ada masih harus lebih diberdayakan unluk meningkatkan keunggulan daya saing dengan lebih memperhatikan aspek comperative advantage", "competitif advantage", " co-operative advantage". Memasuki era globalisasi sekarang ini birokrasi pemerintah daerah Kabupaten Donggala menghadapi tantangan yang berat dibidang ekonomi sebagai akibat krisis global. Untuk itu pemerintah Kabupaten Donggala pada lima tahun akan datang akan mengantisipasi dengan program peningkatan kualitas maupun kuantitas potensi perekonomian daerah yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan merupakan keunggulan kompetitif daerah. Secara keseluruhan Propinsi Sulawesi Tengah termasuk di dalamnya Kabupaten Donggala menempati posisi ke 19 dalam peringkat daya saing nasional (Bank Indonesia, 2001). Terdapat 2 variabel yang merupakan penyebab kabupaten ini menempati posisi bawah yaitu relatif langkanya pendidikan manajemen dan rendahnya produktifitas tenaga kerja di sektor industri pengolahan, sehingga tercermin pada upah yang sangat rendah di sektor ini. Sementara variabel-variabel yang merupakan faktor keunggulan kabupaten ini yaitu indikator kelembagaan, kepemerintahan dan kebijakan pemerintah. Hal ini penting menjadikan momentum membangun daya saing daerah untuk membangun ekonomi daerah yang kompetitif dan efisien. Upaya membangun daya saing daerah telah berkembang tidak hanya sekedar membangun kualitas sumberdaya manusia akan tetapi upaya mengoptimalkan pengunaan sumberdaya alam dan pengolahan secara berkualitas kemudian diikuti kegiatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 105 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 membangun kerjasama daerah menjadi suatu falsafah unluk menjalin hubungan dengan masyarakatnya untuk memenuhi kepuasan kebutuhannya. Hal yang perlu mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala pada lima tahun mendatang dalam memberikan keputusan publik, (pub- lic function, development, function, protective function, goods) yang berkaitan dengan membangun daya saing daerah adalah : penyiapan infrastruktur dan teknologi yang dibutuhkan, kapabilitas dan kemampuan sumber daya manusia, membangun kebijakan pemerintah yang konsistens dan dipercaya, kerjasama antar daerah, administrasi dan birokrasi yang bersih, tranparansi, akuntabilitas, dan kondisi ketertiban keamanan, serta berbagai produk yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi dipasar domestic dan internasional. C. Masalah Pemerataan Infrastruktur Pembangunan Kesenjangan pembangunan antar wilayah tercermin melalui perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat dan ekonomi antar wilayah. Kondisi ini terlihat dengan penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur pelayanan pemerintah, ekonomi dan sosial budaya relatif masih terbatas sehingga beberapa masalah pokok yang menjadi perhatian utama antara lain : 1) Terbatasnya prasarana dan sarana penunjang ekonomi seperti transportasi, telekomunikasi, ketenaga listrik dan informasi. 2) Rendahnya akses kepusat-pusat pertumbuhan ekonomi . 3) Tingginya biaya produksi serta terbatasnya prasarana sosial seperti air bersih, air irigasi, kesehatan, pendidikan serta sarana penyelenggaraan pemerintahan . 4) Belum optimalnya aksebilitas pembangunan antar wilayah. 5) Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan. 6) Masih adanya daerah-daerah terisolir yang belum terjangkau. Olehnya strategi pembangunan yang akan dilakukan melalui pemerataan pembangunan antarwilayah di fokuskan pada pembangunan kota kecamatan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 106 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 desa, pembangunan wilayah perbatasan, wilayah terisolir dan termasuk pada wilayah tertinggal. Pengurangan kesenjangan wilayah belum dapat diwujudkan secara optimal di sebagaian wilayah kecamatan, sebagai akibat belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat dan keterbatasan sarana dan prasarana serta kendala geografis. Selain itu, karena minimnya dana alokasi pembangunan, masih terbatasnya kemampuan manajerial pembiayaan untuk memberikan pembiayaan sosial ekonomi yang memadai dan merata di seluruh lapisan masyarakat. D. Masalah Infrastruktur Masih adanya daerah - daerah terisolir yang sulit dijangkau dan tingkat kerusakan sarana perhubungan mencapai 50%, sehingga menimbulkan beban pemerintah dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sedangkan keuangan daerah mengalami kesulitan di dalam pembiayaan. Belum tersedianya sumber energi listrik yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Donggala, dan terbatasnya suplai energi listrik PLTU Mpanau dan PLTD Silae di Kota Palu, sehingga menghambat perkembangan aktifitas ekonomi dan industri serta kurangnya minat investor untuk melakukan investasi Kabupaten Donggala, disamping itu sebagian besar kecamatan belum memiliki sumber energi listrik yang memadai. Sarana telekomunikasi yang belum menjangkau sampai ke pelosok perdesaan, terminal angkutan darat, pelabuhan laut yang belum berfungsi sebagaimana mestinya akibat kondisinya yang tidak memenuhi syarat, dan belum adanya transportasi laut yang memadai dalam menunjang mobilitas manusia dan barang untuk menunjang ekonomi daerah serta pelayanan publik. E. Masalah Pengembangan Dunia Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Sebagian besar pengusaha berada pada kategori usaha kecil, sehingga sulit berkembang karena faktor keterbatasan di bidang permodalan, kemampuan manajerial usaha, kurangnya wawasan usaha dan terbatasnya akses terhadap Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 107 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 sumberdaya produktif seperti teknologi, pasar dan informasi. Masalah lainnya adalah: 1) tenaga kerja dengan kualitas SDM yang rendah,; 2) kebijakan termasuk regulasi, birokrasi dan retribusi yang berlebihan sehingga menyebabkan beban biaya transaksi menjadi besar; 3) terbatasnya permodalan yang dimiliki industri kecil dan industri rumahtangga untuk mengembangkan usahanya, dan 4) sulitnya pemasaran hasil produk usaha. 4.1.3. A. ISU PELAYANAN PUBLIK Masalah Kapasitas Pelayanan Publik dan Sumberdaya Manusia Rendahnya kualitas SDM aparatur pemerintah daerah baik dari sisi mentalitas, wawasan maupun pendidikan, kurang optimalnya sistem pembinaan karier yang bersifat merrit system, rendahnya tingkat kesejahteraan PNS, pelaksanaan penegakan hukum (Law enforcement) belum berjalan dengan baik, dan perangkat peraturan yang mengatur masih kaku membuat pegawai tidak bekerja secara profesional dan memberi peluang terjadinya praktik-praktik KKN. Disamping itu pula, Profesionalisme aparatur pemerintah yang minim, disiplin pegawai yang relatif rendah, pemanfaatan sumber daya manusia aparatur yang belum sesuai dengan spesifikasi keahlian yang dimiliki, yang mengakibatkan pelayanan publik belum berjalan secara maksimal. B. Kapasitas Kelembagaan Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan dari tingkat Kabupaten sampai tingkat Desa khususnya bagi pengelolaan administrasi pemerintahan dan pengisian jabatan-jabatan struktural yang ada, mekanisme koordinasi instansional yang belum berjalan secara proporsional dan profesional, masih kurangnya inisiatif pemerintah dimulai dari tingkat atas sampai tingkat bawah dalam mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya ekonomi, distribusi anggaran pembangunan yang tidak berdasarkan kebutuhan wilayah, kelembagaan pemerintah yang belum Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 108 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 efisien, pelaksanaan pemekaran kecamatan dalam rangka mendekatkan pelayanan kepada masyarakat masih perlu perhatian, mekanisme perencanaan pembangunan yang partisipatif belum berjalan secara optimal, dan belum maksimalnya pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menyebabkan fungsi peran pemerintah sebagai public service belum berjalan sesuai dan dengan kebutuhan masyarakat ; C. Masalah Sarana Prasarana Belum tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor dari sebagian dinas pemerintah daerah di ibukota kabupaten yang mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan kepada masyarakat. 4.1.4. ISU PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA Tingginya tingkat risiko bencana dan tingginya tingkat kerusakan lingkungan baik di darat maupun di laut, serta kurangnya upaya pengurangan risiko bencana dan kurangnya upaya pelestarian, rehabilitasi dan pemulihannya berdampak pada kemungkinan besar terjadi bahaya bencana alam seperti banjir, longsor dan rusaknya ekosistem laut di wilayah Kabupaten Donggala. Pengelolaan sumberdaya alam yang sering mengabaikan kajian analisis dampak lingkungan dan tidak terkendali akan menyebabkan cepatnya kerusakan lingkungan dan tingkat risiko bencana yang dihadapi semakin besar. Masalah lainnya: 1) Kualitas lingkungan terus menurun yang ditunjukkan dengan meningkatnya pencemaran air, udara dan tanah akibat kegiatan industri, rumah tangga, pertambangan dan pertanian yang belum terkendali; 2) Kualitas Udara semakin menurun sejalan dengan peningkatan sarana tranportasi; 3) Kondisi lahan semakin mengkhawatirkan dengan indikator semakin berkurangnya luas kawasan hutan dan meningkatnya ketandusan (lahan kritis) akibat aktivitas dibidang kehutanan dan perkebunan yang kurang memperhatikan aspek keseimbangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 109 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 lingkungan terutama di daerah perdesaan. Sementara di daerah perkotaan penurunan kondisi lahan berkaitan dengan: 1) pengelolaan kebersihan (sampah), 2) penataan estetika yang belum maksimal. Sementara kawasan pantai mengalami penurunan kualitas dengan indikator menurunnya luas hutan bakau (mangrove). 4.2. 4.2.1. FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN PEMBANGUNAN METODE ANALISIS Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kabupaten Donggala tahun 2009 - 2013 ini digunakan Metode Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (S.W.O.T) atau disebut juga Metode Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (KEKEPAN). Pemilihan metode ini didasarkan kepada relevansi dari pendekatan yang dilakukan melalui metode tersebut, yang akan menghasilkan Analisis dan Pilihan Strategis (Strategic Analysis and Choices) yang merupakan asumsi-asumsi hasil analisis dan kemudian dapat digunakan untuk menentukan Faktor Penentu Keberhasilan dan Faktor Ancaman Kegagalan. Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Kabupaten Donggala dapat disajikan pada Tabel 4.1. sebagai berikut: Tabel 4.1. Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman (SWOT) KEKUATAN (S) 1. 2. 3. Jumlah penduduk yang cukup besar; 1. Tersedianya Sumber Daya Alam (SDA); 2. Posisi geografis yang berada di jalur perdagangan Selat Makassar memungkinkan untuk dilakukan 3. KELEMAHAN (W) Masih terbatas kualitas dan kuantitas infrastruktur pedesaan Masih adanya kesenjangan pembangunan infrastruktur antar wilayah Masih rendahnya derajat kesehatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 110 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. kerjasama perdagangan dan ekspor antar wilayah; Memiliki wilayah yang cukup luas dan letak geografis yang strategis; Adanya Hubungan baik antar eksekutif dan legislatif; Adanya political will pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan kesehatan; Adanya Political will Pemda Kabupaten Donggala dalam mengembangkan sektor unggulan; Prioritas anggaran untuk meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur wilayah di daerah terpencil dan perbatasan; Adanya komitmen Pemda Kabupaten Donggala dalam mempercepat pembangunan perdesaaan; Adanya Perda Kabupaten Donggala tentang pengelolaan lingkungan hidup dan rencana tata ruang; Adanya jumlah aparatur pemerintah daerah yang berkualitas Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang cukup memadai. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. PELUANG (O) 1. 2. 3. 4. 5. Dana perbantuan bagi percepatan pembangunan ekonomi daerah cukup besar Adanya partisipasi aktif masyarakat didalam penyelenggaraan pembagunan. Terbukanya kesempatan daerah didalam mengusulkan kegiatan pembangunan pendidikan dan kesehatan yang di biayai pemerintah pusat dan lembaga donor Besarnya kewenangan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten. Adanya political will pemerintah pusat didalam mendorong pembangunan infrastruktur di daerah khususnya di pedesaan; TAHUN 2009 dan kualitas pendidikan masyarakat Rendah kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintah Belum optimalnya kualitas dan fungsionalitas penyelenggaran layanan publik Masih tingginya angka kemiskinan; Masih rendahnya kemandirian lokal didalam mengelola pembangunan Rendahnya alokasi anggaran dana alokasi umum (DAU) dan Dana alokasi khusus (DAK) Pendapatan Asli Daerah yang masih rendah Infrastruktur di tingkat desa dan kecamatan belum memadai Faktor Kelembagaan yang masih belum berkembang Lemahnya akses pasar atas hasil produksi dan potensi sumber daya Belum optimalnya alokasi dana dan prioritas program pembangunan Keterbatasan sumber energi listrik ANCAMAN (T) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bencana alam yang sulit di prediksi Terjadinya degradasi lingkungan dan sumberdaya alam sebagai dampak negatif eksploitasi Instabilatas politik lokal dan ancaman konflik komunal (SARA). Merebaknya NAPZA dan budaya hidup bebas Krisis ekonomi global yang mengancam pertumbuhan Ekonomi daerah Masih kurangnya percepatan pembangunan perdesaan Eksploitasi potensi sumber daya alam oleh masyarakat tidak memperhatikan dampak lingkungan dan kebutuhan generasi yang akan datang Era perdagangan bebas yang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 111 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) 6. 7. 8. 9. Adanya komitmen eksekutif dan legislatif untuk Mendorong pencapaian visi misi kabupaten 8. Adanya peran aktif swasta dalam pembangunan daerah. Terbukanya industri dalam skala menengah dan besar yang sesuai 9. dengan SDA yang ada Lahan dan areal yang luas dan belum termanfaat secara maksimal TAHUN 2009 menuntut keunggulan kompetetitif dan keunggulan komperatif Konflik tapal batas dan pemerataan wilayah antar pemerintah dan masyarakat Provinsi dan Kabupaten yang berdampingan Pengusaha lokal yang masih menggantungkan hanya pada kegiatan atau proyek dari pemerintah yang bersifat temporer, dan tidak memiliki kemampuan berjiwa kewirausahaan Sumber : diolah Tim RPJMD Kabupaten Donggala, 2009 Berdasarkan hasil scanning kondisi umum di Kabupaten Donggala dapat diidentifikasikan memiliki 11 kekuatan (S), 14 Kelemahan (W), 9 Peluang (O), dan 9 Ancaman (T). Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan kabupaten Donggala lima tahun akan datang, maka perlu dilakukan pencermatan (inveromental scanning) terhadap hal-hal yang berpengaruh. Hal-hal yang berpengaruh pada daerah adalah lingkungan internal dan lingkungan Eksternal berupa kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity) dan ancaman (Treath). Hasil scanning analisis lingkungan strategis yaitu analisis lingkungan internal (ALI) dan analisis lingkungan eksternal (ALE) yang akan menentukan faktor-faktor kunci keberhasilan (FKK). 4.2.2. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS A. Analisis Lingkungan Internal. A.1. Kekuatan (Strenght) 1. Jumlah penduduk yang cukup besar 2. Tersedianya Sumber Daya Alam (SDA) 3. Memiliki wilayah yang cukup luas dan letak geografis yang strategis. 4. Adanya Hubungan baik antar eksekutif dan legislatif. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 112 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 5. Adanya political will pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan kesehatan; 6. Adanya Political will Pemda Kabupaten Donggala dalam mengembangkan sektor unggulan 7. Prioritas anggaran untuk meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur wilayah di daerah terpencil dan perbatasan 8. Adanya komitmen Pemda Kabupaten Donggala dalam mempercepat pembangunan perdesaaan 9. Adanya Perda Kabupaten Donggala tentang pengelolaan lingkungan hidup dan rencana tata ruang 10. Adanya jumlah aparatur pemerintah daerah yang berkualitas 11. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang cukup memadai A.2 Kelemahan (Weaknes) 1. Masih terbatas kualitas dan kuantitas infrastruktur pedesaan 2. Masih adanya kesenjangan pembangunan infrastruktur antar wilayah Masih rendahnya derajat kesehatan dan kualitas pendidikan masyarakat 3. Rendah kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintah 4. Belum optimalnya kualitas dan fungsionalitas penyelenggaran layanan publik 5. Masih tingginya angka kemiskinan; 6. Masih rendahnya kemandirian lokal didalam mengelola pembangunan 7. Rendahnya alokasi anggaran dana alokasi umum (DAU) dan Dana alokasi khusus (DAK) 8. Pendapatan Asli Daerah yang masih rendah 9. Infrastruktur di tingkat desa dan kecamatan belum memadai 10. Faktor Kelembagaan yang masih belum berkembang 11. Lemahnya akses pasar atas hasil produksi dan potensi sumber daya 12. Belum optimalnya alokasi dana dan prioritas program pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 113 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 13. Keterbatasan sumber energi listrik B. Analisis Lingkungan Eksternal. B.1 Peluang (Opportunity) 1. Posisi geografis yang berada di jalur perdagangan Selat Makassar memungkinkan untuk dilakukan kerjasama perdagangan dan ekspor antar wilayah 2. Dana perbantuan bagi percepatan pembangunan ekonomi daerah cukup besar 3. Adanya partisipasi aktif masyarakat didalam penyelenggaraan pembagunan. 4. Terbukanya kesempatan daerah didalam mengusulkan kegiatan pembangunan pendidikan dan kesehatan yang di biayai pemerintah pusat dan lembaga donor 5. Besarnya kewenangan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten. 6. Adanya political will pemerintah pusat didalam mendorong pembangunan infrastruktur di daerah khususnya di pedesaan; 7. Adanya komitmen eksekutif dan legislatif untuk Mendorong pencapaian visi misi kabupaten 8. Adanya peran aktif swasta dalam pembangunan daerah. 9. Terbukanya industri dalam skala menengah dan besar yang sesuai dengan SDA yang ada 10. Lahan dan areal yang luas dan belum termanfaat secara maksimal B.2 Ancaman (Treath) 1. Bencana alam yang sulit di prediksi 2. Terjadinya degradasi lingkungan dan sumberdaya alam sebagai dampak negatif eksploitasi 3. Instabilatas politik lokal dan ancaman konflik komunal (SARA). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 114 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 4. Merebaknya NAPZA dan budaya hidup bebas 5. Krisis ekonomi global yang mengancam rendahnya pertumbuhan Ekonomi daerah 6. Masih kurangnya percepatan pembangunan perdesaan 7. Eksploitasi potensi sumber daya alam oleh masyarakat tidak memperhatikan dampak lingkungan dan kebutuhan generasi yang akan datang 8. Era perdagangan bebas yang menuntut keunggulan kompetetitif dan keunggulan komperatif 9. Konflik tapal batas dan pemerataan wilayah antar pemerintah dan masyarakat Provinsi dan Kabupaten yang berdampingan 10. Pengusaha lokal yang masih menggantungkan hanya pada kegiatan atau proyek dari pemerintah yang bersifat temporer, dan tidak memiliki kemampuan berjiwa kewirausahaan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 115 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) TAHUN 2009 Tabel 4.2. Matriks Analisis Lingkungan Strategi KEKUATAN ( S ) ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL 1. Jumlah penduduk yang cukup besar 2. Tersedianya Sumber Daya Alam (SDA) 3. Memiliki wilayah yang cukup luas dan letak geografis yang strategis. 4. Adanya Hubungan baik antar eksekutif dan legislatif. 5. Adanya political will pemerintah daerah untuk memperbaiki kualitas pendidikan dan kesehatan; 6. Adanya Political will Pemda Kabupaten Donggala dalam mengembangkan sektor unggulan 7. Prioritas anggaran untuk meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan aksesibiltas daerah, regional dan pengembangan wilayah 8. Adanya komitmen Pemda Kabupaten Donggala dalam mempercepat pembangunan perdesaaan 9. Adanya Perda Kabupaten Donggala tentang pengelolaan lingkungan hidup dan rencana tata ruang 10. Partisipasi aktif aparat pemerintah didalam pengelolaan, penataan dan pelestarian sumberdaya alam 11. Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang cukup memadai PELUANG (O ) STRATEGI MENGGUNAKAN KEKUATAN UNTUK MEMANFAATKAN PELUANG (S.O) 1. Posisi geografis yang berada di jalur perdagangan Selat Makassar memungkinkan untuk dilakukan kerjasama perdagangan dan ekspor antar wilayah 2. Dana perbantuan bagi percepatan pembangunan ekonomi daerah cukup besar 3. Adanya partisipasi aktif masyarakat didalam penyelenggaraan pembagunan. 4. Terbukanya kesempatan daerah didalam mengusulkan kegiatan pembangunan pendidikan dan kesehatan yang di biayai pemerintah pusat dan lembaga donor 5. Besarnya kewenangan yang diserahkan oleh pemerintah 1. Menggunakan penduduk dan sumberdaya alam, serta partisipasi aktif masyarakat untuk dalam mengembangkan sektor unggulan. 2. Memanfaatkan dana perbantuan, untuk pembangunan infrastruktur wilayah di daerah terpencil dan perbatasan 3. Memanfaatkan potensi wilayah yang cukup luas dan letak geografis yang strategis dengan political will pemerintah pusat untuk mencapai pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang memadai. 4. Memanfaatkan kewenangan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten didalam pengelolaan, penataan dan pelestarian sumberdaya alam 5. Mendorong partisipasi aktif KELEMAHAN ( W ) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Masih terbatas kualitas dan kuantitas infrastruktur pedesaan Masih adanya kesenjangan pembangunan infrastruktur antar wilayah Masih rendahnya derajat kesehatan dan kualitas pendidikan masyarakat Rendah kualitas sumber daya manusia aparatur pemerintah Belum optimalnya kualitas dan fungsionalitas penyelenggaran layanan publik Masih tingginya angka kemiskinan; Masih rendahnya kemandirian lokal didalam mengelola pembangunan Rendahnya alokasi anggaran dana alokasi umum (DAU) dan Dana alokasi khusus (DAK) Pendapatan Asli Daerah yang masih rendah Infrastruktur di tingkat desa dan kecamatan belum memadai Faktor Kelembagaan yang masih belum berkembang Lemahnya akses pasar atas hasil produksi dan potensi sumber daya Belum optimalnya alokasi dana dan prioritas program pembangunan Keterbatasan sumber energi listrik STRATEGI MENGURANGI KELEMAHAN UNTUK MEMANFAATKAN PELUANG (O.W) 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur pedesaan didalam penyelenggaraan pembangunan daerah. 2. Mengurangi kesenjangan pembangunan infrastruktur antar wilayah dengan memanfaatkan besarnya kewenangan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten. 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur dengan membangun jejaring (networking) dan kemitraan dan memanfaatkan kewenangan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten. 4. Mengurangi angka kemiskinan dengan memanfaatkan dana perbantuan bagi percepatan pembangunan ekonomi daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 116 DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD) 6. 7. 8. 9. 10. pusat kepada pemerintah kabupaten. Adanya political will pemerintah pusat didalam mendorong pembangunan infrastruktur di daerah khususnya di pedesaan; Adanya kelembagaan masyarakat yang aktif di pedesaan Adanya peran aktif swasta dalam pembangunan daerah. Terbukanya industri dalam skala menengah dan besar yang berbasis pertanian, perkebunan, perikanan dan kelauatan. Lahan dan areal yang luas bagi pengembangan ekonomi kerakyatan. ANCAMAN ( T ) 1. Bencana alam yang sulit diprediksi 2. Terjadinya degradasi lingkungan dan sumberdaya alam sebagai dampak negatif eksploitasi 3. Instabilatas politik lokal dan ancaman konflik komunal (SARA). 4. Merebaknya NAPZA dan budaya hidup bebas 5. Krisis ekonomi global yang mengancam rendahnya pertumbuhan Ekonomi daerah 6. Masih kurangnya percepatan pembangunan perdesaan 7. Eksploitasi potensi sumber daya alam oleh masyarakat tidak memperhatikan dampak lingkungan dan kebutuhan generasi yang akan datang 8. Era perdagangan bebas yang menuntut keunggulan kompetetitif dan keunggulan komperatif 9. Konflik tapal batas dan pemerataan wilayah antar pemerintah dan masyarakat Provinsi dan Kabupaten yang berdampingan 10. Pengusaha lokal yang masih menggantungkan hanya pada kegiatan atau proyek dari pemerintah yang bersifat temporer, dan tidak memiliki kemampuan berjiwa kewirausahaan TAHUN 2009 kelembagaan masyarakat dalam mempercepat pembangunan perdesaaan. 6. Menggunakan peran aktif swasta dalam pembangunan daerah untuk meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur dalam meningkatkan aksesibiltas daerah, regional dan pengembangan wilayah. 7. Pemanfaatan sumberdaya alam (SDA) melalui optimalisasi peran industri dalam skala menengah dan besar yang berbasis pertanian, perkebunan, perikanan dan kelauatan 8. Memanfaatkan sarana dan prasarana perkantoran yang cukup memadai bagi optimalisasi penyelenggaran pelayanan pemerintahan 5. Meningkatkan kemandirian lokal didalam percepatan pembangunan dengan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat. 6. Mengurangi kesenjangan pembangunan infrastruktur antar wilayah dan keterbatasan energy dengan meningkatkan peran aktif swasta dan pemanfaatan dana perbantuan secara optimal. 7. Mendorong akses pasar atas hasil produksi dan potensi sumber daya memalui jejaring industri dalam skala menengah dan besar yang berbasis pertanian, perkebunan, perikanan dan kelauatan baik tingkat regional maupun nasional. STRATEGI MENGGUNAKAN KEKUATAN UNTUK MENCEGAH/MENGATASI ANCAMAN (S.T) STRATEGI MENGURANGI KELEMAHAN UNTUK MENCEGAH/MEGATASI ANCAMAN ( T. W ) 1. Menjalin kemitraan dengan lembagalembaga non pemeritah (LSM), akademisi dan dunia usaha untuk penanggulangan bencana alam dan sosial (pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana). 2. Menggunakan lembaga kemasyarakatan dan sumberdaya aparatur, serta partisipasi aktif masyarakat untuk mencegah merebaknya Nabza dan budaya hidup bebas di masyarakat. 3. Memanfaatkan dana perbantuan, untuk pengelolaan, penataan dan pelestarian sumberdaya alam 4. Memperkuat political wiil dan dana perbantuan pemerintah untuk memperbaiki sarana dan prasana yang rusak akibat bencana alam 5. Memanfaatkan hubungan baik antar eksekutif dan legislatif, dan komitmen eksekutif dan legislatif untuk menekan degradasi lingkungan dan sumberdaya alam 6. Menciptakan stabilitas sosial politik serta meningkatkan peran lembaga swasta dan kemasyarakatan untuk mencegah konflik SARA 1. 2. 3. 4. 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang rusak akibat bencana alam, serta mencegah secara dini terjadinya bencana. Mengurangi kesenjangan pembangunan infrastruktur antar wilayah untuk meningkatkan pelayanan yang prima. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya aparatur dalam mengantisipasi era perdagangan bebas yang menuntut keunggulan kompetetitif dan keunggulan komperatif Efisisnsi dan efektifitas alokasi anggaran dana alokasi umum (DAU) dan Dana alokasi khusus (DAK) yang terbatas dalam mengantisipasi Krisis ekonomi global agar ekonomi daerah tetap tumbuh. Optimalkan peran kelembagaan untuk mencegah eksplotasi sumber daya alam secara berlebihan agar bencana lingkungan tidak terjadi semakin parah. Sumber : Hasil Analisis Tim RPJMD Kabupaten Donggala, 2009 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013 117