rpjmd

advertisement
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
Fr
3.1.
TAHUN 2009
BBA
ABB IIIIII
A
AR
RA
AH
HK
KEEBBIIJJA
AK
KA
AN
NK
KEEU
UA
AN
NG
GA
AN
ND
DA
AEER
RA
AH
H
ARAH PENGELOLAAN APBD
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 tentang Sistem Perencanaann
Pembangunan Nasional serta Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Undang-undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, keuangan daerah
harus dikelola secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung
jawab serta taat pada peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan rasa
keadilan dan kepatutan. Prinsip pengelolaan ini akan tercermin pada proses
penyusunan anggaran daerah 5 (lima) tahun kedepan.
Sumber penerimaan daerah terdiri atas 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik
Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain
Pendapatan Asli Daerah; 2) Dana Perimbangan yang meliputi Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), PBHTB, Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan (PPH-21), Provisi
Sumber Daya Hutan, Dana Reboisasi, SDA Land-Rent dan Migas, SDA Bidang
Perikanan dan Kelautan, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus(DAK).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
76
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
Pendapatan dari dana perimbangan sebenarnya diluar kendali Pemerintah
Daerah karena alokasi dana tersebut ditentukan oleh Pemerintah Pusat berdasarkan
formula yang telah ditetapkan. Penerimaan dari dana perimbangan sangat
bergantung dari APBN yang dialokasikan pada daerah dan formula dana alokasi
umum (DAU) Kabupaten/Kota yang berlaku. Dengan demikian untuk menjamin
pendapatan daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala memfokuskan pada
Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah (PAD).
Sedangkan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
(SILPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Bagi Hasil yang dipisahkan juga
menjadi sumber pendapatan lain. Selain dana dari penerimaan daerah tersebut,
daerah Kabupaten Donggala mengharapkan kucuran dana yang bersumber dari
Pemerintah Pusat/propinsi berupa dana Inpres No…..Percepatan yang mana dana
tersebut sesuai dengan kebijakan bersama Pemerintah propinsi Sulawesi Tengah dan
pemerintah pusat serta Kabupaten/Kota yang diperuntukan bagi kepentingan
pelaksanaan percepatan pembangunan di propinsi Sulawesi Tengah termasuk
Kabupaten Donggala. Sedangkan dana masyarakat dan swasta juga sangat
dibutuhkan dan menentukan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Donggala.
Sumber pendanaan pembangunan di Kabupaten Donggala selama 5 (lima)
Tahun (2004 - 2008) secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1.
Rasionalisasi Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pemerintah Kabupaten Donggala Tahun 2004 – 2008
(Ribu Rupiah)
URAIAN
PENDAPATAN
DAERAH
2004
2005
125,175,740 123,003,272
%
Growth
(1.74)
SILPA
8.999.987
(11,899,391) (32,22)
Pendapatan Asli
Daerah
4,152,586
3,713,129 (10.58)
Dana Perimbangan
Lain-Lain Pendapatan
Daerah Yang Sah
112,569,086 114,852,209
8,454,068
2.03
4,437,933 (47.51)
2006
247,711,525
%
Growth
2007
%
Growth
2008
368,318,220
%
Growth
101.39
292,155,176
17.94
9.55
(9,929,574) (16.55)
(4,915,827)
(50.49)
9,664,488
(278.34)
5,990,795
61.34
7,767,506
29.66
10,887,937
31.66
240,968,907
109.81
255,301,798
5.95
303,731,939
5.95
751,823 (83.06)
16,176,504 2,051.64
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
13,052,127
344.50
77
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
%
Growth
2006
%
Growth
2007
%
Growth
(3.02)
252,627,352
90.04
282,490,688
11.82
340,515,939
17.94
106,216,135
13.96
201,732,152
47.35
259,303,266
22.20
354,644,024
26.88
Belanja Langsung
125,175,740 132,583,130
5,59
287,629,185
53,90
279,548,966
(2,89)
273,078,965
(2.37)
SURPLUS / (DEFISIT)
(11,899,391)
(0,17)
4,915,827
(0,51)
4,500,000
(1,96)
8,682,660
URAIAN
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak
Langsung
2004
2005
137,075,132 132,932,846
91,389,213
9,929,574
2008
%
Growth
0,93
Sumber ;LKPj Bupati Donggala,diolah kembali, berdasarkan alokasi 15 Kecamatan, 2004-2008
Pendapatan Daerah kabupaten Donggala pada Tahun 2004 bersumber dari
total Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 4,15 Milyar hasil ini di dapat dari
jumlah PAD sebenarnya yang disesuaikan dengan jumlah penduduk dan luas
wilayah yang dimiliki oleh kabupaten donggala setelah pemekaran. kemudian
menurun pada tahun 2005 yaitu mencapai Rp. 3,71 milyar, Sementara pada Tahun
2006 meningkat lagi menjadi Rp. 5,9 Milyar, dan tahun 2007 Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten Donggala meningkat mencapai Rp. 7,76 Milyar.
Meningkat lagi Rp. 10,88 Milyar pada tahun 2008.
Guna menunjukan alokasi sumberdaya manusia, material dan sumberdaya
lainnyasecara sistimatis dan akuntabel telah terwujud di Kabupaten Donggala suatu
rencana keuangan yang andal dan terwujud dalam suatu penganggaran. Sistem
penggangaran yang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten donggala saat ini
berfungsi sebagai pengendali keuangan, rencana manajemen, prioritas penggunaan
dana dan pertanggungjawaban terhadap publik.
Sebelum menentukan arah kebijakan umum pendapatan dan belanja daerah
anggaran lima tahun yang akan datang, maka perlu diketahui perkembangan arah
pengelolaan pendapatan dan belanja daerah akan disampaikan berikut ini.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
78
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
3.1.1.
TAHUN 2009
ARAH PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan daerah yaitu hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih (permendagri No. 59/2007 dan UU No. 17/2003).
Pendapatan daerah (berbasis kas) adalah penerimaan oleh bendahara umum daerah
atau oleh entitas pemerintah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode
tahun anggaran berkenan, sehingga pendapatan daerah merupakan semua
penerimaan kas yang menjadi hak daerah dan diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih dalam tahun anggaran tertentu.
Era
otonomi
daerah
dan
desentralisasi
fiskal
berimplikasi
pada
bertambahnya kewenangan daerah. Untuk melaksanakan kewenangan tersebut
diperlukan pendanaan yang mencukupi. Sesuai dengan hakekat otonomi, secara
bertahap Daerah dituntut untuk mengupayakan kemandirian fiskal. Salah satu
indikator kemandirian daerah otonom adalah kemampuan untuk membiayai diri
sendiri, sehingga otonomi tidak hanya berarti memiliki wilayah tetapi juga
pengelolaan keuangan dan kewenangan-kewenangan yang bersifat pokok. Dalam
pengelolaan pendapatan daerah, sumber pendapatan yang berasal dari Pemerintah
melalui desentralisasi fiskal dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU) saat ini di
Kabupaten Donggala pada lima tahun terakhir menempati proporsi yang paling besar
terhadap pendapatan daerah, yakni sekitar 80,15% hingga 83,24%. Sedangkan
sumber pendapatan asli daerah yang berasal dari pajak dan retribusi perlu
ditingkatkan, namun tetap mempertimbangkan kemampuan masyarakat serta tidak
membebani perkembangan dunia usaha. Demikian pula dengan sumber-sumber
pendapatan lainnya juga perlu ditingkatkan, antara lain Bagian Laba Perusahaan
Daerah (PRUSDA), Lain-lain Pendapatan yang sah, Dana Perimbangan Bagi Hasil
Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak. Sehingga dalam kurun waktu lima tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
79
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
mendatang,
porsi
DAU
secara
bertahap
TAHUN 2009
dapat
mulai
dikurangi
ketergantungannya dan peningkatan sumber-sumber pendapatan yang dapat
diupayakan oleh daerah.
1.
Pendapatan Asli Daerah
Kelompok PAD dibagi menurut jenis pendapatan daerah yang terdiri atas
pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekeyaan daerah yang di[isahkan
dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Untuk itu akan dikaji kelompok
tersebut sebgaimana berikut.
a.
Pajak dan Retribusi
1).
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Penerimaan PBB merupakan salah satu sumber dana bagi pembangunan
Nasional maupun Daerah. Jenis objek pajak dibedakan dalam 5 (lima) kategori
yaitu: pedesaan, perkotaan, kehutanan, dan pertambangan. Pada Tahun
Anggaran 2008, jumlah wajib pajak mencapai 188.486 rumah tangga dengan
areal tanah yang terkena pajak seluas 96.847 Ha.
Tabel 3.1.1.1.
Jumlah Wajib PBB dan Luas Tanah yang Dikenakan PBB
Menurut Sektor Pajak Tahun 2008
01
02
03
04
05
Sektor
Pedesaan
Perkotaan
Perkebunan
Kehutanan
Pertambangan
Jumlah
Wajib Pajak
155.665
232.797
7
17
188.486
Luas Areal (Ha)
78.019,60
11.415,20
6.167,80
1.224,40
96.847
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Palu
Realisasi
PBB
selama
tahun
2008
menunjukan
hasil
yang
menggembirakan. Dari seluruh jumlah objek penerimaan pajak yang
ditargetkan sebesar 10,20 milyar rupiah, realisasinya melampaui target yaitu
207,14% atau sebesar 32,14 milyar rupiah. Kondisi tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
80
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
Tabel 3.1.1.2.
Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
Menurut Sektor Pajak
Sektor
1
2
3
4
5
Pedesaan
Perkotaan
Perkebunan
Kehutanan
Pertambangan
- Migas
- Non Migas
Jumlah
2004
643.593,00
33.437,00
267.566,00
60.485,00
2005
833.157,00
43.850,00
262.239,00
11.487.01
11.226,00
20.190.54
2.588,00
12.503.317
21.332.374
Penerimaan (000 Rp)
2006
2007
1.022.453,939
1.050.392,314
96.266,089
92.913,456
400.384,640
566.099,916
22.674.485,327
29.305.746,359
9.627,964
21.323,520
24.203.218
31.036.476
2008
1.114.561,817
117.174,048
697.223,982
356.785,500
29.838.431,479
11.789,018
32.135.966
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Palu
2).
Pajak Daerah
Pajak daerah terdiri atas berbagai jenis pajak yang dapat ditagih oleh
Pemerintah Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Komposisi pajak daerah
di Kabupaten Donggala didominasi oleh Pajak
Pengambilan dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C dengan pangsa lebih
dari 70 persen dari keseluruhan jumlah pajak daerah, disusul pajak penerangan
jalan, pajak reklame, pajak hotel dan restoran dan terkahir pajak hiburan,
seperti terpapar pada Tebal 3.1.1.3. di bawah ini.
Tabel 3.1.1.3.
Pajak Daerah Tahun 2006-2008 (Menambahkan data 2003-2004)
Tahun
2006
Pajak Hotel dan Restoran
52.320.000
Pajak Hiburan
7.888.000
Pajak Reklame
111.596.750
Pajak Penerangan Jalan
1.315.192.093
Pajak Pengambilan dan Pengolahan
Bahan Galian Golongan C
5.169.737.019
Jumlah Pajak Daerah
6.656.733.862
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Donggala
2007
48.345.000
13.210.000
135.012.100
1.374.106.857
2008
60.347.500
20.068.000
135.635.950
1.293.833.434
7.311.282.699
8.881.956.656
8.877.672.722
10.387.557.606
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
81
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
3).
TAHUN 2009
Retribusi
Retribusi Daerah terdiri atas berbagai jenis retribusi yang dapat ditagih
oleh Pemerintah Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dari data pada Tabel 3.1.1.4. di bawah, terlihat bahwa terdapat
kenaikan retribusi yang cukup signifikan. Penyumbang terbesar dari retribusi
daerah
ini
adalah
Retribusi
Pelayanan
Kesehatan
yang
mencapai
Rp.488.096.600 pada Tahun 2008. Obyek retribusi lainnya yang memiliki
pangsa yang cukup berarti karena mampu menyumbang di atas Rp 100 juta
adalah Retribusi Pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan, dan
Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.
Tabel 3.1.1.4.
Retribusi Daerah Tahun 2004-2008
Jenis Retribusi
Retribusi Pelayanan
Kesehatan
Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
Retribusi Penggantian
Biaya Cetak KTP dan
Akte Capil
Retribusi Parkir di Tepi
Jalan Umum
Retribusi Pasar
Retribusi Pengujian
Kendaraan Bermotor
Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah
Retribusi Pasar Grosir
dan atau Pertokoan
Retribusi Terminal
Retribusi Rumah Potong
Hewan
Retribusi Tempat
Rekreasi dan Olahraga
Retribusi Penjualan
Produksi dan Usaha
Daerah
Retribusi Izin
Peruntukkan Penggunaan
Tanah
Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan
2004
2005
2006
2007
2008
299,979,480
315,079,064
310,679,801
386,137,375
488,096,600
4,323,500
17,209,710
2,698,000
26,823,900
18,181,500
31,180,500
72,629,500
103,773,500
352,072,000
1,052,965,000
13,525,000
16,326,150
18,260,400
20,068,215
51,822,330
117,792,950
120,842,752
103,708,035
108,892,000
107,303,000
121,380,579
203,706,075
174,561,000
170,114,000
170,310,000
139,357,892
112,680,000
107,320,000
131,430,000
132,001,650
148,333,350
220,417,486
221,834,009
181,252,000
110,461,000
85,994,998
107,733,100
126,336,000
129,453,060
25,425,000
27,789,000
29,339,000
29,944,500
30,118,000
3,820,000
5,931,000
8,899,000
9,176,000
4,031,000
58,200,000
64,041,500
115,000,000
149,762,500
146,913,000
-
-
244,319,163
127,478,964
259,008,606
308,745,240
223,054,133
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
82
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
Jenis Retribusi
Retribusi Izin Gangguan
Retribusi Izin Trayek
Retribusi Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu dan Bukan Kayu
Pada Hutan Produksi
Alam
Retribusi Izin
Pengambilan Hasil Hutan
Ikutan
Hutan Produksi Alam
Retribusi Izin Usaha
Perkebunan
Retribusi Izin Usaha
Perikanan
Retribusi Izin Usaha
Perbengkelan
Retribusi Izin Usaha
Angkutan Orang dan
Angkutan Barang
Retribusi Izin Kendali
Operasi
Retribusi Izin
Penggunaan Jalan
Retribusi Jasa
Kepelabuhan/Dermaga
Retribusi Pemberian Izin
Usaha Telekomunikasi
Retribusi Sertifikasi Benih
Pertanian Tanaman
Pangan, Hortikultura,
Hijauan
Tanaman Makanan
Ternak dan Hijauan
Tanaman Makanan
Ternak
Retribusi Izin Usaha
Penggilingan Padi, Huller
dan Penyosohan Beras
Retribusi Sertifikasi
Perdagangan Ternak,
Produksi Ternak Hewan
Peliharaan
dan Bahan Asal
Retribusi Pengesahan
Akta Pendirian Koperasi
Retribusi Pengolahan
Usaha Industri, Kawasan
Industri dan Perdagangan
Retribusi Kartu Pencari
Kerja
Pengawasan
Ketenagakerjaan di
Perusahaan
2004
2005
2006
12,156,250
13,535,700
19,305,000
12,705,500
27,460,000
10,098,500
TAHUN 2009
2007
2008
35,155,500
12,501,500
37,393,500
14,875,000
-
-
Nilaix
dikonfirmasi
-
-
45,060,000
36,900,000
21,100,000
26,400,000
31,000,000
16,051,000
-
9,815,060
35,000,000
10,000,000
20,000,000
24,947,500
47,626,500
7,840,000
17,567,000
4,250,000
3,925,000
4,125,000
850,000
1,500,000
15,045,000
16,011,000
16,905,000
5,105,000
4,705,000
3,020,000
875,000
25,000
450,000
75,000
275,000
-
9,632,947
62,094,000
-
-
6,500,000
5,850,000
7,345,000
2,800,000
5,000,000
2,750,000
3,060,000
4,600,000
-
48,471,800
53,140,000
9,750,000
-
1,200,000
-
3,300,000
3,500,000
54,250,000
54,400,000
54,850,000
1,200,000
1,400,000
1,000,000
1,400,000
28,910,000
46,688,000
58,421,000
52,050,000
65,700,000
21,230,000
8,245,000
7,925,000
-
-
3,730,000
3,400,000
-
-
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
83
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
Jenis Retribusi
Retribusi Lelang Kayu
Temuan
Jumlah Retribusi Daerah
2004
2005
2006
43,598,000
1,560,986,464
1,611,380,010
1,786,112,988
TAHUN 2009
2007
2008
5,000,000
5,000,000
2,253,597,739
2,982,990,123
Sumber : Dispenda Kabupaten Donggala (Mohon penjelasan tentang tabel yang kosong)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
84
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
2.
TAHUN 2009
Dana Perimbangan
Berdasarkan pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
ditetapkan bahwa Dana Perimbangan terdiri atas: (a) Dana Bagi Hasil, (b) Dana
Alokasi Umum (DAU), dan (c) Dana Alokasi Khusus (DAK), yang setiap tahunnya
ditetapkan melalui APBN. Komponen terbesar dari Dana Perimbangan ini adalah
berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Tabel 3.1.1.5.
Realisasi Penerimaan Daerah Otonomi Kabupaten Donggala (000 Rp)
No
Dana Perimbangan
2004
2005
2006
2007
2008
1
DAU
227,232,345
238,353,996
413,185,000
451,257,000
502,872,840
2
DAK
3
BAGI HASIL PAJAK
9,830,000
17,777,008
19,875,269
27,275,180
38,180,546
29,403,849
64,240,000
27,872,227
76,604,000
27,952,971
285,504,445 480,769,395 543,369,227
607,429,811
254,839,353
JUMLAH
Sumber : Dispenda Kabupaten Donggala
3.
Tabungan Pemerintah Daerah
Berdasarkan definisinya, maka Tabungan Pemerintah Daerah adalah selisih
antara Penerimaan Daerah dengan Pengeluaran Rutin. Berdasarkan data pada Tabel
di bawah ini terlihat bahwa besarnya Tabungan Pemerintah Daerah dalam tiga
tahun terakhir berfluktuasi. Pada Tahun 2003 sebesar Rp 95,4 milyar, menurun
menjadi Rp 13,7 milyar pada Tahun 2004 dan menaik kembali ke posisi Rp 15,23
milyar pada Tahun 2005.
Tabel 3.1.1.6.
Realisasi Tabungan Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala
Tahun 2004-2008 (000 Rupiah)
Uraian
a.
Penerimaan Daerah
b. Pengeluaran Rutin
Tabungan Pemerintah Daerah
2004
2005
TAHUN
2006
2007
2008
293,071,084
319,499,066
509,447,263
591,877,415
667,664,149
279,338,717
304,220,740
440,419,399
565,026,960
645,442,349
13,732,367
15,278,326
69,027,864
26,850,455
22,221,800
Sumber : LKPJ Bupati Donggala Tahun 2004-2008
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
85
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
4.
TAHUN 2009
Sumber Penerimaan Daerah Lainnya
Sumber penerimaan lain di Kabupaten Donggala seperti penerimaan dari
propinsi, maupun royalti minyak dan gas bumi pada Tahun 2005 berjumlah
Rp.6.894.433. Selain itu diperkiran Kabupaten Donggala akan mendapatkan royalti
minyak dari eksplorasi/eksploitasi minyak pada blok Surumana yang mulai
dieksplorasi pada Tahun 2006, disamping itu Kabupaten Donggala akan
mendapatkan royalti minyak dari daerah penghasil minyak lainnya di Propinsi
Sulawesi Tengah.
Tabel 3.1.1.7
Penerimaan Daerah Lainnya di Kabupaten Donggala
Tahun 2004-2008 (Ribu Rupiah)
No.
1
2
Sumber
Penerimaan
2004
2005
2006
2007
Pemerintah Pusat
Propinsi
14,937,352
4,201,376
11,032,000
-
1.500.000
18.050.931
14.721.061
Jumlah
19,138,728
11,032,000
1.500.000
32.771.992
2008
6.661.652
11.044.710
17.706.162
Sumber : Dispenda Kabupaten Donggala
Berdasarkan penjabaran kondisi keuangan serta kebijakan-kebijakan yang
mempengaruhi perekonomian daerah sebagaimana telah diuraikan dalam bab-bab
sebelumnya, maka kebijakan umum pendapatan daerah tahun 2009 - 2013 adalah
sebagai berikut :
1.
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) seringkali
menimbulkan permasalahan dengan masyarakat khususnya swasta yang baru mulai
tumbuh. Kebijakan ekstensifikasi pajak dan retribusi atau penetapan tarif yang
terlalu tinggi seringkali dikeluhkan menghambat pertumbuhan sektor riil. Untuk itu
perlu di kembangkan terobosan baru untuk meningkatkan PAD, berikut proyeksi
Pendapatan Asli Daerah (PAD) lima tahun akan datatang yang dihitung berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
86
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
alokasi target PAD pada kondisi wilayah Kabupaten Donggala dengan 15 kecamatan
diolah berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah sebagai berikut.
Gambar 3.1.
Proyeksi Jumlah PAD Kabupaten Donggala
Tahun 2009 - 2013 (Rupiah)
Sumber : Pengolahan Data PAD Kab. Donggala 5 thn Sebelumnya, 2009
Proyeksi jumlah Penerimaan Asli Daerah Kabupaten Donggala, hingga tahun
Anggaran 2009 Penerimaan Kabupaten Donggala diproyeksikan dapat mencapai Rp
11,75 milyar.
Pada Tahun Anggaran 2010 Penerimaan Asli Daerah Kabupaten Donggala
mencapai Rp 13,5 milyar. Untuk Tahun Anggaran 2011 Penerimaan Asli Daerah
Kabupaten Donggala mencapai Rp 15,26 milyar, jumlah ini mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya. Dan pada Tahun Anggaran 2013 Penerimaan Asli Daerah
Kabupaten Donggala diperkirakan mengalami peningkatan dan mencapai Rp 20,5
milyar.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
87
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
Dalam konteks anggaran dan realisasi PAD dari tahun ketahun di perlukan
berbagai hal berikut ;
a. Perbaikan manajemen
Dengan perbaikan manajemen diharapkan mampu merealisasikan
setiap
potensi
menjadi
pendapatan
daerah.
Manajemen
yang
profesional dapat dicapai dengan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia dan perbaikan serta penyederhanaan sistem dan prosedur.
b. Peningkatan investasi
Peningkatan investasi dapat didorong dengan membangun iklim
usaha yang kondusif. Hal ini dapat dicapai dengan menjaga stabilitas
ekonomi daerah, menyederhanakan prosedur perijinan, mempertegas
peraturan-kebijakan agar tidak tumpang tindih baik antara pemerintah
pusat, provinsi dan produk perda Kabupaten Donggala maupun
antar sektor, meningkatkan kepastian hukum terhadap usaha,
menyehatkan iklim ketenagakerjaan sekaligus meningkatkan kualitas
tenaga kerja, meningkatkan keamanan dan ketertiban, meniadakan
tumpang tindih pemungutan dan menyederhanakan prosedurnya.
c. Optimalisasi Pengelolaan Perusahaan Milik Daerah
Peningkatan
PAD
juga
dapat
diraih
dengan
menjalankan
kembali pengelolaan perusahaan milik daerah kabupaten Donggala.
Optimalisasi
manajemen
pengelolaan
Prusda
dan
ekspansi
usaha
dilakukan peningkatan pendapatan Prusda . Ekspansi usaha juga dapat
dilaksanakan bekerjasama dengan swasta. Selain itu hal diperlukan juga
perbaikan manajemen BUMD, selain itu upaya tersebut jika diperlukan
perlu didukung rencana untuk membentuk jenis usaha pelayanan yang
dibutuhkan masyarakat Kabupaten Donggala.
2.
Peningkatan Dana Perimbangan dan Bagi Hasil
Dana yang berasal dari DAU perlu dikelola dengan sebaik-baiknya,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
88
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
meskipun relatif sulit untuk memperkirakan jumlah realisasinya karena tergantung
pada pemerintah pusat. Sumber dana Dana Alokasi Khusus (DAK) juga dapat
diupayakan peningkatannya melalui penyusunan program-program unggulan
yang dapat diajukan untuk dibiayai dengan dana DAK. Bagi hasil pajak propinsi dan
pusat dapat diupayakan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi. Pendapatan Bagi Hasil
sangat
terkait
dengan
aktifitas
perekonomian
daerah.
Dengan
semakin
meningkatnya aktifitas ekonomi akan berkorelasi dengan naiknya pendapatan yang
berasal
dari
bagi
hasil.
Pemerintah
Daerah
harus
mendorong
meningkatnya aktifitas perekonomian.
Gambar 3.2.
Proyeksi Jumlah Dana Perimbangan Kabupaten Donggala
Tahun 2009 - 2013 (Ribu Rupiah)
Sumber : Pengolahan Data Dana Perimbangan Kab. Donggala 5 thn Sebelumnya, 2009
Dana perimbangan merupakan akumulasi dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil
Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah. Dana bagi hasil itu sendiri dirinci menurut
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
89
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
objek pendapatan yang mencakup bagi hasil pajak dan dana bagi hasil bukan pajak.
Sementara itu, untuk jenis dana alokasi umum (DAU) Kabupaten Donggala
mengalami penguranggan drastis hal ini sebagai akibat terjadinya pemekaran
wilayah yang tadinya berjumlah 30 kecamatan menjadi 15 kecamatan pada tahun
2008 sehingga luas wilayah dan jumlah penduduk serta jumlah pegawai sebagai
bagian penting tools perhitungan DAU suatu Kabupaten mengalami penurunan
mencapai 65 persen, sehingga DAU tahun-tahun yang akan datang mengalami
penurunan sebagai konsekuensi dari adanya pemekaran wilayah Kabupaten Sigi.
Adapun sumber penerimaan daerah terdiri atas 1) Pendapatan Asli Daerah
(PAD) yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan
milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan LainLain Pendapatan Asli Daerah; 2) Dana Perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil
Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) ; 3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.
Berdasarkan penjabaran kondisi keuangan serta kebijakan-kebijakan yang
mempengaruhi perekonomian daerah sebagaimana telah diuraikan dalam bab-bab
sebelumnya dan sebagai konsekuensi dari adanya pemekaran wilayah Kabupaten
Sigi, maka diharapkan proyeksi pendapatan daerah tahun 2009 - 2013 dapat
digambarkan seperti pada Gambar 3.3.
Pada Gambar 3.3. terlihat bahwa Proyeksi Jumlah Pendapatan Kabupaten
Donggala dari tahun ke tahun memperlihatkan peningkatan yang signifikan Tahun
2009 – 2013. Pendapatan daerah pada Tahun 2009 yang direncanakan sebesar Rp
388,9 miliar, yang merupakan akumulasi dari PAD, Dana perimbangan dan
pendapatan lain-lain yang dianggap sah. Pendapatan daerah pada tahun 2013
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Donggala tahun 2009-2013 ditargetkan sebesar Rp 669,5 miliar, jika di lihat tahun
2009 maka diperkirakan terjadi kenaikan pendapatan daerah sebesar atau 72,15
porsen pada tahun 2013.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
90
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
Berdasarkan hasil akumulasi seluruh sumber pendapatan yang merupakan
terdiri atas Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Dana Alokasi Khusus (DAK) serta Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah,
termasuk didalamnya dana yang bersumber dari APBN yang dilaksanakan melalui
Tugas Pembantuan dan Dana Dekonsentrasi serta Pinjaman Luar Negeri (LOAN).
Gambar 3.3.
Proyeksi Jumlah Pendapatan Kabupaten Donggala
Tahun 2009 - 2013 (Ribu Rupiah)
Sumber : Pengolahan Data Pendapatan Daerah Kab. Donggala 5 thn Sebelumnya, 2009
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
91
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
3.1.2.
TAHUN 2009
ARAH PENGELOLAAN BELANJA DAERAH
Dalam prakteknya pengelolaan pembelanjaan, oleh pemerintah daerah
senantiasa berpedoman pada ketentuan standar harga yang ditetapkan melalui
Keputusan Bupati, berpijak pada prinsip penghematan, didukung tertib administrasi
sesuai peraturan perundang–undangan yang berlaku disertai dengan intensifikasi
pengawasan.
Berdasarkan data yang ada, dalam lima tahun terakhir terlihat bahwa
pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Donggala mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1.2.1.
Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Donggala
Tahun 2004–2008 (000 Rupiah)
Jenis
Belanja
Belanja
Tidak
Langsung
Belanja
Langsung
Total
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
206,891,329
226,436,794
288,714,299
290,543,270
81,809,789
103,425,998
104,013,256
215,315,456
299,088,879
14,269,403
310,317,327
330,450,050
504,029,755
589,632,149
96,079,192
Sumber :
Belanja daerah diarahkan untuk dapat mendukung pencapaian visi dan
misi pembangunan 5 tahun ke depan. Sesuai dengan visi pembangunan yang telah
ditetapkan, belanja daerah dapat digunakan sebagai instrumen pencapaian visi
tersebut. Point penting dalam Pengelolaan belanja sejak proses perencanaan,
pelaksanaan hingga pertanggungjawaban pada jangka waktu 5 (lima) tahun
mendatang akan
memperhatikan aspek efektifitas, efisiensi, transparan dan
akuntabel. Belanja harus diarahkan untuk mendukung kebijakan yang telah
ditetapkan dengan memperhatikan perbandingan antara masukan dan keluaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
92
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
(efisiensi), dimana keluaran dari belanja dimaksud seharusnya dapat dinikmati oleh
masyarakat (hasil). Selanjutnya alokasi anggaran perlu dilaksanakan secara
terbuka berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan. Selain itu pengelolaan belanja
akan diadministrasikan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Arah pengelolaan belanja daerah tahun 2009 – 2013 adalah sebagai
berikut :
1.
Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk
dapat meningkatkan pelayanan pada masyarakat yang harapan selanjutnya
adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan
masyarakat dapat diwujudkan dengan meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia
aparatur
daerah,
terutama
yang
berhubungan
langsung
dengan
kepentingan masyarakat.
2.
Prioritas
Penggunaan anggaran tahun 2009 - 2013 diprioritaskan untuk mendanai
kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, pengembangan wilayah,
pembangunan dan peningkatan infrastruktur wialayah pesisir guna mendukung
pertumbuhan ekonomi daerah serta pengembangan potensi pertanian, perkebunan
dan perikanan Kabupaten Donggala serta diarahkan untuk penanggulangan
kemiskinan yang berimplikasi pada terwujudnya Donggala sebagai kabupaten yang
maju dan kompetitif.
3.
Tolok Ukur Dan Target Kinerja
Belanja daerah pada setiap kegiatan disertai tolok ukur dan target pada
setiap indikator kinerja yang meliputi masukan, keluaran dan hasil sesuai dengan
tugas pokok dan urusan.
4.
Optimalisasi Belanja Langsung
Belanja
langsung
diupayakan
untuk
mendukung
tercapainya
tujuan
pembangunan secara efisien dan efektif. Belanja langsung disusun atas dasar
kebutuhan nyata masyarakat, sesuai dengan upaya pencapaian Visi dan Misi
93
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
pembangunan untuk mewujudkan kabupaten Donggala yang maju dan kompetitif,
melalui strategi melaksanakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, optimalisasi
sumber-sumber pendapatan, mendorong peranserta dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan, pemberdayaan ekonomi wilayah pesisir dan bertumpu pada
keunggulan daerah.
5.
Transparan dan Akuntabel
Setiap pengeluaran belanja dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Pengelolaan yang transparan berarti pula masyarakat mudah dalam
mengakses informasi. Pertanggungjawaban belanja daerah (APBD).
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang terdiri dari urusan wajib,
urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bidang tertentu yang dapat
dilaksanakan bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah atau antar
pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan.
Belanja penyelenggaraan pemerintahan diprioritaskan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban
daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan,
kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah.
Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat diwujudkan melalui prestasi kerja
dan disiplin kerja aparatur dalam pencapaian standar pelayanan minimal (SPM)
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Perkembangan
target
alokasi
belanja
daerah
Pemerintah
Kabupaten
Donggala selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan (2009-2013) diproyeksikan
mengalami peningkatan dari tahun ketahun sebagai berikut ;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
94
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
Gambar 3.4.
Proyeksi Jumlah Belanja Kabupaten Donggala
Tahun 2009 - 2013 (RibuRupiah)
Sumber : Pengolahan Data Belanja Daerah (BL dan BTL) Kab. Donggala 5 thn Sebelumnya.
3.1.3.
Dengan
PEMBIAYAAN DAERAH
diberlakukannya
anggaran
kinerja,
maka
dalam
penyusunan APBD dimungkinkan adanya defisit maupun surplus. Defisit terjadi
ketika pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan belanja, sedangkan surplus
terjadi ketika pendapatan lebih besar dibandingkan belanja. Untuk menutup defisit
dan surplus diperlukan pembiayaan daerah. Berdasarkan proyeksi APBD Tahun
2009 - 2013, defisit anggaran diperkirakan terjadi pada 5(lima) tahun mendatang.
Pembiayaan anggaran belanja masih tetap mengharapkan alokasi dana
perimbangan dan meningkatnya pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ketahun.
Untuk ketambahan anggaran pendapatan antara lain diharapkan bersumber dari Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran dan pinjaman daerah jika diperlukan. Alokasi
pinjaman daerah selain memberikan pemasukan pada PAD juga diharap mampu
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
95
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dengan berkembangnya sektor
pertanian, perkebunan dan perikanan sebagai keunggulan komparatif daerah.
Selanjutnya untuk pengeluaran pembiayaan diprioritaskan pada pengeluaran yang
bersifat wajib, antara lain untuk belanja rutin. Setelah pengeluaran wajib
terpenuhi, maka pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk belanja modal dan
penyertaan modal untuk memfungsikan usaha PRUSDA Kabupaten Donggala yang
pada lima tahun sebelumnya belum bergerak didalam turut serta memberikan
kontribusi bagi pembangunan daerah, sehingga usaha Prusda yang akan di
investasikan adalah usaha yang berorientasi keuntungan dan bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Donggala saat ini dan
dimasa yang akan datang.
Untuk lebih memperjelas proyeksi
APBD tahun 2009 - 2013 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1.3.1.
Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Pemerintah Kabupaten Donggala Tahun 2009 – 2013 (Ribu Rupiah)
URAIAN
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli Daerah
Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan yang
Sah
BELANJA DAERAH
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
SURPLUS / (DEFISIT)
2009
2010
388,932,187
445,055,693
11,759,914
2011
2012
2013
501,179,199
557,302,705
669,549,716
13,512,421
15,264,929
17,017,437
20,522,452
362,317,376
414,594,906
466,872,435
519,149,964
623,705,023
14,854,897
16,948,366
19,041,835
21,135,303
25,322,241
396,060,229
451,704,174
507,348,120
562,992,066
674,279,957
169,610,914
186,824,432
204,037,950
221,251,467
255,678,503
226,449,315
264,879,743
303,310,171
341,740,598
418,601,454
(7,128,042)
(6,648,482)
(6,168,921)
(5,689,361)
(4,730,241)
Sumber : Pengolahan Data APBD Kab. Donggala 5 thn Sebelumnya.
Proyeksi APBD Kabupaten Donggala tahun 2009-2013 menyajikan proyeksi
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang dibandingkan dengan anggaran dan
alokasi belanja. Rencana struktur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
96
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
diperkirakan menagalami defisit dari tahun ketahun akibat adanya upaya
mempercepat pembangunan daerah dan pencapaian Visi dan Misi kabupaten
Donggala lima tahun mendatang dimana tercermindari besarnya alokasi belanja
dibanding target pendapatan daerah, sehingga diperlukan alternative pembiayaan
pembangunan daerah.
3.2.
3.2.1.
ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
DAERAH
PINJAMAN DAERAH
Otonomi daerah sebagai suatu cita-cita pemerintah dan bangsa
Indonesia pada era reformasi ini diharapkan dapat memberi spirit bagi
pemerintah daerah untuk aktif dan membenahi diri dengan melaksanakan
pembangunan, baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya
manusia. Pembangunan fisik dapat berupa sarana dan prasarana daerah yang
menyangkut infrastruktur sosial seperti jalan dan jembatan, pelabuhan, rumah sakit,
puskesmas, sekolah, ekonomi seperti pasar, terminal / area industri, dan
infrastruktur yang dibangun dikhususkan untuk pelayanan kepada masyarakat.
Untuk dapat melaksanakan pembangunan tersebut tentu diperlukan dana
tidak sedikit. Suatu daerah yang tidak memiliki dana yang cukup/ memadai tentu
memerlukan tambahan dari pihak lain, agar program pembangunan yang telah
direncanakan tersebut dapat terlaksana. Pihak lain yang dimaksud tersebut
adalah lembaga perbankan, pemerintah pusat, atau pihak asing yang peduli
dengan program pembangunan suatu daerah. Dalam hubungan ini pemerintah
daerah dapat melakukan suatu kegiatan yang dikenal dengan nama “pinjaman
daerah”.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
97
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
TAHUN 2009
Peraturan mengenai pinjaman daerah ini selengkapnya dapat dilihat pada
UU 17/2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang No. 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah pasal 49 perihal batasan pinjaman, PP 107/2000 tentang Pinjaman
Daerah dan KMKR No. 35/ KMK.07/ 2003 tentang Perencanaan, Pelaksanaan/
Penatausahaan, penerusan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah Kepada Daerah.
Dalam menggunakan dana pinjaman ini hendaknya lebih hati-hati,
misalnya :
a.
Syarat pinjaman hendaknya dengan bunga lunak dan ada masa tenggang
b.
Tunjuan pinjaman, hendaknya mempunyai multiplier effect yang besar dan
cost recovery;
c.
Sumber dana pinjaman dari pihak lain yang tidak mempunyai persyaratan
politik;
d.
Tata
cara
pengesahan
pinjaman
tidak
berbelit-belit,
sehingga
akan
mengakibatkan biaya yang mahal/ kebocoran yang mengakibatkan kerugian
bagi peminjam; dan
e.
Pengawasan yang efektif dan efisien.
3.2.2.
MEMPERKUAT DAN MEMPERLUAS KEMITRAAN
Kemitraan dengan swasta sudah merupakan tuntutan jaman sekarang
ini, karena peranan pemerintah seharusnya makin lama makin “berkurang”, sementara
peranan swasta semakin meningkat terutama dalam sektor perekonomian. Prinsip
kerjasama (kemitraan) yang saling menguntungkan bagi pemerintahan, swasta dan
masyarakat dilaksanakan melalui langkah-langkah:
a.
Perumusan model-model kemitraan yang paling tepat dilakukan;
b.
Perumusan kriteria mitra yang potensial sebagai mitra pemerintah propins;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
98
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
c.
TAHUN 2009
Terciptanya model-model kerjasama antara pemerintah dengan swasta,
pemerintah dengan masyarakat, dan antar swasta dengan masyarakat dalam
kegiatan usaha ekonomi, penyediaan dan pengelolaan prasarana dan sarana
pelayanan.
Banyak pendekatan yang dapat diterapkan dalam rangka meningkatkan
kemitraan pemerintah-swasta, namun tidak semua jenis prasarana dan sarana dapat
dikerjasamakan, ada bagian-bagian tertentu yang memungkinkan dapat dilakukan.
Bagaimanapun, calon investor hanya mau diukur dengan kriteria financial atau
ekonomi, seperti Benefit Cost Ratio (BCR), Net Persent Value (NPV), Internal Rate
of Return (IRR), dan Pay Back Period. Oleh karena itu, dimasa mendatang
dituntut adanya kemampuan aparat atau pejabat pemerintah daerah untuk
memberikan kondisi yang kondusif bagi swasta untuk mengadakan kemitraan di
bidang penyediaan pelayanan jasa bagi masyarakat.
Bentuk kerjasama dapat dilakukan dengan cara (Permendagri No. 4 Tahun
1990) :
a)
Kerjasama manajemen, kerjasama operasional, pembagian keuntungan,
kerjasama patu ngan (Joint venture), kerjasama pem biayaan, kerjasama
pembagian hasil produksi
b)
Kontrak manajemen, kontrak produksi, kontrak bagi hasil usaha dan
kontrak bagi tempat usaha
c)
Pembelian saham, obligasi dari perseroan terbatas (PT) yang telah yang
telah berbadan hukum dan mempunyai prospek baik
d)
Keagenan, pemakaian dan penyaluran
e)
Penjualan saham, obligasi dan memasyarakatkan saham, obligasi (go public)
f)
Kerjasama bantuan teknik dalam maupun luar negeri
g)
Gabungan dari 2 atau lebih bentuk-bentuk kerjasama di atas.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
99
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
3.2.3.
TAHUN 2009
MENGEMBANGKAN PRIVATISASI / SWASTANISASI
Untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dengan meletakkan sektor
swasta sebagai “the engine of growth” dan mengurangi peran sektor publik
dengan memberi peluang yang seluas-luasnya (catalystic goverment) peran
investasi swasta/ masyarakat untuk sektor usaha yang full cost recovery. Dalam
rangka mendorong dan mengembangkan privatisasi/ swastanisasi pelayanan
umum (di bidang-bidang yang yang secara efesien dapat dikelola sektor swasta).
Langkah-langkah awal yang perlu dilaksanakan adalah :
a.
Penyusunan kriteria privatisasi secara transparan
b.
Mengidentifikasi jenis-jenis pelayanan yang dikerjakan oleh pemerintah dan
jenis pekerjaan yang dapat dilimpahkan pada swasta
c.
Meningkatkan
dan
memperluas
keikut
sertaan
peran
swasta
untuk
membangun prasarana dan sarana pelayanan.
Privatisasi yang dapat dikembangkan antar lain dalam Pengelolaan
Terminal, Swalayan, Persampahan, Air Bersih dan Tempat Pariwisata/ Rekreasi dan
lain sebagainya yang dapat sepenuhnya dilakukan oleh pihak swasta yang difasilitasi
pemerintah daerah.
Untuk mendukung kegiatan dalam menunjang sektor swasta dalam
pembangunan diperlukan diperlukan langkah-langkah antara lain :
a.
Pemerintah Kabupaten Donggala membuat sistem peraturan perundangan
(yang berkaitan dengan pemberian izin-izin usaha, lokasi, investasi) yang
konsisten, mudah dilaksanakan, dan terbuka ;
b.
Membenahi kualitas pelayanan di lingkungan organisasi pemerintah dengan
menetapkan standar pelayanan dengan prinsip: kesederhanaan dan
ketepatan waktu, kejelasan dan kepastian, keterbukaan dan penuh informasi,
ekonomis dan efesiensi prosedur, keadilan dan keamanan ;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
100
DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH KABUPATEN DONGGALA (RPJMD)
c.
TAHUN 2009
Membentuk Unit Pelayanan Umum dan Perizinan Terpadu (pelayanan dalam
satu atap) ;
d.
Peningkatan kinerja birokrasi : penerapan inovasi berupa perampingan
birokrasi yang disesuaikan dengan PP 41 tahun 2007, peningkatan SDM,
profesionalitas aparatur ;
e.
Database yang up to date mengenai kebijakan dan peta potensi daerah yang
berkaitan dengan perubahan wilayah akibat pemekaran sehingga diperlukan
data kawasan, sarana prasarana, kegiatan yang akan dilakukan privatisasi atau
kerjasama dan siap untuk diakses oleh masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Donggala Tahun 2009-2013
101
Download