2. perubahan wujud zat - tirtamarta

advertisement
CHAPTER 2. MATTERS & THEIR PHASE
BAB 2. ZAT DAN WUJUDNYA
Ms. Debby
[email protected]
1
CHAPTER 2. MATTERS & THEIR PHASE
BAB 2. ZAT DAN WUJUDNYA
1. The Phase of
Matter
Wujud Zat
2. The Change of
Phase of Matter
Perubahan Wujud
Zat
3. Matter Particles
Partikel Materi
4. The
Interparticular
Force of Matter
Gaya Antar
Partikel
5. The Classification
of Matters
[email protected]
2
Klasifikasi Zat
1. WUJUD ZAT
Wujud zat terbagi menjadi tiga
yaitu padat, cair dan gas. Pada saat
tertentu umumnya zat hanya berada
dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat
berubah dari wujud yang satu ke wujud
yang lain.
Partikel-partikel zat padat memiliki sifat sebagai berikut :
1. Parikel-partikel yang menempati posisi yang tetap, jika partikel
zat padat menempati posisi yang teratur maka disebut kristal,
dan Jika partikel zat padat menempati posisi yang tidak teratur,
maka disebut amorf.
2. Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat, dan
3. Gerakan partikel hanya berupa getaran di sekitar posisi
tetapnya. Posisi partikel yang relatif tetap menyebabkan zat
padat memiliki bentuk dan volume tetap.
[email protected]
3
Gerakan partikel yang hanya bergetar
menyebabkan zat padat tidak dapat mengalir.
Contoh zat padat diantaranya adalah batu, kayu,
gelas, dan sebagainya.
[email protected]
4
Partikel-partikel zat cair memiliki sifat sebgai berikut :
1. Jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan.
2. Gaya tarik menarik antar partikel lemah dibandingkan zat
padat.
3. Gerakan partikel lebih lincah dari pada zat padat dan
partikel dapat berpindah tempat. Jarak antar partikel yang
tetap menyebabkan zat cair mempunyai volume yang tetap
Gerakan partikel yang lincah dan
dapat berpindah posisi menyebabkan zat
cair dapat mengalir yang menyebabkan
bentuk zat cair selalu mengikuti bentuk
wadahnya.
Contoh zat cair antara lain adalah air,
dan air raksa.
[email protected]
5
Partikel-partikel zat gas memiliki sifat sebagai berikut :
1. Memiliki jarak partikel yang berubah ubah.
2. Hampir tidak ada gaya tarik-menarik.
3. Gerakan partikel sangat bebas dibandingkan zat padat dan
cair.
Jarak antar partikel yang tidak
tetap menyebabkan zat gas mempunyai
volume yang berubah-ubah. Gerakan
partikel yang sangat lincah dan dapat
berpindah posisi menyebabkan zat gas
dapat mengalir yang menyebabkan
bentuk zat gas selalu mengikuti bentuk
wadahnya. Contoh zat gas antara lain
adalah udara, atau oksigen.
[email protected]
6
Terdapat sebuah zat lagi di atas zat gas, yaitu plasma.
Plasma merupakan sebuah ion gas.
Plasma menyerupai zat gas yang mempunyai bentuk dan
volume yang tidak tetap.
[email protected]
7
Plasma dapat ditemui pada beberapa contoh, yaitu …..
Pembakaran
[email protected]
8
Kilat
[email protected]
9
Aurora (Northern Lights)
[email protected]
10
Pancaran Sinar Matahari
[email protected]
11
[email protected]
12
PLASMA DINGIN
[email protected]
13
Tangkai Plasma Dingin
[email protected]
14
2. PERUBAHAN WUJUD ZAT
 Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut ……,
Contohnya adalah …. menjadi …
Zat dapat mengalami perubahan wujud karena energi.
 Perubahan wujud padat menjadi cair disebut ……….,
Contohnya adalah ….. dan ………. Ketika dimasukkan
kedalam penggorengan yang panas.
 Perubahan wujud cair menjadi gas disebut ……….
Contohnya adalah ... menjadi ... dan spiritus menjadi ...
 Perubahan dari gas menjadi cair disebut ………….
Contohnya adalah …………………
 Perubahan gas ke padat, contohnya jelaga yang
merupakan hasil pembakaran pada lampu minyak.
 Perubahan padat menjadi gas disebut menyublim,
contohnya penguapan kapur barus.
[email protected]
15
LIQUID
Melting
Vaporizing
Freezing
Condensing
Deposing
SOLID
GAS
Sublimation
[email protected]
16
Ada keunikan diantara zat tersebut. Ada beberapa zat yang
sama yang juga dapat dijumpai dalam bentuk yang berbeda.
1. Air  dapat kita jumpai dalam bentuk gas (uap), cair (air),
atau padat (salju, es)
2. Baja  pada suhu 25000F, akan melebur 13700C. Pada
bentuk cairnya, baja ini bisa dituangkan ke dalam cetakan
yang akan berbentuk produk yang diinginkan, yang disebut
dengan casting.
[email protected]
17
3. PARTIKEL MATERI
Susunan partikel zat padat, cair dan gas memiliki
susunan yang berbeda satu dengan yang lain.
 Zat padat memiliki parikel-partikel yang menempati
posisi yang tetap, gaya tarik-menarik yang kuat, dan
gerak partikel hanya berupa getaran.

Zat cair memiliki jarak antar partikel tetap dan agak
berjauhan, gaya tarik menarik antar partikel lemah,
gerakan partikel lebih lincah dan partikel dapat
berpindah tempat.

Gas memiliki jarak partikel yang berubah ubah, hampir
tidak ada gaya tarik-menarik, dan gerakan partikel
sangat bebas.
[email protected]
18
4. GAYA ANTAR PARTIKEL
Partikel-partikel zat padat atau zat cair bisa tetap menyatu
membentuk suatu benda karena adanya gaya tarik-menarik antar
partikel .
 Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel zat sejenis.
 Gaya kohesi antar partikel zat padat memiliki kekuatan
paling besar, kemudian zat cair dan gas.
 Contoh kohesi adalah ikatan partikel-partikel zat untuk
tetap menyatu membentuk suatu benda.
 Gaya kohesi yang besar menyebabkan zat padat sulit di
potong atau dipatahkan.
 Gaya tarik kohesi menyebabkan partikel cenderung
berkumpul dengan zat sejenis
[email protected]
19
 Jika kamu memasukkan air ke dalam gelas yang
kering, kemudian air tersebut di tumpahkan
kembali, gelas menjadi basah, sebagian air
menempel pada dinding gelas karena adanya
gaya tarik-menarik antar partikel.
 Gaya tarik menarik antar partikel yang tidak
sejenis tersebut dinamakan Adhesi.
 Gaya tarik adhesi menyebabkan partikel
cenderung meninggalkan zat sejenis, sebagai
contoh adalah ketika tinta dituliskan pada
sebuah kertas .
[email protected]
20
Peristiwa permukaan zat cair yang melengkung
disebut meniskus.
AIR
SABUN
Meniskus cekung adalah permukaan
zat cair yang bentuk cekung.
Contoh: air dituangkan kedalam tabung
reaksi yang tidak berminyak. Gaya adhesi
antar partikel air dengan partikel tabung
reaksi lebih besar daripada gaya kohesi antar
partikel air. Partikel air yang bersentuhan
dengan dinding lebih tertarik ke dinding,
oleh karena itu posisi permukaan air di
dinding tabung lebih tinggi dari pada posisi
permukaan air di tengah tabung. Sifat zat
cair pada meniskus cekung adalah
membasahi dinding kaca dan naiknya
permukaan zat cair pada pipa kapiler.
[email protected]
21
Meniskus
cembung
adalah
permukaan zat cair yang berbentuk
cembung.
Contoh: permukaan air di dalam tabung
reaksi yang telah diolesi minyak. Gaya
kohesi antar partikel air lebih besar dari
pada gaya adhesi antara partikel air dengan
partikel minyak, akibatnya partikel air
cenderung menjauhi dinding tabung reaksi,
oleh karena itu, permukaan air di dinding
lebih rendah daripada permukaan air di
tengah tabung reaksi. Meniskus cembung
juga
dapat
ditunjukkan
dengan
memasukkan raksa kedalam tabung reaksi.
Meniskus cembung mempunyai sifat tidak
membasahi
dinding
dan
turunnya
permukaan raksa pada pipa
kapiler
[email protected]
MINYAK
AIR
22
Permukaan air teregang akibat adanya gaya tarik tarik antar
molekul air di permukaan. Dengan kata lain terdapat gaya kohesi
pada molekul-molekul air di permukaan. Gaya kohesi ini selalu
berusaha untuk memperkecil luas permukaan zat air. Air yang
berada dalam keadaan ini dikatakan memiliki tegangan permukaan.
Tegangan permukaan dapat diamati pada wadah yang diisi larutan
hingga penuh.
Pernahkah kamu melihat nyamuk melayang-layang di atas
permukaan air? Tegangan permukaan airlah yang membuat nyamuk
dapat melayang.
[email protected]
23
Gejala kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya
zat cair dalam pipa kapiler. Peristiwa kapilaritas terjadi jika
rongga (diameter) pipa sangat kecil .
Contoh efek kapilaritas adalah naiknya minyak pada sumbu
kompor, air menyebar dikertas penghisap dan naiknya air dari
akar ke daun pada tumbuh-tumbuhan.
[email protected]
24
Download