SOAL LATIHAN BAB VI RANGKAIAN ARUS SEARAH (FDII) 1. Tunjukkan bahwa daya listrik maksimum yang terpakai pada hambatan beban terjadi jika hambatan beban sama dengan hambatan dalam sumber tegangan. Kunci: Pmax pada R = r 2. 12V, 1 Dari data-data pada gambar, hitunglah: 2 1 a. VAB A B b. Arus yang melalui baterai 12 volt, bila A dan B 10V, 1 3 dihubungkan. 2 2 Kunci: a. VAB = 2/9 volt 8V 1 b. i = 13/28 ampere 3. Jika R1 = 8 Ω, R2=4 Ω, R3=2 Ω, R4=4 Ω, dan R5=3 Ω a. Hitunglah hambatan ekivalen rangkaian b. Jika є =42 volt maka hitung I,I1, dan I2. c. Hitung tegangan pada R3 dan R4. 4. Dua bola lampu yang sama dengan hambatan R = 2 Ω dihubungkan ke sebuah sumber tegangan є = 8 V dengan hambatan dalam yang dapat diabaikan. Carilah arus, beda potensial, daya yang melalui setiap bola lampu, jika bola lampu disambung: a. Seri b. Pararel 5. Sama dengan soal no. 4, misalkan satu dari bola lampu itu hangus terbakar; yakni, filamen lampu rusak dan arus tidak dapat lagi mengalir melalui serabut itu. Apa yang terjadi dengan bola lampu lainnya dalam kasus seri dan pararel. 6. Dua buah aki dengan masing-masing tegangan ggl dan hambatan dalam . Jika dihubungkan dengan dua resistor, maka carilah: a. Arus dalam rangkaian b. Beda votensial Vab. c. Daya keluaran dari setiap aki 7. Sebuah pemanggang roti 1800 W, sebuah panci penggorengan 1,3 kW, dan sebuah lampu 100 W disambungkan ke dalam rangkaian 10 A, 220 V yang sama. a. Berapa arus yang ditarik dan hambatan dari setiap alat itu. b. Apakah gabungan ini akan membuat sekering putus ? 1 SOLUSI LATIHAN BAB VI RANGKAIAN ARUS SEARAH (FDII) 1. P i 2 R Pmaks i 2 maks R Pmaks R r i 2 maks 1 Pmaks R r 2. Gambar rangkaian dapat dibuat dalam bentuk lain (jika A dan B belum dihubungkan) : A B a. VAB iR (12) 8 4 4 i (pemilihan arah arus salah) i R (2 1 1 2 1 2) 9 9 V AB iR i( R1 r1 R2 R3 r2 R4 ) ( 1 2 3 ) V AB 94 (2 1 1 2 1 2 3 1) 12 8 10 529 549 92 volt 92 volt b. arus yang melalui baterai 12Volt bila A dan B dihubungkan : loop I : iR 12 10 i1 (2 1 2 3 1) i2 (3 1) 8i1 4i2 .......(1) loop II : iR 10 8 i2 (2 1 3 2 1) i1 (3 1) 9i2 4i1 .......(2) Pada pers (1) dan (2) dilakukan proses eliminasi maka : 2 8i1 4i2 2 8i1 4i2 i2 6 / 14 i1 13 / 28 13 / 28 A 2 4i1 9i2 4 8i1 18i2 3. Dik : R1=8Ω, R2=4Ω, R3=2Ω, R4=4Ω, R5=3Ω a. Hambatan ekivalen rangkaian : Rs1 R4 R3 4 2 6 R Rs1 1 1 1 63 Rp 5 2 Rp Rs1 R5 R5 Rs 1 6 3 Rs 2 Rp R2 R1 2 4 8 14 b. Arus I, I1 dan I2 jika є =42 volt : I I 1 I 2 V AD V AB VBC VCD V AC I Rs 2 I V AC / Rs 2 (42V ) /(14) 3 A VCD I Rp 3 3 9V VCD VR 5 VRS1 VCD I 1 Rs1 I 1 VCD / Rs1 (9V ) /( 6) 1,5 A VCD I 2 R5 I 2 VCD / R5 (9V ) /(3) 3 A c. tegangan di R3 dan R4 merupakan tegangan yang melalui Rs1 yang sama dengan tegangan di R5 atau VCD, sedangkan tegangan yang melalui R3 berbeda dengan tegangan yang melalui R4, sehingga : VCD I1 ( R3 R4 ) VR3 I1 R3 (1,5 A)( 2) 3V & VR 4 I1 R4 (1,5 A)(4) 6V 4. Dik : R1=R2=2Ω ; є=8V a. lampu dipasang seri : I I1 I 2 V V1 V2 I / Rs (8V ) /( 4) 2 A I ( R1 R2 ) 1 I R1 (2 A)(2) 4V 2 I R2 (2 A)(2) 4V P I 2 R P1 I 2 R1 (2 A) 2 (2) 8Watt P2 I 2 R2 (2 A) 2 (2) 8Watt 2 b. lampu dipasang paralel : I I1 I 2 V V1 V2 I / Rp (8V ) /(1) 8 A I1 / R1 (8V ) /( 2) 4 A I 2 / R2 (8V ) /( 2) 4 A I Rp 1 I1 R1 (4 A)(2) 8V 2 I 2 R2 (4 A)(2) 8V P I 2 R P1 I 1 R1 (4 A) 2 (2) 32Watt P2 I 2 R2 (4 A) 2 (2) 32Watt 2 2 5. Bila dalam kasus no (4) terjadi kerusakan pada satu lampu, maka pada kasus seri, listrik tidak akan dapat berfungsi karena secara prinsip untuk satu sumber tegangan (arus) untuk kasus seri arus yang mengalir melalui semua hambatan yang ada adalah sama sehingga jika satu mati maka yang lain tidak berfungsi. Sebaliknya jika dipasang paralel, secara prinsip arus yang mengalir akan terbagibagi sehingga bila satu hambatan tidak berfungsi, maka arus pada hambatan lain tetap akan menyala. Demikian pula instalasi dalam rumah, pemasangan model rangkaian diupayakan selalu secara paralel. 6. Jika dipilih arah arus sesuai arah jarum jam (ke kanan) : (12) 4 8 1 a. i (pemilihan arah arus salah) R (2 7 4 3) 16 2 i 0,5 A b. VAB iR VAB i( R2 r1 ) 1 (0,5 A)(3 2) (12V ) 14,5V c. P i 2 R P i V P1 i V1 (0,5 A)(12V ) 6W P2 i V2 (0,5 A)(4V ) 2W 7. Dik : P1=1800W (pemanggang roti) ; P2=1,3kW=1300W (panci penggorengan) ; P2=100W (lampu) ; I=10A (arus yang mengalir pada sekring) ; V=220V (tegangan listrik PLN). a. P I V R P / I 2 I 1 P1 / V (1800W ) /( 220V ) 8,18 A R1 V / I 1 (220V ) /(8,18 A) 26,9 I 2 P2 / V (1300W ) /( 220V ) 5,91A R2 V / I 2 (220V ) /(5,91A) 37,2 I 3 P3 / V (100W ) /( 220V ) 0,45 A R3 V / I 3 (220V ) /( 0,45 A) 488,9 Arus total yang ditarik jika semua alat listrik digunakan secara bersamaan : I I1 I 2 I 3 (8,18 5,91 0,45) A 14,54 A b. Karena arus yang mengalir dari sekring hanya 10A maka kemungkinan sekring akan putus karena telah melebihi beban yang seharusnya. Dimana secara teori jika kawat kelebihan beban akan terjadi pemanasan yang tinggi sehingga mudah untuk putus (terbakar). 3