SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN Hubungan antara Konsep Diri dengan Toxic Disinhibition Online Effect pada Siswa SMK N 8 Surakarta Relationship between Self-Concept and Toxic Disinhibition Online Effect on The Students of SMK N 8 Surakarta Nanda Satriawan, Hardjono, Nugraha Arif Karyanta Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret ABSTRAK Komunikasi secara online secara bertahap mengubah pola perilaku masyarakat, sampai akhirnya muncul disinhibition online effect, yaitu perilaku khusus yang diperlihatkan seseorang hanya ketika online. Bentuk disinhibisi ini bisa berbentuk negatif, ditunjukkan dalam bentuk agresi. Perilaku ini disebut toxic disinhibition online effect. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi toxic disinhibition online effect adanya anonimitas ketika seseorang online. Tanpa diketahui identitas akan membuat seseorang merasa aman dan individu merasa bebas dalam berperilaku yang terkadang memunculkan kecenderungan perilaku agresi. Toxic disinhibition online effect ini bisa ditekan apabila individu memiliki konsep diri positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan toxic disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMK N 8 yang berjumlah 102 siswa. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala toxic disinhibition online effect dengan jumlah aitem valid 45 butir dan reliabilitasnya 0,955 serta skala konsep diri dengan jumlah aitem valid 44 butir dan reliabilitas 0,925. Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment Pearson, diperoleh r = -0,255, p = 0,010 (p < 0,005), ada hubungan negatif yang signifikan antara konsep diri dengan toxic disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta. Semakin tinggi konsep diri maka semakin rendah tendensi toxic disinhibition online effect pada Siswa SMK N 8 Surakarta. Kontribusi konsep diri terhadap toxic disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta diperoleh 6,5% (R2 = 0,065). Hal ini menandakan bahwa konsep diri mampu menjadi salah satu prediktor bagi toxic disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta. Kata kunci: toxic disinhibition online effect, konsep diri, internet, siswa SMK PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan dan Indonesia menjadi negara peringkat ke-8 teknologi pengguna internet dunia. Dalam riset yang berkembvang dengan sangat sangat pesat, salah dilakukan kominfo, 80 persen pengguna internet satu bidang yang paling berkembang adalah aktif di Indonesia dari kalangan remaja usia teknologi di bidang informasi dan komunikasi, antara 15 sampai 19 tahun dan Indonesia masuk terlebih dengan adanya jaringan internet yang peringkat mampu memfasilitasi akses survai besar dunia, negara dengan pemenuhan pengguna facebook terbanyak. Perkembangan informasi dan komunikasi. Berdasarkan 4 ini didukung pula oleh banyaknya warung yang dilakukan internet, tempat umum berfasilitas wi-fi, dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia semakin cepatnya akses internet melalui telepon (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia seluler maupun perangkat komputer. tahun 2014 mencapai 82 juta orang dan 1 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN Kehadiran internet sendiri telah mengubah menimbulkan pertimbangan baru bagi konselor, kebudayaan masyarakat secara menyeluruh, tapi orangtua dan guru untuk berjuang memahami juga memiliki pengaruh kuat dengan bagaimana dampak internet bagi anak didik mereka. Dalam individu terkait dengan diri sendiri dan orang sebuah seminar tentang dampak toxic lain. Menurut Straus (1997) kebudayaan internet disinhibition online effect pada e-learning mengarah pada timbulnya narsisme, yang bisa pelajar oleh Monica Brooks, dalam Statewide dicontohkan dengan maraknya foto selfie dalam Technology Conference 2009, disebutkan jejaring sosial. Teknologi telah mengijinkan berbagai dampak negatif disinhibition online individu untuk menjadi diri sendiri atau effect pada remaja. Sebagai contoh, minimnya mencoba menjadi identitas dan kepribadian lain kemampuan berbahasa baku bagi murid yang yang tidak bisa diperlihatkan dalam keadaan terbiasa menulis pesan teks pendek, juga realitas face- to-face, juga dengan kedua efek munculnya kasus drop out siswa karena positif dan negatifnya (Suler, 2004). mengunggah video mesum ataupun menyebar Terdapat temuan umum bahwa orang hal-hal yang mencemarkan nama baik seserang. sering berperilaku berbeda ketika online Toxic disinhibition online effect dibanding saat offline bila dalam situasi serupa tergantung dari self awareness seseorang, (Joinson, 2001). Contohnya seorang pengguna kesadaran diri ini membuat individu melakukan internet bisa menjadi perayu yang hebat ketika evaluasi dalam setiap tindakan yang dilakukan. online, sementara menjadi sangat pemalu ketika Kesadaran diri seseorang berhubungan dengan offline. atau mereka mungkin mencari informasi konsep diri manusia (Joinson, 2003). Toxic secara online (semisal informasi kesehatan dan disinhibition online effect dipengaruhi oleh pornografi) yang tidak akan mereka lakukan identitas personal yang ditunjukkan individu saat offline. Perbedaan mendasar ini disebut dalam interaksinya dengan orang lain saat disinhibition online effect. online, yang dapat diperhatikan melalui relasi Lebih lanjut, internet juga menyediakan yang lebih dalam melalui pengungkapan akses yang mudah bagi banyak potensi negatif. identitas diri individu, yang dapat dilakukan Seperti kecanduan pornografi, cyber-bullying, dengan keterbukaan diri (self-disclosure). penipuan, penculikan dan lain sebagainya. Hal Disinhibition online effect dapat dilihat dari ini juga menyebabkan munculnya toxic interaksi interpersonal seseorang saat online, disinhibition online effect, yaitu suatu bentuk dan dalam interaksi faktor percaya diri paling perilaku khusus yang bersikap agresi yang menentukan dan percaya diri seseorang sangat hanya diperlihatkan seseorang ketika online erat berkaitan dengan konsep diri seseorang (Gackenbach, 2007). (Rakhmat, 2005). Kemampuan internet contoh nyata toxic untuk membuat disinhibition, Individu yang mempunyai konsep diri telah positif cenderung bersikap optimis dan percaya 2 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN diri untuk menghadapi situasi apa saja diluar berpengaruh pada perilaku seseorang ketika diri individu, sebaliknya individu yang memiliki melakukan komunikasi secara online. konsep diri yang negatif menimbulkan rasa tidak percaya diri dan Myer & Myers (1992) konsep diri menyebabkan merupakan filter utama dari mekanisme diri kecenderungan munculnya tindak agresi pada untuk berperilaku sesuai dengan lingkungan. objek-objek yang ada di sekitar diri individu Konsep diri mempengaruhi bagaimana interaksi yang bersangkutan dengan dilandasi oleh dengan orang lain dalam berbagai situasi, ketidak berdayaan yang berlebihan (Tuhumena, termasuk juga ketika online. 2006). Seperti yang telah dipaparkan di atas, Hal di atas senada dengan penelitian toxic disinhibition online effect bisa ditemukan Kurnia dkk. (2011) pada siswa kelas XI MAN dengan mudah pada masa sekarang ini dan Klaten, hasil analisis data penelitian diperoleh penulis mengambil judul “Hubungan Antara nilai konsep diri dengan kecenderungan remaja Konsep Diri dengan Toxic Disinhibition Online berperilaku agresif sebesar -0,277. Hal ini Effect pada Remaja Siswa SMK N 8 Surakarta” menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara konsep diri dengan kecenderungan remaja berperilaku agresif. Konsep diri (self concept) adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri; penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan (Chaplin, 1995). Evaluasi, penilaian atau penaksiran berarti individu menggambarkan dirinya dan memberikan nilai mengenai dirinya sendiri. Penilaian diri sendiri yang negatif tentu akan diasosiasikan dengan, salah satunya kemampuan bersosial yang kurang. Pengetahuan tentang diri akan meningkatkan kemampuan interaksi sosial, dan pada saat yang sama, interaksi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri individu. Makin luas diri publik individu, makin terbuka individu pada orang lain, dan makin akrab hubungan individu dengan orang lain (Rakhmat, 2005). Hal ini juga dimungkinkan DASAR TEORI 1. Toxic Disinhibition Online Effect Disinhibition online effect adalah hilangnya (atau diabaikannya) aturan-aturan sosial dan hambatan yang hadir dalam interaksi face to face selama interaksi dengan orang lain dalam internet. Disinhibition juga didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengendalikan perilaku impulsif, pikiran, atau perasaan dan manifestasi online selama seseorang berkomunikasi dengan cara yang tidak mereka lakukan ketika offline. (Suler, 2004). Adapun Joinson (2001) mengatakan, bahwa jika inhibition adalah ketika perilaku seseorang dibatasi oleh kesadaran diri, kecemasan akan keadaan sosial, kekhawatiran akan evaluasi dari lingkungan sekitar, maka disinhibition online effect adalah perilaku khusus seseorang yang diperlihatkan seseorang ketika online yang sangat berbeda dengan 3 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN perilakunya saat orang offline. Disinhibition hilangnya hambatan, seringkali merupakan terjadi karena hilangnya hambatan kesadaran manifestasi dari perilaku agresif yang tidak bisa diri, kecemasan atas situasi sosial, kekhawatiran diperlihatkan dalam situasi yang sama saat di akan penilaian sosial, dan hambatan lainnya. dunia nyata (Lapidot dkk, 2011). Suler (2004) Lebih lanjut, disinhibition online dalam internet, mengatakan bahwa toxic disinhibition dipandang sebagai perilaku yang dikategorikan merupakan fenomena dari online flaming dan dari pengurangan yang jelas dalam perhatian perilaku ekspresi emosi, yang sering melibatkan akan presentasi diri dan penilaian orang lain. menyakiti orang lain atau bahkan citra dirinya Hambatan psikologis yang sering muncul untuk sendiri tanpa perkembangan pribadi yang menghalangi ataupun menyembunyikan emosi menguntungkan. dan kebutuhan ketertutupan (undisclosed needs) sering hilang dalam dunia maya Lea (dalam Wang, Kuei-ing & Jou-Fan, yang 2014) menyatakan bahwa toxic disinhibition ditunjukkan dengan berbagai perilaku khusus termasuk dalamnya perilaku flaming atau ketika online (Gackenbach, 2007). komunikasi mengancam dan juga perilaku tidak Hilangnya hambatan dalam disinhibition sopan dan ekspresi dari perasaan pribadi online effect ini, membuat pengguna mungkin seseorang kepada orang lain melalui jaringan memperlihatkan kecenderungan positif, computer. Disamping itu Lapidot & Barak termasuk menjadi lebih empati, lebih terbuka (2011) menyatakan dengan yang lain dan tidak terlalu mejaga disinhibition effect bahwa toxic online adalah konsep yang perasaan, semua untuk mencapai suatu katarsis ditujukan pada dampak negatif dari hilangnya emosi. Perilaku semacam ini disebut benign inhibition, seringkali merupakan manifestasi disinhibition. Sebaliknya perilaku buruk selama dari perilaku agresif yang tidak akan ditunjukan menggunakan internet, seseorang bisa dikehidupan nyata. Perilaku online yang tidak melakukan atau mengatakan kata-kata tidak biasa atau anti-normatif kadang berubah dari sopan sesering apa pun, tanpa merasa merasa flaming dan perilaku tak terarah, berkisar dari takut akan pendapat dan pandangan orang lain, pernyataan tidak sopan ke penggunaan huruf merupakan suatu bentuk toxic disinhibition capital atau eksklamasi sampai dengan (Suler, 2004). Pola komunikasi melalui situs keterbukaan ekspresi perasaan pada orang lain pertemanan atau media sosial, pada tahap lewat jaringan computer. tertentu bisa menimbulkan dampak negatif Toxic disinhibition online effect adalah (Jerald, dalam Juditha, 2011). Termasuk dalam perilaku negatif yang merupakan manifestasi dampak tersebut adalah terjadinya disinhibition perilaku agresif seseorang, yang ditampilkan online effect yang bersifat negatif. Disinhibition merupakan konsep online yang effect ketika seseorang dalam keadaan online. negatif Aspek disinhibition online effect yang menggambarkan dikemukakan oleh Joinson (dalam Gackenbach, 4 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN 2007), digunakan sebagai dasar pembuatan bersangkutan (Chaplin, 2000). Hurlock (1999) skala pengukuran toxic disinhibition online mengemukakan bahwa konsep diri dapat dibagi effect, terdiri dari dua aspek disinhibition online menjadi dua, yaitu: (1) Konsep diri yang effect, yakni Keterbukaan diri (self-disclosure) sebenarnya, merupakan konsep seseorang dan flaming. Keterbukaan diri merupakan tentang dirinya yang sebagian besar ditentukan kegiatan membagi perasaan dan informasi yang oleh peran dan hubungan dengan orang lain akrab dengan orang lain. Fisher (2011) serta persepsinya tentang penilaian orang lain mengungkapkan bahwa keterbukaan diri adalah terhadap penyingkapan informasi tentang diri yang disisi merupakan dirinya. (2) gambaran Konsep diri seseorang ideal, mengenai lain tidak diketahui oleh pihak lain. Aspek yang keterampilan dan kepribadian yang didambakan. selanjutnya adalah flaming, yaitu berbicara tidak Berzonsky (1986) mengemukakan empat penting dan perilaku negatif atau antisosial aspek konsep diri, antara lain: dalam jaringan komputer. Kiesler (dalam a. Aspek fisik (physical self) Gackenbach, 2007) menggambarkan flaming Meliputi penilaian individu terhadap sebagai pernyataan kurang sopan, rayuan janji, segala sesuatu yang dimilikinya, seperti eksklamasi, ekspresi pribadi pada orang lain, tubuh, dan penggunaan superlatif dimilikinya. 2. Konsep Diri pakaian, dan benda yang b. Aspek psikis (psychological self) Konsep diri merupakan gambaran mental Meliputi pikiran, perasaan, dan sikap individu yang terdiri dari pengetahuan tentang yang dimiliki individu terhadap dirinya diri sendiri, pengharapan bagi diri sendiri dan sendiri. penilaian terhadap dirinya sendiri (Calhoun & c. Aspek sosial (social self) Acocella, 1990). Konsep diri adalah hubungan Meliputi bagaimana peranan individu antara sikap dan keyakinan tentang diri kita dalam lingkup peran sosial dan penilaian sendiri, dan konsep diri sendiri juga dianggap individu terhadap peran tersebut. sebagai pemegang peranan kunci dalam d. Aspek moral (moral self) pengintegrasian kepribadian individu didalam Merupakan nilai memotivasi memberi arti dan arah hidup individu tingkah laku serta di dalam pencapaian kesehatan mental. (Burns, 1993). dan Sedangkan dirinya. Fitts (dalam Rahman, 2009) memandang dan nilai prinsip etika yang moral menyatakan bahwa, diri yang dilihat, dihayati, dan dialami ini disebut sebagai konsep diri. Konsep diri adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri; penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu yang METODE PENELITIAN 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel tergantung. 5 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN Variabel tergantung dalam penelitian ini diperoleh, maka akan menunjukkan adalah toxic disinhibition online effect, semakin sedangkan variabel bebasnya adalah konsep disinhibition online effect subjek. diri. a. rendah tingkat toxic b. Konsep Diri Toxic Disinhibition Online Effect Toxic disinhibition merupakan suatu online bentuk Konsep diri adalah skema diri, effect perilaku evaluasi terhadap gambaran diri, terhadap dan dirinya, juga yang negatif dan anti-norma yang muncul menentukan bagaimana diri tersebut sebagai hilangnya dapat bertindak dalam berbagai situasi, hambatan-hambatan ketika pengguna yang terdiri atas deskripsi sederhana internet dalam keadaan online, yang mengenai diri dan penilaian seberapa merupakan manifestasi dari perilaku berharga dirinya di mata orang lain. akibat dari agresi yang tidak bisa dimunculkan di dunia nyata. Jenis perilaku yang Untuk mengukur konsep diri digunakan skala yang disusun oleh dimaksud antara lain, perilaku tidak peneliti sopan, komentar pedas, keterbukaan konsep diri yang dikemukakan oleh diri yang berlebihan, sampai dengan Berzonsky (1981) yang terdiri atas mengakses disinhibition situs online porno. Toxic aspek effect dalam psikologis penelitian ini akan diungkap peneliti berdasarkan dikemukakan berdasarkan aspek-aspek yang fisik, aspek-aspek sosial, moral dan Semakin tinggi skor skala konsep diri yang diperoleh, maka akan oleh Joinson (dalam menunjukkan semakin positif konsep Gackenbach, 2007), yang terdiri atas diri yang dimiliki subjek. Sebaliknya, keterbukaan diri (self disclosure) dan semakin rendah skor skala konsep diri flaming. yang Seberapa tinggi toxic disinhibition online effect akan ditunjukkan oleh skor yang diperoleh responden melalui diperoleh, maka akan menunjukkan semakin rendah konsep diri yang dimiliki subjek. 2. Subjek Penelitian model alat ukur skala Likert. Semakin Subjek dalam penelitian ini adalah 102 tinggi skor skala toxic disinhibition siswa SMK N 8 Surakarta yang dipilih online effect yang diperoleh, maka akan melalui purposive sampling karena jumlah menunjukkan semakin tinggi tingkat subjek tidak diketahui (infinite) dan telah toxic disinhibition online effect subjek. memenuhi kriteria, yakni memiliki dua atau Sebaliknya semakin rendah skor skala lebih akun jejaring sosial, dan masuk dalam toxic disinhibition online effect yang kategori heavy user berdasarkan 6 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN kategorisasi The Graphic, Visualization, mengetahui and Usability Center, The Georgia Institute normal atau tidak. Adapun uji linearitas of Technology (dalam Qomariyah, 2009). dilakukan dengan test for linearity untuk 3. Alat Ukur Penelitian Alat ukur dapat yang digunakan dalam apakah mengetahui antarvariabel. data berdidtribusi linearitas Guna hubungan mempermudah penelitian ini terdiri dari dua skala yaitu perhitungan, digunakan program Statistical skala toxic disinhibition online effect dan Product and Service Solution (SPSS) versi skala 22.0 konsep didasarkan jawaban diri. pada pada Penentuan penyusunan kedua skor alternatif skala ini yang menggunakan model skala Likert, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai HASIL- HASIL 1. Uji Asumsi Dasar a. (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk Pernyataan skala toxic disinhibition online menguji effect secara menggunakan sedangkan aitem aitem atau terdistribusi tidak dengan melihat nilai Kolmogrov-Smirnov Test berbentuk favourable dan unfavourable. Uji dengan taraf signifikansi 0,05. Data validitas dilakukan dengan menggunakan dinyatakan berdistribusi normal apabila teknik signifikansi lebih besar dari 5 % atau Pearson, konsep normal data diri korelasi skala favourable, apakah product sedangkan moment uji dari reliabilitas (p>0,05) (Priyatno, 2012). Uji dilakukan denan menggunakan formula normalitas Skala Toxic Disinhibition Alpha Cronbach yang akan diolah dengan Online menggunakan bantuan program Statistical signifikansi sebesar 0,200 dan Skala Product and Service Solution (SPSS) versi Konsep Diri sebesar 0,066. Hal ini 22.0. berarti kedua variabel yaitu toxic 4. Teknik Analisis Effect diperoleh nilai disinhibition online effect dan konsep Metode analisis yang digunakan dalam diri memiliki sebaran normal sehingga penelitian ini adalah analisis korelasi sampel product moment Pearson untuk mengetahui populasi. hubungan antarvariabel dengan data yang bersifat interval. Sebelum dilakukan uji b. penelitian dapat mewakili Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji mengetahui normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas mempunyai hubungan linear atau tidak dilakukan normalitas secara signifikan. Pengujian linearitas dapat dalam penelitian ini menggunakan test dengan Kolmolgorov-Smirnov uji untuk apakah dua variabel 7 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN for linearity dengan bantuan program penelitian ini diterima dan terdapat Statistical hubungan Product and Service yang signifikan antara Solution (SPSS) versi 22. Dua variabel konsep diri dengan toxic disinhibition dikatakan linear apabila signifikansi online effect. (linearity) kurang dari 0,05 (Priyatno, 2012). Uji linearitas hubungan antara 3. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dimaksudkan untuk konsep diri dengan toxic disinhibition memberikan gambaran umum mengenai kondisi online effect diperoleh signifikansi konsep diri dan toxic disinhibition online effect sebesar 0,008. Nilai signifikansi yang pada subjek yang diteliti. Dari hasil perhitungan dihasilkan kurang dari 0,05 maka statistik dari 102 subjek penelitian, 15,7% antara variabel konsep diri dengan memiliki level toxic disinhibition online effect toxic disinhibition online effect terdapat yang sedang, dan 84,3% memiliki tingkat toxic hubungan yang linear. disinhibition online effect yang rendah. Hasil uji asumsi dasar menunjukkan Sedangkan dari perhitungan statistik skala bahwa data penelitian syarat uji hipotesis memenuhi konsep diri menunjukkan bahwa dari 102 subjek menggunakan penelitian, 69,6% responden memiliki level teknik analisis korelasi product moment konsep diri yang tinggi, dan 30,4% memiliki Pearson. tingkat konsep diri yang sedang. 2. Uji Hipotesis a. 4. Analisis Tambahan Uji Korelasi Hasil perhitungan menunjukkan besar nilai koefisien untuk konsep diri dengan toxic disinhibition online effect adalah sebesar -0,255. Berdasarkan interval korelasi yang dikemukakan Sugiyono (dalam Priyatno, 2012), nilai korelasi berada pada rentang 0,200,399, yaitu r = -0,255. Berdasarkan data tersebut diketahui, nilai koefisien korelasi berada pada nilai yang rendah. Nilai r yang positif (-) menunjukan arah hubungan ini yang bersifat negatif. Nilai signifikansi dalam penelitian ini adalah 0,010 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam Sebagai data pelengkap, penulis juga melakukan analisis tambahan dengan kategorisasi berdasarkan jenis kelamin dan tingkatan kelas. Kategori berdasarkan jenis kelamin dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara 36 subyek laki-laki dan 66 perempuan pada setiap variabel. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai signifikansi 0,440(p > 0,05) untuk konsep diri dan 0,645 (p > 0,05) untuk toxic disinhibition online effect. hal ini berarti tidak ada perbedaan pada variabel penelitian dari kategorisasi jenis kelamin karena data bersifat homogen. Kategori berdasarkan tingkatan kelas untuk mengetahui perbedaan antara 46 siswa kelas X dan 56 siswa kelas XI pada setiap 8 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN variabel. Hasil perhitungan statistik mencari hakekat dari self, menunjukkan nilai signifikansi 0,805(p > 0,05) terhadap interaksi pengaruh self sosial dan hubungan untuk konsep diri dan 0,746 (p > 0,05) untuk interpersonal seseorang. Jawaban pertanyaan itu toxic disinhibition online effect. hal ini berarti dipelopori oleh William James (1890) seorang tidak ada perbedaan pada variabel penelitian filsuf dan psikolog yang mengatakan bahwa dari kategorisasi jenis kelamin karena data identitas pribadi seseorang tergantung pada bersifat homogen. hubungannya dengan orang lain. Hubungan interpersonal PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dilakukan analisis dengan langsung dalam masa sekarang bisa secara langsung maupun tidak melalui perantara media sosial. menggunakan teknik korelasi Product Moment Hubungan interpersonal yang dibina dengan Pearson diperoleh nilai koefisien korelasi cukup baik akan berpengaruh pada identitas diri sebesar r = sebesar -0,255 dengan nilai seseorang, membentuk konsep diri yang positif. signifikansi 0,010 (p < 0,05). Myer dan Myers (1992) menjelaskan Nilai korelasi yang didapatkan yaitu r = - konsep diri menjadi hal yang penting untuk 0,255, berdasarkan interval korelasi yang dipelajari karena konsep diri merupakan filter dikemukakan Sugiyono (dalam Priyatno, 2012), utama dari mekanisme diri yang mengajarkan nilai korelasi berada pada kategori rendah bagaimana berperilaku sesuai dengan (rentang 0,20-0,399) dan menunjukan arah lingkungan. Remaja yang memiliki konsep diri hubungan ini yang bersifat negatif. Nilai akan mampu menempatkan diri sesuai dengan signifikansi dalam penelitian ini menunjukkan lingkungannya, begitupula dengan p < 0,05 (0,010 < 0,05) hipotesis yang diajukan menempatkan emosinya. Remaja dengan konsep dapat diterima, yaitu adanya hubungan negatif diri yang baik melakukan komunikasi secara yang signifikan antara konsep diri dengan toxic online, memiliki pengendalian diri yang baik, disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 dan menghambat kecenderungan munculnya Surakarta. toxic disinhibition online effect ketika Penelitian yang dilakukan oleh Tuhumena melakukan komunikasi dengan menggunakan (2006) dan Kurnia dkk (2011) menunjukkan internet. bahwa ada hubungan negatif dan signifikan Berkowitz (1993) menyatakan, bahwa antara konsep diri dengan kecenderungan konsep diri yang rendah mungkin berpengaruh perilaku agresi pada remaja dan siswa sekolah atau mengarahkan pada kondisi emosional yang menengah. Hal ini sejalan dengan penelitian kurang stabil, yang diketahui berhubungan yang telah dilakukan oleh penulis. dengan meningkatnya kecenderungan perilaku Sehubungan dengan hal tersebut, konsep agresi. Konsep diri yang rendah memicu diri sendiri didalami oleh para peneliti untuk kecenderungan timbulnya toxic disinhibition 9 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN pada remaja, yang ditujukan dengan pernyataan Berdasarkan hasil penelitian, adapun kurang sopan, pelampiasan ketidakpuasan yang beberapa saran yang diajukan peneliti, ditulis dalam status maupun obrolan online, yaitu: yang tidak bisa disalurkan dalam kehidupan 1. Bagi Siswa nyata. Siswa hendaknya ikut dalam kegiatan sosialisasi PENUTUP a. dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan: hubungan negatif dan signifikan antara konsep diri dengan toxic disinhibition online effect. 2. Persentase sumbangan pengaruh konsep diri terhadap toxic disinhibition online effect sebesar 6,5%, sedangkan sisanya 93,5% dipengaruhi oleh faktor lain. 3. Kecenderungan munculnya toxic disinhibition online effect pada siswa SMK N 8 Surakarta tergolong rendah. Sebaliknya, konsep diri siswa SMK N 8 tergolong tinggi. 4. Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara siswa SMK laki-laki dengan perempuan pada konsep diri (0,440 > 0,05), dan toxic disinhibition online effect (0,645 > 0,05). 5. Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara siswa SMK laki-laki dengan perempuan pada konsep diri (0,440 > 0,05), dan toxic disinhibition online effect (0,645 > b. Saran mengenai pencapaian tujuan, agar siswa mampu Berdasarkan hasil penelitian yang telah 0,05). training pengembangan potensi diri maupun Kesimpulan 1. Terdapat dan meningkatkan kepercayaan diri dengan yakin terhadap diri sendiri, bertindak mandiri, serta memiliki penilaian positif terhadap diri sendiri karena dengan berbekal pada kepercayaan diri, maka dapat membantu meningkatkan konsep diri individu menjadi lebih positif. Konsep diri positif akan mempengaruhi bagaimana siswa berkomunikasi dengan baik dan menekan kecenderungan toxic disinhibition online effect. 2. Bagi Orangtua Orang tua pengarahan siswa harus dan mengakses memberikan pengawasan jejaring ketika sosial. Orangtua harus memantau intensitas dan durasi anak, juga memantau bagaimana cara siswa menggunakan jejaring sosial. Bagaimana cara berkomunikasi juga dipengaruhi pergaulan siswa. Batasi penggunaan komputer yang terhubung dengan internet dan tempatkan pada ruangan yang bisa terlihat oleh anggota keluarga untuk bisa memberikan pengawasan yang optimal. Sehingga akan mencegah timbulnya toxic disinhibition online effect pada remaja. 10 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN Benner, P. 1985. Quality of life: A phenomenological perspective on Pihak sekolah dapat menyusun program explanation, prediction, and understanding in nursing science. Advance in Nursing atau langkah-langkah yang melibatkan Science, 8, 1-14 orang tua dan guru dalam membangun konsep diri yang baik untuk para siswa Bergman, L. R., dkk. 2000. Developmental Science and The Holistic Approach. New untuk lebih memahami karakteristik Jersey: Erlbaum Inc. remaja. Sekolah juga dapat membuat Berzonsky. 1986. Moral Development: Child Development. USA: The Macmilan program filter internet pada wi-fi pada Psychology Reference Series server sekolah, hal ini bertujuan untuk mengawasi dan mencegah siswa Boyd, D.M. & Ellison, N. 2007. Social Network Sites:Definition, History, and Scholarship, mengakses situs-situs yang tidak sejalan Journal of Computer-Mediated Communication. dengan pendidikan di tingkat 3. Untuk Sekolah Brooks, M. 2009. The Online Disinhibition Effect and It’s Impact on E-Learning 4. Untuk Peneliti Lain Environment. Library Faculty Research, Paper 9. Peneliti yang ingin melakukan penelitian SMA/SMK. dengan pokok bahasan yang sama Burns, R. B. 1993. Konsep Diri: Teori, Pengukuran, Perkembangan, dan diharapkan lebih memperdalam kajian Perilaku. Jakarta: Arcan. dengan menggunakan metode kualitatif Chaplin, J.P. 1995. Kamus Lengkap Psikologi. dan kuantitatif, dengan perubahan dan Jakarta: PT. Raja Grafindo. penyempurnaan dalam teknik Fisher, B. A. 1986. Teori-teori Komunikasi. pengukuran, prosedur penelitian, Bandung: Remaja Rosdakarya memperluas ruang lingkup populasi Fitts, W. H., dkk. 1971. The Self-Concept and Self Actualization. Tennese: Dede Wallace penelitian toxic disinhibition online Center effect yang ditinjau dari berbagai aspek Gackenbach, J. 2007. Psychology and The yang lebih luas, agar dapat memberikan Internet: Intrapersonal, Interpersonal and hasil penelitian yang lebih baik. Transpersonal Implications. San Diego: Academic Press DAFTAR PUSTAKA Hadi, S. 2000. Statistik 1. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Penelitian.Jakarta: Rineka ______. 1996. Statistik 2. Yogyakarta: Penerbit Andi Cipta Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Hardy, M. & Heyes, S. 1988. Psikologi. Jakarta: Erlangga Jogjakarta: Pustaka Pelajar Pengantar Baron, R.A & Byrne, D. (2004). Psikologi Joinson , A. N. 2001. Self-disclosure in computer-mediated communication: The Sosial Jilid 1 Edisi Kesepuluh. Jakarta: role of self-awareness and visual Penerbit Erlangga anonymity. European Journal of Social Psychology, 31, 177-192 11 SATRIAWAN / HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN Johnson, S. 2003. Emergence: The Connected Straus, N. 1997. The Fourth Blow to Narcissism Lives of Ant, Cities, and Software. New and The Internet. Literature and York: Simon & Schuster Psychologi, 43, 96-109. Judhika, C. 2011. Hubungan Penggunaan Situs Suler, J. 2004. The Online Disinhibition Effect. Jejaring Sosial Facebook terhadap Cyberpsychology & Behavior, Volume 7, Perilaku Remaja Kota Makassar. Jurnal Number 3. Mary Ann Liebert Inc. Penelitian IPTEK-KOM Volume 3, No 1 Suryabrata, S. 2006. Metodologi Penelitian. Kietzmann, J.H. 2011. Social Media? Get Jakarta: Raja Grafindo Persada. Serious! Understanding the Functional Building Blocks of Social Media. Tuhumena, H. A. B. 2006. Upaya Membentuk Konsep Diri yang Positif dalam Rangka Business Horizons 54, 241-251. Indiana: Menurunkan Kecenderungan Berperilaku Indiana University. Agresif pada Remaja. Jurnal Psikologi. Kurnia, R., Hardjajani, T., dan Nugroho, A. A. Vol. 17. No. 1. 2011. Hubungan antara Konsep Diri dan Kecerdasan Emosi dengan Agresivitas Wang., Ing, Kuei., & Fan Shih, J. 2014. Factors Influencing University Students’ Online pada Siswa Kelas XI MAN Klaten. Disinhibition Behavior – The Moderating Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Effect of Deterrence and Social Identity. Lapidot, L. & Barak, A. 2012. Effect of International Journal of Social, Anonymity, Invisibility, and Lack of EyeManagement, Economics and Business contact on Toxic Online Disinhibition. Engineering Vol:8 No:5 Computer in Human Behavior, Volume 28, 434-443. University of Haifa. Myers, G.E & Myers, M.T. 1992. The Dynamic of Human Communication: A Laboratory Approach. Sixth Edition. New York: Mc Graw Hill, Inc Nimrod, G. 2013. Challenging the Internet Paradox: Online Depression Communities and Well-Being. International Journal of Internet Science, 8(1), 30-48 Priyatno, D. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Ofsett. Rakhmat, J. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya Santrock, J. W. 2007. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga Stanwyck, D. J., & Felker, D. W. 1971. Intellectual Achievement Responsibility and Anxiety as Functions of Self-Concept of Third to Sixth Grade Boys and Girls. New York: The American Educational Research Associaton 12