Pokok bahasan Pendahuluan Karakteristik Minyak Sifat Fisika dan Kimia Thermal Stress Sifat Fisika & Kimia Gas Karakteristik Kertas Sifat Fisika dan Kimia Thermal Stress Sifat Fisika & Kimia Furan Asumsi Minyak yang digunakan adalah minyak mineral (liquid petrolatum) hasil destilasi dari minyak bumi. Kertas yang digunakan adalah turunan selulosa/ polisakarida Senyawa yang terlarut dan terdispersi dalam minyak adalah homogen Rumus Kimia Minyak Mineral Rumus kimia PCB (poly chlorinated biphenyl) Pada Kondisi Normal (t = 25 oC, p = 1 atm) CH4 – C4H10 gas C5H12 – C17H36 cair C18H38 - ………. padat Minyak Mineral Thermal Stress Characteristic Model Termodinamika Halstead Pada model tersebut, kecepatan perubahan gas dapat dihitung pada setiap temperatur, sehingga hubungan antara gas yang muncul dan temperatur dapat diperoleh untuk masing-masing gas. Gas yang dihasilkan sejalan dengan meningkatnya temperatur : H2 – CH4 – C2H6 – C2H4 – C2H2 Hidrogen (H2) dihasilkan pada temperatur rendah dan jumlahnya terus meningkat Asetilen (C2H2) muncul pada temperatur yang sangat tinggi (sekira 10000C) dan terus meningkat Pembentukan Gas akibat Dekomposisi Minyak Dalam kondisi tekanan termal dan elektrik, molekul hidrokarbon minyak mineral dapat terpecah dan membentuk hidrogen aktif dan potongan-potongan hidrokarbon Potongan hidrokarbon ini dapat berkombinasi satu sama lain membentuk gas, seperti hidrogen (H2), metana (CH4), etana (C2H6), etilen (C2H4), asetilen (C2H2). Banyaknya setiap gas tergantung dari temperatur pada stressed point di sekitarnya Hubungan antara temperatur fault dan karakteristik gassing dimodelkan secara termodinamik oleh Halstead, dengan asumsi seluruh hidrokarbon pada minyak terpecah menjadi produk dan setiap produk setimbang satu sama lain Pembentukan Gas H2 CH3-CH2-CH2-CH2- n H H H H CH2=CH-CH2-CH2-n + H2 H C C C C n + H H H C C C C n H H H H H H H H H H Pembentukan Gas CH4 CH3* / *CH2-CH2-CH3- H H H H H C C C C H H H H CH2=CH-CH2 -n + CH4 H H H C C C n+H C H n H H H H Pembentukan Gas C2H6 CH3-CH2* / *CH2-CH3H H H H CH3-CH3 + CH2=CH2-n H C C n +H C C H H C C C C n H H H H H H H H H H Pembentukan Gas C2H4 C2H6 C2H4 + H2 H H H C C H H H C C H + H H H H H Pembentukan Gas C2H2 C2H6 C2H2 + 2 H2 H H H C C H H H C C H + 2 H H H Sifat Fisika dan Kimia Gas H2 Berbentuk gas BM : 1,00794 Mudah terbakar dan meledak MP : - 259,2 ⁰C (13,96 ⁰K) BP : - 252,77 ⁰C (20,39 ⁰K) CH4 Berbentuk gas BM : 16,04 Mudah terbakar MP : -182,6 ⁰C BP : -161,4 ⁰C BJ : 0,717 kg/m² C 2H6 Berbentuk gas BM : 30,07 Mudah terbakar MP : -172 ⁰C BP : -88 ⁰C BJ : 1,212 kg/m² C 2H4 Berbentuk gas BM : 28,05 Mudah terbakar MP : -169,4 ⁰C BP : -102,4 ⁰C BJ : 1,178g/L C 2H2 Berbentuk gas BM : 26,04 Mudah terbakar MP : -84 ⁰C BP : -80,8 ⁰C BJ : 1,09670 kg/m² Sumber Oksigen (O2) Secara teoritis, tidak mungkin menghilangkan O2 dalam minyak trafo meskipun telah dilakukan proses vakum. Sisa yang mungkin ada sekitar 0,25%. (Kelly J.J., Myers S.D., Parrish R.H., A Guide to Transformer Maintenance.) Kebocoran pada seal. Reaksi Oksidasi C2H6 + O2 C2H5OH CH3COH CH3COOH Reaksi oksidasi menghasilkan CH3COOH (asam asetat) yang akan mempercepat degradasi selulosa dan mengoksidasi logam disekelilingnya (misalnya Cu, Fe). Logam-logam tersebut juga berfungsi sebagai katalisator reaksi diatas. Reaksi Thermolysis 2 CH4 + 3 O2 2 CO + 4 H2O CH4 + O2 C + 2 H2 O 2 CO + O2 2 CO2 Reaksi Pyrolysis Oxidative pada temperatur tinggi (700 – 1100 oC) CH4 + O2 2 H 2 + O2 2 CO + O2 CH4 + H2O CO + H2O CO + H2 + H2O 2 H 2O 2 CO2 CO + 3 H2 CO2 + H2 Kertas Trafo + nH2O + 3H2O Proses Pembentuk HMF (5-hydroxymethyl-2-furfural ) Thermal Stress Characteristic : Furan + Gas Karbon CO Berbentuk gas BM : 28,01 MP : -205,0 ⁰C BP : -191,5 ⁰C CO2 Berbentuk gas BM : 44,01 MP : -56,6 C Metode Pengujian Furan Menggunakan metode HPLC (IEC 61198) (High Performance Liquid Chromatography) 5-hydroxymethyl-2-furfural 2-furfuraylalcohol 2-furfural 2-acetylfuran 5-Methyl-2-furfural (5HMF) (2FOL) (2FAL) (2ACF) (5MEF) Furanic Degradation Characteristic 2-Furaldehyde : C5H4O2 (Furfural) Sifat : Irritant, Toxic (Ingestion), Toxic (Absorption), Toxic (Inhalation) Melting Point: -36ºC; Boiling Point: 162ºC BJ : 1,16 g/ml Flash Point : 62 ⁰C 2-Acetyl Furan[1192-62-7] (2-furyl methyl ketone , C6H6O2) Sifat : Combustible, Irritant, Toxic (Ingestion), Toxic (Absorption) Melting Point: 29-30ºC; Boiling Point: 173ºC 2-Furfuryl Alcohol : C5H6O2 Sifat : Combustible, Irritant, Skin sensitizer, Toxic (Ingestion) BM : 98,10 Melting Point : -15ºC; Boiling Point : 170ºC Minyak Mineral Uji Sifat Fisika Pemerian (ASTM D 1524, IEC 60296) Kolorimetri dan Colour Comparator. Berat jenis (ASTM D 1918, ISO 12185) Specific gravity Viskositas (kekentalan) (ASTM D 445, ISO 3104) Uji Rheology Tegangan antarpermukaan (ASTM D 971, ISO 6295) Metode cincin du Nouy Sifat disipasi dielektrik (ASTM D 924, IEC 60247) Uji relative permittivity, ddf (tan delta) Tegangan Tembus (ASTM D 877, ASTM D 1816, IEC 60156) Uji tegangan tembus Flash Point (ASTM D 92, ISO 2719) Pour Point (ASTM D 97, ISO 3016) Minyak Mineral Uji Sifat Kimia Bilangan asam (Keasaman) (ASTM D 974, IEC 62021) Titrasi Korosifitas (ASTM D 1275, DIN 51353) Kandungan air (ASTM D 1533, IEC 60814) Titrasi Karl Fischer Gassing tendency (ASTM D 2300, IEC 60628) Kertas Uji Sifat Fisika Kekuatan Mekanik Tensile Strength (psi) Bursting Strength (psi) Tear Strength (gr) Toughness (pound) Kerapatan (g/cm3) Porositas (%) Keseragaman permukaan Kelenturan Tegangan Tembus Terima kasih