Analisis Kredibilitas Endors Model

advertisement
Analisis Kredibilitas Endors
Model
Disusun Oleh :
Orlando
(2013510045)
Faisal Pradana
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada Allah SWT, karena-NYA makalah ini bisa saya
selesaikan, selain itu saya juga berterima kasih kepada situs-situs website dan
buku-buku yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini saya susun berdasarkan urutan yang dijelaskan atau digambarkan
dalam penyusunan makalah. Saya berharapan besar, makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca, sehingga mampu menambah pengetahuan dan
wawasan anda.
Akhirnya saya ucapkan terima kasih dan syukur atas terselesainya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat mudah dipahami dan dimengerti oleh para pembaca.
Terima kasih
Palembang, 17 November 2016
Orlando
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………….
Daftar Isi ……………………………………………………………
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II Pembahasan
2.1 Endors Model
2.2 Sejarah
2.3 Keputusan Pembelian
2.4 Analisis Kredibilitas Endors Model
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kata Pengantar …………………………………………………….
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia periklanan dibutuhkan para pekerja professional yang memiliki kreatifitas
dalam memproses iklan, baik dari mulai perencanaan hingga bagaimana cara menyampaikan
pesannya. Pada agensi iklan terdapat bagian khusus yang merancang yang kreatif seperti para
copywriters dan art directors. Mereka yakin iklan yang kreatif akan menjadikan iklan
tersebut efektif karena dengan penyampaian yang kreatif maka pesan iklan akan dapat
mempengaruhi pikiran audience.
Kreatifitas iklan dapat dikatakan merupakan komponen yang sangat penting dari iklan
dan beberapa penelitian terdahulu pernah mengupas hubungan antara iklan yang kreatif dan
efektifitas iklan (Shapiro dan Krishnan 2001; Till dan Baack 2005). Pendapat lain juga
mengatakan bahwa kreatifitas pada iklan merupakan inti dari efektifitas suatu iklan, sebab hal
itu akan dapat menangkap perhatian konsumen dan membuat iklan menjadi lebih diingat
(Caples 1997, Kover 1995, Moriarty 1986, Reid et al. 1998). Namun ada pendapat lain yang
menyatakan bahwa iklan yang kreatif mungkin memang akan menarik perhatian kepada
gambar dan isi iklan namun akan mengganggu perhatian terhadap merek yang akan
diiklankan, sehingga akan mengurangi efektivitas terhadap terhadap merek yang sedang
diiklankan. (for discussions see, e.g,m Haberland and Dacin 1992, Shimp 1997). Hal ini
senada dengan pendapat yang mengatakan bahwa kreatifitas iklan hanya merupakan
pemenuhan kebutuhan artistik dari pembuatnya saja (Ordahl, 1993; Kover, Golberg dan
James 1995). Sehingga dari beberapa perbedaan pendapat yang ada dan masih terjadi saat ini
tentang pentingnya kreatifitas iklan membuat topic ini menjadi menarik untuk diteliti. Hal
lain yang juga berkaitan dengan efektifitas iklan dan sikap terhadap merek adalah mulai
maraknya penggunaan endoser untuk meningkatkan efektivitas iklan. Sebab saat ini
konsumen yang sering mengidolakan selebritis maupun atlit olah raga dan menganggap
mereka sebagai sumber yang kredibel untuk beberapa produk (Atkin & Block 1983, Freiden
1984). Sehingga untuk alasan ini, para pengiklan rela mengeluarkan banyak uang agar merek
mereka dapat dikaitkan dengan selebritis. Saat ini, beberapa negara di asia dari India
(Economic Times 2001) dan Jepang (Lin 1993; Shapiro 2001) sampai korea (Cutler, Javalgi
& Lee 1995), bahkan beberapa negara eropa seperti Irlandia (O’Mahony and Meenaghan
1997/98) dan United Kingdom / Inggris (Erdogan, Baker and Tagg 2001) mengindikasikan
sudah lazimnya dukungan selebritis dalam strategi periklanan. Dari beberapa penelitian yang
pernah dilakukan tentang pentingnya penggunaan selebritis dan bukan selebritis dalam suatu
iklan diperoleh hasil yang menyatakan bahwa sebuah iklan yang menggunakan selebritis
dalam iklannya akan menghasilkan nilai yang lebih tinggi dalam pembentukan kepercayaan
terhadap iklan, minat beli dan beberapa variable dependen lain. (Friedman, Termini dan
Washington, 1977).
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Atkin dan Block (1983) yang menemukan
bahwa iklan dengan selebritis sebagai pembawa pesan mempunyai pengaruh yang lebih baik
terhadap konsumen apabila sebuah iklan tidak menggunakan selebritis sebagai endorser atau
pembawa pesan iklan. Namun penggunaan selebritis ataupun atlet olahraga tidak selalu akan
menghasilkan sesuatu yang baik dan positif ini sangat terkait dengan karakteristik pribadi dari
artis atau atlet yang bersangkutan, bahkan beberapa tahun belakangan ini banyak sekali
kasus-kasus kriminalitas yang sering terkait dengan beberapa artis yang kemudian secara
tidak langsung juga berpengaruh terhadap merek produk yang mereka iklankan. Till (2001)
mengindikasikan bahwa penggunaan atlit atau artis sebagai endorser secara otomatis akan
mempengaruhi cara pikir konsumen terhadap merek yang diiklankan, dan ini akan
mempengaruhi image merek tersebut sehingga menghasilkan sesuatu yang negatif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di latar belakang, maka penulis merumuskan
masalah, apakah dengan menggunakan endors model sudah efektif dan bagaimana
pengaruhnya terhadap keputusan pembelian produk di Indonesia ?
1.3 Tujuan
1. Menganalisis Kredibilitas endors model
2. Menganalisis keefektifan dan pengaruh endors model terhadap keputusan pembelian
produk di Indonesia.
BAB II
Pembahasan
2.1 Endors Model
Friedman 1979, Endorser Model adalah ”seorang individu yang dikenal masyarakat (aktor,
tokoh olahraga, penghibur, dll) untuk prestasi nya di bidang lain daripada kelas produk
didukung”. Biasanya selebriti memiliki penggemar (target audience) yang dapat
menerjemahkan atau mengubah bahkan menciptakan target pasar. Mereka dapat memberikan
informasi yang berharga ketika aspek selebriti cocok dengan produk, baik, disukai dan sikap
mereka atau khusus yang mengarah ke identifikasi dan persuasi konsumen yang
kemungkinan membangun hubungan baik antara produk dengan dampak selebriti (Belch,
2003).
2.2 Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen untuk membeli atau tidak membeli merupakan respon
perilaku atas stimulan yang diterima konsumen yang meliputi (Noviyarto, 2010) :
1) Aspek produk: Kualitas, model baru, bahan yang dipergunakan, merk, garansi.
2) Aspek harga : Harga murah
3) Aspek promosi : iklan, promosi, sales, publisitas.
4) Aspek distribusi : Kemudahan memperoleh, kemudahan membandingkan.
Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan
berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Menurut Tambunan (2009) peran yang
dilakukan tersebut adalah :
1. Initiator adalah orang yang pertama kali menyarankan atau memiliki ide untuk
membeli produk.
2. Influencer adalah orang yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi
mengenai criteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau
tidak.
3. Decider adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan
dibeli, bagaimana membelinya.
4. Buyer adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.
5. User yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
2.3 Analisis Kredibilitas Endors Model
Penggunaan narasumber sebagai figur penarik perhatian dalam iklan merupakan salah satu
cara kreatif untuk menyampaikan pesan (Kotler dan Keller, 2006). Pesan yang disampaikan
oleh nara sumber yang menarik akan lebih mudah dan menarik perhatian konsumen. Shimp
(2003) membagi endorser ke dalam dua tipe, yaitu endors modal (celebrity endorser) dan
typicalperson endorser. Penggunaan selebriti di dalam mendukung iklan memiliki empat
alasan utama, yaitu: Pemasar rela membayar tinggi selebriti yang banyak disukai oleh
masyarakat. Selebriti digunakan untuk menarik perhatian khalayak dan meningkatkan
awareness produk. Pemasar mengharapkan persepsi konsumen terhadap produk tersebut akan
berubah. McCracken (1989) menemukan bahwa endors modal dan produk itu sendiri
memainkan peranan penting terhadap interpretasi akhir produk yang di iklankan. McCracken
(1989) menemukan bagaimana teori transfer untuk menjelaskan bagaimana karakteristik dari
selebriti ditransfer ke dalam produk.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seorang selebriti yang memiliki kredibilitas
yang tinggi merupakan cara yang tepat untuk menyampaikan pesan iklan. Hal serupa
dikatakan oleh Shimp (2003) yang menyatakan bahwa ada beberapa atribut dasar yang
berpengaruh pada efektivitas selebriti sebagai endorsers yang kredibilitas (credibility),
kekuatan (power), personalitas (personality) dari merek yang dibangun di benak konsumen.
Sebagian besar ahli percaya bahwa dimensi yang paling penting dari kredibilitas adalah
kepercayaan dan kecakapan atau keahlian yang berkaitan dengan produk atau jasa yang
dianjurkan (Sola, 2012). Selebriti yang digunakan sebagai model iklan sebaiknya mempunyai
kredibilitas sehingga konsumen sebagai penerima pesan iklan meyakini bahwa mereka
mempunyai pengetahuan dan pengalaman, sehingga pesan yang mereka sampaikan tidak bias
(O’Mahony dan Meenaghan, 1998) hal ini menunjukkan semakin tinggi kredibilitas seorang
selebriti maka semakin tinggi keputusan seorang konsumen untuk melakukan pembelian
produk, melalui kredibilitasnya ternyata mampu mempengaruhi seorang konsumen untuk
melakukan keputusan pembelian produk. Untuk kepercayaan dan keahlian, komponen
penting bukan tingkat sebenarnya selebriti kepercayaan atau keahlian, tetapi tingkat yang
konsumen dalam melihat selebriti (O’Mahoney dan Meenaghan 1998).
Daya tarik fisik selebriti endorser juga merupakan komponen penting dari kredibilitas
sumber sebagai daya tarik dapat mempengaruhi secara persuasi (Amos, et al., 2008)
menemukan bahwa daya tarik fisik tidak berbeda dengan keterlibatan situasional. Bergerak di
luar teori-teori kredibilitas serta fit, Arti transfer Model (McCracken 1989) mengusulkan
bahwa makna budaya yang terkait dengan endors modal diteruskan atau ”ditransfer” ke
merek atau produk yang diiklankan. Dengan begitu dapat dilihat bahwa secara keseluruhan
indicator dari endors modal dapat mempengaruhi keputusan konsumen, akan tetapi ada
beberapa faktor yang tidak terlalu kuat untuk mempengaruhi keputusan pembelian, hal itu
pun dapat berbeda dikarenakan konsumen memiliki padangan tersendiri terhadap bintang
iklan yang mereka lihat.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang mengangkat mengenai pengaruh Endors Model terhadap proses
keputusan pembelian produk di Indonesia, maka terdapat kesimpulan beberapa pengaruh
bintang iklan terhadap proses keputusan pembelian. Dari beberapa indicator diketahui bahwa
Endors Model mempengaruhi keputusan pembelian produk di Indonesia. Dari hasil penelitian
ditemukan bahwa Endors Model dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian
produk. Kredibilitas selebriti adalah salah satu factor yang mempengaruhi proses keputusan
pembelian produk di Indonesia.
Hal bisa ditemukan dari hasil penelitian dapat menujukkan bahwa seorang selebriti
yang memiliki kredibilitas yang baik akan mendorong seseorang konsumen untuk melakukan
pembelian suatu produk. Tingkat disukainya selebriti pengaruh terhadap proses keputusan
pembelian akan tetapi dalam penelitian ini ditemukan bahwa semakun tinggi tingkat
disukainya seorang selebriti maka semakin rendah seseorang konsumen dalam melakukan
proses keputusan pembelian. Karena kesukaan merupakan padangan dari seoarang penonton,
dan setiap penonton memiliki persepsi yang berbeda. sumber yang disukai akan menarik
perhatian konsumen, sedangkan sumber yang tidak disukai akan memberikan dampak yang
sebaliknya. Seorang selebriti yang menarik secara fisik ternyata mampu menpengaruhi
seorang calon konsumen untuk melakukan proses keputusan pembelian, dikarenakan Setiap
selebriti hanya harus menarik, melainkan memiliki banyak banyak kritieria seperti status,
kelas, jenis kelamin, usia serta kepribadian dan gaya hidup untuk menggaet para konsumen
kepercayaan penonton terhadap bintang memilki terhadap proses keputusan pembelian
produk.
3.2 Saran
Dari hasil penelitian ini variable endors Model yang diteliti memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian, Sebagai tindak lanjut dari beberapa temuan penelitian maka peneliti
merekomendasikan kepada perusahaan memperhatikan secara sksama pentingnya beberapa
faktor tersebut. Terutama unsur krediblitas selebriti yang menjadikan bintang iklan produk
karena faktor tersebut memiliki pengaruh terbesar didalam proses keputusan pembelian
konsumen. Tak hanya itu, beberapa indikator seperti tingkat kepercayaan penonton terhadap
bintang iklan harus ditingkatkan lagi, sebaiknya perusahaan harus mencari seorang selebriti
yang memiliki reputasi yang baik agar konsumen memiliki kepercayaan terhadap selebriti.
Daftar Pustaka
Bram,Y.F. 2005. ”Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Keputusan Pembelian Produk di
Indonesia (Penelitian Online)”. Ekonomi Manjemen Universitas Bengkulu
Riyanto, Makmun. 2008. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan dan
Implikasinya Terhadap Sikap Merek. Skripsi. Undip Semarang.
Mugiono, Kharis. 2012. Analisis Pengaruh Kredibilitas Celebrity Endorser dan Daya Tarik
Iklan terhadap Brand Awareness dan Dampaknya terhadap Brand Atittude Sabun Mandi
Padat Lifebuoy di Semarang. Journal of Management,
Download