1 MODUL PERKULIAHAN Manajemen Studio Desain Harga Fakultas Program Studi Fakultas Desain dan Seni Kreatif Desain Produk Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh MK19017 Imam Firmansyah S.Sn., M.Sn. Abstract Kompetensi Harga merupakan nilai (value) yang diberikan terhadap sejumlah entitas. Penetapan harga merupakan pengambilan keputusan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor internal dan eksternal. Harga dalam sebuah proyek desain bisa ditentukan dalam dua cara, yaitu tarif per jam dan tarif per proyek. Keduanya merupakan sebuah perhitungan matang dan mendasar. Mahasiswa mampu memahami konsep harga sekaligus menerapkannya dalam studio desain miliknya ketika menangani sebuah proyek desain. Definisi Harga Harga menurut Kotler (2011) adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih luas lagi Kotler mengemukakan bahwa harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Menurut Stanton (2000) harga adalah sejumlah uang dan atau barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan perbandingan kombinasi dari barang yang lain yang disertai dengan pemberian jasa. Menurut Rustan (2015) harga adalah salah satu bentuk value [nilai] yang diberikan atau dipasang pada sebuah entitas (bisa produk, jasa, acara, tempat, atau orang dan lain-lain). Value tersebut merupakan harapan atau perkiraan kepuasan yang akan di dapat oleh si pembeli bila ia membeli entitas tersebut. Rustan mengemukakan pendapatnya mengenai harga lebih luas lagi, yaitu harga pada umumnya dinyatakan besarannya dalam mata uang (rupiah, dollar, euro, dan lain sebagainya). Dalam bisnis desain, portofolio, pengalaman kerja, keahlian, reputasi, branding desainer juga memiliki value selayaknya uang dan berpotensi menghasilkan uang akan tetapi secara tidak langsung. Harga sifatnya sangat fleksibel dan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi harga menurut Simamora (2001: 198): 1. Starting point Penentuan titik awal sebuah harga ditentukan yang meliputi situasi pasar, permintaan, dan persaingan yang merupakan sebuah titik awal penentuan harga. 2. Faktor Pembatas Pembatasan harga yang dipengaruhi oleh biaya produksi, pemasaran, harapan, faktor lingkungan makro (kondisi ekonomi, politik, sosial dan lain-lain). 3. Aspek Manajerial Organisasi Perusahaan menunjuk seseorang dalam sebuah jabatan untuk menentukan harga. ‘15 2 Manajemen Studio Desain Imam Firmansyah S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Stanton (2002: 269), bahwa penetapan harga meliputi 4 tahap, yaitu: a. Mengestimasi permintaan untuk produk tersebut. b. Mengetahui terlebih dahulu reaksi dalam persaingan. c. Memilih strategi untuk mencapai target pasar. d. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan. Diagram 1 Faktor Penentu Harga Eksternal Factors Price Internal Factors Menurut Kotler dan Amstrong (2004: 92) secara garis besar ada dua faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga, yaitu faktor lingkungan internal yang berasal dari dalam perusahaan (meliputi biaya produksi, kualitas sumber daya manusia, kondisi perushaan, dan lain sebagainya) dan faktor lingkungan eksternal yang berasal dari luar perusahaan (meliputi kondisi persaingan, kebijakan publik, kondisi politik, ekonomi, sosial, trend yang sedang berkembang, dan lain sebagainya). ‘15 3 Manajemen Studio Desain Imam Firmansyah S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penentuan Harga dalam Studio Desain Pada umumnya klien, masyarakat, bahkan banyak desainer sendiri berpikir bahwa satu-satunya faktor penentu harga dalam kerja desain adalah berdasarkan spesifikasi secara fisik saja, meliputi ukuran, bahan, kuantitas, dan lain-lain. Yang sering luput dari perhitungan adalah bobotnya dari segi nonfisik, meliputi tingkat kesulitan, waktu yang dibutuhkan, kualitas karya, prestasi desainer, pengalaman kerja, dan lain-lain. Oleh karena itu dalam bisnis desain banyak hal yang harus diperhitungkan dalam penentuan harga. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Rustan (2015: 108-109) mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga dalam bisnis desain, antara lain: 1. Biaya dan Pengeluaran Gaya hidup, kenaikan harga bahan pokok, inflasi, dan semua hal menyangkut pengeluaran dan biya hidup desainer harus diperhitungan sebelum menentukan harga. Semakin tinggi biaya dan pengeluaran desainer maka akan menyebabkan semakin mahal harga desain. 2. Supply and Demand (Ketersediaan dan Permintaan) Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi harga desain terkait dengan supply and demand antara lain: klien butuh desain mendesak, deadline yang ketat, klien butuh desainer dengan keahlian khusus yang tidak dimiliki desainer lainnya, klien butuh desainer yang sudah terkenal. Semakin tinggi permintaan klien menyebabkan semakin mahal harga desain. 3. Persepsi Konsumen Dalam bidang lainnya berlaku semakin mahal suatu barang maka akan semakin berkualitas barang tersebut. Persepsi ini kurang berlaku dalam dunia desain. Persepsi masyarakat Indonesia mengenai harga desain itu murah menjadi suatu tantangan tersendiri bagi para desainer. Semakin positif persepsi masyarakat atau klien tentang desain dan desainer menyebabkan akan semakin mahal harga desain. ‘15 4 Manajemen Studio Desain Imam Firmansyah S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Persaingan Dengan modal sebuah studio desain yang relatif kecil dan dukungan teknologi memungkinkan siapa saja bisa menjadi desainer. Hal ini menyebabkan populasi desainer semakin bertambah, persaingan tumbuh dan mengakibatkan harga desain semakin murah. Semakin tinggi persaingan menyebabkan semakin murah harga desain. Rustan (2015: 109) juga menyebutkan beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi penetapan harga dalam bisnis desain, antara lain: 1. Besar-kecil klien: harga desain dipengaruhi oleh besar-kecilnya organisasi klien, apakah perusahaan besar, UKM, perorangan, lembaga sosial, lembaga pemerintahan, atau partai politik dan lain sebagainya. 2. Meeting dengan klien: harga desain dipengaruhi oleh lokasi meeting dengan klien, meliputi masalah transportasi, jauh-dekat, dalam atau luar kota. 3. Branding desainer: harga desain dipengaruhi oleh reputasi dan pengalaman desainer: apakah pemula, profesional, pakar desain, tokoh masyarakat, public figur, dan lain-lain. 4. Sikap klien: harga desain dipengaruhi oleh sikap klien, apakah kooperatif, tegas-tidak tegas, disiplin, ikut campur tangan terlalu jauh. Cara Menetapkan Harga Rustan menyebtukan ada dua cara penetapan tarif harga dalam bisnis desain, yaitu tarif per jam dan tarif per proyek. a. TARIF PER JAM Tarif per jam adalah cara penetapan tarif jasa pembuatan desain berdasarkan waktu yang terpakai dalam mengerjakan sebuah proyek desain. Ada empat langkah yang dapat dipakai untuk menghitung tarif kerja per jam: 1. Hitung semua pengeluaran per tahun Langkah ini adalah menghitung semua pengeluaran yang dilakukan oleh desainer, meliputi sewa tempat kerja, kontrakan rumah, peralatan kerja, makan dan minum, pakaian, rekreasi, komunikasi, pendidikan, media pembelajaran, ‘15 5 desain Manajemen Studio Desain Imam Firmansyah S.Sn, M.Sn dan promosi, transportasi, Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id asuransi, dan lain sebagainya. Misalnya pengeluaran seorang desainer dalam satu tahun adalah Rp. 60.000.000,2. Hitung jam kerja per tahun Jam kerja per tahun adalah jumlah waktu yang dilakukan desainer dalam mengerjakan sebuah proyek desain dalam setahun. Jam kerja satu proyek tidak menghitung jam kerja yang digunakan proyek lainnya dan hari-hari libur. Misalnya jam kerja per hari adalah 5 jam, maka jam kerja dalam satu tahun berarti 5 jam X 300 hari kerja = 1500 jam kerja per tahun. 3. Hitung tarif dasar per jam sebelum laba Tarif dasar per jam sebelum laba adalah batas terendah di mana pada angka tersebut seorang desainer bisa menutupi biaya hidupnya, tetapi tidak mendapat laba. Cara menghitungnya total pengeluaran per tahun dibagi jam kerja bertahun. Misalnya Rp. 60.000.000 ÷ 1500 jam kerja = Rp. 40.000 per jam. 4. Menambah laba pada tarif dasar per jam Dengan menambahkan laba pada tarif dasar per jam maka didapatkanlah sebuah tarif kerja per jam. Misalnya tarif dasar per jam sebesar Rp. 40.000 + Rp.20.000 = Rp. 60.000. Tarif per jam inilah yang mendasari perhitungan harga seorang desainer. Setelah mendapatkan tarif per jam, maka dalam sebuah proyek hanya tinggal menghitung berapa jam yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek dikalikan tarif per jam seorang desainer. Ini adalah tarif untuk mengerjakan desain saja belum termasuk cetak dan lain sebagainya. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana menghemat waktu secara efisien agar bisa mengerjakan proyek lain dan menambah portfolio, bukan mengulur waktu agar tarif per jam terus bertambah. b. TARIF PER PROYEK (FLAT RATE) Tarif per proyek bukan merupakan harga yang dipasang secara sembarangan. Tarif ini didapatkan setelah kita mengetahui tarif dasar per –jam. Tarif per proyek didasarkan pada jenis pekerjaannya. Desainer-desainer yang telah terbiasa menggunakan tarif per jam lama kelamaan akan mengetahui kisaran waktu pengerjaan dan secara langsung sudah bisa memasang tarif per proyek. ‘15 6 Manajemen Studio Desain Imam Firmansyah S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Misalnya seorang desainer sedang mendapatkan proyek untuk membuat desain stationery. Desainer yang berpengalaman sudah tahu berapa jam waktu yang diperlukan untuk mengerjakan proyek tersebut, misalnya 5 jam X tarif per jam Rp. 60.000 = Rp. 300.000. Selain itu berdasarkan pengalaman juga, seorang desainer juga bisa langsung memperkirakan kisaran tarif per proyek pengerjaan desain-desain sejenis. Apabila desain stationery Rp. 300.000, desain lain yang sejenis seperti brosur diperkirakan sebesar Rp. 500.000, kartu nama Rp. 300.000, dan desain iklan majalah Rp. 700.000. Berikut ini adalah tabel perbandingan untuk membedakan antara tarif per jam dan tarif per proyek. Tabel 1 Perbandingan Tarif Per jam dan Tarif Per proyek Tarif Per jam Tarif Per proyek Biasanya diberlakukan pada klien baru atau klien yang kurang dapat dipercaya Biasanya diberlakukan pada klien tetap atau langganan Untuk proyek besar atau jenis pekerjaan desain yang rumit Untuk pekerjaan kecil atau jenis pekerjaan desain yang sederhana Untuk pekerjaan desain yang baru atau belum pernah dilakukan sebelumnya Untuk pekerjaan desain yang sering atau rutin dikerjakan Untuk proyek yang waktu pengerjaannya lama Untuk proyek yang waktu pengerjaannya sebentar Untuk pekerjaan yang membutuhkan pemeliharaan atau maintenance, misalnya web design Untuk pekerjaan utama, bukan maintenance Ada jaminan bagi desainer, waktu yang dipakai untuk bekerja pasti terbayar Apabila dikerjakan lebih cepat dari perkiraan, maka desainer mendapat keuntungan lebih (Sumber: Rustan, 2015: 79) ‘15 7 Manajemen Studio Desain Imam Firmansyah S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada dasarnya penetapan tarif per jam maupun tarif per proyek bukan merupakan penetapan tarif berdasarkan perkiraan tanpa dasar. Keduanya merupakan hasil perhitungan matang dengan banyak faktor-faktor penentu untuk dipertimbangkan. ‘15 8 Manajemen Studio Desain Imam Firmansyah S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan. Jakarta: Alfabeta. Buitrago , Felipe & Ivan Duque. 2015. Orange Economy. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Feriyanto, Andri & Endang Shyta Triana. 2015. Pengantar Manajemen (3in1). Jakarta: Mediatera. Kotler, Philip, dan Armstrong. 2004. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta: PT. Indeks. Manulang. 2012. Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Yogyakarta. Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Rustan, Surianto. 2015. Bisnis Desain. Jakarta: Batavia Imaji. Simamora, Bilson. 2001. Memenangkan Pasar: Dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ‘15 9 Manajemen Studio Desain Imam Firmansyah S.Sn, M.Sn Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id