Pengukuran Pencegahan

advertisement
Pengukuran Pencegahan
Dalam Epidemiologi dikenal 4 tahap pencegahan:
1.
2.
3.
4.
Primordial
Primary
Secondary
Tertiary
Primordial Prevention
Berorientasi pada kondisi –kondisi yang melatar
belakangi timbulnya suatu penyakit.
Tujuan : untuk mengetahui pola budaya, ekonomi,
sosial , dsb yg mempunyai peranan dapat
meningkatkan terjadinya penyakit
Target :populasi secara keseluruhan atau kelompok.
Contoh : larangan merokok (sesuai peraturan
pemerintah)
Primary Prevention
Tujuan : menekan insidensi penyakit dengan
melakukan kontrol terhadap penyakit dan faktor
resikonya.
Target keseluruhan populasi dengan tujuan
menurunkan resiko (population Risk ),
kelompok tertentu yang mempunyai resiko
tinggi terkena penyakit (the high risk individual
srtategy )dan orang-orang sehat.
Contoh: pendidikan penggunaaan kondom utk
mencegah HIVAIDS.
Secondary prevention
Tujuan: merawat pasien yang sakit dan
menurunkan komplikasi yang serius dari penyakit
dengan melakukan diagnosis dan terapi.
Tahap ini hanya dilakukan pada penyakit tahap
awal, penyakit dapat dikenali dan dapat diterapi.
Contoh: cancer cervix, apabila dapat dikenali
pada tahap awal dapat di terapi dan terhindar
dari komplikasi atau menjadi stadium lebih lanjut
Tertiary Prevention
Tujuan : untuk menurunkan komplikasi dan
keadaan lebih lanjut dari penyakit.
Aspek terpenting adalah terapi dan rehabilitasi
Pada tahap ini adalah penurunan ketidak
mampuan (impairement), kecacatan ( Disability)
dan mengurangi penderitaan (suffering)
Contoh : kasus stroke
Screening
Screening = deteksi dini = penyaringan
Adalah identifikasi penyakit yang tidak tampak.
Dengan melakukan pengujian/test, pemeriksaan,
atau prosedur lain yg dilakukan secara cepat
untuk memisahkan individu yang tampaknya
sehat, tetapi mungkin menderita penyakit
Tujuan :
Kegiatan penyaringan bertujuan untuk
menentukan frekuensi kejadian atau riwayat
perjalanan alamiah suatu penyakit dan untuk
mencegah penularan dan perlindungan
masyarakat
Sensitivitas dan spesifisitas
Adalah kemampuan uji teknis untuk
memberikan petunjuk awal tentang individu
yang benar-benar sakit dan mereka yang tidak
sakit.
Validitas ini mempunyai 2 aspek yaitu
sensitivitas dan spesifisitas
Gold
standar
+
Uji
diagnostik
-
+
A
(true
positive)
B
(false
positive)
-
C
(false
Negative)
D
(true
Negative)
Sensivisitas
Sensitivitas ( A/A+C )
kemampuan yang dimiliki teknik uji untuk
menunjukkan secara tepat individuindividu yang menderita penyakit
Spesifisitas
Spesifisitas D/B+D
kemampuan yang dimiliki teknik uji untuk
menunjukkan secara tepat individuindividu yang tidak menderita penyakit
Positive predictive value
Positive predictive value ( A/ A+B )
Probabilitas adanya penyakit pada seseorang
yang hasil tes nya positif
Negative predictive value
Negative predictive value ( D/ C+D)
probabilitas seseorang bebas dari
penyakit karena hasilnya negatif
Likelihood ratio positive
Likelihood ratio positive =
A/A+C dibagi B/B+D
probabilitas suatu hasil tes positif pada
penderita yang sakit
Likelihood ratio negative
Likelihood ratio negative
C/A+C dibagi D/ B+D
probabilitas suatu hasil tes negatif pada
penderita yang tidak sakit
Uji yang sensitif diperlukan bagi penyakit2
yang berbahaya sifatnya, tetapi dapat diobati
misalnya TBC dan Syphilis
Uji spesifitas diperlukan bagi penyakit2 yang
jika terdapat hasil positif palsu dapat
membahayakan penderita. Misalnya penyakit
kanker
Idealnya uji sensitifitas dan spesifisitas hasilnya
adalah 100%,
Akan tetapi hal ini tidak mungkin jadi hanya
ditetapkan cut off point saja
Latihan kasus
Sebuah penyaringan tes terbaru dari kanker
serviks sedang dilakukan evaluasi terhadap 500
orang yang diantaranya terdapat 60 orang
penderita kanker serviks. Dari tes baru ini
ditemukan positip 50 dari 60 orang tersebut.
Sedangkan yang benar-benar tidak menderita
kanker hanya 15 orang.
Hitunglah: A.
1. Spesifisitas dan sensitivitas dari alat baru
tersebut
2. Persentase dari false positif dan false negatif
3. Prevalensi penyakit
4. Positive dan predictive value dari alat baru
tersebut.
B.
Berikan beberapa contoh unyuk primordial,
primary, secondary dan tertiary prevention!
Download