Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik 22 2 Keterangan: 1 1. Pointer 3 2. Pengatur skala kala 4 5 3. Posisi jarum 6 4. 0 Ω adjuster 5. Selektor batas ukur 6. Terminal 7. Probe 7 7 AVOmeter berasal dari AVO dan meter, “A” untuk ampere, “V” untuk volt, dan “O” untuk ohm. Jadi, AVOmeter merupakan alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, tegangan listrik, dan juga hambatan. AVOmeter biasa disebut dengan nama multitester (multi : banyak/lebih dari 1 dan tester : alat untuk mengetes / mengukur). Bagian-bagian Bagian AVOmeter antara lain skala, pointer (jarum penunjuk), selektor batas ukur, pengatur posisi jarum, pengatur 0 ohm, terminal, dan probe. 1. Skala Skala berupa garis berbentuk busur yang terdapat rentang angka yang dipecah oleh beberapa garis. Terdapat beberapa skala dengan rentang angka dan warna yang berbeda. Dalam skala ada simbol Ω hanya digunakan dalam pembacaan nilai hambatan. Terdapat pula pula skala yang digunakan dalam pembacaan nilai tegangan DC/AC dan kuat arus listrik DC. Terdapat tiga skala dengan rentang berbeda yang dapat digunakan dalam pengukuran tegangan dan kuat arus listrik. 2. Pointer (jarum penunjuk) Jarum penunjukan akan bergerak bergerak yang berfungsi untuk menunjukkan angka pada skala sebagian hasil pembacaan pengukuran yang dilakukan. Dalam mengamati angka yang ditunjukan jarum, maka harus dilihat secara tegak lurus pada jarum. “Untuk membantu pembacaan secara tegak harus, pada papan apan skala terdapat cermin sebagai alat untuk mengurangi kesalahan” 3. Selektor Batas Ukur Selektor batas ukur berupa skalar yang dapat diputar untuk memilih batas ukur yang hendak digunakan. Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting ketika menggunakan AVOmeter. Karena menentukan fungsi dan batas pengukuran yang akan digunakan. Pada bagian tepi selektor terdapat tanda AC V, Ω, DC Ma dan DC V. Penjelasan masing-masing masing tanda adalah sebagai berikut: AC V : untuk mengukur tegangan listrik PLN (arus bolak balik). DC V : khusus untuk mengukur tegangan listrik DC. Misalnya tegangan yang ditimbulkan di oleh baterai. DC mA : untuk mengukur kuat arus listrik yang mengalir pada suatu komponene. Ω : digunakan untuk mengukut nilai hambatan suatu komponen 4. Zero Position Adjuster (Pengatur ( Posisi Nol jarum) Pada AVOmeter, bagian ini digunakan digunakan untuk mengatur posisi jarum pada angka nol yang letaknya paling kiri pada skala. “sebelum melakukan pengukuran, cek apakah jarum sudah pada posisi nol, jika belum, atur menggunakan pengaturan posisi jarum dengan memutar ke kanan atau ke kiri ki hingga jarum m pada posisi nol. 5. Pengatur Nol Ohm Bagian ini berfungsi untuk memutar jarum pada posisi nol skala ukur hambatan ketika mengenolkan AVOmeter dalam mengukur hambatan. 6. Probe Probe merupakan bagian AVOmeter yang bersentuhan langsung dengan objek yang akan diukur nilai besaran listriknya. Terdapat dua probe pada AVOmeter yaitu warna merah dan warna hitam. 7. Terminal Pengukuran Terminal pengukuran adalah bagian untuk menghubungkan probe dengan AVOmeter. Biasanya terdapat dua terminal terminal pada AVOmeter yaitu terminal + dan –. Materi Peggunaan Alat Ukur Listrik a. Mengukur Hambatan Listrik, Tegangan dan arus Listrik 1. Mengukur Hambatan Listrik Tahap persiapan sebelum melakukan pengukuran hambatan menggunakan AVOmeter adalah mengenolkan AVOmeter terlebih dahulu dengan menyentuhkan probe pr merah dan probe hitam, kemudian pada tombol kecil berlabel “0 Adjust” putar perlahan hingga jarum mengarah ke angka nol. a. Memasang ujung kabel probe hitam dipasang ke teminal yang ditandai ditand “Common” atau – dan ujung kabel probe merah dipasang ke terminal yang ditandai dengan +. Pastikan Probe benar-benar benar benar terpasang pada AVOmeter. b. Mencari dua titik kontak listrik (kaki) dari komponen yang hendak diukur. Tekan probe hitam dan probe merah pada masing-masing masing titik (kaki). Kemudian jarum akan bergerak dari posisi kiri ke kanan. c. Pembacaan skala atau hasil pengukuran yaitu mengamati skala dengan mata tegak lurus terhadap skala. Untuk memperoleh nilai hambatan menggunakan persamaan Hasil ukur uk = Skala yang ditunjuk jarum× batas ukur 2. Mengukur Tegangan Listrik Mengenolkan posisi pointer terlebih dahulu sebelum digunakan dalam pengukuran dengan cara “pada tombol kecil berlabel “Zero Adjust” putar perlahan hingga jarum mengarah ke posisi angka nol pada skala. a. Memutar tombol selektor sacara perlahan dan tempatkan pada fungsi Voltmeter sebagai alat ukur tegangan listrik. Pilih Pilih batas ukur yang digunakan. Untuk menjaga kondisi AVOmeter supaya tidak terjadi tegangan berlebih, pilih pada batas ukur yang besar untuk pengukuran pertama. b. Menghubungkan probe pada rangkaian yang akan diukur. Memasang AVOmeter secara paralel dengan komponen komponen dalam rangkaian yang hendak diukur. c. Pembacaan skala, mengamati skala skala dengan mata tegak lurus, untuk memperoleh nilai egangan listrik listrik hitung menggunakan rumusan 3. Mengukur Arus Listrik Mengenolkan posisi jarum terlebih dahulu sebelum digunakan dalam pengukuran dengan cara memutar tombol kecil berlabel “Zero Adjust” perlahan hingga jarum mengarah ke posis angka nol skala. a. Pemilihan fungsi amperemeter dengan memutar selektor secara perlahan dan tempatkan pada fungsi Amperemeter sebagai alat ukur kuat arus listrik. Memilih batas ukur yang hendak digunakan. Untuk pertama kali pilih batas ukur yang terbesar. b. Menghubungkan probe dengan rangkaian yang akan diukur, memasang Menghubungkan AVOmeter secara seri terhadap rangkaian. c. Pembacaan skala dan hasil pengukuran, yaitu dengan mengamati skala dengan tegak lurus. Untuk memperoleh nilai kuat arus listrik dengan menggunakan rumus sebagai berikut: be