analisis hujan lebat dan angin kencang di wilayah - E

advertisement
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI AMAHAI
Jl. Bandara Amahai
| Telp (0914) 21398 FAX : 091421398
Kab.Maluku Tengah |
MALUKU 97551
| E-MAIL : [email protected]
ANALISIS HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG
DI WILAYAH AMAHAI, KABUPATEN MALUKU
TENGAH (7 FEBRUARY 2017)
BMKG
STASIUN METEOROLOGI AMAHAI
Disusun Oleh:
Jelvianto Gunawan S.Tr
AMAHAI
2017
I.INFORMASI KEJADIAN
Telah terjadi hujan lebat dan angin kencang pada tanggal 7 February 2017 sekitar pukul
14.00 -15.00 WIT (05.00 - 06.00 UTC) di wilayah desa Amahai, kabupaten Maluku Tengah,
provinsi Maluku. Dampaknya menyebabkan beberapa genangan air dan pohon-pohon tumbang
di sekitar tempat pemakaman umum.
(Sumber : Dokumen Pribadi, Diambil Tanggal 7 February 2017)
II. DATA CURAH HUJAN
Data Synop Stasiun Meteorologi Amahai
HARI/TANGGAL
7 FEBRUARI 2017
BESARAN
KETERANGAN
CURAH HUJAN
14.2 mm/Jam
HUJAN LEBAT
KECEPATAN ANGIN
25 Knot
GUSTY
III.ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1.Analisis Suhu Muka Laut
Gambar 1. Anomaly Suhu Muka Laut
Gambar 2. Suhu Muka Laut
(Sumber : http://polar.ncep.noaa.gov/sst/rtg_low_res/)
Kondisi suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia termasuk pulau Seram,
Maluku pada tanggal 7 February 2017 berkisar antara 28°C hingga 30°C. Suhu muka laut yang
hangat mengindikasikan pasokan uap air yang lebih banyak. Hal tersebut berpotensi
meningkatkan terjadinya pembentukan awan-awan hujan di wilayah Amahai. Nilai anomali suhu
muka laut di wilayah perairan Indonesia sekitar +0.5 sampai +0.75 terhadap normalnya, Kondisi
ini juga memberikan andil dalam proses pembentukan awan-awan konvektif atau awan-awan
hujan di wilayah tersebut.
2. Analisis MJO dan OLR
MJO (Madden Julian Oscilation) merupakan salah satu gangguan cuaca yang dapat
mempengaruhi intensitas hujan di Indonesia jika MJO sedang aktif di wilayah Indonesia. MJO
terakhir terpantau tanggal 7 Februari 2017 berada pada fase 6, artinya Kondisi ini tidak
berdampak pada pertambahan massa udara di wilayah Indonesia termasuk wilayah Amahai.
Gambar 3. Track MJO
(Sumber : www.bom.gov.au)
Secara umum nilai OLR baik rata-rata maupun nilai anomaly di wilayah Indonesia
khususnya Pulau Seram, Maluku bernilai rendah dan negatif, Artinta semakin banyak tutupan
awan konvektif di wilayah tersebut.
Gambar 4. Rata-rata dan anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR)
(Sumber : www.bom.gov.au)
3.Analisis Pola Tekanan
Gambar: 5 Tekanan Udara Permukaan
(Sumber: www.bom.gov.au)
Pola tekanan udara tanggal 7 Februari 2017 pukul 00 UTC menunjukan adanya beberapa pusat
tekanan rendah di bagian selatan Indonesia dan di bagian wilayah Australia bagian barat terdapat
pusat tekanan rendah mencapai 990 hpa. Hal ini menyebabkan adanya pergerakan massa udara dari
sebelah Utara ke bagian Selatan Indonesia.
4.Analisis Streamline
Gambar 6.Pola Angin Streamline
(Sumber: www.bom.gov.au)
Dari peta streamline, pola angin dengan ketinggian 3000 feet menunjukkan adanya
pergerakan aliran massa udara yang bergerak ke daerah bertekanan rendah dan melewati wilayah
Amahai, sehingga wilayah yang di lewati akan berpotensi terjadinya pertumbuhan dan
pembentukan awan – awan konvektif penghasil hujan dan angin kencang.
5.Analisis Angin
Dari pola angin 850 hpa terlihat di sekitar wilayah Amahai kecepatan angin berkisar
antara 20-25 knot dari arah barat laut, hal ini mengindikasikan angin bertiup cukup kuat di
wilayah ini sehingga berpotensi tejadinya angin kencang di wilayah Amahai.
Gambar 7. Pola Kecepatan Angin 850 hpa Pukul 13.00 WIB
Gambar 8. Pola Kecepatan Angin 850 hpa Pukul 16.00 WIB
(Sumber: bmkg.go.id/)
6. Analisis Labilitas
Nilai SI (Sholwater index) pada pukul 00.00 UTC tanggal 7 februari 2017 berkisar antara 0
sampai 1 artinya kemungkinan terjadi Thunderstrom jka ada gannguan yang kuat, sedangkan
pada pukul 12.00 UTC nilai SI berkisar antara 0 sampai -1 artinya keaadan labil dan
kemungkinan thunderstorm.
Niali LI( lifted index) menunjukkan kondisi atmosfer yang labil atau kemungkinan terjadi
thunderstorm hal ini terlihat jelas dari data labilitas tanggal 7 February 2017 pukul 00.00 - 06.00
UTC berkisar antara -2 sampai -3
Berdasarkan dari nilai-nilai index labilitas udara pada tanggal 7 Februari 2017 pukul 00.00
UTC dan 00.06 UTC sangat mendukung terjadinya hujan lebat dalam kurun waktu 1 jam dan
angin kencang. Hal tersebut dikarenakan kondisi udara pada pukul 00.00 UTC dan 00.06 UTC
dalam keadaan labil, artinya energi udara untuk naik keatas tinggi dan nilai konveksi yang kuat.
Gambar 9.Showalter Stability Index 00.00 UTC
Gambar 10.Showalter Stability Index 06.00 UTC
Gambar 11. Lifted index 00. 00 UTC
Gambar 12. Lifted index 00.06 UTC
(Sumber :http://www.kma.go.kr/)
7.Analisis Citra Satelit
Berdasarkan citra satelit Himawari-8, cloud type atau jenis awan pada tanggal 7 Februari
2017 pukul 14.00 - 15.00 WIT Terlihat jelas kumpulan awan-awan konvektif tersebut mulai
bergerak masuk ke wilayah Amahai yang berasal dari arah tenggara. Dengan adanya
pertumbuhan atau masuknya awan-awan konvektif ini, maka berpotensi menimbulkan hujan
dengan intensitas sedang hingga lebat serta angin kecang.
Gambar 13.Jenis awan
(Sumber: bmkg.go.id/)
8.KESIMPULAN
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kejadian hujan lebat dan angin
kencang yang terjadi di wilayah desa Amahai dan sekitarnya pada tanggal 7 Februari 2017
diakibatkan oleh suhu muka laut di wilayah kepulauan Maluku yang cenderung hangat serta
adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia bagian barat. Kondisi ini mendukung
pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) yang menyebabkan hujan lebat serta angin kencang,
serta dari index-index labilitas udara juga mendukung terjadinya thunderstorm, hujan lebat dan
angin kencang di wilayah tersebut.
9.PERINGATAN DINI : NIHIL
Mengetahui
Kepala Stasiun Meteorologi Amahai
YUSUF WAIRATA SP
NIP.196106241983031001
Amahai, 9 Februari 2017
Pembuat laporan
JELVIANTO GUNAWAN S.Tr
NIP.198901132012101001
Download