1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Hasil belajar siswa merupakan tolak ukur dalam pembelajaran. Keberhasilan siswa dapat dicapai dengan belajar seperti mengerjakan tugas, latihan dan mengembangkan materi yang telah diperoleh. Jika materi yang disampaikan oleh guru dirasa kurang bagi siswa maka siswa dapat mengembangkan materi yang telah diberikan oleh guru dikelas. Salam (2008) mengatakan bahwa ketika siswa belajar matematika dibutuhkan waktu yang lebih dari mata pelajaran lain karena matematika tidak hanya sekedar menghafal dan memahami, belajar matematika juga berfikir karena matematika merupakan dasar dari pelajaran ilmu hitung lainnya. Hal tersebut mengartikan bahwa matematika merupakan materi yang penting dan harus secara kokoh dikuasai oleh siswa. Pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang ditakuti karena bagi sebagian siswa belajar matematika itu sulit. Kemungkinan kesulitan siswa adalah terlalu banyaknya materi yang harus dipelajari. Kompas (2012) dalam sistem pendidikan di indonesia, kurikulumnya terlalu padat sehingga guru harus pandai memilih materi yang akan diajarkan. Permendiknas no 41 (2007) dalam standar proses, jam pelajaran matematika di sekolah menengah dalam satu pertemuan hanya 40 menit dan satu minggu pelajaran matematika yang diwajibkan 5 jam pelajaran. Padahal kurikulum yang diberikan dalam satu semester terlalu banyak. Hal ini berakibat penyampaian materi oleh guru tidak akan mencakup secara keseluruhan. Banyaknya materi yang harus diberikan dalam satu semester menuntut guru untuk membagi-bagi materi yang harus diberikan. Terkadang tidak semua materi diberikan kepada siswa. Kesulitan belajar dapat dialami siswa karena belum sepenuhnya materi itu diperoleh. Keterbatasan waktu dalam pembelajaran membuat guru mencari alternatif lain agar tujuan materi pembelajaran tersampaikan kepada siswa. Misalnya dengan pemberian tugas-tugas kepada siswa. Tugas tersebut bisa dikerjakan sebelum atau sesudah pulang sekolah bisa didiskusikan bersama teman atau orang lain yang sudah mempelajarinya atau bisa dikerjakan sendiri dengan mencari referensi dari membaca buku atau browsing internet. Tugas yang 2 dikerjakan di luar jam sekolah biasanya dinamakan pekerjaan Rumah(PR). Salam (2008) mengatakan bahwa pemberian pekerjaan rumah dimaksudkan agar siswa lebih mendalami konsep-konsep dan mengembangkan materi yang telah diajarkan guru dalam pembelajaran di sekolah. Xu (2010)risetnya menunjukan bahwa pekerjaan rumah memiliki efek positif untuk belajar terutama ditingkat menengah. Tujuan pemberian pekerjaan rumah ini agar siswa tetap belajar di rumah dan dapat memanfaatkan waktu di luar jam pelajaran sekolah, sehingga siswa yang kurang paham pada materi yang tersampaikan akan menjadi lebih mengerti karena adanya latihan di rumah. Bembenutty (2011) menemukan bahwa siswa yang menyelesaikan tugas pekerjaan rumahnya mempunyai nilai akademis yang lebih tinggi daripada yang tidak mengerjakan. Pemberian pekerjaan rumah juga sangat penting dan tambahan pembelajaran yang efektif secara berkelanjutan untuk meningkatkan dan memperluas materi yang sempit. Dewey dalam Bembenutty (2011) tentang metode pemberian tugas pekerjaan rumah merupakan salah satu metode yang ingin menerapkan learning by doing. Tugas tersebut diberikan kepada individu maupun kelompok. Mereka akan melaksanakannya di dalam maupun di luar kelas dan di luar jam pelajaran. Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tugas rumah memperlihatkan efek positif terhadap hasil belajar siswa. Hermawati (2008) penelitianya ada beda hasil belajar siswa yang diberi tugas secara berkelompok dan individual. Hasilnya menunjukan bahwa hasil belajar siswa yang diberi tugas secara berkelompok lebih baik dari pada yang diberi tugas secara individual. Penelitian lain tentang perkerjaan rumah secara individu Triastutik (2004 ) bahwa hasil belajar siswa yang diberi pekerjaan rumah secara individu lebih baik daripada siswa yang diberi pekerjaan rumah secara kelompok. Rendahnya hasil belajar siswa salah satunya diakibatkan pengelolaan waktu belajar yang tidak teratur. Ketika siswa disibukan dengan kegiatan diluar pembelajaran seperti bermain, mereka akan melupakan kegiatan belajarnya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa siswa di SMP 2 Susukan bahwa sebagian besar siswa cenderung meluangkan waktu lebih untuk bermain daripada belajar bahkan tidak sedikit yang lupa untuk belajar. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa karena jika tidak belajar maka tidak ada pengembangan materi bahkan melupakan materi yang telah 3 diajarkan. Hasil belajar matematika kelas VII menunjukan 60 % siswanya masih dibawah KKM. KKM yang ditetapkan oleh SMP N 2 susukan adalah 70 pada mata pelajaran matematika. Data yang diperoleh rendahnya hasil belajar siswa menjadi permasalahan oleh guru maupun orang tua. Kegiatan belajar siswa seharusnya terjadwal, siswa paling tidak meluangkan waktu untuk belajar guna memperdalam materi yang telah diberikan. Pemberian pekerjaan rumah diharapkan sebagai latihan dalam kegiatan belajarnya di rumah. Berdasarkan latar belakang di atas adapun penelitian yang dilakukan adalah perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi pekerjaan rumah secara berkelompok dengan pekerjaan rumah secara individual di SMP N 2 Susukan kelas VII. B. Rumusan masalah penelitian Rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian eksperimen ini adalah adakah perbedaan yang signifikan hasil belajar matematika antara siswa yang diberi pekerjaan rumah secara berkelompok dengan pekerjaan rumah secara individual ? C. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikansi hasil belajar matematika antara siswa yang diberi pekerjaan rumah secara berkelompok dengan pekerjaan rumah secara individual. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini dapat bermanfaat: a) Bagi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar dan PR digunakan sebagai sarana latihan belajar dirumah. b) Bagi guru ,hasil temuan dari penelitian ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Manfaat Teoritis Secara teoritik, hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dan juga sebagai acuan penelitian selanjutnya.