BABU DATA DAN ANALISA 2.1 D rta Penulisan Data ini penulis

advertisement
BABU
DATA DAN ANALISA
2.1
D rta Penulisan
Data ini penulis dapatkan dari:
1. Wawancara dengan Public Campaigner, Ibu Arum Satyasari,
2. Wawancara denganPublic Advocacy Campaigner, BapakMuhammad Suhud,
3. Literatur (buku, artikel elektronik maupun non elektronik)
a ht:i:p:/1-vvww.wv,f.or.id/oowerswitchl
b. httn://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0404/04/khazanah/wisatabahasa.htm
c. http://www.tempointeraktif.com/hg/peraturan/2004/05/27/pm,400405?7:
0 l,id.hLrnl
d. http://www.batipost.co.id/baliposteetak/2004/3/4/op2.htm
2.1.1 Kampaillye
Ka:npanye berasal dari bahasa Perancis yang diserap bahasa Indonesia dengan
menggunakan bahasa Belanda, yaitu campagne/ (disadur dari http://www.pikiranrakvat.comlcetak/0404!04/khazanahlwisatabahasa.htm).
Kampanye merupak:a.> kegiatan komunikasi yang esensmya adalah tindakan
pentrasferan pesan. Pesan yang berasal dari pihak penyrunpai pesan selaku komunikator
ditransfer ke masyarakat sebagai khalayak sasaran komunikasi. Tujuan umum:1ya adalah
menegakkan pengertian yang sama atau mutual understanding.
6
7
Namun, untuk menciptakan pengertian yang sama antam piha\ penyampai pesan
dengan khalayak sasaran bukanlah peke ja&'l yang gampang. Ada banyak faktor
penghambat yang merintangi terwujudnya pengertian bersama tersebut.
Sulitnya mewujudka.c'l pengertian yang sama ini karena dua pihak, yakri
komunikator dan khalayak sasaran, menumt Schramm (1974), didasarkan pada dua
sudut pandang kepentinga.'l yang berbeda. Bagi komunikator, tujuan kampanye adalah
memberikan
informasi,
mendidik,
menyenang!<:an, dan
menga!iJurkan
suatu
tindakan/persuasi. Sedangkan bagi ld1alayak adalah memahami infonnasi, mempelajari,
menikmati dan menerima atau menolak anjuran.
(disadur dari b_ttp:llwww.balipost.co.id/balipostcetak/2004/3/41op2.htm)
Kampanye
seperti
halnya
kegiatan
komunikasi
yang
lain,
senantiasa
mendasarkan pada prinsip transaksional, yang menuntut adanya tindakan: memberi da.'1
menerima. Dua tindakan iri idealnya beljalan secara seimbang atau proporsional oleh
masing-masing pela.ku yang terlibat dalam proses komunikasi. Pengertian trallSal<sional
ini juga merujuk pacta suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tak hanya
ditentukan oleh salah satu piha.\c, namun oleh kedua bclah pihak yang terlibat dalam
komunikasi
Ini berarti kampa.'lye atau komunikasi akan berhasil bilamana kedua
pibak, baik komunikator maupun khalayak memiliki kesepakatan-kesepakatan tentang
pesa.1atau ide-ide yang dikomunikasikanlditransfer.
Dengan demLlcian bisa dipahami bahwa kegiatan kampanye tidak selalu mampu
mewujudkan pengertian ya,<g sama, atau bahkan jauh dati tenov-ujudnya kepatuhan
masyarakat untttk melaksanakan anjuran dari pihak penyampai pesan. Malahan bisa jadi
kampa."""J.ye itu melahirkan penolakan atau bahkan antipati karena terdapatnya jara.lc
kepentingan masL1g-masing pihak.
8
2.1.2 Etib Komnnikasi
Komunikasi menandakan pula adanya interaksi antaranggota masyarakat, karena
komunikasi selalu melibatkan setidaknya dua orang. Dalam interaksi selalu diperlukan
nonna-norma atau aturan-atlLran yang berfungsi untuk pengenda!ian atau social control.
T juannya untuk menciptakan
masyarakat yang tertib. Salah satu bentuk untak
mewujudkan tertibnya masyarakat adalah adanya etika, yakni filsafat yang mengkaji
baik-burolmya suatu tindakau yang dilakukan manusia
Dala'TI kegiatan
komunikasi
juga
dikenal
etika
berkomunikasi.
Suatu
pengetahuan rasional yang mengajak manusia agar dapat berkomunikasi dengan balk.
Sayangnya, seringkali untuk kepentingan yang subjek+..if etika ini diabaikan. Alhasil
sering
pula
muncul
perselisihan
karena
adanya
intervensi
kepentingan
yang
mengakibatkan pihak lain.
Etika komunikasi memang hares ditegakka11 jika tidak ingin te1jadi hal-hal yang
merugikan. Yang perlu diperhatikan dad etika komunikasi dalam k:&'11panye adalah:
mengetahui siapa yang mel"Jadi sasaran kampanye, kapan berkampanye, bagaimana
mengkomlll'.i.lmsikan gagasan, di mana kampanye digelar, dalan1 situasi apa dart
kebenaran isi pesan kampanye.
Dari keseluruhan
menempatkan
itu, pihak penyan1pal pesa'l seharusnyala.h pandai-pandai
balk sebelumnya, selan;a dan setelah berkampanye. Isti!almya,
penyampai pesan ha111.s melakukan packing order, alias menempatka11 posisi dirinya
dengan tepat. Yang tidak dapat me!akukan etika. komunikasi dengan baik disebut misfit,
yakni pihak yang tak mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.
9
2.2
AnaUsa Lapanga t
Masih banyak anggota lnliSyarakat Indonesia yang belum menyadari banyaknya
pem1asalahan yang sedang terjadi di sektor ketenagalistrikan. Hal ini disebabkan lnllSih
kurangnya infonnasi yang tersedia bagi publik, serta kurangnya pelibatan masyara.l<at
dalarn proses pengambilan kebijakan.
Oleh karena itu, kampanye PowerSwiteh! di Indonesia bertujuan untuk
meni.ngkatkan pattisipasi publik dalam proses pengarnbilan keputusan di kebijakan
sektor ketenagalistrikan, untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas supaya
tercapal pembaiig'illlil!! sektor energi yang berkela11jutan.
WV.lF pereaya, cam terbaik untuk membuat konsumen berpartisipasi adalal!
dengan memberikan penjelasan kepada publik mengenal masa depan energi, karena
merekalah yang akan menderita karena dampal< polusi dan perubahan iklim dan hanya
mereka juga lah yang bisa mencegahnya.
Tujuan kampanye publik adalal! untuk :
®
meningkatkan kesadartahuan publik mengenal isu perubahan iklim serta isu
kesehatan dan lingkm1gan yang diakibatkan oleh meningkatuya pemakaian bahan
bakar fosil.
e
memahami bal!wa partisipasi mereka dalam menghinrbau pemerintah untuk
segera membuat perubaha.n kebijakan dibidang energi merupakan kesempatan
IL'ltuk membantu
mengurangi
dampak
perubahan
melestarikan kehldupoo dimasa yang akan datang.
iklim
dalarn
rangka
10
Kampanye ini diharapkan bisa memberikan intonnasi kepada masyarakat tentang
problem sektor ketenagalistrikan serca mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan
nyata.
Selain itu, kampanye ini juga memberikan masukan kepada pemerintah, badan
pengatut dan pihak-pihak lain yang menentukan kebijakan babwa
penerapan prinsip
transparansi, akuntabilitas dan partisipasi publik akan meningkatkan efisiensi
kua!itas sektor ketenaga!istrLkan Indonesia.
Berikut
adalab
beberapa
kegiatan
kampanye
yang
tela!1 dilaksanakan
PowerSwitehl :
" Talkshow - Gelar Peduli Lingkung:m, Tekuik Ungk11.ngam ITB
Da!am
p&"lleran ici,
selain
membagikan materi
kampanye di booth
disediak.an, VlWF l'ldonesia jnga berkesempatan untuk
da!am
Ta!kshow mengenai
"Permasalaban
Indonesia" bersama dengan akademisi dari
di
Sektor
menjadi
yang
pembica."a
Ketenagalistrikan
Kebanyakan pengunjung berasal
dari ma.hasiswa dan cukup antasias untuk mengetahui isu ini.
11
" Kompetisi Debat Ulit &k siswa SMU
Pada tanggall9- 20 April2005 di Jakarta International Expo, Exhibition Hall C,
Kemayomn - Jakarta, WWF Indonesia bekeljasama dengan Masyarakat Energi
Te:rbarukan Indonesia
(METI)
menggelar
"Mendu_'<ung Energi
Terbarukan
di
Lomba
Debat
Indonesia".
Lomba
dengan
Debat
tema
ini
diselenggarak:L"l pada acara World Renewable Energy Regional Congress and
Exhibition 2005 - salah satu rangkaian kegiatan Konferensi Asia Afrika 2005 dan melibatkan pelajar SMU di Jakarta sebagai pese1ta.
TujUl.!ll Iomba adalah untuk mengajak publik, khususnya generasi muda supaya
mulai
ikut
mengambil bagian
menanamlmn kesadaran
dalam
melakukan
efisiensi energi
akan pentingnya mendukung
dan
energi terbarukan.
Diharapkan Iomba debat ini bukan har ya akan memperkaya wawasan para
pelajar tentang energi terbarukan, namun juga akar1 mengasah mereka u.>1tuk
menjadi generasi yang kritis dan dapat bertindak proaktif dalam mew.ahami
masalah iingkungan dan mencari solusinya.
12
Analisa Kasus
Analisa ini merupa_lcan rangkuman dan n.1musa11 dari data-data yang berhasil
dikumpulkat"l, analisa kasus ini bukan teori bersifat ilrnial1 namun masih dapat
dipertanggungjawabkan.
" Dia."'"ltara negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik, Indonesia terbukti
paling banyak menggu..11akan pembangkit listrik berballan bakar fosil.
World Resources Institute (VVR!) dalam anaiisisnya rnenempatkan Indonesia pada
pelingkat ke-21 penghasil emisi C02 tertinggi di dunia tahun 2000. Ernisi C02
Indonesia yang dihasilkan sektor energi saja mencapai 1,2% ernisi C02 dunia
keseluruhan (78 juta ton C02). Sedangkan jumlah ernisi C02 per orang di Indonesia
ada1ah 0,4 ton, atau berada pada peringkat 1OS dunia.
(data
tersebut
diperoleh
dari
http://www.wwf.or.id/powerswiteJ,Jmengapa_ps/profil_sektor_listr.k)
" Masyar<lkat per!u mendapat penjelasan mengenai masa depan energi, karena
merekal:u"'l yang akan menderita karena dampak polusi dan peruballan iklim dan
mereka juga yang bisa mencegah:nya.
., Kampanye dapat memberilam pengaruh dan menyampaikan pesan dengan lebih
mudall kepada masyarakat umum.
<>
Masyarakat belum memiliki kesadaran tentang pentingnya hemat energi dalam
menanggulangi permasalallan sektor tenaga listrik L'l.donesia dan demi masa depan
kita bersama.
13
2.4
Dat!ll Penyelenggarn
PowerSwitchl adalah kampanye global yang dilakukan oleh WW""F di beberapa
negara. Selain peluncuran utama pada tanggal 30 November 2004 di Brussels, Belgia,
kampac'lye ini juga diluncurka.'l di Austria, Perancis, Jennan, Italia, Polandia, Spanyol,
Swedia, Swiss, lnggris, Austrnia, India, Indonesia, Pl:tilipina, ThailarJd, Rusia dan
A."llerika SerikaL
Pendirian PowerSwitcht di Indonesia dilatarbela.\angi fukta ba_hwa Indonesia
adalah salah satu negara penghasil emisi C02
terbesar ke-21 dibandingkan dengan
negara-negara yang ada diseluruh dunia Hal ini disebabkar1 karena Indonesia masih
ba<'lYak menggunakan pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil sebagai pemasok
utan1a listrik
PowerSwitch! melihat kurang baiknya pengurusan sektor ketenaga listrikkan
Indonesia yang terus defisit karena pembelian bahan bakar fosil sebagai bahan bakar
pembangkit !istriknya, dan permintaan akan listrik yang kian membesar
sebagai alasan yang tepat
urua.m
Indonesia
melancarkan kampanye yang bersifat non-kekerasan
dan non-politis ini sebagai alat untuk menyadarkan dan menghimbau rakyat Indonesia
agar dapat membantu perbaikan sektor ketenaga listrikkan ini dengan menghemat
energi, yang pada akhimya akan memberikan kehidupan ya.'lg lebih balk bagi umat
manusia.
14
Prilllsi[l l?owerSwiicl:i!:
" Prinsip PowerSv.itch! ialah setiap individu manusia ik:ut bertanggung jawab
dalam menjaga kelestarian lingk:ungan. Karena merekalah yang akan menderita
karena dampak polusi dan perubahan iklim dan hanya mereka juga lah yang bisa
mencegahnya.
Tnin>'" PowerSwitch!:
" Menumbuhkan kesad&'ml ma yarakat akan pentingnya hemat energi,
<>
Melindungi kelestarian lingklL'l.gan dari polusi dan segala yang dapat merugikan
keseimbangan alanJ.,
" Mengajak
masyarakat
untuk mclakukan
kegiatan
nyata
dalam
bidang
penghematan energi.
Sejak tahun
2004 PowerSwitch!
indonesia
a.lctif mehu""leurkan karnpa.nye-
kampanye , menyebarkan petisi, mengadakan debat dengan ahli, mengadakan diskusi
publik. Program ini didukung sepenulmya oleh seluruh anggota WWF yang ada
diseluruh dunia.
Download