Banyak warga Indonesia belum menyadari banyaknya permasalahan yang ada di sektor ketenagalistrikan. Informasi yang tersedia bagi publik sangat minim, seperti halnya pelibatan publik dalam proses pengambilan kebijakan. PowerSwitch! adalah sebuah kampanye global yang dilakukan WWF di sejumlah negara. Selain peluncuran utama pada 30 November 2004 di Brussels, Belgia, kampanye ini juga diluncurkan di Austria, Perancis, Jerman, Italia, Polandia, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris, Australia, India, Indonesia, Philipina, Thailand, Rusia dan Amerika Serikat. Kampanye PowerSwitch! di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan di kebijakan sektor ketenagalistrikan, untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas supaya tercapai pembangunan sektor energi yang berkelanjutan. Sebagai warga Indonesia, kita mempunyai hak untuk memilih masa depan yang lebih baik demi generasi mendatang dan melakukan tindakan nyata untuk memastikan hal itu terjadi. Mari bergabung dengan kampanye PowerSwitch! untuk memastikan terwujudnya sektor ketenagalistrikan Indonesia yang lebih bersih dan berkelanjutan. Keterangan: * World Coal Institute, 2003; International Energy Agency, 2003. ** Emisi CO2 dari listrik dan panas, sebagai bagian dari emisi nasional pada Tahun 2000 adalah 21% (sumber WRI, 2000). *** Perbandingan jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap listrik dengan yang belum terakses. KAMPANYE POWERSWITCH! INDONESIA Melalui PowerSwitch! WWF-Indonesia menyediakan informasi tentang problem sektor ketenagalistrikan bagi masyarakat, untuk dijadikan landasan tindakan nyata. Selain itu, PowerSwitch! memberikan masukan kepada pemerintah, badan pengatur dan pihak-pihak lain yang menentukan kebijakan bahwa penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas dan partisipasi publik akan meningkatkan efisiensi dan kualitas sektor ketenagalistrikan Indonesia. Apa yang Bisa Anda Lakukan? Rata-rata pertumbuhan konsumsi energi di Indonesia adalah 10% per tahun (8-9% setelah krisis ekonomi tahun 1998). Padahal cadangan sumber daya bahan bakar fosil semakin tipis, maka konservasi energi melalui penghematan listrik merupakan pilihan terbaik bagi masyarakat. Upaya efisiensi energi merupakan langkah pertama untuk menuju sektor energi yang berkelanjutan. Selain itu, publik dapat berperan aktif dalam proses penyusunan kebijakan di sektor ketenagalistrikan melalui serangkaian kegiatan yang difasilitasi WWFIndonesia. Salah satunya adalah dengan ikut menandatangani petisi PowerSwitch! yang ditujukan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta DPR RI melalui www.wwf.or.id/powerswitch Untuk keterangan lebih lanjut hubungi : Program Perubahan Iklim dan Energi Yayasan WWF Indonesia Kantor Taman A9, Unit A1, Kawasan Mega Kuningan Jakarta 12950, Indonesia Tel: 021 5761070 Fax: 021 5761080 Email: [email protected] www.wwf.or.id/powerswitch Credit photos: © WWF Canon/Paul Forster, Mauri Rautkari, Roger LeGuen, Anton Vorauer, Michel Gunther, Kevin Schafer; © WWF Indonesia/Arum Satyasari I N D O N E S I A Pemakaian bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik, menyumbangkan hingga 37% emisi karbon dioksida (CO2) di bumi. Akibatnya Pemanasan Global dan Perubahan Iklim mengancam kehidupan kita. WWF menyerukan kampanye PowerSwitch! untuk mengatasinya. Keberhasilan PowerSwitch! sangat tergantung pada partisipasi aktif dari publik di seluruh dunia. Permintaan listrik di Indonesia tumbuh cepat bahkan pada saat perekonomian turun tajam tahun 1998. Pada tahun itu, pemakaian listrik meningkat 1,5%, terutama untuk memasok sektor rumah tangga. Peningkatan ini diperkirakan akan terus berlanjut di masa depan. (ribu SBM) Grafik : Perkembangan Konsumsi Listrik Menurut Sektor ( 1999-2003 ) 33.089 35.000 29.759 27.750 30.000 24.532 25.000 22.550 21.665 21.796 22.337 21.051 19.223 20.000 15.000 10.000 5.000 0 1999 2000 Industri 2001 2002 Rumah Tangga 2003 Transportasi Sumber: www.djlpe.go.id Ketidakseimbangan permintaan listrik dan pasokannya juga menimbulkan masalah. Krisis penyediaan listrik terjadi di beberapa wilayah di luar Jawa seperti Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan beberapa daerah lainnya. Sebaliknya, pasokan listrik di Jawa cukup berlebih dengan banyaknya pembangkit yang dibangun. Listrik dan Perubahan Iklim L i stri k sa n g a t p e n ti n g se b a g a i p e n d u ku n g pembangunan berkelanjutan, dimana keadilan sosial, taraf ekonomi yang baik, dan kelestarian lingkungan hidup dapat dicapai. Sayang, saat ini pembangkit listrik adalah sumber emisi CO2 terbesar yang diciptakan oleh manusia. Penelitian menunjukkan sekitar 37% emisi CO2 di seluruh dunia dihasilkan sektor ketenagalistrikan*. Jika produsen listrik tidak meningkatkan efisiensi produksi listrik, segera beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan meninggalkan bahan bakar fosil seperti batubara, dan minyak bumi, maka angka ini akan terus meningkat. Karena kebanyakan pembangkit listrik di Indonesia memakai bahan bakar fosil, maka sektor listrik berpotensi menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi Co2** di Indonesia bahkan di kawasan Asia Pasifik. Hingga saat ini kebutuhan listrik bagi lebih dari 200 juta rakyat Indonesia belum terpenuhi secara optimal. Berdasarkan rasio elektrifikasi***, hingga akhir 2003 sebanyak 47% penduduk Indonesia masih belum menikmati listrik. Pemerintah Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan listrik rakyat, terutama karena minimnya dana untuk membangun infrastruktur, dikarenakan besarnya beban keuangan PT. PLN (Persero) untuk membeli bahan bakar minyak sebagai sumber energi pembangkit. Di samping itu, harga jual listrik kepada beberapa kelompok konsumen masih berada di bawah harga produksi PLN. Akibatnya, kondisi keuangan PLN masih dalam status defisit. Krisis listrik harus ditangani dari dua sisi: penyediaan dan permintaan. Pada sisi penyediaan listrik, pemerintah perlu memprioritaskan peningkatan efisiensi pembangkit, menghilangkan kebocoran di transmisi, dan menerapkan good corporate governance. Sementara, dari sisi permintaan, konsumen harus ikut berperan serta. Partisipasi konsumen dalam upaya proses penyusunan kebijakan listrik dan penghematan pemakaian listrik sangat penting. Kampanye PowerSwitch! Untuk menurunkan kontribusi sektor ketenagalistrikan terhadap pemanasan global, WWF meluncurkan kampanye PowerSwitch! untuk mengajak seluruh pihak termasuk pengusaha, lembaga keuangan, politisi serta konsumen untuk meningkatkan kinerja mereka dan mengurangi jumlah emisi CO2 dengan secepat mungkin beralih dari penggunaan bahan bakar fosil ke energi yang lebih bersih. I N D O N E S I A