I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kuda adalah hewan yang bersifat nomadic yaitu hewan yang suka berpindah – pindah dari satu tempat ke tempat lain dan bersemangat tinggi. Efisiensi reproduksi pada kuda dapat mencapai 90% atau lebih dalam keadaan liar. Namun, setelah didomestikasi oleh manusia efisiensi tersebut menurun dikarenakan beberapa faktor termasuk kesempatan latihan fisik dan gangguan penyakit (Blakely dan Bade, 1995). Hewan ini sejak lama menjadi salah satu ternak penting secara ekonomis. Dalam rangka meningkatkan olahraga berkuda terutama kuda pacu, dibuat ketetapan mengenai standar kuda pacu khas Indonesia yang disebut Kuda Pacu Indonesia (KPI), hal ini dilakukan dengan perkawinan silang antara betina lokal dengan pejantan thoroughbred yaitu breed kuda khusus untuk tujuan pacu sampai generasi ke tiga atau ke empat dan seterusnya. Perkawinan silang generasi ke tiga dengan generasi ke tiga atau generasi ke tiga dengan generasi ke empat atau generasi ke empat dengan generasi ke empat, yang kemudian disebut dengan Kuda Pacu Indonesia (KPI) (Maswarni dan Rachman, 2014). Pada penyusunan tugas akhir ini penulis melakukan pengamatan dan pengumpulan data di peternakan kuda Tombo Ati Stable Salatiga, penulis mengambil data di tempat tersebut dikarenakan sejauh ini peranan ternak kuda di 1 Indonesia dirasa masih kurang. Rata – rata masyarakat Indonesia belum banyak yang memanfaatkaan dan mengembangkan ternak yang satu ini, karena biasanya beternak kuda merupakan hobi yang dipilih oleh orang dengan penghasilan lebih, sebenarnya peluang usaha ternak kuda dapat menjanjikan apabila perawatan dan strategi dalam pengembangan ternaknya baik, misalnya di peternakan kuda Tombo Ati Stable Salatiga untuk pejantan yang sudah terkenal sering memenangkan perlombaan akan banyak dicari peternak kuda untuk mengawinkan kuda betinanya agar mendapatkan keturunan dengan mental juara dalam pacuan, sehingga keuntungan tidak hanya dalam sektor pacuan tetapi juga dalam sektor reproduksi, oleh sebab itu untuk tugas akhir ini penulis mengambil judul “Manajemen Perkawinan Kuda Jantan di Tombo Ati Stable Periode 21 Januari 2013 – 19 Maret 2015”. Kuda di Tombo Ati Stable merupakan jenis kuda yang digunakan untuk pacuan atau disebut Kuda Pacu Indonesia (KPI). Kuda betina jarang dikawinkan karena biasanya diikutsertakan dalam event pacuan, sehingga biasanya kuda jantan dewasa yang digunakan sebagai pemacek dan kuda betina merupakan kuda milik perorangan yang ingin dikawinkan dengan kuda milik Tombo Ati Stable. Cara pengawinan kuda memang tidak mudah. Menurut Jacoeb (1994) kuda termasuk hewan yang silent estrus sehingga monitoring haruslah secara teratur. Sulit untuk mendeteksi masa estrus kuda jika tidak menggunakan pejantan penggoda. Oleh sebab itu ketepatan dalam pengamatan masa subur perlu 2 diperhatikan sehingga perkawinan dapat berjalan dengan baik. Proses perkawinanya juga tidak mudah apalagi jika kawin alami diperlukan ketrampilan didalam pelaksanaannya. Pakan juga dapat berpengaruh terhadap aktivitas reproduksi kuda jantan, karena kuda jantan tidak hanya sebagai pemacek saja tetapi juga digunakan sebagai kuda pacuan ataupun kuda tunggang, sehingga manajemen pemberian pakan juga perlu diperhatikan, serta hal – hal lain yang dapat mempengaruhi aktivitas reproduksi kuda jantan. Tujuan Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah mengetahui hal- hal yang berkaitan dengan manajemen perkawinan kuda khususnya kuda jantan, tingkat keberhasilan perkawinan kuda, libido kuda jantan di Tombo Ati Stable. Manfaat Manfaat dari penyusunan tugas akhir ini adalah dapat mengetahui hal – hal yang berkaitan dengan manajemen perkawinan kuda jantan, khususnya di Tombo Ati Stable. 3