Zionisme Herzl (1895-1905) By diterjemah oleh Time COMES

advertisement
Zionisme Herzl (1895-1905)
By diterjemah oleh Time COMES
Theodore Herzl, seorang wartawan Austria dianggap sebagai pendiri dan
godfather Gerakan Zionis Modern. Ia yang meletakkan dasar ideology pergerakan ini
dan mendedikasikan 10 tahun sisa hidupnya dalam mewujudkan ide-ide dan
pemikiran-pemikirannya. Ia telah menyatukan sekte-sekte Zionis untuk membentuk
organisasi internasional dan mengajak seluruh Yahudi dunia untuk menghadiri
Konferensi Zionis pertama. Ia menjadikan ide-ide dan dasar-dasar pemikirannya
menjadi citra yang abadi dalam pergerakan Zionis modern.
Menelusuri sejarah Zionisme, kita dapat melihat bahwa seluruh kegiatan
Zionis modern terkait erat dengan ide dan pemikiran yang telah diserukan oleh
Herzl. Lambat laun gerakan itu menjelma menjadi gerakan internasional dan negaranegara Sekutu telah memberikan dukungan kepadanya dalam skala yang besar.
Lebih dari itu, dukungan ini telah memberikan Zionisme dukungan politis yang
sangat berarti dan menjadikannya sebagai aliansi yang strategis di mana kekuatankekuatan imperialis ini dapat bersandar kepadanya untuk tujuan-tujuan kolektif
mereka. Maka dari itu kita harus menelusuri ide-ide Herzl yang diungkap dalam
tulisan-tulisannya.
Theodore Herzl menulis buku yang berjudul "Negara Yahudi" pada tahun 1896,
ia menjelaskan bahwa buku itu adalah upaya untuk menemukan solusi modern bagi
Keberadaan Yahudi (Jewish Cause). Ini tentu menjadi jelas bila dilihat dari kata
pengantar buku tersebut saat ia menulis, "perasaan yang saya miliki telah saya
sederhanakan dalam buku saku ini yang tidak lain merupakan hal yang sangat
klasik—yaitu membangun kembali Negara Yahudi." Ia menambahkan bahwa ia
sangat tertarik untuk menggugah para pembaca bahwa apa yang ia serukan bukanlah
sebuah inovasi. Dan ia memperingatkan para pembaca yang berpikiran picik dan
dangkal yang akan salah dalam menghakiminya oleh karena rencana-rencana utopia
dan imajiner ini. Rencana-rencana tersebut adalah berikut ini :
1- Tujuan Yahudi bukanlah untuk sebuah isu social ataupun agama—kendati itu
dapat dipersepsikan seperti itu—namun lebih dari itu, ini adalah isu
nasionalistik.
2- Dengan menjadikan Keberadaan Yahudi (Jewish Cause) ini sebagai isu
nasional, itu tidak dapat diselesaikan kecuali bila itu ditindaklanjuti sebagai
suatu persoalan politik global oleh sebagian besar Negara bangsa yang maju
yaitu lewat Konferensi. Ia mengatakan : "Negara Yahudi adalah penting bagi
seluruh dunia dan maka dari itu harus diciptakan."
3- Kesatuan historical bangsa Yahudi adalah fakta yang tidak dapat
dinegosiasikan.
4- Segala sesuatu tergantung pada momentum dan daya dorongnya adalah
penderitaan abadi yang dialami orang-orang yahudi .
5- Gerakan anti-Semitic (anti Yahudi) harus dipersepsikan dari sudut pandang
Yahudi yang murni, karena itu akan menguntungkan dan mempersubur
lahan bagi Zionisme untuk tumbuh. Konsekuensinya, bahwa gerakan anti
semit ini menjadikan mereka kembali sebagai orang Yahudi, dan ini adalah
esensi dari ajaran Zionisme. Oleh karena itu, ia membagi masyarakat dalam
dua kelompok : yaitu kelompok yang secara terang memperlihatkan
permusuhannya terhadap Semitisme sementara yang lain menyembunyikan.
Maka dari itu, seluruh dunia adalah musuh bagi Yahudi dalam pandangan
Herzl . Dan kita tidak berlebihan bila mengatakan bahwa pandangan Herzl ini
ingin tetap mempertahankan sikap permusuhan itu kendati kelihatannya
sudah akan pudar sikap seperti itu. Karena sebagaimana Herzl
mengungkapkan dalam catatan hariannya : "Anti-Semitisme, adalah sarana
propaganda di tengah masyarakat yang sangat dahsyat dan efektif,
bagaimanapun itu tidak akan membahayakan Yahudi. Namun sebaliknya
saya perkirakan bahwa hal itu adalah hal yang bermanfaat bagi mereka
karena akan mendidik para pemirsa (yahudi) . Dan itu akan tenggelam satu
waktu .
6- Herzl memahami benar pentingnya sebuah Negara sebagai wadah interaksi
antara sesame Yahudi untuk mendorong mereka untuk berkumpul. Karena
tidak ada sesuatu yang dapat mencerabut suatu bangsa dan membawanya ke
negara lain kecuali jika ada rencana sebuah negara.
7- Mimpi-mimpi dapat diwujudkan, dan imigrasi Yahudi ke Palestina tidak
bertentangan dengan ide mereka (yahudi) tapi sebaliknya sangat
menguntungkan. Langkah ini akan menempatkan mereka pada puncak
dunia. Dari sudut ini maka akan membuat para penghuni lama tidak akan
meninggalkan rumah mereka .
Di saat ia mengemukakan rencana-rencananya, ia memperlihatkan bahwa
rencananya adalah sangat sederhana namun tidak mudah untuk diwujudkan.
Karena itu hanya akan dapat dilaksanakan dengan cara mendirikan sebuah
Masyarakat Yahudi dan Lembaga Yahudi. Masyarakat ini akan mempersiapkan
langkah-langkah politik dan edukatif. Sementara itu Lembaga di atas akan
menerapkan konsep-konsep tersebut dan mensponsori kebutuhan imigran
Yahudi, selain juga mengorganisir pertukaran komersial di negara baru. Lebih
lanjut Lembaga juga akan berhubungan dengan para tuan tanah Arab setelah
mereka dilindungi oleh kekuatan imperial Eropa yang sangat simpatik dengan
orang-orang Yahudi. Pada sisi lain, Masyarakat Yahudi akan menentukan
kemana bangsa Yahudi akan pergi, apakah ke Argentina atau Palestina. Namun
Herzl mengatakan : "Kita akan mengambil apa yang diputuskan oleh opini public
bangsa Yahudi." Kendati demikian, ia mengingatkan kepada orang-orang bahwa
"Palestina adalah negara kita yang tak terlupakan," dan ini akan memiliki daya
pikat yang sangat tinggi bagi bangsa Yahudi.
Pada judul yang diperuntukkan bagi hubungan antara Masyarakat Yahudi dan
Negara Yahudi, ia menegaskan bahwa buku sakunya ditujukan kepada para
pengacara. Jadi, ia mempresentasikan teorinya dengan dasar hukum negara.
Maka dari itu ia menolak pemikiran-pemikiran kuno Rousseau tentang negara
yang dikatakan sebagai suatu kontrak social atau sesuatu yang dapat dibentuk di
atas sepenggal tanah, menyatukan rakyat dengan pimpinan yang kuat. Untuk
menghindari kontradiksi apapun dengan rencana kuno Zionisnya, ia
menyebutkan konsep Romawi kuno tentang perwakilan (deputy) di mana
bangsa Yahudi akan mewakilkan negaranya dalam menjalankan segara urusan
mereka. Apa yang semestinya kita pahami adalah mengganti kedudukan
Zionisme Global dengan perwakilan seluruh Yahudi di dunia itulah yang
dimaksud sebenarnya oleh Herzl di saat ia memikirkan tentang negara Israel
sebagai wakil bagi semua Yahudi. Di sini Zionisme merepresentasikan mayoritas
Yahudi yang berwujud sebuah negara.
Ini akan semakin menjadi jelas di saat kita berurusan dengan Zionisme politis
dan konsepnya tentang hubungan antara masyarakat, pemerintah dan negara.
Konferensi Zionis pertama diadakan di Basl pada tanggal 29-31 Agustus 1897.
Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 197 perwakilan dari berbagai organisasi,
lembaga dan masyarakat Yahudi dan Zionis. Konferensi ini dipimpin oleh Herzl,
dan badan kepemimpinan dan badan pengelolah Komite Buruh juga dipilih.
Tempat Konferensi ini diadakan adalah Vienna, program gerakan Zionis yang
dikenal dengan program Basl ditetapkan. Dari sini Organisasi Internasional
Zionis didirikan. Programnya ini menetapkan bahwa tujuan akhir dari Zionisme
adalah "untuk mendirikan Negara Yahudi di Palestina dengan kekuatan hukum."
Ini sangat menguntungkan bahwa istilah "watan" (negara atau rumah) serupa
dengan istilah German "Heimstatee". Istilah ini dibuat untuk memperlihatkan
konotasinya yang moderat. Maka dari itu program tersebut berupaya untuk
menghindari istilah "Negara Yahudi" kerane para pimpinan Zionis tidak
menginginkan memprovokasi orang-orang Turki yang mungkin saja dapat
membaca apa yang sedang direncanakan oleh Zionisme. Sebagian besar orang
yang terkadang menegaskan bahwa apa yang dimaksud dengan istilah "watan"
adalah hanya Negara Yahudi. Dan mereka mengatakan : "Kita telah menyadari
apa yang dimaksud dengan istilah –Negara Yahudi—dan tidak ada perlunya
untuk menyembunyikan cita-cita ril kita." Cita-cita ini dapat diwujudkan dengan
berbagai cara berikut ini :
1- Menjajah Palestina dengan para buruh perkebunan industri dengan dasar
tuntutan kondisi yang sesuai.
2- Mengorganisir Zionisme Global dengan menghubungkannya kepada
organisasi internasional dan local yang sesuai dengan peraturan-peraturan
masing-masing negara.
3- Mendorong dan mempromosikan semangat Yahudi dan kesadaran
nasionalnya.
4- Mengambil langkah-langkah pendahuluan untuk mendapatkan pengakuan
yang perlu dalam merealisasikan cita-cita ini.
Konsekuensinya, gerakan Zionis menjadi otoritas yang berupaya untuk
mendirikan Negara Yahudi dengan Komite Pelaksananya seolah sebagai cabinet
dan Konferensi Zionis sebagai parlemennya. Maka dari itu, gerakan Zionis
menjadi wakil bagi seluruh Yahudi mengulangi apa yang dikatakan oleh Israel
Zangwel : "Biarkan kami memberikan tanah (land) yang tidak berpenduduk ini
kepada masyarakat yang tidak memiliki tanah ." Ini tentu dengan menghilangkan
fakta bahwa Palestina telah didiami oleh masyarakat pribuminya selama ribuan
tahun. Lebih dari itu, organisasi Zionis mulai mengumpulkan pajak tahunan
(shaqel) dari para anggota dengan dalih iuran keanggotan bagi Badan dan
Organisasi Zionis yang lahir dari sana. Organisasi ini telah menyusun cabinet
walau tanpa tanah atau masyarakat. Mereka mengumpulkan pajak dari
masyarakat Yahudi yang tidak ada kaitannya dengan apa yang dikerjakan setelah
terbentuknya negara. Tidak diragukan bahwa rentang masa 20 tahun sejak
Konferensi Zionis hingga Janji Balfour (1897-1917) memperlihatkan suatu
proses pengakuan internasional terhadap cita-cita mendasar gerakan Zionis. Ini
apa yang telah Herzl lakukan selaku pimpinan gerakan Zionisme dan dengan
upaya-upaya kerasnya untuk mendapatkan apa yang disebutnya dengan istilah
"tidak berdosa". Berikut ini adalah tingkatan-tingkatan dan perkembangan
kemudian di mana gerakan Zionis bergerak dengan pasti sepanjang masa itu.
Konferensi Kedua Zionis diadakan di kota Basl pada tahun 1898 dengan
tujuan untuk mengumpulkan sekte-sekte Yahudi dari seluruh dunia dan berupaya
untuk meraih dukungan mereka terhadap gerakan Zionis. Ini karena bangsa
Yahudi sendiri yang harus mengadopsi pemikiran-pemikiran Zionis dan rencanrencananya. Konferensi Zionis memperbolehkan satu wakil untuk 400 orang
Yahudi yang membayar pajak untuk menghadiri sesi-sesi dan pertemuanpertemuan. Maka dari itu, Bank Imperial Yahudi didirikan yang menolak
imigrasi rahasia ke Palestina dan menyarankan bahwa ini harus diorganisir dan
dilakukan secara terbuka di bawah payung apa yang mereka kampanyekan
bahwa mereka "tidak berdosa". Bank Imperial Yahudi didirikan pada Konferensi
Ketiga di kota Basl pada tahun 1899 dengan nama "Dana Asuransi Kolonialisasi
Yahudi (Jewish Insurance Fund of Colonization) dengan maksud untuk
mendanai aktifitas pemukiman di Palestina dan negara-negara jiran serta
menjamin pelayanan financial bagi Gerakan Zionis. Konferensi ini tidak dihadiri
oleh para Zionis Politis aliran Herzl karena alasan dogmatis. Fungsi Bank ini
ditetapkan oleh pendiri Gerakan Zionis sebagai sarana untuk memperoleh segala
sesuatu setelah mereka dianggap "tidak berdosa". Ini dengan menekankan
persoalan-persolan utama sebagai aktifitas kultural Yahudi menurut keputusan
untuk mendirikan komunitas dengan mempergunakan bahasa Ibrani dalam semua
komunikasi dan menyebarkan budaya Ibrani di antara bangsa Yahudi di dunia.
Selain itu untuk membangun kembali system administrative Zionis permanent
dengan maksud untuk menggantikan administrasi yang ada sekarang ini. Begitu
juga dengan membagi komite kerja kecil yang dipimpin oleh Herzl. Konferensi
Zionis Keempat diadakan di kota London pada tahun 1900 yang dihadiri oleh
delegasi yang lebih dari 400 orang. Konferensi ini menegaskan beberapa isu
berikut ini :
1- Herzl meminta kepada seluruh anggota untuk mengesampingkan konflik
sengit yang terjadi antara Yahudi relijius yang Orthodok dan para sekularis.
Ia mengharap semua untuk memberikan perhatian yang besar kepada cita-cita
dan maslahat kolektif.
2- Menyebarkan propaganda Zionis ke seantero dunia.
3- Harapan bahwa Herzl dan Zionisme bergantung banyak kepada Inggris.
4- Kembalinya rencana proyek untuk mendirikan Lembaga Dana Nasional
Yahudi di bawa motto "Kerjaan Yahudi di atas tanah Yahudi."
Konferensi Zionis Kelima diadakan di kota Basl pada tahun 1901 yang
menyaksikan berdirinya Dana Nasional Yahudi di samping pembahasan lebih
lanjut tentang berbagai isu sekitar budaya dan pendirian Universitas Ibrani.
Kendati demikian mulusnya perjalanan Gerakan Zionisme ini bukan berarti tidak
ada oposisi. Oposisi di dalam Gerakan Zionisme ini dilakukan oleh Sayap
Demokratik yang diketuai oleh Haim Viseman dan Martin Pauper dan lainnya.
Ditetapkan untuk mengadakan Konferensi Zionis sekali setiap dua tahun. Dan
konflik yang terjadi antara garis relijius dan sekularis meramaikan sebagian besar
kesempatan pertemuan. Maka dari itu banyak dari anggota yang meminta untuk
menjalin hubungan dengan masyarakat-masyarakat non-Zionis imperial agar
dapat membeli tanah dalam skala besar di Palestina. Konsekuensinya, Konferensi
memutuskan untuk menggunakan seluruh uang yang tersedia di kantong Dana
Nasional Yahudi guna membeli tanah ini. Namun, perpecahan agama, yang
dipimpin oleh Rabbi Issac Rince, memprotes terhadap konflik radikal dan ilmiah
yang sengit terjadi di dalam gerakan. Maka mereka mendirikan Gerakan Zionis
lain yang disebut dengan Mezrahi yang tetap menjadi bagian integral dari
Gerakan induknya yang mengadopsi sebagai besar pemikiran dan kebijakan
Herzl.
Pada saat Konferensi Keenam (1903), beberapa isu dibahas khususnya yang
dikemukakan oleh Inggris untuk menjajah Uganda. Konflik menjadi lebih jelas
antara para Zionis asli yang menolak wilayah lain dari Palestina dan mereka
yang menganut pemikiran Herzl yang menerima wilayah lain selain Palestina.
Jadi, sebuah ekspedisi dikirim untuk meneliti situasi di Uganda, tapi Palestina
telah diterima oleh mayoritas. Konsekuensinya, Anglo-Palestina didirikan di
Jaffa sebagai satu Departemen Dana Asuransi Yahudi untuk Imperialisme.
Akhirnya, saat Konferensi Ketujuh diadakan di kota Basl pada tahun 1905,
Herzl telah meninggal dunia dan konflik antara pengikutnya semakin sengit,
khususnya di antara mereka yang memilih Uganda dan yang lebih memilih
Palestina. David Wilfson kemudian dipilih sebagai pimpinan Gerakan Zionis,
kemudian mengalahkan dan menyebabkan mereka yang memilih Uganda harus
menarik mundur. Setelah itu dibentuklah apa yang disebut dengan Organisasi
Internasional Regional. Pekerjaan yang paling penting yang telah dihasilkan oleh
Konferensi ini adalah perubahan Dana Asuransi Yahudi untuk memberikan
prioritas bagi proyek pembangunan perumahan di Palestina, Syria, Turki wilayah
Asia, Gurun Sinai dan Cyprus.
Download