beritakan karya-nya

advertisement
BERITAKAN KARYA-NYA!
Kebaktian Minggu Umum GKI Gunung Sahari
Minggu Adven ke-4, 23 Desember 2012, Pk 06.00, 08.00, 10.00 & 17.00
Nas Bacaan & Kotbah:
MATIUS 2:4-6
(I)
Menurut cerita, Pheidippides, seorang prajurit Yunani, pernah jadi saksi mata dari
satu pertempuran maha hebat di kota Marathon – Yunani antara pasukan Yunani
dengan pasukan Persia, pada abad ke-5 Seb M.
Dalam pertempuran itu, yang mengherankan terjadi! Masak pasukan Persia yang
jauh lebih kuat dalam banyak hal bisa-bisanya dikalahkan oleh pasukan Yunani yang jauh
lebih lemah dalam banyak hal!.
Menyaksikan kemenangan pasukan Yunani yang tak terkira itu, Pheidippides jadi
ingin sekali sampaikan kabar baik itu secepatnya kepada bangsanya, khususnya yang ada
di Athena, ibukota Yunani.
Karena itu, dari medan pertempuran di kota Marathon, Pheidippides berlari dan
berlari ke kota Athena yang berjarak 40 km dari kota Marathon. Mungkin karena
kelelahan yang luar biasa, sesampai di pintu gerbang kota Athena, ia jatuh ambruk dan
meninggal. Hanya sebelum meninggal, kepada penduduk kota Athena, Pheidippides
masih sempat beritakan, “Nenikēkamen! Nenikēkamen! ... (Kita menang! Kita
menang! ...)”
Dan, kabar kemenangan itu sungguh jadi suatu kesukaan yang besar bagi semua orang
di kota Athena, bahkan di seluruh negeri Yunani!.
Legenda ini kemudian jadi dasar untuk lahirkan cabang olahraga lari
marathon, atau lari jarak jauh, sejauh kurang-lebih 40 km (itulah jarak
antara kota Marathon dengan kota Athena).
Tapi, legenda ini pun dapat ingatkan semua orang (termasuk kita, orang
Kristen!), bahwa jika berita kemenangan dari satu pertempuran saja dapat
datangkan suatu sukacita yang besar bagi banyak orang, terlebih lagi berita
karya Allah di tengah dunia ini!! Seharusnya ia dapat datangkan suatu
kesukaan yang jauh lebih besar lagi bagi semua orang di dunia!.
Karena itu, karya Allah di tengah dunia ini layak dan harus kita
beritakan! Mengapa?
( II )
Inilah alasannya!
2
Alasan pertama, karya Allah di tengah dunia ini buktikan bahwa
Firman-Nya itu dapat selalu dipercaya.
Firman Allah itu selalu bisa kita percaya, tetapi juga bisa kita kurang
percaya, atau tidak percaya lagi.
Apa lagi jika Firman Allah itu sudah lama kita tahu, baca dan dengar,
tetapi sampai sekarang kita belum lihat sedikit pun tanda-tanda dari
penggenapannya di dalam hidup kita.
Seperti halnya Firman Allah tentang kelahiran seorang raja orang
Yahudi (= Mesias)! Selama 7 abad, atau 700 tahun sebelum Yesus lahir,
Firman Allah itu sudah diberitakan oleh nabi Mikha (5:1-2), yang katakan,
“Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, ... dari padamu akan bangkit bagi-Ku
seorang yang akan memerintah Israel, ... ia akan membiarkan ... sampai waktu
perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan ... “.
Karena sudah begitu lama (700 tahunan!), tak heran, jika ada orang
Yahudi yang sudah melupakannya dan tidak ingat lagi kepada Firman Allah
itu!
Contohnya? Herodes!
Ia seorang Yahudi, tapi terkaget-kaget dengar kabar dari orang Majus tentang
kelahiran seorang raja orang Yahudi (= Mesias)!
Tak heran juga, jika ada orang Yahudi yang masih tahu dan ingat Firman
Allah tentang kelahiran seorang raja orang Yahudi, tapi mereka sudah tidak
peduli, tidak percaya dan tidak serius menantikannya lagi!
Contohnya? Para imam dan ahli Taurat!
Mereka tahu dan dapat beritahu raja Herodes, bahwa “dalam kitab nabi memang
tertulis, raja orang Yahudi (= Mesias) itu akan lahir di Betlehem di tanah Judea” (ay
5), tapi ya mereka sendiri sama sekali tidak terdorong untuk cari dan temukan Mesias
itu, bersama dengan orang Majus.
Mungkin sekali, karena (sebagai umat Allah) orang Yahudi sudah tidak
peduli, dan tidak percaya lagi kepada Firman Allah (tentang kelahiran seorang
Mesias itu), maka Allah (dalam kebebasan-Nya!) kemudian nyatakan
kelahiran Yesus itu kepada orang bukan Yahudi, yaitu kepada orang Majus.
Melalui orang Majus, Allah mau katakan kepada umat-Nya (Yahudi
atau Kristen) di segala zaman (termasuk Herodes dan kita!), bahwa FirmanNya itu selalu dapat dipercaya, dan jangan pernah diragukan, atau tidak
dipedulikan, apa lagi dilupakan!
Sebab, Firman Allah itu benar-benar Firman Allah, karena ia selalu
terbukti lewat karya-Nya dalam sejarah dunia ini! Demikianlah, Firman
3
Allah tentang kelahiran seorang raja orang Yahudi (= Mesias) juga terbukti
lewat karya-Nya dalam Yesus yang lahir di Betlehem!.
Kita pun mungkin saja sama dengan orang Yahudi di zaman Yesus!
Biar pun setiap tahun kita masih peringati janji kembali-Nya Yesus selama
minggu-minggu adven, tetapi selalu bisa terjadi, dalam hati kita, sejujurnya
kita sudah tidak peduli, tidak percaya, dan tidak menantikannya lagi!
Buktinya? Ya, dapat terlihat dalam hidup kita sehari-hari! Hidup kita
pasti akan sangat dipengaruhi oleh sejauh mana kita masih peduli, dan masih
nantikan kedatangan Yesus kembali.
Contohnya? Seorang Pendeta!
Ia pernah ditanya oleh seorang pemuda anggota jemaatnya, ”Pa Pendeta, apa
sih yang Bapak mau lakukan, kalo Bapak tahu, besok Yesus akan datang kembali?”
Pendeta jawab, ”Ini lokh yang akan saya lakukan! Setelah saat teduh di pagi
hari, saya akan sarapan, lalu pergi mengajar. Siangnya, sesudah makan siang, saya
akan istirahat sebentar. Kemudian pukul 4 sore, saya bangun dan kunjungi orangorang dan keluarga yang sudah janjian dengan saya ...”.
Sebelum, Pak Pendeta selesai bicara, pemuda itu sudah memotongnya dan kasih
komentar, ”Yakh, itu sih pekerjaan-pekerjan yang biasa Pendeta lakukan dong!”.
”Ya!”, jawab Pendeta, ” Jika Tuhan Yesus datang kembali, biarlah Dia jumpai
saya sedang kerjakan tugas-tugas yang Ia percayakan kepada saya dengan baik,
benar dan setia, dan mengapa saya mesti kerjakan pekerjaan yang lain?”.
Saudara-saudara! Tugas-tugas apa yang Tuhan masih percayakan kepada
kita untuk kita kerjakan, sebelum kedatangan-Nya kembali?
Sebagai suami, sebagai istri, sebagai orangtua, sebagai anak, sebagai
guru, sebagai siswa/mahasiswa, sebagai anggota RT/RW, sebagai
warganegara, sebagai alat negara, sebagai pengusaha, sebagai karyawan,
sebagai Penatua, ... dlsb? Sudahkan kita kerjakan tugas-tugas itu dengan
baik, benar dan setia?.
Jika kita benar-benar masih peduli dan nantikan kedatangan kembali
Yesus, pastilah tugas-tugas itu akan kita kerjakan dengan baik, benar dan
setia!.
Alasan kedua, karya Allah di tengah dunia ini tidak dapat dihalangi
atau digagalkan oleh siapa pun dan oleh apa pun.
Karya apa sih yang Allah kerjakan di tengah dunia ini? Yang Allah
kerjakan adalah karya kasih-Nya yang mau dan telah selamatkan kita,
orang berdosa, dan selanjutnya, melalui kita, Allah mau selamatkan juga
semua orang berdosa lainnya di dunia ini.
Terhadap karya kasih Allah ini, siapa pun dan apa pun di bumi tidak
akan dapat menghalanginya, apa lagi menggagalkannya!.
Contohnya? Raja Herodes!
4
Di Yudea dan sekitarnya, ia memang amat berkuasa selama 40-an tahun.
Dengan kuasanya, ia dapat bunuh semua orang (termasuk istri dan 3 anak
lelakinya!) yang ia curigai akan rebut kedudukannya. Tetapi, ia tidak dapat bunuh
Yesus!
Karya kasih Allah dalam Yesus tidak mungkin dihalangi dan digagalkan!
Begitu juga, terhadap karya kasih Allah di dalam hidup kita sekarang
ini. Tidak ada apa pun dan siapa pun yang dapat halangi, atau gagalkan!
Contohnya? Fanny (Jane) Crosby!
Pada usia 6 minggu ia sudah alami radang mata. Ee, seorang dokter malpraktek bukannya sembuhkan, malah butakan matanya. Belum setahun, ayahnya
sudah meninggal. Jadi, sejak kecil, ia dibesarkan hanya oleh ibu dan neneknya.
Namun, karya kasih Allah dalam dirinya sungguh nyata!. Sejak kecil, ia
sudah bisa hafal seluruh ayat-ayat dalam kitab-kitab Taurat, Injil, Amsal, Kidung
Agung dan Mazmur.
Umur 8 tahun, ia sudah bisa tulis puisi yang bunyinya, ”O, aku anak yang
sangat bahagia / Meski aku tidak bisa melihat /... Aku akan bersuka hati /
Begitu banyak berkat kunikmati / yang orang lain tak dapati! / Untuk menangis
atau berduka karena buta / Aku tak pernah akan melakukannya”.
Justru, karena kebutaannya, Tuhan jadikan ia seorang pemusik dan pengarang
lagu rohani terbanyak di dunia! (tidak kurang dari 9.000 lagu!). Termasuk di
antaranya lagu tema minggu adven ke-4 kita, ”Ku Berbahagia” (KJ 392)!.
Suatu hari, seorang pendeta kasihan kepada Fanny dan berkata, "Kasihan
sekali kamu ya!. Tuhan anugerahkan begitu banyak bakat kepadamu, kecuali
penglihatan!".
Fanny langsung jawab, “Pak Pendeta, kalau aku boleh dilahirkan lagi ya,
saya sungguh-sungguh mau minta kepada Tuhan, agar saya tetap dilahirkan
buta".
“Lho, mengapa?”, tanya Pendeta itu dengan kaget.
“Sebab, jika nanti saya sampai di sorgai, yang pertama ingin sekali saya
lihat adalah Yesus, Juruselamat saya!”., begitu jawab Fanny.
Siapa pun (dokter mal-praktek!), dan apa pun (kebutaan dan kematian
ayahnya!), tidak bisa halangi, dan gagalkan karya kasih Allah di dalam
hidup Fanny Crosby! Allah mampukan dia untuk jadi pengarang lagu rohani
terbanyak dan terbesar di dunia!. Dan, lewat lagu-lagunya, Allah selamatkan
begitu banyak orang lain yang tak terhitung lagi jumlahnya!.
( III )
Karena itulah, karya kasih Allah dalam Kristus pun harus terus kita
”beritakan”, dalam kata, dan dalam (peri)laku kita, yang baik, benar dan
setia!
Supaya kapan pun Kristus datang kembali, kita dan orang lain tidak
”kecolongan”, tetapi benar-benar siap untuk diselamatkan oleh-Nya! AMIN!
Download