MODUL PERKULIAHAN PERTEMUAN II PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN POKOK BAHASAN : Terbentuknya Gereja Fakultas Program Studi MKCU Psikologi Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh 90039 Drs. Sugeng Baskoro, M.M. Abstract Kompetensi Pemahaman terbentuknya gereja secara mendasar dan universal gereja secara esensial Mahasiswa mampu memahami terbentuknya gereja dan tantangannya 1 PENDAHULUAN Kata "gereja" sering dipahami sebagai hal-hal berikut: sebuah bangunan (baik megah maupun sederhana) yang dipakai untuk beribadah; sebuah ruang pertemuan yang biasanya dipakai oleh sekelompok orang untuk melakukan kebaktian; sebuah organisasi dengan susunan pengurus yang lengkap: ketua, sekretaris, bendahara, yang bekerja sama dalam melayani umat yang mau beribadah, dll. Kata "gereja" berasal dari kata Yunani ekklesia, yang diambil dari kata dalam bahasa Portugis, igreja, yang artinya "dipanggil keluar." Dalam masa pelayanan Tuhan Yesus di dunia, Yesus memanggil para murid-Nya untuk meninggalkan pekerjaan lama mereka dan mengikuti Dia (Mat. 4:18-22). Selain kata ekklesia, kata kuriakon dalam bahasa Yunani juga diartikan sebagai "gereja", yaitu rumah Tuhan. Kata itu lebih menunjuk kepada sebuah gedung yang dipakai Dengan umat demikian, kata untuk "gereja" mempunyai beribadah. dua arti: 1. Orang-orang yang telah dipilih, dikuduskan, dan dipanggil keluar oleh Allah. 2. Tempat/rumah/gedung yang dipakai sebagai sarana beribadah oleh umat Kristen. Gereja yang lahir pertama kali (gereja mula-mula; gereja perdana) terjadi pada saat perayaan Pentakosta. Bagi umat Yahudi, Pentakosta adalah hari di mana mereka bersyukur atas hasil panen mereka (Kel. 23:16.) Dalam Perjanjian Lama, Pentakosta ini dirayakan tujuh minggu atau lima puluh hari setelah Paskah. Alkitab mencatat bahwa para murid Yesus berkumpul pada hari Pentakosta untuk menunggu janji Tuhan akan datangnya penolong bagi mereka. Demikianlah janji itu digenapi melalui turunnya Roh Kudus atas para murid-Nya. 2 BAB ISI A.PERMULAAN GEREJA Konsep Sejarah Gereja sudah dimulai sejak Adam dan Hawa, namun secara fisik itu termanifestasi dimulai sejak abad pertama, tepatnya setelah kenaikan Yesus Kristus ke Surga. rasul-rasul mulai menyebarkan ajaran Yesus ke mana-mana, dan sebagai hasilnya, jemaat pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang, dibaptis. Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama Kristen cenderung dianggap sebagai ancaman hingga terus-menerus dikejar dan dianiaya oleh pemerintah Romawi saat itu. Banyak bapa Gereja yang menjadi korban kekejaman kekaisaran Romawi dengan menjadi martir, yaitu rela disiksa atau dihukum mati demi mempertahankan imannya, contohnya ialah Ignatius dari Antiokia yang dihukum dengan dijadikan makanan singa. Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah paganisme, di mana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun dengan gencarnya para rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan agama ini mulai berkembang jumlahnya, sehingga pemerintah Romawi semakin terancam oleh keberadaan agama Kristen. Romawi pun berusaha menekan,agama Kristen, karena umat Kristen saat itu tidak mau menyembah Kaisar, dan hal ini menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu, paganisme dan ramalan-ramalan yang sejak zaman Republik sudah dipakai sebagai alat-alat propaganda dan pembenaran segala tingkah laku penguasa atau alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi dengan keberadaan agama Kristen. Maka, di masa-masa ini, banyak umat Kristen yang dibunuh sebagai usaha pemerintah Romawi untuk menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama Kristen pada masa itu adalah Rasul Paulus, yang paling gencar menyebarkan ajaran Kristen ke berbagai pelosok dunia. Perkembangan berikutnya dimulai dengan terbentuknya Gereja mula-mula yang dipimpin langsung oleh para Rasul pasca Pentakosta, abad pertama khusunya perkembangan ajaran (Doktrin) yang dipimpin oleh para Rasul dan Apostolic Father (yaitu lingkaran kedua setelah para Rasul). 3 Gereja mula-mula atau dikenal dengan Early Christianity dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai denga zaman dan perkembangannya : 1. Pembentukan Gereja: melalui penganiayaan Penganiayaan menjadi hal yang membentuk Gereja, Kaisar pertama Nero menindas kristen mula-mula. Pada masa itu muncullah orang-orang martir seperti Stefanus, Ignatius, Polycapus, Justin Martir, dan beberapa orang lain. 2. Bertumbuh dari dalam Orang-orang martir menjadi dorongan bagi perluasan Injil pada masa itu, hal ini juga mendorong dengan munculnya orang-orang besar yang berjuang seperti para Apostolic Father (orang yang secara langsung diajar oleh para Rasul) yang terdiri dari empat orang yaitu Polycarpus, Justin Martir, Barnabas dan Clemen. 3. Gereja Menang Perjuangan orang Kristen berdampak pesat dan pada masa para rasul dicatat bahwa dalam kurun waktu satu abad setengah umat manusia didunia menjadi orang Kristen. Bertobatnya raja Konstantin menjadi orang Kristen sebuah kedaulatan Allah dalam membangun gereja-Nya yang walaupun pasca digantikannya raja Konstantin dengan keponakannya Julian yang kembali menganiaya orang Kristen. 4. Konsili Gereja melakukan konsolidasi ketika masa-masa kemenangan, bertobatnya raja Konstantin memungkinkan Bapa-bapa Gereja mulai memikirkan tentang ajaran dan Buku-buku yang mereka pegang, hal ini juga untuk mengoreksi ajaran-ajaran sesat karena pesatnya pada masa itu pertumbuhan penyesat-penyesat. 4 B.TUGAS GEREJA Sebagai sebuah persekutuan umat yang dipanggil dan dikuduskan, gereja mendapat tugas untuk memberitakan Injil (kabar keselamatan/ kabar baik) ke seluruh dunia, yang tergambar dalam "Tiga Tugas Panggilan Gereja", yaitu: bersekutu (koinonia), bersaksi (marturia), dan melayani (diakonia). a.Bersekutu: sejak terbentuknya gereja, para murid Yesus sudah bersekutu (berkumpul) untuk berdoa, saling berbagi, menghibur dan menguatkan. Mereka meyakini dan menjadikan Kristus sebagai sumber dan dasar persekutuan mereka (1 Kor. 3:11.) b.Bersaksi: Injil berisi kabar baik tentang keselamatan yang ditawarkan oleh Allah di dalam diri Yesus Kristus. Inilah yang kemudian disaksikan oleh gereja ke seluruh dunia yang belum mengenal Kristus dan menerima keselamatan di dalam-Nya melalui caracara berikut: pemberitaan Injil, khotbah-khotbah, berbagai karya sosial, dsb. c.Melayani: Melayani berarti menggunakan hidup kita sebagai ungkapan syukur kepada Allah yang telah lebih dulu mengasihi dan menyelamatkan kita. Pelayanan kepada Allah itu kita lakukan melalui pelayanan kepada sesama dan kepada alam lingkungan kita. Berhubungan dengan pelayanan kepada sesama, pelayanan itu bertujuan untuk memperhatikan, membantu, memerdekakan dan melepaskan setiap orang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka dan keluarga mereka dengan selayaknya. Pelayanan kita juga tertuju kepada alam lingkungan kita. Allah memberikan dunia dan segala kekayaan alamnya untuk kita; demikian kita harus mengusahakan dan memelihara alam untuk kelangsungan hidup kita dan alam itu . 5 C. PERTUMBUHAN DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI GEREJA Tantangan yang dihadapi gereja 1.Agama Negara Kaisar Agustus mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Salah satu peraturan yang muncul pada masa pemerintahannya adalah menyembah kepada Kaisar sebagai dewa mereka, walaupun mereka masih diijinkan melakukan penyembahan kepada dewadewa/kepercayaan asal mereka sendiri. Namun demikian ada kekecualian untuk orang-orang Yahudi yang mempunyai agama Yudaisme yang menjunjung tinggi monotheisme, mereka tidak diharuskan untuk menyembah kepada Kaisar. Hal ini terjadi karena mereka takut kalau orang Yahudi memberontak. Kehadiran agama Kristen saat itu, pada mulanya dianggap sebagai salah satu sekte agama Yudaisme, itu sebabnya orang-orang Kristen pertama tidak diharuskan untuk menyembah kepada Kaisar. Tetapi setelah orang- orang Yahudi secara terbuka memusuhi orang Kristen (puncak peristiwa penyalipan Kristus) barulah pemerintah Romawi melihat kekristenan tidak lagi sebagai sekte Yudaisme tetapi agama baru. Sejak saat itu keharusan menyembah kepada Kaisar pun akhirnya diberlakukan untuk orang-orang Kristen. Kepada mereka yang tidak patuh pada peraturan ini mendapat hukuman dan penganiayaan yang sangat berat. 2. Penganiayaan terhadap orang Kristen. Salah satu bukti kesetiaan orang Kristen kepada Kristus ditunjukkan dengan secara setia menjalankan pengajaran Alkitab dan menolak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Alkitab. Karena sebab itulah orang-orang Kristen sering 6 harus membayar harga yang mahal demi kepercayaan mereka kepada Kristus, antara lain adalah dengan penganiayaan. Beberapa penyebab penganiayaan : a. Karena orang Kristen menolak untuk menyembah Kaisar. b. Karena orang Kristen dituduh melakukan hal-hal yang menentang kemanusiaan, mis. menolak menjadi tentara, mengajarkan tentang kehancuran dunia, membiarkan perpecahan keluarga, dll. c. Karena orang Kristen dituduh mempraktekkan immoralitas & kanibalisme, misalnya melakukan cium kudus, mabuk-mabukan, dosa inses, makan darah & daging manusia. 3. Hasil dari penganiayaan. Memang ada banyak orang Kristen yang mati dalam penganiayaan dan pembunuhan, namun demikian jumlah orang Kristen tidak semakin berkurang malah semakin bertambah banyak. a. Orang Kristen semakin berani. Sekalipun dianiaya mereka tetap mempertahankan iman mereka (mis. Surat Petrus). b. Kekristenan semakin menyebar keluar dari Yerusalem, yaitu ke daerah-daerah sekitarnya, dan ke seluruh dunia. c. Orang-orang Kristen semakin memberi pengaruh dalam kehidupan masyarakat, sehingga mereka betu-betul menjadi saksi yang hidup. Pertumbuhan Gereja Gereja/jemaat yang baru berdiri mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Kuasa Roh Kudus sangat nyata hadir di tengah jemaat. Namun demikian tantangan dan kesulitan 7 juga mewarnai pertumbuhan jemaat mula-mula itu. Tapi luar biasa, justru karena keadaan yang sulit itu gereja semakin berkembang. Pada hari-hari pertama kehidupan jemaat di Yerusalem, persahabatan terbuka dan gaya hidup sederhana dalam jemaat purba pasti terlihat sebagai menyingsingnya suatu zaman yang baru. Tetapi tidak perlu waktu lama sebelum persoalan-persoalan lain yang lebih rumit muncul, untuk memperingatkan Petrus dan lain-lainnya bahwa kerajaan Allah belum tiba dalam segala kepenuhannya. Persekutuan yang baru tergalang merupakan bukti bahwa umat baru sudah ada. Tetapi seturut berlalunya waktu, ketegangan antara masa sekarang dan masa depan yang begitu fundamental dalam pengajaran Yesus mempunyai dampak yang mengganggu kelanjutan hidup persekutuan kristen yang sedang berkembang. Selama masa hidup Yesus, gerakan mesianik baru yang dibangun-Nya itu pada umumnya hanyalah merupakan bidat setempat dalam agama Yahudi Palestina. Semua murid merupakan orang Yahudi. Walaupun logika pemberitaan dan teladan perilaku Yesus sendiri menunjukkan bahwa orang-orang bukan-Yahudi tidak dikecualikan dari keanggotaan persekutuan, hubungan orang-orang Yahudi dan bukan-Yahudi tidaklah merupakan persoalan besar pada waktu itu. Orang-orang bukan-Yahudi yang bertemu dengan Yesus adalah pribadipribadi tersendiri (Mrk. 7: 24-30; Luk. 7:1-10). Jumlah mereka tidak besar, dan bagaimanapun juga banyak dari mereka mungkin sekali menghadiri upacara-upacara agama di sinagoge, meskipun mereka belum memeluk agama Yahudi. Tetapi tidak lama kemudian, para pengikut Yesus dipaksa untuk mencurahkan perhatian besar terhadap seluruh persoalan hubungan antara orang-orang percaya Yahudi dan bukan-Yahudi. Walaupun mereka tidak menyadarinya, peristiwa-peristiwa pada hari Pentakosta yang direkam pada bagian Kisah Para Rasul merupakan suatu peristiwa yang menentukan dalam kehidupan jemaat muda usia itu (Kis. 2). Sebab ketika banyak di Petrus berdiri dan menerangkan ajaran Kristen kepada orang kosmolitan, Yerusalem. 8 Ia berhadapan dengan sidang pendengar yang terdiri dari "orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit" (Kis. 2:5). Tentu saja mereka semua menaruh perhatian terhadap agama Yahudi, kalau tidak mereka tidak akan mengadakan perjalanan ke Yerusalem guna menghadiri perayaan keagamaan. Tetapi tidak semua orang bukan-Yahudi di antara mereka sudah menjadi penganut penuh agama Yahudi yang menerima seluruh hukum Yahudi - sedangkan mereka yang berasal dari keluarga Yahudi pun diberbagai tempat dari kekaisaran Roma, mempunyai latar belakang dan pandangan yang agak berlainan dengan orang Yahudi yang dilahirkan dan dibesarkan di Palestina sendiri. Mayoritas dari orang banyak yang mendengar khotbah Petrus pada hari Pentakosta mungkin sekali merupakan orangorang Yahudi yang berbahasa Yunani, yang telah berziarah ke Yerusalem dalam rangka pesta agama Yahudi yang besar itu. Banyak dari mereka yang baru untuk pertama kalinya mengunjungi Yerusalem. Walaupun tempat tinggal mereka sangat jauh, mereka selalu menggandrungi Yerusalem serta Bait Allah. Yang merupakan tempat suci pusat agama mereka, sama halnya bagi orang Yahudi yang tinggal di Palestina. Petrus dan murid-murid lainnya tidak ragu-ragu bahwa kabar baik tentang Yesus harus disampaikan juga kepada orang-orang tersebut. Memang, banyak persamaan di antara mereka. Kesimpulan Gereja merupakan suatu hal yang telah dianugerahkan TUHAN kepada kita yang dapat kita baca di injil Markus 16 : 15 – 17, gereja itu sendiri tidaklah hanya berbentuk bangunan semata,tapi hati kita sendiri pun adalah gereja,bait Allah yang suci dimana kita harus memelihara kesucian didalam hati kita...bukan hanya rajin beribadah di gereja fisik lalu setelah selesai khotbah,maka selesai pula kesucian dalam hati kita dan hilang sudah makna khotbah yang kita dengar...melainkan kita harus membawa ajaran khotbah tersebut kedalam hati kita dan mengimplementasikan nya dalam kehidupan kita sehari” dalam bermasyarakat. Oleh karena itu, mengenal akan kebesaran Allah yang telah mengasihi kita,diharapkan agar kita mau belajar akan firman Tuhan, maka 9 apapun yang kita hadapi akan merasa ringan, teratasi dan lain sebagainya oleh karena adanya campur tangan dari ALLAH sebagai Bapa yang tidak pernah lupa akan anakanak-Nya yang mau mengenal dan belajar untuk mengasihi-Nya. 10 DAFTAR PUSTAKA http://www.pesta.org/tbiblika buku Cermin Remaja 3: Hidup yang Berubah - Buku Siswa Pendidikan Agama Kristen Kelas 9 Sekolah Menengah Pertama, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011 Merrill C. Tenney Survei Perjanjian Baru, Gandum Mas, Malang, 2000, Halaman : 110 - 116 www.sarapanpagi.org farlinsigiro.wordpress.com