ANALISIS PRESS RELEASE UNTUK MEDIA RADIO SEBAGAI PUBLIKASI MUSISI LOKAL SONY MUSIC ENTERTAINMENT INDONESIA (Periode: Maret – Mei 2014) Misda Putri Universitas Bina Nusantara, Jalan Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480 Telp. (021) 5345830 Fax. (021) 5300244 [email protected] Misda Putri, Dra. Lidya Wati Evelina, MM Abstract This research aims to know the activities conducted by the public relations planning, writing until publication of a press release in the radio. The paradigm used in this research is contructism. The method is qualitative research conducted with a semi structured interview techniques, non-participant observation, study and library. The analysis cleared by a data reduction technique. The results of the study showed that in the contents of the press releases contained elements of news value, using the techniques of public relations in writing press releases, meet the element requirement 5W+1H, and should have a great relationship with the radio. It was concluded that in writing press releases for publication in the radio should have meet requirement element of 5W+1H, news value, as well as having a relationship with the radio. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh public relations dalam merencanakan, penulisan hingga publikasi press release di media radio. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstrutivisme. Metode penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan teknik wawancara semi terstruktur, observasi non-partisipan, dan studi kepustakaan. Analisis dilakukan melalui teknik reduksi data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam isi press release terdapat unsur news value, menggunakan teknik penulisan public relations pada press release, memenuhi unsur 5W+1H, serta harus memiliki hubungan yang baik dengan media radio. Disimpulkan bahwa dalam menulis press release untuk publikasi di media radio harus memiliki unsur 5W+1H, news value, serta memiliki hubungan dengan media radio. Kata kunci: Press Release, Radio, Publikasi. PENDAHULUAN Pada saat ini perkembangan di bidang industri musik Indonesia mengalami peningkatan dalam segi penyebaran pesan atau informasi terkait dengan musisi maupun hasil karya yang telah diciptakan oleh musisi. Dalam segi penyebaran pesan atau informasi tersebut, perusahaan yang menjadi naungan musisi-musisi membutuhkan jasa public relations untuk menjalin hubungan dengan pihak media massa. Public relations (PR) selain menjalin hubungan dengan pihak media massa, memiliki tugas memilih media massa yang akan digunakan dalam penyebaran informasi. Pada dasarnya public relations (PR) merupakan penghubung bagi organisasi atau perusahaan dalam mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada khalayak. Khalayak PR di bagi menjadi dua bagian, yakni khalayak internal dan khalayak eksternal. Khalayak internal meliputi karyawan, direksi, manajer, stakeholder dan orang-orang yang terkait, sedangkan khalayak eksternal meliputi konsumen atau pelanggan, komunitas, kelompok-kelompok masyarakat, media dan sebagainya. Sebelum menjalankan tugas sebagai public relations, harus memiliki kriteria sebagai berikut: a) Keterampilan, b) Pengetahuan, c) Kemampuan, dan d) Kualitas. Berdasarkan dengan kriteria di atas, public relations dapat membangun dan menjaga citra ataupun opini publik untuk organisasi ataupun perusahaan. Peranan public relations di dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat diperhitungkan dalam organisasi atau perusahaan. Peranan dari public relations yang lain ialah dapat menjalin hubungan atau relasi dengan pihak-pihak terkait dengan kelangsungan dengan perusahaan seperti media massa. Dalam menjalin relasi dengan pihak media massa, tujuan public relations agar mendapatkan publikasi. Publikasi meliputi kegiatan, acara, produk atau jasa, serta pencapaian-pencapaian yang diraih organisasi atau perusahaan (Prayudi,2007:37). Dalam teknik penulisan PR, salah satu strategi publikasi PR adalah membuat press release dan membagikan kepada pihak media massa. Public relations dalam memberikan informasi kepada media massa harus sesuai dengan fakta. Press release merupakan publikasi yang dilakukan public relations. Tulisan yang di berikan kepada media massa harus terkait dengan issue tertentu. Komponen dalam Public Relations Writing ini merupakan pesan yang ditulis berupa point-point penting yang menjadi bahasan dari publikasi yang disampaikan. Penyebarakan press release dapat meliputi media cetak (koran, majalah, dan tabloid), media elektronik (televisi dan radio) serta media baru (internet). Publikasi di media massa merupakan cara yang efektif dan efisien untuk mendapatkan publikasi terkait dengan organisasi atau perusahaan. Praktisi public relations pada bidang hiburan berfungsi membina hubungan dengan khalayak dan media massa. Kegiatan publikasi (publication) lebih menekankan suatu proses dan teknis untuk mempersiapkan dan menerbitkan media komunikasi dei kepentingan kegiatan atau aktivitas publikasi Humas/PR dalam upaya penyampaian pesan, opini, informasi dan berita, yaitu misalnya menerbitkan media; brochure, leaflet, booklet, poster, flier, media internal perusahaan (intern magazine), speech writing, news release, press release, advetorial (artikel sponsor), company profile, dan annual financial report publication dan prospektus (Ruslan,2013:61). PT. Sony Music Entertainment Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang hiburan. Sony Music Entertainment Indonesia berdiri sejak tahun 1980 dan memiliki musisi lokal sejumlah 40 pada tahun 2014. PT. Sony Music Entertainment Indonesia menjalin hubungan dengan media massa untuk mendapatkan publikasi musisi-musisi yang ada didalamnya. Sony Music Entertainment merupakan perusahaan yang bekerja pada selebriti sehingga memiliki tanggung jawab untuk menciptakan liputan di media massa secara positif serta mencegah peliputan media yang negatif (Sumber:Sony Music Entertainment Indonesia). Target publikasi dari PT. Sony Music Entertainment Indonesia menurut assisten manager divisi Marcomm, meliputi seluruh bentuk media massa mulai dari media cetak, elektronik hingga media baru atau internet. Dalam publikasi informasi, PT. Sony Music Entertainment Indonesia melakukan kegiatan press conference dengan mengundang seluruh media massa untuk hadir. Kegiatan tersebut melputi launching single ataupun album dari musisi yang bernaung didalamnya. Pada dasarnya perusahaan ini bergerak di bidang industri musik Indonesia, sasaran publikasi mendominasi pada radio-radio di Indonesia, seperti Gen FM, Mustang FM, dan lainnya. Divisi Marcomm yang bertugas membuat press release untuk media massa, proses dalam pembuatan, strategi penulisan hingga pemilihan waktu untuk menyebarkan press release ke media massa. Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini akan mengangkat peranan dari public relations dalam mempublikasikan musisi-musisi lokal PT.Sony Music Entertainment Indonesia. Pada penelitian ini, publikasi yang dilakukan oleh PT. Sony Music Entertainment Idonesia di media massa, dengan studi kasus media radio sebagai wadah publikasi. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : (1) Apa saja isi dari press release?, (2) Bagaimana cara public relations merencanakan press release agar diterima di media radio?, (3) Bagaimana respon media radio terhadap press release yang dibuat PT Sony Music Entertainment Indonesia? METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedal-dalamnya melalui pengumpulan data sedalamdalamnya. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Di sini yang lebih ditekankan adalah persoalan kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas) data (Kriyantono,2010:57). Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitan, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut (Ruslan,2010:215). Pada teknik pengumpulan data, cara memperoleh data di bagi menjadi dua jenis, yakni data primer (primary data) dan data sekunder (secondary data) (Ruslan,2010:29-30). Data pendukung lain dalam penelitian ini adalah buku, majalah ilmiah, arsip, serta dokumendokumen perusahaan mengenai publikasi press release pada PT. Sony Music Entertainment Indonesia. Selain itu digunakan pula buku, disertasi, dan penelian ilmiah yang telah dilakukan sebelumnya mengenai analisis press release sebagai bentuk publikasi sesuai teknik penulisan Public Relations. Analisis kualitatif adalah memfokuskan pada isi/materi pesan-pesan komunikai yang tersurat (yang tampak dan manifest), dan tidakk dapat dipergunakan untuk mengetahui isi komunikasi yang tersirat (latent) (Ruslan,2010:222). Menurut Wimmer, dalam riset kualitatif dikenal metode pengumpulan data: observasi (field observations), focus group discussion, wawancara mendalam (intensive/depth interview) dan studi kasus (Kriyantono,2010:95). Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Source Triangulation (Triangulasi dalam sumber pengumpulan data) adalah penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan sumber data dalam kasus tunggal. Metode pengumpulan sumber data yang pada umumnya dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu wawancara, observasi, FGD, dokumentasi dan lain sebagainya. Dalam triangulasi sumber dilakukan perbandingan atas hasil wawancara dengan hasil observasi dan sumber data lainnya. (Kriyantono, 2006, hal. 72). Sedangkan analisis data menggunakan teknik reduksi data yaitu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan. (Emzir, 2010, hal. 129). HASIL DAN PEMBAHASAN Isi press release Sesuai dengan pengertian komunikasi massa ( mass communication) adalah komunikasi kepada khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunikasi (West dan Turner,2009:41). Sehingga berdasarkan hasil penelitian di Sony Music Entertainment Indonesia menggunakan seluruh media komunikasi dalam mempublikasikan press release musisi-musisi lokal. Berdasarkan fungsi komunikasi menurut Dominick dalam Ardianto, dkk (2009:14-17) , fungsi komunikasi massa terdiri dari: 1. Surveillance ( Pengawasan) 2. Interpretation (Penafsiran) 3. Linkage (Pertalian) 4. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-nilai) 5. Entertainment (Hiburan) Dalam publikasi press release Sony Music Entertainment Indonesia, fungsi Entertainment (Hiburan) merupakan yang terdapat didalamnya. Pada dasar nya isi dari press release yang diberikan kepada media radio ialah tentang hiburan saja. Sehingga fungsi yang dapat diambil dari komunikasi massa yang ingin dicapai oleh Sony Music Entertainment Indonesia adalah fungsi Entertainment (Hiburan). Kegiatan publikasi (publication) lebih menekankan suatu proses dan teknis untuk mempersiapkan dan menerbitkan media komunikasi dei kepentingan kegiatan atau aktivitas publikasi Humas/PR dalam upaya penyampaian pesan, opini, informasi dan berita, yaitu misalnya menerbitkan media; brochure, leaflet, booklet, poster, flier, media internal perusahaan (intern magazine), speech writing, news release, press release, advetorial (artikel sponsor), company profile, dan annual financial report publication dan prospektus (Ruslan,2013:61). Dalam penelitian ini, kegiatan publikasi yang dilakukan oleh Sony Music Entertainment Indonesia ialah dengan penyebaran press release. Sesuai dengan pengertian press release menurut Prayudi (2007:38), merupakan sebuah naskah sederhana yang bertujuan menyebarkan informasi kepada publik melalui media massa. Dalam penulisan konten atau isi dari press release, divisi Marketing Communication membuat tulisan yang sederhana terkait dengan musisi-musisi lokal yang berada di naungan Sony Music Entertainment Indonesia. Pada hasil penelitian, isi dari press release yang dibuat harus dapat meyakinkan editor atau reporter akan adanya nilai berita dari musisi lokal yang di informasikan. Press release secara sederhana merupakan pernyataan yang sudah dirancang sebelumnya untuk didistribusikan di media massa. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang berguna, akurat, dan menarik kepada media massa (Kriyantono, 2012:146). Berdasarkan jenis press release menurut Thomas Bivins (Kriyantono, 2012:154-155), terdapat tiga jenis press release yaitu : 1. Basic Publicity Release, Segala informasi yang dinilai mengandung nilai berita bagi media massa. Praktisi public relations harus pandai dalam “membuat berita”, dengan cara membuat event-event yang menarik. 2. Product Release, Press release ini berisi informasi tentang produk perusahaan 3. Financial Release, Merupakan informasi tentang keuangan preusahaan, tidak semua perusahaan menganggap penting informasi jenis ini. Jenis press release yang digunakan oleh divisi Marketing Communication Sony Music Entertainment Indonesia ialah product release. Isi dari press release yang dibuat divisi Marketing Communication ialah terkait dengan musisi-musisi lokal sebagai produk dari Sony Music Entertainment Indonesia yang butuh dipublikasikan kepada media radio. Cara public relations merencanakan press release agar diterima di media radio Dalam membuat tulisan untuk kepentingan pubic relations (PR), kita perlu memperhatikan komponen-komponen komunikasi. Komponen-komponen komunikasi ini bisa dipandang sebagai mata-rantai yang menghubungkan sumber informasi dan penerima informasi. Pesan yang kita buat secara tertulis akan melewati mata-rantai tersebut dan akhirnya bisa tercapai tujuan komunikasi (Iriantara dan Surachman,2011:25-27). Pada penelitian ini, press release Sony Music Entertainment Indonesia ialah sebagai sumber informasi dan media radio sebagai penerima informasi atau press release. Tujuan dari terbentuknya mata-rantai ini adalah publisitas yang dihasilkan dari media radio untuk khalayak luas. Selain memperhatikan komponen-komponen dari komunikasi, press release yang dibuat juga harus menerapkan teknik penulisan public relations. Pada hasil penelitian, teknik penulisan harus diterapkan dalam penulisan press release sebagai dasar acuan penulisan. Selain komponen sertan teknik penulisan public releations, dalam merencanakan press release agar diterima oleh media radio adalah dengan menjalin hubungan dengan pihak media radio. Media Relations menurut Wardhani (2008:9) adalah aktivitas komuniksi Public Relations atau Hubungan Masyarakat untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang (balance). Dalam penelitian ini, Sony Music Entertainment menjalin hubungan baik dengan pihak media radio agar tercapainya tujuan untuk mendapatkan publisitas seluas-luasnya. Dalam hasil penelitian, menjalin hubungan dengan pihak media radio meruppakan salah satu fungsi yang terdapat pada public relations. Menurut Cutlip & Center (Kriyantono, 2012:21), menyebut fungsi public relations sebagai berikut: a) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi b) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik menyalurkan opini publik kepada perusahaan c) Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan perusahaan untuk kepentingan umum d) Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik, baik internal maupun eksternal. Berdasarkan fungsi diatas, salah satu fungsi yang diterapkan oleh divisi Marketing Communication di Sony Music Entertainment Indonesia ialah menjalin hubungan secara harmonis dengan pihak media radio. Dalam penerapan fungsi tersebut, Sony Music Enterainment Indonesia memperlakukan media radio sebagai partner kerja dengan memberikan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan sesuai dengan fakta yang ada. Pada hasil penelitian, dalam merencanakan press release divisi Marketing Communication juga melakukan wawancara dengan media radio. Dalam wawancara tersebut, divisi Marketing Communication menanyakan apa saja informasi yang ingin diketahui oleh pihak media radio. Hal tersebut dilakukan agar informasi yang dibutuhkan oleh media radio terpenuhi dan informasi yang dibuat dari Sony Music Entertainment Indonesia tidak sia-sia. Respon media radio terhadap press release yang dibuat PT Sony Music Entertainment Indonesia Pada penelitian ini, media radio dijadikan sebagai objek penelitian. Media radio menurut Dominick dalam Ardianto,dkk (2009:123), meupakan media elektronik tertua dan sangat luwes. Berdasarkan hasil penelitian, media radio merupakan media yang tidak akan lekang oleh waktu. Pada praktiknya, media radio dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Pemilihan media radio dalam publikasi musisi lokal Sony Music Entertainment Indonesia, karena isi pesan dari radio bisa cepat/langsung diterima publiknya, pesannya mempunyai kekuatan mempersuasi secara emosional, proses produksinya sederhana dan fleksibel, khalayaknya khusus, dan isi pesan bisa dipahami siapapun juga termasuk yang tidak mampu membaca (Wardhani,2008:31). Disamping kelebihan media radio, berdasarkan hasil dari penelitian media radio juga efektif dalam penyampaian pesan publikasi press release musisi-mussi lokal. Hal tersebut dikarenakan media radio uptodate dalam penyampaian informasi terbaru, terkait dengan press release yang diberikan kepadanya. Dalam penyampaian informasi dari press relase, media radio juga dapat memutarkan sample lagu yang dikirimkan oleh divisi Marketing Communication, agar khalayak dapat dengan capat memaknai isi dari press release ketika dibacakan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pemilihan media juga dijadikan salah satu pertimbangan bagi divisi Marketing Communication dalam publikasi press release. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan informasi yang terbuang sia-sia, serta menghindari informasi jatuh kepada media dari kompetitor. Berdasarkan hasil penelitian, repon yang dihasilkan dari media radio terhadap press release yang dibuat Sony Music Entertainment Indonesia ialah dibacakannya press release tersebut. Selain dibacakan press release, lagu dari musisi lokal juga diputar di media radio serta dibacakan press release ketika sesudah atau sebelum diputar lagu dan ketika masuk kedalam chart lagu. Dalam Ardianto,dkk (2009:128-130), faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran adalah daya langsung, daya tembus dan daya tarik. A. Daya langsung Proses penyampaian informasi yang diberikan dari media radio terhadap press release musisi lokal Sony Music Entertainment Indonesia relatif cepet. Dari hasil penelitian, press release yang diberikan akan dibacakan ketika lagu dari musisi lokal masuk ke dalam chart lagu di media radio. B. Daya Tembus Dalam penyampaian informasi press release, media radio dapat didengarkan oleh khalayak dimana pun dan kapan pun. Di tengah perkembangan teknologi komunikasi, perkembangan media radio juga tidak luput terkena imbasnya. Pada saat ini, media radio dapat dinikmati siapapun dan dimanapun dengan mengakses streaming radio melalui internet. Sehingga infomasi press release musisi lokal dari Sony Music Entertainment Indonesia dapat menembus jarak yang sangat jauh. C. Daya Tarik Pada penelitian ini, media radio memiliki daaya tarik dari segi penyampaian press release yang menarik dengan suara-suara dan kata-kata yang mudah untuk di mengerti oleh khalayak luas. Selain itu, dalam media radio pendengar menggunakan imajinasinya untuk sedikit lebih membayangkan informasi apa yang terkandung di dalam press release. Pada penjelasan diatas, respon dari media radio ialah membacakan press release musisi lokal kepada para pendengar. Selain itu media radio juga efektif dalam penyampaian publikasai musisi lokal untuk para audiens. Berdasarkan hasil penelitian media radio merupakan media yang efektif untuk publikasi musisi lokal. Pada dasarnya media radio mudah untuk digunakan serta dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, dan sampai saat ini juga media radio masih banyak yang menggunakannya. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berikut adalah simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan : 1. Isi dari press release yang dibuat oleh divisi Marketing Communication ialah informasiinformasi menarik dari musisi lokal. Informasi menarik tersebut meliputi latar belakang dari lagu, bagaimana proses pembuatan lagunya, serta siapa saja yang terlibat dalam pembuatan lagu. Selain informasi menarik, isi dari press release yang dibuat oleh divisi Marketing ialah memiliki news value, sesuai dengan teknik penulisan pulic relations (5W+1H), serta memiliki manfaat bagi media radio sebagai sumber dari informasi terkait dengan musisi lokal Sony Music Entertainment Indonesia. 2. Cara yang dilakukan oleh divisi Marketing Communication dalam merencanakan press release agar diterima oleh media radio ialah press release yang dibuat news value, yakni latar belakang dari lagu-lagu musisi lokal. Sedangkan dengan brand ambassadoratau news center dari informasi yang terdapat di press release ialah musisi-musisi lokal yang bernaung di Sony Music Entertainment Indonesia. Lalu yang terakhir ialah fakta-fakta menarik dibalik proses pembuatan single dan album lagu dari musisi lokal. Selain itu divisi Marketing Communication melakukan interview dengan media radio, informasi apa saja yang dibutuhkan dari musisi lokal Sony Music Entertainment Indonesia. 3. Respon dari media radio terhadap press release yang dibuat oleh divisi Marketing Communication dibacakan ketika lagu dari musisi lokal tersebut diputar. Selain dibacakan ketika lagu diputar, press release musisi lokal Sony Music Entertainment Indonesia juga dijadikan sebagai materi bagi penyiar radio untuk melakukan interview musisi lokal. 2. Saran 1. Sumber daya yang ada di Sony Music Entertainment Indonesia pada divisi Marketing Communication harus mengembangkan kemampuan dari menulis press release. 2. Press release yang diberikan Sony Music Entertainment Indonesia kepada radio dengan media massa lainnya harus dibedakan. 3. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar meneliti dan menganalisis topik publikasi press release musisi lokal di radio lebih mendalam serta meluas lagi. Penelitian berikutnya dapat meneliti sudut pandang lain dari publikasi press release musisi lokal di radio, dengan mengangkat sudut pandang publik yang menerima informasi dari radio. 4. Saran kepada umum/masyarakat terkait dengan penelitian ini ialah agar masyarakat dapat memahami informasi yang diberikan di radio. Selain itu informasi yang terdapat di radio tidak kalah menarik dari media-media massa lainnya, serta dapat memanfaatkan informasi yang ada di radio. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Ardianto, E. (2011). Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif Dan Kualitatif (2 ed.). Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, E., Komala, L., & Karlinah, S. (2009). Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Edisi Revisi, Cetakan Ke-2). Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Emzir. (2012). Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif (Cetakan ke-3) (1 ed.). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Iriantara, Y., & Surachman, Y. (2011). Public Relations Writing: Pendekatan Teoritis dan Praktis (Cetakan Ke-2). Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Kiyantono, R. (2010). Riset Komunikasi (Cetakan ke-5). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kriyantono, R. (2012). Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat (Edisi Kedua, Cetakan ke-3). Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Morissan. (2008). Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional (1 ed., Vol. II). Jakarta: Kencana Kencana Prenada Media Group. Nurjaman, K., & Umam, K. (2012). Komunikasi & Public Relations (1 ed.). Bandung: CV Pustaka Setia. Prayudi. (2007). Penulisan Naskah Public Relations. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Rohim, H. S. (2009). Teori Komunikasi Perspektif, Ragam, & Aplikasi (1 ed.). Jakarta: Rineka Cipta. Ruslan, R. (2010). Metode Penelitian:Public Relations & Komunikasi (1 ed., Vol. V). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Ruslan, R. (2013). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Vol. 7). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Wardhani, D. (2008). Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi (Edisi Pertama). Jakarta: Graha Ilmu. West, R., & Turner, L. H. (2007). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi Buku 1 (3rd ed.). (M. N. Maer, Penerj.) Jakarta: Salemba Humanika. B. Jurnal Alcoceba-Hernando, J. A. (2010, Aug). Analysis of Institutional Press Releases and its Visibility in the Press. Revista Latina de Comunicación Social, English ed.(65), 354-366. Maha Rani, N. L. (2013, Juni 01). Persepsi Jurnalis dan Praktisi Humas terhadap Nilai Berita. Persepsi Jurnalis dan Praktisi Humas terhadap Nilai Berita, X(1), 83-96. Nuraedi, N. P. (2012, April). PRESS RELEASE SEBAGAI WAHANA PENYAMPAI INFORMASI KEPADA PUBLIK DALAM AKTIVITAS KAMPANYE POLITIK. Gema Ekosos, VII(2), 1279-1286. Petrovici, A., & Dobrescu, T. (2013, July 01). Public Relatiaons In Sports. A Case Study. Gymnasium, XIV(2), 121-133. Susyanti, D. W. (2013, Maret 12). PERAN MEDIA SEBAGAI ALAT PUBLIKASI EVENT DI BIDANG MICE (STUDI KASUS: BLUE GOLF OPEN TOURNAMENT, APMCE EVENT, DAN PPI EVENT). Epigram, IX(1), 1115. C. Sumber Lain www.portalgaruda.org diakses pada tanggal 21 April 2014 pukul 15:19 WIB http://e-resources.pnri.go.id/ diakses pada tanggal 23 April 2014 pukul 13:40 WIB http://issuu.com/sonymusicid/docs/e-buzz_no.3_2014 diakses pada tanggal 16 April 2014 pukul 10:00 WIB