BAB2 DATA DAN At"`ALISA 2.1 Musil!<.ldasik 2.1.1Sejarah

advertisement
BAB2
DATA DAN At&quot;'ALISA
2.1 Musil!&lt;.ldasik
2.1.1Sejarah, Karakteristik &amp; Tokoh Musik ldasik
Istilah rni!Sik klasik
sering disangka sebagai jenis
musik
yang
dimainkan oleh orkestra atau opera, padahal jika membicarakan tentang rni!Sik
klasik, itu merupakan musik periode 1750 • 1820. Menurut Ensiklopedi
Indonesia, klasik adalah &quot;suatu karya (umumnya berupa karya cipta dari jaman
lampau) yang bernilai seni serta ilmiah tinggi, berkadar keindahan dan tidak
akan l\llltur sepanjang masa&quot; (Hassan Shadily, Ensiklopedi Indonesia terbitan
Ichtiar Barn-Van Hoeve, Jakarta 1982, jilid 3, p. 1793). Menurut Friedrich
Blume, musik klasik adalah &quot;karya seni rni!Sik, yang sempat mengintikan daya
ekspresi dan bentuk bersejarnh sedemiki1111 hlngga terciptalah suatu ekspresi
yang meyakinkan dan dapat bertahan teri!S&quot; (Friedrich Blume dkk; Die Musik
in Geschichte und Gegen:wart, Kassel1958, Band 7, p. 1027).
Pada tah\lll&middot;tah\1!1 periode kiasik, banyak perubahan yang teljadi di
dunia. Revoli!Si Perancis dan perang-perang Napoleon telah mengubah wajah
Eropa. Pada periode ini, banyak pelukis, arsitek dan bahkan musisi beralih dari
gaya omamen tinggi Barak dan
Rococo ke gaya teratur dan bersih yang
mengingatkan kepada Y\lllani klasik. Kebudayaan yang tadinya sedikit banyak
diperkembangkan sebagai seni lll1tuk golongan elit terutama di istana, gedlll1g
opera dan di gereja katedral, kini makin didarnpingi dengan kebudayann rakyat
dan !ebili rnenyeluruh dalarn arti \llltuk semua kalangan dan dapai: dimengerti
6
oleh semua kalangan . Selama
masyarakat mulai
periode
menilanati dan
klasik mer adi sangat
berp U-tisipasi dalam
mung.ldn
kegiatan-kegiatan
wa..lctu luangnya. Dengan demikian, dalam dunia musik, sistem seni berpusat
pada kerajaan dari Barak mulai memudar dan dig:Lnti dengan konser umum
pertama dimana orang
membayar untuk
mengbadirinya (HyperMusic -
History of Classical Mv.sic, vvww.hJIR!lrmjlsic.ca).
Pada periode i:ni, Vienna, ibukota Austria, menjadi pusat musik Eropa,
dan hrya-karya dari periode ini sering
dijuluki gaya Vienna. Komposer-
komposer yang datang dari seluroh Eropa datang untuk belajar dan secara
berangsur-angsur mereka mengembangkan dan memformalisasikan standar
dari bentuk musik yang akan mendominasi budaya musik E:ropa pada dehde
ke depan. Periode klasik meraih puncalmya dengan simfoni, sonata dan kuartet
string dari 3 komposer hebat sekolah Vienna, yaitu Franz Joseph Haydn,
Wolfgang
Arnadeus
Mozart,
dan
Ludwig
van
Beethoven.
Mereka
mengembangkan simfoni dengan mem.andang bentuk, orkestra, tekstur, dan
estetik, mengarahkan elemen-elemen terprograrn ke gaya kualitas diri yang
lain. Daripad.a perubahan cepat dan beragsm pada musik-musik Barok, musikmusik dari
periode
klasik
cenderung lebih
emosional na.mun harmonis. Kalan
memasuki musik,
maka dalam
diungkapkan, namun selalu
musik
dalam
klasik
simpel, seimb:Lng dan tidak
Barok emosi
manusia
perasaan dan sikap
manusia
musik
diangkat ke tingkat obyektif diimbangi dalam
pandangan yang lebih menyeluruh. Musik klasik berusaha untuk menciptakan
suatu bahasa universal yang dapat dimengerti secara lokal/ nasional tetapi
secara intemasional (maka terdapat banyak musik instrumental). Tema-tema
7
sonata dan simfoni yang mirip dengan
lagu mkyat, yang seimbang dalam
melodi, ritmik dan harmonik. Seniman klasik berusaha untuk mengungkapkan
keindahan alam dalam ka.rya kesenian, misalnya seperti lukisan. Maka seorang
kompmris berusaha untuk menirukan bunyi alam secara langsung dalam musik
terprogram maupun secara tidak langsung dengan
mencipta musik
yang
alamiah/ wajar dan indah sama seperti Sang Pencipta yang menghasi!kan alam
raya.
Dengan demikian musik
klasik di satu pihak melawan zaman Barok
dimana musiknya sering artiftsiall dibnat-buat dan pengertiannya kumng jela.s.
:M:aka para seniman klasik percaya bahwa alatn sendiri dapat menambah
keindahan pa.da kesenian dan
seorang seniman juga
dapat
menambah/
meningkatkan kesenian alamiah dengan pengolahnya menurut huk-um estetika.
Dikenal dengan musik absolut, ka.rya-ka.rya klasik dibuat untuk keperluannya
sendiri, bukan untuk tarian atau perayaan-perayaan khusus tertentu (Internet
Public Library - Afusic History 102, a Guide to Western Composers and their
Music from the Middle Ages to the Present, ).
2.1.2 Manfaat Musik klasik
Sebelmn pembaha5an mendalam tentang manfaat musik klasik bagi
perkembangan otak manusia, kita hams mengetallui secara garis besar otak
manusia keseluruhannya. Menurut kamus
kedokteran (Brain - 1Vfedical
Dictionary, www.hyperdictionazy.com), otak adalah bagian dari sistem pusat
saraf yang terletak dalam tengkorak Otak berisi neuron-neoron! saraf dan selsel glia (yang membantu dan menjaga neuron tetap beljalan) yang dikeli!ingi
oleh membran-membran pelindung. Neuron-neuron ini kemudian menerima
8
dan mengirimkan detak-detak sara.f yang berupa infonnasi tersebut sampai
akhimya mengontrol gerakan tubuh pada manusia.
Dengan celah mencolok, yang dinamakan belahan bujur, otak dibagi
mer adi 2 belah&lt;m y&lt;mg dinamak&lt;m hemisfer. Pada dasar dari belah&lt;m tersebut
terdapai gulungan tebal semt samf, yang dinamakan corpus callosum, yang
menghubungkan komunikasi antar hemisfer. Pene!itian menemukan bahwa
hemisfer dari otak
bertanggung jawab atas cara
berpikir yang berbeda. &middot;
Hemisfer kiri bersifut kognitif, seperti rasional., logis, maternatis, dan analitis.
Sedangk&lt;m hemisfer kanan bersifat afoktif, yaitu berkenaan dengan emosi d&lt;m
perasaan. Setisp manusia mempunyai perbedaan yang jelas dari salah satu cara
berpikimya tapi
ada juga beberapa yang menggunakan kedua belahan
hemisfernya secara menyeluruh d&lt;m seimbang. Pada umunmya, manusia dari
sejak kecil telah dibiasakan untuk berpikir menggunakan hemisfer kiri. Ini
terlihat dari sekolah-sekolah formal yang mengajarkan pendidikan-pendidikan
akademis yang mengha.11.1Skan berpikir secam logis/rasional dan sisternatis,
yang merupakan cara berpikir hemisfer kiri d&lt;m mengesampingkan cara
berpikir hemisfer kanan. Karena itu,
untuk
menggunakan ota.l,: secam
menyeluruh d&lt;m seimbang, diperlukan pelajar&lt;m
yang
berimb&lt;mg
yang
mengembangkan kekreati'llitasan d&lt;m imaginasi yaitu melalui pendidikan seni.
Dan semuanya itu bisa dimulai dengan menall.alllk:an terlebih dahulu pada
benak kita prinsip bah'l'.'a kita
hams mensejajarkan &middot; kepentingan hemisfer
kanan yang bersifut kognitif dengan hemisfer kiri yang bersifut afektif agar kita
bisa mengoptimal.akan daya pikir kita (Cardoso, Silvia Helena, PhD, Brain &amp;
Mind&middot;The Celebral Hemispheres, vvww&middot;e:wJ.b.org,.p!).
9
NeuroscieP.ce adalah ilmu mengenai sistem pusat saraf manusia, otak,
dan dasar biologis dari kesadaran, persepsi, memori dan belajar. Sistem sara&pound;!
otak adalah pondasi fisik dari
proses belajar manusia. Neuroscience
menghubunglam penelitian tentang sifat kognitif dan afektif dari otak manusia
dengan proses aktualisasi fisik manusia yang meyebahkan manusia tersebut
melakukan perbuata11 tertentu. Salah satu penelitiannya menemukan bahwa
otak berubah seiring penggunaannya selama hidup kita. Usaha dan konsentrasi
mental dapat mengubah stn.lki:ur fisik dari otak Sel-sel sam&pound;' neuron-neuron
manusia terl:mbung o!eh cabang-cabang yang dinamakan dendrit. Terdapat
sekitar 10 milyar neuron pada otak dan sekitar 1,000 trilyun hubungan.
Hubungan kombinasi yang mu_ngkin adalah sekitar 10 dari 1 juta tenaga.
Seiring manusia menggunakan otak, manusia menguatkan hubungan susunan
tertentu, membuat setiap hubungan lebih mudah tercipta lain ka1inya. Ir.dlah
proses
bagaimana
terhadap
memori beJjalan. Neuroscience
pendidikan.
Neuroscience
sangat berpengarub
menganjurk..an pembelajaran
yang
berkelanjutan dan perkembangan intelektual sampai tahap dewasa dengan
mengutamakan
keseimbangan
otak
tersebut
(Neuroscience,
www.funderstanding.com). Dalarn penelitiannya pada anak-anak, mereka
menemukan musik, terutama musik klasik, mempunyai kemampuan untuk
membangun cabang-cabang neuron pacta otak yang dapat mengembangkan
memori dan pembelajaran cepat Musik menyediakan stimulasi otak untuk
membentuk lebih banyak hubungan-hubungan dari cabang-cabang neuron
yang dapat membuat mereka !ebih pintar. Setiap kali otak seorang anak
distimlliasi, cahang-cabang neuron akan terbentuk atau dimantapkan. Ada
10
bukti tertentu yang menyebutkan bahwa anak-anak yang belajar musik,
khususnya seja.'&lt; dini, menunjukkan perbedaan neurologis daripada yang tidak
belajar musik. Mendengarkan musik klasik sebenarnya mengubah organisasi
otak dan menambah aliran darah dan aktivitas otak. Ahli-ahli neuroscience
menduga bahwa jika anak-anak melatih neuron-neuron otak mereka dengan
melibatkan dirinya dengan aktif dalrun musik, mereka mengembangkan
intelegensi mereka pada 3 area penting, yaitu matematis, pemahaman ruang
dan kemampuan u..ntuk menangani tugas-tugas pemahaman yang sul.it. Lagu-
lagu nina bobo, melodi-melodi manis, lagu-lagu lucu adalah musik di telinga
anak-anak kecil. Mendengarkan musik klasik
dari sejak
dini dan terns
menerus, dapat memul.ai perkembangan yang baik ke arah kognitif, emosional,
sosial dan fisik anak-anak. Penelitian oleh Dr. Echvin Gordon menyebutnya
jendela kesempatan bagi anak-anak untuk belajar musik, terlebih musik klasik.
Jendela ini terbuka dari awal kelahiran dan berakhir ketika anak berumur 9
tahun.
Peneliti
lain
mengatakan jika
ingin
anak-anak
berkembllllg
intelektualnya dengl!TI cepat melalui musik, mereka hams mengalami bllllyak
musik, khususnya musik klasik selama tahun-tahun tersebut (Barhyte, Dawn
Marie, The Magic of Music, www.:llarlnershiP.Qfleaming.com).
Pendengaran adalah indera yang pertama berkembang pada janin bay:i.
Dllll pendengaran juga
indera yllllg terakhlr yl!Tig meninggalkan tubuh
seseorang yang akan meninggal. Musik klasik mempunyai ritme yang bisa
dirasakan dan dilihat
serta diden,crar. Elemen-etemen kompleks dari ritme
memberikl!TI keterpaduan dengl!TI menambahkan dentum, denyut,
al&lt;sen,
durasi, tempo, tekstur, bentuk, dlll1 pola. Otak terstimul.asi oleh kualitas musik
11
tennasuk ritme, melodi, harmoni, timbre, gaya, dinamis, maksud, dan emosi.
Sebagai seni
aural
(yang
berhubungan
dengan
pendengaran),
musik
menekankan pada ketrampilan pendengaran. Pendengaran merupakan dasar
dari
perkembangan kognitif. Sebagai contoh yang
Mozart,
perkembangan
sementara
dihasilkan pacta Efek
dalan1 pemahaman
ruang
setelah
mendengarkan musik Mozart. Sangat terlihat bahwa efek jangka panjang dari
perkembangan otak
membutuhkan sesoorang hams mendengarkan musik
secara aktif dan penuh perhatian. Sesoorang harus merasa dan merespon
kepada ekspresi musik seiring pergerakan dari watak afoktifke watak kognitif.
Ketrampilan motorik mental sebagai respon alami terhadap musik dimana di
dalamnya terdapat ritme, melodi, dan pe:rgerukan harmomis sertabentuk dan
dinamis dalam musik.
Pacta level dasarnya, musik hanyalah suam. Suara yang dihasilkan dari
getaran. Getaran-getaran ini bisa disebabkan oleh suara, musik instrumen atau
objek yang saling berbenturan. Suara dibawa ke telinga melalui perubahan
tekanan udara. Musik sendiri mempunyai beberapa karakteristik yang penting
seperti ritme, pitch, timbre dan melodi. Telinga mengubah gelombang suara
menjadi gerukan dengan menggetarkan bagian tengah tertentu pacta telinga
bagian dalam. Gerukan ini kemudian dirubah menjadi sinyal-sinyal elektrik
yang menuju ke saraf otuk cranial kedelapan. Dari telinga, infonnasi suara
pertama menuju ke stem otuk, kemudian ke thalamus, lalu ke lapisan luar pada
kedua sisi otak.
Beberapa ahli
meneliti bahwa musik diproses oleh hemisfer kanan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa hemisfer kiri juga tidak kalah pentingnya.
12
Mendengarkan musik dan mengapresiasi musik adalah proses kompleks yang
meliputi memori, belajar dan emosi. Kemungkinanjuga terdapat beberapa area
pada otak yang penting untuk pengalaman musik. Telah banyak eksperimeneksperimen yang
telal1
meneliti
bagaimana
otak
memproses
musik.
Pengukuran aktivitas otak dengan menggunakan electroencephalogram (EEG)
telah membuktikan bahwa kedua hemisfer, kiri dan kanan merespon terhadap
musik.
Beberapa tahun lalu,
sebuah eksperimen dimana memperlil:tatkan
bahwa musik klasik dapat meningkatkan memori. Efek ini dikenal! dengan
nama Efok Mozart karena seleksi musik yang dapat meningkatkan memori
tersebut adalah lagu dari Wolfgang Amadeus Mozart. Banyak orang telah
membaca tentang eksperimen ini di majalah-majalah dan
koran-koran dan
berpikir bahwa mendengarkan musik klasik adalah memang cara yang baik
untuk meningkatkan memori dan intelegensi.
Para peneliti yang berl:tasil menemukan Efek Mozart juga telah melil:tat
efek dari pendidikan musik pacta pemal:taman ruang. Mereka mell1beri anak
balita latihan selama 8 bulan. Anak balita tersebut dibagi menjadi 4 grup, yaitu
grup belajar keyboard (musik klasik), grup belajar vokal, grup belajar
komputer, grup yang tidak belajar apa-apa. Setelah 8 bulan latil:tan, balitabalita
tersebut
dites
ketrampi!an mereka
untuk
menyatukan puzzle
(pemahaman temporal ruang) dan mengenal bentuk (pemahaman pengenalan
rusng). Hasilnya sangat mengagull1kan! Para ahli menemukan bahwa hanya
grup dari pelajaran keyboard musik klasiklah yang
mengalami peningkatan
dalam tes pemal:taman rusng. Bahkan ketika grup dari pelajaran keyboard
13
musik ldasik dites sehari setelah pelajaran keyboardny&quot;' mereka masih
menunjukkan
peningkatannya
(Neuroscience
for
Kids,
y;rww.facu.lj;y.J&quot;'ashlng!:on.e&lt;,Ju)
Para peneliti di be!akang stuili Efek Mozart, Prof. Francis Rauscher
dan
Dr. Gordon Shaw, dijadikan berita lagi pada akhlr 1990an dengan
mspirasi studi yang
mengenalkan kembal.i
memotivasi masyamkat dal.am skal.a nasional. untuk
musik, khususnya musik ldasik kepada anak-anak
dalam bentuk pendidikan. Wa!aupun studi lain menghasilkan temuan yang
berbeda, studi Rauscher dan Shaw membuat ingin tahu masyarakat Prospek
musik ldasik sebagai alat
untuk meningkatkan intelek dan
perkembangan membuat kagum para
merangsang
pengajar, penguasa dan keluarga.
Bahkan yang tadioya ragu-ragu jadi ingin tahu. Penemuan Raucher dan Shaw
bukanlah yang pertama. Sejak pertengahan tahun
l800an,
penelitian
menemukan bahwa musik klasik dapat memberikan banyak efek-efek positif
pada perkembangan dan kesehatan anak. Keiika anak-an..ak mungkin tidak
menjadi ahli musik, tetapi setiap anak mempunyai potensial mendapatkfu-:
manfaat dari musik k!asik, terlebih lagi jika musik diajarkan da.lam pendidikan
yang memberikan pendekatan panca indera yang khusus (The Art of Teaching,
WW\nt.teachervision.com)
2.2 BasH Survey
Setelah me!akukan survey, berikut adalah hasil-hasil yang bisa saya dapatkan:
2.2.1Kuesione:r
14
Penulis juga melakukan survei dengan penyebaran kuesioner yang
hanya dilakukan di daerah Jakarta. Dari segi penyebaran kuesioner, penuhs
mengajukan pertanyaan dengan target orang tua yang mempunyai balita yang
sebelumnya diberi tahu sedikit artikel tentang manfaat pengenalan musik
klasik bagi perkembangan otak balita untnk mendapatkan data tentang musik
klasik menurut mereka. Adapun data tersebut ditampilkan dalam bentnk tabeltabel sebagai berikut:
Apakah aooa pemah mangetahui imormasi
ini sebelumnya?
lill!!Ya
1\
IB Tidai&lt;J[
I
Apakah aooa menemukan musik Klasik
akan bermanfaat bagi anak aooa?
14%
J•Ya
I[
fllliTidak I:
86%
•
15
Jika ya, sooahkah ancla memperl&lt;enalkan
musik K!asik kepacla anal&lt; anda?
l sooahl
l•selum
lj
Apakah anda akan menindaklanjutinya
dengan memasukkan ar.ak anda kepada
kursus-kl!l&quot;Sl.JS yang berhubungan dengan
musik?
lliYal!
! IITidal&lt; 11
I
Ket: Data di atas berjumlah 35 responden.
2.2.2 Wawancara
Penulis juga melakukan wawancam kepada Dra.. Widia Pekerti, 1\r!Pd,
direktu:r akademik pusat seni dan pendidikan EduArt untuk mendapatkan data
yang mendulrnng proyek tugas akhir ini. Wawancara ini dilakukan di EduArt,
Jl. Bulcit Gading H.aya Kelapa Gading Barat, komplek Bulcit Gading Indah
blok E/16, Jakarta Utara pada tanggal
15 September 2003. Menurutnya,
16
manusia tidak hanya butuh kecerdasan intelektual, tempi juga kecerdasan
emosional, sosial, dan spiritual. Anak-anak sebaiknya mendapatkan unsurun.sur tersebut secara seimbang. Pendidikan melalui kegiatan seni, seperti
musik dapat membantu perkembangan mental yang seimbang. Syair lagu
mengaktifkan kerja
belahan otak
kiri
sedangkan alunan
musik
(tune)
mengaktifkan belahan otak kanan secara serempak. Melalui kegiatan seni yang
menyenangkan, anak akan terlatih mendayagunakan berbagai ketrampilan
antara lain: motorik, visual, spasial, musikal, matematis (logika), dan bahasa
serta personal, natural, dan spiritual. Kepekaain ini akan menjauhkan anak dati
perbuatan negatif. Karena menurumya, melalui seni, rasa simpati, tata krama,
dan sosial dapat ditanamkan.. Sesuai dengan perkembangan anak, mereka
dibimbing ke arah pengenalan, pengamatan, merespons dan dibimbing ke arah
penciptaan agar mereka menjadi kreatif.
mengenal
seni
sejak
dini
karena
Anak-anak seharusnya mulai
merupakan
landasan
tepat
untuk
pengembangan optimal selanjumya. Melalui seni musik, mereka peka terhadap
ketepatan bunyi/ suara, ketetapan waktu, keteraturan logis dan matematis,
mengaktiJ:kan fungsi kedua belah otak dalam waktu yang bersamaan pada
waktu bemyanyi. Melalui seni ta:ri, mereka peka terhadap gerak, ruang, dan
waktu. Melalui seni rnpa, mereka peka terhadap bidang, ruang, dan wama.
Dari hasil penelitian di Amerika Serikat, siswa yang mengikuti pelajaran atau
lrursus seni biasanya memperoleh hasil belajar yang lebih baik juga di bidang
lain dibandingkan dengan yang tidak belajar seni (David Steined). Hal ini
disebabkan karena bidang seni menuntut keteraturan, kerapian, kebersihan,
ketelitian, ketepatan teknik dan ketepatan. waktu. Semua ini dapat diamati dati
17
basil karya menggambar, ketepatan mencapai nada dan ritme dalam musik,
atau ketepatan gerak daiam tari atau senam. Kebiasaan yang baik ini akan
menjadi kemampuan dasar
untuk
bidang pelajaran maupun pekeljaan di
kemudian hari. Menurut A. Parcker, direktur SCANS
atau
pendidikan seni
dalam
di Amerika, kegiatan
prosesnya mengembangkan hal-hal
sebagai
berikut
•
Menyusun (mengorganisir).
• Mengintepretasi informasi.
•
Cekatan mengambil keputusan daiam hal yang berkaitan dengan
materi maupun teknik.
•
Belajar menganalisa tugas khusus serta memecahkan masalah sendiri
maupun dalam kelompok (keljasama).
•
Bemsaha berpikir
kreirtif, dapat menggambarkan sesuatu dalam
benaknya (imajinasi).
•
Dapat mengevaluasi pekeljaannya sendiri maupun pekeljaan orang
lain.
2.3 Abbott Laboratories
Selama lebih dari 1 abad, Abbott Laboratories telah bekelja demi
kesehatan orang banyak di seluruh dunia. Didirikan oleh Dr. Wallace Calvin
Abbott pada tahun 1888, Abbott Laboratories telah berevolusi dengan cam
berdiversifikasi menjadi pemsahaan yang bergerak dalam
bidang kesehatan
yang menemukan, mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk
dan jasa yang inovatif yang mempakan kelanjutan dari perawatan dan
18
kesehatan - mulai dari pencegahan dan diagnosis hingga pengobatan dan
perawatan. Abbott, yang bennarkas besar di Chicago Utara, telah membantu
banyak orang di lebih dari 130 negara di seluruh dun:ia melalui cabangcabangnya, salah satunya di Indonesia. Abbott yang telah lama berkecimpung
dalam
bidang
kesehatan, banyak
menolong penderita AIDS,
kanker dan
diabetes. Salah satu bidang yang juga ditekun:i Abbott adalah nutrisi untuk
perawatan dan kesehatan untuk bayi dan anak-anak.
2.4 Sony Music Indonesia
Sony Music Entertainment merupakan anak perusahaan dari Sony
Corporation yang bergerak dalam industri musik. Didirikan pada bulan Januari
1988 di Amerika, perusahaan ini menjadi semakin bertumbuh pesat. Dan
seiring pertumbuhannya yang pesat tersebut, Sony Music Entertainment pun
mulai
membuka cabangnya di berbagai negara, seperti
Taiwan, Turki,
Portugal, Afiika Selatan, Hungaria, Filipina, dan Polandia. Kemudian mulai
memperluas jangkauannya pula hingga mencapai Asia, termasuk Indonesia.
Sony Music di Indonesia (SMEI) sudah memasuki tahun ke-5 pada
tanggal 1 Juni 2002 ini. Meskipun relatif masih muda, Sony Music tumbuh
sebagai perusahaan yang sehat dan terbukti eksis ditengah jatuh bangunnya
industri rekaman Indonesia. Dimulai pada masa awal perintisan di tahun 1997,
Sony Music
dengan
cekatan melakukan banyak
pembenahan, misalnya
distribusi penjualan yang tadinya masih dilakukan oleh pihak luar, diambil alih
sendiri dan hlngga kini distribusi Sony Music sudah mencakup seluruh agen
dan retail besar di seluruh Indonesia. Selanjutnya, di tengah ketidakpastian
19
kondisi pasar akibat terjadinya krisis politik dan ekonomi di tahun 1997, Sony
Music memutuskan utk melakukan investasi untuk mengembangkan industri
rekaman musik Jokal dengan merekrut artis-artis bam maupun yang sudah
ternama.
2.5 Analisa
2.5.1 Target Sasaran
m
Demografis:
orang tua berusia 25-40 th yang akan dan sedang mempunyai balita,
ekonomi menengah ke atas (&gt;b+), berlatar pendidikan perguruan tinggisarjana.
•
Geografis: kota-kota besar di Indonesia khususnya Jakarta.
•
Psikografis: terbuka, berwawasan luas, peka terhadap perkembangan.
2.5.2 Keunggudan Produk (Product Benefits)
Promosi &quot;MELODI BALITAKU&quot; merupakan suatu paket berupa cd I kaset
musik ldasik lengkap dengan buku petunjuk dan merchandise pendukung
sehlngga praktis, mudah disimpan dan disajikan dengan menarik serta bisa
dijadikan badiah untuk ternan atau keluarga
Manfaat bag.i Target Sasaran (Consumer Benefits)
Dengan membeli paket &quot;MELODI BALITAKU&quot;, target mendapatkan anakanak balitanya mendengarkan dan merasakan manfaat musik ldasik yang
didengamya melalui cd-cd I kaset-kaset dan buku petunjuk yang diberikan.
Download