BAB2 DATA DAN At"'ALISA 2.1 Musil!<.ldasik 2.1.1Sejarah, Karakteristik & Tokoh Musik ldasik Istilah rni!Sik klasik sering disangka sebagai jenis musik yang dimainkan oleh orkestra atau opera, padahal jika membicarakan tentang rni!Sik klasik, itu merupakan musik periode 1750 • 1820. Menurut Ensiklopedi Indonesia, klasik adalah "suatu karya (umumnya berupa karya cipta dari jaman lampau) yang bernilai seni serta ilmiah tinggi, berkadar keindahan dan tidak akan l\llltur sepanjang masa" (Hassan Shadily, Ensiklopedi Indonesia terbitan Ichtiar Barn-Van Hoeve, Jakarta 1982, jilid 3, p. 1793). Menurut Friedrich Blume, musik klasik adalah "karya seni rni!Sik, yang sempat mengintikan daya ekspresi dan bentuk bersejarnh sedemiki1111 hlngga terciptalah suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan teri!S" (Friedrich Blume dkk; Die Musik in Geschichte und Gegen:wart, Kassel1958, Band 7, p. 1027). Pada tah\lll·tah\1!1 periode kiasik, banyak perubahan yang teljadi di dunia. Revoli!Si Perancis dan perang-perang Napoleon telah mengubah wajah Eropa. Pada periode ini, banyak pelukis, arsitek dan bahkan musisi beralih dari gaya omamen tinggi Barak dan Rococo ke gaya teratur dan bersih yang mengingatkan kepada Y\lllani klasik. Kebudayaan yang tadinya sedikit banyak diperkembangkan sebagai seni lll1tuk golongan elit terutama di istana, gedlll1g opera dan di gereja katedral, kini makin didarnpingi dengan kebudayann rakyat dan !ebili rnenyeluruh dalarn arti \llltuk semua kalangan dan dapai: dimengerti 6 oleh semua kalangan . Selama masyarakat mulai periode menilanati dan klasik mer adi sangat berp U-tisipasi dalam mung.ldn kegiatan-kegiatan wa..lctu luangnya. Dengan demikian, dalam dunia musik, sistem seni berpusat pada kerajaan dari Barak mulai memudar dan dig:Lnti dengan konser umum pertama dimana orang membayar untuk mengbadirinya (HyperMusic - History of Classical Mv.sic, vvww.hJIR!lrmjlsic.ca). Pada periode i:ni, Vienna, ibukota Austria, menjadi pusat musik Eropa, dan hrya-karya dari periode ini sering dijuluki gaya Vienna. Komposer- komposer yang datang dari seluroh Eropa datang untuk belajar dan secara berangsur-angsur mereka mengembangkan dan memformalisasikan standar dari bentuk musik yang akan mendominasi budaya musik E:ropa pada dehde ke depan. Periode klasik meraih puncalmya dengan simfoni, sonata dan kuartet string dari 3 komposer hebat sekolah Vienna, yaitu Franz Joseph Haydn, Wolfgang Arnadeus Mozart, dan Ludwig van Beethoven. Mereka mengembangkan simfoni dengan mem.andang bentuk, orkestra, tekstur, dan estetik, mengarahkan elemen-elemen terprograrn ke gaya kualitas diri yang lain. Daripad.a perubahan cepat dan beragsm pada musik-musik Barok, musikmusik dari periode klasik cenderung lebih emosional na.mun harmonis. Kalan memasuki musik, maka dalam diungkapkan, namun selalu musik dalam klasik simpel, seimb:Lng dan tidak Barok emosi manusia perasaan dan sikap manusia musik diangkat ke tingkat obyektif diimbangi dalam pandangan yang lebih menyeluruh. Musik klasik berusaha untuk menciptakan suatu bahasa universal yang dapat dimengerti secara lokal/ nasional tetapi secara intemasional (maka terdapat banyak musik instrumental). Tema-tema 7 sonata dan simfoni yang mirip dengan lagu mkyat, yang seimbang dalam melodi, ritmik dan harmonik. Seniman klasik berusaha untuk mengungkapkan keindahan alam dalam ka.rya kesenian, misalnya seperti lukisan. Maka seorang kompmris berusaha untuk menirukan bunyi alam secara langsung dalam musik terprogram maupun secara tidak langsung dengan mencipta musik yang alamiah/ wajar dan indah sama seperti Sang Pencipta yang menghasi!kan alam raya. Dengan demikian musik klasik di satu pihak melawan zaman Barok dimana musiknya sering artiftsiall dibnat-buat dan pengertiannya kumng jela.s. :M:aka para seniman klasik percaya bahwa alatn sendiri dapat menambah keindahan pa.da kesenian dan seorang seniman juga dapat menambah/ meningkatkan kesenian alamiah dengan pengolahnya menurut huk-um estetika. Dikenal dengan musik absolut, ka.rya-ka.rya klasik dibuat untuk keperluannya sendiri, bukan untuk tarian atau perayaan-perayaan khusus tertentu (Internet Public Library - Afusic History 102, a Guide to Western Composers and their Music from the Middle Ages to the Present, ). 2.1.2 Manfaat Musik klasik Sebelmn pembaha5an mendalam tentang manfaat musik klasik bagi perkembangan otak manusia, kita hams mengetallui secara garis besar otak manusia keseluruhannya. Menurut kamus kedokteran (Brain - 1Vfedical Dictionary, www.hyperdictionazy.com), otak adalah bagian dari sistem pusat saraf yang terletak dalam tengkorak Otak berisi neuron-neoron! saraf dan selsel glia (yang membantu dan menjaga neuron tetap beljalan) yang dikeli!ingi oleh membran-membran pelindung. Neuron-neuron ini kemudian menerima 8 dan mengirimkan detak-detak sara.f yang berupa infonnasi tersebut sampai akhimya mengontrol gerakan tubuh pada manusia. Dengan celah mencolok, yang dinamakan belahan bujur, otak dibagi mer adi 2 belah<m y<mg dinamak<m hemisfer. Pada dasar dari belah<m tersebut terdapai gulungan tebal semt samf, yang dinamakan corpus callosum, yang menghubungkan komunikasi antar hemisfer. Pene!itian menemukan bahwa hemisfer dari otak bertanggung jawab atas cara berpikir yang berbeda. · Hemisfer kiri bersifut kognitif, seperti rasional., logis, maternatis, dan analitis. Sedangk<m hemisfer kanan bersifat afoktif, yaitu berkenaan dengan emosi d<m perasaan. Setisp manusia mempunyai perbedaan yang jelas dari salah satu cara berpikimya tapi ada juga beberapa yang menggunakan kedua belahan hemisfernya secara menyeluruh d<m seimbang. Pada umunmya, manusia dari sejak kecil telah dibiasakan untuk berpikir menggunakan hemisfer kiri. Ini terlihat dari sekolah-sekolah formal yang mengajarkan pendidikan-pendidikan akademis yang mengha.11.1Skan berpikir secam logis/rasional dan sisternatis, yang merupakan cara berpikir hemisfer kiri d<m mengesampingkan cara berpikir hemisfer kanan. Karena itu, untuk menggunakan ota.l,: secam menyeluruh d<m seimbang, diperlukan pelajar<m yang berimb<mg yang mengembangkan kekreati'llitasan d<m imaginasi yaitu melalui pendidikan seni. Dan semuanya itu bisa dimulai dengan menall.alllk:an terlebih dahulu pada benak kita prinsip bah'l'.'a kita hams mensejajarkan · kepentingan hemisfer kanan yang bersifut kognitif dengan hemisfer kiri yang bersifut afektif agar kita bisa mengoptimal.akan daya pikir kita (Cardoso, Silvia Helena, PhD, Brain & Mind·The Celebral Hemispheres, vvww·e:wJ.b.org,.p!). 9 NeuroscieP.ce adalah ilmu mengenai sistem pusat saraf manusia, otak, dan dasar biologis dari kesadaran, persepsi, memori dan belajar. Sistem sara£! otak adalah pondasi fisik dari proses belajar manusia. Neuroscience menghubunglam penelitian tentang sifat kognitif dan afektif dari otak manusia dengan proses aktualisasi fisik manusia yang meyebahkan manusia tersebut melakukan perbuata11 tertentu. Salah satu penelitiannya menemukan bahwa otak berubah seiring penggunaannya selama hidup kita. Usaha dan konsentrasi mental dapat mengubah stn.lki:ur fisik dari otak Sel-sel sam£' neuron-neuron manusia terl:mbung o!eh cabang-cabang yang dinamakan dendrit. Terdapat sekitar 10 milyar neuron pada otak dan sekitar 1,000 trilyun hubungan. Hubungan kombinasi yang mu_ngkin adalah sekitar 10 dari 1 juta tenaga. Seiring manusia menggunakan otak, manusia menguatkan hubungan susunan tertentu, membuat setiap hubungan lebih mudah tercipta lain ka1inya. Ir.dlah proses bagaimana terhadap memori beJjalan. Neuroscience pendidikan. Neuroscience sangat berpengarub menganjurk..an pembelajaran yang berkelanjutan dan perkembangan intelektual sampai tahap dewasa dengan mengutamakan keseimbangan otak tersebut (Neuroscience, www.funderstanding.com). Dalarn penelitiannya pada anak-anak, mereka menemukan musik, terutama musik klasik, mempunyai kemampuan untuk membangun cabang-cabang neuron pacta otak yang dapat mengembangkan memori dan pembelajaran cepat Musik menyediakan stimulasi otak untuk membentuk lebih banyak hubungan-hubungan dari cabang-cabang neuron yang dapat membuat mereka !ebih pintar. Setiap kali otak seorang anak distimlliasi, cahang-cabang neuron akan terbentuk atau dimantapkan. Ada 10 bukti tertentu yang menyebutkan bahwa anak-anak yang belajar musik, khususnya seja.'< dini, menunjukkan perbedaan neurologis daripada yang tidak belajar musik. Mendengarkan musik klasik sebenarnya mengubah organisasi otak dan menambah aliran darah dan aktivitas otak. Ahli-ahli neuroscience menduga bahwa jika anak-anak melatih neuron-neuron otak mereka dengan melibatkan dirinya dengan aktif dalrun musik, mereka mengembangkan intelegensi mereka pada 3 area penting, yaitu matematis, pemahaman ruang dan kemampuan u..ntuk menangani tugas-tugas pemahaman yang sul.it. Lagu- lagu nina bobo, melodi-melodi manis, lagu-lagu lucu adalah musik di telinga anak-anak kecil. Mendengarkan musik klasik dari sejak dini dan terns menerus, dapat memul.ai perkembangan yang baik ke arah kognitif, emosional, sosial dan fisik anak-anak. Penelitian oleh Dr. Echvin Gordon menyebutnya jendela kesempatan bagi anak-anak untuk belajar musik, terlebih musik klasik. Jendela ini terbuka dari awal kelahiran dan berakhir ketika anak berumur 9 tahun. Peneliti lain mengatakan jika ingin anak-anak berkembllllg intelektualnya dengl!TI cepat melalui musik, mereka hams mengalami bllllyak musik, khususnya musik klasik selama tahun-tahun tersebut (Barhyte, Dawn Marie, The Magic of Music, www.:llarlnershiP.Qfleaming.com). Pendengaran adalah indera yang pertama berkembang pada janin bay:i. Dllll pendengaran juga indera yllllg terakhlr yl!Tig meninggalkan tubuh seseorang yang akan meninggal. Musik klasik mempunyai ritme yang bisa dirasakan dan dilihat serta diden,crar. Elemen-etemen kompleks dari ritme memberikl!TI keterpaduan dengl!TI menambahkan dentum, denyut, al<sen, durasi, tempo, tekstur, bentuk, dlll1 pola. Otak terstimul.asi oleh kualitas musik 11 tennasuk ritme, melodi, harmoni, timbre, gaya, dinamis, maksud, dan emosi. Sebagai seni aural (yang berhubungan dengan pendengaran), musik menekankan pada ketrampilan pendengaran. Pendengaran merupakan dasar dari perkembangan kognitif. Sebagai contoh yang Mozart, perkembangan sementara dihasilkan pacta Efek dalan1 pemahaman ruang setelah mendengarkan musik Mozart. Sangat terlihat bahwa efek jangka panjang dari perkembangan otak membutuhkan sesoorang hams mendengarkan musik secara aktif dan penuh perhatian. Sesoorang harus merasa dan merespon kepada ekspresi musik seiring pergerakan dari watak afoktifke watak kognitif. Ketrampilan motorik mental sebagai respon alami terhadap musik dimana di dalamnya terdapat ritme, melodi, dan pe:rgerukan harmomis sertabentuk dan dinamis dalam musik. Pacta level dasarnya, musik hanyalah suam. Suara yang dihasilkan dari getaran. Getaran-getaran ini bisa disebabkan oleh suara, musik instrumen atau objek yang saling berbenturan. Suara dibawa ke telinga melalui perubahan tekanan udara. Musik sendiri mempunyai beberapa karakteristik yang penting seperti ritme, pitch, timbre dan melodi. Telinga mengubah gelombang suara menjadi gerukan dengan menggetarkan bagian tengah tertentu pacta telinga bagian dalam. Gerukan ini kemudian dirubah menjadi sinyal-sinyal elektrik yang menuju ke saraf otuk cranial kedelapan. Dari telinga, infonnasi suara pertama menuju ke stem otuk, kemudian ke thalamus, lalu ke lapisan luar pada kedua sisi otak. Beberapa ahli meneliti bahwa musik diproses oleh hemisfer kanan. Penelitian lain menunjukkan bahwa hemisfer kiri juga tidak kalah pentingnya. 12 Mendengarkan musik dan mengapresiasi musik adalah proses kompleks yang meliputi memori, belajar dan emosi. Kemungkinanjuga terdapat beberapa area pada otak yang penting untuk pengalaman musik. Telah banyak eksperimeneksperimen yang telal1 meneliti bagaimana otak memproses musik. Pengukuran aktivitas otak dengan menggunakan electroencephalogram (EEG) telah membuktikan bahwa kedua hemisfer, kiri dan kanan merespon terhadap musik. Beberapa tahun lalu, sebuah eksperimen dimana memperlil:tatkan bahwa musik klasik dapat meningkatkan memori. Efek ini dikenal! dengan nama Efok Mozart karena seleksi musik yang dapat meningkatkan memori tersebut adalah lagu dari Wolfgang Amadeus Mozart. Banyak orang telah membaca tentang eksperimen ini di majalah-majalah dan koran-koran dan berpikir bahwa mendengarkan musik klasik adalah memang cara yang baik untuk meningkatkan memori dan intelegensi. Para peneliti yang berl:tasil menemukan Efek Mozart juga telah melil:tat efek dari pendidikan musik pacta pemal:taman ruang. Mereka mell1beri anak balita latihan selama 8 bulan. Anak balita tersebut dibagi menjadi 4 grup, yaitu grup belajar keyboard (musik klasik), grup belajar vokal, grup belajar komputer, grup yang tidak belajar apa-apa. Setelah 8 bulan latil:tan, balitabalita tersebut dites ketrampi!an mereka untuk menyatukan puzzle (pemahaman temporal ruang) dan mengenal bentuk (pemahaman pengenalan rusng). Hasilnya sangat mengagull1kan! Para ahli menemukan bahwa hanya grup dari pelajaran keyboard musik klasiklah yang mengalami peningkatan dalam tes pemal:taman rusng. Bahkan ketika grup dari pelajaran keyboard 13 musik ldasik dites sehari setelah pelajaran keyboardny"' mereka masih menunjukkan peningkatannya (Neuroscience for Kids, y;rww.facu.lj;y.J"'ashlng!:on.e<,Ju) Para peneliti di be!akang stuili Efek Mozart, Prof. Francis Rauscher dan Dr. Gordon Shaw, dijadikan berita lagi pada akhlr 1990an dengan mspirasi studi yang mengenalkan kembal.i memotivasi masyamkat dal.am skal.a nasional. untuk musik, khususnya musik ldasik kepada anak-anak dalam bentuk pendidikan. Wa!aupun studi lain menghasilkan temuan yang berbeda, studi Rauscher dan Shaw membuat ingin tahu masyarakat Prospek musik ldasik sebagai alat untuk meningkatkan intelek dan perkembangan membuat kagum para merangsang pengajar, penguasa dan keluarga. Bahkan yang tadioya ragu-ragu jadi ingin tahu. Penemuan Raucher dan Shaw bukanlah yang pertama. Sejak pertengahan tahun l800an, penelitian menemukan bahwa musik klasik dapat memberikan banyak efek-efek positif pada perkembangan dan kesehatan anak. Keiika anak-an..ak mungkin tidak menjadi ahli musik, tetapi setiap anak mempunyai potensial mendapatkfu-: manfaat dari musik k!asik, terlebih lagi jika musik diajarkan da.lam pendidikan yang memberikan pendekatan panca indera yang khusus (The Art of Teaching, WW\nt.teachervision.com) 2.2 BasH Survey Setelah me!akukan survey, berikut adalah hasil-hasil yang bisa saya dapatkan: 2.2.1Kuesione:r 14 Penulis juga melakukan survei dengan penyebaran kuesioner yang hanya dilakukan di daerah Jakarta. Dari segi penyebaran kuesioner, penuhs mengajukan pertanyaan dengan target orang tua yang mempunyai balita yang sebelumnya diberi tahu sedikit artikel tentang manfaat pengenalan musik klasik bagi perkembangan otak balita untnk mendapatkan data tentang musik klasik menurut mereka. Adapun data tersebut ditampilkan dalam bentnk tabeltabel sebagai berikut: Apakah aooa pemah mangetahui imormasi ini sebelumnya? lill!!Ya 1\ IB Tidai<J[ I Apakah aooa menemukan musik Klasik akan bermanfaat bagi anak aooa? 14% J•Ya I[ fllliTidak I: 86% • 15 Jika ya, sooahkah ancla memperl<enalkan musik K!asik kepacla anal< anda? l sooahl l•selum lj Apakah anda akan menindaklanjutinya dengan memasukkan ar.ak anda kepada kursus-kl!l"Sl.JS yang berhubungan dengan musik? lliYal! ! IITidal< 11 I Ket: Data di atas berjumlah 35 responden. 2.2.2 Wawancara Penulis juga melakukan wawancam kepada Dra.. Widia Pekerti, 1\r!Pd, direktu:r akademik pusat seni dan pendidikan EduArt untuk mendapatkan data yang mendulrnng proyek tugas akhir ini. Wawancara ini dilakukan di EduArt, Jl. Bulcit Gading H.aya Kelapa Gading Barat, komplek Bulcit Gading Indah blok E/16, Jakarta Utara pada tanggal 15 September 2003. Menurutnya, 16 manusia tidak hanya butuh kecerdasan intelektual, tempi juga kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual. Anak-anak sebaiknya mendapatkan unsurun.sur tersebut secara seimbang. Pendidikan melalui kegiatan seni, seperti musik dapat membantu perkembangan mental yang seimbang. Syair lagu mengaktifkan kerja belahan otak kiri sedangkan alunan musik (tune) mengaktifkan belahan otak kanan secara serempak. Melalui kegiatan seni yang menyenangkan, anak akan terlatih mendayagunakan berbagai ketrampilan antara lain: motorik, visual, spasial, musikal, matematis (logika), dan bahasa serta personal, natural, dan spiritual. Kepekaain ini akan menjauhkan anak dati perbuatan negatif. Karena menurumya, melalui seni, rasa simpati, tata krama, dan sosial dapat ditanamkan.. Sesuai dengan perkembangan anak, mereka dibimbing ke arah pengenalan, pengamatan, merespons dan dibimbing ke arah penciptaan agar mereka menjadi kreatif. mengenal seni sejak dini karena Anak-anak seharusnya mulai merupakan landasan tepat untuk pengembangan optimal selanjumya. Melalui seni musik, mereka peka terhadap ketepatan bunyi/ suara, ketetapan waktu, keteraturan logis dan matematis, mengaktiJ:kan fungsi kedua belah otak dalam waktu yang bersamaan pada waktu bemyanyi. Melalui seni ta:ri, mereka peka terhadap gerak, ruang, dan waktu. Melalui seni rnpa, mereka peka terhadap bidang, ruang, dan wama. Dari hasil penelitian di Amerika Serikat, siswa yang mengikuti pelajaran atau lrursus seni biasanya memperoleh hasil belajar yang lebih baik juga di bidang lain dibandingkan dengan yang tidak belajar seni (David Steined). Hal ini disebabkan karena bidang seni menuntut keteraturan, kerapian, kebersihan, ketelitian, ketepatan teknik dan ketepatan. waktu. Semua ini dapat diamati dati 17 basil karya menggambar, ketepatan mencapai nada dan ritme dalam musik, atau ketepatan gerak daiam tari atau senam. Kebiasaan yang baik ini akan menjadi kemampuan dasar untuk bidang pelajaran maupun pekeljaan di kemudian hari. Menurut A. Parcker, direktur SCANS atau pendidikan seni dalam di Amerika, kegiatan prosesnya mengembangkan hal-hal sebagai berikut • Menyusun (mengorganisir). • Mengintepretasi informasi. • Cekatan mengambil keputusan daiam hal yang berkaitan dengan materi maupun teknik. • Belajar menganalisa tugas khusus serta memecahkan masalah sendiri maupun dalam kelompok (keljasama). • Bemsaha berpikir kreirtif, dapat menggambarkan sesuatu dalam benaknya (imajinasi). • Dapat mengevaluasi pekeljaannya sendiri maupun pekeljaan orang lain. 2.3 Abbott Laboratories Selama lebih dari 1 abad, Abbott Laboratories telah bekelja demi kesehatan orang banyak di seluruh dunia. Didirikan oleh Dr. Wallace Calvin Abbott pada tahun 1888, Abbott Laboratories telah berevolusi dengan cam berdiversifikasi menjadi pemsahaan yang bergerak dalam bidang kesehatan yang menemukan, mengembangkan, memproduksi dan memasarkan produk dan jasa yang inovatif yang mempakan kelanjutan dari perawatan dan 18 kesehatan - mulai dari pencegahan dan diagnosis hingga pengobatan dan perawatan. Abbott, yang bennarkas besar di Chicago Utara, telah membantu banyak orang di lebih dari 130 negara di seluruh dun:ia melalui cabangcabangnya, salah satunya di Indonesia. Abbott yang telah lama berkecimpung dalam bidang kesehatan, banyak menolong penderita AIDS, kanker dan diabetes. Salah satu bidang yang juga ditekun:i Abbott adalah nutrisi untuk perawatan dan kesehatan untuk bayi dan anak-anak. 2.4 Sony Music Indonesia Sony Music Entertainment merupakan anak perusahaan dari Sony Corporation yang bergerak dalam industri musik. Didirikan pada bulan Januari 1988 di Amerika, perusahaan ini menjadi semakin bertumbuh pesat. Dan seiring pertumbuhannya yang pesat tersebut, Sony Music Entertainment pun mulai membuka cabangnya di berbagai negara, seperti Taiwan, Turki, Portugal, Afiika Selatan, Hungaria, Filipina, dan Polandia. Kemudian mulai memperluas jangkauannya pula hingga mencapai Asia, termasuk Indonesia. Sony Music di Indonesia (SMEI) sudah memasuki tahun ke-5 pada tanggal 1 Juni 2002 ini. Meskipun relatif masih muda, Sony Music tumbuh sebagai perusahaan yang sehat dan terbukti eksis ditengah jatuh bangunnya industri rekaman Indonesia. Dimulai pada masa awal perintisan di tahun 1997, Sony Music dengan cekatan melakukan banyak pembenahan, misalnya distribusi penjualan yang tadinya masih dilakukan oleh pihak luar, diambil alih sendiri dan hlngga kini distribusi Sony Music sudah mencakup seluruh agen dan retail besar di seluruh Indonesia. Selanjutnya, di tengah ketidakpastian 19 kondisi pasar akibat terjadinya krisis politik dan ekonomi di tahun 1997, Sony Music memutuskan utk melakukan investasi untuk mengembangkan industri rekaman musik Jokal dengan merekrut artis-artis bam maupun yang sudah ternama. 2.5 Analisa 2.5.1 Target Sasaran m Demografis: orang tua berusia 25-40 th yang akan dan sedang mempunyai balita, ekonomi menengah ke atas (>b+), berlatar pendidikan perguruan tinggisarjana. • Geografis: kota-kota besar di Indonesia khususnya Jakarta. • Psikografis: terbuka, berwawasan luas, peka terhadap perkembangan. 2.5.2 Keunggudan Produk (Product Benefits) Promosi "MELODI BALITAKU" merupakan suatu paket berupa cd I kaset musik ldasik lengkap dengan buku petunjuk dan merchandise pendukung sehlngga praktis, mudah disimpan dan disajikan dengan menarik serta bisa dijadikan badiah untuk ternan atau keluarga Manfaat bag.i Target Sasaran (Consumer Benefits) Dengan membeli paket "MELODI BALITAKU", target mendapatkan anakanak balitanya mendengarkan dan merasakan manfaat musik ldasik yang didengamya melalui cd-cd I kaset-kaset dan buku petunjuk yang diberikan.