Microsoft Word

advertisement
BAB II LANDASAN
TEORI
Topik subprime mortgage belakangan ini sering muncul di berbagai media, baik
media cetak maupun televisi, tetapi terkadang tidak semua orang mengerti arti dari kata
tersebut dan dampak yang bisa timbul dari hal tersebut. Bagaimana hal tersebut bisa
muncul di tengah-tengah kehidupan kita. Bab ini akan lebih banyak membahas tentang
apa sebenarnya subprime mortgage dan variable apa saja yang termasuk dalam subprime
mortgage. Di dalam bab ini juga akan membahas secara teoritis apa sebenarnya yang
dimaksud dengan event study dan mengapa bisa membantu kita untuk menganalisa suatu
masalah.
2.1
Subprime Mortgage
Menurut Webster's New Millennium™ Dictionary of English pengertian dari
subprime mortgage adalah, “ a real estate loan often made originally below the prime
rate, offered to individuals or enterprises with weak credit ratings; also, this type of
mortgage solution with higher interest rates than for prime customers”. Yang jika
diterjemahkan secara bebas adalah hipotik perumahan yang berbasis pinjaman untuk
kredit perumahan dimana criteria peminjamnya lebih rendah atau dengan criteria
peminjaman yang lebih longgar dari standar utama (prime). Secara umum peminjam
kategori subprime merupakan pihak-pihak yang tidak dapat memenuhi persyaratan
8
9
standar pemberian kredit yang berlaku. Peminjam umumnya memiliki rasio debt to
income yang tinggi, memiliki catatan kredit yang kurang baik atau memiliki karakteristikkarakteristik lain yang menyebabkan adanya probabilitas default yang lebih tinggi relatif
terhadap peminjam dengan catatan kredit yang baik. Karena profil peminjamnya beresiko
maka hipotik yang berlandaskan pinjaman subprime karenanya dipasarkan dengan spread
positif dibandingkan rate yang ditawarkan untuk prime mortgage.
Penawaran yang digunakan dapat berupa Fixed Rate Mortgage (FRM) atau
Adjustable Rate Mortgage (ARM). Namun sebagian besar subprime mortgage merupakan
ARM, yaitu mortgage loans yang suku bunganya dapat disesuaikan setelah periode
tertentu sesuai dengan perubahan tingkat resiko di pasar. Yang populer adalah mortgage
hybrid 30 tahun dengan skema 2/28, atau 2 tahun dengan bunga tetap (Fixed Rate
Mortages/FRMs) dan 28 tahun sisanya bersifat adjustable (ARMs). Periode 2 tahun
dengan fixed rate disebut sebagai ”teaser”. Pemberian istilah ”teaser” tersebut, mengingat
dampaknya sekarang mungkin menjadi ironis.
9
10
Diagram 2.1
Proses Sekuritisasi Subprime Mortgage
Sumber: Sabry & Schopflocher, June 2007
Berikut lebih jelasnya bagaimana subprime mortgage bisa ada di investasi para
investor:
1. Home buyers
Pembeli dengan kredit yang lemah, atau subprime, biasanya membayar hipotik
tahunan yang paling sedikit 2 persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang
dibayarkan orang dengan kredit yang baik kepada bank.
2. Mortgage brokers
Broker, banyak dari mereka berasal dari California, berada tepat di tengah
kerjasama yang pernah menguntungkan antara pemberi pinjaman subprime dan
Wall Street. Mereka menangani sebanyak 70 persen dari asalnya.
10
11
3. Subprime lenders
Pemberi pinjaman merayu orang dengan tawaran yang sangat menarik seperti
pinjaman tanpa dokumen, yang tidak memerlukan bukti pendapatan atau tabungan.
Rekor sebesar $ 805 miliar dari subprime mortgage berasal dari 2005.
4. Big banks/ wholesaler
Bank besar membeli pinjaman subprime, banyak bank yang menyatukan hutang
tersebut dan menjualnya ke firma di Wall Street. Bank seperti HSBC Holdings
sangat terpengaruh oleh gagalnya subprime.
5. Securitization/ manufacture of CDOs
Bank di Wall Street kemudian membuat subprime loans menjadi mortgage-backed
securities (MBS) dan collateralized debt obligations (CDO). Penjualan MBS baru
mencapai $2.4 triliun di 2006
6. Rating companies
Ketika bank membuat CDO, mereka bertemu dengan credit raters untuk
membahas tentang kualitas dari isi, termasuk subprime debt. Mereka membagi
CDO menjadi bagian-bagian agar bisa mendapatkan rating yang diinginkan untuk
setiap porsi.
7. Securities/ CDOs
CDO termasuk gabungan antara bonds dan sekuritas yagn dilindungi oleh
mortgages dan home equity loans. Pada 2006, sekitar $ 100 miliar dari subprime
debt masuk ke dalam CDO senilai $ 375 miliar yang dijual di AS.
11
12
8. Investor
Investor menyukai CDO karena mereka menawarkan potensi keuntungan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi dengan rating yang sama. Bank,
perusahaan asuransi, dan dana pensiun mengambil resiko untuk mendapatkan
yield setinggi 20 persen.
Subprime mortgage menjadi suatu alat investasi yang menggiurkan bagi para
investor karena tingginya tingkat return yang dijanjikan. Karena memang berdasarkan
suatu quote yang sangat sering dikatakan oleh pelaku keuangan adalah ‘high risk high
return’ dimana jika investor mengharapkan hasil yang lebih tinggi maka mereka haru
berani untuk mengambil resiko yang lebih besar terhadap investasinya.
Investasi pada subprime mortgage mulai marak pada tahun 2003 dan merupakan
investasi yang menguntungkan, karena pada saat tersebut masih menggunakan FRM
dimana bunga yang harus dibayar masih tetap. Tetapi memasuki tahun-tahun berikutnya,
tingkat bunga kredit subprime juga meningkat dengan berjalannya waktu. Dan
dikarenakan para debitur subprime memang merupakan kalangan yang memiliki credit
rating yang tidak baik, maka memang kemungkinan besar akan terjadi kredit macet
seperti yang terjadi sekarang ini.
12
13
2.1.1 Collateralized Debt Obligation
Collateralized Debt Obligation (CDO) secara pengertian adalah, “an investmentgrade security backed by a pool of bonds, loans and other assets. CDOs do not specialize
in one type of debt but are often non-mortgage loans or bonds.” (www.investopedia.com).
Hubungan sebenarnya antara subprime mortgage dengan CDO adalah subprime
mortgage tersebut diperjual belikan melalui CDO. CDO adalah sejenis asset backed
securities dan produk structured credit. CDO ini bervariasi baik dalam strukturnya,
maupun dalam underlying collateral-nya. Namun demikian prinsip penerbitannya sama
dimana CDO merupakan jenis investasi pada asset fixed income seperti high yield debt
atau asset backed securities.
CDO biasana distruktur dalam beberapa tranche/ tingkatan, yaitu:
1. Senior Tranches, aset dengan rating AAA
2. Mezzanine Tranches, aset dengan rating AA hingga BB.
3. Equity Tranches, aset yang tidak di rating (unrated)
AAA
AA
BBB+
BBB
BBBBB
Unrated
Senior Trance
Mezzanine tranche
asset dengan rating
AA s.d. BB
Equity Trance
Diagram 2.2
Struktur CDO
Sumber: Bloomberg
13
14
Level senior berisi aset dengan rating AAA. Investor pada aset ini biasanya adalah
bank-bank, perusahaan asuransi, dan perusahaan investment funds. Untuk investor
Mezzanine tranche dan Equity tranche umumnya adalah hedge fund dan perorangan
(wealthy individual).
Pembayaran hasil investasi portfolio CDO (disebut sebagai yield) didistribusikan
pada investor tranches, dengan skala prioritas diutamakan bagi level tranches yang paling
senior, kemudian mezzanine tranches, dan terakhir equity tranches. Sebaliknya, jika
terjadi kerugian atau default pada portfolio investasi CDO, maka pembagian loss dimulai
dari investor paling junior, yaitu investor equity tranches. Kemudian investor mezzanine
tranches, dan terakhir investor senior tranches.
2.2
Pasar Keuangan
Pasar keuangan dapat berarti :
1. Suatu organisasi yang memfasilitasi perdagangan produk keuangan seperti
misalnya bursa efek yang memfasilitasi perdagangan saham, obligasi dan
waran .
2. Pertemuan antara pembeli dan penjual untuk memperdagangkan produk
keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara
langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter).
14
15
Dalam dunia akademis, mahasiswa bidang studi keuangan akan menggunakan
kedua makna tersebut namun mahasiswa ekonomi hanya menggunakan makna yang
kedua.
Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :
•
Pasar modal yang terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder yang terbagi
lagi menjadi :
~ pasar saham, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan
saham, dan merupakan sarana perdagangan saham.
~ pasar obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan
obligasi dan merupakan sarana perdagangan obligasi.
~ pasar komoditi, yang memfasilitasi perdagangan komoditi.
•
Pasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan utang jangka pendek dan
investasi.
•
Pasar derivatif, yang merupakan sarana yang menyediakan instrumen untuk
mengelola resiko keuangan.
•
Pasar berjangka, yang merupakan sarana yang menyediakan stadarisasi
kontrak berjangka bagi perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa
mendatang.
•
Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai resiko.
•
Pasar valuta asing, yang memfasilitasi perdagangan valuta asing .
15
16
Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami
kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman
kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank
menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dan kemudian
bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang.
Bank biasanya memberikan pinjaman uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan
rumah.
Ilustrasi pada tabel dibawah ini dapat menjelaskan hubungan antara pasar
keuangan dan peminjam serta pemberi pinjaman :
Tabel 2.1
Hubungan antara Peminjam dan Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman
Perantara keuangan
Individu
Perusahaan
Banks Perusahaan
Asuransi Dana
Pensiun Reksadana
Pasar keuangan
Peminjam
Antarbank
Bursa efek
Pasar uang
Pasar obligasi
Valuta asing
Individu
Perusahaan
Pemerintah pusat
Pemerintah daerah
Perusahaan publik
Individu meminjam uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek
maupun panjang guna pembiayaan pembelian rumah.
Perusahaan meminjam uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun
panjang guna perputaran dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
Pemerintah seringkali menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka
lebih besar daripada pemasukan pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini
16
17
dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga melakukan peminjaman bagi keperluan badan
usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat dan sektor publik lainnya.
Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerah dapat meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya
dengan penerimaan pinjaman dari pemerintah pusat.
Badan usaha milik negara dan perusahaan publik biasanya termasuk industri
nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta api pos, perusahaan listrik negara,
air minum dan perusahaan penyedia layanan publik lainnya.
2.2.1. Informasi di Pasar Modal
Informasi atau fakta material adalah informasi atau fakta penting dan relevan
mengenai peristiwa, kejadian atau fakta yang mempengaruhi harga efek pada bursa efek
dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas
informasi atau fakta tersebut (Undang-undang No. 8 Th. 1995 tentang Pasar Modal). Di
lain pihak Beaver (1989), mendefinisikan informasi sebagai suatu perubahan ekspektasian
tentang suatu hasil peristiwa. Laporan laba dikatakan mempunyai kandungan informasi
jika hal itu merubah perkiraan investor tentang return atau harga di masa yang akan
datang.
17
18
2.2.2 Efisiensi Pasar
Secara umum efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver
(dalam Jogiyanto, 2000: 363) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan
informasi. Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai
harga keseimbangan merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat
dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan
informasi yang tersedia, maka kondisi pasar ini disebut dengan pasar efisien. Dengan
demikian ada hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan
ekuilibrium dengan konsep pasar efisien yang mencoba menjelaskan bagaimana pasar
memproses informasi untuk menuju posisi ekuilibrium yang baru. Efisiensi pasar seperti
ini disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market) yaitu
bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia (Jogiyanto, 2000: 352).
Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja atau
dapat dilihat tidak hanya dari ketersediaan informasi, tetapi juga dilihat dari kecanggihan
pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang
tersedia. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi saja disebut dengan efisiensi
pasar secara informasi (informationally efficient market). Sedang pasar efisien yang
ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally
efficient market).
Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga
sekuritas dengan informasi. Pertanyaannya adalah informasi mana yang dapat digunakan
18
19
untuk menilai pasar yang efisien, apakah informasi yang lama, informasi yang sedang
dipublikasikan atau semua informasi termasuk informasi privat. Ada tiga bentuk efisiensi
pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu,
informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut ini.
1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas
tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi masa lalu
ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar secara
lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang
menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang.
Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat
digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar
yang efisien bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa
lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.
2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form)
Pasar dikatakan efisien setengah kuat bila harga-harga sekuritas secara
penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan (all
publicity available information) termasuk informasi yang berada di laporanlaporan keuangan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan
dapat berupa:
a. Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas
dari perusahaan yang mempublikasikan laporan tersebut. Informasi yang
dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh
19
20
perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan
peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten (corporerate event). Contoh
dari informasi yang dipublikasikan ini misalnya adalah pengumuman laba,
pengumuman pembagian dividen, pengumuman pengembangan produk
baru, pengumuman merger dan akuisisi, pengumuman perubahan metode
akuntansi,
pengumuman
pergantian
pemimpin
perusahaan,
dan
sebagainya.
b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat berupa
peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak
pada harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi
tersebut. Contoh dari informasi ini misalnya adalah regulasi untuk
meningkatkan kebutuhan cadangan (reserved requirement) yang harus
dipenuhi oleh semua bank. Informasi ini akan mempengaruhi secara
langsung harga sekuritas tidak hanya sebuah bank saja, tetapi mungkin
semua emiten di dalam industri perbankan.
c. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat
berupa peraturan pemerintah
atau peraturan dari regulator yang
berdampak ke semua perusahaan emiten. Contoh dari regulasi ini adalah
peraturan akuntansi untuk mencantumkan laporan arus kas yang harus
dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan mempunyai dampak
ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja atau
20
21
perusahaan-perusahaan di suatu industri, tetapi mungkin berdampak
langsung pada semua perusahaan.
Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau
grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan
untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama.
Berikut akan diberikan bermacam-macam pengumuman
yang dapat
mempengaruhi harga sekuritas (Foster, 1986: 377):
1. Pengumuman
yang
berhubungan
dengan
laba
(earnings-related
announcements). a) Laporan tahunan awal, b) laporan tahunan detail, c)
laporan interim awal, d) laporan interim detail, e) laporan perubahan
metode-metode akuntansi, f) laporan auditor, g) lainnya.
2. Pengumuman-pengumuman peramalan oleh pejabat perusahaan (forecast
announcements by company officials). a) Peramalan laba sebelum akhir
tahun fiskal, b) estimasi laba setelah akhir tahun fiskal, c) peramalan
penjualan, d) lainnya.
3. Pengumuman-pengumuman dividen (dividend announcements).
a)
Distribusi kas, b) distribusi saham, c) lainnya.
4. Pengumuman-pengumuman pendanaan (financing announce-ments). a)
Pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas, b) pengumuman yang
berhubungan dengan hutang, c) pengumuman sekuritas hibrid, d) sewaguna, e) persetujuan standby credit, f) pelempar saham kedua, g)
pemecahan saham, h) pembelian kembali saham, i) pengumuman joint
venture, j) lainnya.
21
22
5. Pengumuman-pengumuman
yang
berhubungan
dengan
pemerintah
(government-related announcements). a) Dampak dari peraturan baru, b)
investigasi-investigasi terhadap kegiatan perusahaan, c) keputusankeputusan regulator, d) lainnya.
6. Pengumuman-pengumuman investasi (investment announcements). a)
Eksplorasi, b) usaha baru, c) ekspansi pabrik, d) penutupan pabrik, e)
pengembangan R&D, f) lainnya.
7. Pengumuman-pengumuman ketenagakerjaan (labor announce-ments). a)
Negosiasi-negosiasi, b) kontrak-kontrak baru, c) pemogokan, d) lainnya.
8. Pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan hukum (legal
announcements). a) Tuntutan terhadap perusahaan atau terhadap
manajernya, b) tuntutan oleh perusahaan atau oleh manajernya, c) lainnya.
9. Pengumuman-pengumuman pemasaran-produksi-penjualan (mar-ketingproduction-sales announcements). a) Pengiklanan, b) rincian kontrak, c)
produk baru, d) perubahan harga, e) penarikan produk, f) laporan-laporan
produksi, g) laporan-laporan keamanan produk, h) laporan-laporan
penjualan, i) rincian jaminan, j) lainnya.
10. Pengumuman-pengumuman manajemen-direksi (management-board of
director announcements). a) Susunan direksi, b) manajemen, c) rincian
struktur organisasi, d) lainnya.
11. Pengumuman-pengumuman merger - ambil alih - diversifikasi (mergertakeover-divestiture announcements). a) Laporan-laporan merger, b)
22
23
laporan-laporan investasi ekuitas, c) laporan-laporan mengambil alih, d)
laporan-laporan diambil alih, e) laporan-laporan diversifikasi, f) lainnya.
12. Pengumuman-pengumuman
industri
sekuritas
(securities
industry
announcements). a) Laporan-laporan pertemuan tahunan, b) perubahanperubahan kepemilikan saham, c) “heard on the street”,
d) laporan-
laporan “insider trading”, e) laporan harga dan volume perdagangan, f)
pembatasan perdagangan atau suspensi, g) lainnya.
13. Lain-lain.
3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form).
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara
penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang tersedia termasuk
informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien
dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor
yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena
mempunyai informasi privat.
Tujuan
dari
pembedaan
pasar
menurut
efisiensinya
ini
adalah
untuk
mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar. Ketiga bentuk pasar
efisien ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan ketiga bentuk pasar efisien
ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu bentuk lemah merupakan bagian dari bentuk
setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat.
23
24
2.2.3. Saham
Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
menerbitkan saham. Dengan memiliki saham tersebut, maka pemilik saham berhak atas
pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran semua
kewajiban perusahaan.
Saham dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu saham preferen dan saham biasa.
Saham preferen memberikan pendapatan tetap melalui presentase yang sudah ditetapkan
pada awal pembelian saham sedangkan pendapatan saham biasa sesuai dengan kebijakan
manajemen.
Saham diperjual belikan di pasar keuangan. Dapat merupakan di pasar primer dan
juga pasar sekunder. Saham yang ditransaksikan di pasar primer merupakan saham
perdana untuk perusahaan yang baru pertama kali mengeluarkan lembar sahamnya (go
public), saham tersebut berpengaruh ke pendapatan ekuitas perusahaan, karena dana dari
hasil transaksi saham masuk ke dalam perusahaan yang bersangkutan. Saham yang
ditransaksikan di pasar sekunder merupakan ‘second purchase’ dan tidak berpengaruh ke
pendapatan ekuitas perusahaan karena memang sudah merupakan pasar tersendiri dengan
nilai pasar yang sangat terpengaruh oleh performance dari perusahaan tersebut. Jika
performance perusahaan tersebut baik, maka harga saham akan cenderung bullish (naik),
jika terdapat isu yang tidak baik mengenai perusahaan tersebut maka harga saham
cenderung akan bearish (turun).
Pada tanggal 16 Agustus 2007, saham di seluruh dunia cenderung bearish, yang
dikarenakan oleh adanya isu subprime di Amerika Serikat. Bahkan jika kita melihat grafik
24
25
dari masing-masing index gabungan seperti Dow Jones dan IHSG, mereka juga cenderung
untuk bearish pada tanggal tersebut.
2.2.3.1. Returns
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return
realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang
diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan
return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa yang akan datang.
Expected return merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor di
masa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,
expected return sifatnya belum terjadi.
2.2.3.2. Abnormal Returns
A term used to describe the returns generated by a given security or portfolio over a
period of time that is different from the expected rate of return. The expected rate of
return is the estimated return based on an asset pricing model, using a long run historical
average or multiple valuation.(www.investopedia.com)
Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi
(actual return) terhadap return normal. Return normal merupakan return yang diharapkan
25
26
(expected return) oleh investor. Return tidak normal merupakan selisih dari return yang
sesungguhnya terjadi dengan return yang diharapkan. Untuk menghitung besarnya
abnormal return terlebih dahulu dihitung return ekspektasi dengan menggunakan model
pasar dengan membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama
periode yang telah ditetapkan.
2.3
Event Study
Menurut Don Cram, “an event study , in economics/finance/accounting research, is an
analysis of whether there was a statistically significant reaction in financial markets to
past occurences of a given type of event that is hypothesized to affect public firms' market
values.” Pengertian yang akan diambil untuk thesis ini adalah bahwa event study
merupakan suatu cara atau metode untuk mengetahui reaksi saham tertentu terhadap suatu
peristiwa yang terjadi. Apakah peristiwa tersebut akan mempengaruhi secara signifikan
atau tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, hal tersebut dapat dilihat melalui
perubahan di rata-rata abnormal return dari sample yang dipilih untuk kemudian di uji
tingkat signifikannya. Dari hal tersebut kita akan dapat memperoleh hasil secara statistikal
dari hipotesa yang telah kita kemukakan pada bab 3.
26
Download