PREFERRED STOCK, LEASING, CONVERTIBLES, WARRANT AND OPTION I. Preferred Stock Preferred stock memberikan hak-hak tertentu yang lebih senior bagi pemiliknya dibandingkan dengan pemilik pemegang saham biasa. Preferred stock memberikan return (dividen) yang tetap untuk setiap periode yang dinyatakan dalam persentase atau satuan uang. Jenis preferred stock menurut nilai nominal: Par value preferred stock adalah saham preferen dengan nilai nominal. Dividen tahunan dinyatakan dalam persentase dari nilai nominal. Non par value preferred stock adalah saham preferen tanpa nilai nominal. Dividen tahunan dinyatakan dalam satuan mata uang tertentu. Jenis preferred stock menurut perilaku dividen: Fixed dividend preferred stock yaitu saham prefer dengan dividen tetap per periode Adjustable rate or floating rate preferred stock yaitu saham preferen dengan dividen yang terikat pada tingkat bunga sekuritas pemerintah. Penyesuaian dilakukan pada setiap 3 bulan. Payment in kind preferred stock yaitu saham preferen yang membayar dividen dalam bentuk tambahan saham preferen. Biasanya setelah 5 atau 7 tahun, saham preferen ini memberikan dividen berupa kas. Basic Rights of Preferred Stockholders. Hak pokok dari pemegang saham preferen: Pembagian laba yang lebih didahulukan dari pemegang saham biasa. Pembagian likuidasi aset yang lebih didahulukan dari pemegang saham biasa.yang nilainya sama dengan nilai nominal Biasanya tidak memiliki hak suara Features of Preferred Stock Sejumlah cirri dilekatkan pada saham preferen sebagai bagian dari penerbitan saham preferen. Ciri ini bersamaan dengan peneraan nilai nominal saham, jumlah dividen, tanggal pembayaran dividen, dan ketentuan-ketentuan yang membatasi. Ketentuan pembatas Ketentuan yang membatasi ini ditujukan untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan yang mencakup: ketentuan jika dividen tidak dibayar, penjualan sekuritas senior, merger, penjualan asset, kondisi modal kerja bersih, pembayaran dividen kepada pemegang saham biasa atau pembelian kembali saham biasa yang beredar. Pelanggaran terhadap ketentuan Page | 1 tersebut, membolehkan pemegang saham preferen untuk mewakili komisaris, memensionkan saham preferennya dengan harga diatas harga nominal. Kumulatif a. Cummulative Preferred Stock yaitu saham preferen yang memberikan hak penerimaan dividen yang didahulukan dari pemegang saham biasa secara kumulatif terhadap divdien yang belum dibayar pada periode sebelumnya. b. NonCummulative Preferred Stock yaitu saham preferen yang memberikan hak penerimaan dividen yang didahulukan dari pemegang saham biasa, tapi tidak secara kumulatif terhadap divdien yang belum dibayar pada periode sebelumnya. Partisipasi: a. Participating Preferred Stock yaitu saham preferen yang memberikan hak penerimaan dividen yang didasarkan pada formula tertentu dan memungkinkan bagi pemegang saham preferen untuk berpartisipasi dengan pemegang saham biasa dalam penerimaan dividen dibawah jumlah tertentu b. NonParticipating Preferred Stock yaitu saham preferen yang memberikan hak penerimaan dividen dalam jumlah tertentu Call feature. Saham preferen biasanya callable yang berarti penerbit saham ini dapat memensiunkan saham preferen yang beredar pada satu periode tertentu dengan harga tertentu (bisanya harganya lebih tinggi dari harga nominal atau harga beli). Conversion feature Pemegang saham preferen memiliki hak untuk menukar saham preferen dengan sejumlah saham biasa. II. Leasing Leasing adalah proses dimana suatu perusahaan dapat menggunakan suatu asset tetap tertentu dengan berkewajiban untuk melakukan pembayaran setiap periode selama periode kontrak. Lessee adalah pihak yang menerima jasa asset yang terikat dalam kontrak lease. Lessor adalah pemilik asset yang sedang dileasekan. Jenis Pokok Lease. Jenis lease: Operating lease adalah suatu kontrak yang dapat dibatalkan (cancelable) dimana lesse setuju untuk membayar secara periodic kepada lessor untuk jangka waktu lima tahun atau kurang terhadap jasa asset. Secara umum, total pembayaran yang dilakukan oleh lesse lebih kecil dari investasi awal terhadap asset yang dibayar oleh lessor. Pembatalan (cancelable) dapat dilakukan oleh lesse dengan membayar denda (penalty). Aset yang Page | 2 sedangkan sewaguna usahakan (leased) dengan operating lease memiliki umur yang lebih panjang dari umur yang disewaguna usahakan. Jika operating lease diselenggarakan sampai jatuh tempo, maka lesse mengembalikan kepada lessor dapat memperpanjang operating lease atau membeli asset tersebut. Biasanya asset tersebut memiliki nilai pasar yang positif pada saat akhir kontrak lease. Dalam kondisi tertentu, kontrak lease akan memberikan kesempatan kepada lessee kesempatan untuk membeli asset tersebut. Financial (capital) lease adalah lease dengan jangka waktu yang lebih lama dibandingkan dengan operating lease dan tidak dapat dibatalkan (noncancelable) yang mewajibkan kepada lessee untuk membayar atas penggunaan asset dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Total pembayaran terhadap kontrak lease lebih besar dibandingkan dengan investasi awal yang dikeluarkan oleh lessor untuk asset tersebut. Financial lease biasanya dalam bentuk gedung, tanah atau peralatan. Karakteristik noncancelable ini mirip dengan jenis hutang jangka panjang. Pembayaran lease bersifat tetap dan merupakan pengeluaran sebagai pengurang pajak yang dibayarkan setiap tanggal tertentu. Seperti hutang jangka panjang, kelalaian membayar kontrak lease dapat menyebabkan kebangkrutan bagi lessee. Dalam pengaturan leasing, lessor menggunakan 3 teknik dalam memperoleh asset yang akan disewaguna usahakan. Direct lease adalah lease dibawah kontrak dimana lessor memiliki atau mendapatkan asset yang telah disewaguna usahakan kepada lessee dalam jangka waktu tertentu. A sale-leaseback arrangement adalah lease dibawah kontrak dimana lessee menjual asset kepada lessor yang prospektif dan kemudian menyewa kembali asset tersebut dengan melakukan pembayaran secara periodik. Metode ini dilakukan karena lessee memerlukan dana kas untuk operasi. Leveraged lease adalah lease dibawah kontrak dimana lessor bertindak sebagai peserta ekuitas yang menyuplai 20 persen dari biaya perolehan asset dan lessor menyuplai sisanya. Perjanjian lease biasanya menyebutkan apakah pemeliharaan asset yang sewaguna usahakan.. lessee bertanggungjawab terhadap Operating leases biasanya menyebutkan maintenance clause yang mewajibkan kepada lessor untuk memelihara asset, membayar asuransi dan pajak. Financial leases biasanya menyebutkan maintenance clause yang mewajibkan kepada lessee untuk memelihara asset, membayar asuransi dan pajak. Pada akhir kontrak lease, lessee memiliki 2 opsi: Renewal option adalah memberikan hak kepada lessee untuk untuk menyewa kembali (lease-back) asset pada akhir kontrak lease. Hal ini berlaku pada operating lease, karena kontrak yang yang lebih pendek dibandingkan dengan umur asset tersebut. Page | 3 Purchase option adalah memberikan opsi kepada lessee untuk membeli asset yang disewa pada akhir umur kontrak dengan harga yang teah ditetapkan sebelumnya. Hal ini berlaku baik operating lease maupun financial lease. Dalam operating lease, lessor dapat merupakan anak perusahaan manufaktur atau perusahaan leasing yang independen. Dalam financial lease, lessor merupakan perusahaan leasing yang independen atau anak dari lembaga financial yang besar seperti perusahaan asuransi jiwa atau bank komersial serta lembaga pengelola dana pensiun. Kontrak Lease. Dalam kontrak lease biasanya memasukkan elemen yang mencakup: jangka waktu lease, ketentuan pembatalan, jumlah dan tanggal pembayaran lease, ketentuan renewal, opsi pembelian, ketentuan biaya pemeliharaan dan biaya lain terkait, dan ketentuan lain yang disebutkan dalam proses negosiasi lease seperti sangsi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh lessee atau lessor. Keputusan Lease atau Membeli. Keputusan lease atau membeli adalah keputusan yang dihadapi oleh perusahaan yang ingin memperoleh asset baru dengan alternative: (1) lease assets; (2) meminjam dana untuk membeli assets; (3) membeli asset dengan dana yang dimiliki. Dalam keputusan lease atau membeli asset, maka present value teckniques digunakan dengan langkah berikut ini: 1. Menentukan after-tax cash outflows for each year under the lease alternative. 2. Menentukan after-tax cash outflows for each year under the purchase alternative. 3. Menentukan present value of the cash outflows associated with the lease and purchase alternatives dengan menggunakan after tax cost of debt sebagai discount rate. 4. Memilih alternative yang memberikan present value of cash outflows yang terendah. Contoh. Perusahaan Random bermaksud untuk memperoleh mesin pemotong baru dengan nilai $24,000. Umur ekonomis mesin tersebut adalah 5 tahun. Pajak 40% per tahun. Perusahaan memiliki alternative: Lease. Perusahaan dapat memperoleh 5 year lease dengan pembayaran tahunan setiap akhir tahun sebesar $ 6,000. The lessee sepakat untuk membeli mesin pemotong tersebut pada akhir kontrak dengan harga $ 4,000. Purchase. Perusahaan dapat membeli mesin pemotong baru tersebut dengan meminjam dana yang memberikan tingkat bunga 9 persen per tahun. Mesin tersebut didepresiasi dengan metode ACRS selama 5 tahun. Perusahaan harus membayar biaya pemeliharaan setiap tahun $ 1,500 per tahun. After tax cost of debt = 6%. Page | 4 Rounded Depreciation Percentage by Recovery Year Using ACRS RECOVERY YEAR PERCENTAGE OF RECOVERY YEAR (%) 3 YEAR 33 45 15 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 5 YEAR Depreciation 20 32 19 12 12 5 4800 7680 4560 2880 2880 1200 5 YEAR 20 32 19 12 12 5 7 YEAR 14 25 18 12 9 9 9 4 10 YEAR 10 18 14 12 9 8 7 6 6 6 4 Alternatif. 1. Lease. After tax cash outflow from lease= $6,000 (1 – 40%) = $3,600 Tahun Pembayaran Discount Present Value tahunan Factor, 6%, 5 year 1 $ 3,600 0.943396 3396.226 2 $ 3,600 0.889996 3203.987 3 $ 3,600 0.839619 3022.629 4 $ 3,600 0.792094 2851.537 5 $ 3,600 0.747258 2690.129 PV of Cash outflow 18153.54 2. Purchase. 𝟏 𝟏 PVIFA, 9%, 5 year. = (𝟎.𝟎𝟗) (1 - ((𝟏.𝟎𝟗) 𝟓 ) = 3.889651263 Pembayaran tahunan = 3.889651263 x 24,000 = $ 6170 Page | 5 Penentuan Tingkat Bunga dan Pokok Pinjaman Tahun Loan Payment Beginning of Year Principal 1 $ 6170 24000 2 $ 6170 $19,990 3 $ 6170 $15,619 4 $ 6170 $10,855 5 $ 6170 $5,662 selama 5 tahun Payments Interest Principal 2160 $4,010 1799.1 $4,371 1405.719 $4,764 976.9337 $5,193 509.5577 $5,660 End of Year Principal $19,990 $15,619 $10,855 $5,662 $1 After Tax Cash Outflows Associated with Purchasing End of Year Loan Payme nt Mainte nance costs Dep 1 $ 6170 $ 1,500 2 $ 6170 $ 1,500 3 $ 6170 $ 1,500 4 $ 6170 $ 1,500 5 $ 6170 $ 1,500 4800 7680 4560 2880 2880 Interest Total Deducti on 2160 $8,460 1799.1 $10,979 1405.719 $7,466 976.9337 $5,357 509.5577 $4,890 PV of Cash outflow Tax Shield $3,384.00 $4,391.64 $2,986.29 $2,142.77 $1,955.82 After Tax Cash Outflows Discount Factor, 6%, $4,286.00 $3,278.36 $4,683.71 $5,527.23 $5,714.18 0.943396 0.889996 0.839619 0.792094 0.747258 Present Value 5 year $4,043.40 $2,917.73 $3,932.53 $4,378.08 $4,269.96 $19,541.70 Keuntungan dan Kerugian Leasing. 1. Keuntungan Leasing memperkenankan lessee untuk mendepresiasikan tanah. Tanah dilarang didepresiasi jika dibeli. Oleh karena lessee yang menyewa tanah diperkenankan untuk mengurangkan kepada total pembayaran lease sebagai biaya untuk kepentingan pajak, maka pengaruhnya sama dengan jika perusahaan membeli tanah dan kemudian mendepresiasikannya. Oleh karena lease menghasilkan penerimaan dari penggunaan asset tanpa meningkatkan asset atau kewajiban pada neraca perusahaan, maka leasing mungkin dapat menyesatkan rasio financial. FASB menetapkan bahwa keuntungan ini tidak berlaku lagi, kecuali dalam kasus operating leases yang masih memberikan keuntungan Penggunaan persetujuan sale-leaseback memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan likuiditasnya dengan mengkonversi asset yang ada menjadi kas sebagai modal kerja. Leasing menyediakan pendanaan 100 persen dibandingkan dengan meminjam dana untuk membeli asset. Namun demikian, pembelian asset biasanya mengharuskan perusahaan untuk membayar down payment dalam persentase tertentu, sehingga porsi pinjaman menjadi tidak 100 persen lagi. Jika perusahaan bangkrut atau mengalami reorganisasi, maka klaim maksimum yang dapat diajukan oleh lessor kepada perusahaan adalah 3 tahun permbayaran leases dan lessor dapat memperoleh assetnya kembali. Jika perusahaan menggunakan hutang untuk membeli asset, maka klaim oleh kreditor sebesar nilai hutang yang diberikan. Page | 6 Dalam persetujuan lease, perusahaan dapat menghindari biaya keausan (costs of obsolescence) jika lessor gagal mengantisipasi keausan asset dan dalam menentapkan pembayaran lease terlalu rendah. Lessee dapat menghindari ketentuan pembatas yang biasa ditetapkan dalam kontrak pinjaman jangka panjang. Dalam kasus biaya perolehan asset yang rendah/kecil, operating lease memberikan perusahaan suatu kebutuhan dana yang fleksibel. 2. Kerugian Leases tidak menetapkan biaya bunga secara nominal. Jika lessor menentapkan return yang terlalu tinggi, maka perusahaan sebaiknya meminjam dana untuk membeli asset yang diperlukan. Pada akhir kontrak lease, nilai sisa (salvage value) asset dapat direalisasikan oleh lessor. Jika lessee telah membeli asset, maka lessee dapat mengklaim nilai sisa tersebut. Jika niai sisa tersebut diakui oleh lessor, maka lessee dapat meminta pembayaran periodic yang lebih rendah. Lessee dilarang untuk melakukan modifikasi atau memperbaiki asset proprety tanpa seijin lessor. Jika lessee menyewa asset dan kemudian cepat menjadi usang sebelum kontrak berakhir, maka lessee harus tetap membayar sisa periode kontrak III. Convertible Securities Convertible securities adalah sekuritas (preferred stock dan bond) yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menukarkan sekuritasnya dengan sejumlah saham biasa. Conversion feature adalah opsi yang dimasukkan sebagai bagian dari peneributan suatu obligasi atau saham preferen yang membolehkan pemegangnya untuk mengonversi sekuritas tersebut kedalam sejumlah saham biasa. Jenis Convertible Securities. Convertible Bond adalah suatu obligasi yang dapat dikonversi menjadi sejumlah saham biasa pada waktu yang akan datang. Biasanya debenture-an secured bond dengan call feature. Convertible bond bentuk pendanaan yang lebih murah dibandingkan dengan nonconvertible bond (straight bonds) dengan tingkat risiko yang sama. Convertible Preferred Stock adalah saham preferen yang dapat dikonversi menjadi sejumlah saham biasa pada waktu yang akan datang. Saham preferen ini dijual dengan tingkat dividen yang lebih rendah dibandingkan dengan nonconvertible preferred (straight preferred stock) dengan tingkat risiko yang sama. Karakteristik Umum Convertible Securities. Page | 7 Conversion Ratio adalah rasio convertible securities dapat ditukar dengan sejumlah saham biasa. Conversion ratio dapat dinyatakan dalam 2 cara: a). Sekuritas dapat dikonversi dalam sejumlah saham biasa. Rasio konversi sudah ditentukan. Harga koversi (conversion price) adalah harga perlembar yang secara efektif dibayarkan untuk sejumlah saham biasa sebagai konversi convertible securities. Contoh. Suatu perusahaan memiliki bond yang beredar dengan nilai nominal $ 1,000 dan dapat dikonversi kedalam 25 lembar saham biasa. Jadi rasio konversinya adalah 25 dan conversion price untuk bond tersebut adalah 1,000/25 = $40 per lembar b). Sekuritas dengan conversion ratio yang sudah ditetapkan dengan membagi par value dengan conversion price. Contoh. Suatu perusahaan memiliki bond yang beredar dengan nilai nominal $ 1,000 per lembar. Bond dapat dikonversi pada $ 50 per lembar kedalam saham biasa. Conversion ratio adalah $1,000/$50 = 20 lembar. Conversion Period adalah sekuritas yang dapat dikonversi hanya dalam jangka waktu tertentu atau setelah jangka waktu tertentu. Conversion Value (Stock) adalah nilai konversi yang diukur dengan harga pasar saham biasa. Conversion value dapat dihitung dengan mengalikan conversion ratio dengan harga saham di pasar pada saat ini Contoh. Suatu perusahaan memiliki bond yang beredar dengan nilai nominal $ 1,000 per lembar yang dapat dikonversi kedalam saham biasa pada $62,50 per lembar. Jadi conversion rationya adalah $1,000/$62,50 = 16. Jika harga saham dipasar pada saat ini adalah $65 per lembar, maka conversion valuenya adalah 16 x $ 65 = $1,040. Oleh karena nilai konversinya diatas nilai nominal, maka konversi merupakan opsi yang lebih baik bagi pemilik convertible securities. IV. Stock Purchase Warrants Stock purchase warrant adalah suatu instrument yang memberikan opsi kepada pemegannya untuk membeli sejumlah tertentu saham biasa pada harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Karakteristik Pokok. Warrant sebagai sweeteners Warrant disertakan dalam penerbitan obligasi sebagai manfaat/bonus tambahan Exercise Price (option price) Harga dimana pemegang warrant dapat membeli sejumlah tertentu saham biasa. Harganya biasanya ditetapkan 10 sampai 20 persen diatas harga saham dipasar pada saat penerbitan. Life of warrants Page | 8 Umur warrant biasanya memiliki umur tidak lebih dari 10 tahun, sehingga memotivasi pemegangnya untuk membeli saham pada saat harga dibawah harga pasar. Warrant trading Pemegang obligasi dapat menjual warrant tanpa menjual obligasi atau sekuritas dimana warrant dilekatkan dan jual beli warrant dapat dilakukan pada bursa sekuritas yang terorganisir atau bursa parallel. Comparison of Warrant and Rights Warrant dan right menghasilkan modal ekuitas baru. Umur dari right tidak lebih dari beberapa bulan, sedangkan umur warrant adalah selama beberapa tahun. Right dikeluarkan/diterbitkan pada harga pemesanan dibawah harga pasar yang berlaku, sedangkan warrant diterbitkan pada exercise price 10 sampai 20 persen diatas harga pasar. Comparison of Warrants and Convertibles Exercise terhadap warrant akan merubah struktur modal perusahaan dengann penurunan posisi leverage perusahaan tanpa mengubah nilai hutang. Jika convertible bond dikonversi menjadi saham, maka perusahaan mengalami penurunan leverage, karena terjadi penambahan saham dan penurunan hutang. V. Options Option adalah suatu instrument yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual suatu asset pada harga yang telah ditetapkan pada masa datang. Jenis Option. Call option adalah pemegangnya untuk datang. Put option adalah pemegangnya untuk datang. suatu option yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada membeli suatu asset pada harga yang telah ditetapkan pada masa suatu option yang memberikan hak (bukan kewajiban) kepada membeli suatu asset pada harga yang telah ditetapkan pada masa Striking price adalah harga dimana pemegang call option dapat membeli (put option untuk menjual) sejumlah saham sebelum tanggal berakhirnya option. Option diperjualbelikan di bursa option terorganisir seperti Chicago Board Options Exchange. Contoh. Sindy membayar $250 untuk 3 bulan call option untuk 100 saham perusahaan Wings pada striking price $50 per lembar. Jika harga saham meningkat menjadi $60 per lembar, maka Sindy akan merealisasikan option, sehingga total pengeluaran: Page | 9 Biaya premium Exercise option 100 x $ 50 $ 250 $ 5,000 ----------$ 5,250 Harga saham dipasar $ 60 dengan biaya $ 6,000 ---------$ 750 Profit Page | 10