Akuntansi Pajak atas Leasing

advertisement
Akuntansi Pajak
atas Leasing
Anang Mury Kurniawan
Contoh

PT ABC melakukan Leasing mobil truk dari PT
XYZ Finance, dg persyaratan sbb:
 Periode
lease 5 Tahun dimulai tanggal 1 Januari 2007
 Jumlah sewa Rp 60.000.000 pertahun dibayar
dimuka setiap tahun
 Taksiran umur ekonomis truk 5 tahun
 Taksiran nilai residual truk pada akhir periode lasing
tidak ada
Tabel Pembayaran Lease
PV(10%;5;-60000000;;1)
Tanggal Keterangan Jumlah
01-01-2007 Saldo awal
01-01-2007 Pembayaran 60.000.000
01-01-2008 Pembayaran 60.000.000
01-01-2009 Pembayaran 60.000.000
01-01-2010 Pembayaran 60.000.000
01-01-2011 Pembayaran 60.000.000
Jumlah
300.000.000
Beban Bunga Pembayaran Pokok Kewajiban Lease
250.191.927
60.000.000
190.191.927
19.019.193
40.980.807
149.211.119
14.921.112
45.078.888
104.132.231
10.413.223
49.586.777
54.545.455
5.454.545
54.545.455
0
49.808.073
250.191.927
Capital Lease
Journal Akuntansi Lessee

Pencatatan lease pada awal periode
Truk Leasing
250.191.927
Kewajiban menurut Capital Lease
Kas

Penyusutan/Amortisasi GL
Beban Amortisasi atas Truk Leasing
50.038.385
Akumulasi Amortisasi atas Truk Leasing

190.191.927
60.000.000
50.038.385
Pencatatan Pembayaran Leasing
Kewajiban menurut Capital Lease
Beban Bunga
Kas
40.980.807
19.019.193
60.000.000
Capital Lease
Journal Akuntansi Lessor

Pencatatan lease pada awal periode
Kas
60.000.000
Piutang Pembayaran Leasing
240.000.000
Truk yg dibeli untuk Leasing
Pendapatan bunga diterima dimuka

Pencatatan Pembayaran Leasing
Kas
60.000.000
Piutang Pembayaran Leasing

250.191.927
49.808.073
60.000.000
Pencatatan Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga diterima dimuka 19.019.192
Pendapatan bunga
19.019.192
Operating Lease
Journal Akuntansi Lessee
Beban Sewa
60.000.000
PPN – PM
6.000.000
Hutang PPh pasal 23
1.200.000
Kas
64.800.000
Operating Lease
Journal Akuntansi Lessor
Kas
64.800.000
PPh psl 23 dibayar dimuka1.200.000
Pendapatan Sewa
60.000.000
PPN – PK
6.000.000
Sewa Guna Usaha (Leasing)
( 1169/KMK.01/1991 Jo SE-10/PJ.42/1994 )
Sewa Guna Usaha (Leasing)
Adalah kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal baik
secara SGU dengan hak opsi maupun
tanpa hak opsi untuk digunakan
oleh Lessee selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala
Unsur SGU (Leasing)
Unsur-unsur SGU
Lessor
Badan
Lessee
Badan/OP
Barang Modal
AT Berwujud
Perjanjian SGU
Dgn syarat tertentu
Perjanjian SGU
Minimal
harus
memuat
1.Jenis transaksi SGU;
2.Identitas masing-masing pihak;
3.Nama, jenis, tipe dan lokasi penggunaan barang;
4.Harga perolehan, nilai pembayaran, pembayaran SGU,
angsuran pokok, imbalan jasa, nilai sisa,
simpanan jaminan, dan ketentuan asuransi atas brg modal;
5.Masa SGU;
6.Ketentuan masa SGU yg dipercepat dan kerugian yg harus
ditanggung Lessee atas risiko brg modal;
7.Opsi bagi Lessee (utk finance lease);
8.Tanggungjawab atas brg modal.
jenis
SGU dengan Hak Opsi (Finance/Capital
lease)
 SGU tanpa Hak Opsi (Operating Lease)

Kreteria SGU dg Hak Opsi
Finance Lease
1.Jumlah pembayaran selama masa SGU I
+ nilai sisa brg, harus dpt menutup cost
brg + profit Lessor;
2.Masa SGU minimal :
- 2 th utk brg modal Gol. I
- 3 th utk brg modal Gol. II & III
- 7 th utk brg modal Gol. Bangunan;
3.Perjanjian memuat hak opsi bagi Lessee.
Kreteria SGU tanpa Hak Opsi
Operating Lease
1.Jumlah pembayaran selama masa
SGU I tidak dpt menutup cost brg + profit
Lessor;
2.Perjanjian tidak memuat hak opsi bagi
Lessee.
Perlakuan Operating Lease
(Lessor)

Sama dengan perlakuan menurut akuntansi
komersial :
 Seluruh
pembayaran yang diterima/diperoleh oleh
lessor merupakan penghasilan (obyek PPh).
 Lessor berhak menyusutkan aktiva yang disewa guna
usahakan (penyusutan sesuai ketentuan fiskal)
 Lessor wajib mengenakan PPN atas jasa sewa
tersebut.
Perlakuan Operating Lease
(Lessee)

Sama dengan perlakuan menurut
akuntansi komersial ;
 Jumlah
sewa yang dibayar atau terutang
pada tahun yang bersangkutan merupakan
biaya yang dapat dikurangkan (deductible
expense).
 Lessee tidak berhak menyusutkan aktiva
yang disewanya.
 Lessee wajib memotong PPh Pasal 23 atas
sewa.
Perlakuan Finance Lease
(Lessor)





Penghasilan lessor (obyek PPh) adalah imbalan jasa
SGU (pendapatan bunga), yaitu dihitung dari seluruh
pembayaran SGU dikurangi angsuran pokok.
Lessor tidak diperbolehkan menyusutkan aktiva yang
disewa guna usahakan.
Lessor dapat membentuk dana cadangan piutang tak
tertagih yang dapat dibiayakan maksimum = 2,5% x
saldo rata-rata piutang SGU.
Angsuran PPh Pasal 25 dihitung berdasarkan Laporan
Keuangan Triwulanan yang disetahunkan.
Pembayaran SGU tidak dikenakan PPN.
Perlakuan Finance Lease
(Lessee)


Lessee tidak boleh menyusutkan aktiva tetap
yang leasingnya. Hal ini berbeda dengan
perlakuan akuntansi komersial. Dalam akuntansi
komersial aktiva tetap SGU disusutkan oleh
lessee.
Angsuran SGU yang dibayar atau terutang
kepada lessor (angsuran pokok maupun bunga)
diakui sebagai biaya (deductible expense). Hal
ini juga berbeda dengan perlakuan akuntansi
komersial. Dalam akuntansi komersial angsuran
pokok SGU diperlakukan sebagai pembayaran
(pelunasan) hutang SGU, sedangkan bunganya
merupakan biaya (expense).
Perlakuan Finance Lease
(Lessee)

Dalam Rekonsiliasi Fiskal lessee harus
melakukan Koreksi Fiskal atas Laporan
Keuangannya sbb:
 Melakukan
koreksi biaya penyusutan, yaitu tidak
membebankan biaya penyusutan atas aktiva tetap
SGU.
 Melakukan koreksi biaya angsuran SGU, yaitu
dengan memasukkan angsuran pokok SGU sebagai
biaya (pengurang penghasilan bruto).
 Biaya bunga tetap dapat diakui sebagai biaya (sama
antara akuntansi komersial dengan akuntansi Fiskal)
Kasus

Tanggal 1 Januari 2007 CV LESSEE mendapat sebuah
truk dengan memperoleh pembiayaan financial lease
dari sebuah perusahaan leasing PT LESSOR. Dalam
kontrak dimuat ketentuan sebagai berikut :




Nilai kontrak sebesar Rp 179.436.728
Masa leasing selama 5 tahun, yaitu sejak 1 Januari 2007
Pembayaran lease adalah Rp 50.000.000 pertahun, yg harus
dimulai 1 Januari 2007 (pada awal masa lease)
Keterangan tambahan


Masa manfaat ekonomis truk 8 tahun
Tingkat bunga 20%
Tabel
Pembayaran
1 Januari 2007
1 Januari 2008
1 Januari 2009
1 Januari 2010
1 Januari 2011
Hutang
179.436.728
129.436.728
105.324.074
76.388.889
41.666.667
Lease Payment
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
50.000.000
= Pokok
50.000.000
24.112.654
28.935.185
34.722.222
41.666.667
+ Bunga
25.887.346
21.064.815
15.277.778
8.333.333
Journal - Lesee
01-01-07
01-01-07
01-01-08
31-12-08
01-01-09
31-12-09
01-01-10
31-12-10
01-01-11
Truk Leasing
Hutang Leasing
179,436,728
179,436,728
Hutang Leasing
Kas
50,000,000
Hutang Leasing
Biaya Bunga Leasing
Kas
24,112,654
25,887,346
50,000,000
50,000,000
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
Hutang Leasing
Biaya Bunga Leasing
Kas
50,000,000
28,935,185
21,064,815
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
Hutang Leasing
Biaya Bunga Leasing
Kas
50,000,000
34,722,222
15,277,778
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
Hutang Leasing
Biaya Bunga Leasing
Kas
50,000,000
41,666,667
8,333,333
Journal
31-12-11
31-12-12
31-12-13
31-12-14
31-12-15
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
Koreksi Fiskal
AKUNTANSI
01-01-07
01-01-07
01-01-08
31-12-08
01-01-09
31-12-09
01-01-10
Truk Leasing
Hutang Leasing
179,436,728
50,000,000
Hutang Leasing
Biaya Bunga Leasing
Kas
24,112,654
25,887,346
50,000,000
-
50,000,000
50,000,000
-
24,112,654
50,000,000
22,429,591 +
22,429,591
21,064,815
-
28,935,185
22,429,591 +
22,429,591
15,277,778
34,722,222
25,887,346
50,000,000
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
-
22,429,591
28,935,185
21,064,815
50,000,000
50,000,000
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
Hutang Leasing
Biaya Bunga Leasing
Kas
FISKAL
179,436,728
Hutang Leasing
Kas
Hutang Leasing
Biaya Bunga Leasing
Kas
KOREKSI
-
22,429,591
34,722,222
15,277,778
50,000,000
-
50,000,000
Koreksi Fiskal
AKUNTANSI
31-12-10
01-01-11
31-12-11
31-12-12
31-12-13
31-12-14
31-12-15
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
Hutang Leasing
Biaya Bunga Leasing
Kas
22,429,591 +
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
22,429,591
FISKAL
-
22,429,591
41,666,667
8,333,333
Biaya penyusutan Truk
22,429,591
Akumulasi Penyustan Truk
KOREKSI
8,333,333
-
41,666,667
50,000,000
22,429,591 +
22,429,591
-
22,429,591 +
22,429,591
-
22,429,591 +
22,429,591
-
22,429,591 +
22,429,591
-
22,429,591 +
22,429,591
-
50,000,000
22,429,591
22,429,591
22,429,591
22,429,591
22,429,591



Quis
PT GARMINDO sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri garmen. Pada awal tahun 2008 PT
GARMINDO mendapatkan proyek kontrak expor garmen total
senilai Rp 8 Milyar. Dalam rangka pengerjaan proyek tersebut
PT GARMINDO membutuhkan tambahan 1 unit mesin lagi
untuk meningkatkan kapasitas produksinya. PT GARMINDO
melakukan kontrak dengan PT MULTI ARTA sebuah
perusaahaan leasing untuk pengadaan mesin tersebut,
dengan ketentuan sebagai berikut :
 Nilai kontrak Rp 142.842.282
 Lease period selama 4 tahun, yaitu sejak 1 Januari 2008
 Lease payment total 4 kali dengan pembayaran Rp
45.000.000 pertahun, yang dimulai pada awal masa lease
( 1 Januari 2008)
 Tingkat bunga 18%
Keterangan tambahan :
 Umur ekonomis komersial buldoser ditaksir 5 tahun,
sedangkan menurut ketentuan fiskal masuk dalam
kelompok II dengan masa manfaat 8 tahun
Permasalahan : Buat Jurnal dan Rekonsiliasi Fiskal
Sale and Lease Back




Pada 2 Januari 2008 CV LESSEE membeli sebuah
mesin (kelompok II) dari PT INDOMACHINE senilai Rp
130.000.000
Pada 2 Januari 2009 CV LESSEE membuat perjanjian
sale and lease back dg PT LESSOR, dimana mesin
tersebut dijual (sale) kepada PT LESSOR seharga Rp
100.000.000 , diikuti dg kontrak sewa guna usaha hak
opsi (lease back) sebagai berikut :
 Nilai kontrak Rp 121.120.480 Lease period selama 5
tahun, yaitu sejak 2 Januari 2009
 Lease payment total 5 kali dengan pembayaran Rp
30.000.000 pertahun, yang dimulai pada awal masa
lease ( 2 Januari 2008)
 Tingkat bunga 12%
Umur ekonomis mesin per 2 Januari 2008 ditaksir 7
tahun, sedangkan per 2 Januari 2009 masih 6 tahun
Pertanyaan : buat jurnal dan rekonsiliasi fiskal atas
kasus tersebut
Download