PDF (Naskah Publikasi) - Universitas Muhammadiyah Surakarta

advertisement
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI ALFA HOLISTIK REVOLUTION LEARNING (AHREL)
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRANGKIL 06
KABUPATEN PATI TAHUN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
YUNI SEKTI
NIM : A54E090020
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI
STRATEGI ALFA HOLISTIK REVOLUTION LEARNING (AHREL)
PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI TRANGKIL 06
KABUPATEN PATI TAHUN 2013/2014
Yuni Sekti, A54E090020, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013, 72 halaman.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika melalui
penggunaan strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL) pada siswa kelas
IV SD Trangkil 06 Kabupaten Pati Tahun 2013/2014. Subyek penelitian adalah
guru dan siswa kelas IV SDN Trangkil 06. Obyek penelitian adalah Strategi Alfa
Holistik Revolution Learning (AHREL) dan keaktifan belajar. Sumber data dari
penelitian ini yaitu guru dan siswa. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Tehnik pengumpulan data yang
digunakan melalui
observasi, dokumentasi, tes,dan wawancara. Prosedur
penelitian terdiri identifikasi masalah, perencanaan, penyusunan program
tindakan, pelaksanaan tindakan (Siklus I dan II), pengamatan, dan analisis serta
refleksi. Masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan yaitu perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan, dan refleksi hasil
pengamatan. Data yang diperoleh yaitu keaktifan siswa selama proses
pembelajaran dan nilai tes siswa. Pada kondisi awal siswa kurang aktif, keaktifan
siswa hanya 41% dan pencapaian KKM Matematika hanya 46,2%. Setelah
dilakukan tindakan pada Siklus I keaktifan siswa meningkat menjadi 61% dan
ketercapaian KKM sebesar 73%. Penelitian dilanjutkan ke Siklus II dengan
mengadakan perbaikan dalam pembelajaran. Hasil penelitian di Siklus II
menunjukkan keaktifan siswa meningkat menjadi 85% dan pencapaian KKM ikut
meningkat menjadi 96,2 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa dengan penerapan Strategi Alfa Holistik Revolution Learning dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Trangkil 06 tahun
2013/2014 mata pelajaran matematika materi sifat-sifat operasi hitung.
Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Alfa Holistik Revolution Learning
A. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dewasa ini
berpengaruh disegala dimensi kehidupan, termasuk bidang pendidikan lebih
khusus lagi dalam pengajaran matematika. Menurut Ariyanto (2011: 27) istilah
matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau manthenein yang artinya
mempelajari, namun diduga kata itu erat pula hubungannya dengan kata
sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelehensi.
Masih dalam Ariyanto (2011: 27) menyatakan pengertian matematika, yaitu :
cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematis.
Pada umumnya pengajaran matematika di sekolah,
khususnya di SDN
Trangkil 06 sampai saat ini masih konvensional yaitu guru aktif menjelaskan
materi pelajaran sedangkan siswa hanya mendengar, mencatat, dan mengerjakan
latihan yang diberikan guru. Tentunya pendekatan seperti ini tidak sesuai dengan
tuntutan zaman karena dimungkinkan akan berpengaruh pada rendahnya tingkat
kemampuan bernalar siswa. Padahal pelajaran matematika dari tahun ke tahun
semakin kompleks dan lebih berkembang.
Proses belajar yang tidak aktif membuat siswa merasa merasa jenuh, bosan
dan malas dalam pelajaran matematika. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur
yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keakrifan siswa dalam
kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka
sendiri. Rendahnya tingkat keaktifan belajar siswa akan
rendahnya tingkat ketercapaian KKM matematika.
berpengaruh pada
Dengan berbagai model pembelajaran yang ada, memungkinkan guru untuk
menyampaikan materi matematika secara menarik. Dalam kondisi yang aktif
maka siswa dapat mengikuti pembelajaran tanpa beban, sehingga mereka tidak
merasa jenuh dalam belajar matematika. Salah satu strategi pembelajaran yang
dapat digunakan guru adalah strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL).
Strategi AHREL adalah suatu strategi belajar yang dirancang dengan satu
jalinan yang sangat efisien yang meliputi diri anak didik, guru, proses
pembelajaran dan lingkungan pembelajaran dimana guru menempatkan anak
sebagai subyek pendidikan. Dalam strategi ini diterapkan cara-cara tertentu
sehingga
seorang
anak
dapat
memahami
materi
dengan
mudah
dan
memasukkannya dalam memori jangka panjang serta dapat memacu aktivitas dan
motivasi siswa dalam belajar
Perumusan Masalah
Apakah strategi pembelajaran Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL) dapat
meningkatan keaktifan belajar
pada pelajaran matematika materi sifat-sifat
operasi hitung pada siswa kelas IV SD Trangkil 06 Kabupaten Pati Tahun
2013/2014 ?
Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika melalui penggunaan strategi
Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL) pada siswa kelas IV SD Trangkil 06
Kabupaten Pati Tahun 2013/2014
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat bagi siswa: Memberikan motivasi dan semangat baru untuk
mengikuti proses belajar mengajar, Meningkatkan keaktifan siswa selama
proses belajar-mengajar baik dalam hal bertanya, menjawab pertanyaan
maupun mengemukakan pendapat, Meningkatkan pemahaman siswa,
Menciptakan hubungan baik dan saling kerjasama antar siswa.
2.
Manfaat bagi guru: Memberikan masukan bagi guru untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan menarik minat siswa
serta
memberikan kreatifitas guru dalam melakukan pendekatan terhadap materi
pelajaran.
3.
Manfaat bagi sekolah: Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan
baik pada sekolah dalam rangka perbaikan hasil belajar dan aktifitas
belajar siswa-siswinya.
B. LANDASAN TEORI
1.
Kajian Keaktifan Belajar
Kata keaktifan adalah berasal dari kata aktif artinya giat atau sibuk
dan mendapat awalan Ke dan akhiran-An. Kata keaktifan sama artinya
dengan kegiatan dan kesibukan.
Dan keaktifan yang dimaksud disini
adalah segala aktifitas atau kegiatan yang dilakukan siswa dalam
mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah. Keaktifan belajar siswa
merupakan
unsur
dasar
yang penting bagi
keberhasilan
proses
pembelajaran.
2. Kajian Pembelajaran Matematika
Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani mathein atau
manthenein yang artinya mempelajari, namun diduga kata itu erat pula
hubungannya dengan kata sansekerta medha atau widya yang artinya
kepandaian, ketahuan atau intelehensi (Andi Hakim, dalam Ariyanto 2011:
27). Masih dalam Menurut Ariyanto (2011:29) matematika memiliki
karakteristik : 1) memiliki obyek kajian abstrak, 2) Bertumpu pada
kesepakatan, 3) berpola pikir deduktif, 4) Memiliki symbol yang kosong
dari arti, 5) Memperhatikan semesta pembicaraan, dan 6). Konsisten
dalam sistemnya.
3. Kajian Strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL)
Strategi alfa holistik adalah suatu strategi belajar yang dirancang
dengan satu jalinan yang sangat efisien yang meliputi diri anak didik,
guru, proses pembelajaran dan lingkungan pembelajaran dimana guru
menempatkan anak sebagai subyek pendidikan. Dalam strategi ini
diterapkan cara-cara tertentu sehingga seorang anak dapat memahami
materi dengan mudah dan memasukkannya dalam memori jangka
panjang serta dapat memacu aktivitas dan motivasi siswa dalam belajar.
Pendekatan ini dapat diterapkan dengan baik bila guru dapat mengajak
siswa masuk dalam keadaan alfa. Ada teknik tertentu yang dipakai oleh
guru untuk memasuki kondisi alfa.Langkah-langkah Strategi Alfa
Holistik Revolution Learning yaitu: menciptakan suasana kondusif dan
memasukkan informasi dan hubungkan.
Kegiatan yang dilakukan guru dalam membangkitkan keaktifan
siswa yang merupakan lingkar alfa holistik revolution learning adalah:
a) Dalam mengajar guru menggunakan strategi yang menarik minat siswa
guru mengajar dengan berbagai teknik yang tidak membosankan.
Diantaranya peta konsep, teknik kata kunci, teknik akrostik, eksperimen,
demonstrasi dan diskusi smart.
b) Guru melakukan demonstrasi, siswa memperhatikan dan mengajak
mereka untuk mengeluarkan gagasan mereka masing-masing.
c) Siswa diajak bereksperimen dan menghubungkan materi dengan
kehidupan sehari-hari, kemudian siswa diminta menganalisis dan
mengemukakan pendapat mereka dikelas.
C. METODE PENELITIAN
Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Trangkil 06 terletak di Desa Trangkil
Kabupaten Pati Tahun 2013/2014.
Subyek Penelitian
1. Subyek pelaku tindakan kelas yaitu guru kelas IV
2. Subyek penerima tindakan kelas yaitu siswa kelas IV SD Trangkil 06
Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 26 dengan
P= 15siswa dan L = 11 siswa.
Prosedur Penelitian
Menurut Ariyanto (2006:16), model penelitian tindakan kelas adalah secara
garis besar terdapat 4 tahapan yaitu: perencanaan, pelaksaan, pengamatan dan
refleksi
Jenis Penelitian
Penelitian yang dugunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara
sistematis–efektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang
sekaligus sebagai peneliti (Joko Suwandi,2011).
Pengumpulan Data
a. Obeservasi: adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran..
b. Wawancara: merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi
atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi
dengan permaslahan penelitian tindakan kelas (Kunandar, 2011:157).
c. Dokumentasi: bertujuan untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu
dengan bukti-bukti, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama
siswa serta foto proses tindakan penelitian.
d. Tes: adalah cara yang dapat digunakan atau prosedur yang perlu
ditempuh dalam rangkan pengukuran dan penilaian di bidang
pendidikan yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas.
(Sri Hartini, 2011:15).
Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian dalam penelitian ini yaitu adanya peningkatan
Keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran, peningkatan keaktifan siswa
ini akan meningkatkan hasil belajar matamatika kelas IV SD Negeri
Trangkil 06 yaitu terpenuhinya KKM matematika (70) sebanyak 80% dari
seluruh siswa kelas IV SD Negeri Trangkil 06 Kabupaten Pati.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
1.
Nama Sekolah
: SD NEGERI TRANGKIL 06
2.
Nomor Statistik Sekolah
: 101031808022
3.
Status
: Negeri
4.
Alamat Sekolah
:
a.
Kelurahan
: Trangkil
b.
Kecamatan
: Trangkil
c.
Kabupaten
: Pati
d.
Provinsi
: Jawa Tengah
e.
Kode Pos
: 59184
5. Otonomi Daerah
: Pati
6. Daerah
: Pedesaan
7. Tahun Berdiri
:1951
8. Akreditasi
:A
Visi dan Misi Sekolah
1. Visi Sekolah : “ Membentuk Manusia Indonesia Yang Beriman, Inofatif,
Demokratis, Cerdas, Mandiri Dan Bermoral”
2. Misi Sekolah:
a.
Menciptakan suasana dan kebiasaan belajar kepada seluruh warga
sekolah untuk berfikir kritis dalam mencari kemajuan.
b.
Meningkatkan pembinaan kompetensi akademik dan non akademik
agar berlatih hidup mandiri dan demokratis dalam komunitasnya
sehingga berani bersaing.
c.
Menumbuh kembangkan kreatifitas siswa pada bidang seni, budaya,
olah raga, berlatih diskusi dan kegiatan peduli lingkungan.
d.
Menyiapkan siswa untuk hidup mandiri melalui pelatihan wira usaha
kepramukaan dan kepemimpinan.
e.
Mengembangkan nilai-nilai cinta kasih sebagai dasar kepribadian
yang bermoral dan beragama.
Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan terhadap guru kelas
IV pada tanggal 18 Juli 2013 maka peneliti dapat memperoleh beberapa
informasi mengenai masalah yang terjadi yaitu :
1. Siswa kurang semangat dalam pembelajaran matematika khususnya
materi sifat-sifat operasi bilangan cacah.
1. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.
2. Metode yang digunakan guru hanya ceramah sehingga membuat siswa
merasa bosan.
3. Guru kurang memfasilitasi siswa untuk berfikir kritis dalam
menyelidiki suatu masalah.
Fakta yang didapat dari Refleksi awal atau Kondisi Awal sebelum
penelitian dilakukan yaitu: Keaktifan siswa pada kondisi awal rendah
sedangkan siswa yang mencapai KKM Matematika hanya 46,2 %.
Deskripsi Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2013. Pelaksanaan
tindakan
tersebut berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hasil
Penelitian Siklus I terdapat peningkatan keaktifan belajar yaitu:
1) Pada Keaktifan siswa mencapai 61 % dengan rincian: Aktif sedang
sebanyak 21 siswa, dan aktif rendahf sebanyak 5 siswa, dan siswa yang
tidak aktif tidak ada.
2) Dengan keakrifan belajar yang meningkat maka pencapaian
KKM
Matematika juga meningkat sebanyak 73 % atau 19 siswa dan siswa
yang belum mencapai KKM sebanyak 7 siswa.
Deskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal
27 Agustus 2013. Guru
meningkatkan kinerja, bimbingan dan pengarahan terhadap siswa. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan guru berdasarkan pedoman pengamatan
dinilai sudah cukup baik. Jalannya kegiatan belajar mengajar lancar dan
kondisi kelas juga
kondusif. Guru berhasil dalam mengelola kelas..
Hasil Penelitian Siklus II terdapat peningkatan keaktifan belajar yaitu:
1) Pada Keaktifan siswa mencapai 85% dengan rincian: Aktif tinggi
sebanyak 15 siswa dan aktif sedang 11 siswa .
2) Dengan meningkatnya keaktifan mencapai 85% berpengaruh pada
pencapaian KKM, siswa yang mencapai KKM sebanyak 96,2 % atau 25
siswa dan yang belum mencapai KKM sebanyak 1 siswa.
Hasil dari pelaksanaan tindakan siklus II dapat dikatakan mengalami
peningkatan dibanding pelaksanaan tindakan siklus I, dan indikator yang
dirumuskan sudah tercapai maka penelitian dihentikan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Siklus I dan Siklus II, terjadi
peningkatan keaktifan belajar matematika materi sifat-sifat operasi hitung
bilangan cacah. Dengan demikian hipotesis bahwa “Strategi Alfa Holistik
Revolution Learning (AHREL) dapat meningkatkan keaktifan belajar pada
siswa kelas IV SD Trangkil 06 Kabupaten Pati 2013/2014” telah terbukti.
E. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Penerapan Strategi Alfa Holistik Revolution Learning dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Trangkil 06 tahun 2013/2014
mata pelajaran matematika materi sifat-sifat operasi hitung.
2. Meningkatnya keaktifan belajar ini berpengaruh pada ketercapaian KKM
a. Sebelum Tindakan : Keaktifan siswa 41% dan Ketercapaian KKM 46,2%
b. Pada Siklus I
: Keaktifan siswa 61% dan Ketercapaian KKM 73%
c. Pada Siklus II
: Keaktifan siswa 85% dan Ketercapaian KKM 96,2%
3. Penelitian dianggap berhasil karena telah mencapaian indikator keberhasilan
yaitu Keaktifan siswa meningkat dan 80 % siswa telah mencapai KKM.
Implikasi
Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa dengan strategi
pembelajaran yang bervariasi dari seorang guru akan memberikan pengaruh
pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada kemampuan siswa
menguasai materi yang diajarkan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam usaha untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas dengan
menggunakan strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL), maka
diajukan sejumlah saran sebagai berikut:
1. Saran bagi guru
a. Sebagai bahan masukan guru untuk memilih strategi pembelajaran yang
tepat dalam pembelajaran matematika. Salah satunya
dengan
Penggunaan strategi Alfa Holistik Revolution Learning (AHREL) pada
dua siklus dapat meningkatkan keaktifan siswa.
b. Guru perlu memperbanyak latihan mengidentifikasi masalah untuk
menyelesaikan sifat-sifat operasi hitung pada siswa kelas IV.
c. Guru perlu memberikan jam tambahan dan perhatian khusus bagi siswa
yang belum mencapai KKM dalam pembelajaran matematika.
2. Penelitian Berikutnya
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa,
hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan
dengan strategi yang lebih variatif,.
DAFTAR PUSTAKA
Adi Gunawan. 2004. Genius Learning Strategy petunjuk Praktis untuk
Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Agus Budi Wahyudi. 2011. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Surakarta: Surakarta: PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta
Agus Budi W dan Sutan Sahrir Z. 2011.Strategi Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta
Arikunto Suharsimi, Suhardjono, Supardi.2006.Penelitian TindakanKelas.Jakarta
: Bumi Aksara.
Ariyanto.2011. Pembelajaran Aritmatika Sekolah Dasar. Surakarta : Surakarta:
PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta
Erna,2009. Indikator
Keaktifan
Siswa.
http://ardhana12.wordpress.
com/
2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikanpenilaiandalam-ptk-2.
Joko Suwandi.2011. Penelitian Tindakan Kelas /Classroom Action Reseach.
Surakarta: PSKGI-FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta.
Joyce B, Weil.M. 1996. Model of Teaching. Biston: Allyn and Bacon
Kadiawarman. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Panduan Direktorat Pembina.
Ditjen PMPTK.
Kunandar.2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan
Pengembangan Profesi Guru.Jakarta : Rajawali Pers.
Kelas
Sebagai
Poerwadarminta,W.J.S. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai
Pustaka.
Rubino Rubiyanto. 2011. Strategi Penelitian Pendidikan. Surakarta: PSKGI-FKIP
Univ. Muhammadiyah Surakarta.
Sri Hartini. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: PSKGI-FKIP Univ.
Muhammadiyah Surakarta
Sutama dan Main Sufanti.2010. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan
KaryaIlmiah, Modul PLPG Rayon 41.
Download