Ganjar Mengajar di SMA St. Bernardus Pekalongan

advertisement
_PENDIDIKAN
Ganjar Mengajar di SMA St. Bernardus Pekalongan
H
ari Bahasa Jawa merupakan salah
satu hari yang ditetapkan oleh
Gubernur Jateng H. Ganjar
Pranowo, SH.MIP untuk nguri-uri
kekayaan budaya daerah, khususnya
masyarakat Jateng. Oi Kota Pekalongan,
Hari Bahasa Jawa dilaksanakan setiap
Kamis. Melalui program ini, Gubernur mau
mengajak semakin banyak orang,
khususnya generasi muda untuk mengenal
dan menjaga bahasa daerahnya dengan
baik. Ini pula yang dilakukan Gubernur
ketika mengunjungi SMA St. Bernardus,
Kota Pekalongan sebagai salah satu
agenda kunjungannya di Kota Pekalongan.
SMA St. Bernardus merupakan
satu-satunya SMA milik Gereja Katolik St.
Petrus Pekalongan yang berkembang di
Kota Pekalongan. Sekolah ini
dikembangkan oleh Gereja yang mana RO.
Martinus Maryoto dipercaya sebagai Ketua
Yayasan Bernardus, dan Kepala Sekolah
dijabat oleh Anastasia Anwin W. Oalam
rangkaian ini, Gubernur memberi judul,
"Gubernur Mengajar". Kunjungan
Gubernur didampingi Pjs. Kotamadya
Pekalongan Prijo Anggoro, beberapa
waktu lalu menjadi kado istimewa SMA St.
Bernardus yang tengah menggeliat
memajukan dirinya di tengah masyarakat.
Oidampingi Kepala Sekolah,
Ganjar berjalan menuju aula. Oi tengah
perjalanan, Ganjar berhenti di kamar mandi
perempuan untuk mengecek keadaan dan
kebersihannya serta mengecek beberapa
saluran air di sekitarnya dan melanjutkan
perjalanan menuju aula. Rupanya Ganjar
bermaksud mengecek kondisi bak
penampungan air yang ada di we Sekolah.
Setelah sibuk satu persatu menyoroti air
dengan senter. Tiba tiba..., "Bu, ini masih
saya temukan jentik nyamuk dalam air
ember. Oi benahi ya?," ucap Ganjar
kepada salah seorang staf pengajar wanita
di depanya. Tak pelak, apa yang baru saja
dilakukan oleh orang nomor satu di Jawa
Tengah tersebut langsung membuat heboh.
"Iya Pak, akan segera dibenahi," jawab
Guru wanita dengan gugup. Kedatangan
Gubernur dalam rangka memberikan
pengertian tentang bahaya virus zika yang
sedang marak melanda dunia dan juga
bahaya Oemam Berdarah yang banyak
diderita di dalam negeri.
Ganjar mengajak para pelajar
untuk membiasakan diri menjalani pola
hidup sehat sebagai upaya mencegah
penularan penyakit. "Kami ajak pelajar
membiasakan diri pola hidup sehat dengan
menjaga kebersihan tempat yang
berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti
di rumah maupun di sekolah," ujar Ganjar.
Oikatakan, perkembangan biak nyamuk
aedes aegypti ini cepat sekali karena sekali
bertelur bisa mencapai 200 butir setiap hari.
"Oleh karena itu, jika melihat ada jentik di
bak mandi, segera kuras bak mandi itu.
Kalau kita tidak melakukan itu, nyamuk
akan bergentayangan," paparnya.
Pertanyaan awal yang Gubernur
tanyakan kepada para siswa, "Kalian tahu
apa yang disampaikan oleh Ibu Kepala
Sekolah? Ada yang tahu artinya?"
Pertanyaan itu mengundang senyum di
wajah para siswa sambil menggelenggelengkan kepala sebagai tanda
ketidaktahuan mereka. Ora ngerti Bu,
tiru Gubernur sambil menoleh ke arah
Kepala Sekolah. Sontak orang-orang yang
ada di dalam aula tertawa mendengar dan
melihat gaya Gubernur. "Ora iso krama ora
popo, ngoko yo keno," imbuh Ganjar sedikit
memaklumi lemahnya bahasa Jawa di
kalangan anak muda saat ini.
II
II
Apa yang disampaikan Gubernur
secara garis besar ada tiga point, antara
lain: Pertama, Para siswa diajak memaknai
tentang Trisakti Bung Karno yang meliputi
Indonesia berkembang dalam bidang
politik, Indonesia mampu berdikari dalam
bidang ekonomi dan sosial budaya. Kedua,
Para siswa diajak menjaga kebersihan
lingkungan baik di rumah maupaun di
sekolah. Salah satu kasus yang
disampaikan Gubernur adalah tentang
Virus Zika yang belum lama ini menjadi
istilah popular dalam masyarakat kita:
Ketiga, Informasi terkait narkoba. Ketiga
hal itu disampaikan secara sederhana
melalui tanya jawab dengan para siswa
sehingga pengajaran dapat diterima
dengan mudah. Keaktifan para siswa
dalam menjawab pertanyaan Gubernur
diapresiasi olehnya dengan memberikan
hadiah buku dan kaos bagi para siswa yang
dapat menjawab pertanyaannya dengan
baik.
Usai mengajar, Gubernur
melanjutkan acara dengan penanaman
pohon di samping aula untuk kemudian
meninjau ruang-ruang yang ada di
kompleks SMA St. Bernardus. Gubernur
beserta rombongan meninggalkan
kompleks SMA St. Bernardus untuk
melanjutkan visitasi ke salah satu lokasi
yang terendam banjir. -Bagus.
-.JWediaKDRPRI • EDISI MARET 2016 TAHUN VII
l1i
Download