2016/1/30 Fakta Virus Zika Jakarta. Informasi mengenai virus Zika kini menjadi topik hangat. Sayangnya tak semua orang tahu apa itu virus Zika. Berikut lima fakta mengenai virus Zika seperti dikutip dari laman resmi WHO, Kamis (28/1/2016). 1. Ditularkan nyamuk Penyakit virus Zika disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti yang juga menularkan demam berdarah dan chikungunya.Virus ini biasanya hadir di kawasan Afrika, Amerika, Asia, dan Pasifik. 2. Pertama kali ditemukan di Afrika Kehadiran virus Zika pertama kali terindentifikasi di Uganda, sebuah negara di Afrika Timur pada 1947 diidap oleh monyet. Baru di 1952 teridentifikasi kehadirannya pada manusia di Uganda dan Tanzania. 3. Pencegahan Mengurangi sumber kembang biak nyamuk dapat mengurangi kontak dengan hewan ini.Bisa dengan menggunakan obat nyamuk, pakaian yang melindungi sebagian besar tubuh dan sebaiknya berwarna terang, tidur menggunakan kelambu. Membersihkan ember, pot bunga, bak, serta tempat-tempat lain yang berpotensi jadi tempat hidup nyamuk berperan besar mengurangi risiko terinfeksi. Anak-anak, orang sakit dan lansia berikan perhatian khsuus. 4. Gejalanya ringan Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (Center for Disease Control and Prevention) jika seseorang terinfeksi virus ini gejalanya terlihat setelah tiga-tujuh hari setelah digigit. Dan biasanya gejala yang nampak ringan seperti demam, ruam, nyeri sendi, mata merah, nyeri otot, dan kadang-kadang muntah. Gejala dapat berlangsung dua hari sampai satu minggu. WHO sendiri mengatakan saat seseorang terinfeksi tidak memerlukan pengobatan khusus. Paling penting ia harus banyak beristirahat, minum cukup cairan, mengobati rasa sakit dan demam menggunakan obat-obatan umum.Jika gejala memburuk, harus segera mencari pertolongan tenaga medis. 5. Masih dalam penelitian hubungan virus Zika pada ibu hamil dengan kelahiran bayi dengan mikrosefali Pada umumnya virus ini tidak membahayakan bagi orang dengan kondisi biasa. Namun berdasarkan studi yang masih berlangsung di Brasil mengaitkan keberadaan virus di tubuh wanita hamil dengan kasus mikrosefali saat buah hati lahir. Mikrosefali adalah kelainan pertumbuhan otak pada bayi. Sumber: Liputan6.com