BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam dan rinci tentang suatu gejala sosial. Di mana peneliti hendak mengkaji realitas sosial yang menggambarkan bagaimana strategi ekonomi petani lapisan atas dalam mengakumulasi modal. Kemudian menggambarkan strategi ekonomi petani lapisan atas dalam hal proses akumulasi modal dan peran petani lapisan atas di dalam pembangunan pedesaan. Pendekatan kualitatif menggunakan studi riwayat hidup. Studi riwayat hidup atau tepatnya riwayat hidup individu adalah bahan keterangan tertulis mengenai pengalaman kehidupan individu-individu tertentu, sebagai warga dari suatu masyarakat yang sedang diteliti (Koentjaraningrat, 1985: 158: Denzin, 1989: 10 dalam Sitorus, 1998: 28). “Melalui kisah kehidupan… “orang dapat terkomunikasi satu sama lain, melalui perantara sosiologi” (Bertaux, 1981: 44 dalam Sitorus 1998: 29). Dengan pernyataan itu Bertaux hendak menegaskan bahwa studi riwayat hidup individu dapat menjadi wahana yang efektif untuk mendapatkan pemahaman sosiologis tentang kehidupan sosial pada suatu masyarakat. Ini sesuai dengan asumsi pokok studi riwayat hidup, yaitu bahwa perilaku kehidupan manusia harus dipelajari dan dipahami dari perspektif individuindividu yang terlibat dalam kehidupan itu (Denzin, 1970: 220 dalam Sitorus 1998: 29). Dengan strategi tersebut, peneliti dapat lebih mudah untuk memahami permasalahan penelitian secara lebih mendalam dan menyeluruh. Sitorus (1998: 31) menyatakan ada dua jenis data riwayat hidup menurut sumbernya, yaitu: data terdokumentasi dan data tangan pertama. Dengan data terdokumentasi dimaksudkan adalah keseluruhan bahan tulisan atau bahan rekaman yang bersangkut-paut secara langsung maupun tidak langsung dengan riwayat kehidupan subyek. Sedangkan data tangan pertama adalah informasi langsung dari individu subyek tentang kisah kehidupannya, yang diperoleh melalui suatu wawancara mendalam. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan memfokuskan pada daerah pertanian sawah yang memiliki petani lapisan atas dalam hubungannya dengan strategi ekonomi dalam mengakumulasi modal. Pemilihan lokasi penelitian tersebut dilakukan secara purposive (sengaja) karena untuk mengkaji penelitian maka penelitian ini harus menemukan lokasi yang sesuai agar mendapatkan faktafakta sosial yang terdapat di lapangan dan fakta-fakta sosial tersebut diharapkan mampu menjawab realitas sosial yang ada. Kondisi kegiatan pertanian sawah di desa tersebut mempunyai petani lapisan atas yang cukup relevan dengan penelitian ini sehingga peneliti dapat melihat strategi ekonomi dalam mengakumulasi modal yang dilakukan petani lapisan atas di lokasi tersebut. Petani lapisan atas yang terdapat di desa ini adalah para pengusaha usahatani padi sawah yang padat modal dan kebanyakan mereka adalah para haji tuan tanah setempat. Penelitian (dari proses penjajagan lapangan, menentukan tineliti, pelaksanaan penelitian hingga proses penulisan laporan penelitian) dilaksanakan mulai Bulan Juni-Juli 2009. Di mana, dalam hal pengambilan data peneliti tinggal bersama tineliti subjek penelitian di lapangan dalam jangka waktu satu bulan. Proses ini dilakukan peneliti untuk dapat mengetahui kondisi demografis lokasi penelitian secara rinci, menggali strategi ekonomi yang mereka lakukan dengan studi riwayat hidup dan dalam rangka membangun hubungan sosial yang dekat antara peneliti dengan tineliti. 3.3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi metodologi (kombinasi beberapa metode pengumpulan data), yaitu antara lain : wawancara mendalam (indepth interview), observasi lapang dan penelusuran dokumen atau literatur. Hal ini dilakukan peneliti agar dapat memperoleh kombinasi data yang akurat, sehingga dapat menjelaskan gejala sosial yang berkaitan dengan strategi ekonomi lapisan atas dalam mengakumulasi modal. Wawancara mendalam dilakukan dengan tineliti yang dipilih secara sengaja, yaitu tineliti yang sesuai dan dianggap mampu menjelaskan berbagai realitas sosial yang berkaitan dengan penelitian ini. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan tiga tokoh petani lapisan atas yang ada di desa tersebut yakni H. Aw, H. At dan H. Ong yang kemudian diteruskan dengan cek-silang. Cek-silang dilakukan dengan mewawancarai “pihak ketiga” yang menguasai topik yang akan diteliti. Pihak ketiga di antaranya kepala desa setempat, tokoh agama, dan buruh tani yang bekerja pada petani lapisan atas, hasilnya didapat berbagai informasi tentang pengakumulasian modal yang dilakukan petani lapisan atas tersebut. Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer penelitian diperoleh dari tineliti, meliputi data mengenai (1) penjelasan proses akumulasi modal petani lapisan atas; (2) penjelasan peran petani lapisan atas di dalam pembangunan pedesaan; (3) gambaran strategi ekonomi petani lapisan atas dalam mengakumulasi modal. Adapun data sekunder merupakan data yang didapatkan dari dokumen-dokumen tertulis yang berupa tulisan ilmiah dan dokumen laporan yang diterbitkan oleh instansi yakni data monografi desa dan potensi desa. 3.4. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dari pendekatan kualitatif dilakukan sejak awal pengumpulan data, di mana dalam melakukan pengumpulan data peneliti juga melakukan analisis data secara bersamaan. Cara menganalisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (1992) dalam Sitorus (1998: 59) meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun penjelasan mengenai tahapan tersebut dapat dilihat di bawah ini. Tahap pertama, reduksi data dimaksudkan adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan data transformasi kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis dilapangan. Kemudian reduksi data tujuan untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengeliminasi data-data yang tidak diperlukan dan mengorganisir data sedemikian sehingga didapatkan kesimpulan akhir (Sitorus, 1998: 60). Peneliti kemudian membagi data ke dalam beberapa fokus penelitian yang disesuaikan untuk menjawab perumusan masalah yang ada. Data yang terkait dengan proses akumulasi modal, peran petani lapisan atas di dalam pembangunan pedesaan, strategi ekonomi petani lapisan atas dalam mengakumulasi modal dan gambaran umum desa dikelompokkan tersendiri. Tahap kedua penyajian, dimaksudkan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Sitorus, 1998: 60). Data yang telah direduksi akan disajikan dalam bentuk teks naratif maupun matriks yang menggambarkan proses akumulasi modal petani lapisan atas, kemudian peran petani lapisan atas di dalam pembangunan pedesaan dan strategi ekonomi petani lapisan atas dalam mengakumulasi modal. Hasilnya diharapkan dapat menjawab perumusan masalah yang telah ditetapkan. Tahap ketiga, penarikan kesimpulan, yang dalam hal ini mencakup juga verifikasi atas kesimpulan itu. Kesimpulan-kesimpulan itu diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan cara: (1) memikir ulang selama penelitian, (2) tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, (3) peninjauan kembali dan tukar pikiran antar teman sejawat untuk mengembangkan “kesepakatan intersubyektif”, (4) upaya-upaya yang luas untuk mendapatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain. Makna-makna yang muncul dari data akan diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya (Sitorus, 1998: 61). Tabel 1. Kebutuhan Data dan Metode Pengumpulannya No. Informasi 1. Ekologi desa 2. Sejarah desa 3. Struktur demografi 4. 5. 6. Sub-topik Metode Pengumpulan Data Sumber data 1. Jenis tanah, tata tanah, luas lahan, tata guna lahan 2. Vegetasi flora-fauna 3. Sistem petanian 4. Sistem teknologi Cerita sejarah desa Analisa dokumen Observasi Wawancara Data pemerintah desa Data dinas pertanian Dinas yang terkait Analisa dokumen Wawancara mendalam 1. Jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk 2. Jumlah keluarga tani 3. Struktur penduduk berdasarkan umur dan perkerjaan 4. Struktur penguasaan lahan 5. Migrasi 6. Kematian dan kelahiran Infrastruktur Desa 1. Perumahan dan infrastruktur 2. Transportasi dan komunikasi 3. Pasar 4. Fasilitas listrik 5. Sistem pengairan Struktur sosial 1. Stratifikasi sosial: masyarakat desa penguasaan lahan, kedudukan sosial. 2. Hubungan sosial: interaksi petani lapisan atas dengan petani bawah/buruh tani. Kondisi rumah 1. Perumahan petani tangga petani lapisan lapisan atas: model atas bangunan, bahan bangunan, luas bangunan 2. Harta benda petani lapisan atas 3. Pendidikan anak petani lapisan atas Analisa dokumen Wawancara Dokumen sejarah desa Aparat desa Tokoh desa Data demografi pemerintah desa Aparat desa Analisa dokumen Observasi Wawancara Data pemerintah desa Aparat desa Dinas pertanian PLN Telkom Analisa dokumen Observasi Wawancara Data pemerintah desa Aparat desa Tokoh desa Analisa dokumen Observasi Wawancara mendalam Para petani lapisan atas dan keluarganya, Dinas kesehatan Puskesmas setempat 7. 8. Pola nafkah rumah 1. Ragam mata tangga petani lapisan pencaharian atas 2. Pembagian kerja: pembagian kerja antara orang tua dengan anak-anak; pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan 3. Pendapatan 4. Kebutuhan keluarga 5. Pola produksi 6. Pola konsumsi 7. Pola reproduksi 8. Kegiatan petani lapisan atas di pertanian dan di luar pertanian 9. Kegiatan rumah tangga petani lapisan atas 10. Penguasaan teknologi Religi dan Keberadaan agama, Kebudayaan adat-istiadat, normanorma dan nilai-nilai di lingkungan petani lapisan atas Wawancara mendalam Observasi Berperanserta Petani lapisan atas dan keluarganya Wawancara mendalam Observasi Petani lapisan atas Tokoh desa Gambar 3. Desa tempat penelitian berada di Barat Daya Kota Bogor. Gambar 4. Peta Desa Ciasmara.