Nikmat di atas Islam dan Sunnah dengan meneladani

advertisement
1






1
Nikmat di atas Islam dan
Sunnah dengan
meneladani salafush shalih,
melebihi nikmat dunia
dan seisinya. Karenanya
kita harus bersungguhsungguh dan terus
menerus menjaga
kenikmatan tersebut
dengan mempelajari,
memahami, meyakini,
mengamalkan dan
mendakwahkan Islam dan
Sunnah. Janganlah
bermalas-malas, dan
menjadikannya sebagai
sambilan.
Adab, yang juga sering
disebut akhlak, mencakup
seluruh agama, di
dalamnya berkumpul
semua perangai dan
sifat-sifat kebaikan.
Para ulama terdahulu
senantiasa mempelajari
adab terlebih dahulu
baru kemudian
mempelajari ilmu,
sehingga mereka lebih
zuhud pada urusan dunia,
karena tujuan hidup
mukmin sesungguhnya
adalah akhirat.
Adab merupakan
indikator kebahagiaan
dan kesuksesan, manakala
adabnya bagus, niscaya ia
akan bahagia dan sukses.
Dan sebaliknya, jika
adabnya buruk, niscaya ia
akan celaka dan binasa,
dan akan terhalang dari
RISALAH TABLIGH AKBAR
bersama Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas,
Ahad, 29 Rabiul ‘Awwal 1437H / 10 januari 2016 di
Masjid Nurul Ajam, Kantor Kementerian
Kehutanan Republik Indonesia, Jakarta
kebahagiaan di dunia dan juga di akhirat.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk
menyempurnakan akhlak (QS. Al Qalam : 4)
Secara umum, adab terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
 Adab kepada Allah ‘Azza wa Jalla, . Adab kepada
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, serta . Adab
kepada sesama makhluk.
ADAB KEPADA ALLAH Tabaraka wa Ta’ala, diantaranya :
1. Mengesakan Allah, mensucikan-Nya, takut dan
mengharap, mengikhlaskan ibadah hanya kepada
Allah saja.
2. Menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan syirik
besar dan kecil.
3. Wajib menetapkan nama-nama Allah dan sifat-sifatNya.
4. Wajib Husnuzzhan (berbaik sangka) kepada Allah dan
tidak boleh Suu’uzzhan (buruk sangka).
ADAB KEPADA RASULULLAH Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam, diantaranya:
1. Mengimani bahwa beliau adalah Rasul dan Nabi
terakhir yang diutus Allah untuk memberi petunjuk
kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat, kepada
seluruh manusia tanpa kecuali.
2. Wajib mencintainya, dan konsekuensi cinta tersebut
adalah dengan meneladaninya (ittiba’), baik dalam
hal keimanan, ibadah, dakwah, muamalah, tazkiyatun
nufus, dan lainnya dalam setiap perkataan, perbuatan,
ibadah dan pergaulannya.
3. Mentaati apa-apa yang beliau perintahkan dan
anjurkan. Perintah yang paling besar adalah Tauhid.
4. Menjauhi apa yang beliau cegah dan beliau larang.
Larangan yang paling besar adalah Syirik. Menentang
perintah Allah dan Rasul-Nya, dapat mendatangkan
kesengsaraan dan kehancuran.
5. Memperbanyak shalawat kepada beliau, dengan
shalawat yang telah dicontohkan dan tidak membuat
shalawat-shalawat yang tidak dicontohkan oleh beliau.
ADAB TERHADAP KEDUA ORANG TUA, diantaranya:
1. Berbakti dan mentaati keduanya selama tidak
menyuruh berbuat dosa dan memutus silaturahim.
2. Merendahkan diri di hadapan keduanya, dengan
Tawadhu’ dan penuh kasih sayang.
3. Berdoa untuk keduanya dengan memohonkan
rahmat dan ampunan dari Allah Ta’ala.
4. Memenuhi segala kebutuhan keduanya dengan cara
membantu, memberikan nafkah, melayani keduanya
dengan senang hati serta berusaha sungguh-sungguh
dalam berbuat baik kepada keduanya.
5. Jauhilah durhaka kepada orang tua, dosa besar
yang paling besar setelah dosa syirik. Kedurhakaan
akan membawa
kesengsaraan hidup di
dunia dan di akhirat.
6. Ingatlah, ridha Allah Ta’ala
tergantung pada
keridhoan kedua orang
tua dan kemurkaan Allah
tergantung pada
kemurkaan kedua orang
tua.
ADAB TERHADAP DIRI
SENDIRI, diantaranya:
1. Ikhlas dan ittiba’ /
meneladani Rasul-Nya
dalam beribadah, termasuk
dalam menuntut ilmu dan
beramal shalih, karena ini
adalah pilar amal shalih.
2. Memperhatikan
pendidikan jiwa dan
penyuciannya.
3. Menghiasi dirinya dengan
akhlak yang mulia, seperti
: sifat santun, rendah hati,
teguh dalam kebenaran,
sabar dalam menuntut ilmu,
mengamalkan, berdakwah
dan menghadapi ujian,
istiqomah, selalu bertaubat,
bersikap qona’ah dan
zuhud. Orang yang paling
qona’ah adalah orang yang
paling bahagia di muka
bumi.
4. Akhlak Islam adalah malu.
Malu adalah perangai
yang mendorong manusia
memenuhi hak Allah,
Rasul-Nya dan hak
manusia, serta mencegah
diri dari mencederai hak
Allah, Rasul-Nya dan
manusia.
5. Menjauhi akhlak yang
tercela, dengan memilih
teman yang baik.
ADAB KEPADA KARIB
KERABAT, TETANGGA DAN
MASYARAKAT, diantaranya:
1. Mengutamakan hak karib
kerabat terlebih dahulu
baru orang miskin dalam hal sedekah dan bantuan
sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nisaa’: 36.
2. Bergaul dengan akhlak yang baik, diantaranya
dengan menolong, membantu, mengajarkan dengan
sabar, membimbing, memberikan senyum dan salam.
ADAB TERHADAP SYEIKH, USTADZ DAN GURU,
diantaranya:
1. Mendoakan mereka, membalas kebaikan mereka.
Karena pada hakikatnya, mereka adalah orang tua kita
dalam urusan agama kita.
2. Menghormati guru, menawarkan dan memberikan
bantuan kepada mereka.
3. Menutup aib mereka, karena mereka telah
membimbing kita di jalan kebahagiaan.
4. Yakinlah, bahwa keberkahan bersama orang yang
lebih tua, dalam hal ilmu maupun pengalaman.
DIANTARA KESALAHAN YANG HARUS DIJAUHI OLEH
PENUNTUT ILMU :
1. Mengisi waktu dengan hal-hal yang tidak
bermanfaat. Waktu adalah modal utama seseorang
untuk meraih kebahagiaan. Ia lebih berharga daripada
emas, maka manfaatkan waktu dengan ilmu dan amal
shalih.
2. Hasad, iri dan dengki. Dengki adalah sifat Yahudi,
dan ia akan merusak hati dan amal.
3. Berfatwa tanpa ilmu.
4. Sombong, takabur, ujub.
5. Fanatik kepada madzhab dan pendapat tertentu,
tanpa didasari ilmu.
6. Merasa alim (mampu) dalam berdakwah, sehingga ia
justru akan merusak dakwah yang mulia.
7. Berburuk sangka, bertengkar dan berdebat kusir.
8. Futur dalam menuntut ilmu syar’i. Seorang Muslim
wajib bersemangat dalam menuntut ilmu syar’i,
meskipun tantangan dan rintangan datang silih
berganti, karena ilmu yang bermanfaat dan amal
shaleh adalah jalan menuju surga.
Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita, diantara hambahamba-Nya yang memiliki akhlak yang mulia, serta
menjauhkan diri kita dari akhlak-akhlak yang tercela,
mengumpulkan kita di atas Islam dan Sunnah, di atas
manhaj salafush shalih, sebagai jalan meraih kebahagiaan
di dunia dan akhirat.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi wa Sallam.
Download