Bimbi Arfida Firdaus UTS MSDM 141-500-173 Manajemen E/2014 1.A. Karna dengan diadakannya seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat untuk memangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja tersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan. Bukan hanya itu dengan adanya seleksi karyawan juga untuk mendapatkan para karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai kualitas sebagaimana yang dibutuhkan ( jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal, dan berdedikasi tinggi), untuk mengukur kemampuan calon karyawan atau pelamar, apakah dapat mengerjakan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan, dan untuk menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat menunjang kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. B. Bagi sebuah perusahaan, pelaksanaan rekrutmen dan seleksi karyawan merupakan tugas yang sangat penting, krusial, dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur rekrutmen dan seleksi dilaksanakan. Nggak heran jika perusahaan-perusahaan berkualitas menetapkan prosedur rekrutmen yang cukup ketat. Mulai dari mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Proses rekrutmen ini terdiri dari beberapa langkah atau tahapan yang cukup menentukan. Coba simak deh proses rekrutmen yang cukup efektif di bawah ini: Identifikasi jabatan yang lowong dan jumlah tenaga yang diperlukan Proses rekrutmen dimulai saat seorang karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut. Mencari informasi jabatan Mencari informasi jabatan bisa dilakukan melalui analisa jabatan. Setelah itu akan diperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job spessification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan. Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya tidak ditemui ketidakjelasan yang mengganggu proses selanjutnya. Menentukan kandidat yang tepat Alternatif untuk mencari kandidat ada dua yaitu dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari dari luar perusahaan maka perlu dipertimbangkan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendaptkan kandidat dari luar yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Memilih metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti lewat iklan, employee referrals, walk-ins & write-ins, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga pendidikan, organisasi buruh, dan lain sebagainya. Perusahaan juga dapat memilih lebih dari satu metode, tergantung situasi dan kondisi yang cocok. Memanggil kandidat Perusahaan memanggil kandidat yang memenuhi persyaratan jabatan, mengumpulkan berkasberkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya diproses dalam tahap seleksi. Menyaring dan menyeleksi kandidat Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karakeristik tertentu, sehingga akan memberi informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan assessment center. Penawaran kerja Setelah ditentukan kandidat, selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk mempersiapkan perjanjian kerja, memperkenalkan peraturan dan kondisi kerja di perusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga. Memonitor Saat kandidat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih perlu dibantu agar dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan menyeleksi pegawai, hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja. Dengan melakukan proses rekrutmen yang efektif, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan pegawai yang tepat bagi perusahaan. Hal ini berpengaruh langsung pada produktivitas dan kinerja finansial perusahaan. Nah jika Anda bertindak sebagai petugas rekrutmen, tetapkan proses yang lebih efektif. Langkah di atas bisa dijadikan rujukan. 2. PT. MSDM Deskripsi Pekerjaan Nama Jabatan : Supervisor Produksi Kode Jabatan : S – 44556 Tanggal : Tyas Fahmi Afiati Departemen Lokasi : Produksi : Kantor Pusat Fungsi : Di bawah supervise Manajer Produksi, mensupervisi secara langsung kepala regu dibawah tanggung jawabnya (serta mensupervisi secara tidak langsung semua karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya) dan mampu bekerja sama secara efektif dan efisien dengan semua bagian lain terkait dengan bagiannya(PPIC,QC,Maintenance,Electric,dll. ) guna memproduksi bahan jadi pada tingkat biaya yang rendah dan memenuhi batas “ Volume & Waktu “ pengiriman bahan jadi yang telah direncanakan. Tugas-tugas : 1) Mengatur, mengontrol dan meningkatkan kemampuan SDM ,bahan baku setengah Jadi/jadi dan mesin – mesin produksi didalam wilayah tanggung jawabnya 2) Memaksimalkan effisiensi 3) Meminimalkan biaya dan menghasilkan bahan setengah jadi/jadi yang memenuhi standard kebutuhan pelanggan Wewenang : 1) Mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan kententuan/peraturan yang berlaku di perusahaan. 2) Menghentikan dan mengatur pengoperasian mesin– mesin produksi guna mencapai hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta pemenuhan batas waktu pengiriman hasil produksi. Tanggungjawab 1) : Bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan . 2) 3) 4) 5) 6) Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (output) ,kualitas danschedule produksi serta tingkat utilisasi mesin produkssi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas hasil produksi sesuai dengan tingkat kebutuhan customer & schedule pengiriman hasil produksi sesuai PPIC schedule. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard kebersihan lingkungan kerja (keteraturan/kerapihan lingkungan kerja). Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja sama team yang solid. Bertanggung jawab dalam membuat laporan secara berkala kepada atasannya atas hasil kerjanya beserta analisa permasalahannya, tindakan–tindakan perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas waktu estimasi penyelesaian masalah–masalah tersebut secara singkat , padat dan kongkrit. Hubungan Lini : Atasan langsung Bawahan langsung : Manajer Produksi : Para karyawan produksi Kondisi Kerja : Bekerja di kantor yang nyaman. Waktu kerja mulai jam 08.00 pagi sampai jam 16.00 sore, kecuali bila mengawasi karyawan dan memberikan bimbingan serta pelatiahan kepada karyawan. PT. MSDM Spesifikasi Pekerjaan Nama Jabatan : Supervisor Produksi Kode Jabatan : S – 44556 Tanggal : Tyas Fahmi Afiati Persyaratan - persyaratan Pekerjaan 1. Pendidikan (Education) a) S1 pengalaman 2 tahun b) D3 pengalaman 3 tahun c) SLTA pengalaman 10 tahun d) DLTP pengalaman 15 tahun 2. Pengalaman (experience) a) Mechanical Departemen Lokasi : Produksi : Kantor Pusat b) Metallurgy c) Dasar Operasi Mesin x d) Dasar Proses Produks 3. Pelatihan dan Keahlian (training & skill) a) Teknis b) Dasar Operasi Mesin x c) Managerial d) Proses Produksi e) Keselamatan dan kesehatan Kerja f) Daya Manusia 4. Persyaratan Khusus Tidak ada persyaratan khusus 5. Lain-lain a) Disiplin b) Bertanggung jawa 3.A. Akan melakukan proses rekrutmen kurang lebih tahapan yang dilalui adalah sebagai berikut : 1. Pemilihan Media Iklan Lowongan Pada tahapan ini perlu ditentukan media iklan yang akan kita pilih, misal surat kabar, internet, pengumuman lowongan internal, pengumuman di kampus-kampus, referensi dll. Pada umumnya iklan lowongan kerja diinformasikan melalui internet maupun surat kabar namun ada beberapa jabatan yang tidak melalui media tersebut, nah berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan media atau sumber karyawan yang sedang kita cari : a. Resiko Jabatan Meskipun resiko jabatan ini cukup jarang menjadi bahan pertimbangan tapi tidak ada salahnya untuk sedikit diulas. Contoh kasus kita sedang membutuhkan seorang Driver / Sopir kendaraan operasional kantor, maka pemilihan media atau cara yang paling tepat adalah melalui referensi dari rekan kerja, saudara atau orang-orang yang kita kenal. Mengapa demikian ? karena seorang sopir dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari adalah membawa kendaraan perusahaan dan karyawan, hal ini rawan tindak kejahatan, entah mobil dibawa kabur atau sopir tersebut melakukan tindakan kejahatan lainnya pada saat membawa karyawan perusahaan. Sehingga atas dasar alasan inilah maka alangkah baiknya jika kita akan rekrut seorang sopir maka harus melalui referensi dari orang-orang terdekat yang kita kenal. Bagaimana dengan perusahaan jasa transportasi atau logistic? Tentunya perusahaan akan kesulitan mendapatkan kandidat jika hanya mengandalkan referensi, sehingga iklan lowongan bisa dipasang di media lain. Namun jangan lupa pagar-pagar yang membatasi timbulnya tindak kejahatan seorang sopir harus dibuat sedemikian rupa agar tindak kejahatan yang akan timbul sudah dapat diantisipasi. Langkah ini dilakukan misal dengan cara seorang kandidat sopir dalam sebuah lamarannya wajib melampirkan dokumen-dokumen identitas penting sopir (KTP, SIM, SKCK, KK, Akta Nikah, dan dokumen pendukung lainnya). b. Target Sasaran Apabila perusahaan membutuhkan beberapa karyawan magang maka alangkah baiknya langkah yang diambil adalah menjalin kerja sama dengan pihak kampus untuk memberikan kepada mahasiswa yang ingin magang, tentunya sesuai dengan kualifikasi yang kita inginkan. 2. Proses desain iklan lowongan kerja Iklan lowongan kerja yang ditayangkan umumnya meliputi informasi tentang kaulifikasi calon karyawan (pendidikan, umur, pengalaman kerja, domisili karyawan dll), tugas dan tanggung jawab yang akan dilakukan dan yang terakhir adalah cara melamar posisi tersebut. Dalam desain iklan lowongan kerja usahakan agar kita memberikan informasi inti mengenai syarat yang harus dimiliki oleh calon pelamar, ini penting agar kita tidak kehabisan waktu karena calon pelamar banyak yang tidak sesuai dengan kaulifikasi yang kita minta. 3. Seleksi administratif calon karyawan Berkas yang masuk di meja HRD harus segera dilakukan proses penyaringan, hal-hal yang biasanya menjadi jaring bagi para calon pelamar adalah merujuk pada kualifikasi yang kita inginkan dan kesesuaian syarat yang diajukan oleh user / calon atasan karyawan. 4. Test Psikologi Tujuan dari test ini adalah untuk mencari kandidat yang paling tepat sesuai kriteria dan karakter jabatan yang sedang dibutuhkan. Saat ini buku-buku panduan tentang test ini banyak dijual di toko-toko buku, sehingga dapat dipelajari meskipun tidak semuanya. 5. Interview HRD Pada tahap ini HRD akan memanggil beberapa kandidat yang terbaik sesuai hasil psikotest. Sebagai pedoman dalam melakukan wawancara adalah “STAR” yaitu situation (deskripsi tentang situasi kerja yang selama ini dijalankan), Task (tugas-tugas yang pernah dijalankan dan bagaimana pelakasanaanya.), action (tindakan yang dilakukan pada situasi dan tugas tertentu), result (menggambarkan dari tindakan yang pernah dilakukan). Pedoman tersebut adalah teknik wawancara yaitu Behavioral Event Interview (BEI) yaitu teknik wawancar untuk menggali informasi apa yang pernah dilakukan secara nyata oleh calon karyawan. 6. Interview dengan user / calon atasan Pada tahap ini calon karyawan akan diuji keahliannya berdasarkan pengalaman kerja yang pernah dilakukan pada pekerjaan sebelumnya. 7. Negosiasi Gaji Pada tahap ini antara calon karyawan dengan perusahaan akan bernegosiasi tentang gaji yang diminta oleh karyawan dan gaji yang bisa diberikan oleh perusahaan. Gaji yang ditawarkan biasanya merujuk pada struktur gaji yang telah disusun oleh perusahaan berdasarkan jobdesc masing-masing jabatan. B. iya, hampir sama dengan teori karna menurut saya dengan adanya teori kita lebih bisa mudah untuk mencapai tujuan perusahan.